A Super Junior Fanfiction

~DESTINY~

Cast : Kyumin and other

Genre : Romance. Angst (maybe)

Length : TWOSHOOT

Warning : Genderswitch. Typos. Gaje. Tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

.

.

Suara gerungan yang berasal dari kenalpot motor besar itu terdengar nyaring. Motor-motor besar berjejer rapih disebuah jalan dipinggiran kota. Pemandangan ini memang kerap terjadi jika malam semakin larut.

Para pembalap sudah bersiap diatas motornya masing-masing. Seorang pria bermata sipit terlihat sedang menghitung ratusan won yang berada digenggamannya.

"Yaa! Kyuhyun-ah bersiaplah." Donghae menepuk bahu pemuda berambut ikal dengan jaket kulit hitam itu. Seseorang yang bernama Kyuhyun itu mengangguk dan menjalankan motornya menuju garis start.

Seorang pemuda yang berada tepat disamping Kyuhyun digaris start menyeringai kearahnya. "kau akan kalah kali ini Kyuhyun." Desisnya.

Kyuhyun balas menyeringai tanpa menoleh sedikit pun. "kutunggu kemenanganmu, Kim Jungmoo." Ujarnya.

Yeah sebagian besar dari mereka tau bahwa Kyuhyun dan Jungmo adalah musuh bebuyutan. Entah bagaimana bisa seperti ini. Sejak kedatangan Kyuhyun ke arena balap liar ini, pemuda bermarga Kim itu tidak pernah menang sekalipun. Dan itu membuatnya geram kepada Kyuhyun.

Seorang yeoja berpakaian sexy berdiri tepat didepan garis start. Memberikan ancang-ancang dengan bendera berukuran kecil yang berada dikedua lengannya. "siap… 1… 2…" yeoja itu menghempaskan benderanya pertanda pertandingan dimulai.

Kyuhyun menutup kaca helmnya, dengan cepat dia menginjak gigi motornya, kopling dan rem tangan dilepas bersamaan Kyuhyun tersenyum licik dan...

BUUZZZ.. Suzuki Hayabusha milik Kyuhyun melaju kencang bersama lima motor lainnya, berusaha untuk merebutkan juara.

.

.

"kau baru pulang, Sungmin-ah?" Suara itu menahan langkah Sungmin yang ingin menaiki anak tangga. Yeoja itu tersenyum dan menganggukan kepalanya. "iya, hari ini kegiatan kampusku cukup banyak." Jawabnya.

Sang ayah mengisyaratkan sang irri untuk duduk bersama diruang keluarga. Sungmin pun menurut. "dimana umma?" Tanya Sungmin setelah duduk disamping sang ayah.

"umma mu sedang sibuk didapur. Bagaimana perkembangan kelompok sosialmu?" Tanya Siwon.

Sungmin tersenyum dan menyenderkan kepalanya ke bahu sang appa. Choi Siwon. "berjalan lancar berkat bantuan dana dari appa dan relasi bisnis appa." Ujarnya.

Siwon membelai rambut Sungmin dengan lembut. "Sungmin-ah."

Sungmin mengumam sebagai jawaban.

"kau kan sudah 21 tahun, apa kau tidak berniat mengenalkan seseorang pada appa?" Dahi Sungmin berkerut samar mendengar ucapan Siwon.

"maksud appa?"

"kekasihmu."

Tubuh Sungmin menegang untuk beberapa saat. Lalu dia berhasil mengendalikan tubuh dan raut wajahnya. "nanti jika aku sudah menemukannya. Aku akan mengenalkannya pada appa." Jawabnya.

"kau sudah pulang sayang." Kibum berjalan keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan I serta makanan ringan. Dia menaruh kopi dihadapan Siwon dan I untuk dirinya sendiri.

"ya." Sungmin mencomot kue kering itu dan melahapnya dengan cepat. Rasanya beraktivitas hampir seharian membuatnya lapar.

Siwon dan Kibum memandangi Sungmin dengan senyuman. Anak keduanya ini memang sudah dewasa, tetapi wajah bahkan tingkah lakunya membuat kedua orangtua itu meragukan umur anaknya.

