Halo semuanya ini adalah Fiction pertama saya. Saya harap cerita ini dapat memuaskan kalian semua.

Disclaimer : Ingat saya tidak memiliki Naruto maupun High School DxD

yang punya adalah Masashi Kishimoto dan Ichiei ishibumi

Pair : Naruto X Kushina X Fem. Kyubi X Harem

Warning : Maybe Lemon / Lime

xxxxxx-xxxxxxxxxxxx-xxxxxxx

[*Summary*]

"Asia jangan menangis itu akan merusak wajah indahmu." Naruto pun segera berdiri dan menghadap kearah Rias dan kawan-kawannya.

"Bisakah aku meminjam Asia sebentar." tanya Naruto.

"eem... ya silahkan." jawab Rias dengan Pipi yang memerah saat melihat mata Biru yang dimiliki Naruto.

"Terima kasih, ayo Asia-chan." jawab Naruto tersenyum yang semakin membuat pipi Rias dan para wanita yang lain semakin memerah dan menggila.

"Buchou, Issei-san terima kasih."jawab Asia senang karena bisa bertemu dengan seorang yang dianggap kakaknya.

Mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke sebuah restaurant keluarga dekat dengan Kuoh Academy dan menghabiskan waktu yang sudah lama mereka tak habiskan.

[*Summary End*]

[*In Front the Kuoh Academy Gate*]

Setelah mengahabiskan waktu berbincang-bincang di sebuah restaurant , Naruto pun mengantarkan Asia kembali ke Kuoh Academy karena Asia masih memiliki kegiatan klubnya.

"Oni-sama apakah aku akan bertemu denganmu lagi." ucap Asia sambil memunculkan wajah sedih.

"Tentu saja Asia-chan." balas Naruto sambil mengacak rambut pirang Asia. "mungkin kita akan bertemu lebih cepat dari yang kau kira." lanjut Naruto dengan senyuman hangat.

Asia yang mendengar itu pun akhirnya tersenyum dan membalas dengan anggukan.

"Kalau begitu, sampai jumpa Asia." ucap Naruto mulai memakai kacamatanya dan menyalakan sepeda motor kesayangannya

Asia hanya dapat melihat Naruto dari kejauan dan melambai-lambaikan tangan mungilnya. Tak berapa lama Asia memutuskan untuk pergi kembali ke Klub.

[*Occult Research Club*]

'tok-tok' bunyi pintu yang membuat seluruh orang yang berada didalam klub terpaku pada orang yang akan masuk.

"Iseei-san, Bucho aku kembali." ucap Asia.

"Selamat datang kembali Asia." Ucap Issei.

"Asia apa kau mengenal Naruto-Sama." ucap Xenovia yang langsung menghampiri Asia dengan mata berbintang-bintang. Dan mendapat anggukan. "Apakah aku bisa bertemu denganya Asia, aku adalah salah satu penggemarnya di Vatican."

Saat mendengar kata Naruto berada di Vatican Rias mulai bertanya kepada Xenovia.

"Jadi Xenovia, Naruto-san adalah salah satu pengikut Fraksi Malaikat." Ucap Rias memastikan

"Tidak, Naruto-sama hanya datang untuk menghadiri acara penting dan hanya datang unutk melakukan pentasnya atau sekedar datang ke panti asuhan yang berada di Vatican." jawab Xenovia juga menggelengkan kepalanya.

"Iya, Bucho Naruto Nii-sama hanya datang ke Vatican untuk bernyanyi atau membantu anak-anak yatim piatu yang berada di panti asuhan." ucap Asia.

"Baiklah kalau begitu. Oh ya Asia bagaimana bisa kamu bertemu dengan Naruto-san." Ucap Rias yang disertai anggukan oleh semua anggota kelompoknya.

"Ah... saat itu!"

[*Flashback Start*]

3 tahun yang lalu dipinggiran kota Vatican terdapat sebuah taman bunga yang indah disana banyak sekali anak-anak dan para orang tua sedang menikmati suasana indah tersebut.

Tetapi ada satu anak perempuan yang tengah sendiri berada disana dan mencoba untuk merangkai bunga-bunga yang ada di taman itu.

"Hei, nona apa yang kau lakukan disini sendirian." ucap seorang pemuda yang menghampirinya.

"Ah... maafkan saya, saya hanya sedang merangkai bunga. Sekali lagi maafkan saya." jawab anak perempuan itu menunduk ketakutan.

