Yo~ Para penghuni Fandom ini~
Chapter ini adalah chapter dimana Timeskip terjadi ._.
Baiklah, ayo mulai chapter 5! ._./
Disclaimer: Kagerou Days/Mekaku City Actors bukan punya saya ._.v
Warn: Mungkin banyak typo bersebaran, pair bukanlah pair yang anda harapkan, bahasa gak sesuai EYD.
Kediaman Kisaragi
1 minggu sudah berlalu sejak kedatangan 3 adik angkatnya. Tidak banyak yang terjadi selama 1 minggu ini. Kecuali mungkin Shintaro yang menjadi juru masak tetap setiap kali sang Ibunda tercinta tidak ada dan Kousuke yang terus-menerus pergi entah kemana. Mungkin ia menjelajahi hutan yang ada di pinggiran kota?
Yah, pokoknya tidak ada kejadian menarik selama satu minggu ini. Jadi selama satu minggu, yang Shintaro lakukan hanya duduk di depan komputernya ditemani oleh sekaleng soda, dan anehnya Tsubomi. Entah apa yang ada di pikiran gadis muda tersebut, ia selalu mengikuti Shintaro kemanapun ia pergi, ke Mall dia ikut, ke kamar dia ikut, ke dapur dia ikut (sekalian membantu Shintaro untuk memasak) bahkan ke kamar mandi dia ikut!
...
...
...
Oke, yang terakhir itu hanya sebuah candaan... tapi kalian tidak akan pernah tahu kan? Kalian kan tidak bisa melihat kejadian yang terjadi selama timeskip di fic ini. Kok jadi nyeleweng ya?
Kembali ke cerita!
Yah, walaupun begitu tokoh utama kita, Shintaro Kisaragi harus menghadapi sesuatu yang paling dibenci oleh sebagian besar remaja, yaitu...
"Aku berangkat duluan ya? Ittekimasu!" Ucap Momo yang berlari menuju sekolahnya.
Sekolah. Ya, hari ini adalah hari dimana Shintaro, Momo, Tsubomi, Kousuke dan Shuuya harus masuk sekolah. Dengan berat hati, setelah sarapan Shintaro segera memakai seragam sekolahnya. Ia benar-benar malas kembali ke sekolahnya. Bukan, bukan karena ia sering menjadi bahan tertawaan, ataupun karena ia sukses membuat masalah yang membahayakan nama baik sekolah. Ia malas dengan alasan yang sama dengan semua siswa-siswi ketika ditanya 'kenapa kau membolos' oleh orang-orang, yaitu karena ada pelajaran yang mereka tidak suka atau benci, atau dalam kasus Shintaro, pelajaran Olahraga.
Yap, Olahraga plus Shintaro itu benar-benar tidak cocok, sama halnya ketika kau mengkalikan bilangan bulat positif dengan negatif, maka akan mengeluarkan hasil bilangan bulat yang bernilai negatif. Seperti yang kalian tahu, fisik Shintaro itu benar-benar lemah, ia hanya mampu lari sejauh 40 meter secara maksimal, itupun jika Shintaro berusaha mati-matian. Sekarang coba kalian bayangkan, Shintaro dengan kaos olahraga, berlarian mengelilingi lapangan di bawah terik matahari dengan keringat yang bercucuran dan senyum yang bercahaya bagaikan sang surya. Tidak bisa kan? Pasti kalian hanya bisa membayangkan Shintaro dengan wajah jengekel dan nafas yang tidak beraturan duduk kelelahan saat ia sampai pada pertengahan putaran, sementara murid yang lain meninggalkan dirinya. Atau mungkin kalian membayangkan kalau Shintaro pingsan saat ia sudah mencapai seperempat putaran?
Yah, pokoknya Shintaro dan Olahraga benar-benar tidak bisa dihubungkan.
Oh iya, ngomong-ngomong soal sekolah...
"Tsubomi-Chan, Kousuke-Kun, Shuuya, ini pertama kalinya kalian masuk sekolah kan?" Tanya Shintaro pada ketiga adik angkatnya.
