Tittle : This is my family

Genre : Brothership, Family, Friendship

Rating : Fiction T

Cast : Heechul, Siwon, Donghae, Kyuhyun, Changmin, … mungkin akan bertambah sesuai kebutuhan cerita.

Disclaimer : Mereka punya Tuhan, mereka punya orang tua mereka masing-masing, dan ceritanya punya saya,,

Warning : Typo dimana-mana, Geje, if read Don't Bash.

.

.

Chapter 1

.

.

"Aku pikir setelah ku tinggal beberapa tahun, kau akan berubah menjadi namja dewasa, Kyuhyunie."

.

"Hari ini hujan sangat deras, kau tidak akan tahan menunggu terlalu lama."

"Aku tahu hyung begitu mencemaskanku! Tapi ini berlebihan tahu!"

.

.

Kyuhyun berdiri menyandar di mobil yang terparkir di dekat kampusnya. Dia berdecak sebal sambil melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, tapi Donghae sang hyung belum juga menampakkan dirinya. Dia menunggu sudah hampir 1 jam lebih di parkiran.

"Kau sudah lama menunggu?", tiba-tiba datang seorang namja yang sepertinya telah berlari menuju parkiran. Dia adalah Donghae.

"Menurut, hyung?", Kyuhyun malah balik bertanya dengan wajah malasnya.

"Aku minta maaf, Eunhyuk memintaku untuk menemaninya bertemu Profesor Jang.", jawab Donghae merasa bersalah.

"Sudahlah, aku mengantuk. Ayo kita pulang sekarang.", Kyuhyun tidak ingin memperpanjang masalah, dia cukup harus mengalah dengan hyungnya yang satu ini. Donghae akhirnya tersenyum lega karena Kyuhyun tidak jadi marah padanya. Mereka memasuki mobil dan kembali ke rumah.

Tiba di rumah Kyuhyun langsung berjalan menuju kamarnya. "Sebaiknya kau mandi, Kyu.. jangan tidur dulu", kata Donghae yang berjalan di belakangnya.

"Nanti saja, hyung. Aku lelah dan mengantuk karena menunggumu kelamaan.", Jawab Kyuhyun sambil berjalan menuju kamarnya. "Bangunkan aku sebelum Siwon hyung pulang."

Kyuhyun terbangun saat jam menunjukkan pukul tujuh petang. Dia keluar kamar setelah membersihkan diri dan melihat Siwon dan Donghae sudah duduk di meja makan. "Kenapa tak membangunkanku?", Kyuhyun berjalan menuju meja makan dan duduk di sebelah Donghae meminta jawaban. "Aku sudah berkali-kali membangunkanmu, kau saja yang tidur seperti orang mati.", jawab Donghae yang sibuk mengambil makanan.

"Bagaimana kuliah kalian?", tanya Siwon menghentikan sebelum perdebatan dongsaengnya menjadi panjang.

"Baik-baik saja, semuanya lancar, hyung.", jawab Donghae. Siwon lalu berganti menatap Kyuhyun meminta jawaban.

"Tidak ada masalah.", jawab Kyuhyun sedikit malas.

"Ada kabar gembira untuk kalian. Minggu depan Heechul hyung akan kembali ke Korea, dia akan membantuku mengurus Perusahaan kakek di sini.", kata Siwon sambil tersenyum senang.

"Whoaa… benarkah, hyung? Akhirnya kita bisa berkumpul kembali.", Donghae begitu gembira. Sementara Kyuhyun hanya terdiam, tidak merespon kabar ini dengan semangat seperti Donghae.

"Kau kenapa, Kyu? Sepertinya tidak senang dengan kabar ini?", tanya Siwon penasaran.

"Eomma, Appa, mereka tidak ikut pulang, hyung?", tanya Kyuhyun menatap Siwon dengan pandangan sedih.

"Mereka harus mengurus perusahaan Kakek yang ada di Kanada bersama dengan Ahjussi dan Ahjuma Kim.", jelas Siwon

"Tapi aku merindukan Eomma dan Appa..", Kyuhyun menunduk.

"Mereka pasti akan datang sesekali ke Korea untuk menengok kita, Kyu.", Donghae ikut memberi penjelasan.

"Donghae benar, bukankah mereka tiap enam bulan selalu pulang? Sudah,, jangan bersedih lagi. Ayo kita makan", ucap Siwon mengakhiri perbincangan mereka bertiga.

Salah satu rumah mewah di kawasan Distrik itu memang dihuni oleh mereka bertiga. Sebenarnya mereka adalah empat bersaudara. Si sulung bernama Heechul dia adalah seorang namja cantik sekaligus tampan yang punya karakter cukup keras dibandingkan dengan dongsaengnya yang lain. Heechul membantu sang Ayah mengelola perusahaan milik kakek mereka yang berada di Kanada.

