Title :

Lelaki Angkuh (YunJae vwesion)

Genre :

family, romance

Rate :

M

Cast :

- Jung Yunho

- Kim Jaejoong

Disclaim :

Cerita ini merupakan saduran dari Novel Diana Palmer, yang berjudul sama, yaitu Lelaki Angkuh.

selamat membaca ~

.


Kim Jaejoong memandang cemas para peserta pesta Hallowen dalam kostum warna-warni yang lepas kendali di sekelilingnya. Jaejoong mengenakan pakaian bekas masa kuliahnya dulu. Ia memperoleh gaji tinggi dalam pekerjaannya, tetapi tidak ada dana untuk sedikit kemewahan seperti kostum Hallowen. Ia harus pandai-pandai menganggarkan uangnya supaya bisa membayar tagihan listrik air, dan lain-lain di rumah yang ia tinggali bersama ayahnya.

Beberapa bulan belakangan ini sangat traumatis, dan wajahnya yang lelah memperlihatkan hal itu. Leeteuk, salah satu koleganya, dengan tegas mengatakan Jaejoong harus keluar rumah, terutama setelah pengalamannya yang paling menyakitkan di rumah. Awalnya Jaejoong enggan. Ayahnya baru saja kembali ke rumah mereka setelah tiga hari pergi. Tetapi Leeteuk mendesaknya. Maka Jaejoong mengenakan satu-satunya kostum yang ia miliki—pilihan buruk dilihat dari sisi mana pun—dan berjalan sejauh tiga blok ke apartemen temannya di kota. Ia meringis melihat sekelilingnya. Ia merasa tolol telah datang ke pesta liar ini.

Tetapi ini benar-benar minggu yang berat bagi Jaejoong dan ia ingin menjernihkan pikirannya. Kekerasan yang dilakukan ayahnya di rumah yang mereka tinggali bersama sangat menakutkan. Mereka berdua masih sama-sama berduka, tetapi ayahnya terlalu keras menghadapi tragedi itu. Ayahnya merasa bertanggung jawab. Itulah sebabnya dia berubah drastis, meninggalkan pekerjaannya sebagai dosen ilmiah dan konservatif untuk menjadi pecandu alkohol. Jaejoong telah mencoba segala cara yang ia pikir dapat membuat ayahnya masuk lembaga perawatan, tetapi ayahnya menolak pergi sementara lembaga perawatan takkan bersedia menampungnya kecuali dia masuk dengan sukarela. Salah satu tindak kekerasan yang membuat ayahnya dipenjara telah menghindarkan Jaejoong sejenak dari pengalaman menyedihkan itu. Tetapi ayahnya dibebaskan tiga hari kemudian dan pulang membawa sebotol wiski baru. Jaejoong masih tetap harus pulang setelah pesta. Ayahnya telah memperingatkannya untuk tidak pulang terlambat. Dan Jaejoong memang tidak pernah terlambat.

Mata Jaejoong yang berwarna abu-abu tampak sedih tatkala ia menyeruput soft drink-nya. Ia tidak suka alkohol, dan keberadaannya disini sama anehnya dengan keberadaan teh. Bukan hanya itu, kostumnya menarik perhatian yang tidak diinginkan dari para pria. Begitu pula rambut pirangnya yang salah memilih kostum, tetapi itu satu-satunya benda yang dikenakannya tanpa pikir panjang. Pergi ke pesta Hallowen dalam pakaian wanita jalanan jelas akan menjadikannya pusat perhatian.

Jaejoong menjauh dari rekannya yang setengah mabuk dan berniat menunjukan kamar tidur Leeteuk kepadanya dan tanpa kentara meletakkan gelas Jaejoong di akhirnya berhasil menemukan Leeteuk, berpura-pura sakit kepala berterima kasih kepadanya atas saat 'menyenangkan' ini, dan berjalan ke luar pintu depan secepat yang ia bisa. Sesampainya di trotoar, Jaejoong tampak menarik napas panjang menghirup dalam-dalam udara segar.

Benar-benar sekumpulan orang liar! Jaejoong terbatuk pelan, mengingat bau asap rokok yang memenuhi ruangan tadi hingga mengaburkan pandangan di dalam sana. Tadinya ia berpikir mungkin pergi ke pesta akan mengasyikkan. Siapa tau ia bisa bertemu pria yang mau mengajaknya berkencan dan mampu menangani ayahnya. Itu namanya mengharapkan yang tidak mungkin, ejeknya pada diri sendiri. Sudah berbulan-bulan ia tidak berkencan. Ia telah mengundang teman kencan—yang berprospek menjadi suami—ke rumahnya untuk makan malam. Tetapi setelah bertemu ayahnya, yang berubah kejam saat mabuk, sang teman kencan pun pergi. Biarlah toh Jaejoong tidak benar-benar ingin menikah dengan pria itu. Akhir-akhir ini ia sudah menyerah berusaha menarik perhatian siapa pun. Masalahnya sudah banyak. Rasa dukanya pun masih belum hilang.

Suara aneh menarik perhatiannya ketika ia mulai berjalan kembali ke rumahnya. Ia sangat menyadari pakaian yang dikenakannya, dan mengingat kata-kata kotor yang diterimanya dari pria yang biasanya bersikap lembut dan sopan, Jaejoong menyesal ia tidak memakai mantel. Pakaiannya kebanyakan usang, karena begitu ia berhasil melunasi hipotek dan membayar tagihan-tagihan, tidak banyak uang yang tersisa. Ayahnya tidak dapat bekerja dan tidak mau mendapat perawatan, dan Jaejoong terlau mencintainya untuk meninggalkannya. Keputusan yang harus dibayar mahal.

