Back Hug

.

.

.

Cast :

Xi Luhan

Oh Sehun

Kim Jongin

Do Kyungsoo

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

.

Please Enjoy ~

.

.

.

ByeolBaek

.

.

.

.

"Mata itu menghipnotisnya, tatapan itu seakan mengajaknya untuk mendekat, pelukannya yang hangat, suaranya yang lembut, dan semua kata-kata manisnya, seakan membuat Luhan menjadi orang yang paling beruntung di dunia"

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

Luhan duduk disebuah meja yang ada di cafetaria kampusnya. Ya, bel istirahat baru saja berbunyi memerapa menit yang lalu.

Tadinya, ia menolak untuk pergi ke cafetaria karena ia masih ingin berkeliling kampus ini, namun rajukan dari Kyungsoo yang memohon agar Luhan ikut menemaninya ke cafetaria membuatnya pasrah dan mengikuti kemauan Kyungsoo.

Dan, disinilah ia sekarang. Disebuah meja paling pojok di ruangan cafetaria yang cukup luas ini, sambil menunggu Kyungsoo yang sedang memesan pesanannya dan pesanan miliknya sendiri.

Tak lama kemudian Kyungsoo datang dengan dua nampan di tangannya dan seorang namja tampan dibelakangnya "Ahh, mianhae Luhan kau telah menunggu lama" Ucapnya kemudian ia mendudukan dirinya dan memberikan pesanan Luhan

Luhan hanya tersenyum lalu mengangguk "Tak apa" Ucapnya kemudian ia melirik namja yang duduk disamping Kyungsoo. Kyungsoo yang melihatnya langsung tersenyum "Luhan, ini namjachinguku. Namanya Kai" Ucapnya. Namja di sebelah Kyungsoo itu tersenyum "Kai imnida" Ucapnya. Luhan terseyum "Luhan imnida"

.

.

.

.

.

Sehun menatap sebuah gedung dihadapannya "Byeol Art University" Gumamnya. Sehun, memang lebih muda dari Luhan ia masih murid SMA umurnya baru 18 tahun namun tubuh yang cukup proposional, wajah tegas dengan tatapan mata yang tajam serta sikapnya yang dewasa seakan menunjukan bahwa ia adalah pria dewasa.

Berbanding terbalik dengan Luhan, di umurnya yang sekarang menginjak angka 22 tahun tubuhnya yang ramping, wajahnya yang manis, serta sikapnya yang sedikit manja dan kekanak-kanakan, banyak orang menyangka bahwa ia adalah seorang anak remaja SMA atau malah seorang gadis -".

Sehun duduk diatas motor sportnya, ia menunggu Luhan –Kris tadi menelfonnya dan mengatakan bahwa ia tak bisa menjemput Luhan dan menyuruhnya untuk menjemput Luhan-. Namun, Luhan tak kunjung keluar.

Tak lama kemudian, ia melihat Luhan tengah berjalan bersama seorang namja mungil disampingnya. Sehun tersenyum "Luhan hyung ~" Ucapnya sembari melambaikan tangannya kearah Luhan.

Merasa ada yang memanggil, Luhan menoleh kearah suara tersebut ia mendapati Sehun tengah melambaikan tangan kearahnya. Mengetahui siapa yang memanggilnya, ia tertunduk malu 'Sehun? Mengapa ia datang kemari?' Batinnya.

Kyungsoo yang heran melihat tingkah Luhan lalu menengok kearah yang sama dengan Luhan tadi, senyum jahil pun tercetak diwajah manisnya "Ya Luhan! Apa itu kekasihmu?" Godanya.

Luhan menatap Kyungsoo dengan mata membulat dan pipi memerah "A-Ani .. Ia teman kakak ku" Ucapnya. "Lalu kenapa ia menjemputmu?" Sial! Kyungsoo kembali menggodanya.

