Menanti

.

.

.

Genre: Romance & Drama

Pairing: Sasuke Uchiha & Sakura Haruno

Disclamer: Masashi Khisimoto

By: LovelyMina

.

.

.


Puding Strawberry

.

.

.

"Ino! Cepat oper, oper!" teriak Sakura dari bangku cadangan, Ino kewalahan mendengar teriakan Sakura 'Prit' Guy-sensei meniup peluit dan para pemain mulai menepi ke tepi lapangan, Sakura melempar handuk kepada Ino "Kau ini, aku kewalahan tadi mendengar teriakanmu itu memekakan telinga." Sambil cemberut Ino mengelap wajahnya yang bermandian keringat, kelas Sakura sedang jam olahraga seperti kelas Sasuke sebelumnya mereka bermain basket, Ino sudah dipanggil dan kini giliran Sakura bersama setengah anak lainya mereka membagi diri menjadi 2 tim seperti yang sebelumnya

'PRITT!' Guy-sensei meniup peluit dengan keras Neji merebut bola dari Matsuri dan Neji dengan cepat berlari 'Slap' Sakura berhasil merebut bola dari Neji 'Hap' dioper kepada Shikamaru dan 'Shoot' Shikamaru memasukan bola ke ring dengan sempurna, hanya butuh 6 menit setelah peluit berbunyi untuk memulai permaian Sakura sudah bermandian keringat, menjadi salah satu siswa tergesit dikelasnya membuat badanya dengan cepat menyalip dan merebut bola dari lawan tanpa kesusahan

"Seharusnya ia ikut klub basket juga," gumam Ino melihat kecepatan Sakura dalam merebut bola basket 'Prittt,' lagi-lagi Guy-sensei meniup peluitnya "Sampai disini dulu pelajaran olahraga kali ini, cepat ganti baju," ucap Guy-sensei lalu pergi, semua anak bersorak banyak anak laki-laki melanjutkan pertandingan sedang para anak perempuan mulai bergegas keruang ganti wanita mereka sudah gerah semua

"Guy-sensei sadis," ucap Ino saat mereka baru masuk kedalam ruang ganti, Ino dengan cepat mengambil bajunya yang ada diloker "Dia hanya bersemangat saja," ucap Sakura masih sibuk mengelap wajahnya dengan perlahan "Kau seharusnya ikut basket juga Sakura," ucap Ino "Hah?" Sakura tidak mengerti

"Sudah banyak para siswa yang bagus di basket Ino, Kita para klub atletik juga ingin punya icon yang bagus, Sakura contohnya," ucap Matsuri

"Kan masih ada Kiba," jawab Ino "Ayolah, Kiba itu cowok, lagipula basket ada di Uchiha itu dan si Uzumaki," ujar Matsuri, Ino mengangguk setuju sedang Sakura ia cuek saja dengan segera ia berganti pakaian di bilik ganti dan segera keluar ia sudah sangat haus dan ingin kembali ke dalam kelasnya namun sepertinya semua tidak berjalan dengan lancar saat ia berjalan menaiki tangga ia terpleset dan mengakibatkan lututnya terbentur dan berdarah, Sakura meringis lalu mengutuk 'Ada saja yang menimpa oh Kami-sama, Ini menyebalkan' rutuk Sakura dalam hati, mencoba menggerakan perlahan-lahan kakinya namun apa daya ia kembali meringis kesakitan

"Sakura!" panggil sebuah suara yang ia kenali sebagai Naruto Uzumaki, Naruto berlari menghampiri Sakura diikuti Sasuke yang berjalan dibelakangnya "Kakimu berdarah Sakura," Naruto membantu Sakura berdiri tegak "Teme, sebaiknya kita antar Sakura ke uks," ucap Naruto, Sasuke mengangguk lalu tanpa aba-aba keduanya memapah Sakura menuju uks "Apa yang terjadi?" Tanya Sizune sambil mulai mengobati luka Sakura "Hanya terpleset ditangga sensei," ucap Sakura, Sizune menghela nafas "Lain kali hati-hati," ucap Sizune, Sakura mengangguk lalu berjalan sendirian, Naruto dan Sasuke sudah pergi kembali melanjutkan perjalanannya menuju ruang guru