"aku sepertinya lelah. Aku kembali ke kamar dulu oke." Sungmin berpamitan dan berlalu kekamarnya. Jam sudah menunjukan pukul Sembilan malam. Dengan segera dia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu beristirahat.

o0o—

Jam perkuliahan Sungmin baru saja selesai. Setelah ini dia berencana untuk mengunjungi panti asuhan tempat Kibum(ummanya) melakukan bakti social. Sungmin berjalan santai menuju halte bus terdekat. Meskipun dia berasal dari keluarga yang terbilang cukup kaya, dia lebih memilih menaiki angkutan umum dibanding kendaraan pribadi.

"hei." Sungmin menoleh. Senyum cerah terlukis diwajah cantiknya.

"Kyuhyun-ah, sedang apa?" Tanya Sungmin saat sosok dengan hoodie hitam turun dari motor besarnya dan menghampiri Sungmin.

"tentu saja menjemput kekasihku." Jawab Kyuhyun.

Sungmin tersenyum mendengar jawaban kekasihnya itu. Ya Sungmin sudah menjalin hubungan dengan Kyuhyun setengah tahun belakangan ini dan dia belum berniat mengenalkan Kyuhyun pada ayahnya. Sungmin tau benar Siwon sangat membenci karakter manusia seperti Kyuhyun. Apalagi Kyuhyun seorang pembalap liar yang identik dengan hal-hal negative.

"aku ingin ke panti, kau mau menemaniku 'kan?" Kyuhyun mengacak poni Sungmin dengan gemas. "tentu saja." Jawabnya.

.

.

Keduanya sudah sampai ditempat panti asuhan tujuan mereka. Shappire House. Tempat ini didirikan langsung oleh Choi Kibum bersama dengan teman-temannya. Dia juga yang mengelola tempat ini, dibantu dengan beberapa bawahannya serta Sungmin.

Bangunan minimalis berlantai dua itu tidak terlihat seperti panti asuhan. Malah bangunan itu terlihat sama dengan bangunan disekitarnya. Jelas, Choi Kibum yang merancangnya sendiri. Dekat bakat yang didapatnya semasa kuliah dulu dibidang arsitektur.

"kau masuk kedalam?" Tanya Sungmin.

Kyuhyun mengangguk dan mengikuti langkah Sungmin yang menggandeng tangannya untuk masuk kedalam. Pemuda itu membungkuk hormat saat melihat Kibum yang tersenyum kearahnya. Kibum memang mengenal Kyuhyun, lelaki itu sering menemani Sungmin untuk mengajar dipanti ini. Jika Sungmin mengajarkan kesenian, Kyuhyun mengajar music.

"kau datang Kyuhyun-ah." Sapa Kibum dengan senyum cantiknya.

"selamat siang, adjumma."

"hyung, aku sudah mengusai lagu yang kau berikan kemarin." Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun menghampiri Kyuhyun dengan membawa selembar kertas berisi kunci nada.

Kyuhyun tersenyum dan mengacak gemas rambut hitam namja kecil itu. "kerja bagus, Jino."

Sungmin tersenyum melihat interaksi keduanya. Kyuhyun yang dikenalnya dulu sangat anti terhadap anak-anak. Tapi sekarang, bahkan beberapa anak mulai mengerubunginya dan pemuda itu tampak nyaman-nyaman saja.

"yeobo, kau datang?" Ucapan Kibum membuat Sungmin menegang. oh god. Batinnya. Sungmin belum siap mengenalkan Kyuhyun pada Siwon.

Siwon tersenyum membalas ucapan Kibum. "yeah, aku ingin melihat keadaan disini." Siwon menangkap sosok asing dihadapannya. "siapa dia?" Tunjuknya pada Kyuhyun.

Kibum tersenyum. "dia teman Minnie, namanya Kyuhyun. Anaknya baik, dia sering membantu disini." Jawabnya. Siwon hanya menganggukan kepalanya. Dia lebih memilih mengikuti Kibum untuk bertemu dengan ketua bernafas lega setelahnya.

Hari sudah beranjak sore dan sepertinya jadwal mengajar Sungmin dan Kyuhyun sudah habis. Begitu pula dengan Siwon dan Kibum yang sepertinya sudah selesai berbincang dengan ketua yayasan.