"En-Entahlah .." Jawabnya. Oh ayolah, wajahnya sudah memerah. Kyungsoo tertawa puas, ia menepuk pelan bahu Luhan ketika mereka sampai didekat Sehun "Aku akan menunggu Kai disini, kau .. pulanglah" Ucap Kyungsoo sembari melirik Sehun. Luhan mengangguk "Hati-hati" Ucapnya, kemudian ia berjalan kearah Sehun.

.

.

.

Ia berdiri dihadapan Sehun "Se-Sehun? A-ada apa kau kesini? B-bukankah Kris-gege yang akan menjemputku?" Ucapnya sembari menunduk.

Sehun menggeleng dan tersenyum "Tidak. Kris-ge menyuruhku untuk menjemputmu" Ucapnya. Luhan terdiam 'Selalu tidak menepati janji!' Rutuknya. "Tunggu apalagi? Ayo .. Naiklah" Ajak Sehun lembut. Dengan gugup, Luhan menerima ajakannya.

.

.

.

.

.

Selama perjalanan mereka terdiam, sibuk menetralkan detak jantung mereka masing-masing. Terkadang jika Sehun mengerem secara mendadak secara reflek Luhan memeluknya. Dan kejadian itu semakin membuat detak jantung mereka tak normal.

.

.

.

.


.

.

.

Sehun dan Luhan pun sampai didepan pintu apartement Luhan.

Luhan memutar badannya menghadap Sehun "T-Trimakasih" Ucapnya sambil menunduk. Sehun mengangguk "Sama-sama". Luhan menatap Sehun "M-mm, Masuklah dulu, akan kubuatkan teh hangat" Ucapnya.

Sehun menggeleng lembut lalu tersenyum "Tidak. Trimakasih, aku akan langsung pulang" Ucapnya. Luhan menunduk "B-baiklah" Ucapnya gugup. Sehun beranjak dari hadapan Luhan, namun Luhan menahannya.

Sehun menoleh "Ada apa?" Tanyanya. Luhan menggeleng "Besok adalah hari libur nasional, m-maukah kau menemaniku berkeliling Seoul?" Tanya Luhan gugup. "Aku?" Tanya Sehun. Luhan mengangguk "K-Kupikir ... Kau adalah satu-satunya orang yang bisa ku percaya untuk menemaniku .. Kris gege pasti sedang sibuk, aku tak mau mengganggunya.." Ucapnya. Sehun terkekeh pelan, lalu mengangguk sembari tersenyum lembut "Tentu" Ucapnya. Seulas senyumpun terukir dibibir Luhan.

.

.

.


.

.

.

Kyungsoo berdiri didepan kampusnya, sudah hampir setengah jam ia menunggu Kai disini. Dengan kesal, Kyungsoo menghentak-hentakkan kakinya ke tanah sambil menggerutui Kai "Uuh! Lama sekali!" Rutuknya.

Tak lama kemudian, sebuah Mobil BMW Hitam mendekatinya, dan Kyungsoo tahu siapa pemiliknya "Hyung! Ayo naik, maaf aku terlambat" Kai keluar dari mobilnya lalu mendekati Kyungsoo "Maaf aku telat beberapa menit, hyung" Ucapnya disertai cengiran bodohnya.

Kyungsoo menatapnya tajam "Hah?! Apa kau bilang?! Beberapa menit?! Aku sudah menunggumu setengah jam JongIn! Kau bilang hanya beberapa menit?!" Geramnya. Kyungsoo memukul lengan Kai cukup keras hingga membuat Kai cukup kesakitan "Aw! Maafkan aku hyung! Aku tadi mampir sebentar kesebuah mall!" Ringisnya. Kyungsoo masih menatapnya tajam "Huh! Sudah! Antarkan aku pulang!" Ucapnya lalu memasuki mobil Kai.

Kai terkekeh pelan melihat tingkah kekasihnya yang bisa dibilang kekanak-kanakan, kemudian ia masuk kedalam mobilnya sendiri.

.

.

.


.

.

.

Sehun menghempaskan tubuhnya ke sofa, sungguh dirinya sangat lelah. Jika bukan karena Kris menyuruhnya untuk menjemput Luhan, mungkin ia sudah tertidur pulas sekarang.

