.

.

.

Kris menggendong tubuh Zitao berada dalam posisi nyaman. Ia membenarkan letak bantal pada kepala Zitao, mengelus pipinya secara lembut, dan menarik selimut hingga batas leher Zitao. Ia pun mengambil posisi nyaman juga di sebelah Zitao, dan menarik selimut sebatas dengan lehernya.

Ia menatap wajah damai Zitao yang kini sedang tertidur karena lelah. Hembusan nafas Zitao yang teratur mengenai wajah Kris. Kris pun mendekatkan wajahnya ke wajah Zitao, mengecup bibirnya lembut, dan ikut larut dalam mimpi indahnya.


.

A YAOI STORY

.

GAK SUKA GAK USAH BACA

.

LEAVE REVIEW PLEASE?

.

KRISTAO

.

CHAPTER 3

.

.

.

.

Kelopak mata Zitao mulai membuka. Mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang memasuki retina matanya. Ia menggeliat diatas tempat tidur dan mengucek mata malas. Keningnya berkerut tipis, nampak asing dengan keadaan di sekelilingnya. Zitao memicingkan mata memandangi dinding kamar asrama barunya yang berwarna hijau muda. Hingga beberapa saat, Zitao baru sadar jika kini ia hidup disini –di asrama sekolah yang sangat tak diinginkannya. Sekolah gila yang mengajarkan anak polos sepertinya hal-hal yang sangat tidak waras. Mengingatnya kembali, membuat Zitao ingin rasanya pergi kehutan mencari rumah penyihir dan meminta penyihir itu untuk mengutuk kulit mulus Mamanya.

–Huh

Zitao menutup matanya kembali, menggeliat kecil berusaha menyamankan posisinya diatas ranjang empuk berbalut sprei putih yang letaknya tak beraturan. Mata panda Zitao membelak lebar ketika tiba-tiba sebuah lengan kekar memeluk pinggang telanjangnya dari dalam selimut. Dengan cepat ia menolehkan kepalanya kearah lengan kekar itu berasal. Betapa terkejutnya Zitao saat mendapati seorang lelaki dengan surai pirang gelap tengah tidur dengan air liur yang mengalir deras di sepanjang rahang tegasnya.

"YAKKKK!"

Zitao berteriak panik. Menepis lengan kekar lelaki tersebut dari pinggang rampingnya, dan mengubah posisi tidurnya menjadi duduk bertumpu pada pantat di atas ranjang. Namun rupanya, posisi duduknya tersebut malah membuat Zitao berteriak lebih kencang dari teriakkan sebelumnya.

"AHHHHH SAKITTTTT"

Kris –lelaki dengan lengan kekar yang memeluk Zitao tadi, dengan panik tersadar dari tidurnya dan merutuk bocah panda yang menjadi roommate barunya itu. Dengan rambut acak-acakan dan air liur yang mengering di kedua sudut bibir seksinya, ia membungkam mulut Zitao yang sedari tadi teriak kesakitan.

"Ssstttttt. Tidak bisa diam ya? Ini masih pagi, bodoh." Zitao hanya menggeleng-gelengkan kepalanya –berusaha melepaskan bungkaman telapak tangan Kris di mulutnya. Butiran air mata mulai jatuh dari pelupuk mata Zitao.

"E-eh," Kris melepaskan bungkaman telapak tangannya dari mulut Zitao. "Ka-kau mengapa menangis?" Kris mengelus kedua pipi Zitao dengan ibu jarinya. Merasa bersalah karena telah membungkam bocah polos itu.

"Huks, sakit." Sambil menangis, Zitao sedikit memiringkan pantatnya supaya tidak bertumpu langsung dengan ranjang. "Rasanya sangat sakit."

Hening beberapa saat. Kris berusaha mencerna apa yang diucapkan Zitao barusan. Mungkin Kris belum sadar sepenuhnya dari tidurnya. Sakit? Apanya sakit?

