Journey : Into The Strongest Thunder

Unstoppable

Naruto & High School DxD, bukan punya saya

Naruto x Harem!

"Serangan", 'Batin / dalan hati', Informasi

" Effect Suara / Suara Keras "

. .

- - - - x x x - - - -

.


" JJEDDEERR JJEDDEERR BBLLAARR DDUUAARRR "

Perlahan di balik kabut hitam dan api pada area ledakan tersebut mulai terlihat sosok pemuda dengan jubah compang camping, memperlihatkan sebagian Armor Baja yang membungkus tubuhnya dan seorang paruh baya yang yang juga terlihat lelah seperti pemuda tersebut

"NAGA KEPARAT, JANGAN MENGGANGU PERTARUNGANKU" teriak pemuda tersebut pada kedua Naga yang bertarung di sekitarnya, seolah di hiraukan

"Thunder Shockly" lanjutnya

'JJEDDEERR JJEEDDEERR JJEEDDEERR'

"GROAKKHH GROAAKKHH"

Suara gemuruh menyertai beberapa petir yang keluar dari telapak tangan pemuda tersebut di ikuti raungan saat serangan tersebut mengenai kedua Naga tersebut

Berbeda dengan serangan yang biasa pemuda tersebut keluarkan, petir tersebut seolah menempel pada kedua Naga tersebut tanpa bisa terlepas yang pada akhirnya membuat sang pemuda tambah kelelahan. Dirinya tidak bisa mengendalikan tubuhnya, kekuatannya, kemampuannya dan perlahan tubuhnya merasakan rasa sakit yang teramat seperti ada yang meremukan tubuhnya dari dalam yang membuatnya mulai menjerit kesakitan seperti kedua Naga yang berada di depannya yang sejak tadi meraung kesakitan

Sampai akhirnya serangan tersebut berhenti sendirinya dan melemparkannya yang terbakar di sertai kegelapan yang menguar keluar dari tubuhnya, bersamaan menyusutnya salah satu Naga tersebut


Chapter 2

. .

. .

Beberapa ratus tahun kemudian

. .

"Chaster Schyte :Thunder Shield"

[Chaste][Chaste][Chaste][Chaste][Chaste]

Teriak seorang pemuda berjubah hitam yang menutupi tubuhnya di susul suara mesin yang keluar dari sabit besar yang di pegangnya, memunculkuan sebuah tameng hitam sedikit transparan di hiasi kilatan petir hitam untuk menghalau serangan bola hitam pekat yang lebih mirip seperti meteor jatuh

" BBLLARR " " DDDUUUAAAARRRRR "

Asap menutupi daerah dimana tameng tadi di hantam serangan, kawah merah menghiasi sekitarnya. Perlahan terlihat sesosok pemuda dengan jubah yang compang camping berdiri dengan menjadikan Sabitnya sebagai tumpuannya berdiri seolah tak sanggup berdiri sendiri.

Tubuh lelahnya ia hiraukan, dirinya menatap ke arah dimana serangan tadi berasal. Terlihat seekor naga merah raksasa sedang menghancurkan rantai-rantai yang membelitnya, dan menatap balik ke arah sang pemuda sebelum membuka mulutnya yang besar dan perlahan gumpalan bola muncul di di depan mulut naga tersebut

"Shit, Great Red sialan. Blackhole" umpatnya sebelum sebuah lubang vortex dengan diameter 1m muncul di belakang pemuda tersebut dan menghisapnya, membawanya pergi dari arena pertempuran tersebut

. .

. .

Gedung Tua

Karena adanya permintaan dari salah satu kliennya untuk memburu Iblis liar yang hampir setiap hari memikat manusia ke sebuah gedung tua tak terpakai dengan berbagai cara yang pada akhirnya akan memakan mereka. Rias bersama para budaknya pun pergi ke gedung tua tersebut yang terletak di pinggiran kota.

