Tittle : Change

Cast : Jung Yunho / Kim Jaejoong / Choi Siwon / Lee Donghae / Wu Yi Fan / Huang Zi Tao.

Genre : Romance/Friendship.

Rated : M

.

.

.

oOo

Disebuah gereja yang tidak terlalu mewah, gereja tempat dimana seorang Jung Yunho dan Kim Jaejoong menikah. Tamu yang berdatangan tidak cukup banyak, hanya ada kerabat kerabat Jaejoong dan Yunho, serta teman teman mereka.

"Jung Yunho dan Kim Jaejoong.. Ditempat yang suci ini kalian akan resmi menjadi pasangan abadi..," Suara pastur terdengar sangat lantang di ruangan gereja ini. Jaejoong terlihat sangat gugup, ia terus menundukkan kepalanya. Yunho tersenyum kecil melihat tingkah Jaejoong, ia mendekatkan bibirnya pada telinga Jaejoong, kemudian membisikkan sesuatu.

"Santai, sayang.. Jangan terlalu tegang, oke..,"

Jaejoong menoleh pada Yunho, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Jung Yunho.. bersediakah kau menjadi pasangan hidup seorang Kim Jaejoong? Selalu bersama dengannya sampai akhir maut memisahkan kalian? Menerimanya apa adanya serta menemaninya baik dalam keadaan suka maupun duka?.,"

"Iya, saya bersedia. Jung Yunho, dengan senang hati akan menerima Kim Jaejoong menjadi pasangan hidupnya.. Menemaninya dalam keadaan apapun..," Yunho berkata dengan lantang, terlihat santai namun serius.

"Kim Jaejoong.. bersediakah kau menjadi pasangan hidup seorang Jung Yunho? Selalu bersama dengannya sampai akhir maut memisahkan kalian? Menerimanya apa adanya serta menemaninya baik dalam keadaan suka maupun duka?.,"

"Iya, saya bersedia. Kim Jaejoong, dengan senang hati menerima Jung Yunho menjadi pasangan hidupnya.. Serta menemaninya dalam keadaan apapun.," Jaejoong berkata dengan lantang, meskipun suaranya masih terdengar gemetar.

Sang pastur tersenyum, kemudian mempersilahkan Jung Yunho untuk mencium Kim Jaejoong.

"Baiklah, dipersilahkan untuk kalian agar saling berciuman.,"

Tanpa pikir panjang lagi, Yunho menghadap Jaejoong, lalu mencium bibir Jaejoong dengan lembut.

"Diberkatilah, kalian berdua..,"

"Tidak ku sangka.. Akhirnya Yunho menikah dengan Jaejoong juga..," Leeteuk –Ibu Yunho- menatap sang Anak dengan senyuman.

"Iya, kau benar, sayang.. Dia sangat tampan, kan?.," Kangin –Ayah Yunho- merangkul pundak istrinya dengan sayang.

"Sangat sangat tampan.,"

"Iya, kau ben—"

"Paman Jung?,"

.

.

.

oOo

Malam hari telah tiba, disebuah kamar sepasang pengantin baru –Jung Yunho dan Jung Jaejoong-.

"Boo, bolehkah aku meminta hak-ku?," Yunho menatap Jaejoong yang kini sedang tiduran di kasur. Jaejoong melirik Yunho sekilas.

"Bukankah kau sudah mengambil hak-mu saat tiga bulan setelah kita berpacaran dulu, huh?," Jaejoong mendengus pelan. Yunho menggaruk dagunya yang tidak gatal.

"Errr.. Soal itu aku minta maaf.. Bolehkah aku mengambilny—"

"Kau bahkan sudah berkali kali 'melakukannya'.. Jadi, kenapa kau harus meminta izin padaku, hm? Bukankah aku sudah menjadi milikmu seutuhnya, Jung?," Jaejoong tersenyum, kemudian menuntun tangan Yunho agar berada diatas dadanya. Yunho menelan ludahnya dengan kasar.

"K-kau serius? M-maks—"

"Cepat lakukan~" Jaejoong merengek seperti anak kecil, ia sungguh merindukan sentuhan Yunho-NYA ini. Yunho terdiam sebentar, kemudian memasang seringai di bibirnya.

"Baiklah, aku akan melakukannya, sayang..,"

Dan detik berikutnya, tubuh Yunho sudah menindih tubuh Jaejoong.

.

.

.

oOo

"Tidak, Hae. Aku tidak bisa, maafkan aku..," Siwon menatap Donghae yang tengah menunduk dengan mata berkaca kaca.

"T-tapi kenapa? Bukankah kau bilang bahwa kau mencintaiku, hyung?," Donghae menatap Siwon yang juga tengah memperhatikannya.

"Aku memang mencintaimu.. Sangat sangat mencintaimu, sayang..," Siwon mengusap pipi Donghae dengan lembut.

