LIGHT

.

.

.

.

.

Disclaimer : Mereka semua milik Tuhan...

Cast : Shim Changmin, Cho Kyuhyun, Jung Yunho, Kim Jaejoong, dll

Genre : YAOI, Romace, Hurt/Comfort, Family, Drama

Typos bertebaran, alur pasaran, membosankan, alur lambat!

Rate : M++

Enjoy it! Yang gak suka sama pairingnya bisa langsung close ya... #peace

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Changmin mengeratkan pelukannya pada namja yang sedang tertidur lelap membelakanginya, sesekali sebuah kecupan dia daratkan pada punggung putih mulus namja yang sedang di peluk itu.

" Ungghh... Chwang..."

" Mianhae, tidurlah lagi Kyunie. Maaf mengganggu tidurmu"

Namja bernama Kyuhyun itu kembali terlelap dengan tangannya memeluk tangan Changmin yang ada dipinggangnya. Changmin tersenyum dan menyusupkan kepalanya pada punggung Kyuhyun.

Semoga saja eommanya tidak marah jika tahu apa yang sudah dia renggut dari Kyuhyun setelah sampai di Paris. Astaga... Changmin kecanduan pada tubuh dan suara pasrah Kyuhyun saat berada dibawah kungkungan tubuhnya. Belum lagi saat keringat namja itu membasahi tubuhnya dan Kyuhyun memejamkan matanya saat dia menghentakkan tubuh intinya.

Aish!

Memikirkannya saja membuat tubuh bagian bawah Changmin mengeras, padahal mereka baru melakukannya tadi malam.

" Bagaimana aku bisa tidur jika kau mengeras Min"

Suara serak itu menyadarkan Changmin akan satu hal, benar ucapan Kyuhyun jika dia sudah mengeras dan butuh pelampiasan.

" Mianhae" Satu kecupan Changmin layangkan pada tengkuk Kyuhyun

" Nghh..."

Kyuhyun melenguh saat tangan Changmin dengan nakal menggoda tubuh bagian bawahnya, meremasnya pelan dan mulai memajumundurkan tangannya.

" M-minhh..."

" Aku membutuhkanmu lagi Kyunie baby" Ucap Changmin dengan suara rendahnya hingga membuat Kyuhyun bergedik

" A-ahh..."

Mendapat lampu hijau dari Kyuhyun membuat Changmin bersemangat dan membalikkan tubuh Kyuhyun. Dia kemudian menindih Kyuhyun dan menciumnya dengan ganas, ugh... Changmin gemas!

" Nggghh... Minnhh..." Kyuhyun meremas rambut Changmin dan menarik - narik rambut itu

" Ssshhh..."

Gerakan tubuh mereka membuat kedua bagian inti tubuh mereka bertabrakan dan membuat rasa nikmat menjalar dalam tubuh mereka.

" Aku langsung ya?"

" Hum" Kyuhyun hanya mengangguk pasrah

Changmin mengangkat tubuhnya dan memposisikan juniornya pada hole Kyuhyun yang seakan memanggilnya untuk dikoyak (?). Perlahan dia memasukkan miliknya sembari menatap wajah Kyuhyun yang tengah mendongak dengan mata tertutup menahan nikmat.

" Ch-chwang... Ngghhh..."

" Shhh... Kyunie"

Changmin menurunkan tubuhnya, dia menggapai bibir Kyuhyun dan menghisapnya kencang. Memberikan kenikmatan tersendiri bagi Kyuhyun.

" Aaahh!"

" Kyunieehh..."

Changmin bergerak, menghentak tubuh yang ada dibawahnya dengan tepat dan kencang. Tubuhnya bergerak sesuai irama bersama Kyuhyun, desahan namja manisnya itu seperti nyanyian merdu yang membuatnya terus bergerak liar. Terus dan terus saja Changmin membuat namja dibawahnya mendesah dan mengerang penuh nikmat.

" Min ah... Ahhh... Aaahh! Nngghhh!"

" Mhhhmmm..."

" Changmiinnn!"

" Mmhh!"

Perlahan gerakan keduanya melambat, Changmin sudah melepaskan semuanya dan langsung menjatuhkan dirinya diatas tubuh Kyuhyun. Menghisap pelan leher Kyuhyun dan kemudian menjilatnya sensual.

" Min? Kok aku merasa kau tidak pakai pengaman ya?" Tanya Kyuhyun setelah nafasnya stabil

Changmin mengangkat tubuhnya, menyangga dengan kedua sikunya dan tersenyum gaje pada Kyuhyun.