"Minnie, kau pulang bersama kami kan?" Sungmin mengangguk kaku. Tidak mungkin dia menolak ajakan Siwon. Padahal tadi dia berniat mengajak Kyuhyun pergi jalan-jalan ke sungai Han terlebih dahulu.

Kyuhyun menunduk kearah Siwon dan Kibum. "aku pulang dulu, permisi." Ujarnya.

"aku mengantar Kyuhyun dulu." Ucap Sungmin.

Siwon memperhatikan dua sosok itu sampai menghilang dibalik pintu masuk. Dia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan menghubungi salah satu anak buahnya. "cari tahu segalanya tentang Kyuhyun. Namja yang dekat dengan Sungmin belakangan ini." Dia mematikan sambungan telponnya saat Kibum menghampirinya dan mengandengnya keluar rumah.

Sungmin menandang tidak enak kearah Kyuhyun. Sedangkan namja itu tersenyum maklum.
"sudahlah, tidak usah memasang wajah sedih seperti itu. Aku mengerti sayang." Ujarnya.

Sungmin masih saja cemberut. "aku yang mengajakmu pergi, tetapi aku juga yang membatalkannya." Ucapnya.

"sudahlah, kita bisa pergi besok." Sungmin mengangguk setelahnya.

Kyuhyun mengisyaratkan Sungmin untuk mendekat dengan telunjuk kanannya. Sungmin menurut, saat jarak mereka sudah dekat Kyuhyun mengecup bibir Sungmin dengan kilat. "Kyuhyun!" Jerit Sungmin. bukan yeoja itu takut. Dia hanya malu karena rasa kagetnya sendiri.

"selamat malam, aku pulang dulu sayang." Kyuhyun menstarter motornya dan berjalan menjauhi Sungmin yang masih memantung sambil memegangi bibirnya. Memang bukan pertama kalinya mereka berciuman, tetapi Sungmin masih saja bersikap seperti baru mendapatkan ciuman pertamanya.

"Sungmin, ayo pulang." Suara Siwon menyadarkannya. Dia segera berlari kecil dan masuk kedalam mobil jaguar milik Siwon yang sudah menunggunya.

Jam sudah menunjukan pukul Sembilan malam. Tetapi Siwon masih berkutat dengan laptop diruang kerjanya. Memeriksa berkas-berkas yang dikirim sekertarisnya saat dia meninggalkan pekerjaan tadi.

Sebuah email muncul. Dari salah satu suruhannya untuk menyelidiki Kyuhyun. Dia membuka folder tersebut. Nampak beberapa foto Kyuhyun yang sedang diarena balap motor, mengendarai motor. Sedang minum di bar. Dan ada juga foto Sungmin disana. Sedang bergandengan tangan ataupun berangkulan. Hanya ada beberapa data yang didapatnya juga selain foto-foto. Hanya nama, tanggal lahir dan alamat tempat tinggalnya.

"Siwon-ah," Namja yang masih tampan itu menutup aplikasi emailnya. Lalu tersenyum menatap Kibum yang berjalan kearahnya sambil membawa secangkir kopi.

"Sungmin sudah tidur?"

"yeah, sepertinya dia kelelahan. Dan kau juga sepertinya perlu istirahat tuan Choi." Kibum menaruh kopi itu diatas meja kerja Siwon yang masih kosong. Kemudian dia mendudukan dirinya dipangkuan Siwon.

Namja yang memiliki lesung pipi itu tersenyum melihat tingkah istrinya. Walaupun sudah lebih dari 25 tahun mereka melewati kehidupan rumah tangga dihitung semenjak masa pacaran Siwon tidak pernah bosan dengan partner hidupnya itu. Kibum punya cara tersendiri untuk membuat Siwon tidak bisa berpaling darinya.

Dan dengan dikarunia seorang putra dan irri yang tampan dan cantik. Siwon tidak pernah berfikir untuk meninggalkan Kibum.

"Kibum-ah."

Kibum yang sibuk memainkan kancing piyama suaminya itu hanya menggumam sebagai jawaban.

"aku merindukanmu,"

Kibum mengangkat wajahnya. "aku juga merindukanmu, Tuan Choi."

o0o—

Sungmin menggeliat tidak nyaman saat merasa seseorang mencubit-cubit pipinya. Dia mengeluh pelan sekedar memberitahu seseorang tersebut bahwa dia terganggu.

