Chaos

Author: luluna99

Pair: KaiBaek and other crack pair

Rate: T

Genre: crack, humor gagal

Disclaimer: Author cuma minjem nama, member EXO milik Tuhan. dan cerita beserta alur milik saya

Warning: boyslove, gaje, amburegeul -v, DLDR!


Pagi yang tenang di Dorm EXO…

Rrrriiiinnnggg…

Kuulangi, pagi yang tenang di Dorm EXO…

Rrrrrrrinnggggg…

Brakkk…

Namja sexy dengan kulit tannya itu membanting jam weker ke arah pintu kamarnya, hampir mengenai kepala Baekhyun yang menyembul masuk.

"Yakk! Kim Kkamjong! Jangan sembarangan melempar barang!" Baekhyun memasuki kamar Kai, berdiri di samping ranjang sambil berkacak pinggang. Kai tidak peduli, daripada mendengarkan kicauan kekasihnya, ia lebih memilih menyamankan posisi tidurnya dan membenarkan selimutnya.

"Arrrrgghh…" Baekhyun mengerang kesal karena diabaikan. ia mengetuk-ngetuk (lebih tepatnya menggedor) nakas di samping ranjang, membuat keributan agar Kai bangun.

"Hyuuuung~ Jangan ganggu aku." Kai merengek sambil menutup mukanya dengan selimut. Baekhyun menghela napas, selalu begini tiap libur, padahal ia ingin bermesraan pagi-pagi, seperti senam bersama, mengopi bersama atau apalah. Baekhyun duduk di tepi ranjang Kai, tubuh Kai yang tertutup selimut bergerak pelan dan teratur seiring deru napasnya. Seriously? Dia sudah terlelap lagi? Pikir Baekhyun. Ia terkekeh pelan. Dengan perlahan ia menyingkap selimut yang menutupi wajah Kai. Ia terlihat seperti anak kecil yang polos kalau begini, berbeda sekali kalau mereka sedang tidur bersama. Sisi gelapnya akan menjadi-jadi. Eh? Bukan kulitnya yang menggelap, tapi itulah, if you know what I mean kkk~ Baekhyun beranjak mendekati wajah Kai, tak ada salahnya sekali-kali mencoba hal yang romantis kan? Tangannya bertelekan pada ranjang di sisi kepala Kai, dengan perlahan ia membungkuk mendekatkan wajahnya ke wajah Kai.

30 cm lagi…

25 cm lagi…

21 cm lagi…

15 cm lagi…

Careless Careless Shoot Anonymous Anonymous

Bletak!(SFX gagal Dx) Bukan Morning Kiss nan Sweet yang didapatkan Baekhyun. Kai yang terbangun dengan ringtone smartphonenya tiba-tiba bangkit dan duduk tanpa tedeng aling-aling, wajahnya dan wajah Baekhyun bertabrakan dengan keras. Baekhyun sampai jatuh terjengkang dengan tidak elit.

"Hyung!" Seru Kai sambil mengusap bibirnya. "Bibirku jadi makin seksi! (alias makin tebel gara-gara kena benturan)" katanya gusar.

"Jadi kau menyalahkanku?" Jerit Baekhyun, tidak terima disalahkan. Ia bangun dan menjitak kepala Kai dengan keras. Moodnya berantakan, maunya romantis malah bokong seksinya yang mencium lantai.

"Dasar tidak peka!" Kai yang merasa pagi indahnya terganggu melempar bantal ke muka Baekhyun (gaya anak kecil yang ngambek).

"Kau juga sama saja!" Muka Baekhyun memerah, ia mengambil bantal yang sempat mengenai mukanya tadi, dengan emosi ia membekap Kai dengan bantal itu.

"Yasudah kalau tidak mau bangun jangan bangun sekalian!" Kai menendang-nendang kesulitan bernapas, untung saja Baekhyun tidak serius dengan bekapannya. Setelah merasa puas. Ia melonggarkan tekanannya, dan berlalu meninggalkan Kai yang hampir mati kehabisan napas. Sambil terengah Kai melemparkan bantal itu ke punggung Baekhyun. Baekhyun tidak peduli, ia melenggang keluar kamar Kai dan membanting pintu.

