198

KrisTao/TaoRis Fanfiction

WARN!THIS IS YAOI FICT!

..

This fict was adapted from "Heartbreake Library" Movie.

IF YOU DON'T LIKE IT DON'T READ OR BASH

..

\(^0 ^)/

CHAPTER 4

Sepulang kerja .. Dengan wajah yang lesu, Tao singgah melihat barang seni atau mainan dari kayu yang dijual di pinggir jalan. Tao berjongkok, mengamati mainan dari kayu tersebut.

"Ahjussi … Siapa yang membeli barang seperti ini ?" tanya Tao

"Seseorang sepertimu …" jawab ahjussi memasang lengan boneka kayu.

"Aku tidak pernah membeli seperti ini … tidak ada gunanya" ujar Tao masih mencari mainan mana yang memikat hatinya.

"Tapi pada akhirnya, kau tetap membelinya …" jawab ahjussi yang sekarang mengecat boneka kayunya.

Tao hampir saja ingin membeli salah satu mainan disana, tapi setelah mendengar jawaban ahjussi itu, dia tidak jadi membelinya .. "Aku tidak pernah melakukan itu" kesal Tao lalu pergi.

….

Taman, tempat singgahan Tao kali ini. Seperti biasa, dia duduk di kursi taman lalu melihat orang-orang yang berada di taman itu.

"Bertemu saat matahari terbenam …." Ulang Tao sambil melihat matahari yang mulai terbenam juga dari taman itu."Kenapa harus saat matahari terbenam ?" ujar Tao menundukkan kepalanya, berpikir.

Tiba-tiba ada seorang pria memakai celana hitam berdiri didepannya. "Aku tidak mau" ujar Tao mengangkat kepalanya sambil tersenyum sinis kepada pria itu.

Pria itu memasukkan kembali kameranya di dalam tas. "Kenapa kau tahu ? Padahal aku belum menawarimu, aisshh " kesal pria itu yang ternyata hanya tukang foto keliling. Tao tetap memperhatikan tukang foto itu, sampai dia pergi.

"Ckkckk …" decak Tao lalu memperhatikan matahari yang sudah setengah bagiannya terbenam. "Bertemu saat matahari terbenam …." Ulang Tao. "Aisshh … kenapa aku berpikir kalau ini bukan hal yang baik" ujar Tao sambil mengacak rambut hitamnya. Frustasi.

..

.

Besoknya, Tao ingin pergi menemui Victoria di restoran dekat perpustakaan. Saat melewati taman, Tao melihat Jessica dan Kwon Nyoung bertengkar. Tao pun bersembunyi di salah satu pilar perpustakaan, mengintip.

"Kenapa kau melakukan ini padaku ? Ini semua sudah berakhir …" kesal Jessica

"JESSICA … !" bentak Nyoung "Bisakah kita memulainya lagi ?, aku tidak akan mengacaukannya kali ini" mohon pria nerd itu.

"Haahhh …" Tao yang melihat Kwon Nyoung memohon seperti itu, merasa kasihan padanya.

"Aku bekerja disini, jadi jangan membuatku malu seperti ini !" marah Jessica

Tao membalikkan tubuhnya bukan lagi kearah Jessica-Nyoung. "Kenapa Cinta meembuat orang jadi gila ?" ujar -tiba ada air yang jatuh mengenai hidungnya. Tao pun berlari menuju restoran, awal tujuannya. "Aisshhh … semua menjadi basah" kesal Tao mengibaskan rambutnya, lalu membersihkan bajunya. (Okee Tao, kau terlihat semakin sexy jika basah begitu ).

"Biarkan aku pergi … !" teriak Jessica.

Tao melihat Jessica meninggalkan Nyoung yang hanya terdiam di tengah hujan deras itu. Tao terus melihat Nyoung yang hanya diam mematung dan terus melihat kearah Jessica yang sudah sangat jauh.

"Bertemu saat matahari terbenam …." Tao tiba-tiba mengingat perkataan Kris yang sejak kemarin sore terus menganggunya. "Perasaanku lagi-lagi tidak enak" ujar Tao memegang dadanya. "Sore ini hujan, apakah pria berjas itu tetap menunggunya ? " ujar Tao melihat lagit yang sudah mulai gelap.