"Kwakwakwakwakwakwakwa..."

Gema tawa yang abnormal yang cukup keras dari sekitar gedung tua tersebut mulai membuat mereka berenam semakin waspada

Seorang wanita dengan bagian atasnya telanjang perlahan muncul dari gelapnya gedung tersebut, dengan suara langkah yang berat akhinya sosok wanita itu terlihat jelas oleh mereka, makhluk aneh dengan bentuk yang tidak alami, memiliki tubuh bagian atas wanita dan bagian bawah mahluk rakasa dengan memegang sesuatu yang kelihatan seperti sebuah tombak di kedua tangannya.

Mengingatkan kembali akan Iblis yang mereka telah temui, yang membedakannya tubuh bagian bawah mahluk itu memiliki empat kaki gemuk disertai cakar yang tajam dan ekornya seperti ular dengan ukurannya lebih dari 5 meter. Meski terlihat seperti monster raksasa, namun dia juga Iblis

. .

"Karena meninggalkan sisi tuanmu, dan mengamuk sesuka hati, kamu benar benar pantas nama bangsawan Gremory, dengan senang kami akan memusnahkanmu!" ucap Rias

"Dasar perempuan licin!Aku akan merobek-robek tubuhmu dan mewarnainya merah seperti rambutmu!" Iblis liar itu berteriak, tapi Rias hanya tertawa kecil

"Kau jangan banyak bergaya Vaizor. Kiba, cepat kita tidak punya waktu banyak"

"Siap Buchou"

Kiba yang berada di sekitar Rias, berlari dengan cepat sehingga susah mengikuti gerakannya dengan mata biasa. Vaizor menggunakan tombaknya untuk menyerang Kiba, tetapi sepertinya tidak akan mengenainya yang bergerak semakin cepat .

"Gyaaaaaaaaaah!" teriaknnya kesakitan saatkedua lengannya terpisah dari tubuhnya bersama dengan tombak yang dia pegang dan darah pun menyembur keluar dari lukanya. Meski masih merasa kesakitan, Vaizor menyadari adanya bayangan kecil di dekat kaki rakasanya

'Bruakk'

Vaizor mencoba menginjak sosok tersebut yang ternyata itu adalah Koneko. Kaki rakasanya itu tidak menyentuh tanah bahkan yang terjadi adalah sebaliknya, si gadis loli mengangkat Iblis tersebut dan melemparkannya

. .

"Terakhir Akeno" perintah Rias

Akeno yang biasanya tertawa saat akan menghajar musuh namun tidak kali ini, dirinya berjalan menuju Vaizor dengan wajah seperti seseorang yang prustasi dan terlihat begitu mengerikan, bersamaan dengan itu tiba-tiba muncul sebuah lubang vortex yang tidak di sadari oleh mereka

Akeno mengangkat tangannya ke atas, tiba-tiba langit yang gelap tampak bercahayaakan kilatan petir

"Rainsy Thunder" gumamnya

'Brukk BRUKK BRUKK' 'JLEGAR'

"Gwaaaahhh!" jeritnya kesakitan saat sesuatu muncul dari lubang vortex tersebut tepat mengenainya yang mengakibatkannya terseret benda tersebut hingga menabrak tembok yang juga ikut hancur disertai asap dan debu yang menyelimuti mereka, membuat serangan petir yang Akeno keluarkan meleset

"Itttaaaiiii!" Rintih Naruto yang menabrak Vaizor

'Apa itu / Darimana datangnya'

Akeno terkejut karena ada sesuatu yang mendahului serangannya mengenai sang korban, begitu juga yang lainnya yang mulai memperhatikan kea rah terlemparnya Vaizor dan sesuatu tersebut

Perlahan asap dan debu mulai menghilang, terlihat sosok berjubah dengan corak awan merah dan sebuah sabit raksasa di punggungnya. Dia sedang berjalan, kemudian menatap mereka sebentar

. .