"Yeoboseyo, appa? Ne, ini Jongin…" Kai mengangkat telponnya yang sedari tadi berdering. Kalau saja bukan appanya yang menelpon ia tidak akan rela bangun untuk mengangkatnya.

.

.

.

Dengan kesal Baekhyun melangkahkan kakinya ke ruang tamu, ia mendapati Sehun yang sedang asik bermain PSP di sofa, Tao yang sedang berguling-guling dengan boneka pandanya dan Lay yang sedang berbaring di karpet dengan headphone terpasang, menghadap laptopnya dengan serius. Baekhyun duduk di sebelah Sehun

"Hun"

"…"

"Hun?"

"…" Sehun yang tengah asik memainkan pspnya tidak menghiraukan panggilan Baekhyun.

"Chen hyung dan Minseok hyung kemana?" tanyanya.

"Berbelanja. Tugas dari Suho hyung." Si panda Tao yang menjawabnya. Baekhyun mengangguk mendengar jawaban Tao, ia mulai mencolek pinggang Sehun dengan usil.

"Huuun~"

"Hyuuung. Jangan ganggu aku! Aaaargh. Tuh, kalah kan? Kalau begini kapan aku bisa mengalahkan skor Kkamjong?" Baekhyun terkikik senang, terselip rasa bangga mendengar Sehun yang susah payah mencoba mengalahkan kekasihnya, walaupun hanya game tentunya.

"Jadi apa yang kau inginkan hyung?" Tanya Sehun yang merasa tak akan bisa berkonsentrasi kalau ada Baekhyun di sisinya meletakkan PSPnya.

"Aku mau kamu~" jawab Baekhyun dengan nada menggoda sambil menarik-narik pelan baju Sehun. Sehun menatap Baekhyun datar. Tao melayangkan deathglarenya ke arah Baekhyun. Kai yang sudah bangun dan mandi melengos melewati ruang tamu dan masuk ke dapur.

"Ahaha- aku bercanda. Kalian ini tidak punya selera humor." Kata Baekhyun dengan sedikit awkward, mungkin karena Kai yang mengacuhkannya tadi.

"Hei hyung, kau habis bertengkar dengan Kkamjong ya? Baikan sana, sayang lo, hari libur tapi tidak bisa bermesraan." Lay menatap Sehun dengan wajah sedih. Ia merasa tersindir dengan ucapan Sehun. Sehun yang menyadari tatapan Lay langsung tergagap, "E-Eh, hyung kan bisa video call dengan Kris ge?"

"Tapi aku lupa password skype-ku." Kata Lay sedih.

Glodak. Jadi ini kenapa sedari tadi ia mengutak-atik laptopnya -_-

"Gege~ gege bisa pakai accountku." Tawar Tao. Lay mengangguk dan kembali sibuk dengan laptopnya. Baekhyun menghela napas. Baiklah, sebagai yang lebih tua sepertinya ia akan lebih dulu menyapa Kai dan meminta maaf. Ia menatap Sehun. "Lalu? Kau sendiri kenapa tidak bermesraan dengan Tao?"

"Ah, aku perlu waktu bermesraan dengan psp-ku. Lagipula dia juga sedang bermesraan dengan pandanya." Baekhyun menoleh melihat Tao yang sedang memeluk boneka pandanya sambil mengelusnya perlahan. -_-. "Lagipula, hanya dengan saling melihat seperti ini kami sudah bahagia kok, iya kan Chagi~?" Sehun melempar kedipan mata pada Tao. Tao membalas dengan flying kiss. Ia juga menggerakkan bonekanya agar seolah memberikan flying kiss ke arah Sehun. Sehun yang tidak tahan melihat keimutan Tao berlalu begitu saja langsung bangkit dan mengecup bibir panda itu –bukan bonekanya FYI XD. Baekhyun memutar bola matanya. "Guys, get a room please." Sehun nyengir dengan innocent. Ia kembali duduk di sofa, Tao kembali memainkan pandanya, dan Lay, masih sibuk dengan laptopnya.