..

.

Disaat yang sama, ditempat pendaratan perahu, matahari sudah terbenam sepenuhnya. Kris tetap masih berdiri di tengah hujan menanti seseorang yang ia cari selama ini, tetapi Yixing belum juga muncul atau tidak akan pernah muncul.

Dari kejauhan, orang pemilik penginapan dekat pendaratan perahu tersebut terus melihat ke arah Kris yang sepertinya sudah mulai kedinginan. Dengan cekatan dia mengambil payung, dan menarik Kris yang sudah seperti patung hidup.

Setelah sampai penginapan, pemilik penginapan itu memberikan pakaian kering pada Kris, setidaknya itu layak dipakai sampai baju dan jas nya benar-benar kering. Pemilik penginapan itu memberikan susu coklat hangat dan makanan pada Kris, lalu duduk didepannya.

"Kau bisa tinggal disini setiap saat, tapi bus tidak akan datang sampai besok. Bus berhenti bekerja jam tujuh malam disini. Aisshh kenapa kau seperti itu tadi, kau menakutiku .. ! Sebulan yang lalu, ada seorang wisatawan yang menginap disini, lalu dia ditemukan tewas karena meminum banyak pil bisnis ini menjadi rugi sejak saat itu, ahh aku ingin menghentikan usaha penginapan ini, lalu bekerja di kota. Dan setelah melihatmu berdiri di tengah hujan deras tadi, aku berpikir kau juga akan melakukan hal yang sama disini. Ckckck " Ucap pemilik penginapan itu lalu keluar dari kamar Kris.

"…." Kris hanya diam

"Ahh Sudahlah, aku keluar dulu. Selamat beristirahat …!" pamit pemilik penginapan itu.

...

..

.

"Pernikahan ? Itu pilihan. Jika kau bisa, kau tidak perlu menikah" ucap Victoria yang sudah mabuk

Tao hanya diam, memandangi hujan yang turun dari jendela.

"Apa kau mendengarku ?" tanya Victoria yang merasa Tao mengacuhkannya.

"…"

"Kenapa kau melihat keluar, apakah ada banjir besar ?" tanya Victoria lagi

"…."

"Aisshhh … Yaakk aku serius kali ini" kesal Victoria

"Haaahh … aku mendengarmu" jawab Tao memutar matanya, kesal.

"Orang seperti kita .. " ujar Victoria "Aku tidak sepertimu ! "kesal Tao

"Kau tahu ? Aku bukan mumi, bukan juga perempuan tua. Jadi aku juga masih seksi … !" balas Victoria. "Tapi untuk masalah percintaan, kau memilih pilihan yang tepat. Laki-laki yang serba hitam itu, kau menyukainya kan ?" tanya Victoria

"Siapa yang mengatakannya ?" tanya Tao kesal

"….."

"ITU PASTI JESSICA KAN ?" teriak Tao tanpa sadar karena Victoria tidak menjawabnya.

..

.

"Silahkan bergabung dengan kami di bus perpustakaan … ^^" teriak Tao.

Besok paginya, giliran Tao yang bekerja di luar ruangan atau lebih tepatnya Perpustakaan di dalam Bus.

"Silahkan bergabung dengan kami di bus perpustakaan … ^^" teriak Tao.

Karena bosan, Tao membaca buku sejarah Korea.

"Eonni .. Geserkan pantatmu kesana sedikit … ! Aku mau duduk … !" teriak seorang anak perempuan pada sang kakak.

"Yak .. ! Kau saja yang duduk disana … !" balas sang kakak sambil teriak juga.

"Yaakk … ! Jangan berkelahi … ! Dan diamlah … ! " Teriak Tao nyaring. Seketika dua bersaudara tadi menjadi diam.

"Eonni .. Oppa itu imut-imut tapi galak yahh ?" bisik sang adik

"Iya, Mukanya saja yang imut, tapi galaknya seperti ahjumma-ahjumma" bisik sang kakak

Tao yang mendengar bisikan yang besar itu (?) langsung keluar dari bus, dan duduk dikursi yang memang disiapkan untuknya.

