Dark Angel

Main cast : Oh Sehun, Kim Jongin/Kai

Other cast : luhan, kris, tao

Dan tokoh berkembang seiring waktu –v

Rating : T or more /?

Pairing : Kaihun/hunkai/sekai

Genre : Yaoi, fantasy

Warning : Typo, alur kecepetan, dll

DON'T LIKE DON'T READ!

Prev:

"Tidak bisa! Bagaimana kalau kau kemarin kenapa kenapa sehun?" nadanya mulai meninggi

"Hyung kenpa marah ?" aku berhenti makan

"Aku tidak ingin kau dalam bahaya oh sehun!" dia semakin marah.

"Kenapa hyung berteriak? Aku kan bukan siapa sipa hyung"

"Kalau begitu jadilah pacarku"

DEG

"ke-kenapa?"

"Karena aku ingin melindungimu. Saranghae oh sehun"


Sehun Pov:

Sarang? Apa telingaku tuli ? tapi kalau dipikir pikir hm . . .perkataan itu berkecamuk di pikiranku.
"Sehun?"

"Ah?" aku sadar, tapi bagaimana ini.

"Apa jawabanmu?" ia menatapku, seolah tidak ingin jawaban lain, tapii . ..

"tapi aeku laki laki hyung"

"memangnya kenapa? Kau menyukaiku kan?" ada raut ketidakterimaan terpatri di wajahnya

Aku menelan ludah memberanikan diri lagi menjawab

"Ya, aku mencintaimu tapi apa kata orang nanti?" aku menunduk, aku takut menyakiti hatinya. Kalau dipikir pikir kenapa juga aku mencintainya. Apa aku tidak normal?

"Jadi kau menolakku?" ia mengepalkan tangannya

"aku tidak tahu, maafkan aku hyung. Terima Kasih bantuannya. Aku akan pulang, jeongmal mianhae" aku bangkit dari kursinya. Aku tahu aku jahat, aku hanya tidak ingin jongin hyung dianggap tidak normal. Aku benar benar tidak tahu diri.

Normal Pov :
"Hmm jadi kau di tolak tuan jongin?"

"Berisik!"

"Sepertinya iblis dan manusia memang berbeda. Manusia lebih bisa menahan nafsunya demi sebuah logika. Bukan begitu?"

"Benar juga tao, aku tidak berfikir seperti itu. Aku pikir asal aku melindunginya dia akan jatuh kepelukanku" kai menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya"

"Dia sudah jatuh" tao menghampiri kai dan duduk di sampingnya. "Tapi hukum normative dunia tidak bisa ia tentang " diambilnya secangkir teh di meja lalu menegguknya.

"Lalu aku harus apa? Aku bukan penyihir. Dan aku tidak mau jadi perempuan" nada kai meninggi

"itu mustahil pabo, yakinkan saja dia kalau kau benar benar serius"


Malam itu begitu tenang, langit begitu bersih hingga bintang bintang dan bulan menampakkan wajah indahnya. Angin malam terasa sejuk membelai pipi putihnya. Namun berbeda dengan malam, hati sehun sedang gundah. Ia memandang kota seoul dari sudut matanya yang sayu di rumah atapnya bersama luhan. Yaaa disana lah sehun tinggal, tempat yang sangat sederhana tapi sesuai dengan bajetnya tentunya.

"Apa yang aku lakukan itu benar? Kenapa aku bisa menyukai laki laki?" diraihnya dedaunan yang gugur dan menyokbeknya menjadi serpihan dan meniupnya.

Sehun tidak tahu harus apa. Ia senang dengan pernyataan jongin. Tapi hatinya juga sakit tidak bisa bersamanya.

"sehunna cepat masuk, dingin di luar"

"Baik hyung"

Sehun tidak seperti luhan, jika luhan menyukai laki laki atau perempuan , dia akan mengejarnya. Jadi sehun tidak ingin berfikir untuk menceritakan ini padanya. Karena sehun yakin dia akan berkata "sehun bodoh ya terima saja!"