Ah, baiklah. Aku tidak mau hari libur ini terbuang sia-sia. Pikir Baekhyun. Ia berjalan ke dapur, dan berhenti di ambang pintu, bergegas bersembunyi di balik pintu. Ia melihat pemandangan yang –uhmm menusuk hatinya. Kai sedang menenggelamkan diri di ceruk leher Kyungsoo. Tidak lama, namun cukup membuat Baekhyun geram. Ia hendak melabrak Kai, namun mengurungkan niatnya ketika Kai mulai melepaskan pelukannya dan berbicara kepada Kyungsoo.

"Hhh~ Aku lelah hyung. Baekhyun uke atau bukan sih? Sifatnya tak lembut sama sekali. Terkadang aku iri pada Suho hyung, ia punya hyung yang lembut dan pandai memasak. Kenapa Baekhyun tidak bisa meniru sedikiit saja? Tidak bisakah ia seperti Minseok hyung? Pendiam dan sabar? Lalu seperti Lay hyung yang pengertian?" Kai menghela napas. Baekhyun mengepalkan tangannya menahan amarah. Hahaha. Jadi ini yang dipikirkan Kai selama ini tentangnya? Oke Fine! Harga dirinya terluka. Ia hendak meninggalkan ruangan ketika tiba-tiba Suho datang, entah dari mana, melihat Baekhyun yang berdiri di balik pintu ia hendak bertanya, tapi Baekhyun dengan segera menempelkan telunjuk ke bibirnya, menyuruh Suho diam. Suho menurut. Ia memasuki dapur.

"Yeobo- Daddy data-" Panggilnya kepada Kyungsoo, namun terhenti ketika melihat Kyungsoo sedang merangkul Kai dan menepuk-nepuk punggungnya. Ia mengernyitkan keningnya. Ia menatap Kyungsoo menuntut jawaban. Kyungsoo hanya menempelkan telunjuk di bibirnya dan melambaikan tangannya. Menyuruh Suho keluar. Suho hendak protes, namun melihat deathglare yang dilemparkan Kyungsoo membuatnya mengurungkan niatnya. Dengan wajah tertekuk ia keluar dari dapur.

Kai side

Kyungsoo masih menepuk-nepuk punggung Kai, menenangkannya dari emosi yang bergejolak. Kai melanjutkan keluh kesahnya. "Tapi tapi, aku lebih tidak tahan lagi dengan keimutannya hyung. Kadang Baekhyun hyung membuatku tidak bisa marah. Padahal aku kan seme, harusnya bisa bertindak tegas pada uke. Tapi apa? Huhu."

Kyungsoo menatapnya dengan tatapan -_- . Jadi ini Cuma masalah "pride" sebagai seorang seme? The hell, who'll care about that? As long as you love each other it's okay. Batin Kyungsoo dalam hati.

"Menjadi seme tidak berarti kau harus marah-marah, Jong. Tidak berarti kau harus kasar. Kau bisa mengatakan pada Baekhyun dengan lembut, agar dia bisa mengubah sedikit sifatnya. Begitu saja."

"Berarti selama ini Suho hyung juga tidak pernah marah padamu?" Kyungsoo blushing.

"T-tentu saja, ia sangat lembut padaku. Akulah yang terkadang sering memarahinya."

"Ah, aku jadi semakin iri."

"Maksudmu? Kau ingin menjadi ukenya Suho?" O_O

"T-tidak, bukan begitu maksudku hyung. Aissh. Ngomong-ngomong, kalau hanya berdua kalian saling memanggil seperti tadi? Yeobo? Daddy?" Kyungsoo menjitak dahi Kai.

"Bukan urusanmu."

"Hahaha. Jangan-jangan pada saat melakukan this and that Suho hyung menyuruhmu memanggilnya oppa?" Wajah Kyungsoo semakin memerah. Ia menunduk malu. Tawa Kai semakin meledak.

"Kenapa jadi membicarakanku dan Suho, kau yang punya masalah Jong, kalau tidak ada yang dibicarakan lagi sebaiknya aku keluar saja." Kai menarik tangan Kyungsoo.

"Baiklah, baiklah hyung. Jadi menurutmu tidak apa-apa menjadi seme yang err –lembut?" Kyungsoo mengangguk. Dan pembicaraan mereka pun terus berlanjut, sesekali diselingi dengan godaan Kai pada Kyungsoo.