"Bagian mana yang sakit, Zitao?" Tanya Kris pada Zitao yang masih menangis sesenggukan. Wajah setengah polos setengah sialan milik Kris itu, berhasil membuat Zitao ingin menghujamnya dengan ribuan boneka panda favoritnya.

"Pantatku sakit. Ini semua karena ulahmu!" Bibir Zitao mengerucut lucu. Dengan wajah basah karena menangis dan juga hidung yang memerah, Kris dibuat salah fokus olehnya. Entah mengapa, melihat wajah Zitao yang seperti itu, Kris merasa ingin meremas dan menggigit Zitao. Hell, wajahnya sangat menggemaskan!

"Ehem." Kris berdehem kecil. "Emm, ya itu hal biasa untuk yang baru pertama kali sepertimu, Zitao. Coba ku lihat." Kris menyingkap selimut yang menutupi kedua tubuh telanjang miliknya dan milik Zitao.

"Lihat? Apa maksudmu dasar naga mesum!" Zitao kembali menarik selimut putih tebal itu untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia menatap horror Kris yang malah kelihatan imut saat Kris memandangnya.

Kris mendesah tertahan. "Kau tidak ingin rasa sakitnya sembuh ya? Ya sudah aku tidur lagi." Kris merebahkan kembali tubuhnya dan menarik selimut hingga ke pangkal lehernya.

"Ya-yak!" Zitao menahan lengan Kris. "Sunbae, bantu aku. Ini sungguh sakit. Kumohon~"

Suara rajukan Zitao itu kembali membuat Kris mendesah tertahan. "Ya ya, baiklah."

Kris berdiri dari tidurnya, berjalan kearah kamar mandi dengan tubuh yang telanjang bulat. Zitao menangkup kedua pipinya yang memerah saat kedua matanya bertemu dengan kedua bongkahan pantat Kris yang bergerak naik turun. Ya Tuhan, apa yang barusan aku lihat. Zitao memukul-mukul pelipisnya pelan. Merutuki kedua matanya yang barusan melihat hal yang kurang baik untuk otak polosnya.

"Menungginglah."

Entah sudah sejak kapan Kris telah kembali dari kamar mandi. Zitao membelak lucu mendengar perintah Kris untuk dirinya.

"Menungging? He-hei, pantatku ini masih sakit, aku belum siap untuk bermain lagi!" Dagu Zitao terangkat, menatap sinis Kris yang menunjukan wajah tak tertarik untuk diajak Zitao bermain-main. Hell, bocah panda ini sudah mengganggu waktu tidur Kris, dan kini Kris telah mengorbankan waktu tidurnya untuk bocah panda ini, tetapi dia menolaknya?

"Ck," Kris berkacak pinggang. "Sudah lah cepat menungging. Satu setengah jam lagi bel sekolah akan berbunyi dan aku masih butuh tidur!" Kris sedikit menaikan nada suaranya.

Zitao sedikit tersentak mendengar nada suara Kris yang sedikit tinggi itu. Sedari dulu, ia memang tidak tahan dengan segala suara sentakan atau suara tinggi seperti itu. Kedua orang tua Zitao memang sangat memanjakannya. Memperlakukan Zitao seperti seorang puteri kerajaan. Hanya kelembutan yang mereka berikan kepada Zitao. Tidak salah jika kini Zitao sangat polos dan lembut untuk ukuran seorang pria remaja sepertinya.

"E-em, baiklah." Zitao membalas dengan suara lirih selagi menunggingkan pantatnya ke arah Kris.

Kris sedikit menelan ludah menyaksikan pemandangan super menggairahkan dihadapannya. Ia meregangkan otot-otot lehernya dan menghembuskan napas tertahan. Kris harus sedikit menahan libidonya untuk saat ini.

"Hei, kau lama sekali." Protes Zitao –yang menungging dihadapan Kris seperti orang bodoh sedari tadi tanpa mendapatkan perlakuan apa-apa dari Kris yang katanya ingin mengobati rasa sakit pada rectrumnya.