Naruto POV

"Kampret dah, untung sempat kabur. Mana nubruk apaan lagi, ckckckk" gumamnyadi sertai nafas yang masih tersengal kelelahan dan mulai berdiri dan merenggangkan ototnya,

'Beginikah rasanya?, terlebih menggunakan Schater Scythe pada Great Red yang sudah terkena TransThief jelas akan memperkuat serangannya. Asemlah seirei gak guna, pakai acara kabur segala'

Perlahan asap dan debu menghilang, tergantikan melihat mereka yang sedang menatapnya

'Akeno, Rias dan budaknya? Sedang ngapain disini'

Naruto POV End

"S-siapa kau?" tanya Rias, memberanikan diri bertanya pada sosok berjubah yang tiba-tiba muncul tersebut seperti mengenal gerak-geriknya, menatapnya dan budaknya sebentar kemudian berjalan kembali . Berkat pertanyaan Rias membuat sosok tersebut berhenti kembali Dan berbalik ke arah mereka

"Jashin" jawabnya

'Jashin-san kah? Sudah lama tak melihatnya' batin Rias / Akeno

"Jashin" ulang mereka seakan tidak mengerti kecuali Rias / Akeno

"Bagaimana kau bisa kesini?" lanjut Rias

"Salah mendarat"

"JAWAB YANG BENAR BRENGSEK, TIDAK TAHU SIAPA AKU HAH?" teriak Issei, merasa pertanyaan Rias di anggap lelucon.

"Issei hentikan perkataanmu / ucapanmu" kata Rias / Akeno memperingati Issei

Sedangkan Naruto yang di bentak seperti itu hanya memiringkan kepalanya yang juga tertutupi jubah, seolah tidak mengerti dan membuat Issei naik darah

'Sombong seperti biasanya, ckckk' batin Naruto

"BRENGSEK,INGAT AKU SANG LEGENDA SEKIRYUUTEI" teriak Issei sambil berlari ke arah Naruto yang hampir 30 meter di depannya, bersiap memukulnya

"ISSEI BERHENTI" teriak Rias memperingatkan kedua kalinya

[Boost][Boost][Boost][Boost][Boost]

Suara mesin bergema dari Gauntlet di tangan kiri Issei mencapai sikunya yang di arahkan ke Naruto, muncul sebuah cahaya berbentuk sebesar bola dan menghantamnya dengan tinju kirinya

"RASAKAN, DRAGON SHOOT"

" DDDUUUAAARRRRR "

Terjadi ledakan besar saat bola tersebut berubah menjadi laser yang mengarah tepat pada Naruto, membuat sekitarnya hancur di sertai kawah

"Kau ini kenapa Issei? Dia yang sel…"

"… …"

'Plok Plok Plok Plok'

Suara tepuk tangan dari arah ledakan yang di hasilkan serangan Issei menginterupsi perkataan Akeno, terlihat pemuda yang di sebut Phantom berdiri tanpa terluka bahkan sekitar 1 meter area dari pijakannya tidak hancur sama sekali

"Lumayan juga" ucapnya

"KA-KAU, KU BUNUH KAU.EXPLOTION" teriak Issei sambil berlari ke arah Naruto

[Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost]

Suara bergema di sertai cahaya hijau terang pada tangan kiri Issei, dan Naruto yang mulai memegang sabitnya

"HENTIKAN ISSEI" teriak Rias / Akeno

. .

"Holly Cross, Shockly" [Chaste] [Chaste] [Chaste] [Chaste] [Chaste]

gumam Naruto bersamaan suara mesin dari senjata sabit dari yang digunakan untuk menahan tangan kiri Issei yang akan menghantam wajahnya dengan tangan kirinya

'BBUUGHH' " DDUUAARRRR "

"AAKKHHH…!"