"Haaahhh … Disini tidak ada yang bisa dibaca" ujar ahjussi yang penampilannya berantakan. "Apakah kau tidak punya majalah 'wanita' ?" bisik ahjussi itu.

"Majalah seperti itu ada di perpustakaan, pak"

"Ohh … Nanti bawakan aku minggu depan"

"Maaf pak, tapi majalah seperti itu dilarang dibawa"

"Apa ? Tapi kenapa ? ini hanya sebuah majalah, bukan narapidana."

Tao yang kesal, langsung menatap tajam ahjussi itu.

"Oke .. baiklah" ujar ahjussi itu lalu pergi.

"Cihh" kesal Tao

5 menit kemudian …

"Annyeong Haseyooo" sapa sepasang anak kecil sambil berlari memasuki bus.

"Annyeong .. Yakk .. ! Jangan berlari .. !" ujar Tao memperingatkan.

Tiba-tiba Tao melihat diseberang, ada sebuah mobil yang membawa Kris pergi.

Ternyata Heechul yang pernah ditemui Kris dijalan adalah atasan Kris tempat ia bekerja. Dan Kris adalah seorang koki masak khas Jepang.

"Apakah semuanya sudah siap ?" tanya Heechul pada Kris

"Ya, Pak"

"Yaahh … aku akhirnya melihatmu bekerja lagi disini. Tunggu apa lagi ? Memasaklah .. !"

"Ya, Pak"

Kris pun mengambil ikan yang masih hidup dan sebuah pisau potong, dia ingin membuat Sashimi andalannya. Ia lalu menaruh ikan itu di talenan, dan menaruh kain putih di bagian kepala ikan tersebut. Dia pun siap untuk memotong ikan tersebut, tapi tiba-tiba dia mengingat kejadian kemarin. Dia mengira Yixing tidak mau menemuinya.

Bawahan Kris yang melihat pisau ditangan Kris yang bergetar, langsung menarik pelan pisau itu dari tangan atasannya tersebut. Takut Kris salah potong ikan tersebut, dan malah melukainya. Kris yang tersadar, langsung membiarkan bawahannya itu mengambil tugasnya memasak.

"…. Dari Hokkaido, Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Nagoya. Kompetisi yang diselenggarakan untuk Koki khas Jepang yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Dialah pemenang Kompetisi itu, Wu Yifan. " Heechul memamerkan Kris di depan tamunya.

"Tidak ada orang seperti dia, Sashimi buatannya sangat enak … !" ujar Heechul kembali lalu melihat kearah Kris.

"Mwo ? Ada apa disana ? Kenapa bukan Kris yang memasak ?" heran Heechul.

Kris dan temannya membawa hidangan tersebut ke Heechul dan temannya.

"Ada apa ini ?" tanya Heechul heran sambil melihat bawahan Kris sinis.

"Pak, cobalah masakan anak magang saya" ujar Kris memberitahu. Bawahan Kris pun menaruh masakannya di depan Heechul.

"Hmmm …. Ini enak … !" puji Heechul. "Like master, like apprentice, right ?" pujinya lagi.

"Lihatlah, bagian ekor ini harus diiris tebal. Banyak orang bilang bagian ini harus diiris tipis tapi itu tidak benar" ujar Heechul pada temannya.

"Tapi itu bagian siripnya, pak" potong bawahannya Kris.

"Aisshh anak ini benar-benar .. " kesal Heechul

Melihat Heechul yang dalam wujud iblisnya, Kris pun menyuruh bawahannya mengambil air minum.

"Pak, cobalah ikan hiu ini" tunjuk Kris berusaha mengalihkan pembicaraan. "Ikan ini baru diterbangkan dari Jepang pagi ini." Lanjutnya.

Heechul pun memakan ikan hiu itu, tapi setelahnya dia tidak berkomentar apapun.

"Biarkan aku menuangkan air di gelas anda, pak" ujar Kris

"Okay"

Kris pun menuangkan minuman ke gelas Heechul.