" Aku lupa. Tadi kan kita buru - buru" Jawab Changmin enteng

" Ya!" Kyuhyun memukul kepala Changmin

" Kau juga tidak mengingatkan tadi"

" Aish! Semoga saja aku tidak dalam keadaan subur"

" Memang kenapa? Toh aku sudah bisa membiayaimu"

Pletak

Kali ini pukulan Kyuhyun pada kepala Changmin lebih kencang, dia kemudian mendorong Changmin agar menjauh dari tubuhnya.

" Kau itu masih tujuh belas tahun Min!" Pekik Kyuhyun

" Ralat, bulan kemarin delapan belas tahun dan kau dua puluh satu tahun"

" Iya, tapi kau belum bisa menghidupiku"

" Eiiii~ aku bahkan sudah mengurus perusahaan appa disini Kyu"

" Tetap saja" Kyuhyun mengerucutkan bibirnya

" Arasseo, maaf ne? Aku akan mandi terlebih dahulu dan menyiapkan sarapan sebagai ucapan maafku. Otte?"

" Hah... Baiklah"

Cup

Sebuah kecupan mendarat dikening Kyuhyun, setelahnya Changmin pergi dari sana untuk membersihkan tubuhnya.

.

.

.

.

.

Ddrrttt...

Changmin yang baru saja menyelesaikan mengoleskan selai srikaya pada roti mengalihkan pandangannya kearah benda persegi panjang yang ada diatas meja makan.

Dia menaruh roti yang dia pegang dan menatap layar ponselnya.

'Uri appa'

" Tumben?"

Changmin segera mengangkat panggilan telepon itu.

" Yeobosseo?"

Bertepatan dengan itu, Kyuhyun yang sudah membersihkan tubuhnya keluar dari kamar, dia tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk.

" Siapa?" Tanya Kyuhyun

" Appa" Jawab Changmin kemudian mencoba fokus pada teleponnya yang berisik " Appa? Kenapa menelepon?"

" ..."

" Apa?"

Kyuhyun menyadari perubahan raut wajah Changmin, namja itu terdiam mendengarkan apa yang diucapkan appanya. Tapi apa? Kenapa mata Changmin berkaca - kaca? Langsung saja perasaan Kyuhyun tidak enak.

" Min?"

Kyuhyun memanggil Changmin yang baru saja mematikan sambungan teleponnya namun tidak menatapnya.

" Min? Changmin..." Sekali lagi Kyuhyun memanggil Changmin

" Kyu" Changmin akhirnya membalas panggilan Kyuhyun, dia menatap Kyuhyun dengan mata berkaca - kaca " Kita harus kembali ke Korea"

" Wa-wae? Ada apa?" Tanya Kyuhyun dengan gugup

" Eomma keguguran"

Dua kata itu membuat Kyuhyun membatu, menatap tidak percaya pada Changmin. Namun dia tahu apa yang dikatakan Changmin bukan candaan karena setelahnya air mata Changmin keluar dari kedua mata indahnya.

.

.

.

.

.

.

Perjalan ke Korea memakan waktu lama, dua belas jam karena Changmin mengambil penerbangan langsung. Dia sangat ingin bertemu dengan eommanya dan memeluknya dengan erat.

Bisa dia dengar teriakan dan tangisan eommanya saat sang appa meneleponnya pagi tadi. Hatinya tersayat mendengar eommanya yang biasanya mengeluarkan nada lembut menangis meraung seperti yang dia dengar tadi.

" Tenanglah, eomonim pasti akan baik - baik saja Min" Kyuhyun menggenggam tangan Changmin erat

" Kyu..."

" Shh... Gwaenchana... Kau tenanglah juga, ya?" Ucap Kyuhyun menatap Changmin dengan lembut dan kemudian Changmin mengangguk

Kyuhyun menghela nafasnya lega, dia mengusap surai Changmin dan menaruh kepala Changmin dibahunya. Membuat namja itu memejamkan matanya dan tertidur.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mereka sampai pukul delapan pagi, Kyuhyun melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul dua belas malam. Dia belum mengatur jam tangannya yang masih menggunakan waktu di Paris.

Waktu benar - benar berjalan cepat, mereka mengurus semuanya dengan cepat kemarin dan berhasil mendapatkan penerbangan pukul dua belas siang setelah semua dokumen mereka lengkap.

" Langsung ke rumah sakit saja Kyu"

" Arasseo"

Mereka bahkan tidak membawa banyak barang, hanya tas ransel yang isinya dompet, dokumen perjalanan mereka, ponsel dan charger-nya. Yang mereka pikirkan saat ini adalah kondisi Jaejoong, eomma Changmin.