"Hm... Kalau dipikir-pikir benar juga... " Ucap Shuuya.
"Lalu, bagaimana caranya kalian mengikuti pelajaran nanti?"
"Tenang Shintaro-Nii, kami sudah pernah di ajarkan cara membaja, menghitung, dan menggambar di panti asuhan! Shintaro-Nii tak perlu khawatir" Jawab Kousuke dengan semangat.
"Kenapa mereka mengajari kalian cara menggambar? Di Sekolah Dasar sekarang ini kan tidak ada pelajaran menggambar"
"Entahlah, tapi setidaknya dengan menggambar kami jadi tidak merasa bosan" Jawab Tsubomi pada kakak angkatnya.
"Hah... Ya sudah, ini kuberikan pada kalian" Ucao Shintaro sembari memberikan mereka bertiga masing-masing sebuah ponsel flip up dengan warna yang berbeda-beda.
"Eh, untuk apa ini?" Tanya Kousuke sembari menerima ponsel nya yang berwarna hijau.
"Jika kalian sudah pulang, hubungi saja Ibu, Momo, atau diriku, nanti salah satu dari kami akan menjemput kalian" Ucap Shintaro.
"Tapi kan Shintaro-Nii, Sekolah kami hanya berjarak 30 meter dari rumah, kami bisa pulang sendiri" Ucap Tsubomi sembari memainkan ponsel ungu pemberian Shintaro.
"Aku tahu, tapi aku takut jika kalian pulang sendirian akan terjadi sesuatu pada kalian, terlebih lagi saat aku membaca berita di internet, ada sebuah sekolah di negara sana yang salah satu gurunya melakukan hal yang tidak senonoh pada muridnya yang baru berumur 5 tahun. Jadi untuk berjaga-jaga aku memberikan kalian ini" Ucap Shintaro.
"Setidaknya berikan kami sesuatu seperti iPhone, kalau ponsel model begini sih sudah kuno" Ucap Shuuya yang dari tadi hanya menatap ponsel hitamnya tersebut.
"Hei, apa kau tahu harus berapa hari aku puasa minum soda untuk membelikan kalian ponsel tersebut? Hargai sajalah, besok kalau Kakakmu ini sudah mempunyai pekerjaan, entah sampingan atau tetap, pasti akan kubelikan iPhone" Ucap Shintaro.
"Hm... baiklah... kalau begitu, dadah Shintaro-Nii! Ittekimasu~!" Ucap Shuuya yang langsung lari menuju sekolahan.
"A-ah tunggu Shuuya! Selamat tinggal Shintaro-Nii, Tsubomi! Ittekimasu!" Ucap Kousuke yang ikut berlari untuk menyusul Shuuya.
Melihat kedua adiknya yang berlari menuju sekolah, Shintaro lalu mengarahkan pandangannya pada si kecil Tsubomi, yang secara diam-diam memberikan ia peruntah untuk segera berangkat. Gadis yang berambut hijau tersebut balik menatap Shintaro seakan menginginkan sesuatu. Kejadian tatap-menatap ini terjadi selama 3 menit, hingga akhirnya Shintaro mengalah. Dengan menghela nafasnya, Shintaro pun bertanya pada adiknya.
"Tsubomi-Chan, kenapa belum berangkat?"
"Mana ciuman selamat jalanku?" Tanya balik Tsubomi pada Shintaro.
Medengar kata-kata yang terlontar dari mulut imut milik Tsubomi, Shintaro hanya bisa terbelalak. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Tsubomi akan mengucapkan hal tersebut. Mungkin saja ia salah dengar, mungkin saja ada sesuatu yang mengganjal telinganya jadi ia salah dengar, iya kan? Ya itu pasti.
"Um... Bisa kau ulang? sepertinya tadi aku salah dengar" Ucap Shintaro.
"Kubilang, mana ciuman selamat jalanku?" Ucap yang Tsubomi mengulang pertanyaannya.
Oke kelihatannya Shintaro tidak salah dengar.
"Tsubomi-Chan, itu tidak penting, lebih baik kau berangkat sekarang, nanti kau bisa telat" Ucap Shintaro yang berusaha untuk membujuk Tsubomi supaya ia cepat berangkat.