Siwon anak ke dua yang mempunyai lesung pipi indah dan berperawakan tinggi tegap, dia adalah seorang namja yang dewasa sangat taat pada agama, baik, dan sangat perhatian pada saudara-saudaranya. Siwon tidak berbeda jauh dengan Heechul, dia pun telah memimpin salah satu perusahaan milik kakek mereka yang berada di Korea.

Sedangkan Donghae anak ketiga, namja tampan yang sangat ceria, mudah tersenyum dan terkadang kekanak-kanakan. Donghae adalah mahasiswa tingkat akhir pada salah satu universitas terkenal di Seoul.

Dan yang terakhir si bungsu bernama Kyuhyun. Dia adalah namja jenius, mahasiswa tingkat awal yang berada dalam universitas sama dengan Donghae. Kyuhyun mempunyai sifat yang sedikit introvert jika berada di lingkungan Universitasnya. Kyuhyun hanya akan berbicara pada orang terdekatnya saja. Sangat berbeda jika Kyuhun berada di rumah, dia adalah maknae nakal dan mempunyai sifat yang cukup usil dan manja pada hyungnya.

Tiga orang namja tampan sedang duduk manis menikmati secangkir kopi di salah satu meja tempat mereka menunggu di Airport kedatangan Internasional. Ya, mereka sedang menunggu kedatangan Heechul, hyung mereka.

"Tidak di kampus, tidak di airport selalu saja menunggu.", gerutu namja berkulit putih pucat itu.

"Sabar sedikit Kyuhyunie,,sebentar lagi Heechul hyung tiba..", ujar Donghae. "Kau sudah tidak sabar ya ingin bertemu Heechul hyung.", Siwon mengacak pelan rambut Kyuhyun sambil tersenyum.

"Siwon hyung!, Kau suka sekali merusak tatanan rambutku!", Kyuhyun kesal sambil mengerucutkan bibirnya. Sementara Donghae dan Siwon hanya bisa tertawa jika sudah melihat Kyuhyun seperti itu.

.

"Aku pikir setelah ku tinggal beberapa tahun, kau akan berubah menjadi namja dewasa Kyuhyunie, ternyata malah sebaliknya.", tiba-tiba seseorang berdiri di antara mereka bertiga dengan suara khasnya yang terdengar cukup jelas. Mereka bertiga menoleh..

"Heechul hyung!", Donghae berdiri dan langsung berhambur memeluknya hingga Heechul hampir terjungkal. "Hyungie,,, bogoshipo.", ujar Donghae sambil melepas pelukan mereka. "Astaga Hae, badanmu berat sekali.", Donghae hanya tersenyum malu.

"Hyung…", Siwon berjalan mendekati Heechul dan mereka berpelukan. "Kau semakin tampan, Siwonie.", Heechul melepas pelukan mereka dan masih memegang pundak Siwon. "Kau juga, hyung", kata Siwon dan mereka menjadi tertawa berdua.

Sedangkan Kyuhyun si maknae hanya menatap mereka bertiga tanpa ekspresi dan Heechul akhirnya menghampirinya. "Bagaimana kampus barumu, menyenangkan?", tanya Heechul sambil tersenyum. Kyuhyun hanya memberikan anggukan tanpa bicara.

"Kenapa tak memelukku? Kau tidak merindukanku, eoh?", tanya Heechul lagi sambil menatap Kyuhyun seksama.

"Tentu saja aku merindukan Heechul hyung.", jawab Kyuhyun menunduk dengan suara yang sedikit bergetar.

"Ck,, Masih saja cengeng.", ujar Heechul memeluk Kyuhyun dan mengusap pelan punggungnya.

Walaupun Kyuhyun sudah memasuki jenjang perguruan tinggi, tapi sifat manjanya tidak pernah hilang. Dari mereka berempat, hanya Kyuhyunlah yang paling sering merajuk mengatakan jika dia merindukan orang tua mereka. Para hyung cukup mengerti karena Kyuhyun adalah maknae dalam keluarga dan orang tua mereka memang sangat memanjakannya.

Heechul memang tidak begitu dekat dengan Kyuhyun. Semenjak orang tua mereka memutuskan untuk tinggal di luar negeri bersama dengan Heechul yang harus ikut menyusul setelahnya untuk membantu perusahaan keluarganya, Kyuhyun menjadi semakin sensitive. Orang tua merekapun sebenarnya tidak tega meninggalkan anak bungsunya. Hingga akhirnya Siwon yang dewasa bisa mengambil alih posisi orang tua mereka di hati Kyuhyun. Kyuhyun menjadi dekat dengan Siwon. Yang akan mengerti semua tentang Kyuhyun setelah orang tua mereka adalah Siwon. Untuk mengobati rasa rindu pada orang tuanya, Kyuhyun akan berlari menemui Siwon dan terkadang ingin ditemani Siwon saat tidur.