"Sakura!" teriak Ino heboh membuat Matsuri dan beberapa siswi lainya meringis mendengar teriakan Ino "Kakimu kenapa?" Tanya Ino melihat lutut Sakura diperban "Hanya terpleset dan berdarah deh," ucap Sakura dengan nada malas, Ino mengangguk bel istirahat berbunyi "Kau yakin mau ke kantin?" Tanya Ino saat semua murid di kelas sudah keluar untuk istirahat, Sakura memutar bola matanya dengan kesal "Baik-baik kau tunggu disini saja, aku akan ke kantin bersama Hinata dan Tenten," ucap Ino, Sakura mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikanya kepada Ino "Beli apa?" Tanya Ino

"Aku ingin yang seperti biasanya," ucap Sakura, Ino mengangguk lalu dengan cepat Ino menghilang dari pandangan Sakura, tak sampai 15 menit Ino sudah kembali ke kelas bersama Tenten dan Hinata sambil membawa kotak makan mereka masing-masing

"Sakura-chan kenapa? Kata Ino-chan kakimu sakit," Tanya Hinata dengan nada perhatian, Tenten mengangguk antusias (?) "Tadi hanya terjatuh saja di tangga," ucap Sakura singkat mereka makan sambil mengobrol dan obrolan mereka terputus di tengah jalan sebab ada sebuah teriakan yang cukup mengganggu telinga "HINATA-CHAN!" Teriak Naruto diikuti Sasuke yang berjalan di belakangnya, sontak membuat Hinata menunduk malu berbeda dengan Tenten yang sibuk melihat kondisi disekitarnya berjaga-jaga takut ada Neji yang siap membogem Naruto kapan saja dan dimana saja, sepertinya agak agak ngenes ya? …

"Untung disini tidak ada Neji," ucap Tenten kepada Sakura dan Ino yang mengangguk setuju dengan ucapanya "Hinata-chan!" panggil Naruto "Jangan berisik Naruto, kau tidak lihat apa kami masih makan, jadi jangan ganggu kami!" ucap Ino dengan satu tarikan nafas, Naruto memasang wajah sebal dan jengkel seketika

"Ayolah Ino aku hanya mengganggu Hinata sebentar saja, ini mengenai tugas kelompok," ucap Naruto "Tidak boleh!" ucap Ino dengan penuh penekanan, Tenten mengangguk setuju Sakura cuek dengan keadaan jadi ia memakan makananya saja sedang Hinata… gadis Hyuuga tersebut masih saja menunduk.

"Naruto sebaik kau pergi," ucap Sakura, ucapan Sakura membuat Naruto mengembungkan kedua pipinya bersamaan "Kenapa? Padahal…Itai" ucapan Naruto terpotong dengan pekikan sakit yang dirasakan oleh Naruto sendiri, sembari mengusap kepalanya yang terkena pukulan ia berbalik melihat sang pelaku atas pemukulan terhadap kepalanya "Neji," ucap Naruto dengan kaget sekaligus gemetaran disaat yang bersamaan, di belakang Naruto ada Neji yang kini sudah melipat kedua tanganya di dada, menaikan sebelah alisnya dan menatapnya dengan pandangan yang cukup 'mengerikan'

"Apa kau tidak bisa lihat Naruto, adik sepupuku sedang makan bersama teman-teman nya, jadi sebaiknya kau datang dilain waktu," ucap Neji, semua yang berada disana mendengus geli kecuali Hinata tentunya Sasuke yang sahabat Naruto sejak kecil-pun ikut mendengus geli

Akhirnya berkat gertakan dari Neji, Naruto mengalah dan pergi menuju kelasnya bersama Sasuke yang mengikuti Naruto karna memang Sasuke sudah tidak ada kerjaan di kelas orang lain.

