Edelweis

©Hyunnie

Cast :

Kim Jongin!GS, Park Chanyeol, Oh Sehun

Cameo :

Byun Baekhyun!GS, Xi Luhan, Kim Jongdae (Chen)

Rated : T

Warning!

Typo(s), bad plot, bored, OoC, Common, Genderswitch (GS)

Disclaimer :

All Cast belong to God and themselves. I just own this plot story.

DONT BE PLAGIATOR!

DONT COPY!

DON'T BASH!

DONT BE SILENT READER!

.


Enjoy Reading!


"Aku memilih..."

Seluruh pasang mata kini mengarah pada satu titik, yaitu seorang yeoja berkulit tan yang masih sibuk berpikir mengenai jawaban yang akan terlontar dari bibirnya.

"Kau terlalu lama, Cantik. Cepat pilih"

Chen memandang malas kearah Jongin yang masih betah berpikir, cantik sih cantik, imut sih imut, tapi kalau terlalu lama kan jengah juga?

"Luhan"

"Eh? Apa?"

"Aku memilih Rusa aneh itu"

"Aku?"

Luhan langsung memasang wajah bingung dengan jari telunjuk mengarah pada dirinya begitu mendengar ucapan Jongin yang mengatakan dialah tipe idamannya.

Chanyeol dan Sehun pun tak jauh beda, namun yeoja sexy itu mengangkat bahu cuek dan beranjak keluar kelas.

"Ah... Aku titip dasiku ya? Dadah"

Dengan polosnya Jongin melemparkan dasinya asal hingga menutupi wajah Chen, sementara namja itu hanya bisa menggeram kesal dalam hati.

"Dia tak ada dalam daftar Jonginie. Dan bagaimana bisa dia memilih hewan jejadian sepertimu?"

Sehun mengguncang bahu Luhan yang berdiri dihadapannya cukup kuat.

"Ya! Aku itu manusia del, bukan hewan"

"Del del del, aku tidak Bedel Luhan. Justru aku tuh kurus, sexy gitu"

Luhan hanya menatap datar Sehun yang berpose aneh.

Setelah melepas tangan pemuda albino itu dari bahunya, ia berjalan ke tempat duduknya di depan Jongin.

"Apa-apaan itu? Kenapa wajahmu memerah, Lu? Apa kauー"

Baekhyun yang sejak awal hanya melihat, tersenyum menggoda dan sesekali ia memberikan wink ke pemuda yang berusaha menormalkan detak jantungnya mendengar pernyataan dari Jongin.

Kedua biang ribut di kelas itu -Baekhyun dan Chen- mulai menggodai Luhan diikuti Sehun yang mulai mendramatisir dengan memuji ketampanannya dan kelemahan Luhan.

Chanyeol lebih memilih meninggalkan kelas entah kemana untuk menghilangkan penat dan kebisingan kelas.

Lorong sekolah yang di laluinya pun sudah sepi mengingat bel sudah berbunyi beberapa waktu lalu, jangan salahkan mengapa kelas khusus bisa bebas seperti sekarang tanpa adanya guru yang mengawas.

Pasalnya kelas mereka akan di mulai ketika jam pelajaran ke 3 dan 4, jadi tidak masalah ketika mereka datang ketika orang-orang sudah mulai belajar tak jadi masalah bagi mereka.

"Ada apa menghubungiku?"

Chanyeol yang berniat berjalan menuju perpustakaan untuk tidur, menghentikan langkah kakinya mendengar suara yang akrab di telinga berasal dari ruang musik dengan lampu menyala.

"Bukan urusanmu apakah aku kabur karena marah pada kalian atau tidak"

Chanyeol terdiam, untuk pertama kalinya dengan kedua telinga yang masih berfungsi dengan amat baik, ia mendengar Jongin sahabatnya berbicara dengan nada datar.

Entah siapa itu tapi ia rasa itu dari salah seorang keluarganya.

"Wae? Dari pada mengurusiku, urus saja pekerjaanmu. Tch! Aneh rasanya ketika kau bertanya kabarku"

Rasa penasaran pun muncul, dengan langkah mengendap ia mencoba mencuri-curi percakapan Jongin, sahabatnya.

