The One Person Is You

Tittle : The One Person Is You

Author : Han Se Hyun

Main Cast : Luhan and Sehun

Support Cast : EXO Member, Jeno, Jonghyun dan akan bertambah.

Genre : Romance, School Life, Action.

Rating : T

Warning : This is Yaoi or BoyXBoy. This is Boys Love. Don't Like Don't Read Just Leave it. Typo(s)

Summary : Xi Luhan namja cantik yang secara diam-diam menyukai seorang Oh Sehun yang notebanenya adalah seorang ice prince disekolahnya dan seseorang yang sangat-sangat populer dengan kharisma yang ia punyai. Tapi apakah cinta Luhan akan berbalas? /bad summary/ ga bisa bikin summary T.T

.

.

.

That One Person Is You

.

.

.

Luhan kini tengah membaringkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya. Pikirannya melayang kepada kata-kata sang 'appa' beberapa jam yang lalu. Ia bingung, sangat bingung kenapa ia harus diincar oleh mereka. Padahal ia sekarang sudah tidak mempunyai yang mereka mau tapi kenapa mereka masih mengincarnya. Luhan menghela nafas lelah. Sungguh memikirkan semua ini hanya bisa membuat dirinya semakin bingung dan membuatnya lelah.

"ahh sebaiknya aku tidur sekarang. Otakku terlalu bekerja keras hari ini. Ughh otakku yang malang." Monolog Luhan yang disertai dengan wajah lelahnya. Sedikit membenarkan posisi tidurnya dan letak selimutnya kemudian Luhan pun mulai menutup matanya. Tak berapa lama suara deru nafas yang teratur pun terdengar.

'CKLEK'

Seseorang membuka pintu kamar Luhan dengan hati-hati kemudian menyembulkan kepalanya kedalam kamar tersebut. Dilihatnya kamar Luhan yang sepi ia pun berjalan masuk menuju kasur Luhan. Senyumnya mengembang tatkala ia melihat wajah damai Luhan. Wajah yang sangat polos dan terlihat sangat tak berdosa itu tapi sedikit ada gurat kelelahan disana. Mungkin Luhan sedang banyak pikiran batin namja itu. Setelah puas mengamati Luhan iapun keluar dari kamar Luhan dan menutup pintu itu dengan sangat perlahan takut-takut sang penghuni kamar terbangun dari tidur nyenyaknya itu.

.

.

.

That One Person Is You

.

.

.

"hello Luhan. Bagaimana tidurmu semalam apakah nyenyak?" tanya seorang namja yang kini tengah duduk manis disofa ruang tamu sambil menampakkan senyum yang sangat menyebalkan menurut Luhan. Luhan menatap namja itu dari atas sampai bawah kemudian melihat ke arah jam dinding dan akhirnya mendelik sebal ke arah namja itu.

"Yak Kai! Mau apa kau kesini pagi-pagi seperti ini? Kau merusak pemandangan untuk mataku ini tahu. Aduhh rasanya mataku sangat sakit melihatmu." Sebal Luhan sambil terus mendelik kesal kearah Kai yang menampakkan ekspresi tidak pedulinya akan semua ucapan Luhan itu yang baginya hanya angin yang berhembus. "ya ya ya terserahmu saja Luhan. Ahiya bukankah kau ingin berangkat ke sekolah sekarang?" tanya Kai kepada Luhan yang sekarang sudah duduk disebelahnya sambil memainkan ponselnya. "hmm, memangnya kenapa?" tanya Luhan yang masih sibuk dengan ponselnya itu. Kai mendengus kemudian merebut ponsel Luhan "yak! Kembalikan ponselku. Kau ini kenapa sih?" kesal Luhan sembari berusaha mengambil ponselnya. "apa kau lupa bahwa mulai sekarang kau akan aku awasi kapanpun dan dimanapun kau berada termasuk disekolahmu, oleh karena itu sekarang kita satu sekolah bahkan disatu kelas yang sama juga." Jelas Kai. mata membulat dan mulut yang menganga lebar seakan rahangnya hampir jatuh kelantai. Itulah ekspresi Luhan sekarang. Sungguh ia sangat terkejut dengan penjelasan Kai tadi. Apa maksudnya dengan satu sekolah dan bahkan satu kelas itu? Apakah ini hanya mimpi? Jika iya tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Batin Luhan merana. Luhan masih diam dengan ekspresi terkejutnya dan Kai? kalian bisa melihatnya sekarang Kai sedang tertawa terbahak sambil memengangi perutnya yang sakit karena melihat ekspresi terkejut Luhan yang menurutnya sangat-sangat jelek dan aneh itu.

