rappicasso

presents

a non-alternate universe fanfiction

DON'T GO

:: 2nd shoot - i'm sorry ::

Hari ini seluruh member EXO mendapat kebebasan dari pihak SM Entertainment―terbebas dari seluruh aktivitas di dunia hiburan. Tentu saja, member EXO menyambutnya dengan sukacita―mengingat bahwa akan sangat sulit mendapat liburan di tengah jadwal padat mereka yang begitu mencekik. Dan member EXO sudah memutuskan untuk menikmati hari ini dengan berjalan-jalan ke Lotte World.

Seharusnya, seluruh member menikmatinya.

Namun, tidak dengan Joonmyeon dan Kyungsoo―juga Jongin.

Well, Joonmyeon dan Kyungsoo memiliki alasan khusus untuk hal itu, karena Joonmyeon sedang demam dan terpaksa tinggal di dorm, sementara Kyungsoo dengan bermurah hati menemani Joonmyeon.

Lantas, ada apa dengan Jongin?

Entah mengapa, Jongin mungkin menjadi salah satu pihak yang mengutuk kembalinya Kris ke EXO. Bukan, ini bukan karena Jongin memiliki dendam atau rasa tak suka pada Kris sejak mereka berada dalam satu boygroup, melainkan sejak insiden jangan-pergi-karena-aku-mencintaimu. Insiden itu masih ditutup rapat oleh Kris, meski member lainnya berusaha merecokinya dan membongkar rahasia Kris. Jongin juga sama sekali tak berniat mengumbar cerita itu, karena ia tak ingin ditertawakan habis-habisan oleh member lainnya―terutama Sehun. Namun gelagat aneh Kris pada Jongin cukup mengundang tanya pada member lainnya. Kedua member itu―Kris dan Jongin―jarang terlihat dekat dan akhir-akhir ini, Kris gencar mendekati Jongin.

Seperti hari ini.

"Hei, Kim Jongin-ku yang manis." Kris merangkul pundak Jongin dengan mesra―segera setelah ia turun dari mobil. Ia harus mempercepat langkah kakinya, karena kaki Jongin yang tak bisa dibilang pendek.

Jongin menggeliat resah. "Ish, berhenti memanggilku begitu, Hyung," desisnya pelan. Sejak insiden 'itu', Kris juga selalu memiliki panggilan-panggilan manis―tapi tetap kedengaran menjijikkan bagi Jongin―untuk Jongin, seperti Manis, Cantik, Seksi, dan Cokelat Manis―oke, ini kedengaran seperti mengejek warna kulit Jongin, eh?

Kris tertawa pelan. Ia sama sekali tak berniat menggoda Jongin, karena menurutnya Jongin memang selalu terlihat manis di matanya. "Oh, jadi kau tak suka dipanggil Manis? Bagaimana kalau 'Seksi?'" Kris berbisik pelan di telinga Jongin.

"Hentikan semua panggilan menjijikkan itu!" Jongin berteriak―terlalu keras.

Member lainnya yang berjalan lebih dulu mendadak menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Jongin dan Kris berada.

Kris langsung melepas rangkulannya pada pundak Jongin dan menatapnya dengan tatapan kecewa.

"Hei, kenapa berteriak?" Baekhyun nampak jengkel.

"Kalian baik-baik saja, kan?" Minseok mulai khawatir.

"Kris, apa yang kau lakukan pada Jongin?" Suara Luhan terdengar lembut.

Tak lama, terdengar langkah kaki yang mendekati Jongin dan Kris. "Jongin, apa yang terjadi padamu?" Itu Chanyeol. Bukan rahasia lagi, jika Chanyeol merupakan fans Jongin. Jadi, dia selalu memperhatikan keadaan Jongin―seperti sekarang. "Hyung, apa yang kau lakukan pada Jongin?" Kali ini, Chanyeol menatap Kris.

Kris hanya terdiam.

"T-tidak ada apa-apa, Hyung. Kris Hyung hanya menjahiliku dari tadi," gumam Jongin pelan. "Maaf sudah mengganggu." Jongin mengucapnya dengan setengah berteriak agar member lain mendengar permintaan maafnya. Ia membungkuk sekilas.

