Jika melihat seekor pemuda manis bertubuh setengah anjing, apa yang akan kau lakukan? Lari terbirit – birit atau 'memelihara'nya?
You are My Dog
AoKise Fanfic
Fujimaki Tadatoshi
T
Romance, Humor (Garing)
YAOI/BL/AU/Abal/OOC(?)/Bahasa campur aduk/Typo/dkk
"Wahai penyihircchi, aku ingin menikmati dunia manusia"
"Apa tujuanmu ke sana, Anjing manis? Dunia manusia adalah dunia yang penuh nafsu jahat. Kau tak akan kuat jika berada di sana"
"Aku bosan hidup di sini. Sepi, sunyi, sendiri. Tak ada teman. Aku ingin mencari teman di sana. Aku akan berjanji menjaga diriku"
"...Baiklah. Ku beri kau waktu satu minggu di Dunia manusia. Kekuatan sihirku belum begitu sempurna. Mungkin, saat kuubah kau menjadi manusia ada kesalahan sedikit. Namun tak masalah"
"Benarkah itu-ssu?!"
"Dengan satu syarat"
"Apa itu?"
"Jangan mudah tergoda dengan ucapan manusia. Mulut mereka tak selamanya dapat dipercaya. Jika batinmu tergoda omongan mereka, kau akan menjalani kehidupan yang sengsara di sana, sama seperti di sini. Kau di sana hanya membutuhkan teman. Tak lebih"
"Baiklah! Aku akan berusaha! Terima kasih penyihircchi!"
"Sama – sama. Sekarang, tutup matamu"
"Baik"
ZAP!
*AkuRapopo*
Tokyo pagi hari.
Sinar matahari membumbung tinggi dan cahayanya di halangi gedung pencakar langit. Mobil dan motor sudah berlalu lalang di tengah jalan raya. Orang – orang sibuk dengan urusan masing – masing. Bersekolah, bekerja, membersihkan kebun atau menyiram halaman. Begitulah. Tak terkecuali—
.
.
—Orang item ini.
Ia sibuk tidur dengan guling bergambar 'mai-chan' berbikini miliknya. Dengan iler yang bening dan ngorokannya yang indah, ia bersenang – senang di dalam mimpinya. Sampai – sampai ibu ratu tersenyum dengan indah. Saking indahnya sampai ada aura gelap gulita segelap anaknya di sekitarnya.
"Aduh.. Anakku ini enak sekali tidurnya ya~ Habis main video game gitu loh tadi malam~"
1 detik
.
3 detik
.
5 detik
.
"DAIKIIII! KAMU INI UDAH IBU BILANG GAK USAH MAIN VIDEO GAME MALEM MALEM MASIH AJA MAIN! SEKARANG JAM BERAPA KAMU TAU, HAH?! GA SEKOLAH?! SAMA AJA KAYAK BAPAKNYA NIH ANAK! BANGUN!"
Suara teriakan khas ibu – ibu pun terdengar dari rumah indah milik Aomine Daiki— orang yang diteriakin.
Setelah mendengarkan itu, anaknya bangun dengan cengiran kuda khas fandom sebelah. Pupil mata ibunya hilang saking geramnya.
"Eh! Mommy! Daiki kan pura – pura tidur Hahahaha-"
"APANYA?! WONG MATAMU MERAH BEGITU KOK KAYA' GENDORUWO! ADA BELEKNYA LAGI! IDIH. PUNYA AJA ANAK JOROK KAYA' KAMU"
"Iya, Daiki mandi nih liat" Aomine kembali menjadi dirinya semula dan berjalan malas ke Kamar mandi. Senyum ibunya mengembang. Bukan. Ibunya bukan bangga karena anaknya mau bangun dan langsung mandi. Tapi—
"Nak. Kamu tau gak sekarang jam berapa?" Ibunya tersenyum manis banget. Aomine bales senyum. Senyum muram.
"Sekarang jam 07.50 loh~"
"Oh gitu ya bu?~"
"Iya~ Daiki tau gak artinya apa?~"
"Ga ta—"
"ITU ARTINYA 10 MENIT LAGI UDAH BEL SEKOLAH, SOMPLAK! MANDI YANG CEPET! JANGAN SARAPAN! BELINYA DI SEKOLAH AJA! PAKE UANG SENDIRI!"
.
.
Njir. Aomine punya emak galak amat.
Detik berikutnya terdengar senggukan dari Kamar mandi.