"Kalau aku tidak mendapatkan ciuman selamat jalan, lebih baik aku membolos saja"
Tunggu, apa yang Shintaro dengar itu benar? Tsubomi sedang mengancam?
"...Yah, Tidak apa-apa sih, lagian kau juga yang ru-"
"Dan jika aku masih tetap tidak mendapatkan ciuman tersebut, Shintaro-Nii juga tidak boleh pergi keluar dari rumah ini. Tidak ada bagian tubuh Shintaro-Nii yang boleh keluar dari rumah ini. Walaupun. Hanya. Satu. Jari!" Ucap Tsubomi yang memotong ucapan Shintaro dan memberikan penekanan 4 kata terakhir disertai dengan aura-aura yang berwarna hitam kelam mengelilingi tubuhnya dan tatapan yang mengerikan, bahkan iris berwarna merahnya menjadi bersinar terang.
...
...
...
Tsubomi ternyata bisa menjadi sangat menakutkan.
"Ara-ara, Shintaro-Kun, lebih baik kau menyerah saja, Tsubomi-Chan sudah memojokanmu tuh" Ucap Ibu Shintaro yang tiba-tiba muncul 4 meter di belakang Shintaro.
'Ibu tidak membantu sama sekali! Sudah tahu anaknya sedang dalam masalah malah tidak menolongnya, dasar Ibu keparat!' Ucap Shintaro dalam batinnya.
"Hush! Anak durhaka! Gak baik mengatakan kalau Ibumu ini adalah seorang keparat!" Gaah! Kenapa dia bisa membaja pikiran Shintaro?! Memangnya dia itu Esper?!
Akhirnya Shintaro mengalah. Dengan menghela nafas sekali lagi, ia pun membungkuk dan memberikan kecupan hangat di kening Tsubomi.
"Puas? Sekarang cepat berangkat! nanti kau terlambat" Perintah Shintaro pada adiknya.
"...Shintaro-Nii..."
"Hm? Ada apa lagi?"
"...Lain kali tolong cium di bagian bibir, Ittekimasu" Ucap Tsubomi yang langsung lari menuju Sekolahnya, takut kalau ia akan telat dan takut kalau Shintaro melihat wajahnya yang dipenuhi rona berwarna merah.
"...Baiklah... kurasa sekarang aku juga harus berangkat..." Ucap Shintaro yang dengan santainya berjalan menuju Sekolah MenengahPertama Fuuto Utara.
Sekolah Menengah Pertama Fuuto Utara
Sekarang bisa kita lihat Shintaro yang dengan santainya berjalan mencari kelasnya, dengan sepucuk surat di tangan kanan. Bukan, itu bukan surat cinta, itu adalh surat izin karena ia telah terlambat 20 menit. Setelah 3 menit mencari, akhirnya ia menemukan kelasnya, yaitu kelas 2-C. Shintaro menghela nafas untuk yang ketiga kalinya, mempersiapkan diri kalau-kalau ia akan di marahi oleh wali kelasnya karena terlambat dan akhirnya, ia membuka pintu kelasnya tersebut.
"Ohayou" Ucap Shintaro yang masuk dan melihat ke adaan kelasnya. Murid yang berisik dan berjalan kemana-mana, meja guru yang kosong, dan Pemuda yang memiliki pupil berwarna putih yang duduk di barisan paling depan dan sedang menggambar sesuatu. Aneh. Bukan, bukan gambarnya yang aneh, namun pupilnya.
Eh tunggu? Meja guru kosong?
"Ano... permisi, dimana wali kelasnya?" Tanya Shintaro pada pemuda yang mempunyai pupil berwarna putih.
"Eh? Dia belum datang" Jawabnya disertai sebuah senyuman.
"Belum datang? Walaupun sudah hampir 1 jam?" Tanya Shintaro lagi.
"Benar!" Ucapnya lagi.
Belum datang? Belum datang?! Wali kelas macam apa dia?! Shintaro yang mengorbankan waktu 30 menit (27 menit di bentak oleh guru BK 3 menit untuk mencari kelas, total keterlambatan= 1 jam kurang 10 menit) untuk datang kemai itu sia-sia?!