Kris yang sedari tadi melamun kembali tersadar dibuatnya. Ia pun berdehem kecil dan mulai membuka tutup obat oles yang didapatnya dari kamar mandi tadi. Dengan perlahan, ia mengeluarkan cairan bening obat oles tersebut ke ujung jari telunjuknya.

"Ini akan membuatnya menjadi lebih baik." Kris sedikit merunduk –mensejajarkan wajahnya dengan pantat Zitao. Dapat terpampang dengan jelas hole merah muda milik Zitao yang sedikit memerah di sisi-sisinya. Padahal tadi malam aku bermain dengan lembut. Telunjuk Kris terarah kearah hole Zitao yang memerah itu. Tangannya yang lain membuka kedua belah pantat Zitao –berniat untuk membuatnya lebih mudah untuk di olesi obat.

"U-uh dingin~" Pantatnya bergerak berputar. Zitao merasakan sensasi dingin di antara kedua belah pantatnya. Ia juga merasakan jari telunjuk Kris yang bermain-main disana –berputar-putar meratakan obat oles tersebut.

"Kris~ kenapa lama sekali~" Zitao kembali protes.

"Sebentar lagi. Aku masih ingin memainkan lubangmu ini. Anggap saja ini bayaran untukku karena sudah mau membantumu."

Mendengar jawaban Kris yang sedikit mesum itu, Zitao segera bangun dari posisi menunggingnya. Menarik selimut sampai ke pinggang rampingnya, dan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

"DASAR NAGA MESUM!"

.

.

.


.

.

.

Musim gugur kali ini sedikit berbeda bagi Zitao. Biasanya setiap musim gugur, ia dan Mamanya akan berkunjung ke rumah neneknya untuk memanen berbagai macam buah-buahan yang memang hanya akan panen disaat musim gugur saja. Menikmati hari yang terasa lebih singkat dengan pemandangan daun-daunan merah disepanjang jalan, dan menikmati suhu hangat musim gugur di teras rumah neneknya sembari meminum cokelat dingin buatan neneknya.

Dengan hembusan napas malas, Zitao kembali memperhatikan guru barunya yang tengah menerangkan materi tentang 'Making Out'. Baru hari pertama, jadi dimulai dengan hal-hal ringan seperti making out ini.

Mulai dari mempersingkat jarak, menghisap bibir atas, menghisap bibir bawah, dan juga hal lain yang baru tadi malam ia lakukan bersama Kris. Pipi Zitao memanas jika mengingat kejadian itu.

TETTTTT

Bel pertanda jam pelajaran telah selesai terdengar diseluruh penjuru ruangan. Dengan cepat Zitao merapikan beberapa buku dan juga alat tulisnya kedalam tas punggungnya. Ia mengeluarkan i-Phone berwarna gold dengan earphone berwarna senada dari dalam saku jas almamater berwarna kuningnya. Ibu jarinya sibuk dengan benda tipis yang berada di genggamannya saat ini. Memagutkan penyuara kuping itu ke kedua telinganya, dan berjalan keluar kelas.

Saat ini satu-satunya tujuan Zitao hanyalah cafetaria asrama Hosu. Jam pelajaran selanjutnya akan dimulai 2 jam lagi dikarenakan ada rapat guru yang tidak bisa ditunda. Well, jam kosong pertama di semester pertama.

Kaki jenjang Zitao berjalan menuju sofa berwarna kecokelatan di ujung ruangan. Suasana cafetaria saat ini sangat ramai. Beruntung Baekhyun dan Minseok mendapatkan tempat duduk disaat keadaan ramai seperti ini. Entah sudah sejak kapan Baekhyun dan Minseok berada di cafetaria ini, karena Zitao tidak melihat Baekhyun dan Minseok saat dikelas tadi.

"Zitao-ah, aku sangat merindukanmu~" Zitao yang baru saja menempelkan pantatnya di atas sofa empuk ini langsung mendapatkan pelukan tanpa izin dari Baekhyun. Baekhyun memeluknya sangat erat, wajahnya ia benamkan pada leher jenjang Zitao dan menggelitik leher Zitao menggunakan hidung bangirnya.