Baekhyun mendengus pelan dan kembali melanjutkan jalannya. Sementara member lainnya mengikuti Baekhyun―minus Kris, Jongin dan Chanyeol.

"Sudahlah, ayo kita ikuti yang lain." Chanyeol menggandeng lengan Jongin, kemudian mengajaknya mengikuti member lainnya.

Kris masih terdiam di tempatnya. Tak ada yang bisa ia lakukan, selain hanya mendesah keras-keras.

.

000

.

Jongin baru saja menikmati salah satu wahana di Lotte World dan memutuskan untuk istirahat sejenak. Ia mendudukkan tubuhnya di atas sebuah bangku yang diletakkan di bawah pohon yang rindang.

"Bubble tea?" Sehun datang sambil membawa dua gelas bubble tea.

Jongin mendongak menatap Sehun. "Terima kasih," gumamnya pelan sambil mengambil gelas bubble tea yang disodorkan Sehun.

Sehun tersenyum kecil, lalu duduk di samping Jongin. Ia menyesap bubble tea-nya sambil menatap ke satu titik. "Aku khawatir dengannya," ucapnya tiba-tiba.

Jongin yang sedang menikmati bubble tea-nya itu menoleh cepat ke arah Sehun. "Siapa?"

Sehun tidak bersuara dan hanya menunjuk ke arah satu tempat dengan dagunya.

Jongin mengikuti arah yang dimaksud oleh Sehun.

Kris.

Kris sedang duduk di sebuah bangku yang berseberangan dengan bangku yang diduduki Jongin dan Sehun. Pria itu nampak sedang tertunduk, memperhatikan ponsel yang berada dalam genggaman tangannya. Wajahnya nampak begitu serius―entah apa yang sebenarnya sedang ada dalam pikirannya yang sulit ditebak itu.

"K-kenapa?" Sial. Suara Jongin bergetar. Bagaimanapun ia jengkel pada Kris, namun ia juga masih mengkhawatirkan kondisi Kris. Setelah kejadian membentak Kris beberapa saat yang lalu, Jongin sering mencuri pandang ke arah Kris. Pria itu nampak sesekali bergurau dengan Baekhyun atau Tao, tapi ketika semuanya sedang menikmati acara liburan mereka, ia memutuskan untuk menyendiri dan berkutat pada ponselnya. Jongin khawatir jika sikap kasarnya melukai hati Kris dan bisa membuat Kris hengkang dari EXO.

Sehun mengangkat bahunya. "Entahlah, kurasa, ada banyak hal yang dipikirkannya, tapi ia tak berusaha mencurahkannya pada orang lain," jawab Sehun.

Jongin kembali menatap Kris lekat-lekat.

"Sepertinya, ia sedang menghadapi fase yang berat saat ini," imbuh Sehun. "Kau bisa bayangkan? Tentu tak mudah bagi Kris Hyung untuk menjalani ini semua. Di luar sana, ada banyak orang yang masih mencemoohnya karena sikapnya kemarin. Dan sekarang, ia sedang berusaha memperbaiki citranya. Dia berusaha mati-matian untuk menjadi leader yang baik bagi kita semua. Ia juga terlihat berusaha memperbaiki vokal dan gerakan tarinya," lanjutnya.

Tatapan Jongin pada Kris terlihat seperti tatapan mengiba.

"Semalam, aku melihat ia pulang tengah malam. Kudengar dari Baekhyun Hyung kalau Kris Hyung baru saja berlatih vokal." Sehun masih terus berceloteh. "Dan beberapa hari yang lalu, Kyungsoo Hyung juga bercerita padaku kalau Kris Hyung pulang sekitar jam 3 pagi, setelah berlatih menari. Kurasa, ia memang sedang berusaha―"

Jongin tak lagi mendengarkan apa yang diucapkan Sehun. Ia memejamkan matanya dan mengucap dalam hati, "Kris Hyung, maafkan aku."

.

000

.