"Luhan ... Mengapa kau memenuhi pikiranku, hm?" menghela nafasnya lalu memejamkan matanya, bayangan saat Luhan secara tak sengaja memeluknya kembali berputar dikepalanya "Huftt~" Ia mengacak-ngacak rambutnya gusar "Apa mungkin .. Aku mencintainya?" Gumamnya.

.

.

.

.

.

Luhan menatap langit-langit kamarnya, ia teringat kejadian tadi. Sehun menjemputnya, walaupun itu atas dasar suruhan dari gegenya tetapi entah mengapa Luhan merasa bahagia. Ia teringat saat ia tak sengaja memeluk Sehun, dan itu membuat detak jantungnya tak normal. Kemudian, ia teringat saat ia mengajak Sehun untuk menemaninya jalan-jalan esok hari. Dan semua itu membuat pipinya memerah.

"Ahh~" Luhan membalikan tubuhnya sehingga kini tengkurap diatas kasur. "Ada apa dengan diriku ini?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

.

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

Esok harinya, Luhan sudah bersiap. Ia tersenyum melihat dirinya dihadapan cermin sembari merapihkan tatanan rambutnya dan pakaiannya.

'Ting .. Tong'

Luhan menoleh, kemudian ia keluar dari kamar lalu membukakan pintu. Dilihatnya Sehun berdiri didepan pintu dengan style yang bisa dibilang (sangat) manly, berbanding terbalik dengannya yang terlihat (sangat) girly "Kau sudah siap?" Tanyanya.

Luhan tersenyum kecil dan mengangguk, kemudian ia keluar dari apartementnya lalu menguncinya. Kemudian mereka berjalan bersama keluar dari gedung apartement mereka.

.

.

.

Sehun dan Luhan berjalan bersamaan, sesekali mengobrol dan bercanda gurau, banyak orang yang menatap mereka kagum. Sesekali bisikan-bisikan 'Pasangan yang Serasi' terdengar oleh Sehun maupun Luhan dan itu membuat Luhan sedikit salah tingkah, berbanding terbalik dengan Sehun yang terlihat tenang-tenang saja.

Dan entah sudah berapa lama mereka saling bergandengan tangan, mungkin mereka tak menyadarinya.

Ditengah perjalanan mereka, Luhan melihat sebuah toko ice cream dan berhenti. Sehun menoleh pada Luhan "Ada apa?" Tanyanya lalu melihat kearah yang Luhan tuju, kemudian ia tersenyum "Kau ingin ice cream?" Tanyanya lagi. Luhan menoleh pada Sehun "Bolehkah?" Tayanya. Sehun mengangguk "Tentu saja, ayo!" Ucapnya sambil tersenyum lalu menarik tangan Luhan untuk mengikutinya ke toko ice cream tersebut.

Luhan menunduk sambil mengikuti langkah Sehun, wajahnya memerah ketika tangannya digenggam erat oleh Sehun. Seulas senyuman menghiasi wajah manisnya yang merona "Trimakasih" Gumamnya.

.

.

.

.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dari jauh "Kerja yang bagus, Oh Sehun. Aku akan menitipkannya padamu selama aku mencarinya .." Orang itu menatap langit " Aku yakin, kau masih hidup" kemudian ia tersenyum lalu meninggalkan mereka berdua "Maafkan gege Luhan, gege akan menitipknmu sementara pada Sehun"

.

.

.

.

.

Sehun dan Luhan memasuki toko ice cream, kemudian mereka duduk di sebuah meja yang menghadap keluar jendela.

Sehun membuka menu "Kau ingin apa?" Tanyanya. Luhan membaca menu yang ada ditangannya "Eum.. Vanilla Chocochips sepertinya tidak buruk" Ucapnya sambil tersenyum.

Sehun menepuk tangannya memanggil seorang pelayan, tak lama kemudian pelayan datang "2 vanilla chococips" Ucapnya. Pelayan itu mengangguk lalu pergi.