'BRRAAKKKK'

"AKKHHH…." Jeritan bukanlah berasal dari Naruto, melainkan Issei si pelaku penyerangan yang merasakan tubuhnya terbakar

Saat tangan kirinya menghantam sabit dan menghasilkan bunyi ledakan yang keras tapi bukan membuat musuhnya bergeser, melainkan dirinya terlempar ke belakang cukup jauh hingga menabrak tembok yang ikut retak seperti Boosted Gearnya disertai asap panas akibat rasa panas yang di terima

'ti-tidak mungkin' batin mereka syok

Melihat Issei terluka. Koneko dan Kiba mengeluarkan pedangnya untuk menyerang sosok tersebut

"Sekali pun terlihat menaikan 10x lipat berkat Boosted Gear, tapi saat mengenai ku tetap saja sama dengan pukulan pem…"

' Brukk Brakk Brakk '

Perkataan Naruto terhenti saat Kiba hampir menebas dirinya dari belakang dan Koneko yang siap memukulnya dari depan, tapi mereka berdua mengalami hal yang sama seperti Issei

"Jashin-san, Ke-Kenapa kau melukai para budakku?" tanya Rias tidak terima melihat mereka terluka cukup parah

"Aku hanya melindungi diri"

"… …"

Jawaban Naruto membuat Rias terkesiap, pasalnya memang benar para budaknya lah yang menyerangnya duluan dan dia hanya mencoba melindungi dirinya

"Tidak salah pilihkah menjadikannya anggota? Jika dia mencari masalah lagi denganku, jangan harap tubuhnya tidak utuh" ucap Naruto dingin

"Jika kau terus menyalahgunakannya, maka kau akan tahu akibatnya" lanjutnya sambil menatap Issei yang sedang meringis kesakitan

Naruto kemudian berjalan pergi menjauh menjauh, menghilang dalam kegelapan. Rias beserta para budaknya kembali ke ruang club setelah menghabisi Vaizor

. .

. .

Ruang Club

'Plakk'

Dengan kerasnya Rias menampar Issei, tak peduli dia sedang terluka membuat mereka terdiam.

"Apa-apaan maksudmu tadi, apa kau tidak mendengar perintahku dan kalian berdua juga" bentak Rias

"Ta-tapi…"

"Maaf Buchou" gumam Kiba dan Koneko, berbeda dengan Issei seolah tidak menerima

Keheningan pun terjadi ketika Akeno sedang mengobati Issei, Kiba dan Koneko secara bergiliran

"Ano, apa Buchou mengenalnya?" tanya Kiba penasaran

"Aku tidak mengenal Jashin-san, siapa atau apa sebenarnya dia. Tapi dari kekuatannya, sepertinya dia memang Shin-san yang dulu pernah Aku dan Akeno temui"

"Maksud Buchou?"

"Pertama kali bertemu Shin-san hampir bersamaan ketika bertemu dengan Akeno,mungkin dia sudah ada di Kuoh sebelumnya disini. Aku, Akeno dan Sona pernah melawannya, lebih tepatnya kami yang menyerangnya yang ku kira dia adalah Iblis liar dan kami pernah di kalahkannya, kemudian kami tidak pernah bertemu lagi dengannya"

'A-Apa sekuat itukah dia'

Rias pun tidak menyangka bahwa sosok itu telah kembali

. .

. .

Naruto sedang mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan dan terluka pada bangku di atap sebuah gedung, perlahan matanya terpejam dan hampir tidur namun terganggu akan kedatangan tekanan aura suci di sertai cahaya yang cukup menyilaukan meski ia terpejam.