"Tapi ken—"

"Aku belum bisa menikahimu.. Maksudku.. Aku belum siap, Hae.. Aku—"

"Apa kau tidak mau menikahiku karena aku adalah seorang yatim-piatu? Kau malu, hyung? Kau malu karena aku dibesarkan dipanti asuhan? Kau—hmph.," Donghae membulatkan matanya saat Siwon melumat bibirnya dengan kasar.

"eummpphhh.. sshhhh..," Donghae menggeliat pelan saat Siwon mencubit nipple-nya. Bibir Siwon terus bergerak liar, lidahnya menelusuri rongga mulut milik Donghae.

"eungghh hahhh… hahhh..," Donghae mengambil nafas sebanyak banyaknya saat ciuman itu terlepas. Ia menatap Siwon dengan tatapan teduh, sedangkan Siwon menatapnya dengan tatapan tajam.

"Sudah kukatakan berkali kali, bukan? Aku menerimamu apa adanya! Walaupun kau tidak memiliki orangtua, walaupun kau dibesarkan dipanti asuhan, aku tidak peduli! Aku menerimamu apa adanya, Lee Donghae! Aku mencintaimu! Kau dengar, HAH?! A-KU-MEN-CIN-TA-I-MU!," Siwon berucap dengan keras, tangannya mengepal dengan erat. Sedangkan Donghae hanya bisa menundukkan kepalanya, menghapus setiap bulir air mata yang jatuh dari matanya.

"Hiks..,"

Hingga satu isakan lolos dari bibir mungil itu menyadarkan Siwon. Tangan Siwon terulur untuk mengangkat dagu Donghae, ibu jarinya mengusap air mata yang jatuh dari mata bening itu.

"Maaf.. Maafkan aku, Hae.. Aku hanya tidak suka jika kau membahas hal seperti itu.. Aku.. Aku mencintaimu apa adanya, sayang.. Aku belum siap menikah.. Kau tau alasannya kenapa aku belum siap menikah?," Suara Siwon melembut, ia kini sudah duduk dengan Donghae yang berada di pangkuannya. Donghae menggelengkan kepalanya, ia menenggelamkan wajahnya di bahu Siwon.

"Alasannya adalah.. aku belum menjadi orang yang sukses.. Aku masih bergantung pada Ayah dan Ibuku.. Bersabarlah, sayangku.. Aku pasti akan menikahimu..," Siwon mengusap punggung Donghae dengan lembut.

"Hyung..," Donghae bergumam.

"Iya, sayang?," Siwon mengusap rambut Donghae dengan penuh kasih.

"Berjanjilah kau tidak akan meninggalkanku..," Donghae mengeratkan pelukannya pada leher Siwon.

"Hahaha, iya.. aku berjanji, sayang..," Siwon mengecup bahu Donghae.

"Hmm… aku juga tidak akan meninggalkanmu, hyung.. aku berjanji! I Promsie~," Donghae menggesekkan wajahnya di bahu Siwon.

"Huh? Yang benar itu 'Promise', bukan 'Promsie', sayangkuu..," Siwon menggelitik pinggang Donghae.

"Huh? Ahahahah iya itu maksudku… Aduh.. ahahaha aduh geliii.. Ahahahah ampunnn.. ahahahhaha..," Donghae menggoyang-goyangkan tubuhnya kekanan dan kekiri. Donghae tersenyum lega saat Siwon tiba tiba menghentikan kegiatan 'menggelitik'nya.

"Hmm.. Goodnight~ Nicedream, hyung~" Donghae menyingkir dari pangkuan Siwon, kemudian mengecup bibir Siwon dengan sekilas, lalu menidurkan dirinya diatas kasur empuknya.

Oh tahukah kalian kenapa Siwon tiba tiba terdiam? Siwon terdiam karena tiba tiba penisnya mengeras dibalik celananya itu. Sepertinya ia mengeras saat Donnghae bergerak diatas pangkuannya tadi. Hahahha.

"Oh shit.. Sepertinya aku harus menuntaskannya sendiri..,"

.

.

.

oOo

"Baby? Kau sudah tidur?.," Kris mengusap pipi Zitao dengan lembut. Zitao hanya bergumam menanggapi ucapan Kris.

"Hm.. baikl—"

"Kenapa, gege? Aku sudah mengantuk..," Zitao membuka kedua matanya. Pipinya mengembung lucu.

"Hm.. Itu.. Bolehkah?.," Kris menggaruk tengkuknya sendiri. Zitao menatapnya bingung.

"Boleh apa?.,"

"Bolehkah gege meminta jatah gege?.," Kris menggigit bibir bawahnya, takut jika Zitao akan menolaknya.

"Jatah, ya? Tapi Zitao sudah mengantuk, gege~.," Zitao memejamkan matanya.