Melihat reaksi Sungmin, orang itu semakin semangat mengerjai Sungmin. "Key, berhenti." Gumam Sungmin. Sosok itu tersenyum mendengar ucapan Sungmin yang salah sasaran. "hei, bangun pemalas." Suara bass itu membuat alis Sungmin bertautan.

"oppa?" Lirih Sungmin sambil membuka kedua matanya.

Sosok yang dipanggil oppa itu tersenyum melihat tingkah Sungmin yang masih sangat menggemaskan. "OPPA!" Sungmin langsung memeluk sosok itu dengan erat. Sedangkan sang pemuda itu mengelus rambut Sungmin dengan lembut.

"Minho oppa, bogoshiposoyo." Ujar Sungmin.

Sosok pemuda tampan bernama Minho itu menjawab. "nado."

.

.

Sarapan pagi dikediaman keluarga Choi tampak lebih ramai. Putra mereka, Choi Minho yang baru saja kembali dari Inggris setelah menyelesaikan studinya menambah keceriaan dipagi hari itu. Dengan sabar Minho menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Sungmin untuknya.

"Minho, apa kau sudah menemukan pasangan yang akan kau kenalkan pada kami?" Minho menoleh kearah Siwon. namja yang sering Sungmin panggil kodok itu tersenyum.

"yeah, aku sudah punya kekasih."

"apa dia orang inggris?" Tanya Kibum.

"aniyo, dia sama sepertiku. Orang Korea yang menuntut ilmu di Inggris." Jawab Minho.

"irriu Sungmin, apa pemuda kemarin itu kekasihmu?" Sungmin tersedak susu yang sedang ditengguknya. "eh?"

"appa lihat dia bukan orang yang baik. Penampilannya seperti berandalan. Kau tau kan appa tidak suka dengan tipe lelaki seperti itu?" Sungmin menundukan kepalanya setelah Siwon berujar demikian.

"Sungmin?"

Sungmin mengangkat wajahnya dan menatap Siwon. "kau dengar apa yang appa bicarakan 'kan?" Sungmin mengangguk mengerti. Ini tandanya Siwon tidak menyetujui hubungannya dengan Kyuhyun kan?

.

.

Sungmin masih terdiam didalam mobil sport milik Minho. Namja itu mengajak Sungmin untuk menemaninya jalan-jalan. "hei, kenapa diam saja?" Tanya Minho.

"aku ingin bertemu Kyuhyun." Lirihnya.

Minho menoleh sebentar kearah Sungmin lalu kembali focus pada jalanan dihadapannya. "kau hubungi saja dia, bertemu disuatu tempat. Aku ingin berkenalan langsung dengan kekasih adikku yang cantik ini." Senyum Sungmin mengembang setelah Minho berujar demikian.

"benarkah?"

Minho mengangguk sebagai jawaban. Sungmin segera menghubungi Kyuhyun dan meminta namja itu untuk bertemu dengannya di café yang dekat dengan sungai Han.

.

.

"Kyuhyun!" Pemuda itu membalas lambaian tangan Sungmin yang sudah duduk dipojok ruangan bersama seorang laki-laki. Sungmin menyuruh Kyuhyun untuk duduk disampingnya. Sedangkan Minho duduk dihadapan mereka berdua.

"Kyuhyun kenalkan, dia oppaku. Dia yang sering kuceritakan padamu." Ujar Sungmin.

Minho mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Kyuhyun. "Choi Minho."

"Kyuhyun."

Minho melirik jam dilengan kirinya. "kalian bisa pergi berdua. Tapi kau harus mengembalikan Sungmin sebelum jam 5 kemari. Kau mengerti, Kyuhyun-ah?" Kyumin menoleh terkejut kearah Minho.

"oppa,"

"sudah sana cepat. Nanti keburu siang." Ujar Minho.

Kyuhyun bangkit sembari menarik lengan Sungmin. "terima kasih, hyung."

"oppa aku pergi." Minho memandang kedua orang itu dengan senyum.

.

.

Sungmin mengapit lengan Kyuhyun dengan erat. Suasana akhir pekan disungai Han sungguh ramai. Anak kecil hingga orang dewasa ada disana untuk menikmati akhir pekan yang cerah ini. Kyuhyun menuntun Sungmin untuk duduk diatas rerumputan dipinggir sungai.