"BWAHAHA BWAHAHA ADUH PERUTKU SAKIT BWAHAHA BWAHAHA." Tawa Kai menggelegar. Luhan tersadar dari terkejutannya kemudian menatap Kai heran. "kenapa kau tertawa? Memangnya ada yang lucu?" tanya Luhan. Kai menyeka air mata yang ada disudut matanya karena terlalu banyak tertawa, lalu melirik ke arah Luhan sedikit mengatur nafasnya.

"ekspresi terkejutmu yang jelek dan aneh itu yang membuatku tertawa seperti ini. Oh sungguh Lu ternyata wajahmu tak sepenuhnya sempurna dan cantik ya, ternyata kau lebih terlihat menggelikan dengan ekspresi bodohmu tadi hahaha sungguh perutku sangat sakit gara-gara ekspresi menggelikanmu itu. Aduh aduh hh~" Luhan menatap datar Kai yang sedang meraup oksigen sebanyak-banyaknya karena terlalu banyak tertawa. Lalu dengan cepat Luhan mengambil ponselnya di atas meja kemudian berlalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Kai yang memasang muka cengo melihat Luhan pergi seenaknya. Dengan langkah cepat Kai menyusul Luhan.

'hh~ hari-hariku yang bahagia akan ternoda dengan makhluk hitam, pesek, jelek merepotkan ini. Huh kenapa kau sial sekali sih Luhan.'batin Luhan.

.

.

.

That One Person Is You

.

.

.

"hey, hey Lu. Siapa orang yang ada disebelahmu ini?" tanya Baekhyun sambil menunjukan dagunya ke arah makhluk hitam didepannya yang berdiri disebelah kiri Luhan sambil menampakan senyum – mesum – khasnya. Luhan duduk disebelah Baekhyun. Menangkup pipinya dengan kedua telapak tangannya yang bertumpu dengan sikunya sambil menampakan wajah malasnya.

"dia?" tunjuk Luhan dan Baekhyun mengangukkan kepalanya seperti seekor anjing kecil. "dia... aku tidak mengenalnya." Kai mendelik ke arah Luhan yang dibalas tatapan malas oleh Luhan. Sedikit berdehem kemudian membungkukan badannya sedikit ke arah baekhyun.

"annyeong, naneun Kim Jong In imnida. Kau bisa memanggilku Kai. eum.. Baekhyun-ssi."

"ahh jangan seformal itu Kai. kau bisa memanggilku Baekhyun saja. Agar terlihat akrab. Dan kau siapanya Luhan? Kenapa kau datang bersamaan dengan Luhan?" tanya Baekhyun.

"ahh itu. Aku itu saudara tercinta dari Luhan. Benarkan Luhan?" kata Kai sambil menekankan dikata tercinta. Luhan menghiraukan Kai yang masih setia berdiri didepan mejanya dan Baekhyun. Kai mendengus kemudian duduk tepat di depan Luhan. Luhan mengernyit melihat Kai duduk didepannya. "hey apa yang kau lakukan?" tanya Luhan. Kai memutar badannya menghadap Luhan "aku? Tentu saja aku sedang duduk. Memangnya sedang apa? Berenang?" tanya Kai balik lalu memutar badannya lagi membelakangi Luhan. Luhan mendelik sambil terus mencibir ke arah Kai yang hanya dibalas dengan kekehan kecil.

"pagi Baekhyun, Luhan." Sapa namja tinggi dengan senyum lebarnya itu kemudian pandangannya teralih kepada Kai alisnya sedikit mengernyit kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Baekhyun dan Luhan sedikit berdehem kemudian membuka mulutnya "nugu?" tanya Chanyeol sambil melirik ke arah Kai. "ahh dia itu Kai saudara Luhan." Jawab Baekhyun yang mengerti dengan arah lirikan Chanyeol sedangkan yang mendapat jawaban pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. Chanyeol mulai tersenyum lebar lagi kemudian menghadap ke arah Kai "annyeong Chanyeol imnida. Apa benar kau saudara Luhan?" tanya Chanyeol to the point. "ahh ne. Kai imnida. Ya aku saudara tercinta dari Luhan hehehe" jawab Kai sambil menyengir tidak jelas. Luhan mendelik tak suka mendengarkan jawaban Kai. Luhan mulai menyibukkan dirinya dengan membaca novel-novel yang entah dia dapat darimana.

Otherside.