Tak masalahkan?

Pasalnya meski mereka ditambah Sehun bersahabat bertahun-tahun, tapi tetap saja tidak ada yang mengenal Jongin dengan baik.

Ia adalah perempuan tertutup dan penuh rahasia, jadi jika ada kesempatan untuk mengetahui kehidupan sahabatnya itu untuk apa ia sia-siakan benarkan?

"JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU. Hidupku sudah tenang ketika aku meninggalkanmu, dan sekarang kau justruー"

'Sepertinya ini masalah keluarga' batin Chanyeol menatap punggung Jongin.

"AKU TAK PEDULI. Jangan pernah menyebut dirimu orang tua yang bahkan peran sebagai seorang ayah pun tak pernah kau lakukan"

TUTT

TUTT

Sambungan di matikan sepihak oleh Jongin.

Ia menghela nafas, kepalanya mendadak pening akibat seseorang yang baru saja mengacaukan harinya dan menguras seluruh emosinya.

"Jongin-ah? Gwaencanha?"

Jongin yang mendengar seseorang memanggil namanya, membalikkan tubuhnya dan menemukan Chanyeol yang berjalan mendekatinya.

"Aku? Aku memangnya kenapa?"

Dahi Jongin mengerut tak mengerti berbanding terbalik dengan Chanyeol yang memegang bahunya dan terlihat meneliti wajahnya sangat dekat.

Tak hayal muka Jongin memerah, sebagaimana ia menguasai bela diri ia tetap seorang gadis yang akan memerah ketika wajah lawan jenis berjarak amat dekat dengan wajah mereka, meskipun itu sahabatmu sendiri.

"Apa-apaan kau memandangiku seperti itu, huh?"

Jari telunjuk Jongin mendorong dahi Chanyeol menjauh.

"Aniya, aku kira kau habis menangis"

"Menangis? Siapa? Aku? Wah... Park kau sudah mengenalku berapa lama huh? Kemarin? Sehari? Kau tau aku itu yeoja kuat tak mudah menangis"

Jongin menepuk dadanya percaya diri yang di balas tatapan malas dari Chanyeol.

"Aku tau. Tapi kurasa tadi kau berdebat dengan seseorang. Lalu ketika kau memutuskan sambungan, bahumu bergetar. Aku kan hanya tak ingin Sehun histeris melihat matamu membengkak"

Jongin terdiam dengan ekspresi wajah yang tak dapat di baca, mengulas senyum tipis dan melingkarkan salah satu tangannya di leher Chanyeol.

"Kemana saja aku? Ternyata Park Dobi ini sangat perhatian huh? Bawa nama Sehun-Sehun segala. Atau kau berniat menyuapku agar memilihmu sebagai tipe idealku?"

Chanyeol menatap Jongin tak percaya.

"Ya! Aku tak butuh menjadi tipe idealmu, kalau Sehun sih iya. Dan jangan mengganti-ganti namaku"

Chanyeol mengerucutkan bibirnya merajuk, berusaha meniru aegyo dari Sehun namun gagal, dan justru gelak tawa dari Jongin yang terdengar.

"Kau sangaaat mirip dengan Peri Rumah -Dobi- di Harry Potter hahaha..."

Chanyeol yang kesal, menyentak tangan Jongin pada bahunya dan meninggalkan yeoja itu sendiri kembali ke kelas, melupakan pertanyaan mengenai orang yang berbicara dengan Jongin lewat telpon.

Suara tawa itu mereda ketika tubuh tegap Chanyeol tak tertangkap retinanya.

"Huh... Semoga ia melupakannya. Terima kasih danー maafkan aku"

.

.

.

.

.

.

.


TBC or END?


Sepertinya perlahan misteri mengenai orang tua Jongin akan ketahuan.

Tapi yang ada justru konflik mengenai kehidupan Jongin dan yang tau cuma uri Park Dobi Chanyeol(?) *dijewer

So mind to review this chap?

Hyunn