"Kasihan Naruto-kun," ucapan lirih dari Hinata menyadarkan Sakura, Tenten dan Ino yang masih membahas prilaku Neji tadi kepada Naruto "Sudahlah Naruto pantas mendapatkannya," ucap Tenten "Dia memang pantas Tenten," Ino ikut menimpali "Aku sudah memberitau Naruto tadi," ucap Sakura,

Bel kembali berbunyi dengan nyaring membuat para murid terpaksa kembali ke kelasnya masing-masing termasuk Hinata dan Tenten kembali ke kelas mereka "Sampai nanti Ino-chan, Sakura-chan," ucap Hinata segera keluar bersama Tenten, Shizune-sensei masuk ke dalam kelas dan mulai belajar seperti biasa

"Ah bosan," ucap Ino pelan sambil mulai kembali menguap Sakura mengangguk langsung saja ia mengedarkan pandanganya dan sedikit terkikik melihat Chouji yang duduk agak di pojokan kelas sedang menutup mulutnya yang sedang menguap, ada Neji mengusap matanya yang mulai berair dan Shikamaru yang sudah pulas tidur dipojokan kelas, Matsuri menutup muka dan menyanggah kepalanya dengan tangan kiri.

Semua anak bersorak senang saat bel pulang berbunyi dengan nyaring "Hari ini kita pulang bersama," ucap Ino, Sakura mengangguk setuju walaupun rumah Sakura jauh dengan Ino tapi mereka searah sampai turun dari stasiun kereta

"Ayo cepat," ucap Ino sambil menarik tangan Sakura "Jarang sekali ingin cepat-cepat pulang, memangnya ada apa?" Tanya Sakura dengan heran "Kau ingat sekarang tanggal berapa?" Ino malah balik bertanya "13, eh hari jadi kalian ya?" Tanya Sakura kaget, Ino mengangguk antusias "Aku mau beli sesuatu buat dia," ucap Ino, Sakura tersenyum mendengar ucapan Ino, sepanjang perjalan menuju stasiun kereta bahkan sampai turun dari kereta mereka berdua tidak menyadari bahwa anak satu sekolahan dengan mereka yang berjalan tak jauh dari keduanya melangkah

"Aku duluan ya," ucap Ino segera berjalan menuju rumahnya Sakura mengangguk dan segera berjalan lagi, hingga "Hey!" panggil sebuah suara sontak Sakura menoleh melihat Sasuke berlari menghampiri dirinya "Ada apa?" Tanya Sakura sambil sedikit memiringkan kepalanya "Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Sasuke, Sakura mengangguk "Bicaranya sambil jalan pulang saja," usul Sakura, Sasuke mengangguk setuju

"Ada apa?" Sakura kembali bertanya, "Kaa-san memintamu datang hari ini sehabis pulang sekolah," ucap Sasuke, Sakura menatap Sasuke dengan heran "Mikoto-baasan?" Tanya Sakura memastikan, Sasuke mengangguk "Baiklah aku akan pulang dulu ke rumah ganti baju baru ke rumahmu," ucap Sakura

Hening…

"Mm, sebenarnya kau kenal Ibuku dimana?" Tanya Sasuke, mendengar pertanyaan Sasuke membuat Sakura tertawa "Maaf," ucap Sakura lalu berdeham sebentar "Ibumu dan Ibuku berteman baik, dan Mikoto-baasan beberapa kali main kerumah jadi wajar aku mengenalnya mengingat aku sering berada di rumah saat Ibumu berkunjung, kenapa kau sampai tidak tau?" Tanya Sakura heran, Sasuke mengangkat kedua pundaknya "Tidak tau, kita saja mengobrol dan berbicara baru akhir-akhir ini," ucap Sasuke jujur, dan kejujuran Sasuke itu secara tidak langsung atau tidak sadar membuat pipi Sakura merona merah

