Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang di batasi oleh dimensi ruang dan waktu yang berbeda?

Apalagi jika orang yang kita cintai justru adanya bukan di masa sekarang,melainkan di masa lalu atau masa depan?

Bagaimana bisa?

Bukankah kita di batasi oleh waktu?

Inilah

"SECRET"

.

.

Story Line by :

XOXO-adel

.

.

Inspired by :

Chinese movie thatproducedin 2007 by Jay Chou "SECRET".

.

Disclammer :

All cast belong to God and Their Parents. This story was adapted from the Chinese Movie by Jay Chou "SECRET". But,This story' still mine.

.

Warn :

This Story is pure fiction and contains relationships between man and man. Nothing related to real life. Typo(s) inside.

.

.

Happy Reading

.

.

"Ketika kamu berani memulai,maka kamu tidak bisa berhenti di tengah jalan. Tetapi kamu harus menyelesaikannya sampai akhir."

.

~First~

.

[May,29th 2014]

Sehun cemberut sebelum akhirnya melangkah malas menuju sekolah barunya. Sekolah bertaraf internasional dengan spesifikasi minimal di atas rata-rata. Sekolah yang di tujukan untuk mereka yang memiliki mimpi dalam bidang seni.

Tak pernah sekalipun ia berpikir untuk memasuki sekolah seperti ini. Ia lebih suka sekolah internasional regular. Tanpa memerlukan bakat yang menonjol. Entah kenapa ia membenci pamannya sekarang. "Paman Wu sialan.." rutuknya pelan sambil melintasi daerah halaman depan sekolah barunya.

"Oh Sehun-ssi.."

Sehun menoleh. Seorang pemuda manis dengan pipi tembam dan kacamata bingkai putih menatapnya dengan senyum di wajahnya. Matanya sipit dengan kulit putih mulus yang agak pucat.

"Aku Kim Minseok. Teman sekelasmu." Minseok menarik lengan Sehun. Menyeret pemuda berkulit pucat itu menyusuri lorong-lorong bergaya eropa bercampur sentuhan era Joseon itu dengan cepat. Sehun heran,Minseok itu memiliki kaki yang pendek,tapi ia malah kewalahan menyaingi langkahnya. Heol! Bahkan Sehun belum mengatakan apapun.

Tarikan dari Minseok berhenti di sebuah pintu masuk kelas yang agak bising. Pemuda manis itu hanya melempar senyum sekilas ke arah Sehun sebelum kembali menarik Sehun masuk kedalam kelas. Sehun hampir saja berdecak kagum. Interior dalam kelas disusun sedemikian rupa. Dengan gaya eropa dan era Joseon yang berpadu sempurna. Jendela-jendela ala eropa yang mengesankan. Sedangkan pajangan dan kaligrafi cantik dari era Joseon memberi nilai plus untuk ruangan belajar ini.

"Semuanya.."

Minseok memukul meja dengan semangat. Mengalihkan perhatian penghuni kelas dari kegiatannya masing-masing.

"Ini adalah Oh Sehun. Murid pindahan asal China. Tapi tenang,ia adalah orang Korea."

Decakan kagun serta gumaman kekaguman memenuhi ruangan itu ditujukan untuh Sehun. Rambut abu milik Sehun Nampak sedikit acak-acakan mengingat ulah Minseok tadi. Kancing teratas seragam sekolahnya dibiarkan terbuka dengan dasi menggantung di sana. Ditambah lagi dengan caranya menggendong tas punggung merek D&G itu. Menyampirkan satu talinya dipundak kiri dan tali yang lainnya dibiarkan begitu saja. Tidak banyak siswa yang terdapat dalam satu kelas. Sekitar dua puluh dua siswa –termasuk Sehun-. Tapi cukup bising membicarakan si murid baru bertubuh tinggi itu.

Sehun tersenyum canggung sambil membungkukan badannya sopan. Mengikuti Minseok ke arah mejanya yang terletak paling ujung. Di sebelah pemuda manis dengan kacamata bacanya dan sebuah novel romance di tangan kanannya.

Sehun duduk dengan tenang. Mengamati seluruh sudut ruangan yang mengesankan. Bagitu rapi dan indah. 'Perfect' pikir Sehun.

"Aku Yi Xing."

Sehun tersentak lalu menoleh ke arah si pemuda manis pembaca novel. Pemuda bernama Yi Xing itu tak menoleh ke arah Sehun,masih sibuk dengan bacaannya.

"Hmm.. aku Oh Sehun."

"Aku sudah tahu."

Yi Xing menurunkan novelnya. Mengamati wajah Sehun dengan cermat yang malah membuat Sehun merasa risih.

"Ada yang salah?" Tanya-nya sambil meraba-raba wajahnya. Yi Xing menggeleng pelan sambil menghela nafas berat. "Kau harus berhati-hati,Sehun-ssi. Kehadiranmu mungkin sebuah jawaban dan kesalahan."

Sehun mengernyit tak mengerti akan ucapan Yi Xing. Ia menaikkan satu alisnya sambil menatap Yi Xing bingung,"Apa maksudmu?". Yi Xing diam. Hanya menjawab dengan kibasan tangan seolah mengusir Sehun.

Sehun menghela nafas kesal. "Heol! Menyebalkan." Ia bergumam sambil mengeluarkan handphone putih miliknya. Bermain game sepertinya seru.

"Sebaiknya kau menuruti apa yang di katakan oleh Yi Xing."

Sehun mengangkat wajahnya. Satu alisnya kembali naik menatap seorang pemuda dengan kacamata yang membingkai matanya. Heol! Apa semua orang di kelas ini menggunakan kacamata? "Ye?"