Zitao yang mendapat perlakuan seperti itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya maklum. Kata Minseok, Baekhyun orangnya memang sedikit oleng. Sedikit tidak waras maksudnya.

"Ya ampun, kau baru bertemu Zitao tadi malam Baekie." Ujar Minsoek yang duduk bersebrangan dengan Zitao dan Baekhyun.

Baekhyun menegakkan kembali wajahnya yang sedari tadi terbenam di ceruk leher Zitao. "Kenapa, eoh? Kau iri ya karena aku tidak merindukanmu?"

Minseok memutar matanya malas. "Ya ampun. Kau selalu bersama denganku setiap waktu Baekie, bahkan tadi malam kira baru tidur berdua di kamar asramamu. Mana mungkin juga kau merindukanku."

"Eoh, kalian tidur berdua?" Tanya Zitao. Kedua matanya bergantian melihat Baekhyun dan Minseok.

"Eh, jangan salah paham dulu, Zitao! Kita tidak tidur berdua seperti itu, kok!" Minseok menerangkan.

"Tadi malam, Baekhyun menghantam habis-habisan roommatenya. Aku juga tidak habis pikir dengan Baekhyun." Minseok memijat pelipisnya, masih heran dengan kelakukan sahabat baiknya tersebut.

"Menghantam?" Mata Zitao mengerjap lucu. "Maksudnya?"

"KYAAAAA!~ Zitao kau sangat menggemaskan!" Baekhyun mencubit kedua pipi Zitao, sambil mengkomat-kamitkan bibirnya menirukan bibir Zitao yang merucut lucu karena cubitan Baekhyun pada kedua pipi Zitao.

"Uh, sakit Baekie~" Zitao mengelus kedua pipinya setelah Baekhyun melepaskan cubitan dikedua pipinya tersebut. "Jadi maksudnya kau menghantam bagaimana, Baekie?"

Baekhyun hanya mendelikkan bahu dan menyerap minuman hangat di dalam cangkirnya saat mendengar pertanyaan Zitao. "Biar Minseok saja yang menjelaskan." Ucap Baekhyun.

"Aku juga tidak tau mengapa, pokoknya saat aku dan Jongdae hyung telah berhasil membuka pintu kamar asrama Baekhyun, semuanya sudah kacau!" Minseok menghembuskan napas beratnya.

"Jongdae? Siapa Jongdae?" Tanya Zitao.

"Dia roommate Minseok." Jawab Baekhyun yang saat ini sedang bermain dengan smartphone miliknya.

Zitao hanya menganggukan kepalanya mendengar jawaban Baekhyun. "Lalu, bagaimana kelanjutannya?"

"Baekhyun yang saat itu baru saja menghantam pipi roommatenya, langsung berlari kearahku dan bersembunyi dibalik punggungnya. Akhirnya dengan berbagai perdebatan, aku tidur di kamar asrama milik Baekhyun, dan Jongdae hyung tidur di kamar asrama milikku bersama roommate Baekhyun."

"Baekie, kau belum menjelaskan padaku kenapa bisa seperti itu!" Minseok melemparkan kotak pensil bulunya ke arah Baekhyun yang sukses mendarat tepat di pucuk kepala Baekhyun.

"Aw!" Baekhyun mengelus pucuk kepalanya yang sukses terkena kotak pensil milik Minseok. "Salahnya sendiri langsung menciumku tanpa meminta izin! Aku ini pria dengan harga diri tinggi tau!" Baekhyun melipat kedua tangannya di depan dada.

Minseok dan Zitao hanya menggelengkan kepala karena penjelasan Baekhyun.

"Zitao, kau tidak memesan makanan?" Tanya Minseok pada Zitao.

"Eum, aku masih merasa kenyang." Jawab Zitao yang di balas anggukan kepala oleh Minseok.

Selama satu jam lamanya, mereka bertiga berbincang dan sesekali saling membalas jitakkan di kepala masing-masing. Minseok bercerita bahwa dirinya dan Baekhyun adalah teman baik sejak kecil, dan kedua orang tuanya kenal baik dengan kedua orang tua Baekhyun. Sebenarnya, masih ada satu sahabat baik Minseok dan Baekhyun lagi di sekolah ini, tetapi dia berbeda asrama dengan Minseok dan Baekhyun.