"Nah, aku tidak akan lama jadi sampai jumpa di rumahmu," ucap Sakura segera masuk kedalam rumahnya, sementara Sasuke tersenyum tipis melihat gelagat Sakura yang tadi sempat agak salah tingkah akibat ucapanya,

"Tadaima," ucap Sakura terdengar suara teriakan balasan dari Sasori yang kini berada di kamar mandi, dengan secepat kilat Sakura menuju kamar mandi "Sasori-nii kau tidak sedang sakit perutkan?" Tanya Sakura cemas sambil mengetuk pintu kamar mandi dengan kencang "Aku tidak apa-apa Saku-chan," ucap Sasori dengan suara tertahan, membuat Sakura was-was, beberapa kali sehabis makan makanan yang pedas Sasori langsung bolak-balik ke kamar mandi dan perutnya jadi sering agak nyeri membuat Sasori sakit beberapa hari

Dengan langkah gontai Sakura berjalan menuju kamarnya ia berganti baju dan membereskan meja belajarnya sebentar, ia tertegun melihat Sasori sedang duduk sambil mengelus perut dengan lega, "Mau kemana?" Tanya Sasori menyadari Sakura membawa tas "Sasori-nii benar tidak apa-apa?" Tanya Sakura dengan khawatir Sasori mengangguk yakin "Kalau begitu aku mau pergi sebentar ke rumah teman, tidak akan lama kok." Disusul dengan suara pintu ditutup

Sakura berjalan dengan cepat ia tau letak rumah keluarga Uchiha dan tidak terlalu jauh dari rumahnya dengan cepat ia sampai di depan rumah yang ia tuju "Eh ada Sakura, ayo masuk kau sudah ditunggu dari tadi oleh Kaa-san," ucap Itachi, Sakura mengangguk malu, Itachi mengantarkan Sakura sampai di depan dapur, terlihat Mikoto sedang membereskan dapur

"Kaa-san," panggil Itachi dengan penuh kesopanan, Mikoto segera menoleh dan pandanganya tertuju ke arah gadis berambut pink di samping Itachi "Sakura-chan ayo kemari," ucap Mikoto sambil mengambil 2 buah gelas dan diisinya dengan ocha yang masih panas "Ah terima kasih Mikoto-baasan," ucap Sakura

"Tenang saja, oh ya aku membuatkan sesuatu untukmu," ucap Mikoto sambil mengeluarkan sesuatu dari kulkas sebuah puding berwarna merah muda diatas piring dan mangkuk yang isi fla

"Nah ayo dimakan, itu kesukaanmu bukan?" Tanya Mikoto membuat Sakura terperanga kaget

"Tidak usah kaget begitu Sakura-chan, Baasan sering melihat kau makan puding strawberry setiap kali Baasan kesana," ucap Mikoto membuat muka Sakura merah karna malu, mereka berdua mulai makan puding tersebut sambil mengobrol, lalu masuklah Itachi yang berjalan menuju kulkas sambil mengepit beberapa lembar kertas di lenganya dan handphone yang sedang menyala, Itachi sedang telfonan dengan temanya. Pandangan Itachi terpaku melihat makanan yang dimakan oleh Mikoto dan Sakura

"Itachi-kun mau?" tawar Mikoto, Itachi mengangguk antusias "Ambil saja dikulkas masih banyak," ucap Mikoto lalu tertawa bersama Sakura yang melihat tingkah antusias sang anak sulung Uchiha, dengan segera Itachi menaruh semua kertas yang tadi ia kepit di lenganya dan handphone miliknya di meja, berlari menuju kulkas dan membawa puding serta fla dan duduk rapih sambil memakan pudding tersebut dengan antusias

"Kaa-san jarang sekali membuat puding," ucap Itachi disela-sela mereka makan "Wajar saja Itachi-kun, kau selalu sibuk di kampus atau di kantor jadi jarang makan di rumah dan Sasuke-kun kurang suka makanan manis," ucap Mikoto, Sakura tersenyum mendengar percakapan ibu dan anak