Pemuda berkaca mata itu menatap Sehun dengan pandangan bersahabat. "Well,kau tak tahu Yi Xing orang macam apa. Sebaiknya kau mendengarkannya." Ia tersenyum sambil mengangkat tangannya di samping wajah jenaka miliknya. "Dan,Yah.. aku Kim Jong Dae. Annyeong,Sehun-ssi."

.

"Ini adalah gedung latihan music sekolah kita." Sehun mengangguk sambil mengamati gedung bercorak cokelat gelap yang tengah di tunjukkan oleh Luhan. Luhan adalah teman barunya. Kekasih Minseok sekaligus sepupu dari Yi Xing. Dan kabar baiknya,Luhan adalah orang China.

"Gedung ini terlihat sudah tua." Komentar Sehun sambil menyentuh pelan pilar besar berwarna cokelat yang sudah mulai menampakkan keretakan akibat rayap yang menaunginya.

Minseok yang sedari tadi berdiri di belakang Luhan mengangguk membenarkan."Lebih dari enam puluh Sembilan tahun." Jawab-nya.

"Benarkah?"

Luhan dan Minseok mengangguk bersamaan.

"Woww.. luar biasa.." Sehun berdecak kagum. Pemuda dengan surai abu itu menatap gedung music itu dengan mata berbinar yang menambah kadar ketampanannya.

"Tapi sayang sekali. Gedung ini akan segera di rubuhkan." Luhan menghela nafas. Sedangkan Minseok mengangguk membenarkan.

Mata sipit Sehun membola,"Kenapa?"

"Entah." Luhan mengedikkan bahunya kemudian berlalu melangkah melewati lorong-lorong gedung music sekolah mereka dengan Minseok dan Sehun yang mengekor di belakangnya.

"Padahal tempat ini mengesankan." Sehun memasukkan kedua tangannya kekantong celana kotak-kotak seragam sekolahnya. Menoleh ke kanan ke kiri dengan gaya agak arogan.

"Begitulah." Luhan berhenti berjalan di ujung lorong. Tepat di depan sebuah pintu besar yang cukup tua. Tempat yang sangat berantakan dan berdebu.

Sehun melongok kedalam sebelum mengikuti Luhan menyusuri rak-rak tua dengan ratusan buku-buku yang telah berdebu. Ada sebuah piano tua dengan pahatan dan ukiran indah di tengah ruangan.

Minseok menepuk pundak Sehun yang masih terpaku menatap piano tua itu. "Jadi,Oh Sehun. Saat kau perlu ketenangan dan kau ingin tahu tentang sejarah sekolah ini,kau bisa datang kemari." Pemuda dengan pipi chubby itu tersenyum lebar. Menyembunyikan matanya akibat senyum lebarnya.

Pemuda yang lebih tinggi mengangguk. Mengalihkan pandangannya pada Luhan yang tengah berdiri di hadapan piano tua itu sambil menatap mereka. "Apa semua buku disini lengkap?" Tanya-nya.

Dijawab dengan sebuah anggukan,Sehun berdehem pelan sebelum berjalan ke arah Luhan. Tertarik dengan piano tua yang tertutup oleh debu tebal. "Ruangan ini jauh lebih berantakan dari ruangan yang lain." Komentar Sehun sambil meniup ujung jarinya yang berdebu setelah menyentuh penutup Grand Piano itu.

Luhan terkekeh sebelum menjelaskan dengan satu tarikan nafas. "Konon katanya tempat ini berhantu. Tempat ini di telantarkan selama lima belas tahun. Banyak yang mengatakan bahwa pernah melihat kejadian janggal di tempat ini. Tapi yah.. tergantung bagaimana orang yang menanggapinya." Pemuda asal Cina itu tersenyum lalu merangkul pundak Sehun pelan. Mereka Nampak kembar karena garis wajah mereka serta aura kesejukan mereka yang hampir mirip.

Minseok tersenyum kecil sebelum beralih untuk duduk di kursi yang menghadap mereka. "Well,itu hanya mitos. Tak ada bukti pasti tentang cerita itu."

"Apa kalian pernah melihatnya?"

"Tidak." Mereka menjawab hampir bersamaan. "Tapi Yi Xing pernah,kurasa." Minseok menambahkan dengan suara mengecil dan nada meringis di akhirnya.

Sehun Nampak tertarik. Bibirnya menarik senyum kecil sebelum membalas rangkulan Luhan. "Sepertinya harus kubuktikan sendiri."

.

.

To Be Continue

.

.

Dan sekali lagi saya tekankan bahwa ini adalah cerita yang diadaptasi dari Chinese Movie berjudul "Secret" yang diproduksi pada tahun 2007. Ada banyak kata dan istilah yang saya ambil dari beberapa blog yang membahas drama ini.

.

Saya berencana meneruskannya apabila kalian tertarik. Karena jujur,sangat sulit menulis cerita-cerita fiksi dengan mengubah karakter serta alur cerita agar menimbulkan kesan berbeda dari cerita asli. Karena alur cerita aslinya juga sedikit sulit dipahami. Jadi saya berusaha menulis dengan sedikit lebih 'terang' untuk pembaca. Awalnya saya ingin menjadikan GS. Namun karena malah membuat bingung,jadi saya tetap buat Yaoi.

.

.

Jadi apakah kalian tertarik?

Apakah cerita ini terlalu sama dengan cerita aslinya?

.

.

June,8th 2014

XOXO-adel

.

Give me some reviews please ….

*sigh*