Mendengar derap langkah kaki mendekatinya, Naruto pun membuka matanya hingga terlihat seorang gadis dengan wajah cantiknya, mata beriris aqua dengan rambut pirang sepinggang dan sedikit ikal, tubuhnya yang di balut Liturgi seperti jubah yang ia pakai untuk menutupi lekuk tubuhnya yang indah

"Naru-kun bertarung kembali ya dengan Great Red" tanya gadis itu, seolah itu menjadi kebiasaan rutin Naruto saat melihat wajahnya yang terluka

"Begitulah.." naruto pun menepuk-nepuk pahanya saat melihat gadis itu akan duduk di sebelahnya

"Ta-tapi Naru-kun sedang terluka" ucapnya tergagap dengan wajah yang mulai merona, mengerti akan maksud Naruto

Seolah tidak bisa menolak, gadis itu kemudian duduk menyamping di atas pangkuan Naruto, ia menyandarkan senyaman mungkin di pundaknya dan memainkan jemari meraka yang bertautan

"tidak meminta bantuan seirei Naru-kun?"

"Mereka kabur, Ino-chan. Lagian Aquila gak tahu kekuatannya"

"Kau mengasarinya lagi ya" tanya gadis yang di panggil Ino, sedangkan Naruto hanya mengedikan bahunya seolah tidak ingin menjawabnya

"Apa masih merindukannya Naru-kun?'

Naruto menoleh, menatap wajah Ino di liputi kebingungan akan pertanyaan Ino

"Dia itu Aquila, Naru-kun. Bukan gadis itu" gumam Ino dan menatap Wajah orang yang memangku dan memeluknya Aqua dan Shappire yang berjarak beberapa cm pun bertemu

"Kau sudah tahu jawabannya bukan, Ino-chan?" gumam Naruto

"Apa kau sudah memberitahu yang lainnya tentang status tugas mu Ino-chan?" lanjutnya, mencoba mengalihkan pembicaraan

"Hmm maaf, belum siap memberitahukannya, apalagi mereka tidak tahu perihal tersebut. Maafkan aku, Naru-kun" jawab Ino sambil bersandar kembali

"Karena keegoisanku, tugas mu telah berganti. Apa kau menyesalinya Ino-chan?" ucap Naruto sesekali mencium pucuk kepalanya

. .

Lemon

"Tidak, sama sekali aku bersyukur, berkat mu hal yang hampir membuatku jatuh sekarang menjadi tugasku" gumamnya yang sedikit menunduk, menyembunyikan wajahnya yang kembali memerah

"Syukurlah jika seperti itu" ucap Naruto, mulai menyampirkan rambut yang menutupi lekukan leher kiri gadis tersebut, menyesap dan sedikit menjilatinya, semakin membuat wajah gadis itu semakin memerah dan nafasnya mulai tak beraturan

"A-Apa Naru-kun..ahh… ti-tidak me-nyesal ke ahh hilangan.. saint j-joke.. Akhh" gagap Ino yang mulai mendesah di sertai nafas yang memburu, terlebih saat tangan kanan dan kiri Naruto yang memeluknya mulai nakal meremas payudaranya sedikit keras yang membuatnya tak sanggup melanjutkan perkataanya

Dirinya terus mendesah dengan mata terpejam menikmati kenakalan tangan Naruto yang meremas dadanya dari luar sambil menyerang leher jenjangnya, desahannya berganti kala Naruto mulai memagut bibirnya dan ia pun membalasnya

Ciuman yang semula lembut kini berubah menjadi semakin panas dan liar. Ino yang mulai terbawa nafsunya sedikit membuka mulutnya, mengundang lidah Naruto untuk menjelajahi bagian dalam mulutnya dan karena nafsu inilah dulu ia hampir menjadi jatuh. Namun tidak untuk sekarang, berkat Naruto lah dirinya bisa seperti ini

"Enghh… Enghh ahh…!"