Sudahlah, sehun sudah lelah berfikir. Ia melangkahkan kakinya menaiki ranjang, menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

"Appa aku ingin balon" aku melihat seorang gadis kecil memakai dress putih menarik narik celana ayahnya. Rambutnya pirang, dan sangat cantik. Siapa gadis itu?

"Nanti appa belikan" pria yang di panggil itu mengusak rambut anaknya yang manis itu. Namun aku tidak bisa mengenali wajahnya, semacam kegelapan menghalangi parasnya.

"Asik! Eomma juga dibelikkan ya appa" gadis itu terseyum polos.

"eh? Eomma kan sudah besar sayang" seorang wanita berjongkok di hadapan gadis itu dan menggendongnya.

"Tapi kan appa juga sayang eomma, jadi harus belikan balon juga" gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya, tanda penolakan perkataan ibunya.

"baik baik appa juga akan belikan untuk eomma"

"sehun!"
"Ha?" aku terbangun dari tidurku. Kulirik luhan hyung yang ada di sampingku

"Cepat siap siap nanti terlambat kerja!" aku memfokuskan pandanganku. Kepalaku terasa sakit.

Ah mimpi apa aku tadi? Masa kecil seseorang? bahkan aku saja tidak ingat masa kecilku. Ah sudahlah mungkin hanya bunga tidur saja.

Aku bangkit dari tidurku dan beranjak menuju kamar mandi.

"Oy sehun, tadi malam mimpi apa sih? Kau terus berkata 'Appa' " kami berjalan menuju coffee shop tempat kami bekerja

"Entahlah, aku mimpi seorang anak kecil cantik dan keluarganya"

"Eehh? Apa dia adikmu?" luhan memandangku panasaran

"Tidak tahu hyung, aku tidak begitu ingat"

"Apa dia mirip denganmu?" wajahnya berbinar binar

"entaah. Rambutnya pirang" aku membalas tatapannya dengan memutar bola mataku bosan.

"waaa jangan jangan dia bule tuh. Apa dia jodohmu?"

"Tidak tahu hyungg. Kenapa kau kepo sekali?" aku mulai mempercepat langkahku untuk meninggalkannya.

Ah akhirnya samppai juga." Ehh ? " aku menghentikan langkahku.

Suara tapak kaki luhan hyung mulai terdengar jelas.

"Yak saengie kurang ajar, beraninya kau meninggalkanku" luhan menghampiri ku sambil terengah

"hee? Jongin?"

"Sehun aku ingin bicara padamu"

"arra sepertinya aku harus duluan. Annyeong sehunnie" luhan menyeringai lalu mengangguk nganggukan kepalanya.

"Andwae hyung!" teriakku sambil menahan lengannya. Namun ia menyingkirkan tanganku dan pergi.

"Dadaaah" mati aku. Aku tidak bisa bahkan hanya untuk menatap matanya.

"Ma-"

"Tidak apa. Aku tahu aku terlalu lancang. Tapi sehun aku mohon pergilah ke taman ria bersamaku"

"tapi. . ."

"Kau kan sudah janji kemarin" perkataannya mencekat tenggorokanku untuk tidak menolak keinginannya.
aku menunduk mengiyakan, tetapi aku tidak bisa menatapnya. Aku takut tidak bisa mengendalikan perasaanku yang salah ini.
aku memberanikan diriku untuk melangkah melewatinya .

"terima kasih sehun" ia bergumam pelan saat aku melewatinya. Miris hatiku mendengarnya.

Inikah yang dinamakan cinta terlarang? Dan aku terlalu jahat karena sudah memulainya. Aku yang mengharapkan nya pada pandangan pertama dan aku pula yang menolak cintanya.

Tuhan, apa yang harus oh sehun ini lakukan?


Kai pov:

Memalukan memang, aku yang sudah menentang raja iblis, kini harus ditolak oleh orang yang membuatku membantah. Tapi, aku lebih baik mati dari pada tidak bisa bersamanya.

melihat sekilas ia memang menghindariku, tapi ingatlah aku ini iblis, aku bisa membaca hatinya yang menginginkanku juga.

Hari ini aku akan menajaknya berkencan. Untuk mendapatkan manusia ya harus dengan cara manusia bukan?
aku akan membuatnya jatuh padaku, meski kami pria.