Baekhyun side

Baekhyun kesal. Ia sakit hati. Kenapa Kai malah berbicara pada Kyungsoo? Bukankah sebaiknya mereka langsung membicarakannya? Bukankah lebih baik begitu? Baekhyun sadar dirinya memang agak sedikit kasar pada Kai, terutama kejadian tadi pagi. But hey, this is me! Bukankah Kai pernah bilang ia mencintainya apa adanya? Baekhyun mengerang kesal sambil meninju sandaran tangan sofa. Tak ada yang peduli. Sehun sibuk dengan PSP-nya, Tao dengan pandanya, Lay dengan laptopnya, dan Suho dengan wajah tertekuknya.

"AAAARRRGGHH… SARANGI GOMAWO JUL MOLLASSEOTTDEON NAEGA… HOO~" Baekhyun berteriak dengan niat melepas stress. Dan Sehun yang mendapat sial. Baekhyun bernyanyi tepat di telinganya.

"HYUNG!" Ia mengusap telinganya yang menjadi korban.

"Baekhyun! Suaramu membuat koneksi internetku terganggu!" Baekhyun mendelik pada Lay. Yang benar saja, apa hubungan suara emasnya dengan koneksi internet? Suho yang baru bangkit dari keterpurukan segera turun tangan menghadapi laptop itu. Setelah mengutak-atik sebentar. Voila!

"Hai Kris!" Suho melambai pada sosok Kris di layar laptop Lay.

"Yeey, akhirnya bisa!" Saking gembiranya melihat Kris, Lay malah memeluk Suho. Kris di layar laptop membelalakkan matanya.

"Xingie!" Protesnya. Lay terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuknya. "Maaf bao bei" Dan percakapan selanjutnya berlangsung dalam Bahasa Cina. Suho memutar bola matanya. Ia mengambil salah satu majalah dari meja dan berbaring di dekat Tao sambil membaca.

"SARANGI GOMAWO JUL MOLLASSEOTTDEON NAEGA… HOO~" Lagi. Baekhyun memecahkan keheningan dengan bernyanyi asal.

"HYUNG!/BAEKHYUN!" Baekhyun terkekeh pelan.

Cklekk…

Pintu sebuah kamar terbuka dan menampakkan sosok namja tinggi yang menguap lebar. Semua mata tertuju pada namja itu? "Kenapa?" katanya sambil membulatkan matanya dengan innocent.

"PAKAI BAJUMU SEBELUM KELUAR KAMAR, PARK CHANYEOL!" Kali ini Suho yang berteriak kencang. Pasalnya Chanyeol dengan santai melenggang keluar kamar tanpa memakai baju, alias topless. Bukan hanya itu, di perut, dada dan lehernya terpampang beberapa –bukan beberapa, banyak bercak merah yang tentu saja sudah jelas dibuat oleh siapa.

Chanyeol nyengir lalu menyelinap ke kamarnya, dan keluar lagi dengan berpakaian lengkap. Ia duduk di samping Baekhyun.

"Jadi semalam kau main berapa ronde dengan Luhan Hyung?" Tanya Baekhyun. Chanyeol menggumam sedih. "Tidak, kami tidak bisa bermain. Dia terlalu lelah katanya, dan sebagai namjachingu yang pengertian, aku tidak memaksa."

"Lalu kissmark tadi?"

"Oh- Kami hanya main vampire-vampire-an(?) sebentar. Haha." Baekhyun memutar matanya. Tidak main saja bercaknya sudah segitu banyak. -_-.

"Yeol, aku bosan. Ayo kita main basket." Basket? Dalam ruangan tentunya, di ruang itu juga. Mereka bermain bola basket sambil duduk (kayak di First Box Ep. 1). Keduanya bermain dengan seru dan ribut. Menghasilkan protes dari Lay yang video callnya terganggu, protes juga datang dari Suho dan Tao. Sehun hanya cuek. Saking ributnya, si rusa tidur akhirnya terbangun. Dengan rambut kusut sambil mengucek mata ia keluar dari kamar. Ia melihat raksasanya sedang bermain dengan Baekhyun, sedang mencoba merebut bola yang Baekhyun sembunyikan di balik punggungnya. Dengan begitu, ketika Chanyeol mencoba menggapai bola itu, ia terlihat seperti memeluk Baekhyun. Luhan mendengus kesal. Chanyeol tak melihat kekasihnya yang sudah bangun. Luhan semakin kesal. Dengan langkah terhuyung karena masih setengah tidur ia menyuruk tidur di sofa dekat Sehun, seperti kucing kecil yang ingin dibelai majikannya.

