Hurt

.

.

.

.

Disclaimer : Semua milik Tuhan

Pairing : Hanya Yunjae disini

Category : Yaoi, Hurt, Romance, membosankan, alur pasaran

Just enjoy it ^^

.

.

.

.

.

" Yun..."

" Boo!"

Grep

Terlihat ditengah malam pada sebuah taman nampak dua namja baru datang dan langsung berpelukan.

" Hiks... Yun, bawa aku pergi Yun... Hiks..."

" Boo, mianhae... Mianhae..."

Sang namja yang terlihat manly itu terus mengucapkan kata maaf dan mengecupi puncak kepala sang namja yang tengah didekapnya erat.

" Yun, appa Yun... Dia menjodohkanku. Aku tidak mau!"

" Boo... Mianhae"

" Hiks..."

Namja cantik yang dipanggil Boo itu mendekap erat namja yang statusnya adalah kekasihnya itu. Kim Jaejoong dan Jung Yunho, mereka adalah sepasang diantara ratusan bahkan ribuan pasangan sesama jenis yang nasibnya sungguh tragis.

Jung Yunho, ayahnya hanya seorang pegawai biasa dan ibunya hanya ibu rumah tangga dia bertemu dengan Kim Jaejoong yang juga seorang biasa, dia pindah ke daerah komplek gangnam beberapa tahun silam.

Dan Yunho yang melihat Jaejoong untuk pertama kalinya langsung merasakan degup jantung yang menggila, namun semua ditepisnya. Dia tidak ingin di cap 'abnormal' dan pasti akan mengecewakan kedua orangtuanya.

Namun, setelah setengah mati memendam rasa itu dua tahun yang lalu dia akhirnya menyatakan perasaannya Jaejoong dan Jaejoong? Awalnya dia sungguh ragu tapi bukan berarti dia tidak merasakan hal yang sama dengan Yunho. Dia bahkan berusaha memliki yeojachingu walaupun akhirnya hatinya memilih Yunho.

Dan akhirnya selama satu tahun setengah mereka menyembunyikan status mereka sampai akhirnya ayah dari Yunho mendapati anaknya dan Jaejoong tengah berciuman didekat rumah Jaejoong.

Dengan murka dia memarahi Jaejoong dan bahkan menampar wajah putih mulus Jaejoong. Dan hal itu menyebabkan keributan yang besar pada komplek perumahan tersebut. Tak lama ayah dari Jaejoong keluar dan mengetahui segalanya.

Dia terus menyalahkan Yunho atas semuanya. Ayah Yunho yang tidak terima beradu mulut dengan ayah Jaejoong dan akhirnya ibu Jaejoong memisahkan mereka dan menarik suami serta anaknya masuk diiringi tatapan miris dari beberapa orang yang tak sengaja melihatnya.

" Boo... Kau tahu kan aku selalu mencintaimu?" Tanya Yunho masih mendekap Jaejoong

" Ne, aku tahu"

" Kau tahu kau aromamu sungguh candu untukku"

" Ne bear, aku sungguh tahu"

Yunho tersenyum mendengar nama panggilan Jaejoong untuknya.

" Kau tahu kan tubuhmu ini hanya menurut dengan sentuhan siapa?"

" Ya! Beruang pervert! Jangan ungkit hal itu" Ucap Jaejoong dengan wajah bersemu dalam pelukan Yunho

Ya, bukan sekali dua kali tubuh Jaejoong dijamah oleh beruang mesum yang tengah memeluknya, namun untuk membicarakannya sungguh membuat Jaejoong malu. Dia sangat menyukai sentuhan hangat namun menggairahkan yang dilakukan oleh Yunho.

" Boo... Apapun yang terjadi nanti ingatlah bahwa aku mencintaimu. Tidak ada yang bisa memisahkan kita nanti"

" Wae?" Jaejoong mencoba melonggarkan pelukannya dan menatap Yunho " Kenapa berkata seperti itu? Aku tahu kau hanya mencintaiku dan kau pun tahu aku sangat mencintaimu"

" Ne Boo... Tanamkan terus kata - kataku tadi. Aku..."

" YA! Kau masih menemuinya?!"