"Eomma dan Appa menitipkan sesuatu untukmu.", Heechul melepaskan pelukannya pada Kyuhyun. "Benarkah, hyung? Apa itu?", tanya Kyuhyun menjadi berubah ceria. "Nanti saja aku berikan di rumah, ayo kita pulang sekarang.", ajak Heechul pada dongsaengnya.

Sampai di rumah Kyuhyun masuk ke dalam kamarnya yang sepertinya sudah mengantuk sejak perjalanan pulang tadi, Donghae mengambil minuman ke dapur, Siwon dan Heechul duduk di sofa ruang tamu. "Hampir enam tahun aku meninggalkan rumah, semua tidak ada yang berubah.", Heechul berkata sambil memandangi semua isi rumah. "Kyuhyun tidak mau merubahnya, hyung. Dia mengatakan dengan begini eomma dan appa akan terasa ada di rumah.", Siwon menjelaskan. "Ck, anak itu sampai kapan dia akan seperti itu.", Heechul menggelengkan kepalanya heran.

Mereka menghabiskan waktu bercengkrama bertiga di ruang tengah tanpa Kyuhyun. Mereka melepas rindu dengan menceritakan banyak hal diiringi dengan tawa bahagia. Donghae masih terlalu senang dengan kembalinya Heechul, hingga dia tidak mau meninggalkan Heechul hanya sekedar untuk membersihkan diri sekalipun. Sementara Siwon sudah sejak tadi kembali ke kamarnya.

"Donghae-ya,, biarkan Heechul hyung istirahat sebentar. Kau jangan mengajaknya mengobrol terus.", Siwon turun dari tangga dengan pakaian casualnya.

"Hyung akan pergi kemana?", Donghae menoleh dan bertanya saat melihat Siwon memegang kunci mobil.

"Bibi Jung sedang pulang hari ini, jadi aku akan membeli makanan untuk kita makan malam nanti.", jelas Siwon.

"Apa perlu aku temani, Siwonie?", tanya Heechul. "Tidak usah hyung, lebih baik kau istirahat sebentar, kau pasti lelah. Dan kau Hae, lebih baik kau mandi sebelum aku kembali dan jangan lupa bangunkan Kyuhyun.", Siwon lalu berjalan keluar sementara Donghae masih duduk dengan malas di sofa.

"Hyung, kau beristirahatlah. Aku akan membangunkan Kyuhyun, anak itu jika sudah tidur memang seperti orang mati.", Donghae beranjak dari sofa dan Heechul pun berjalan menuju kamarnya.

...

Siwon kembali dengan beberapa makanan dalam kantong plastik di tangannya. Dia mulai menyiapkan makanan dan menata dengan rapih. Heechul datang dan mencoba membantu Siwon. "Hyung, kau duduk saja aku sudah hampir selesai.", kata Siwon dan Heechul akhirnya hanya duduk menunggu.

Donghae tiba-tiba datang dan langsung duduk di meja makan. "Hyung, kau membeli apa? Aku sudah lapar, ayo kita makan.", Donghae sudah tak sabar.

"Sabar sedikit Hae, mana Kyuhyunie?", tanya Heechul.

"Aku di sini, hyung.", Kyuhyun datang dengan wajah segar setelah mandi. Mereka akhirnya makan malam bersama.

Mereka kembali berkumpul di ruang tengah setelah selesai makan malam sambil menonton televisi. "Kyuhyunie, apa kau sudah membuka hadiah dari eomma dan appa?"

"Sudah, hyung. Gomawo. Aku suka sepatunya.", jawab Kyuhyun sambil tersenyum.

"Kenapa hanya Kyuhyun saja yang diberi hadiah, untukku mana hyung?", tanya Donghae tak terima.

"Kau tak perlu, Hae. Kau sudah besar.", Celetuk Kyuhyun yang akhirnya menerima pukulan di kepalanya dari Heechul.

"Appo hyung.. kenapa kau memukulku?", Kyuhyun mengelus kepalanya dengan wajah cemberut.

"Jaga bicaramu, maknae! Bagaimanapun dia itu hyungmu. Panggil dia hyung!"

"Tapi aku juga anak eomma dan appa.", Donghae masih merajuk seperti anak-anak.

"Itu karena eomma dan appa lebih menyayangiku,", kata Kyuhyun sambil mengeluarkan senyum evilnya pada Donghae.

Donghae dengan wajah polosnya bertanya, "Apa itu benar, hyung?", meminta jawaban pada Heechul dan Siwon atas apa yang baru saja Kyuhyun katakan.

"Sudahlah Hae-ya.. besok aku akan membelikanmu yang lebih bagus dari punya Kyuhyun.", Kata Heechul.

"Benarkah hyung?", tanya Donghae dengan mata berbinar dan dijawab dengan anggukan oleh Heechul.

"Hyungie… saranghaeyo.", Donghae memeluk Heechul saking senangnya.

"Aku juga ingin dibelikan oleh Heechul hyung..", Kyuhyun ikut merajuk.