Keduanya terhanyut dalam ciuman panas dan basah yang mereka lakukan, sesekali Naruto melepaskan bibir Ino yang sudah basah akan saliva mereka berdua sekedar mengambil pasokan oksigen dan menyerangnya kembali

"Na Naru-kunhh Akhh! Akhhh"

Desahan Ino terdengan kembali, ketika ciuman Naruto berpindah ke leher jenjangnya memberikan banyak kissmark di kulit putihnya tidak lupa tangan kiri yang mmeluknya terus mempermainkan dadanya dan kadang menjepit putingnya dari luar sedikit keras dan memelintirnya yang membuatnya kadang menjerit kenikmatan

"Ahh..ohh Na-Naru ahhh… Ni-Nikmathh… ahh…"

"Kau tak perlu menahannya Ino-chan, mendesahlah" gumam Naruto di sela serangannya pada leher Ino yang sudah di hiasi bercakan-bercakan merah

. .

Dirinya semakin mendesah dan mengerang saat Naruto mulai menyingkap Liturgi yang ia pakai sampai di atas lututnya, memperlihatkan paha puthinya yang sedang di elus-elus oleh Naruto yang terus merambat ke pangkal pahanya

Tubuhnya bergetar saat merasakan sentuhan tangan nakal Naruto yang bermain pada CD, jemari-jemari kekar itu mulai menyusup kedalam CD nya menyentuh selangakangannya yang sudah basah dan membelai pelan klitorisnya, menghantarkan getaran-getaran kenikmatan pada tubuhnya saat dengan nakalnya telunjuk dan jempol tangan Naruto memilin klitorinya yang sudah menegang, membuat lubang yang tak jauh darisana semakin berkedut-kedut dan mengeluarkan cairannya terlebih salah satu jari Naruto ikut bermain di bibir lubangnya

"Ngh…. AAKKKHHH…. Aaaaahh… "

Gadis itu menjerit keras, tubuhnya mengejat dengan keras tak terkendali saat Naruto sedikit keras mencubit klitorisnya dan tanpa aba-aba langsung menusukan dua jarinya pada lubang Ino yang tengah berkedut-kedut yang langsung memuncratkan cairannya karena orgasme yang tiba-tiba menghantamnya

Tanpa membiarkannya istirahat, Naruto langsung mengocok kedua jarinya keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah becek dan berkedut mencengkram kedua jarinya, tubuh gadis itu terus menggelinjang setiap sentakan yang Naruto lakukan

"Akhhhh… ngi-ngilu… Su— AKHHhh" ia hanya mampu menjerit dan merintih dengan suara parau, ketika merasakan lubang vaginanya terasa ngilu dan sedikit sakit karena belum terbiasa menerima keberadaan jari Naruto yang mengobrak-abrik dengan jarinya

"Ughh, vagina mu masih saja sempit seperti perawan, Ino-chan" desis Naruto merasakan bagaimana lubang vagina gadis itu mencengkram ke 3 jari dengan sangat kuat. Wajahnya semakin memerah ketika mendengar pujian yang di berikan Naruto untuknya, terlihat mata aqua nya yang begitu sayu

Jari-jari tangan kiri Naruto yang menopang tubuh dan tak pernah berhenti mempermainkan dada kirinya, kocokan tangan Naruto di lubang vaginanya, di tambah mulut Naruto yang mengigit dada kanannya dari luar bajunya benar-benar membuatnya melupakan rasa sakit yang tergantikan ngilu dan nikmat, membuat tubuhnya menggelinjang tak karuan dan tenggelam dalam kenikmatan

"Na-Naru… kunhh… akhhh… ughh…!"

Naruto menyeringai melihat bagaimana wanita yang berada dalam pelukannya terus mendesah dan merintih keenakan akibat ulahnya, terasa tubuhnya mulai menegang dan lubangnya yang semakin berkedut-kedut

"Akhhh… Na-Narhu… A-aku… Na-Naru…"

"sssttt, jangan di tahan Ino-chan" lirih Naruto dan kembali menggigit-gigit dadanya

"A-Aku.. Na-Naru… AAKKHHHH…."