Deg

Jantung keduanya berpacu kembali namun kali ini bukan karena kehangatan sang kekasih. Mereka tahu siapa yang meneriaki mereka. Sangat amat tahu. Keduanya kemudian melepaskan pelukan mereka.

" Ya! Kenapa kau masih menemuinya?! Cepat pulang!" Teriak Mr. Jung pada Yunho

" Appa..."

" Dasar anak tidak tahu diri! Dan kau! Kenapa masih juga menggoda anakku eoh?! Kau bisa mencari namja lain bukan?! Kenapa harus anakku?! Dasar menjijikkan!"

Jaejoong tersentak kemudian menunduk, airmatanya mengalir deras mendengar ucapan ayah Yunho.

" Appa! Apa yang kau lakukan? Aku sudah bilang berulang kali bahwa aku yang menyeret Jaejoong hingga dia sama sepertiku!" Teriam Yunho tidak terima kekasihnya dihina

" Ya! Kau berani membentak appa karena namja menjijikan seperti dia?! Dimana otakmu Yun!" Mr. Jung menghadapkan dirinya menuju Jaejoong " Kau sungguh manusia menjijikkan yang pernah kulihat! Aku harap tidak akan melihatmu lagi setelah ini!"

Plaakkkk

Jaejoong langsung memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh Mr. Jung. Bukan kali ini saja dia merasakan tamparan kasar milik nanja paruh baya itu. Dia sudah sering menerimanya sejak enam bulan yang lalu.

" Appa!"

" Apa yang kalian lakukan pada anakku?!"

Semua menoleh, ayah Kim Jaejoong datang dan langsung menghampiri anaknya yang wajahnya merah karena bekas tamparan.

" Kau masih mengakuinya sebagai anakmu?! Lihat kelakuannya yang menggoda anakku!"

" Ya! Kau tahu sendiri kan anakmulah yang menyeret anakku sehingga menjadi abnormal sepertinya"

" Salahkan kenapa anakmu memiliki wajah banci seperti itu!"

Mr. Kim menggertakkan giginya. Anaknya memang bertampang seorang yeoja dan dia menyesal akan hal itu.

" Ayo Yun ! Pulang! Bukankah besok kau harus berangkat menuju Jepang untuk menemui tunanganmu?!" Bentak Mr. Jung membuat Jaejoonv tersentak kaget dan menatap Yunho dengan pandangan terluka

Yunho, hari ini dia memang akan memberitahu bahwa dia akan ditunangkan oleh teman ayahnya. Namun, dia sudah menolak perjodohan yang bahkan dipaksa ini!

" Aniyo appa... Aku mohon aku hanya mencintai Jaejoong! Aniyo appa aku mohon"

Tes

Airmata itu mengalir dari mata seorang Jung Yunho. Jaejoong yang melihatnya kembali menundukkan kepala dan menangis terisak, dia sungguh tak sanggup melihat Yunho yang biasanya tegar menangis seperti itu.

" Kau gila?! Dia tidak akan bisa memberikan apa yang appa dan eommamu mau! Pulang sekarang!" Mr. Jung menarik tangan Yunho menjauh dari Jaejoong

" Kau pikir aku mau menerima seorang namja?! Dimana otakmu?!" Mr. Kim ikut menimpali kemudian menarik tangan Jaejoong

Yunho langsung menggenggam tangan Jaejoong, dia tidak ingin berpisah dengan orang yang sudah dia cintai selama ini.

" Boo..."

" Andwe appa! Aku mau bersama Yunho!" Teriak Jaejoong sembari mencoba melepaskan tangannya dari genggaman sang appa sedangkan satu tangannya yang lain berpautan dengan tangan Yunho.

" Dasar anak memalukan! Pulang! Besok kau akan appa kenalkan dengan seorang yeoja bukan?! Jangan berpikiran kau bisa bersama namja sialan yang merubahmu menjadi abnormal seperti ini! Kau sungguh memalukan!"

" Appa..." Lirih Jaejoong

Akhirnya, dengan tarikan paksa orangtuanya genggaman tangan Yunho dan Jaejoong terlepas perlahan. Jaejoong sungguh terisak dan Yunho masih saja mengeluarkan airmatanya. Sedangkan beberapa orang yang melihatnya terutama yeoja menitihkan airmatanya melihat perjuangan cinta sepasang namja yang akhirnya dipisahkan juga oleh orangtuanya.