"Tidak, kau sudah dibelikan eomma dan appa, apa itu tidak cukup, Kyu?", tanya Heechul dengan sabar.

"Tapi dari Heechul hyung belum ada..Hyung tidak adil!", Kyuhyun mengembungkan pipinya kesal. Siwon hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan hyung dan dongsaengnya.

"Sudah..sudah.., lebih baik kalian berdua beristirahat sekarang, besok bukankah ada kuliah pagi?", perintah Siwon untuk mengakhiri perdebatan mereka bertiga.

Mereka akhirnya beranjak untuk kembali ke kamar masing-masing. Kyuhyun tiba-tiba berhenti setelah beberapa langkah menaiki anak tangga, "Siwon hyung, susuku?"

"Hyung akan membuatkanmu sekarang, kembalilah ke kamar.", jawab Siwon dan Kyuhyun lalu melanjutkan langkahnya untuk kembali ke kamarnya. Siwon langsung membuatkan susu untuk Kyuhyun dan membawakannya ke kamar. Setelah itu Siwon kembali ke ruang tengah dan duduk di sebelah Heechul.

"Aku senang mereka mau mendengarkanmu, Siwonie. Tapi Kyuhyun, kau terlalu memanjakannya. Lebih baik kau rubah caramu itu.", ujar Heechul sambil mengganti-ganti chanel Televisi.

"Dia tidak akan bisa tidur hyung jika tidak meminum susu sebelumnya. Itu sudah kebiasaan yang dilakukan eomma sejak dia kecil, hingga sekarang dia tetap begitu.", Siwon masih cukup tenang menjawabnya.

"Biarkan saja, kau terlalu mengikuti keinginannya.", jawab Heechul datar.

"Jika tidak, dia akan sakit, hyung. Kau tahu sendiri bukan, Kyuhyun mudah sekali sakit."

"Maksudku, biarkan dia membuatkan dirinya sendiri saja. Tidak mungkin kan selamanya dia akan seperti itu, Siwonie?"

"Aku sudah pernah mencobanya, hyung. Dia ku biarkan melakukan sendiri karena aku begitu sibuk dengan kerjaan kantor, kau tahu apa yang terjadi? Dia harus masuk rumah sakit."

"Mwo?", Heechul terkejut.

"Tangannya tersiram air panas. Lukanya memang tidak seberapa, tapi saat tengah malam sesaknya kambuh dia menjadi susah bernafas dan demam tinggi. Aku harus membawanya ke rumah sakit. Kata dokter dia menjadi shock dengan kejadian yang menimpa tangannya. Dan sejak saat itu dia tidak mau lagi melakukannya sendiri."

"Ck.. anak itu ada-ada saja.", kesal Heechul. "Baiklah, ayo kita beristirahat saja. Besok kita juga berangkat pagi, bukan?", tanya Heechul yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Benar hyung, besok kita akan meeting penting dengan semua Direksi cabang dan aku berencana akan memperkenalkanmu dengan project yang sedang kita kerjakan dengan mereka saat ini.", jelas Siwon. Mereka akhirnya kembali ke kamar untuk beristirahat.

Mentari pagi mengusik sepasang mata yang tengah tertutup dengan nyamannya. Sinar yang menelusup dari balik tirai itu nampaknya membuat dia, sang bocah dengan rambut kusutnya itu menjadi tak suka dan sesekali mendengus sebal.

"Ishh!" rutuknya sambil menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Namun sinar-sinar itu seolah tak mendengar keluhannya dan terus bersinar terang, membuatnya nampak semakin kesal.

"Hyung..!"

"Jangan berteriak begitu, ayo bangun Kyuhyunie! Bukankah kau harus berangkat pagi, hari ini?"

"Ini masih terlalu pagi, hyung. Dan aku masih sangat mengantuk.."

"Kau tak ingin bangun, hm?", Siwon duduk di ranjang Kyuhyun sambil menunggu dengan sabar jawaban dongsaengnya yang masih sembunyi di dalam selimutnya."

"Kau sedang apa , Siwonie? Bangunkan dia. Dia akan terus bermalasan dan semakin manja jika kau selalu menuruti apa yang diinginkannya!" Tiba-tiba Heechul sudah berdiri di dekat pintu memperhatikan mereka dengan tangan yang sudah dilipat di depan dada.

"Hyungie,, tolong jangan berisik disini..", protes Kyuhyun.

"Bangun, Kyu! Akutidak suka melihatmu malas seperti ini!" tuntut Heechul dan mulai mendekati ranjang tidur Kyuhyun. Namun ia merasa kesal, saat melihat Kyuhyun tak menurutinya dan malah semakin merapatkan tubuhnya dalam selimut. "Ya!" sentak Heechul karena mulutnya memang terlalu pedas dan selalu siap untuk mengomel kapan saja.