Naruto reflek mengeratkan pelukannya saat tubuh sang gadis yang menegang langsung tersentak dan menggelinjang dengan keras, kedua kakinya yang meronta bagai tersengat listrik ribuan volt di sertai jeritan yang begitu keras saat orgasme kembali menghampirinya. Cairan begitu deras menyembur jari Naruto yang di cengkram begitu kuat oleh lubang vagina gadis itu yang CDnya sudah benar-benar basah bahkan cairan meleleh keluar dari lubang vagina tersebut

Naruto mencabut ketiga jarinya untuk memeluk kedua paha sang gadis mencegah rontaan kakinya dan semakin mengeratkan pelukannya untuk mengurangi gerakan gadis itu yang menggelinjang begitu keras tak terkendali, hampir dua menit dirinya seperti itu sampai akhirnya terkulai lemas dengan nafas yang tersengal-sengal

"Kau benar-benar kebanjiran Ino-chan"

Sang gadis yang memandang Naruto yang memperlihatkan ketiga jarinya yang sudah basah di depannya, sukses membuat wajahnya merah padam karena malu dan reflek menutupi dengan kedua tangannya

Lemon End

"Bagaimana rasanya?" seringai Naruto sambil merapihkan pakaian Liturgi gadis itu, menutupi sampai ke mata kakinya

"E-Enak" gumam gadis itu, meski malu ia tetap menjawabnya dengan jujur

"Sebaiknya kita pergi, siapa tahu ada yang mendengar jeritanmu yang benar-benar keras itu" ucap Naruto tanpa bersalah sambil berdiri membopong Ino yang semakin menutupi wajahnya akibat perkataan Naruto

Menyetujui perkataan Naruto, meski masih lemas dirinya pun mengeluarkan sayapnya yang sebagian menyentuh lantai atap bangunan karena ia dalam gendongan Naruto

"Kau simpan saja tenaga mu, dan berpegangan saja"

"Ta-tapi"

"Kau tidak akan membiarkan ku bermain solo bukan" bisik Naruto

Blushh

Ino memperlihatkan wajahnya yang sudah benar-benar merah padam ketika kedua tangannya berpindah memeluk erat leher Naruto saat mengeluarkan sepasang sayap Naga hitam dari punggunyanya dan membawanya terbang

. .

. .

Back, Gedung Tua

Di tempat bekas pertemuan Naruto dan kelompok Rias, tiba-tiba muncul beberapa lingkaran sihir secara perlahan menampakan beberapa sosok

"Sepertinya kita terlambat lagi?"

"Kau benar Bikou, sebaiknya kita terus mencari dia. Dia dan Ophis tak beda jauh yang terus berburu Great Red sendirian, akan sangat berguna jika dia berada di pihak kita"

"Mari kita cari, mungkin masih di sekitar sini" lanjut laki-laki dengan pakaian kekaisaran China mengajak mereka pergi

. .

. .

To be Continued . . .

. .

.

OWARI

Naruto Astrapios (Pusaran pemegang petir)

Naruto menggunakan Thunder Shockly pada Great Red dan Ophis yang ternyata adalah Thunder TransThief yang tidak terkendali, skill tersebut kemudian menghilang bersamaan dengan gagalnya pengambilan Infinity Darkness dari Ophis yang jelas-jelas bertentangan dengan Sacred Gear di tubuhnya yang sedang aktif

Berkat TransThief pada Ophis, selain mendapat Infinity Chivalry Naruto juga memiliki lambang yang di miliki Ophis dan TransThief pada Great Red membuatnya memiliki Radiant Impact dan warna sihirnya menjadi merah.