Brraaakkkkk

Brruukk

Prraaangg

Plaaakkk

Hanya itu yang terdengar saat Jaejoong ditarik kedalam rumahnya, sang istri langsung kaget saat mendengar bunyi berisik itu dan keluar darinkamarnya. Dia mendapati anaknya terduduk dan bekas tamlaran membekas pada pipi juga jangan lupakan terlihat jelas mengalir dari pipinya, luka goresan.

" Yeobo! Apa yang kau lakukan eoh?!" Teriak Mrs. Kim memeluk Jaejoong yeng terisak

" Lihat kelakuan anak kesayanganmu yang menjijikkan itu! Sungguh tidak tahu diri!"

" Apa maksudmu?!"

" Dia masih menemui anak abnormal itu!"

" Siapa maksudmu?" Tanya Mrs. Kim kemudian mengalihkan pandangannya pada Jaejoong dan dia segera mengerti saat Jaejoong mengeratkan pelukannya pada Mrs. Kim " Yunho maksudmu?"

" Siapa lagi kalau bukan dia! Sungguh memalukan! Gay menjijikkan!"

" Cukup! Berhenti jangan berteriak lagi pada Joongie!"

" Ck... Cepat masuk kamar!"

Tanpa aba - aba Mr. Kim menarik kasar tangan Jaejoong dan membawanya ke dalam kamar kemudian menguncinya. Mrs. Kim yang melihatnya sebenarnya dia tidak tega melihat anaknya seperti itu. Tapi, orangtua mana yang ingin melihat anaknya menyimpang seperti itu? Egois memang, tanpa memikirkan kebahagiaan anak mereka memaksa sang anak mengikuti keinginan mereka.

Pandangan orang mengenai hal semacam ini masih sangat tabu dan menjadi aib jika dibicarakan. Dan keluarga Kim juga Jung tidak mau mereka menjadi aib yang bahkan sudah diperguncingkan oleh orang - orang disekitarnya.

" Appa... Hukkss... Bukaa... Aku... Hikss... Mencintainya appa... Aku mohon! Hikss.." Jaejoong terduduk dan terus meraung meminta sang appa membukakan pintu kamarnya yang dikunci

" Renungkanlah Jae..."

" Aku hiks... mencintai Yunho appa... hikkss..."

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki itu semakin menjauh, Mr. Kim memasuki kamarnya dan mencoba bicara pada sang istri tentang anaknya.

Jaejoong menyembunyikan wajahnya pada lututnya yang telah dia tekuk. Sungguh, dia tidak ingin menjadi seperti ini namun atas dasar cinta dia juga tidak bia melepaskan Yunho begitu saja. Dia terlalu mencintai namja tampan itu.

Perlahan Jaejoong bangkit dan duduk dipinggir ranjangnya, membuka laci dimeja nakasnya dan mengeluarkan sebuah album dimana banyak sekali fotonya dan beruang kesayangannya.

Isakkan terus saja mengalir dari mulut kala melihat foto bahagianya bersama Yunho pada kencan pertamanya.

" Bear... Hiks... Saranghae... Wae wae wae?! Kenapa kita harus seperti ini Yun! Hiks..."

Tak

Tak

Jaejoong menoleh dan memandang jendela kamarnya. Seseorang seperti melemparkan sesuatu pada jendelanya. Perlahan dia mendekatkan diri menuju jendela itu dan membukanya.

Deg

Dibawah sana Yunho berdiri memandanginya dengan wajahnya yang terbilang cukup banyak lebam.

" Aku akan naik" Bisiknya pelan

Antara ragu, bimbang dan ingin akhirnya Jaejoong menganggukkan kepala. Dia melihat Yunho tersenyum dan mengambil tangga tak jauh dari belakang rumahnya dan memanjat tangga itu menuju jendela kamar Jaejoong yang ada di lantai dua.

Srreeettt

Yunho berhasil masuk dan Jaejoong langsung memeluknya erat. Dia sungguh tidak ingin kehilangan namjanya ini.

" Boo... Jangan menangis..." Lirihnya

Jaejoong mendongak dan menatap namja tampan itu.

" Kau juga menangis beruang jelek!"

