Little Hope

Disclameir : sampai author nikah sama Kim Ryeowook pun Naruto tetap punya Masashi Kishimoto -_-" #dikeroyokelf...

Pair : SasuNaru.. slight -err ...NejiNaru, SasuDei (?), ItaKyuu, ShikaKiba (selalu ada) dll.

Rate : T

Warning : BL, Typo, gaje, aneh, EYD di pertanyakan (?), dan antek-anteknya.

Ff pertama author di fandom ini, iseng nyoba-nyoba kalau aneh harap di maklum..

Tidak suka jangan di baca klik back aja, warning berlaku jadi NO BASH.

Chapter 1

Seorang pemuda berperawakan mungil berambut pirang berjalan di pinggir jalan menuju tempat kerjanya yang tidak jauh dari tempatnya berjalan, dia Uzumaki Naruto seorang mahasiswa di Sappire Blue universitas memiliki ciri-ciri berambut pirang seperti yang sebelumnya pernah di sebutkan, bermata biru langit, memiliki tiga goresan yang mirip cakaran rubah di kedua pipinya serta kulitnya yang berwarna agak kecoklatan menambah kesan manis pada dirinya.

Kehidupan Naruto tidak bisa di bilang mampu terbukti dia bekerja sambilan di sana-sini sambil kuliah, sang ibu Uzumaki Kushina sering sakit-sakitan sedangkan adiknya Uzumaki Kyuubi juga membutuhkan biaya sekolahnya di sekolah menengah atas.

Naruto melamun di sepanjang jalannya, ia tampak kurang bersemangat terlihat dari raut wajahnya yang terlihat murung.

"Oi, Naru." Sebuah panggilan yang lumayan bernada tinggi sukses membuat remaja pirang itu berhenti berjalan lalu menoleh pada sang pemanggil.

"Oh Kiba, tumben kau masih di jalan, ku pikir kau sudah sampai di tempat kerja." Ucap Naruto pada seorang pemuda seumurannya, namanya Inuzuka Kiba ia juga seorang mahasiswa di tempat yang sama dengan Naruto, Kiba memiliki ciri-ciri rambut coklat jabrik dan juga tato segitiga terbalik berwarna merah di kedua pipinya.

"Apa kau sedang bermimpi Naru, jelas-jelas kau memang sudah sampai di tempat kerja kita, baka." Naruto melongo benarkah apa yang di ucapkan sahabatnya, pemuda pirang itu lalu melihat papan nama di atas pintu masuk dan benar saja itu adalah restourant sederhana tempatnya bekerja.

"Ehehehe, gomen, kupikir tadi masih jauh." Katanya sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Apa yang sebenarnya terjadi Naru, kau tampak tidak bersemangat, apa kau sakit?" tanya Kiba penasaran.

"Tidak ada Kiba, aku hanya sedang berpikir mencari pekerjaan lagi, kau tahukan kalau Kyuubi akan menghadapi ujian bulan depan dan aku harus mencari biaya tambahan." Ujarnya.

"Kalau hanya itu masalahnya Naru, kenapa kau tidak cerita dari awal padaku, aku bisa membantumu." tawar Kiba, Naruto menggeleng pelan.

"Aku tidak ingin merepotkanmu Kiba, kau sudah terlalu banyak membantuku selama ini." Tolak Naruto halus, ia tak ingin merepotkan sahabat baiknya.

"Justru aku yang harus berterima kasih padamu Naru, kalau bukan karena kau aku dan Shika tidak mungkin bisa bersama, kau ingat aku ini sangat pemalu, hehehe." Ucapnya sambil terkekeh, Naruto tersenyum pahit mengingat masalah yang terjadi antara dirinya dengan kekasihnya yang bernama Uchiha Sasuke beberapa hari yang lalu.

Sasuke adalah pemuda tampan dengan sejuta pesonanya yang bahkan mampu membuat semua gadis terpesona padanya, bukan hanya tampan dia juga sangat jenius, tak salah jika ia sampai memiliki banyak fans.

Sasuke dan Naruto adalah penyuka sesama, keduanya bertemu saat keduanya pertama kali masuk universitas, walau hubungan sesama di kota konoha sudah bukan hal yang tabu lagi tapi keduanya tetap bersikap layaknya seorang teman, itu hanya menurut Naruto saja karena Sasuke selain tidak pernah romantis saat berkencan ia juga terkenal dengan muka datarnya dan juga jarang tersenyum.

Namun akhir-akhir ini hubungan keduanya semakin meregang, yang awalnya kaku semakin kaku, sejak Sasuke bertemu kembali dengan mantan kekasihnya yang katanya sudah bertunangan dengan oranglain itu sifatnya semakin dingin dan terkesan sedikit menjauh dari Naruto, bahkan tak jarang pertengkaran kecil pun terjadi yang berakhir dengan Naruto yang harus meminta maaf lebih dulu pada Sasuke.

"...Ruto.. oi... Naruto." Panggil Kiba sambil menepuk pundak sahabatnya, Naruto tersadar dari lamunannya saat Kiba memanggil namanya.

"Ah gomen tadi aku melamun."

"Kau ini. Ayo kita masuk para pengunjung sudah mulai berdatangan." Ajak Kiba sambil menarik lengan Naruto.