"Kau tak naik wahana ini, eh?" Minseok menegur Kris yang hanya memandangi wahana menantang di hadapannya.

Kris menghela nafas. "Tidak. Kau saja yang naik dengan lainnya," balas Kris lembut. "Aku akan menunggu kalian disini."

Minseok memiringkan kepalanya. "Kau tampak tidak menikmati liburan ini, Kris," ucap Minseok.

"Apakah aku kelihatan begitu?" Kris terkekeh. "Aku cukup menikmatinya. Aku senang melihat kalian semua bisa tertawa lepas seperti hari ini." Kris tersenyum menenangkan.

"Tapi Kris, ka―"

"Hyung, aku mual. Sepertinya, aku tak naik wahana ini," ucap Jongin dengan nada manja pada Minseok.

"Kau mual?" Minseok mendadak panik. Disentuhnya pundak Jongin dengan lembut.

Jongin mengangguk pelan sambil meringis tertahan. Tangannya masih menyentuh perutnya.

"Baiklah, kau bisa beristirahat disini dengan Kris," ucap Minseok sambil menunjuk ke arah Kris.

Kris melongo. "Ha? Aku?" Kris berbisik pelan.

Minseok hanya melemparkan tatapannya yang berkata "sudahlah, diam saja" pada Kris.

Kris tertunduk patuh.

"Duduklah disana, Jongin-ah." Minseok menunjuk ke arah sebuah bangku taman.

Jongin mengangguk sambil tersenyum kecil. "Terima kasih, Hyung." Kakinya diseret menuju bangku tersebut.

Kris pun terpaksa mengikuti langkah Jongin. "Kau mual? Mau minum sesuatu?" tawar Kris sambil menyodorkan air mineral miliknya.

Jongin menggeleng pelan. "Tidak, Hyung. Terima kasih," tolaknya halus. Ia masih tertunduk sambil memegangi perutnya sendiri.

Kris duduk di samping Jong―di sisi yang kosong. Ia mendesah pelan. "Kalau ada apa-apa atau ingin sesuatu, katakan saja padaku," gumam Kris.

Jongin menoleh ke arah Kris. Diperhatikannya wajah Hyungnya itu. Tiba-tiba saja, ia memeluk Kris dari samping.

Kris nyaris melompat dari bangku taman. "E-eh? Ada apa?"

Jongin terdiam dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Kris.

"Hei, Jongin. Apa yang terjadi padamu?" Kris menatap Jongin lekat-lekat.

"Maafkan aku, Hyung," gumam Jongin pelan.

Kris bisa mendengar suara Jongin. "Kau bilang apa?"

Jongin mendongak dan menunjukkan tatapannya yang sayu. "M-maafkan aku," ucapnya sekali lagi. "Maaf karena sudah membentakmu tadi pagi. Maaf atas sikapku selama ini," imbuhnya.

Kris tersenyum lembut, lalu mengusap kepala Jongin. "Iya, aku pasti memaafkanmu, Kim Jongin," balasnya.

"Terima kasih, Hyung." Jongin memeluk Kris makin erat.

Kris terkekeh. "Kau yakin masih ingin memelukku, eh? Kau tak malu jika orang-orang melihat kita berdua seperti ini?" bisik Kris di telinga Jongin.

Jongin melepas pelukannya dengan segera, lalu mengerucutkan bibirnya.

Kris mencubit pipi Jongin dengan gemas. "Jangan mengerucutkan bibirmu seperti itu atau aku akan menciummu," ancam Kris.

"Yak, Hyung! Jangan mesum!"

Oh Tuhan. Sepertinya, Kris Wu justru makin jatuh dalam pesona Kim Jongin.

.

END

.

Saya berniat untuk bikin ini jadi semacam short story collection khusus kriskai hehehe. Tapi ceritanya itu tetep berkelanjutan (?) Jadi ini tentang usahanya Kris buat merebut perhatiannya Jongin hehehe. Paham kan?

Kalo ada ide atau apapu yang ingin disumbangkan, saya siap menampungnya di PM

don't forget to leave your review, dear~