Mereka terkekeh sebentar sampai akhirnya Jaejoong sadar kemudian mendudukan Yunho pada ranjangnya. Dia mengambil kotak P3K yang disimpannya dikamar kemudian mulai membersihkan luka Yunho.

" Kau juga terluka Boo..." Ucap Yunho kemudian mengelus pipi Jaejoong yang terdapat luka goresan

" Gwaenchana..."

" Saranghae Boo.."

" Arraseo..." Jaejoong menundukkan kepalanya dan matanya kembali berkaca - kaca

Grep

Yunho mendekap Jaejoong, dia sungguh membenci segalanya. Membenci keadaannya yang harus berpisah dengan kekasihnya yang amat dicintainya ini.

" Boo... Berjanjilah padaku"

" Hmm?"

" Berjanjilah bahwa kau akan selalu percaya bahwa aku mencintaimu... Jangan pernah ragukan aku sedikitpun Boo"

" Yun... Nado... Ingatlah bahwa aku selalu mencintaimu"

" Kita mungkin tidak bisa bahagia sekarang, tapi nanti aku akan membahagiakanmu. Yakinlah Boo"

" Yun... Hiks... Kumohon bawa aku, aku tidak mau berpisah denganmu"

" Boo.. Kau tahu itu tidak mungkin kan? Eomma bisa terbiasa tanpa appa tapi dia akan melakukan sesuatu jika aku tidak ada disampingnya"

Ya, Jaejoong sangat tahu hal itu. Tiga bulan lalu Yunho membawa kabur Jaejoong dan hal itu sangat fatal bagi Mrs. Kim yang memiliki lemat jantung. Dia mendapatkan serangan jantung dan dirawat selama tiga minggu dirumah sakit dan itu membuat Yunho tidak bisa lagi berpikiran membawa Jaejoong kabur kembali.

" Hiikkss..."

" Hey... Aku sudah bilang bukan? Jangan menangis..."

Yunho mendongakkan kepala Jaejoong dan menempelkan bibirnya pada bibir Jaejoong menyesepnya dengan lembut. Menikmati bibir yang mungkin tidak akan dirasakannya lagi esok hari. Jaejoong mulai membalas lembut ciuman Yunho. Sampai...

Ceklek

" Joongie..."

Jaejoong menjauhkan tubuh Yunho dan menengok ke arah pintu kamarnya dengan takut - takut.

" Eom-eomma"

" Yun? Apa yang kau lakukan? Jika kau disini suamiku pasti membunuhmu"

" Mianhae ahjumma..."

Brukk

Yunho bersimpuh di depan Mrs. Kim.

" Apa yang kau lakukan Yun!" Pekik Mrs. Kim kaget namun dia tetap tidak berteriak takut sang suami bangun dari tidurnya

" Ahjumma... Huks... Tolong restui kami, restui aku dan Jaejoong"

" Yun... Kau tahu itu tidak mungkin kan? Aku... Sungguh tidak bisa berbuat banyak untuk kalian. Ini adalah yang terbaik untuk kalian. Kka.. Pulanglah Yun, aku tidak mau appamu menemukanmu disini dan terjadi perang besar dengan appa Joongie" Mrs. Kim memberikan penjelasannya

Hatinya sungguh sakit melihat anak yang disayanginya menangis sesenggukkan dipinggir ranjangnya namun apa yang harus dilakukannya? Dia hanya yeoja biasa yang harus mengikuti apa kata suaminya.

" Ahjumma..,"

" Jika kau mencintai putraku pergilah deminya... Jangan pernah temui dia lagi"

" Eomma..."

Kali ini Jaejoong menghampiri Yunho dan memeluknya erat dari samping.

" YA! KAU MENYEMBUNYIKAN YUNHO?! Keluarkan dia!"

Deg

Yunho mendongak dan langsung berdiri ketika mendengar suara itu, suara appanya! Yunho memandang cemas Jaejoong.

" Pergilah Yun" Mrs. Kim mengusirnya halus

" Yun..."

Yunho memegang tangan Jaejoong dan membuat Jaejoong berdiri berhadapan dengannya.