"Aku sudah mendengar berita tentangmu. Apa yang kau lakukan sehingga kau bangkit setelah kejadian besar itu ? Kau masih sangat muda- AISSHHH" kaget Heechul karena Kris tanpa sadar menuangkan air ke gelasnya sehingga tumpah mengenai bajunya.

Heechul pun menyuruh Bodyguardnya untuk diam, setelah melihat anak buahnya itu ingin menghajar Kris.

"Maaf, pak. Aku benar-benar minta maaf" ujar Kris membungkuk.

"Aigoo … Padahal aku baru mendapatkan jas ini sebagai hadiah ulang tahunku" ujar Heechul tanpa memedulikan Kris. "Kau pergilah, aku ingin pulang" Heechul mengusir Kris, lalu pulang bersama teman-temannya.

...

..

.

"Cihh" ujar atasan Tao yang melihat Tao tidur sambil duduk dengan mengenakan penutup mata yang seperti mata.

"Tao … ? Tao ? Pandaa ? Heyy … Pak direktur barusan lewat .. !" bisik Xiumin membangunkan Tao.

"Waee ?" kesal Tao yang tidurnya diganggu. Tao pun ingin mencubit pipi gegenya itu, tapi mendadak berhenti setelah melihat seseorang datang dengan jas hitamnya.

Kris pun mengajak Tao ke taman perpustakaan. Kemarin, waktu mereka kesini terakhir kali, mereka duduk dengan bangku taman yang berseberangan. Tapi sekarang mereka duduk di satu bangku bersama.

"Dugaanku benar .. Aku memang tidak mau menyutujui pendapatmu, karena aku tahu kalau itu bukan yang kau cari. Wanita yang menunggu di pendaratan perahu saat matahari terbenam … Itu hanya ada di drama atau film." ujar Tao.

"…" Kris terlihat melamun.

"Apakah dia tampan ?" tanya Tao tiba-tiba.

"Iya, tapi dia cantik bukan tampan. Apalagi saat dia tersenyum. Dia sangat cantik" ujar Kris sambil tersenyum.

"Benar kata orang, kalau 'Kecantikan ada di mata yang melihatnya' " ujar Tao

"Kita tidak punya waktu yang banyak, bantu aku menemukannya" ujar Kris mengambil copyan yang halaman 198 yang diberikan oleh Tao tempo dulu.

"Kenapa kau tidak langsung kerumahnya ?" tanya Tao

"Aku tidak tahu dimana dia tinggal" jawab Kris

"Mwo ? Apakah kalian benar-benar pacaran ? Kenapa kau tidak tahu dimana ia tinggal ?" heran Tao

"Sebenarnya aku tahu, rumahnya di Chuncheon, tapi dia tidak tinggal disitu lagi. Tapi aku tidak pernah kesana menemuinya. Aku selalu mengatakan perpisahan datang terlalu cepat." ujar Kris memandang lurus pemandangan didepannya.

"Baiklah, aku akan membantu mu" ujar Tao

"Bagaimana caranya ?"ujar Kris.

"Tenang saja, biar aku yang urus." kata Tao sambil tersenyum. "Mati aku kalau sampai ketahuan" uja Tao dalam hati

Tao pun mengendap-endap masuk keruangan Jessica. Setelah aman, dia mencari data para peminjam buku, yang isinya ada Nama, Umur, No. Telp, Alamat, dan Nama buku yang dipinjam. Setelah memprint data yang bernama Zhang Yixing , dia pun keluar dari ruangan Jessica. Tetapi sampainya diluar ruangan, Xiumin merebut kertas itu, dan berlari. Tao yang melihat Xiumin mengambil kertas itu, lalu ia mengejar Xiumin, berusaha merebut kertasnya itu.

..

"Annyeong, dia sudah lama menunggumu" ujar Pak Satpam pada Tao yang hendak pulang.

Tao pun melihat kearah yang ditunjuk Pak satpam tadi. Dan dia melihat Kris mengayuh sepedanya yang masih dirantai.(Dasar orang gila … !)

Tao pun menyapa Kris dan mengambil sepedanya.

"Kau bilang, dia tinggal di Chuncheon kan ?" tanya Tao sambil mendorong sepedanya

"Dia pergi bolak-balik, jadi mungkin dia masih ada disana. Atau setidaknya kamu bisa bertemu orang tuanya" ujar Tao pada Kris yang membaca kertas yang diberikan Tao.