"Ah iya, kenapa kau datang 10 menit sebelum jam pelajaran pertama usai? Kau telat ya?" Tanya sang pemuda berpupil putih tersebut.
"Ah, iya aku telat, umm..." Menyadari kalau Shintaro menginkan namanya, pemuda tersebut pun memberikannya pada Shintaro
"Haruka, Haruka Kokonese"
"Ah, iya Hauka-San, aku Shintaro Kisaragi" Ucap Shintaro yang juga memberikan namanya pada Haruka.
"Senang berkenalan denganmu, Kisaragi-San!" Ucapnya dengan senyum megawatt miliknya.
"Haruka-Kun, itu siapa?" Ucap sebuah suara yang terdenganr feminim memanggil Haruka. Sontak, Shintaro pun menoleh ke arah sumber suara dan menemukan sesosok perempuan yang mengenakan seragam sekolahnya disertai dengan Syal merah yang melilit lehernya.
"Ah, ini? Perkenalkan, dia Shintaro Kisaragi dan Shintaro, nama perempuan ini adalah Ayano, Ayano Tateyama" Ucap Haruka yang memperkenalkan perempuan bersyal merah tersebut.
"Ah, Salam kenal" Ucap Shintaro sembari membungkukan badannya.
"Fufu, salam kenal juga" Ucap perempuan yang bernama Ayano tersebut sembari tersenyum.
Saat Shintaro kembali menegakan badannya, ia pun melihat ke arah Ayano, lalu Haruka, melihat ke Ayano lagi, lalu ke Haruka lagi dan begitu seterusnya.
"Um... apa ada masalah, Kisaragi-San?" Tanya Haruka pada Shintaro.
"Ah, tidak, hanya saja entah mengapa aku merasa kalau kita pernah bertemu sebelumnya, dan tolong panggil aku Shintaro saja, dan tolong jangan memanggilku dengan embel-embel '-San', aku tidak begitu suka formalitas" Ucap Shintaro pada Haruka.
"Fufufu, kita memang pernah bertemu kok" Ucap Ayano.
"Eh? Benarkah? Dimana?"
"Apa kau lupa Shintaro-Kun, kita kan pernah bertemu di Taman Bermain" Ucap Haruka.
Shintaro pun memutar otaknya, berfikir apakah ia pernah melihat mereka berdua di salah satu wahana di taman bermain. Akhirnya setelah ia mengarungi ingatannya, ia menemukannya gambaran sepasang remaja, yang laki-laki mempunyai bentuk fisik yang lemah, dan yang perempuan memakai syal merah.
Sekarang Shintaro ingat! Mereka adalah sepasang remaja yang duduk berhadapan dengannya di Kincir Raksasa!
BERSAMBUNG...
Fuh, akhirnya jadi ._. maaf untuk yang menunggu lama, saya sedang keasikan main To Aru Majutsu, Gundam G Generation World dan Final Fantasy Tactics.
Walaupun G generation Worldnya hanya bisa dimainkan sementara saja ._. entah kenapa kalau saya ingin memainkan skenario di Gundam 00, 00 S2 dan Zeta pasti langsung ada tulisan "PPSSPP Has stoped working! A problem caused the program to stop worlong correctly. Please close the program" gitu ._.
Dan untuk yang merasa kalau karakter-karakter di Fic ini itu OOC, ingat! Ini Fanfiction, sang Author adalah dewa di Fic nya yang berhak untuk menentukan jalan cerita, pairing, sifat tokoh, dan pemeran-pemeran utamanya, sesuai dengan semboyan disini "Unleash Your Imagination". Plus, cerita ini juga sebuah cerita AU ._.
Oh iya, soal nama Sekolahnya... itu saya ambil dari kota fiksi yang ada di series Kamen Rider .-. Sebenernya pengen tak ubah jadi Zawame tapi gak jadi ._.
Yah, berikan pendapat kalian tentang chapter ini di Review okeh?!
AKHIR KATA CIAO!