*AkuRapopo*
Touou Gakuen, siang hari.
Setelah terlambat dan dihukum membersihkan seluruh WC sekolah, Aomine kembali berkumpul bersama kedua temannya, Wakamatsu dan Sakurai. Sisanya masih ada urusan. Karena ini isitrahat, seperti biasa mereka berkumpul untuk makan bersama.
"Maaf! Aku hanya bawa bento bentuk kelinci untukmu! Maaf!" Sakurai bongkok bongkok dongok di depan Aomine. Aomine speechless.
"Tidak apa – apa. Terima kasih, Sakurai" Aomine mulai membuka kotak bento Sakurai. Seperti biasa, imut. Tapi tampang yang makan ga imut.
"Iya! Sama – sama! Maaf!"
"Berhentilah minta maaf pada orang ini Sakurai! Dia tak pantas untuk di beri seperti itu!" Wakamatsu sewot.
"Maaf! Aku salah! Maaf!" Sakurai bongkok bongkok. Aomine menghela nafas. Kedua temannya memang tidak normal.
"Oi Wakamatsu kalau kau mau ambil saja. Nih, aku sisakan. Sudah kenyang" Kata Aomine sambil melengos pergi.
"IH GA SUDI BEKASNYA ORANG DAKIAN" Wakamatsu memegang kotak bento itu dengan jijik.
"Um.. Kalau tidak mau kurapikan saja.. Maaf! Bukan bermaksud menyela! Maaf!" Minta maaf lagi. Emang Idul Fitri?
"...Oi Sakurai"
"Iya?"
"Ini nugget ikan ya?" Kata Wakamatsu sambil nunjuk nugget ikan yang masih utuh. Sakurai ngangguk.
"AKU SUKA NUGGET IKAN!" Wakamatsu pun melahap makanan –yang sebetulnya sisa Aomine- itu dengan rakus.
"Katanya gak mau..." Sakurai cuma bisa cengo dengan unyu.
*AkuRapopo*
Di sinilah Aomine. Tempat favoritnya, Atap sekolah.
Setelah makan bento punya Sakurai, ia pergi ke Atap untuk tidur sekaligus membolos pelajaran yang ia tidak suka seperti Matematika, IPS, IPA, Sastra—
Itu mah semuanya dasar Aomine bloon.
Walaupun begitu, ia sangat pintar dalam hal basket. Ia adalah 'monster'nya Touou. Berulang kali timnya masuk pertandingan skala nasional dan selalu membawa pulang hadiah atau piala. Tak ada kata 'tangan kosong' setelah selesai bertanding.
Balik ke yang tadi, Aomine masih tidur dengan kedua tangan itemnya dilipat di belakang kepala untuk di jadikan bantal. Ia suka disini. Tenang, jauh dari keributan—
.
.
"DAI-CHAAAAANNNN"
.
.
—mungkin tidak.
Seorang gadis bertubuh seksi, manager tim basket menghampiri pemuda item yang masih tertidur. Alisnya mengernyit. Ia tak suka melihat sahabatnya mangacuhkannya. Ia berjalan ke arah Aomine sambil menghentakkan kakinya dan saat sudah dekat ia duduk di samping Aomine dan menunjukan handphone flipnya.
"Nih!"
Aomine yang –terpaksa- tertarik melihatnya pun membuka matanya sekejap untuk melihat apa yang ada di layar ponsel itu.
Seekor anjing berbulu coklat tua.
Masih kecil.
"Wah, lucu beud" Komentar Aomine gak niat plus alay. Momoi memukul kepala Aomine.
.
JDUAK
.
"HADOH! SAKIT OON!"
"DAI-CHAN YANG OON!" Momoi mengerucutkan bibirnya "Ini looh~ Aku nemu di pinggir jalan! Kasian kan? Padahal lucu banget kok di buang? Mumumu~" Sekarang Aomine yang mengernyitkan dahi.
Jadi, seorang Momoi Satsuki datang teriak – teriak gak jelas, jauh – jauh ke atap, mengganggu waktu tidur siang Aomine yang sedang bermimpi Mai-chan, hanya untuk menunjukan... ANJING BARU?!
.
.
"Mati saja kau, Satsuki" Aomine membalikan tubuhnya membelakangi Momoi. Urat kekesalan menyiku di jidat Momoi.
"Apa maksud mu?!"
"Habisnya kau menganggu waktu pentingku" Kata Aomine malas.