"Kau tidak perlu takut aku hanya bertanya itu saja. Oh ya, apa yang kau lakukan disini sendirian dimana orang tuamu?" tanya pemuda itu dan dibalas gelengan kepala. "Lalu temanmu." anak perempuan itu pun menggelengkan kepalanya sekali lagi. "Lalu dimana kamu sekarang tinggal."

"Saya tidur dijalanan." ucap anak perempuan itu dengan lirih.

Menghela nafas pemuda itu pun mulai memegang pundaknya, terkaget saat merasa ada yang memegang pundaknya, anak perempuan itu segera mengangkat kepalanya dan dia terkejut saat pemuda yang ada didepannya adalah pemuda tertampan yang pernah ia lihat. Rambut pirang keemasan, wajah yang tampan tapi elegan dan yang paling membuatnya terkejut adalah matanya yang berwarna Biru sebiru samudra yang membuat Asia tidak bisa memalihkan arah matanya dari mata pemuda tersebut.

"Namaku Naruto Namikaze, siapa namamu ?"

"Na-Namaku A-Asia Argento." jawab Asia dengan malu-malu.

"Asia ya, nama yang indah." ucap Naruto dengan senyuman menawannya. "Hm... bagaimana Asia jika kau ikut denganku akan ku perkenalkan kamu kepada temanku, dia adalah salah satu pengurus panti asuhan yang berada di Kota Vatican, bagaimana menurutmu?"

"A-ano..." Jawab Asia ragu-ragu.

"Jika disana kau tidak perlu sendiri dan pastinya disana kau pasti akan mendapat seorang teman yang bisa kau ajak bermain." ucap Naruto.

"Teman !" ucap Asia yang dibalas anggukan oleh Naruto.

"Kalau begitu aku akan ikut." lanjut Asia.

"Kalau begitu ayo Asia-chan." ucap Naruto tersenyum dan mulai menarik tangan Asia.

Setelah beberapa saat mereka muncul di depan pintu sebuah bangunan kastil tua abad 60-an yang masih berdiri dengan kokoh ditengah kota Vatican.

'Tok' 'Tok' 'Tok' setelah mengetuk pintu muncul seorang wanita cantik yang memakai pakai biarawati.

"Ah... Naruto-san, bisakah saya bantu." ucap biarawati itu.

"Ah... Griselda-san, begini bisakah kau memasukkan nona manis ini kedalam panti asuhan." ucap Naruto kepada wanita biarawti yang bernama Griselda sambil menunjuk Asia dengan tangannya.

"Ah... tentu saja boleh karena ini adalah rumah tuhan." balas Griselda dan mulai berjongkok sampai matanya setinggi dengan tatapan Asia.

"Nona muda siapa namamu?"

"Na..namaku Asia Argento." jawab Asia

"Nama yang cantik, kalau begitu apa ada yang bisa kubantu lagi Naruto-san?" ucap Griselda menoleh kearah Naruto.

"Tidak terima kasih, karena sebentar lagi aku harus pergi."

Asia yang mendengar itu terkejut dan mengarahkan pandangannya kearah sosok pemuda yang telah menolongnnya, seperti menanggapi perasaan Asia Naruto pun meletakkan tangannya kepundaknya dan memasang senyuman di wajahnya.

"Tidak apa Asia, karena besok aku akan datang kembali kesini." jawab Naruto menenangkan Asia.

"Janji."

"Ya, aku janji. Kalau begitu aku harus pergi dulu Griselda-san aku menitipkan Asia kepadamu."

"Tentu saja Naruto-san saya akan menjaganya dengan baik." balas Griselda dengan senyuman.

"Kalau begitu sampai jumpa Asia-chan." ucap Naruto sambil melambaikan tangannya kearanh Asia.

Mendengar namanya dipanggil dengan tambahan –chan hanya bisa merah merona dan melambaikan tangannya. Setelah Naruto menghilang dari pandangan mereka akhirnyapun masuk kedalam panti asuhan.

[*Flashback End*]

Mendengar cerita dari Asia seluruh kelompok Gremory hanya bisa tersenyum senang karena masih ada orang yang begitu baik kepada seorang anak kecil yang tidak mempunyai orang tua, teman, maupun harta dikehidupannya, terbangun dari lamunannya Rias kembali bertanya.

"Lalu Asia, bagaimana kamu bisa memanggil Naruto-san sebagai Nii-sama mu." tanya Rias yang berhasil mendapat anggukan dari seluruh anggotanya. Dan mempersilahkan Asia untuk melanjutkan ceritanya.