Kyuhyun menyembulkan kepalanya di balik selimut, "Lebih baik bangunkan Donghae hyung juga, mengapa kalian sibuk sekali sih harus berdua datang ke kamarku?", Kyuhyun protes sambil mengembungkan pipinya.

"Donghae sudah selesai mandi, Kyu. Kami berdua pun akan segera berangkat ke kantor setelah kita sarapan.", ucap Siwon yang memang sudah rapi dengan pakaian kantornya bersama Heechul.

"Aku akan tunggu di bawah. Aku tidak mau tahu, sepuluh menit lagi kau harus sudah siap, Kyu.", perintah Heechul. "Ayo siwonie, kita turun.", Heechul menarik tangan Siwon agar segera turun.

"Ishh… kalian menyebalkan!", rutuk Kyuhyun sebal sambil terpaksa beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Kyuhyun menuruni tangga dengan penampilan yang sudah rapi akan siap berangkat ke kampus. Di meja makan ada Heechul, Siwon dan Donghae sudah menunggunya. Dia duduk di sebelah Donghae. "Wahh,, uri dongsaeng hari ini sangat tampan ya.", Donghae mencubit pipi Kyuhyun sekilas.

"Aku memang tampan, Hae."

"Hentikan kebiasaanmu itu, Kyuhyunie!", Heechul memukul kepala Kyuhyun.

"Hyungie,, appo.", Kyuhyun mengelus kepalanya sambil mengembungkan pipinya.

"Kau itu tak berubah sedikitpun ya, kau harus berbicara sopan pada hyungmu."

"Heechul hyung juga tak berubah.", celetuk Kyuhyun.

"Mwo?"

"Masih saja galak seperti dulu.", jawab Kyuhyun bebas tak berdosa.

"Ya!", Heechul bangun dari tempat duduknya sudah membulatkan matanya akan bersiap mengeluarkan makian tajamnya kembali.

Siwon memijit keningnya, pening. Begitu heran melihat tingkah ke dua saudaranya. Kyuhyun yang meskipun anak manja, memang sering membuat ulah. Terkadang tanpa berpikir dahulu sebelum bicara. Sedangkan Heechul, Siwon juga tidak begitu mengerti dengan sikap hyungnya yang begitu pemarah di usianya. Siwon sadar keduanya memang mempunyai kesamaan. Sama-sama bermulut tajam. Perdebatan mereka berdua tidak berakhir hingga..

"Stop!, ayo kita sarapan hyung. Kyuhyunie segera habiskan sarapanmu, setelah itu berangkatlah bersama Donghae agar kalian tidak telat.", Siwon memang yang akan menjadi orang paling dewasa saat seperti ini. Setelah sarapan, mereka akhirnya berangkat ke tujuan masing-masing.

Semakin waktu berjalan, keluarga mereka menjadi lebih terasa ramai karena selalu saja diiringi keributan-keributan kecil yang sering dilakukan oleh Heechul dan Kyuhyun. Meski mempunyai kesibukan yang berbeda, mereka tetap saja mempunyai waktu luang untuk berkumpul berempat. Seperti halnya saat ini, mereka tengah menghabiskan masa weekend berkumpul di rumah.

"Hyung, mungkin mulai besok aku tidak bisa berangkat bersama Kyuhyun lagi. Aku akan banyak menghabiskan waktu di luar rumah karena tugas kampus.", Donghae memulai menjelaskan hal serius, saat mereka tengah berada di ruang tamu.

"Tidak apa-apa hyung, aku akan berangkat sendiri saja dengan mobilku. Sudah lama sekali aku telah mengabaikannya. Ini saatnya aku kembali padanya.", jelas Kyuhyun dengan senyuman untuk menghilangkan rasa bersalah Donghae.

Kyuhyun memang tidak pernah diijinkan berangkat sendiri dengan mobil oleh Siwon. Dia akan selalu diantar ataupun dijemput kemanapun dia ingin pergi. Jika tidak, Kyuhyun hanya akan diijinkan pergi dengan mobil jika dia bersama Changmin sahabat dekatnya yang menjadi teman Kyuhyun sejak kecil.

"Bagaimana, hyung?", Donghae meminta jawaban pada Heechul dan Siwon.

"Kyuhyun benar, Hae. Sudah saatnya dia harus bisa tanpamu. Biarkan dia mulai besok berangkat ke kampus sendiri saja. Kau utamakan tugasmu, jangan memikirkan hal lain. Kyuhyun sudah besar.", jawab Heechul. Sementara Siwon hanya mendengarkan penjelasan mereka dan sesekali melirik ke arah Kyuhyun. Entah mengapa di mata Siwon saat ini, melihat Kyuhyun yang nampak tidak tenang. Raut wajahnya tak seperti biasanya.

"Itu tidak masalah, Hae. Kyuhyun biar aku saja yang mengantar dan menjemputnya mulai besok.", Siwon akhirnya bersuara.