"Hyung kau bau." Sehun memprotes hyungnya, namun ia tidak menolak ketika Luhan malah semakin menyamankan diri. Sambil memejamkan matanya ia menggumam pada Sehun. "Diamlah Sehun, nanti kubelikan bubble tea sebagai balasannya."

"Benarkah Hyung? Yehet!" Sehun dengan gembira memperbaiki posisinya agar Luhan lebih nyaman.

Tao yang melihat itu menggeram kesal. Ia memeluk boneka padanya dan beralih ke Lay.

"Gege~ Bolehkah aku berbicara dengan Kris Ge? Boleh ya? Yayaya?" Lay yang memang baik dari awal dan tidak tahan dengan aegyo Tao mengalah. Ia akhirnya melihat-lihat majalah bersama Suho, sesekali mengomentari ini itu.

Ting Tong. Sregg…

Pintu Dorm terbuka.

"Kami pulang!" Chen dan Xiumin datang membawa bahan makanan, tapi tak ada jawaban atau tanggapan. Penghuninya ada, tapi seakan tak ada. Mereka sedang berinteraksi, tapi dengan aura-aura aneh. Chen menggenggam tangan Xiumin.

"Minnie…" ujarnya lirih. Xiumin blushing, meski ia telah melakukan banyak skinship dengan Chen tapii tetap saja-

"Iya?"

"Apakah kita masuk ke cerita yang salah?"

"Eh?"

"Bukankah ini ceritanya tentang crack pair kecuali kita?" Chen nunjuk judul fanfiksi ini (Oke ini absurd, ampun, jangan timpuk saya CX ), "Tapi ini kok…" Chen menunjukkan keadaan aneh di dorm. HunHan yang sedang bermesraan di sofa, Tao yang sedang merengek minta dibelikan Gucci di hadapan Kris (di hadapan layar laptop maksudnya X)), ChanBaek yang sedang bermain basket sambil peluk-pelukan, SuLay yang membaca dengan kepala bersentuhan, dan pasti KaiSoo moment yang entah dimana.

Xiumin mengangkat bahunya, "Entahlah, kurasa kita di cerita yang benar Dae, tak taulah. Yang penting kita tetap bersama." Ia mengeratkan genggamannya pada Chen. Chen tersenyum dan mengecup kening Xiumin. "Tentu, sayang." Mereka akhirnya masuk dengan cuek, Xiumin masuk ke dapur mengantar sayuran untuk Kyungsoo, dan menemukan KaiSoo moment di hadapannya.

"Ini ada apa sih." Xiumin menggerutu sambil memasukkan sayuran ke lemari es.

"Kenapa hyung?" Tanya Kyungsoo. Xiumin menjawab tanpa menoleh.

"Lihat saja keluar."

KaiSoo melangkah keluar dan…shock, melihat pasangan masing-masing terlihat begitu intim dengan orang lain.

Chen yang meletakkan cemilan yang dibawanya di atas meja. Ia menghampiri Luhan. "Hyung, ini untukmu. Kebetulan tadi ada diskon untuk Taro Bubble Tea." Mata Luhan membulat. Ia bangun dan meraih bubble tea itu dengan riang. "Thanks Chennie!"

Sehun menatap bubble tea itu dengan tatapan lapar, "Hyuung, tadi kau kan sudah berjanji akan membelikanku bubble tea. Aku mau itu saja ya? Yayaya?"

"Nope, Hun-ah. Ini Taro."

"Hyuuuung~" Sehun terus merengek dan mereka terus berargumen. Chanyeol mulai menyadari keberadaan kekasihnya yang sudah terbangun dan sedang berdebat dengan Sehun. Luhan mengalah. Mereka sepakat untuk membagi bubble tea itu secara adil, dengan meminumnya bersama-sama. Yang berarti mereka akan minum dari sedotan dan botol yang sama.