"Begini Buchou, setelah aku tinggal di panti asuhan bersama Griselda-san aku..."

[*Flashback Start*]

Keesokan harinya, Asia merasa senang karena tinggal di panti asuhan bersama Griselda dan dapat berinteraksi dengan anak-anak panti asuhan lainnya. Griselda yang melihat Asia yang sudah mulai berinteraksi, walaupun diawal Asia agak canggung tetapi sekarang dia sudah terbiasa dengan anak panti asuhan yang lainnya, Griselda yang melihat itu hanya bisa tersenyum bahagia. Tapi pikirannya terganggu oleh suara ketukan pintu.

'tok-tok-tok', Griselda segera menghampiri pintu tersebut dan membukanya dan menampilkan sosok pemuda tampan yang mempunyai tinggi 6'2", rambut pirang keemasan dan mempunyai poni panjang di kedua sisinya, mata biru seperti warna samudra dan senyuman yang dapat memikat setiap wanita yang melihatnya. Pemuda tersebut memakai T-shirt berwarna biru, jaket hitam, dan celana jeans hitam.

"Ah...ah Naruto-san apa ada yang bisa saya bantu." ucap Griselda dengan semburat merah dipipinya.

"Ah, aku hanya datang kesini untuk mengecek Asia dan ingin bermain bersama dengan anak-anak yang lainnya." balas Naruto tersenyum dan menggaruk bagian belakang kepalanya.

"Lalu, bagaimana dengan Asia aku harapkan dia dapat berinteraksi dengan anak-anak yang lain?" lanjut Naruto.

"Asia-san baik-baik saja walaupun diawal dia sedikit agak canggung, tapi sekarang dia sudah mulai terbiasa." balas Griselda.

"Huh... syukurlah kalau begitu." jawab Naruto sambil menghela nafas lega. Dari kejauhan Asia yang sedang bermain dengan temannya melihat sosok orang yang sudah menolongnya berteriak dan mengahampiri orang tersebut.

"Naruto-san!"

Merasa namanya dipanggil Naruto dan juga Griselda menoleh kearah sumber suara itu dan menemukan Asia yang sedang berlari menuju kearah mereka.

'Bruak' "Aduh sakit." ucap Asia yang terjatuh, Naruto yang melihat itu segera menghampiri Asia dan menolongnya untuk bangun.

"Apa kau tidak apa-apa Asia-chan?" ucap Naruto kawatir.

"Ti-tidak apa-apa Naruto-san, aku hanya ceroboh itu saja." jawab Asia sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu, tapi sebaiknya kau sekarang harus lebih berhati-hati lagi." ucap Naruto yang dibalas anggukan oleh Asia.

"Lalu bagaimana kabarmu Asia-chan, aku harap kau senang berada disini bersama Griselda-san."

"Hai Griselda-san sangat baik terhadapku dan dia sangat cantik." ucap Asia tersenyum, Griselda yang mendengar itu pun muncul semburat merah dipipinya karena malu.

"Syukurlah kalau begitu" ucap Naruto, "Tapi kau tidak dimarahi oleh Griselda-san kan, karena jika mengamuk dia sangat menakutkan." bisik Naruto ditelinga Asia, tetapi ucapannya didengar oleh Griselda.

"Na-Ru-To-San!" ucap Griselda sambil tersenyum manis, tapi Naruto sangat mengerti bahwa Griselda sekarang sangat marah. "Tolong jangan ucapkan kata yang tidak perlu." lanjutnya.

"Ha-hai !" ucap Naruto yang sudah berkeringat dingin.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita makan dulu, karena sudah waktunya makan siang." ucap Griselda. "Naruto-san bagaimana kalau anda ikut makan bersama kami?" lanjutnya.

"Hm... tentu saja."

Setelah mereka menyelesaikan makan siangnya mereka memutuskan untuk belajar menulis dan membaca yang diajarkan oleh Griselda dan dibantu oleh Naruto.

"Naruto Nii-san." ucap pemuda dengan warna rambut hitam.

"Ya, ada apa Carl." balas Naruto.

"Bisakah kau menyanyikan sebuah lagu untuk kami." mohon Carl.

"Hm..." ucap Naruto berpikir sambil memegang dagunya. "Boleh!" jawab Naruto tersenyum kepada pemuda itu. Pemuda itu pun berteriak senang karena Naruto adalah salah satu penyanyi terbaik di kota Vatican.

"Kalau begitu boleh aku pinjam Pianonya Griselda-san." ucap Naruto yang dibalas senyuman beserta anggukan oleh Griselda.