Taksi yang mereka tumpangi berhenti disebuah rumah sakit besar di Seoul, keduanya segera masuk dan mencari kamar eomma Changmin.

" Akkhhh! Andwee! Ini salahku Yun!"

Degh

Langkah kaki Changmin dan Kyuhyun berhenti, menatap pintu berwarna putih yang didepannya dengan datar. Mereka baru saja mendengar Mrs. Jung berteriak.

" Tenanglah Boo... Bukan salahmu, semua ini kecelakaan"

" Andwe! Aku membunuhnya! Hiks... Anakku! Arrggghhh..."

" Suster, tolong"

Ceklek

Changmin membuka pintu kamar rawat itu dan dia begitu terkejut dengan pemandangan yang ada didepannya. Sang appa tengah memeluk erat eommanya, tetesan darah mengalir dari pergelangan tangan eommanya. Changmin bisa menyimpulkan bahwa sang eomma menarik paksa jarum infusnya.

Sedangkan melihat wajah eommanya Changmin tidak sanggup, bagaimana bisa eommanya yang lembut itu berubah menjadi sangat kacau begini?

" Eo-eomma..." Panggil Changmin dengan lirih

Mrs. Jung berhenti meronta dan menatap kearah pintu kamar rawat. Dia membatu melihat anak sulungnya berdiri disana, menatapnya dengan sendu.

" C-ch-changmin" Mata Mrs. Jung membulat kaget

" Ne eomma, aku Changmin"

" Minnie..."

" Ya..."

Perlahan Changmin maju kedepan namun baru beberapa langkah Mrs. Jung kembali berteriak.

" Andwe! Jangan dekati eomma! Eomma bisa saja membunuhmu! Jangan!" Pekik Mrs. Jung

" Sayang, tenanglah... Kau tidak membunuh siapapun" Mr. Jung memeluk istrinya yang mulai terisak kembali

Tanpa memperdulikan teriakan sang eomma, Changmin maju untuk memeluk eommanya dengan erat. Mr. Jung melepaskan pelukannya, membiarkan sang istri menangis dalam dekapan anak sulung kesayangannya.

Mr. Jung kemudian kembali menoleh ke pintu, dia melihat Kyuhyun menutup mulutnya dengan air mata mengalir dikedua sisi matanya.

.

.

.

.

.

" Bagaimana ini semua bisa terjadi appa?" Tanya Changmin

Mereka sudah duduk di sofa, saling berhadapan dengan Kyuhyun yang duduk disampingnya. Mrs. Jung sudah diberikan obat penenang dan dia tertidur dengan damai sekarang.

" Eommamu... Terjatuh dari tangga, untungnya saat itu Jihyo yang sedang menjaga Yoolie dan Binnie bermain di taman pulang. Dia yang melihat eommamu pingsan langsung memanggil ambulan, namun semuanya sudah terlambat"

Changmin menolehkan kepalanya, menatap sendu sang eomma yang tengah tertidur.

" Apa Yoochun ahjusshi yang menanganinya sampai saat ini?" Tanya Changmin

" Ya, dia adalah dokter pribadi keluarga Jung. Tapi kemarin dia bertugas diluar kota, baru kembali kemarin semalam. Dia dan Suie juga sangat kaget dengan ini semua"

" Hah..."

" Kalian langsung kemari?" Tanya Mr. Jung

" Tentu saja appa, appa tidak tahu bagaimana aku sangat takut saat mendengar teriakan eomma ditelepon kemarin?" Jawab Changmin

" Maaf, appa tidak bisa menjaga eommamu dengan baik"

" Tidak appa, ini semua bukan salah appa ataupun eomma"

Mereka terdiam sembari menatap Mrs. Jung, hati Changmin terasa tercabik melihat kondisi eommanya saat ini.

" Appa pulanglah, aku akan menjaga eomma malam ini" Ucap Changmin

" Tidak, kalian pulanglah. Istirahat. Kau juga belum bertemu adikmu bukan?"

" Mereka bisa menunggu, appa lebih baik pulang dan beristirahat biar malam ini aku yang jaga eomma" Changmin kemudian menatap Kyuhyun " Kau pulang dan istirahatlah"

" Tapi-"

" Bantu Jihyo ahjumma mengurus Binnie dan Yoolie juga haraboji dan halmoni di rumah" Changmin memotong ucapan Kyuhyun

" Arasseo" Lirih Kyuhyun

" Appa pulanglah bersama Kyunie"

" Ahjusshi ayo pulang, percayakan eomonim pada Minnie" Rayu Kyuhyun

" Baiklah, appa akan datang besok pagi membawa keperluanmu" Jawab Mr. Jung akhirnya

" Ne"

" Dan kau Kyu, kenapa memanggiku dengan ahjusshi sedangkan kau memanggil eomma Changmin dengan eomonim? Sungguh tidak adil" Ucap Mr. Jung melebih - lebihkan

" Eh? Itu... Aku..."