Aku berdiri di depan coffee shop tempat dia bekerja, aku bisa mendengar langkah kakinya dari sini.
Oh sehun, manusia yang ku puja sedang berjalan sekitar 1 km dari sini.

Aku berjalan mondar mandir sambil berlatih tentang apa yang harus ku katakana padanya

"sehun pergilah kencan dengaku? Ah pasti dia bilang tidak" aku mengusak rambutku kasar sambil menatap bayanganku dalam cermin

"sehun, kau harus kencan denganku!" aku melihat ekspresiku dalam cermin "akh dia akan kabur kalau aku mengancam begitu" aku semakin frustasi

Tuk tuk tuk 200 meter lagi sehun sampai, eothokkaji? -3- /abaikan emot/?

" Ehh ? " dia menghentikan langkahnya. Sepertinya ia kaget melihatku

Tak lama rekannya menyusul , sepertinya ia tidak melihatku.

"Yak saengie kurang ajar, beraninya kau meninggalkanku" namja itu menghampiri sehun sambil terengah

"hee? Jongin?" ia setengah berteriak. Bodoh juga baru sadar ada aku disini.

"Sehun aku ingin bicara padamu" akhirnya satu kalimat lolos dari tenggorokanku.

"arra sepertinya aku harus duluan. Annyeong sehunnie" luhan menyeringai lalu mengangguk nganggukan kepalanya. Ah dia benar benar membantuku kali ini

"Andwae hyung!" sehun berteriak sambil menahan lengannya. Namun ia menyingkirkan tangannya dan pergi.

"Dadaaah" kkk sepertinya si pucat manis di depanku ini sedang salting karena temannya pergi. Aku menahan tawaku

"Ma-" hey oh sehun, tak perlu bicara, aku tau kau ingin minta maaf kan? Tapi aku tidak butuh itu.

"Tidak apa. Aku tahu aku terlalu lancang. Tapi sehun aku mohon pergilah ke taman ria bersamaku"

"tapi. . ."

"Kau kan sudah janji kemarin"

Dia mengangguk perlahan. Yes! Satu langkah lebih maju sekarang.

Ia mulai berjalan ke arahku dengan wajah sedikit bingung dan merasa bersalah.

"Terima kasih sehun" aku bergumam saat ia melewati ku.

Ia terlihat berusaha mengabaikanku dan berlalu menuju pintu kaca lalu membukanya dan menghilang dari pandanganku.

Benar oh sehun, kau yang membuatku jatuh cinta dank au harus bertanggung jawab atasnya


"tuan, anda memanggil saya?" seorang iblis mendarat dan berlutut di hadapan tuannya.

"Apa si Kai berengsek itu masih mengejar ngejar sehun?" pria tegap itu tidak memalingkan wajahnya sama sekali. Ia terpaku pada apa yang ia lihat. Yap kehidupan manusia yang menurutnya tidak berguna.

"Ia tuan, dia mengajak sehun berkencan"

"MWORAGO?" matanya menyalak merah saat ia memalingkan wajahnya pada bawahannya itu. "Si brengsek itu masih belum mendengarkanku? "

"Ye, tuan"

"Gagalkan acara kencan mereka, Chanyeol"

"Baik tuan" Chanyeol terbang dan menghilang dari hadapan kris

TBC


Uwaaaa maaf lama banget pastinya -3- sibuk banget nih.

Review jangan lupa ya :3 thanks for reading

nah seperti biasa, tidak lupa saya akan membalas review nya juga

jung oh jung : emmm masih nanti kayaknya hehe xD tp pasti bisa tebak lah

sehoooooon : sama author juga gemes/? loh xD

Nagisa Kitagawa : duh sayang belum di terima tuh, tapi jonginnya jangan di ambil ya, kasian sehun :/

sehunsohyunkai : adooh atuhor dicium :O duhh tapi author gka bisa buat nc, maaf yak :'3 author lebih fokus sama ceritanya sih dari pada romantisnya. oiya kalo jalan cerita gak janji deh. nanti gak kejutan dong haha

daddykaimommysehun : kalo kai gak pervert bukan kai wkwk. sabar dong, gak asik kalo langsung terima kan?