"Idih. Itu di bilang penting. Ini kan anjingny—"
"—Aku tidak tertarik memelihara hewan. Ikan kek, burung kek, anjing kek, bodo amat"
"Huh! Dai-chan bodoh!" Momoi misuh – misuh sambil pergi meninggalkan Aomine. Aomine mendengus dan mulai tidur kembali. Momoi juga bodoh sih. Bilangnya ke Aomine yang cuek segala (Momoi: Yang nulis kan kamu) Oke, lupakan.
"Hewan itu menyebalkan. Berisik"
Berisik, eh? Aomine?
Aomine benci semua hewan. Waktu kecil, ia adalah anak yang hiperaktif dan aktif. Berlarian kesana kemari sampai jatuh ke selokan dan ia tidak menangis. Dia TERTAWA. Kalau kalian melihatnya saat ia ketawa sehabis jatuh kalian akan berpikir 'Dia gila' atau 'Siapa yang punya nih anak' atau 'Lempar aja ke sumur nyok biar dia ketawa ampe koid'
.
Aku rasa yang terakhir itu keterlaluan.
Nah, Aomine benci anjing karena waktu kecil ia di kejar anjing dari pagi sampai sore. Gak ada kerjaan tuh anjing, katanya. Mau gimana lagi, salahnya dia sendiri yang anjingnya adem ayem tidur gitu malah dilempar pake batako. Poor anjing.
Soal ikan dan serangga ia benci karena kelihatannya menjijikan, katanya. Padahal ia sering berburu serangga. Gak ngerti deh ama ini orang.
*AkuRapopo*
KRIIING
Bel terakhir sudah berbunyi nyaring. Bunyinya sampai ke telinga Aomine yang sering dia tusuk – tusuk buat cari tokai telinga. Ia segera bangkit dari tidurnya, meregangkan otot, dan menuju pintu keluar. Ia ingin segera pulang untuk main video game sambil meminta ibunya memasakkan kue kering kesukaan Aomine. Begitulah kerjaannya. Tau kan sifatnya Aomine? Apatis gitu deh.
.
Kamu gak denger kan, Aomine?
.
"Huaaah~ Aku ngantuk~" Tidur enam jam masih ngantuk?! HELOW TUKANG TIDUR!~
Sekarang Aomine berada di kelasnya. Kelas sudah sepi. Di bangku pun kini hanya ada tasnya saja. Ia mengambil tasnya dan mengambil HPnya, siapa tau ada yang kangen ama dia, nelpon atau SMS gitu.
Misalnya si XXL.
Operatornya Aomine.
"He? Ibu?" Ada 5 buah SMS masuk. Aomine senang sekali. Satu dari ibunya dan 4 lainnya dari XXL. XXL so sweet ya~
Aomine pun membuka SMS dari ibunya.
From: Ibu
No: 089345876xxxx
Daiki, ibu dan ayah akan pergi keluar kota karena saudara jauh kita ada yang sakit dan tidak ada yang merawat. Biaya juga tak ada. Kamu jaga Rumah ya. Kunci ada di bawah keset. Oh ya, jangan kasih pencuri masuk. Eh iya! Kan pencurinya udah keburu takut ama kamu! HAHAHAHA...
Untuk sementara waktu, Aomine cengo.
"Ih, Ibu garing" Komentarnya singkat dan pedas.
Andaikan ibunya ada di sana.
...AHAHA. Uang sudah ibu siapkan di laci. Itu untuk seminggu! Jangan boros! Sudah ya, jaga Rumah baik – baik.
Love, Mama :*
Aomine ingin sekali membanting HP bututnya ke tembok. Ada aja ulah ibunya itu. Walaupun begitu, Aomine tak berani melawan orang tua. Begitu – begitu ia manusia. Ia mengerti mana yang boleh atau yang tidak.
Setelah melihat pesan OOC dari sang ibu ratu, Aomine mulai pulang dan berjalan di trotoar. Ia melihat matahari mulai tenggelam dengan indahnya. Ia putuskan untuk duduk sebentar di sebuah kursi di sebuah Taman. Ah, ada vending machine. Ia segera ke sana dan memilih soft drink dengan sisa uangnya yang tinggal sebuah koin itu. Ia duduk dan melihat beberapa anak bermain gelembung dan beberapa orang pacaran. Dia layaknya jones. Coba kalau ada tembok di dekatnya, ia pasti menggaruk tembok tersebut sampai berbekas di sertai akting nangis darah dengan wajah tidak elit.