Jaejoong memeluk tubuhnya sendiri erat-erat, berharap bisa menutupi cukup banyak bagian tubuhnya yang terbuka untuk menghindari penguntit. Tetapi roknya sangat pendek dan ketat, dan ia mengenakan stocking jala, sepatu berhak sangat tinggi, blus berpotongan rendah, serta scarf panjang berbulu warna pink menyala. Rambut pirangnya tergerai di bahu dan ia memakai riasan cukup tebal yang cocokuntuk berpentas dalam pertunjukkan balet. Jaejoong meringis, berharap tidak ada yang memerhatikan ia pergi ke pesta berpura-pura menjadi penari. Sialnya, pakaian ini malah membuatnya lebih mirip pelacur professional.

Jaejoong membelok di sudut jalan dan melihat dua sosok tengah membungkuk diatas sosok lain—sepertinya seorang pria—di tanah.

"Hei!Apa yang kalian lakukan?!" teriak Jaejoong, membuat keributan sebanyak mungkin. Kemudian ia berlari ke arah mereka dan mengacung-acungkan tangannya, sambil meneriakkan ancaman.

Sesuai rencana kehadirannya yang agresif mengejutkan kedua orang itu. Mereka melompat bangun dan langsung melarikan diri tanpa menengok ke belakang lagi. Cara melindungi diri yang terbaik pikir Jaejoong sedikit geli, adalah dengan selalu memberikan perlawanan yang terbaik. Barusan cuma gertakan yang telah diperhitungkan, tetapi ia sering melihat cara itu cukup ampuh bagi para wanita yang lebih pendek daripadanya.

Jaejoong berlari mengahampiri pria yag terkapar di tanah dan memerikasanya sebisa mungkin di bawah cahaya redup lampu jalanan.

Gegar otak pikir Jaejoong, meraba kepala pria itu dan mendapati cairan berbau besi. Darah. Mungkin si penyerang memukul kepala laki-laki ini, dan merampoknya. Jaejoong meraba-raba ke balik jaket yang dikenakan pria itu dan menyentuh benda kecil persegi di ikat pinggangnya. Ia mengeluakan benda itu.

"Aha," katanya dengan senyum lebar penuh kemenangan. Pria berpakaian sebagus ini bisa dipastikan memiliki ponsel. Jaejoong menelepon 911 dan memberitahukan lokasinya kepada operator serta kondisi pasiennya, tidak memutuskan saluran telepon sementara operator mengirim ambulans yang langsung bergerak menuju lokasi.

Sementara menunggu, Jaejoong duduk di trotoar di sebelah pria itu dan menggenggam tangannya.

Pria itu mengerang dan mencoba bergerak.

"Jangan lakukan itu," kata Jaejoong tegas."Kau akan baik-baik saja. Jangan bergerak sampai petugas medis tiba di sini. Aku tidak punya apa-apa untuk mengobatimu."

"Kepala… sakit."

"Bisa kubayangkan. Kau mengalami benturan hebat. Tetaplah berbaring. Kau merasa mual, mengantuk…?"

"Mual," sahut pria itu lemah.

"Jangan bergerak."Jaejoong mengangkat kepalauntuk mendengarkan ambulans dan syukurlah, raungan sirine terdengar mendekat. Rumah sakit terletak sekitar dua blok dari rumahnya, mungkin sekitar empat blok dari sini. Pria ini sungguh beruntung, siapa pun dia, luka di kepala bisa berakibat fatal.

"Saudara-sau…daraku," bisik pria itu terbata-bata. "Peternakan..Jung... Yangdong, Geongju."

"Aku akan memastikan mereka dihubungi." Janji Jaejoong.

Pria itu mencengkeram erat tangan Jaejoong, saat berusaha untuk tidak kehilangan kesadaran. "Jangan… tinggalkan aku," erangnya.

"Tidak akan. Aku berjanji."

****TBC****


HelloHelloHello ^_^

Annyeong, salam kenal readersnim J Ojin imnida XD Penghuni baru FFN J Karena kagak tau cara pakek FFN :v Ojin titip FF YANG DI-REMAKE DARI NOVEL KARYA DIANA PALMER YANG BERJUDUL SAMA, DALAM BAHASA INGGRIS JUDULNYA A MAN OF MEANS sama eonni Ojin yang ngepost sekaligus yang punya akun FFN ini XD Gomawo eonniiiyaaa#poppo#diinjek._.

Sebenernya ini kali pertama juga REMAKEdari novel XD Permintaan special dari yang punya akun :p tapi rasa penasaran Ojin juga yang turut campur dalam peperangan ini#plak# jadi Ojin REMAKE ke yunjae buat kalian-kalian yang tentunya minimal SUKA YUNJAE MESKIPUN KAGAK NGESHIP XD #YANG KAGAK DEMEN HARAP DUDUK MANIS DIATAS JAMBAN JANGAN NGINTIP :3

Apa ya… Menurut Ojin, setelah Ojin baca ini novel, jadi senyam-senyum bayangin ke kopel fenomenal kita masa -_- DAN ITU CUCOK BANGET! Kalau menurut Ojin sih. XD Ahaahahaha… Kagak tau pendapat kalian :p

Makanya baca dulu :D

Untuk perkenalan, Ojin kasi PROLOG dulu J

Biar greget xD

Kira-kira si korban perampokan#mungkin# yang katanya Joongie gegar otak itu sape ye :p

Hayoooo tebaakkkk~~~#belah duren :3

Kukukukuku~

Sampai jumpa di next chap ^^ Salam kenal sekali lagi~Yang kagak berkenan mungkin sama FF Remake-an ini, Ojin minta maaf :D #Poppo

No Bashing :D Hidup damai, aman, sejahtera~

SALAM DUBULGE!