" Panggilah aku aboji paling tidak"

" Arasseo a-aboji"

" Nah, itu lebih baik. Ayo kita pulang, kau jaga eommamu dengan baik. Oke?"

" Siap"

Akhirnya Mr. Jung mengajak Kyuhyun keluar dari sana membiarkan Changmin sendirian didalam kamar rawat itu.

" Bagaimana Changmin selama disana?" Tanya Mr. Jung di dalam mobil

" Yah... Dia baik, memperlakukanku dengan baik"

" Dan mesum, benar?"

Blush

Kenapa juga Mr. Jung harus mengungkitnya sekarang? Kyuhyun malu tahu.

" Kau harus tahu, darah Jung mengalir dalam tubuhnya itu berarti sifat mesumnya juga mengalir"

" A-aboji! Kenapa membahas hal itu!" Kyuhyun menepuk - nepuk pipinya yang terasa panas

" Hahahahahaha, setidaknya kalian datang untuk kami. Terima kasih"

" Bukan masalah aboji"

.

.

.

.

.

Changmin tidaklah bisa tidur semalaman ini, dia duduk dekat eommanya dan mengenggam tangan eommanya dengan erat. Menatap wajah eommanya dan teru berdoa semoga eommanya membaik.

" Ungghh"

Changmin terkesiap, dia melihat sang eomma mulai membuka matanya.

" Eomma wae? Haus?" Tanya Changmin penuh pengertian

" Mi-minnie?"

" Ne eomma, Minnie disini. Apa ada yang sakit?"

Seketika tangan Mrs. Jung menyentuh perutnya dan dia kembali menangis.

" Eomma... Hiks... Eomma gagal menjaganya Min" Isak Mrs. Jung

" Stt... Eomma, tidak apa - apa"

Changmin membantu eommanya untuk duduk dan memeluk erat sang eomma.

" Adik Minnie juga pasti bahagia disana kalau eomma bahagia juga disini" Ucap Changmin dengan lembut

" Bagaimana bisa?! Eomma begitu ceroboh padahal... Hiks padahal eomma membawa adikmu"

" Eomma..." Changmin mengelus punggung eommanya " Aku tahu ini sangat berat bagi eomma tapi kami juga sedih melihat eomma seperti ini, apa lagi appa. Apa eomma tahu appa juga menangis?"

"..."

" Appa menyalahkan dirinya juga karena dia merasa gagal menjaga eomma"

Changmin merenggangkan pelukannya dan menghapus airmata Jaejoong. Eommanya tidak pantas menangis, harusnya hanya ada senyuman pada wajah sang eomma.

" Ini mungkin jalan terbaik yang Tuhan berikan pada kita semua. Mana eommaku yang tegar?" Ucap Changmin dengan lembut

" Tapi Min... Eomma sudah..."

" Ya?"

" Dua kali..."

" Dua kali?"

Mrs. Jung terdiam, apa sudah saatnya dia menceritakan semua masa lalunya pada sang anak? Sekarang?

" Eomma? Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa?" Tanya Changmin dengan lembut

" Mi-minnie ah..." Mrs. Jung menatap Changmin

Dan mulailah semua cerita masa lalu yang sebenarnya. Karena Changmin hanya tahu sang appa dulu bertemu dengannya saat usianya tiga tahun karena memang sang appa sibuk dengan perusahaannya di Korea.

Changmin terdiam, begitu menyedihkannya masa lalu sang eomma. Dan dia baru tahu sang eomma pernah mengalami kebutaan? Astaga...

Dan appanya? Changmin tidak menyangka sang appa melakukan itu semua mengingat betapa baiknya sang appa pada dirinya.

" Eomma..." Changmin memeluk eommanya dengan erat " Biarkanlah semua itu berlalu, eomma adalah yang terbaik untukku"

" Minnie..."

" Sekarang" Changmin melepaskan pelukannya dan menangkup wajah sang eomma " Tegarlah demi aku, Binnie, Yolie, appa, Kyunie dan semuanya. Eomma tidak pernah mengecewakan kami, adikku pasti juga sangat bahagia melihat eomma tersenyum"

" Hiks..."

" Jja... Tabahlah demi kami eomma, kami menyayangimu"

Mrs. Jung menangis tapi tidak tersedu - sedu seperti awal, dia harus berusaha lebih tegar mulai sekarang.