"Kyu." Panggil Sungmin dibalik bahu Kyuhyun. Sedangkan namja itu hanya membalas dengan deheman saja.

"kau kan sudah mengenal keluargaku. Aku juga ingin berkenalan dengan keluargamu." Kyuhyun terdiam sebentar mendengar ucapan Sungmin.

"aku tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini sayang. Aku hanya punya dirimu." Jawabnya kemudian.

Sungmin memeluk Kyuhyun dengan erat. "maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu bersedih Kyu." Kyuhyun tertawa sambil mengacak rambut Sungmin. "sudahlah. Yang penting sekarang kau ada disampingku dan tidak meninggalkanku."

Ucapan Kyuhyun barusan membuat Sungmin terdiam. Perkataan Siwon tadi pagi masih berbekas diingatannya. Saking tenggelam dalam lamunannya sendiri, dia tidak menyadari bahwa sedaritadi Kyuhyun memanggil-manggil namanya.

"sayang?"

Tepukan halus dipipinya membuat Sungmin tersadar. "ya?"

"kau melamun?"

"aniya. Kau berkata sesuatu?"

Kyuhyun memandang Sungmin lekat. "kau melamun." Sungmin mempoutkan bibirnya. "iya aku mengaku. Kau berkata sesuatu?"

"kau mau pergi?"

Sungmin memandang Kyuhyun dengan dahi berkerut tipis. "odiga?"

"rahasia." Kyuhyun segera bangkit dari duduknya dan menarik Sungmin untuk naik keatas motornya. Mereka tidak menyadari, bahwa sedari tadi keduanya sedang diawasi.

.

"Kyu, kau mau membawaku kemana?" Tanya Sungmin. Mereka berhenti diparkiran sebuah apartement yang lumayan berkelas ditengah kota. Kyuhyun menoleh dan menarik lengan Sungmin agar mengikuti langkahnya. "bukankah ini keinginanmu?" Tanya Kyuhyun.

"kau membawaku ke apartementmu?" Kyuhyun mengangguk.

Mereka masuk kedalam lift dan berhenti dilantai 5. Kyuhyun menuntun langkah Sungmin didepan. "jangan terkejut jika melihat sesuatu didalam apartementku."

Sungmin menaikan alisnya tidak mengerti dengan kalimat Kyuhyun yang menurutnya ambigu itu. Mencoba mencerna apa maksud kalimat tersebut, suara Kyuhyun terlebih dahulu menginterupsinya. "kajja!" Ujarnya sembari mendorong pintu.

"ngh… ah…"

Langkah Sungmin terhenti mendengar suara err desahan yang masuk kedalam indra pendengarannya. Dan matanya semakin membulat kaget saat melihat dua sosok berbeda gender saling memanggut bibir pasangannya masing-masing.

Kyuhyun hanya berdecak malas melihat pemandangan dihadapannya itu. "hei, sana pindah ke kamar kalian. Jangan berbuat mesum diruang tamuku!"

Kedua sejoli itu dengan terpaksa melepaskan tautan bibir mereka. Keduanya menoleh dan menatap terkejut kearah Sungmin yang nampak asing dalam ingatan mereka. Dengan segera sang yeoja menurunkan kaos longgarnya yang sedikit naik. Yeoja itu tersenyum menampakan gusi sexynya. "hai, aku Eunhyuk. Kau kekasih Kyuhyun?"

Sungmin tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"sudah, lebih baik ke kamarku daripada nanti kau terkontaminasi oleh kemesuman mereka."

Kyuhyun menyeret Sungmin masuk kedalam kamarnya. Warna biru menyambut pandangan Sungmin, terlihat sederhana memang, tetapi tidak meninggalkan kesan maskulin dari Kyuhyun. "aku suka kamarmu."

Kyuhyun duduk diatas ranjang. "benarkah?" Sungmin mengangguk dan mengikuti langkah Kyuhyun untuk duduk diatas ranjang. Sejenak keduanya terdiam sebentar. Entah kenapa suasana jadi canggung seketika.

"Kyu, apa mereka sering melakukan 'itu'?" Tanya Sungmin tiba-tiba.