Tidak! Bibir Luhan hanya untukku! –batin Chanyeol. Ia meninggalkan Baekhyun dan mendekati Luhan. Duduk di sampingnya dan merangkulnya posessif.

Sehun yang memenangkan perdebatan tersenyum senang, pandangannya beralih ke Tao, yang sedang melakukan aegyo untuk merayu Kris agar mengirimkannya Gucci.

Tidak! Aegyo Tao hanya untukku! –jerit Sehun, ia meninggalkan Luhan dan bubble tea-nya untuk menarik Tao dari laptop laknat itu.

Kris yang dari tadi dibujuk Tao terlihat tidak peduli ketika Tao dibawa pergi Sehun. Ia melongok memperhatikan unicornnya yang sedang asik membaca bersama Suho.

"XINGIEEE!" Serunya. Akhirnya Lay berbalik dan kembali menatap laptopnya. Menjinjingnya masuk ke dalam kamar, agar tak terganggu yang lain. Suho melongo ditinggal Lay. Tapi kemudian ia merasa telinganya perih, Kyungsoo menjewer telinganya.

"Jadi selama aku tidak ada kau mendekati Lay-ge?"

"Kau sendiri juga bersama Jongin." Suho meringis kesakitan. Kyungsoo melepas jewerannya dan memeluk Suho. "Maaf. Tidak bermaksud mengabaikanmu." Suho mengelus punggung Kyungsoo. Chen dan Xiumin yang melihat pasangan ini sudah kembali normal saling pandang dan tersenyum senang.

THE END

Eh belum! hwhw. Masih ada satu pasangan yang cengo memperhatikan yang lain bermesraan. Kai di ambang pintu dapur dan Baekhyun yang masih terduduk di bawah ring basket mini. Ia menarik Baekhyun, membantunya berdiri dan mengajaknya keluar dorm. Di halaman belakang ada taman kecil, sebagai tempat refreshing mini jika tidak bisa ke taman yang sebenarnya. Kai mendudukkan Baekhyun di salah satu ayunan, dan duduk di ayunan sebelahnya.

Hening.

Yang ada hanya suara derit ayunan yang berayun pelan. Suara klakson mobil terdengar sayup-sayup dari luar tembok pembatas dorm. Kai menghela napas. Sebagai seme yang baik paling tidak ia harus berbicara lebih dahulu. Baiklah. Ia menatap Baekhyun.

"Hyung/Kai" Baekhyun balas menatap Kai. Orbs cokelatnya bertemu dengan mata teduh milik Jongin. Wajahnya memanas. Semu merah mulai menghiasi pipinya. Ia memalingkan wajahnya. Kai tertawa kecil. Ia beranjak dari ayunan, membungkuk di belakang Baekhyun, melingkarkan lengannya di leher Baekhyun sambil menghirup rambutnya yang beraroma strawberry.

"Kau harum." Bibir Kai bergerilya di tengkuk Baekhyun.

"Selalu." Baekhyun menggigit bibir.

"Kau juga manis." Kai menyesap leher Baekhyun.

"Kau baru sadar?" Tanpa sadar Baekhyun menelengkan kepalanya, memberi akses agar Kai dapat menjelajah lehernya dengan lebih leluasa.

"Kau juga menyebalkan."

"Huum." Baekhyun hanya bisa merespon dengan gumaman, ia memejamkan mata, menikmati sentuhan bibir Kai di tengkuk dan lehernya.

"Dan ini balasan karena tadi pagi kau membuatku tak bisa bernapas." Kai menggigit leher Baekhyun dengan agak keras.

"K-Kai!" seru Baekhyun dengan napas tercekat. Kai segera berpindah ke depan Baekhyun, menyeringai melihat Baekhyun yang wajahnya memerah.

"Aku tidak akan memaafkanmu, Kai." Tukas Baekhyun sambil melipat tangan di depan dada, memasang wajah serius.

"Lo, siapa yang mau minta maaf?" Kai menyeringai. Baekhyun memalingkan mukanya.