Sehun menatap Luhan yang tengah melihat keluar jendela disertai senyum cerah cerianya 'Kris-ge benar, dia sangat manis dan sangat polos. Pantas saja ia tak ingin kehilangan adiknya selama adiknya disini. Ia sudah cukup menderita ketika 'dia' menghilang, aku tak akan membiarkan seorangpun membahayakan Luhan' Batinnya, matanya tak pernah lepas dari Luhan. Ia mengamati wajah manis Luhan, betapa manis dan polosnya dia.

Flashback

Sehun duduk disebuah cafe. Ia tengah menunggu Kris yang kemarin memintanya bertemu hari ini.

Ia tersenyum kecil saat melihat Kris berjalan kearahnya.

"Sudah lama menunggu?" Tanyanya sembari menarik kursi dan duduk dihadapan Sehun.

"Well, tak begitu lama. Langsung saja, ada apa kau memanggilku kemari, ge?" Ucap Sehun to the point.

Kris berdehem pelan, raut wajahnya berubah menjadi serius "Adikku akan datang dan tinggal di sini." Ucapnya. Sehun masih memperhatikan Kris "Lalu?" Tanyanya.

"Aku ingin kau menjaganya" Lanjutunya. Sehun mengernyitkan alisnya "Menjaganya?" Tanyanya. Kris mengangguk, Sehun menyesap coffe late pesanannya "Bukannya adikmu itu sudah 22 tahun? Kenapa aku harus menjaganya?" Tanyanya.

Kris menghela nafas "Sehun-ah, Luhan sangat berbeda. Well, ia bisa di bilang cantik walaupun ia seorang namja, ia juga cukup manja, ia sangat polos, ia anak yang manis, mama dan baba sangat menyayanginya, begitu pula dengaku. Ia adikku satu-satunya, dan aku hanya bisa mempercayakannya padamu, Sehun-ah .." Ucapnya.

Sehun mengangguk mengerti "Baiklah, ge. Aku akan menjanganya untukmu .."

Kris tersenyum "Trimakasih, Sehun-ah. Aku percaya padamu .."

Falashback End

Luhan yang merasa diperhatikan ia menoleh ke arah Sehun, mendapati Sehun tengah menatapnya "W-wae?" Tanyanya gugup. Sehun menggeleng "Ani" Ucapnya, matanya masih menatap manik cantik milik Luhan.

Luhan menunduk malu "Emm, apa ada yang salah padaku?" Tanyanya. Sehun menggeleng "Tidak sama sekali, hanya saja .." Luhan mendongakan kepalanya, menatap Sehun. Sehun masih memperharikan Luhan"kau terlihat sangat manis hari ini .." Sambungnya. Pipi Luhan merona, ohh ia salah tingkah sekarang.

"Pesanan anda tuan" Seorang pelayan berhasil mengintrupsi kegiatan mereka. Sehun mengangguk "Silahkan dinikmati" Ucap pelayan itu. "Trimakasih" Ucap Sehun.

Mereka pun makan dalam diam, Sehun memakan ice creamnya sambil memperhatikan Luhan. Sedangkan Luhan memakan ice creamnya sambil menunduk, ia tak berani menatap Sehun. Bisa-bisa ia kembali menjadi salah tingkah.

.

.

.


.

.

.

Seorang namja manis tengah menatap langit yang mendung, sebuah kalung perak berliontin batu kristal berwarna biru shappire terpasang indah di lehernya.

Namja itu menggenggam kalungnya "Gege .." Ucapnya lirih. Ia baru saja melihat seorang namja yang sangat ia kenali tengah bersembunyi dibalik tembok lalu pergi dari situ "Aku masih hidup, ge.." Bisiknya sambil melihat kearah namja yang tengah berjalan melintasi beberapa toko sebelum namja itu hilang di sebuah tikngan "Aku merindukanmu .."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Countinue ~

Hi, Hi!

Ini chapter 2 nya ~

Mungkin memang lebih pendek dari yang chapter 1 sih, tapi ByeolBaek akan berusaha buat manjangin fict nya ^^

Mohon bantuannya ~ :3

Review Jusseo ~ Kritik dan Saran masih sangat di perlukan ~ :3