Kyuhyun menoleh dan berdecak malas. "yeah, setiap hari."

"apa kau pernah berbuat seperti mereka?" tanya Sungmin lagi.

Kyuhyun menoleh dan memandang Sungmin dengan alis yang bertautan. "hei, apa maksudmu bertanya seperti itu?" Sungmin mengendikan bahunya. "hanya ingin tau saja."

"aku tidak pernah seperti itu sayang."

"benarkah?"

Kyuhyun menganggukan kepalanya. Sedangkan Sungmin, yeoja itu menyipitkan matanya dan membuat Kyuhyun gemas sendiri melihatnya. "kau tidak percaya padaku?"

Sungmin langsung mengukir senyuman manis di bibirnya. "tentu saja aku percaya padamu."

o0o—

Saat keluar dari ruang eskul sosialnya, Sungmin mendapati langit sudah berubah gelap. Dia mengangkat lengan kirinya. "pantas saja sudah gelap, hampir jam 8 malam." Gumamnya.

Sungmin berjalan sendirian keluar dari kampus dan menunggu bus seperti biasa dihalte. Suasana saat itu memang agak sepi, hanya beberapa orang saja yang terlihat.

"kenapa lama sekali busnya." Ujarnya pelan. Tadinya Kyuhyun berniat menjemputnya, tetapi dia menolak karena dirinya harus bertemu Siwon terlebih dahulu dikantor. Tetapi dia terlalu asyik berdiskusi tentang rencana pembangunan lembaga sosial dan rumah singgah di Busan bersama dengan anggota kelompoknya sampai dia lupa waktu.

Beberapa menit selanjutnya, akhirnya bus yang ditunggupun datang. Sungmin segera naik bersama dengan kedua orang berpakaian hitam yang sedari tadi berdiri sembari memperhatikannya.

o0o—

Sungmin menengok kearah kanan dan kirinya. Jantungnya berpacu saat lagi-lagi mendapati dua orang yang seminggu belakangan ini terus berada didekatnya. Entahlah memang ini hanya perasaannya saja atau bukan. Yang jelas, kedua orang itu selalu berada didekatnya dan selalu mengikuti kemana langkahnya pergi.

Pernah suatu hari dia turun di daerah myeongdong, berkeliling sebentar lalu kembali lagi kerumah dengan bus. Dan lagi-lagi kedua orang itu selalu mengikutinya.

Sungmin yakin mereka bukan bodyguard Siwon. Dia tahu betul irri khas bodyguard appa nya itu. Berarti kedua orang itu penguntit?

Sungmin mengeluarkan ponselnya, menggeser screenlock nya lalu mendial nomor Kyuhyun. Selang beberapa detik, panggilan tersebut diangkat. "Kyuhyun-ah."

'hm?'

"kau sibuk tidak?" tanyanya.

'aku sedang ada di incheon, bertemu dengan teman. Wae? Kenapa suaramu terdengar gugup begitu?'

Sungmin melirik kearah dua orang berpakaian hitam yang masih berdiri beberapa meter darinya. "Kyu, aku rasa aku diikuti seseorang." Sungmin bisa mendengar suara decitan ban dari ujung telpon.

"Kyu?"

'bagaimana irri mereka? kenapa tidak memberitahuku?'

Nada suara Kyuhyun yang mulai menaik membuat Sungmin merasa bersalah. "aku juga baru menyadarinya. Lagipula aku tidak mau merepotkanmu." Jawabnya.

Kyuhyun menghela nafas pelan. 'sayang, sudahku bilang bukan kita harus saling jujur. Kau tidak pernah merepotkanku.' Jeda sejenak. 'sekarang kau turuti kataku, pergilah ketempat yang ramai atau kembali kedalam kampusmu, aku akan menyuruh Donghae menjemputmu.'

Sungmin mengangguk. "baiklah."

'aku akan mencari tahu siapa mereka. tunggulah sampai Donghae datang, hati-hati. I love you.'

Sungmin tersenyum mendengar suara Kyuhyun. "I love you too."

.

.

Kyuhyun memarkirkan Suzuki Hayabusha diparkiran apartemennya. Setelah memacu motornya gila-gilaan dari Incheon ke Seoul. Dia penasaran siapa yang men-stalk Sungmin. Dia segera masuk ke unit apartemennya, Donghae dan Hyukjae yang sedang berbincang menoleh kearah Kyuhyun.