[*Play Music : Amazing Grace (My Chain Are Gone)by ... *]

Asia yang mendengarkan nyanyian dari Naruto sangat terkejut karena suara yang dikeluarkannya sangat indah dan begitu hangat. Yang bisa dilakukan Asia hanyalah tersenyum hangat begitupun dengan Griselda dan Anak-anak yang lain, meskipun mereka sudah pernah mendengarkan Naruto bernyanyi, mereka tidak pernah bosan mendengarnya berulang kali.

Mereka semua hanya bisa mendengarkan dan menutup mata dan meresapi setiap alunan lagu yang muncul tiap detiknya.

Mereka semakin terhanyut dalam alunan lagu, bahkan mereka tidak menyadari bahwa penghuni, para pekerja panti asuhan maupun orang yang sekedar lewat mulai berkerumunan dibelakang mereka.

Waktu serasa terhenti saat mereka mulai merasakan setiap emosi yang muncul dalam setiap nadanya.

Emosi yang muncul membuat lagu tersebut semakin indah dan nyata di telinga mereka bahkan ada beberapa dari mereka yang mulai mengalirkan air matanya.

Waktu yang terasa terhenti kini pun mulai berjalanan kembali, karena setiap terdapat awal akan selalu ada akhir yang menanti.

[*Music Stop*]

Naruto pun mengakhiri permainannya dan mengambil nafas lega dan mulai membuka matanya perlahan-lahan.

'Plok''Plok''Plok''Plok'. Bunyi tepuk tangan menggema di dalam ruangan yang menghentikan kesunyian.

Naruto pun terkejut saat melihat banyak orang yang berkumpul dan memberikannya tepuk tangan kepadanya. Naruto pun hanya bisa tersenyum dan meggaruk kepala bagian belakangnya dan mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Asia, Griselda, dan anak-anak yang lain pun juga terkejut karena sudah banyak orang yang berkumpul dibelakang mereka tanpa sepengetahuan mereka dan hanya bisa tersenyum hangat, karena mereka tahu tadi adalah salah satu nyanyian terindah yang pernah mereka dengar dan mungkin hanya sekali seumur hidup.

Naruto dan yang lainnya pun kembali bermain ditaman dan membantu setiap pekerjaan yang bisa mereka kerjakan yang diiringi senyuman di tiap detiknya, tanpa terasa waktu sudah menjelang sore dan Naruto pun memutuskan untuk meninggalkan mereka.

"Kalau begitu Griselda-san, aku harus kembali karena sudah menjelang malam." ucap Naruto kepada Griselda, mereka pun saling mengucapkan kata perpisahan dan saling berpelukan.

"eem... ano Naruto-san." ucap Asia menyatukan kedua tangannya didepan dadanya.

"ya, ada apa Asia-chan." jawab Naruto

"Ano...bisakah kita bertemu kembali." ucap Asia malu-malu.

"Tentu saja, bahkan kau bisa memanggilku Nii-san seperti anak-anak yang lain." ucap Naruto tersenyum.

"H-Hai Naruto Ni-Nii-sama." ucap Asia terbata-bata.

"Kalau begitu sampai jumpa Asia-chan." ucap Naruto yang mulai meninggalkan mereka dan tak lupa memberikan senyuman dan juga melambaikan tangannya kepada mereka.

Setelah itu Naruto slalu meluangkan waktunya untuk pergi ke panti asuhan dan selalu bercengkerama dengan anak-anak panti asuhan dan menyanyikan sebuah lagu untuk mereka.

[*Flashback End*]

"Begitulah Buchou-san, itulah kenapa alasanku memanggila Naruto-san Nii-sama." Ucap Asia yang masih mengingat jelas saat-saat bahagianya di Vatican.

Semua orang yang mendengar cerita itu hanya bisa tersenyum hangat, karena mereka tahu Naruto bukan hanya tampan, kaya, pintar, sexy, tetapi dia juga sangat baik hati. Setelah cukup mendengarkan, Rias memutuskan untuk mengakhiri kegiatan klubnya.

[*Night In the Hyoudo Household*]

Asia sekarang berada dikamarnya dan sedang memikirkan kembali tentang pertemuannya dengan Naruto.

"Naruto Nii-sama, aku harap kita bisa bertemu kembali. " ucap Asia sebelum dia terlalarut dalam tidurnya.

Entah Asia tahu atau tidak, keinginannya akan tercapai tidak lama lagi.