NYING

Suara mendenying pengeras suara menghentikkan perbincangan mereka bertiga. Seisi ruanganpun menjadi hening dibuatnya.

BAGI SELURUH SISWA SIHS HARAP BERKUMPUL DI AULA UTAMA SEKARANG JUGA. TERIMA KASIH.

"Ada apa ya?" Baekhyun memandang Zitao dan Minseok bergantian.

Minseok mendelikkan bahunya tanda tak tahu. "Entahlah, ayo kita kesana. Sepertinya penting."

.

.

.


.

.

Aula utama sungguh penuh sesak. Seluruh murid dari tiga asrama dan tiga angkatan di kumpulkan menjadi satu disini. Saking sesaknya, Zitao terpisah dari Minseok dan Baekhyun yang entah kini mereka berada dimana. Sehingga ia kini sendirian, meratapi nasibnya ditengah-tengah luatan almamater kuning di aula utama ini.

"Semuanya harap berbaris menurut asrama masing-masing."

Itu suara Kim Suho, Ketua Asrama Uteru itu kini sedang berada di belakang podium. Di belakangnya terdapat dua Ketua Asrama lainnya.

Keadaan di aula utama ini sudah mulai kondusif. Para murid sudah berjejer rapi membentuk barisan manurut asrama mereka masing-masing.

"Jadi, ada yang sudah tau apa tujuan kalian dikumpulkan disini?" Kim Suho kembali bersuara dari balik podium. Para murid pun gaduh menerka-nerka apakah tujuan mereka dikumpulkan disini.

Apa memang hanya selalu Suho yang berbicara? Lalu bagaimana dengan kedua Ketua Asrama lainnya? Suho sunbae memang egois.

"Dikarenakan padatnya jadwal para dewan guru selama satu bulan ini, Strip Party yang biasanya diadakan tiap akhir semester dimajukan menjadi akhir bulan untuk mengisi kekosongan jadwal."

Para siswa angkatan atas pun bersorak ramai mendengar pemberitahuan tersebut. Tidak mempedulikan angkatan junior mereka yang melongo tidak paham akan hal sedang di bicarakan ini.

"Strip Party merupakan kegiatan akhir semester yang sudah menjadi acara tahunan SIHS, untuk susunan acara, bentuk kegiatan dan lain-lain, akan di jelaskan oleh Kris."

Suho mundur beberapa langkah, menarik lengan Kris untuk menggantikan posisinya di belakang podium.

"Mmhh, jadi Strip Party ini akan diadakan akhir bulan Oktober ini di rooftop asrama Hosu. Seperti namanya, Strip Party pastinya bertemakan tentang strip dance dan ya semacam itulah. Strip Party kali ini akan ada perlombaan strip dance yang akan ditunjukkan oleh setiap partner sekamar. Setiap pasangan yang berminat, dapat mendaftarkan diri ke ketua asrama masing-masing."

Zitao dari tadi tidak benar-benar menyimak apa yang di sampaikan oleh para ketua asrama di depan sana. Ia sibuk menguap dan bermain game Candy Crush di i-Phone miliknya. Karena lelah berdiri dan juga merasa sesak berada di aula ini, dengan malasnya Zitao menerobos para kerumunan siswa untuk menuju ke pintu keluar aula utama. Terima kasih kepada tubuh rampingnya sehingga ia dapat dengan mudah meninggalkan aula utama yang penuh sesak itu.

Kini Zitao berada sudah berada di ruang rekreasi asrama Hosu. Ruangan dengan warna hijau muda mendominasi ini adalah fotocopy game center favorit Zitao semasa kecil! Banyak permainan-permainan berteknologi canggih yang bisa ditemukan disini. Zitao yang baru pertama kali melihat ruang rekreasi asramanya sungguh dibuat melayang karenanya!