" Dengarkan aku Boo... Walaupun nanti aku menikah ingat satu hal hanya kau yang aku cintai tidak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku! Didepan eommamu aku bersumpah akan mencintaimu sampai aku mati nanti Boo!" Ucap Yunho tergesa

" Hukkksss..." Jaejoong menutup wajahnya dengan punggung tangannya

Cup

Yunho mengecup bibir Jaejoong didepan Mrs. Kim yang masih mematung memandangi kejadian didepannya.

Cup

Kali ini Yunho mencium kening Jaejoong cukup lama.

" Percayalah aku akan kembali untuk membahagiakanmu"

Itu ucapan Yunho yang terakhir sebelum akhirnya dia berjalan menuju jendela dan turun dengan tangga yang tadi digunakannya untuk naik tadi. Jaejoong memandangi Yunho saat Yunho berhasil melompati pagar belakang rumahnya.

" Sarangahe" Lirih Yunho menatap Jaejoong dengan wajah sedihnya

" Nado... Nado saranghae" Jawab Jaejoong

Tak lama terdengar langkah kaki menuju kamarnya, Jaejoong dan Mrs. Kim menoleh dan mendapati sang suami berdiri di depan pintunya.

" Kau kenapa membuka pintu kamar ini? Kenapa jendelanya terbuka dan apa namja menjijikkan itu ada disini?! Ayahnya terus saja berteriak didepan!"

Jaejoong membeku, bingung harus menjawab apa.

" Kau lihat ada Yunho disini? Disini hanya ada kami. Temuilah ayahnya dan bilang dia tidak ada! Aku akan menemani Joongie tidur malam ini" Ucap Mrs. Kim

" Ck..."

Mr. Kim berdecak kemudian pergi dari kamar Jaejoong untuk menemui ayah Yunho.

" Gomawo eomma..." Lirih Jaejoong masih ditempatnya

" Ne baby... Hanya ini yang bisa eomma lakukan untukmu dan Yunho"

" Gomawo..."

Jaejoong membalikkan tubuhnya dan memadang jalan yang tadi dilewati oleh Yunho. Sudah tidak terlihat Yunho dijalan sana.

Grep

Mrs. Kim memeluk Jaejoong dari samping dan menaruh dagunya pada bahu sang anak.

" Eomma..."

" Hmm?"

" Kenapa Tuhan menciptakan cinta jika kami tidak bisa menikmatinya?" Lirihnya dengan airmata mengalir dari wajahnya

" Joongie ah... Yakinlah kau akan bahagia nanti"

Jaejoong terus menatap lurus kedepan pandangannya kosong.

' Bahagiaku hanya jika bersamanya eomma, saranghae Yun, dan aku akan menunggumu...'

.

.

.

~ END ~

.

.

.

Whooaaa... apa ini?!

Hmmm...

Siang ini Cho ketemu sama temen dan akhirnya terbentuklah ff ini. Jujur aja, dunia yaoi ataupun yuri ga asing buat Cho. Beberapa temen Cho memang ada di jalan itu. Dan ini cerita salah satu dari mereka. Cinta yang kalah dengan keegoisan keluarganya.

Cho seneng ngedengerin para uke berkeluh kesah soal semenya juga keluarga mereka. Dan mereka bahkan ga canggung buat kissu an di depan Cho. Aigoo... mata Cho ternoda dan ga polos lagi ngeliatnya. Hahahahayy..

Kalo untuk NC, ada beberapa yang cerita pengalamannya. Tapi, kayaknya susah buat Cho nuangin semuanya kedalam tulisan. Jadi, beberapa scene nc yang yaaahh... bisa dibilang terinspirasi dari mereka. Wkwkwkwkkw... aigoo... otak polos Cho... #plaakkk

Dan cerita ini Cho buat untuk salah satu dari mereka yang cintanya kalah dari orangtua. Cho ga bisa bikin sekuelnya karena mereka belum ketemu lagi sampe sekarang, tapi nanti kalo mereka udah ketemu Cho bakal bikin in sekuelnya.

Thanks buat yang ada nyempetin baca dan tulis ripiu untuk ff ini.

Untuk temen Cho, cerita ini dibuat untuk kalian yang mungkin ga baca tapi Cho tetep bangga mempublish cerita ini.

Wish you can reach your happiness someday, and this story made for u...

De & Rie

.

.