"Hn.. Baiklah kalau begitu.. Selamat malam.. Semoga mimpi ind—"

BRUK

Kris membuka kedua matanya lebar lebar saat Zitao tiba tiba berada diatas tubuhnya –duduk dipahanya-

"Hmm… Baiklah..," Zitao menggesekkan pantatnya pada penis Kris. Kris memejamkan matanya, kedua tangannya melingkar di pinggang Zitao.

"Ssshhh.. sejak kapan kau menjadi agresif, eoh?," Kris menatap Zitao dengan tajam. Seingatnya, Zitao tidak pernah seagresif ini saat mereka berhubungan intim. Oh atau jangan jangan…

"Si-ge yang mengajariku.," Zitao membuka kancing piyama Kris satu persatu. Kris menahan tangan Zitao.

"Kau.. katakan padaku.. Apa yang diajarkan oleh Siwon-gege padamu?,"

Zitao menyeringai tipis.

"Apa kau harus tau, gege? Harusnya aku yang bertanya padamu—"

Hening..

Diam..

Kris hanya diam saat Zitao menatapnya dengan tajam..

"—apa kau juga menikmati tubuh Jaejoong-gege? Melakukan skinship setiap hari? Dan bertindak seolah olah aku ini—"

"Itu sudah berlalu, panda..," Kris mengusap pipi Zitao dengan lembut. Pandanya cemburu ternyata… kkk~

"T-tapi itu sama saj—"

"Baiklah.. Aku akan menebus kesalahanku..," Kris merubah posisinya menjadi menindih tubuh Zitao. Tangan Zitao melingkar pada leher Kris.

"Lakukan sekarang, gege..,"

.

.

.

"a-arghhh… yun… ouhhh yeah~ d-disanahhh l-lebih cepathhh.,"

"ssshhhh oucchhh.. k-kenapa hm? Hhh…"

"aaarrghhhh t-tidak uhh… ahhh ahhh ahhh yunhhh ahhhh..,"

"ouucch fuck! Jae ouhhhh..,"

.

.

"ha-ahhh ahhh g-gege… Kris gegehh aahhh~..,"

"ssshhh hmmmpp… zit-zitao.. arghh fuck!.,"

"i-iyahh disanahh gegehh ouucchhh..,"

.

.

Siwon menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya. Ia berusaha agar tidak mendengarkan desahan demi desahan yang terdengar diluar kamarnya.

Kamar Siwon terletak diantara kamar YunJae dan kamar KrisTao. Siwon bergerak tidak nyaman, ia memperhatikan wajah Donghae-Nya yang sudah tertidur pulas. Siwon tidak tega membangunkan si pecinta ikan kesayangannya itu. Membangunkan Donghae demi untuk melampiaskan hasratnya? Heii, Siwon bukan tipe orang seperti itu.

"Arrgh! Sial.. Kenapa mereka melakukannya sekarang? Jika Yunho dan Jaejoong sih aku masih bisa memakluminya… Tapi ini kenapa Kris dan Tao harus melakukan 'itu' juga? Arghh siaaalll andaikan saja Donghae belum tidur..," Siwon mengubah posisinya menjadi tengkurap, wajahnya ia tenggelamkan di bantalnya.

"Aaargghhhh aku tidak bisa tidurrr…," Siwon menjambak rambutnya frustasi..

"Hah.. oke.. rileks, Siwon.. atur nafas.. bayangkan Donghae-mu ini sedang bertelanjang—oh atau sedang mengoral penismu saja juga bagus.. Hmmm… oouucchhh..," Siwon meraba penisnya sendiri, kemudian meremasnya dengan pelan. Tangan Siwon yang semula berada diluar celananya kini sudah berada di dalam celananya. Tangannya menggenggam penisnya sendiri, lalu mengocoknya dengan tempo sangat cepat. Wajah tampan Siwon dipenuhi oleh keringat, mata itu kini tengah membuka dan menutup seiring dengan desahan kecil yang keluar dari bibirnya.

"Aaarrrhhh Lee Donghae.. Ouhhh..," Siwon menggumamkan nama Donghae disela sela kegiatan 'mengocok'nya.

"Arrghhh ahhh.. Hmmm… Ahhh.. Ouuchh!.,"

Dan… Siwon sudah mengeluarkan gejolak cintanya.. Hanya dengan membayangkan Donghae tengah mengoral penisnya saja sudah bisa membuat Siwon masturbasi.. Haahahhaha..

Setelah selesai dengan 'aktifitas'nya, Siwon segera memeluk tubuh Donghae.

"Selamat malam, sayang.," Siwon mengecup kening Donghae, kemudian menyusul Donghae dalam tidurnya.

.

.

.

END

Hoohhohoho maaf banget kalo endingnya kurang memuaskan..

Otak lagi buntu T^T

Semoga kalian sukaa~