Thunder TransThief : Mencuri kemampuan lawan dan menadikan miliknya seutuhnya, hamper mirip dengan Divine Dividing namun hanya bersipat sementara. Kemampuan ini telah hilang dari Naruto bersamaan kegagalannya dalam mengambil Infinity Darkness

Infinity Darkness : Kekuatan kgelapan tanpa batas yang hanya di miliki Ophis

Infinity Chivalry : Kemampuan menekan dan menambah Daya tahan yang berupa cangkang Ular Naga yang dapat di ubah menjadi seperti Tinta hitam dan tubuh sebagai kanvasnya (Tato). Akibat kehilangan Infinity Chivalry membuat Ophis kehilangan wujud Naganya dan tidak bisa menggunakan kekuatan tertingginya karena daya tubuhnya tidak akan sanggup menahannya

Radiant Impact : Gelombang radiasi akibat gesekan udara, menghasilkan effect panas, aura merah dan ledakan. Radiant Impact dapat menyatu dengan serangan untuk daya serang

Shikai no Hanyo : Keterkejutan yang dapat membunuh manusia saat melihat wajah asli sang Dewa. Kemampuan yang muncul pada sebagian Dewa tingkat tinggi dari Olympus

Naruto menggunakan keistimewaan Chivalry untuk menutupi kemampuan Shikai no Hanyo dengan menyebarkannya menyeluruhi kulitnya yang berwarna putih hingga menjadi Tan, mewarnai rambutnya yang pirang, iris matanya dan membuat Tato di pipi kanan wajah dan tangan kanannya.

Penampilannya Cloud (Final fantasy) dan saat menggunkan Chivalry, ala Sasuke ketika memakai Joutai level 1 (yang ada tato di wajahnya)

. .

SERANGAN

Black Jack : Awan hitam untuk meningkatkan daya serang dan mengecoh lawan

Shockly : Mengeluarkan gelombang petir dari dalam tubuh dan mengubahnya

Straight : Memunculkan gelombang petir secara acak di sekitar target secara acak

Flush : Petir raksasa yang keluar dari beberapa lingkaran sihir yang berjajar

Royal: Meningkatkan kecepatan melebihi kilat

. .

Sacred Gear

Chaster Gear : Menetralkan dan memurnikan

Level 1,Purify gear berbentuk pedang kusanagi dengan kemampuan menetralkan serangan dan mengeluarkan effect kekuatan cahaya Holy seperti Excalibur

Level 2, Schater Scythe berbentuk sabit, untuk membelokan dan meningkatkan kekuatan cahaya yang di keluarkan Sacred Gear yang dapat di padukan dengan serangan untuk membakar kekuatan kegelapan. Holy, Natural / Chaste dan Reflective Shield

None Gear : Sacred gear yang masih kosong (Neza)

. .

Familiar Seirei

Familiar Seirei adalah hewan peliharaan yang menjadi basis bagi para Iblis yang bisa membantu majikan mereka. Seirei bisa dipakai untuk transmisi informasi, mengintai dan sebagainya biasanya hewan gaib yang menjadi Seirei (Peliharaan)

Aquila Valkyrie : Panggilan yang Naruto berikan pada salah satu Seirei-nya yang berbentuk elang Falcon namun warna bulunya sebagian hitam sekelam malam. Merupakan youkai Fire's Falcon setengah malaikat jatuh dengan kekuatan Burning dan Wels Aquila (Valkyrie)

Ryuuteimaru : Nama yang Naruto berikan pada seekor Naga kecil / Baby Dragon yang berwarna punggung ungu yang merupakan jenis Sprite Dragon dengan kekuatan petir

Kedua seirei belum jinak

. .

Disini Ino hanya nama panggilan dan Naruto hampir di musuhi semua Naga reinkarnasi atau yang belum, karena Naruto memiliki aura yang sama dengan Athena Dewi perang yang telah membunuh dan mengincar mereka terlebih bagi Great Red dan Ophis yang jelas-jelas kekuatannya tercuri oleh Naruto.

Bila ada kritik, saran, pertanyaan, komentar silahkan saja kalau tidak juga tidak apa. Tetapi mohon maaf apa bila tidak di balas satu persatu,. Nya ha haa

. .

Terima Kasih Sudah Membaca

- - - - x x x - - - -

- - - x - - -