Bukannya karena ga laku, aku kan sexy, mana mungkin tak ada yang suka. Mereka hanya jadi penggemar rahasia kok. Ga berani nyatain! Biasa, perempuan~
Kata Aomine. Ngeles.
Saking senangnya melihat matahari terbenam, ia tak sadar kalau semak di dekatnya bergoyang. Ia sadar saat suaranya makin keras.
SRAK SRAK
Aomine yang apatisnya sedang tidak kambuh, mencoba untuk melihat apa yang ada di balik semak – semak itu.
Dan ia melihat—
.
.
"Hm?"
"..."
.
.
—Seorang pemuda berwajah manis, berkulit putih bersih, berambut pirang keemasan, beriris madu bening, bertelanjang dada, hanya di lapisi kain putih untuk menutup bagian anunya, dan juga... kuping anjing dan ekor? Ia terduduk dengan pose seperti bersimpuh dan sedang memakan sesuatu. Ia menatap Aomine sambil memiringkan kepalanya dengan imut.
.
.
"Hai-ssu! Woof!"
"...Hai"
.
.
CROOOT
Detik berikutnya darah segar keluar dari dua bolongan hidung mancung Aomine.
Take #1
"Wahai penyihircchi, aku ingin menikmati dunia manusia"
"Apa tujuanmu ke sana, Anjing manis? Dunia manusia adalah dunia yang penuh nafsu jahat. Kau tak akan kuat jika berada di sana"
"Aku bosan hidup di sini. Sepi, sunyi, sendiri. Tak ada teman. Aku ingin mencari teman di sana. Aku akan berjanji menjaga diriku"
"...Baiklah. Ku beri kau waktu satu minggu di Dunia manusia. Kekuatan sihirku belum begitu sempurna. Mungkin, saat kuubah kau menjadi manusia ada kesalahan sedikit. Namun tak masalah"
"Benarkah itu-ssu?!"
"Dengan satu syarat"
"Apa itu?"
"JADIAN AMA YANG NAMANYA AOMINE DAIKI! ARRGH! KALIAN COCOK BANGET KOK! AOKISE IS DA BEST! POKOKNYA ORANGNYA ITEM, JOROK, DAKIAN TAPI BAIK. COBA DEH CARI AJ—"
"E-Etto.. Kamu salah kalimat nih"
Take #2
"He? Ibu?"
From: XXL
No: 124
Pelanggan yth. Kini kamu bisa menikmati paket internetan sebesar 50 MB, NELPONAN dan SMSan gratis ke sesama XXL! Silahkan cek bonus kamu di *678#! Oh ya, kamu juga bisa telpon aku kok Daiki – chan!~ Kan sama – sama XXL~~
.
.
"KAGA ADA YANG BENER NIH FANFIC!"
TBC
Cuap – cuap sang author:
SAYA NULIS APA LAGI INI! *plak* maaf (_ _)
. Oh ya, tema di sini saya dapet karena lagi seneng – senengnya main sama anjing saya. Inget anjing, inget Kise, lalu lahirlah fanfic nista ini! MUAHA—
. Mungkin salah satu dari kalian yang membaca fanfic ini pernah baca fanfic berjudul "You" oleh author bernama "fudanshi kun". Dan itu adalah SAYA! SAYA LUPA E-MAIL MAU MASUK KE AKUN YANG ITU JADINYA GA BISA NGELANJUTIN TUH FANFIC YANG NISTA. Dan juga terima kasih yang udah review/fav/follow di FF tersebut. Reviewnya membangun dan saya senang.. hiks.. *terharu* dan maaf banget saya ga bisa ngelanjutin gara – gara bener bener lupa dan salahkan diri saya yang gaptek ini (_ _)/ dan gantinya saya persembahkan FF nista kedua untuk membayarnya #gaadayangpeduli
. Soal makanan favorit Wakamatsu, saya ga tau sih makanan favoritnya apaan, jadi kasih aja makanan favorit saya hhwhwhwh #gapenting
. Lalu, salam kenal kembali. Kalo ada kata yang kurang berkenan saya mohon mangap #etdah, trus kalo masih banyak kekurangan dalam fanfic saya, saya juga mohon manggut #stop
. Terima kasih yang sudah sempat membuka FF nista milik saya ini, saya ga berharap banyak. Yang ga mau ripiuw rapopo kok :'v yang mau ripiuw boleh banget, itu sangat membantu :3
See ya in next chapter! Thanks for reading!