"Huh, aku sadar aku bukan uke lembut seperti Kyungsoo atau sabar seperti Umin Hyung, aku tak bisa menjadi seperti apa yang kau inginkan, Jong. Jadi sebaiknya-"

"Sebaiknya apa? Kau menguping pembicaraanku dengan Kyungsoo hyung?"

Baekhyun berdiri, ia membantah dengan lantang. "Aku tidak menguping! Kau saja yang bicaranya keras. Kalau kau tidak suka padaku bilang saja langsung. Apakah kau sengaja mempermainkanku?"

"He-Hei, bukan seperti itu hyung, aku tidak- aku masih-"

"Kim Jong In, bicara dengan benar saja kau tidak bisa hum?"

"H-Hei hyu-"

"Karena aku tak bisa menjadi uke yang kau inginkan, jadi sebaiknya…" Baekhyun menggigit bibir bawahnya, terlihat ragu untuk melanjutkan ucapannya.

Kai menunggu dengan jantung berdebar, apa yang akan kekasihnya katakan?

"Jadi…"

"…"

"Sebaiknya…"

"…"

"Aku yang jadi seme dan kau yang jadi uke, bagaimana?"

Kai terbelalak? Ia speechless, ia langsung membayangkan dirinya berada di bawah tubuh Baekhyun, dan merengek meminta Baekhyun memasukinya. Tidak, tidak, itu menjijikkan.

"Kenapa? Kenapa diam saja Kai? Apakah kau berharap aku akan meminta putus darimu? Tidak, bagaimanapun menyebalkannya dirimu. Aku tetap mencintaimu. Jadi aku rela-" Kai menempelkan telunjuknya di bibir Baekhyun.

"Sssh. Aku juga mencintaimu, aku sayang kau apa adanya. Kau tak perlu berubah menjadi seme dan aku pun tak mau menjadi uke. Cukup menjadi Baekhyun yang seperti sekarang."

"Tapi tadi kau bilang-"

"Aku hanya kesal pada diriku sendiri, hyung. Saat aku di dekatmu, aku merasa lemah, kau membuatku selalu merasa tak bisa sendiri. Aku merasa tak bisa bersikap tegas padamu. Aku merasa gagal sebagai seme." Kai mengelus pipi Baekhyun.

"Kai~" lirih Baekhyun. Ia mengalungkan tangannya di leher Kai. "I love you~" bisiknya.

"I love you more, hyungie…" Kai menangkup pipi Baekhyun, mendekatkan wajahnya, mempertipis jarak di antara kedua bibir mereka.

15 cm… Aroma musk dari cologne yang dipakai Kai mulai menguar, merasuk ke indera penciuman Baekhyun.

10 cm… Baekhyun menatap mata Kai, orbs hitamnya terlihat teduh, membuatnya merasa terhisap masuk ke dalamnya.

5 cm… Baekhyun menutup matanya, merasakan deru napas Kai menerpa wajahnya, menyebarkan aroma mint yang segar.

3 cm lagi… Hidung mereka sudah mulai bersentuhan, Baekhyun mengeratkan pelukannya di leher Kai.

1 cm lagi… dan

Careless Careless Shoot Anonymous Anonymous

Bletak!

Bukan sentuhan lembut dan manis yang ia dapatkan di bibirnya. Bibirnya dan bibir Kai bertemu dalam satu hentakan yang kasar. Terpicu oleh rasa kaget akibat panggilan dari smartphone Kai. Mereka berdua menjauhkan diri secara refleks.

"Ah Shit!" Kai memaki.

Baekhyun menjerit histeris sambil meraba bibirnya, "AKU MEMBENCIMU KIM KKAMJONG!" dan berlari ke dalam dorm meninggalkan Kai sendirian~

Dan akhirnya, dorm exo kembali tidak tenang, dengan suara barang yang dibanting oleh Baekhyun dan suara nyanyian Kai yang berusaha membujuknya.

THE END


A/N: Fyuuh akhirnya... Ini fic sebenarnya dibikin seminggu sebelum baekyeon di confirm, tinggal bikin ending. Eh, pas ada skandal mereka itu, langsung kena WB, OTL. Dan setelah beberapa lama, akhirnya jadilah ff yang amburegeul ini T-T. Sorry for typos, sorry for this lame story, sorry for everythiing T_T. Finally, Mind to review?