"Aku benar-benar menghargai ini" ujar Kris senang

"Jika ini ketahuan, aku benar-benar akan dipecat" kata Tao.

"Jangan khawatir, aku akan menyembunyikannya" balas Kris

"Tapi aku pikir urusanmu sudah selesai disini. Jadi jangan datang lagi kesini dan ketemuilah dia, tanya dia apa yang kau ingin tanyakan, seperti 'Kenapa kau meniggalkanku' dan 'Apa arti di halaman 198 ?'. Mengerti ?" ucap Tao sambil memutar badannya, melihat Kris. "Jadi .. Semangatlah" lanjutnya sambil mengepalkan tangannya lalu mengangkatnya ke udara.

Tao pun menaiki sepedanya, hendak pulang.

"Annyeong, aku pulang dulu, sampai bertemu lagi" ujar Tao, lalu mengayuh sepedanya. Tetapi sepedanya tidak bergerak sama sekali.

Dan ternyata Kris mengangkat ban sepeda belakangnya hingga tidak bisa bergerak. Tao pun turun dari sepedanya.

"Apalagi maumu ?" tanya Tao

"Bisakah kita pergi bersama ?" tanya Kris pelan

"Saya ? Denganmu ?" tanya ulang Tao

"Nde"

"Apa kau gila ? Kenapa aku harus pergi kesana ?" tanya Tao heran

"Aku tahu, aku sudah menyusahkanmu, tapi kau sendiri yang menawarkan untuk membantuku" ujar Kris tersenyum.

"Yaakk .. ! Aku sudah membantumu banyak … ! Kenapa kau meminta lagi ? Aishh " kesal Tao

"Kau seharusnya membantuku sampai semuanya selesai" kata Kris, tidak mau mengalah.

"AISHH … KAU BENAR-BENAR-" kesal Tao

"Aku takut" potong Kris membuat Tao terdiam. "Aku takut kalau Yixing tidak mau menemuiku lagi" ujar Kris sedih.

"Ya .. iya aku mengerti. Jadi beranilah dan temuilah dia" ujar Tao yang tanpa langsung menolak permintaan Kris.

"Aku mohon …" pinta Kris membungkuk.

Tao pun terdiam, memikirkan haruskan dia menerima tawaran Kris atau tidak.

TBC

Keep Or Delete .. ?

Review please .. ?

Gomawo udah baca … ^^

Maaf kalau masih ada typo yang bertebaran, dan lama update, hihihihii ….

Balasan Review :

Maple fujoshi2309 : Nanti dijawab lewat chapter berikutnya yah …. ^^

TaoZik : Gak kok, ahjussi itu tidak ada hubungannya sama Kris.

Artea : maaf lama update … ^^

AulChan12 : Sehun memang pacarnya Taio disini, tapi gak tau Sehunnya kemana #ehh. Ditunggu chapter selanjutnya yahh .. ^^

: sama, saya juga bingung …. #loohh ?

Wuyinmei1 : Aku juga penasaran ama Yixing, Kris-Heechul jadi bawahan-atasan disini, tapi Heechul gak ada sangkut pautnya ama Kris-Yixing. Makasih kritiknya … ^_^

Xyln : Iya, ini dilanjut. Maaf lama … ^^

Krispandataozi : Kalau aku ngasih tau endingnya, gak bakalan seru dong …

Juniel Is A Vampire Hybrid : Tanya Kris coba …. Hhehee

AmeliaBellatrix : iya, ini dilanjut. Maaf lama

: "Penderita epilepsy Kompleks ciri2nya itu : penderita seperti bermimpi, dan daya ingatnya terganggu, halusinasi, atau kosong pikiraan seringkali diikuti oleh otomatisme. Misalnya, mengulang-ulang ucapan, ucapan yang dikeluarkan tidak nyambung, atau berlari-lari tanpa tujuan." Cr : google. Udah terjawab kan ? ^^

Artea : iya, ini udah dilanjut. ^^

Makasih reviewnyaa *bow* ^_^