Tinnn

Bunyi klakson mobil di depan restourant tempat Naruto dan Kiba bekerja membuat keduanya menghentikan langkah kaki mereka untuk masuk kedalam, keduanya menoleh dapat di lihat dari luar seorang pemuda tampan dengan rambut model pantat ayam sedang menatap kearah Naruto.

"Teme, tumben kau datang kesini?" tanya Naruto heran, tak biasanya Sasuke datang ketempat kerja Naruto walau hanya sekedar minum kopi atau yang lainnya.

"Aku ada perlu denganmu, dobe. Masuklah." Ajak Sasuke, Naruto mau tak mau menurut juga, siapa tahu itu masalah penting.

"Kiba bilang pada Shikamaru hari ini aku absen dulu." Kiba mengangguk sambil berkata 'hati-hati di jalan' pada sahabat pirangnya, Naruto tersenyum lima jari lalu melambaikan tangannya pada ang sahabat.

.

.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, teme?" tanya Naruto to the point, entah perasaannya tak enak sekarang.

"..." Sasuke tak menyahut.

"Apa ini mengenai Deidara?" Sasuke tetap tak merespon namun Naruto dapat melihat wajah Sasuke sedikit tegang, ah benar juga pasti berhubungan dengannya, pikir Naruto seraya tersenyum pahit.

"Teme, jika kau memang masih mencintainya tak masalah, aku mengerti aku tak cukup baik untukmu, Deidara dia sepadan denganmu, dia kaya dan pintar sama sepertimu, tak seperti aku yang-"

"Dobe cukup, apa maksudmu berkata seperti itu? Bukan ini yang ingin ku bicarakan." Sasuke menghembuskan nafasnya, "Kau tahu, Tousan dan ayah Deidara adalah sahabat sejak mereka masih kecil, dulu Tousan saat sedang mengalami kesulitan, ayah Deidara lah yang membantunya hingga keluarga kami seperti sekarang." Jelasnya.

Naruto memandang kekasihnya dengan tatapan aneh, untuk apa Sasuke bercerita tentang masalalu ayahnya walau memang ada nama Deidara juga di dalamnya.

"Sebulan yang lalu ayah Dei datang kemari, beliau ingin menitipkan Dei di rumah kami. Ayahnya bilang jika Deidara mengidap leukimia dan harus menjalani pengobatan setiap bulannya di konoha karena Ibu dari ayah Dei seorang dokter yang menetap di konoha."

"Jadi karena ini yang membuatmu jarang menemaniku teme." Ucap Naruto sinis, raut wajahnya keruh menahan emosi.

"Dobe, jangan membuatku marah, aku jarang menemanimu karena tousan sering memintaku untuk membantu aniki mengurus perusahaan."

"Itu bukan jaminan, tetap saja kau merasa senang Deidara berada di dekatmu, karena selain akan sering bertemu dia juga merupakan mantan kekasihmu kan teme."

"Sudah ku katakan, Dei hanya di titipkan di rumah kami." Sasuke yang mulai terpancing emosi meninggikan inotasi suaranya.

"Aku tahu kau masih mencintainya teme."

Plak

Entah sadar atau tidak, Sasuke menampar pipi halus Naruto cukup keras . keduanya sama-sama terkejut, perlahan tangan Naruto menyentuh pipinya.

"Kau bahkan berani menamparku sekarang." Ucap Naruto datar.

"Dobe, aku tidak bermaksud begitu." Panik itulah yang Sasuke rasakan sekarang, apa yang baru saja dilakukannya pada Naruto itu di luar kendalinya.

"Mungkin memang sebaiknya hubungan kita berakhir saja teme." Sasuke melotot tak percaya mendengar ucapan kekasihnya, ia akui walau dulu hatinya masih tertuju pada Deidara tapi setelah beberapa bulan berpacaran dengan Naruto, Sasuke mulai mencintai pemuda pirang itu.

"Jaga bicaramu Naruto." Geramnya, kesal karena kekasihnya selalu salah tanggap.

"Kembalilah padanya teme, aku tak apa."

"DOBE!" bentaknya pada sang pemuda blonde, tanpa di sadarinya sebuah mobil berwarna silver melaju dari arah berlawanan menuju kearahnya.

"Teme awas!" teriak Naruto, Sasuke terbelalak ia berusaha untuk menghindari mobil di depannya, namun terlambat kedua mobil beradu dengan sangat keras, gesekan ban dengan aspal terdengar nyaring, mobil silver di depannya terangkat keatas lalu berbalik, beguling-guling beberapa kali, Sasuke membuka paksa pintu keluar mobilnya lalu melompat keluar sedangkan Naruto tetap berada didalam.

Mobil Sasuke yang di tumpangi Naruto menabrak pembatas jalan lalu terangkat dan terbalik, terdengar teriakan kesakitan Naruto didalam sana.

"ARRRGGGHHHH!" Teriak Naruto, tubuhnya benar-benar terhimpit mobil, jantungnya serasa pecah, darah pun mengalir di sekujur tubuhnya hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.

Tbc

Hai semuanya kenalkan saya author baru di fandom ini..

Salam kenal...

Mohon keritikannya jika banyak kesalahan dalam penulisannya..