.

.

.

Changmin menyuapi eommanya saat suster membawakan sarapan kedalam kamar sang eomma. Dia akan memanjakan eommanya selama dia ada di sini.

" Sudah Min" Ucap Mrs. Jung

" Sudah apanya? Eomma baru makan sedikit. Dua kali lagi oke?"

" Hum"

Akhirnya Mrs. Jung menganggukkan kepalanya, Changmin kembali menyuapi eommanya dengan pelan. Ketika suapan kedua sudah masuk kedalam mulut sang eomma Changmin menaruh mangkuk bubur itu dan memberikan minum pada eommanya.

Ceklek

" Eh?"

Changmin menoleh, dia melihat Mr. Jung, Kyuhyun, kedua adiknya dan Jihyo masuk kedalam kamar rawat Mrs. Jung.

" Eommaaaaa!" Jiyool berteriak kencang kemudian menghampiri Mrs. Jung " Oppppaaaaaaa!"

Tapi sebelum memeluk eommanya langkah kakinya berbelok menuju sang kakak yang duduk di dekat ranjang rawat eommanya.

" Hey Yolie ah..." Changmin mengangkat Jiyool dan memeluknya erat

Mr. Jung tersenyum sembari berjalan masuk kedalam kamar rawat itu. Dia memeluk sekilas istrinya dan menatapnya sendu sedangkan Kyuhyun berjalan bergandengan tangan bersama Moonbin.

" Eommaaa~" kini Jiyool mengalihkan pandangannya pada sang eomma

" Hey Yolie ah" Sapa Mrs. Jung dengan lembut

Tentu saja Jiyool senang karena kemarin sang eomma menolaknya dengan keras dan sekarang sang eomma bahkan menyapanya dengan lembut.

" Mau peluk eomma boleh?" Tanya Jiyool, Mr. Jung ikut menatap istrinya, harap - harap cemas

" Boleh, kemarilah" Mrs. Jung membuka kedua tangannya

Jiyool meminta sang kakak untuk memindahkannya ke pangkuan sang eomma dan Changmin dengan senang hati menurutinya. Jiyool memeluk Mrs. Jung dengan erat dan dia terpekik senang saat sang eomma membalas pelukannya.

" Yolie rindu eomma" Ucap Jiyool

" Eomma juga merindukan Yolie, sangat" Lirih Mrs. Jung kemudian mengecup puncak kepala anak perempuannya tapi matanya menatap sang suami dengan berkaca - kaca

.

.

.

.

Saat ini Changmin, Kyuhyun dan Mr. Jung tengah duduk di kantin rumah sakit. Mereka sedang minum kopi bersama tapi sebenarnya Changmin ingin bicara pada appanya.

" Hmmm appa" Panggil Changmin

" Ya?"

" Boleh tidak aku berkata kasar pada appa?"

" Maksudmu?" Mr. Jung mengerutkan keningnya saat mendengar permintaan sang anak

" Boleh tidak aku berkata kasar sekali saja pada appa?"

" Kenapa?"

" Aku ingin menyumpahi betapa brengseknya appa dulu"

Mr. Jung terlihat kaget mendengar ucapan Changmin, dia menatap datar Changmin dan mulai mengerti apa yang ingin dibicarakan oleh Changmin. Sedangkan Kyuhyun menatap kaget kearah Changmin, dia masih bingung dengan keadaan mereka.

" Ya, appa akui appa sangat brengsek dulu. Kau berhak untuk memaki appa karena dulu mengabaikan kau dan eommamu. Maafkan appa" Ucap Mr. Jung dengan tulus

" Kalau saja dulu saat kecil aku mengerti semua mungkin aku sudah tidak ingin bertemu denganmu. Tapi aku ingat semua bagaimana perlakuan appa selama ini, appa menyayangiku dan adik - adikku, memanjakan kami, memberikan semua yang kami inginkan. Aku rasa appa sudah menjadi appa yang baik untuk kami, jadi tidak ada yang harus aku maafkan appa"

" Changmin..." Mr. Jung memanggil sang anak dengan lirih dan matanya berkaca - kaca

" Jangan menangis karena itu hanya akan membuat eomma sedih"

" Lalu apa yang bisa appa berikan padamu?"

" Sebuah pelukan mungkin?"

Mr. Jung tersenyum, dia segera bangkit diikuti oleh Changmin dan mereka berpelukan mengabaikan Kyuhyun yang masih bingung dengan semua yang terjadi.

.

.

.

.