"Aku akan berangkat sendiri saja, hyung.", Kyuhyun tidak ingin terlalu merepotkan hyungnya.

"Tidak Kyu, hyung yang akan mengantarmu."

"Aku ini sudah besar. Aku bisa menyetir dengan benar. Apa lagi yang harus kau ragukan, hyung?"

"Bukan itu masalahnya, Kyuhyunie.."

"Siwonie! Kau terlalu berlebihan. Biarkan saja Kyuhyun belajar lebih mandiri. Dan kau, memangnya akan selalu sempat mengantarkannya ke Kampus?", Heechul memotong ucapan Siwon. Dan Siwon akhirnya tidak bisa melakukan apapun. Heechul memang ada benarnya juga. Tidak ada salahnya melatih Kyuhyun agar lebih mandiri. Hanya saja perasaan Siwon masih belum bisa membiarkan Kyuhyun sendirian. Siwon terlalu menyayangi Kyuhyun, memanjakannya lebih tepatnya.

"Oke, sesekali hyung yang akan mengantar jemputmu.", Siwon tetap bersikeras. Dia tidak bisa menyetujui sepenuhnya apa yang diinginkan Heechul ataupun Kyuhyun. Heechul memutar bola matanya sebal, sementara Kyuhyun tersenyum senang seakan tertolong dengan keputusan Siwon.

Beginilah Siwon, bentuk kasih sayangnya terkadang memang berlebihan. Dia terlalu ingin melindungi saudaranya. Bagaimana tidak, Kyuhyun menjadi semakin lengket padanya. Salahkan Siwon yang terlalu memanjakannya.

Beberapa minggu ini Kyuhyun berangkat ke kampus dengan mengendarai mobilnya sendiri. Siwon menjadi lebih tenang karena Changmin, sahabat Kyuhyun yang sekaligus menjadi tetangga mereka diminta untuk selalu menemani Kyuhyun.

Dan sepertinya hari ini Kyuhyun sedang tidak beruntung. Saat pagi tadi Changmin tidak bisa datang ke kampus karena ada urusan mendadak bersama keluarganya. Kyuhyun harus berangkat sendirian, padahal dia sangat benci sendiri. Dan sore ini, saat Kyuhyun hendak pulang dari kampus, dia mendapati ban mobilnya bocor, baru saja dia akan menghubungi Siwon, baterai ponselnya habis. Dan tak kalah mirisnya, hujan datang tiba-tiba. Padahal siang hari tadi begitu terik. Hujan sudah membasahi kota. Kyuhyun melamun sendiri di depan gedung yang masih berada di lingkungan kampusnya. Kampus sudah sepi. Ia memandangi hujan yang tak kunjung henti, sedangkan hari sudah semakin gelap. Dingin mulai menjelajahi tubuhnya.

Tak ada yang dapat Kyuhyun lakukan selain menunggu hujan hingga reda. Tak ada yang bisa dia mintai bantuan. Donghae sedang berada di luar kota karena tugas kuliahnya. Sedang Siwon dan Heechul, mereka pasti belum pulang. Teman-teman Kyuhyun yang lain, mereka semua pasti sudah berada di rumah, karena dia sudah sendirian sejak mulai hujan tadi. Kyuhyun mulai merasakan nafasnya tidak teratur. Dia hanya diam menunggu seseorang yang akan datang menemukannya yang mungkin dalam keadaan masih sadar atau bisa juga sudah tidak sadar.

.

Beberapa saat menunggu, tibalah seseorang dengan tergesa-gesa. Kyuhyun memicingkan matanya dan memperhatikan sosok yang semakin mendekat itu. Dan..

"Siwon Hyung…", panggil Kyuhyun. Ada kebahagiaan yang tersirat pada wajahnya. Kyuhyun tersenyum senang mendekat ke arah Siwon. "Hyung,,,", Kyuhyun memeluk Siwon begitu erat.

"Hyung mencemaskanmu Kyu, aku tidak menemukanmu berada di rumah."

"Mengapa hyung bisa tahu aku masih di kampus?"

"Kau tidak akan pergi bersama temanmu yang lain selain Changmin. Aku tahu hari ini Changmin sedang tidak bersamamu. Dan ini hujan, aku tidak ingin kau menunggu terlalu lama. Sesak nafasmu akan menyakitimu, aku tidak ingin itu terjadi. Apa kau baik-baik saja?", cemas Siwon. Siwon memang sangat tahu tentang Kyuhyun. Kyuhyun tergolong dongsaeng yang lemah dan mudah sekali sakit, karena itu Siwon tidak bisa untuk tidak memberikan perhatian yang lebih padanya.

"Gwenchana, hyung.", Kyuhyun akhirnya menjelaskan pada Siwon tentang hari yang cukup sial telah menimpanya hari ini.