Zitao sedari tadi berkelilingan dan mencoba beberapa permainan yang dianggapnya seru. Tidak mempedulikan kawan-kawannya yang sedang berkumpul di aula utama. Suasana di ruang rekreasi tersebut sangat sepi. Hanya ada Zitao saja disana –tentu saja, semuanya berada di aula utama.

DDRRTTTT

Saat akan menembak beberapa kumpulan zombie yang berusaha menyerangnya, Zitao merasakan handphonenya bergetar didalam saku jas almamaternya. Dengan berat hatipun Zitao meletakkan tembak-tembakannya –meninggalkan sosok dirinya yang kini sudah di cabik-cabik oleh kumpulan zombie didalam game tersebut.

Zitao membuka pesan yang masuk didalam handphonenya. Pesan kakaotalk dari Kris rupanya. Baru tadi pagi Zitao resmi bergabung kedalam grup asrama Hosu di kakaotalk, jadi bisa ditebak darimana Kris tau kontak kakaotalk miliknya.

11.05 am

Aku harap kau mendengarkan penjelasan panjang lebarku di aula utama. Tetapi aku melihatmu kurang tertarik dan akhirnya pergi meninggalkan aula utama.

Aku sudah mendaftarkan diri kita untuk Strip Party akhir Oktober nanti.

Kita akan melakukan Strip Dance yang begitu hebat, bukankah begitu Huang?

Ah ya jika kau tidak tau apa itu Strip Dance. Ini contohnya

Aku tidak sabar akan pertunjukan kita, Huang.

Dipesan tersebut terlampir gambar sepasang pasangan gay dengan tubuh yang terekspos sempurna sedang melakukan tarian-tarian erotis yang membuat Zitao bergidik ngeri dibuatnya. Matanya pun terbelak lebar setelah sadar dirinya akan melakukan hal seperti itu dengan Kris nantinya. Kedua kakinya terasa lemas, terasa tidak ada tulang yang menyangga keduanya. Zitao menarik-narik surai gelap miliknya dan mengutuk Kris yang sungguh tega membuatnya menjadi seperti ini.

"Ya ampun, cobaan apa lagi ini." Desis Zitao sembari menggerutu frustasi.

TBC

.

.

.


.

.

Hai-haiiiii! ;;-::

Ada yang masih ingat sama ff ini? Ya ampunnnnnn. MIANHAE MIANHAE HAJIMA YA BUAT SEMUA READERS T_T

Sebenernya aku udah ngetik ff ini sampe chapter 5 di laptop, cuma laptop aku itu lagi dibawa kakak aku ngelaut, dan kakak aku belum pulang sampai sekarang sejak tahun 2014 lalu T_T. Niatnya aku bakal update ff nunggu laptop aku balik. Cuma kakak aku baliknya masih 2 tahun lagi dan aku udah gemes pengen update ff ini T_T

Jadinya ya aku ngetik lagi dari awal dan mohon maaf banget ini jelek banget karena udah lama ngga bikin ff jadinya ya kaya gini. MAAF BANGET YA TEMEN-TEMEN T_T

Ini aku bikinnya pendek banget karena aku lupa ide cerita ff ini kaya apa karna udah lama banget WKWKWKWKWK. Aku bakal usaha buat nginget2 lagi ide ceritanya dan bakal update cepet ya semuanyaaa~~~

Makasih banget buat semua yang udah baca, yang udah review, yang udah nge fav, yang udah setia menunggu ff jelek ini. TERIMA KASIH BANYAK!

Seperti biasa, aku ngga nerima kritik apapun tentang ff aku, karena aku ini orangnya sensitif dan pemikir. Jadinya mohon maaf banget ya, kritiknya disimpen didalam hati dulu aja ;;;;-;;;;;

Buat yang mau kenalan sama aku yuk sini add line aku: ssantokhi :3

Ehehehehe bukan promosi kok, cuma mau nambah temen.

POKOKNYA TERIMA KASIH BANYAK YA SEMUA. MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA JUGA. SARANGHAE~~~~

.

.

.