" Jadi begitu..." Gumam Kyuhyun setelah Changmin menjelaskan semuanya tentang masalah keluarganya

Mereka sedang makan malam disebuah restoran bersama Jihyo dan kedua adik Changmin tapi adik - adiknya dan Jihyo pulang terlebih dahulu. Changmin memulai pembicarannya sesekali menggenggam erat tangan namja yang duduk diseberangnya.

" Dan Kyunie ah..."

" Ya?"

" Aku... Sepertinya akan berada di Korea" Ucap Changmin dengan nada serius

" Ya?"

" Eomma memintaku untuk tetap berada di Korea, melanjutkan kuliahku disini"

" Chwang ah"

" Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian disana, ottokeh?" Lirih Changmin

" Min" Kyuhyun memberikan senyumnya, dia mengelus punggung tangan Changmin " Kau tetaplah disini"

" Lalu kau?"

" Tentu saja melanjutkan kuliahku disana"

" Tapi kita-"

" Aku akan berusaha menyelesaikan kuliahku secepatnya, aku kan mahasiswa akselerasi, hanya dua tahun lagi Min"

" Tapi aku tidak terbiasa jauh darimu"

" Jika kau ingin aku tetap berada disampingmu, lalui dua tahun ini dengan prestasi dan jemput aku. Jadilah mapan dan dewasa untukku"

"..."

Changmin terdiam, jujur saja memilih eomma atau kekasihnya adalah sesuatu yang sulit. Dia tidak bisa memutuskan semua itu!

" Dua tahun Chwang, buktikan kau pantas untukku dan aku akan buktikan aku pantas untukmu. Oke?"

Changmin masih diam, dia memejamkan matanya dan akhirnya mengangguk. Dia beridiri dan membungkuk untuk bisa mengecup kening Kyuhyun, namja kesayangannya.

.

.

.

.

.

Mrs. Jung tersenyum meihat sebuah tempat penyimpanan abu didepannya, dibelakangnya ada Mr. Jung, Changmin dan Kyuhyun.

Seminggu setelah Mrs. Jung diperbolehkan pulang, dia memutuskan untuk pergi ke tempat ini. Tempat dimana dia menyimpan abu seorang bayi menggemaskan bernama Shim Changmin.

" Hey, Joongie datang bersama Yunie, bagaimana kabarmu disana? Maaf sudah lama sekali kami tidak datang menemuimu" Lirih Mrs. Jung

Changmin memperhatikan eommanya dalam diam, dia benar - benar bisa merasakan kepedihan yang dialami eommanya dulu hanya karena melihat sebuah guci penyimpanan abu di depan mereka.

" Kali ini Joongie membawa anak Joongie yang namanya sama denganmu, Jung Changmin anak sulung yang selalu aku ceritakan padamu. Otte? Dia tampan bukan?"

Kyuhyun memeluk lengan Changmin dengan erat, pemandangan di depannya membuatnya terharu, dia menangis.

" Kami akan datang lagi secepatnya Minnie ah"

Changmin tahu sang eomma tidak memanggilnya namun seakan terpanggil karena nama mereka sama. Changmin maju dan merangkul eommanya bersama Kyuhyun.

" Aku Jung Changmin, anak dari mereka berdua dan aku kemari bersama kekasihku. Otte? Maniskan dia tapi galak"

Kyuhyun memukul lengan Changmin dengan keras hingga namja itu meringis.

" Lihat... Galak kan" Gumam Changmin

" Yah!"

Mrs. Jung tersenyum menatap kedua namja yang ada didepannya, Mr. Jung merangkul sang istri. Dia senang keadaan berangsur membaik.

.

.

.

.

.

" Kyu~ Tidak bisakah kau kuliah disini lagi saja?"

Pertanyaan dengan nada lirih itu keluar dari mulut Mrs. Jung saat mereka menyelesaikan makan malam. Kyuhyun menoleh dan menatap sendu Mrs. Jung.

" Mianhae eomonim, aku akan kembali ke sana minggu depan. Hanya dua tahun, oke?"

" Min..." Kali ini sang eomma menatap Changmin

" Biarkan Kyunie disana eomma, tidak apa - apa. Biarkan dia mencapai mimpinya"

Akhirnya Mrs. Jung mengangguk, Changmin kemudian membawa Kyuhyun untuk tidur karena hari sudah larut. Usai memberikan salam, Changmin dan Kyuhyun beranjak naik kelantai dua dimana kamar mereka berada.

" Tidur dikamarku ya?" Ucap Changmin

" Ani, aku ingin tidur dikamarku"

" Ugh..." Changmin mempoutkan bibirnya kemudian hendak masuk kedalam kamarnya namun suara Kyuhyun menghentikan gerakannya

" Kau saja yang tidur dikamarku, otte?"