"Tubuhmu sangat dingin, ayo kita pulang sekarang. Kau masih kuat berjalan kan?", Kyuhyun hanya memberikan anggukan pada Siwon. Dia sudah cukup lelah hari ini. "Heechul hyung sudah menunggu kita di rumah.", Siwon merangkul Kyuhyun mengajaknya berjalan menuju mobil yang diparkirkannya di depan kampus.

Saat tengah malam Kyuhyun terbangun karena batuk yang begitu mengganggunya. Sebenarnya dadanya sudah terasa nyeri saat masih berada di kampus tadi. Sebisa mungkin dia berusaha menahannya, namun pada akhirnya dia kalah oleh rasa sakitnya. Kyuhyun mencoba untuk memanggil Siwon, tapi itu sangat sulit. Bahkan untuk bangun dari ranjangnya saja dia tidak mampu dan semakin kesulitan bernafas. Dan untunglah tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan diikuti suara Siwon dengan cemasnya, "Astaga Kyu, kau baik-baik saja?"

Siwon tergesa-gesa menghampiri Kyuhyun. "Kau belum meminum obatmu?". Kyuhyun hanya menggeleng pelan, dia tidak mampu menjawab karena rasa sakitnya. "Kau tunggu sebentar aku akan mengambilkannya."

Siwon kembali dengan beberapa butir kapsul dan segelas air. Dia membantu Kyuhyun untuk meminum obatnya. "Hyung,, sakit..", rintih Kyuhyun di sela nafas beratnya. Siwon membangunkan tubuh Kyuhyun, "Kau pasti bisa, bernafaslah pelan-pelan.", titah Siwon. Dia memberikan arahan pada Kyuhyun agar bernafas dengan baik.

"Kyuhyun kenapa, Siwonie?", Heechul datang saat dia akan pergi ke dapur. Itu karena tanpa sengaja dia melihat pintu kamar Kyuhyun terbuka lebar dengan lampu yang masih menyala terang.

"Sesaknya kambuh, hyung. Mungkin karena tadi berada di luar cukup lama dengan cuaca dingin seperti ini.", jawabnya sambil mengusap pelan dada Kyuhyun.

Heechul memperhatikan wajah Kyuhyun yang pucat dengan keringat yang masih mengucur di wajahnya. Dia mencoba membantu mengelapnya. "Apa tidak sebaiknya kita membawanya ke rumah sakit saja?", Heechul cukup khawatir melihat keadaan Kyuhyun, di balik kenakalannya ternyata dongsaengnya begitu lemah.

"Tidak perlu, hyung. Dia tidak akan suka. Lagipula dia sudah meminum obatnya."

"Ck,, Kyuhyunie, kau sudah sakit saja masih keras kepala.", ucap Heechul kesal yang sebenarnya dia begitu menghawatirkan keadaan dongsaengnya itu.

Heechul akhirnya turut menemani Kyuhyun bersama dengan Siwon di kamarnya. Butuh waktu beberapa saat bagi Siwon untuk menenangkan Kyuhyun dari rasa sakit yang dideritanya. Kyuhyun akhirnya bisa tertidur meskipun segurat lelah tercetak dari wajah pucatnya. Mereka memandangi wajah itu dengan penuh iba, Siwon sangat tidak tega jika melihat dongsaengnya seperti ini. Dia merapatkan selimut Kyuhyun, berharap dongsaengnya bisa tidur dengan lebih nyaman hingga esok.

Siwon memarkirkan mobilnya di depan kampus dengan diam. Ada Kyuhyun yang duduk di sampingnya.

"Hyungie.. kau marah karena aku ingin kuliah ya? Aku ada ujian, hyung.."

Siwon bungkam dan lalu memberikan jaket pada Kyuhyun. "Pakai atau kau pulang lagi saja.."

Tidak biasanya Siwon bersikap dingin seperti ini. Nada bicaranya terlampau dingin, hingga Kyuhyun merasa sedikit berbeda melihatnya. Siwon merasa kesal pada dirinya sendiri karena tidak mampu menghalangi keinginan dongsaeng bandelnya untuk berangkat ke kampus. Dia terlalu khawatir dengan kondisi Kyuhyun yang belum begitu baik sejak sesak nafasnya kambuh tadi malam. Kyuhyun memaksa dan merajuk untuk tetap berangkat.

Kyuhyun hanya mencibir dan lalu mengambil jaket di tangan Siwon. Memakainya lalu kembali menatap Siwon. "Hyung tidak perlu khawatir, ada Changmin yang akan menemaniku. Lagipula aku sudah baik-baik saja. Bahkan Heechul hyung menyuruhku berangkat sendiri, hyung saja yang berlebihan", ucapnya. Siwon tetap diam, tangannya bergerak untuk membenahi dan merapatkan jaket yang dipakai Kyuhyun. "Hyung, aku tidak nyaman seperti ini. Kau tidak ingin aku ditertawakan teman-temanku, kan?", protes Kyuhyun.

"Tidak akan..", Siwon menjawab dengan sabar.