"siapa orangnya Hae? Siapa yang menguntit Sungmin?" tanya Kyuhyun to the point.

Donghae mengisyaratkan Kyuhyun untuk tenang dan duduk terlebih dahulu. Dan namja itu menurutinya. "kau kenal mereka Hae?"

Donghae mengangguk. "mereka anak buah Jungmoo."

Kyuhyun menggeram marah. "Sialan!" dia bangkit dari duduknya tetapi Donghae terlebih dahulu menarik lengannya.

"tenanglah, mereka hanya mencobaimu. Mereka akan senang jika kau masuk kedalam rencananya. Kau hanya perlu tenang dan selalu menjaga Sungmin. apalagi aku tau dia bukan orang biasa, orangtuanya juga pasti punya bodyguard untuk melindungi Sungmin." ujar Donghae.

Kyuhyun terdiam. Membenarkan ucapan Donghae dalam hati.

"kau hanya perlu menyuruh anak buah kita menjaga Sungmin." Kyuhyun menganggukan kepalanya.

o0o—

Sungmin menghabiskan waktu akhir pekannya dengan membaca buku seharian di perpustakaan kota. Hari ini Kyuhyun bilang tidak bisa menemaninya, namja itu sedang ada urusan katanya. Tetapi dia berjanji akan menjemputnya di Kona Beans nanti.

Dan soal penguntit itu, Sungmin sudah sedikit bernafas lega. Beberapa hari ini mereka tidak pernah muncul lagi. Justru sekarang anak buah Kyuhyun lah yang menjaganya.

Ponselnya bergetar, dengan segera Sungmin mengeluarkan ponselnya. Senyumnya mengembang saat melihat id caller Kyuhyun-lah yang tertera. "yeoboseyo?"

'kau sudah selesai?'

"iya, kau sudah selesai dengan urusanmu?" tanya Sungmin.

'ya, aku akan langsung ke Kona Beans, aku menunggu disana.'

"baiklah, tunggu aku."

'ne, hati-hati. I love you.'

Sungmin tersenyum mendengarnya. "I love you too."

Setelah memutuskan sambungan ponselnya. Sungmin membereskan segala macam peralatan tulisnya dan mengembalikan buku yang dipinjamnya ke rak semula. "ah, aku ingin ke kamar kecil dulu." gumamnya.

.

.

Sungmin keluar dari bilik toilet lalu berdiri didepan konter westafel. Meletakan tas tangannya ditempat kering dan mencuci kedua tangannya. Tak lama, bilik toilet dibelakangnya juga terbuka. Seorang yeoja dengan pakaian serba hitam lalu berdiri disebelah Sungmin.

"hei, apa kau punya sisir?" tanya yeoja itu.

Sungmin tersenyum dan mengangguk. Dia menyamping untuk membuka zipper handbag Givenchi miliknya untuk mencari sisir. Dia tidak menyadari jika yeoja disampingnya itu mengeluarkan sapu tangan dari saku hoodienya lalu dengan cepat membekap Sungmin dengan kencang.

Mendapatkan perlakuan seperti itu membuat Sungmin memberontak pada awalnya. Namun berikutnya, bau yang sangat tajam masuk kedalam indra penciumannya membuatnya jatuh pingsan saat itu juga.

"aku berhasil membuatnya pingsan." Yeoja itu menyeret Sungmin keluar dibantu dengan seorang berbadan kekar yang langsung mengendong Sungmin lalu memasukannya kedalam sebuah jeep yang sudah terparkir tidak jauh dari pintu samping perpustakaan.

.

.

TO BE CONTINUE

.

.

Hello hellooooo~~ maaf karena gak pernah update dalam waktu yang superrrr duper lama. Eh giliran update malah bawa fanfic baru, jangan khawatir, fanfic ini udah bener-bener ditulis sampe end. Jadi Cuma mau liat ada yang tertarik ga sama fanfic ini, hehe.

Buat semua fanfic yang masing on going, tenang aja semuanya masih process. Ditunggu aja yaaaa. Thankyouuuu~

Read, and Review?

-Thania Lee-

.