Changmin membalikkan tubuhnya, dia tidak salah dengar bukan? Dia menatap Kyuhyun dengan berbinar.

" Jinjja? Boleh?"

Ceklek

" Ayo" Ucap Kyuhyun sembari masuk kedalam kamarnya

Perlu beberapa detik bagi otak Changmin memproses semua itu dan dia mengembangkan senyumnya sembari berjalan masuk. Akhirnya setelah sekian tahun tidak memasuki kamar Kyuhyun, dia diperbolehkan masuk oleh namj kesayangannya itu!

Langkah Changmin terhenti ketika dia sudah masuk kedalam kamar Kyuhyun. Dia memperhatikan bagaimana isi dalam kamar Kyuhyun yang... Waw... Membuatnya terdiam.

Warna dalam kamar ini terihat teduh dengan warna baby blue dan hijau. Kyuhyun memasang sticker glow in the dark berbentuk bintang diatas langit - langit kamarnya yang bercat biru langit.

Disalah satu dinding kamarnya yang kosong dilukis sedemikian rupa dengan lukisan hutan, menambah kesan sejuk didalam kamar itu. Tapi, sejak kapan Kyuhyun melukis?

" Sejak kapan kau bisa melukis Kyu?" Tanya Changmin bingung

" Aku tidak bisa melukis Chwang ah"

" Lalu?"

" Butuh waktu tiga tahun untukku menggambar ini semua sampai bisa menjadi seperti ini"

" Kau..." Changmin mendekat kearah dinding itu dan menyentuhnya " Kau benar - benar luar biasa"

" Sejak memutuskan aku menjauh darimu agar bisa menjadi seseorang yang pantas untukmu, aku mengurung diri dikamar. Melakukan semua kegiatan disini dan aku mulai menggambar dinding kamarku saat aku mulai bosan"

" Jangan pernah menutupi semua ini Kyu. Lalu tiga bulan ini?"

" Ne, aku memberikan kunci kamarku pada eomonim agar bisa dibersihkan secara rutin"

" Dan..."

Changmin kini melihat kearah tempat tidur Kyuhyun, dinding diatas tempat Kyuhyun ada sebuah bingkai besar dan didalamnya banyak sekali foto masa kecil mereka ditempel didalam bingkai itu.

Changmin langsung merasa gemas dan memeluk Kyuhyun, mengecup puncak kepala Kyuhyun dan menyesupkan kepalanya diperpotongan leher Kyuhyun.

" Ayo tidur, aku tidak mau kehilangan sesuatu malam ini" Ucap Kyuhyun

" Ugh..."

" Tidak boleh merajuk Min"

" Aku kangen"

" Ayo tidur"

" Ughhhhh..."

.

.

.

.

.

Seminggu kemudian Kyuhyun berangkat ke Paris sendirian, keluarga Changmin mengantarnya sampai bandara dan tentu saja hal itu membuat Jaejoong menangis tersedu - sedu melihat anak kesayangannya pergi.

Padahal dia sudah meminta Kyuhuyun untuk tetap berada di Korea tapi Kyuhyun beralasan sayang pada beasiswanya yang masih dua tahun itu.

Changmin mencium mesra Kyuhyun dan berjanji bahwa dia akan berkunjung saat libur kuliah. Disana ada juga sahabat Kyuhyun, Sungmin yang hanya bisa tersenyum sendu. Sedih juga berpisah dengan sahabatnya lagi padahal mereka baru saja bertemu minggu lalu.

.

- SATU BULAN KEMUDIAN -

.

" Eomma, Kyunie tidak menjawab panggilan teleponku juga tidak membalas pesanku"

Changmin duduk disamping eommanya, dia memeluk eommanya dari samping dan merengek karena Kyuhyun yang tidak ada kabar sejak dua hari yang lalu.

" Dia sedang sibuk mungkin?" Jawab Mrs. Jung ragu

" Masa membalas pesan saja tidak bisa?"

" Eomma heran padamu yang menempel sekali pada Kyunie. Kau selama disana memperlakukan Kyunie dengan baik bukan?"

" Tentu saja"

" Tidak melakukan hal lebih?"

" Eh? Maksud eomma?"

Mata Mrs. Jung memincing menatap Changmin, dia merasa ada sesuatu yang aneh pada anaknya. Namun sebelum membuka mulutnya, Mr. Jung datang dan duduk dihadapan mereka.