TAK

"ini adalah data-data yang anda inginkan. Semua informasi telah kami kumpulkan dan kami juga sudah mengecek semua informasi itu apakah akurat atau tidak." Ucap seorang namja sambil menunduk hormat kepada namja yang ada didepannya.

Sang ketua mengambil kertas-kertas yang berisikan data-data yang ia inginkan. Membacanya dengan seksama kemudian mulai mengalihkan arah pandangnya ke arah namja yang masih setia menunduk hormat ke arahnya. Sedikit menampilkan seringaian misterius miliknya.

"ahh~ jadi dia satu sekolah dengan Thunder ya?" ucap sang namja misterius sambil terus menyeringai. Jari telunjuknya terus menerus mengetuk meja kerjanya menimbulkan bunyi yang sangat terartur diruangannya yang sangat hening ini walaupun terdapat dua orang namja didalamnya.

"wahh~ sepertinya ini sangat menyenangkan. Hahaha sebenarnya aku ingin menyelesaikan ini dengan mudah melihat peluang yang sangat besar sudah di depan mata seperti ini tapi bukankah lebih mengasyikkan jika aku bisa bermain-main dulu dengan mainan baruku itu? Lagipula bukankah mereka sudah mengetahui kita akan bergerak? Jadi sebaiknya buat mereka bersenang-senang dulu dan jangan melakukan suatu tindakan yang hanya membuang tenaga. Kau dengar itu Jonghyun?" tanya sang namja misterius sambil mengarahkan matanya tepat ke arah namja bernama Jonghyun itu.

"ne, ketua. Saya mendengarnya dengan sangat jelas. Tapi apakah kita tidak perlu bergerak sama sekali? Walaupun sekecil apapun itu?" tanya Jonghyun ragu kepada sang ketua.

"tidak bergerak sama sekali? Oh tentu saja tidak, kita tetap harus bergerak tapi tidak dalam skala besar seperti yang kita lakukan akhir-akhir ini. Yang harus kau lakukan adalah suruh Thunder untuk mendekati 'mainan'ku dengan hati-hati dan jangan sampai orang lain curiga. Buat senatural mungkin dan cari kelemahannya secepat dan sehati-hati mungkin." Tegas sang ketua sambil memainkan gelas wine yang ada ditangannya kemudian meminumnya.

"baiklah ketua. Saya akan segera mengirim perintah untuk Thunder. Saya izin undur diri ketua." Jonghyun menunduk hormat kemudian keluar dari ruangan itu. Sang ketua membalikkan arah kursi putarnya ke arah Jendela besar. Memandangi pemandangan yang tersaji disana dengan seringaian yang sangat menyeramkan.

"ini sangat menyenangkan hahaha~ kita lihat saja siapa yang akan menang atas 'mainan' itu. Dasar orang-orang dungu tak berguna. Kalian kira dengan hanya melakukan itu bisa mengalahkanku dengan mudah? HAHAHA omong kosong apa ini. Aku akan melenyapkan kalian seperti saat itu." Tatapan mata itu menyiratkan kebencian dan kemarahan yang sangat membara. Bahkan seringaian yang sedarti tadi dipasangnya kini sudh hilang tergantikan oleh ekspresi wajah datar nan dingin yang bisa membuat siapa saja takut dibuatnya. Muka itu terlihat begitu murka walaupun sang ketua berwajah tampan tapi tidak menghilangkan kesan dingin, sadis dan sedikit menyeramkan itu.

.

.

.

That One Person Is You

.

.

.

BRAKK

Seorang namja berambut dark brown berjengit kaget mendengar pintu yang dibanting dengan kerasnya oleh sang pembuka pintu. Dengan cepat dan kesal ia melihat ke arah sang pelaku yang sedang berjalan ke arahnya dengan sedikit mendengus kesal sang pelaku duduk disebelah namja berambut dark brown itu.

"YAK! Kenapa kau membanting pintu itu? Kau mengganggu waktu berhargaku saja. Kau tahu tidak?! Aishh jinjja kenapa kau bisa satu sekolah denganku sih membuat hari-hariku buruk saja ck. Apa tidak ada yang lebih buruk lagi dari ini? Ishh menyebalkan sekali." Omel namja berambut dark brown itu sambil mendelikkan matanya ke arah sang pelaku yang sudah mengganggu waktu berharganya itu sedangkan yang terkena omel pun tidak terima dengan semua omelan namja disebelahnya. Dengan sedikit kesal namja itu menjitak kepala sang namja berambut dark brown.