"Kau tidak takut aku kepanasan, hyung?" dengus Kyuhyun.

"Pakai saja, Kyu.."

"Jika aku sesak lagi karena jaket ini? Terus aku menjadi pingsa.."

"Jika begitu kita kembali ke rumah sekarang.", Siwon memotong ucapan Kyuhyun dengan tegas karena tidak ingin Kyuhyun mengucapkan hal yang tidak diinginkannya.

Kyuhyun semakin mendengus sebal. Ia benar-benar heran dengan sikap hyungnya saat ini. "Aku tahu hyung begitu mencemaskanku! Tapi ini berlebihan tahu!" omel Kyuhyun.

"Masuklah. Kau bawa obatmu, kan? Hubungi aku jika jam kuliahmu sudah berakhir.", Siwon tetap berusaha tenang menghadapi Kyuhyun.

"Hyung tidak perlu menjemputku, aku pulang bersama Changmin saja.", Kyuhyun tidak ingin merepotkan hyungnya.

"Changmin tidak memakai mobil hari ini, dia berangkat dengan motor balapnya tadi."

"Mengapa hyung bisa tahu? Hyung memata-matai Changminie ya?", Kyuhyun menuduh Siwon dengan wajah curiga.

"Kyuhyunie,, untuk apa hyung memata-matai Changmin? Seperti tidak ada kerjaan lain saja.", ucap Siwon jengkel dengan pertanyaan aneh Kyuhyun.

"Lalu, darimana hyung bisa tahu dia tidak memakai mobil hari ini?"

Siwon menghela nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan Kyuhyun,"Hyung menghubunginya tadi pagi."

"Hyung mengatakan aku tidak bisa berangkat kuliah karena sakit, iya kan?", Kyuhyun kembali mendengus kesal.

"Hei,,hei,, Kyuhyunie..apa yang hyung katakan itu, bukankah yang sebenarnya?"

"Hyung berlebihan! Kalau begitu aku pulang naik motor saja bersama Changmin."

"Sudah cukup Kyuhyunie, jangan bicara lagi."

"Hyung, aku ini manusia dan butuh bicara.", Kyuhyun masih tetap melawan. "Ayolah hyungie.. biarkan aku pulang bersama Changmin saja.", Kyuhyun mulai memelas.

"Sekali ini saja jangan membantah. Hyung akan menjemputmu.", tegas Siwon. Kali ini dia tidak terpengaruh dengan rajukan Kyuhyun.

Kyuhyun akhirnya mengangguk patuh. Dia melambaikan tangan pada Siwon dan berjalan menuju kelasnya. "Ish,, sebenarnya yang keras kepala di sini siapa?", rutuknya. Kyuhyun telah sampai di depan kelasnya.

"Kyuhyunie,, apa kau sudah sehat? Aku dengar kau sakit dari Siwon hyung, kenapa datang ke kampus? Seharusnya kau beristirahat saja dulu", Changmin telah menyambutnya dengan raut khawatir.

"Jangan seperti Siwon hyung, Changminie. Kau cerewet sekali. Aku baik-baik saja.", ucap Kyuhyun datar.

Changmin sahabat baiknya, namja cerdas yang mempunyai sifat yang hampir sama seperti Kyuhyun. Changmin yang akan selalu menemani dan mengikutinya, yang terkadang terlihat bodoh saat dia harus mengalah dan mengikuti keinginan konyol Kyuhyun. Changmin yang selalu menemaninya makan di jam istirahat, hanya untuk memastikan Kyuhyun makan dengan baik. Itulah Changmin, sahabat yang paling mengerti Kyuhyun, yang terkadang akan terlihat menyebalkan jika dia cerewet mengingatkan Kyuhyun untuk meminum obatnya.

Donghae kembali ke rumah setelah mendapatkan libur beberapa hari untuk proses pengerjaan tugas kampusnya. Dia mendapati rumah begitu sepi, Donghae berpikir mungkin Heechul dan Siwon masih berada di kantor mengingat mereka memang sering pulang malam. Tapi Kyuhyun, tidak biasanya Kyuhyun pulang terlambat dari kampusnya. Donghae akhirnya menghubungi ponsel Kyuhyun.

"Yeoboseyo,, Kyuhyunie kau dimana? Mengapa belum pulang?"

"Donghae hyung.."

"Changminie, mengapa kau yang mengangkatnya? Mana Kyuhyun?"

….

.

.

TBC..?

.

.

.

Hahaha… apa ini? Saya juga tidak mengerti?!

FF yang satu aja belom selesai udah publish yang baru lagi.

Yahh, dibaca saja deh sampai TBC. Jujur saya sudah mentok, tidak bisa mikir lagi.

Bingung…. O.o

Bagusnya ini lanjut apa nggak? Ingin pendapat reader dan masukkannya dong…. :)

Okeh, ditunggu reviewnya, khamsahamnida….. ^^

Author : Belle Bell / Belle Ken