" Lebih bagaimana?" Tanya Mr. Jung

" Kau tahu kan darah Jung mengalir pada Changmin? Itu berarti sikapnya juga" Jawab Mrs. Jung

" Oh... Aku mengerti" Ucap Mr. Jung

" Coba eomma telepon Kyunie dulu" Ucap Changmin

Mrs. Jung mengambil ponselnya yang dia taruh diatas meja dan menelepon calon menantunya.

" Yeo-yeobosseo?" Terdengar suara parau dari sambungan telepon itu

" Kyunie? Kenapa suaramu baby? Kenapa serak begitu? Kau sakit?" Tanya Mrs. Jung bertubi - tubi

" Kyunie sakit? Mwo? Sakit apa?" Tanya Changmin

" An-aniya... Hanya..."

" Waeyo? Kenapa tidak membalas pesan Minnie? Kau marah padanya eoh?" Tanya Mrs. Jung

" Eo-eommonim... Bisa tidak jangan sebut dia?"

" Wae? Kau bertengkar?"

Mrs. Jung melirik anaknya yang tampak panik, akhirnya dia membuat sambungannya menjadi loudspeaker.

" Ani, hanya saja..."

" Kyunie wae? Kenapa? Kita tidak sedang bertengkar bukan?" Tanya Changmin bingung karena mereka memang baik - baik saja

" Berhenti bicara Min ugh..." Changmin bisa mendengar Kyuhyun seperti menahan sesuatu

" Kyu, wae? Kenapa? Apa aku berbuat salah?" Tanya Changmin dengan panik

" Ani, hanya... Ugh... Jangan bicara"

" Kenapa?!"

" Min jangan bi- Huueekkk!"

" OMO!"

Terdengar pekikan kaget dari keluarga Jung, Changmin langsung panik mendengar suara muntah Kyuhyun.

" Baby?" Panggil Changmin

" Min ah..." Panggil Kyuhyun dengan lirih

" Ne?"

" Aku mual setiap kali mengingatmu dan bicara padamu"

" Mwo?"

" Ini semua salahmu"

" Aku?"

" Terakhir kali kau tidak pakai pengaman bukan?"

" Eh?"

Changmin mengerjapkan matanya berkali - kali lalu menatap eomma dan appanya dengan polos.

" N-ne?"

" Kau keluar dimana?"

" Ap-apa maksudmu?"

" Aish! Waktu terakhir kali kita bercinta, kau tidak pengaman bukan?! Kau keluarkan spermamu dimana?! Ini sudah dua minggu Min!"

Jderrr!

Changmin membatu karena mendapatkan tatapan tajam dari depannya, siapa lagi kalau bukan eomma dan appanya.

" Kyu? Omo! Kau hamil?!" Pekik Mrs. Jung

" Eo-eomonim?! Ap-apa teleponnya dalam mode loudspeaker?" Tanya Kyuhyun kaget

" N-ne" Jawab Changmin gugup

" Eo-eomonim maaf" Ucap Kyuhyun

" Jadi, kau hamil?" Tanya Mrs. Jung

" N-ne eomonim" Jawab Kyuhyun dengan nada takut

" Jung Changmin!"

Changmin langsung mengkerut takut melihat kedua orangtuanya yang memberikan deathglare dan auranya hitam. Astaga... Doa kan Changmin baik - baik saja setelah ini ne?

.

.

.

~ END ~

.

.

.

Yaaayyyy... gimana gimana? Ter-cut dengan indahnya bukan?! #plakkk

.

Special Thanks :

.

ChangKyu, jejukocherys20, ai, misschokyulate2, FufuJuseyoo, yume, Kusuma, LauraChoilau324, eL Ree, meiazzhra1, 10, kyunihae, teukiangle, RereYunjae Pegaxue, akiramia44, HunHanCherry1220, cha yeoja hongki, boojaebear2601, hyuashiya, lovgravanime14, exoinmylove, himeryo99, ang always, fyodult, dheaniyuu, Princess Jae, Dewi15, indy, bijin YJS, leemomo. Chan520, danatebh, PepsiFandomBestin84, GaemGyu92, Avanrio11, ruixi1, kimRyan2124, rhue0290, hsandra

.

Para Guest, yang udah follow, fav, para SiDer

.

Maacih ya #bow

.

Maaf kalo Cho ada salah ketik nama atau malah ada yang gak ketulis namanya.

.

.

Kenapa Cho update light lagi? Karena eh karena eaa~ Banyak yang minta ChangKyu. Karena males bikin jalan cerita baru jadi Cho lanjutin aja yang pernah cho publish, semoga ga kecewa ya!

.

.

Jja, see u next ff?

Chuuuuu~~

.

.

.

.

.

Selasa, 3 Januari 2017