"harusnya aku yang marah-marah karena kau tiba-tiba hilang entah kemana. Aku mencarimu kemana-mana tapi tidak ada bahkan aku sudah mencarimu ke area pembuangan sampah disekolah ini tapi kau tetap tidak ada." Kesal sang namja sambil mengarahkan pandangannya ke arah namja berambut dark brown itu.

"apa-apaan kau ini! Kau kira aku apa hah? Mencariku di tempat pembuangan sampah? Kau kira aku itu semacam kotoran atau sebangsanya? Aku itu manusia kai. MANUSIA jadi aku tidak mungkin ada ditempat pembuangan sampah ada juga kau yang harusnya tinggal ditempat pembuangan sampah bukannya aku yang tampan, manly dan berkharisma ini. Dibandingkan dengan dirimu, mukamu sudah sangat mirip dengan pengemis kau tahu?" ledek namja berambut dark brown sembari mehrong ke arah Kai yang cemberut mendengar ledekan sang saudaranya itu.

"dasar rusa jelek. Aku ini seksi Lu bukan seperti pengemis mungkin saja pengemisnya yang ingin seperti aku karena mereka tau aku itu mempesona dan seksi. Aku kira kau diculik Lu oleh mereka. Makanya aku panik saat tidak menemukanmu dimanapun dan aku ingat kau pernah bilang kalau kau suka ke atap untuk sekedar menghirup udara segar yahh tanpa pikir panjang aku kesini dan aku dengan panik membuka pintu itu dengan keras hehehe. Lagian juga salahmu sendiri harusnya kalau kau pergi kemana-mana bilang denganku dulu jangan asal menghilang seperti ini. Kau tahukan dirimu sedang tidak dalam status yang aman. Jadi tolong kali ini dengarkan aku Lu." Kai menggantungkan ucapannya. Matanya menatap langit biru yang sangat indah didepannya kemudian ia mengulaskan sebuah senyum. Sebuah senyum kesedihan. Luhan yang melihat senyum Kai hanya bisa terdiam dan mencerna semua ucapan Kai. Sedikit menyesal dengan apa yang dilakukannya sekarang bisa berdampak seperti ini kepada Kai.

"Aku tidak ingin untuk kedua kalinya kejadian mengerikan itu terjadi, sudah cukup satu kali kejadian itu terjadi. Jadi tolong jaga dirimu sendiri Luhan dan juga jangan terlalu jauh dari jangkauanku karena aku akan selalu melindungimu dan tidak akan membiarkanmu terluka sedikitpun. Saudaraku." Kai mengalihkan pandangannya ke arah Luhan kemudian tersenyum manis dan Luhanpun memeluk Kai sambil menggumamkan kata maaf.

"huhuhu~ drama yang sangat bagus sepasang saudara yang saling kasih mengasihi dan saling melindungi dengan taruhan nyawa mereka kkkk~ sangat menarik. Sepertinya ini akan jadi pertunjukkan yang sangat bagus jika ditambah pemain yang akan masuk kedalam drama bahagia mereka haha~ kita lihat saja apakah kalian masih bisa saling kasih mengasihi seperti itu lagi atau tidak." Monolog seorang namja yang sedang bersembunyi dibalik kursi dan meja bekas. Tangannya merogoh saku celananya kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengabadikan moment didepannya setelah itu ia mengirimkan foto tersebut kepada seseorang. Setelah selesai namja itupun kembali melihat dua saudara yang masih betah berpelukan itu. Seringai khas miliknya pun tak lepas dari wajahnya.

"aku akan memastikan drama ini menjadi lebih seru. Tunggu aku Luhan dan Kai. Aku akan membuat kalian merasakan apa yang namanya kesedihan dan rasa sakit." Namja itu menatap kedua saudara yang sudah berjalan turun dari atap.

.

.

.

To Be Continue

A/N:

Halooo~semuaaa~ adakah disini yang masih ingat dengan ff ini? /ga ada/ yaampun menyedihkan sekali diriku tapi gapapa kalau masih ada yang masih nungguin ini ff makasih banget dan yang bosen sama ini ff juga gapapa karena masih mau membaca ff membosankan ini.

Ohiya se hyun juga minta maaf soalnya ff ini baru bisa diupdate sekarang soalnya se hyun baru buka folder itu beberapa minggu yang lalu soalnya juga kan sekarang K13 jadi agak susah nyuri waktu buat ngelanjutin ff hehe jadi sekali lagi se hyun minta maaf atas lamanya ff ini diupdate.

Dan terakhir makasih yang sudah bersedia membaca ff se hyun yang absurd ini *bow*

.

.

.

Mind To Review?

.

.

.