"Oh ya Sakura-chan, apa Mebuki ada di rumah?" Tanya Mikoto, Sakura menggeleng "Sasori-nii bilang Kaa-san dan Tou-san pergi ke Kiri 1 minggu, seharusnya hari senin nanti mereka berdua pulang," jawab Sakura lalu meminum ocha, Handphone Sakura bergetar ada sms dari Sasori-nii

"Kenapa Sakura?" Tanya Mikoto melihat gelagat Sakura "Maaf Baasan, sepertinya Sakura harus pulang sudah mau malam," ucap Sakura, Itachi segera melirik kearah Sakura "Kenapa kau tidak makan malam disini saja Sakura?" pertanyaan Mikoto sukses membuat Itachi tersedak memang Mikoto selalu menawarkan siapapun tamu untuk makan malam, tapi rasanya mungkin akan berbeda jika Sakura akan makan malam disini sedang keadaan Sasori di rumah cukup memperihatinkan

"Terima kasih Mikoto-baasan, tapi Sasori-nii sedang sakit dan aku harus membelikan obat," Ucap Sakura, Mikoto mengangguk tepat bersamaan dengan itu Mikoto melihat putra bungsunya baru saja berjalan melewati pintu dapur

"Sasuke-kun!" panggil Mikoto dengan kencang, tak sampai 10 detik Sasuke segera muncul dengan jaket biru dan celana jeans serta topi hitam "Kau mau kemana Sasuke-kun?" Tanya Mikoto

"Ada barang yang harus dibeli, untuk tugas kelompok," ucap Sasuke, Mikoto tersenyum penuh arti membuat Sasuke dan Sakura bertatapan bingung sementara Itachi tertawa dalam hatinya dan tau arti dari senyuman maut sang Ibunda tercinta "Nah Sakura-chan tak baik anak perempuan malam-malam pulang sendiri, kebetulan Sasuke-kun juga mau pergi, nah kalian bisa pergi berdua," ucap Mikoto membuat Itachi bersorak di dalam hatinya ia tau jalan pikiran sang Ibu

"Tapi aku mau ke supermarket," ucap Sasuke "Sakura-chan juga akan pergi kesana, sudah sekalian saja Sasuke-kun antar jika tidak awas saja, uang jajan Sasuke-kun," ucap Mikoto sambil bergaya ala para peyalana kamar yang meminta tip, membuat Sasuke memdengus pelan Mikoto selalu tau kapan Sasuke benar-benar butuh uang jajan apalagi Sasuke berniat membeli sesuatu untuk beberapa hari kedepan.

Langsung Itachi ketahui bahwa kedua anak remaja tersebut akan selalu kalah telak jika Mikoto sudah keras kepala, "Baiklah aku permisi dulu," ucap Sakua sambil bangun dari kursi tapi ditahan dulu oleh Mikoto "Tunggu dulu Sakura-chan, nah bawa ini untuk Sasori-kun, ia salah satu teman Itachi dan sepupumu Saku-chan," ucap Mikoto menyerahkan sebuah bungkusan yang isinya berupa pudding dan fla seperti yang tadi mereka makan.

Sasuke dan Sakura pamit, Sasuke tentunya pamit pergi sedang Sakura pamit mau pulang, "Aku mau kebagian alat tulis sebentar…" ucapan Sasuke terpotong "Kalau aku harus beli persedian makan dulu," potong Sakura langsung menghilang dari pandang Sasuke, entah secara kebetulan atau tidak tapi keduanya sama-sama menghembuskan nafas lega, mungkin lega karna tidak berdekatan sebab jantung mereka sudah mulai berdetak stabil saat mereka berpisah.

"Ini, dan Ini," ucap Sakura sambil mengambil beberapa sayur "Sudah belum?" Tanya Sasuke tiba-tiba muncul di belakang Sakura membuat Sakura terlonjak kaget "Eh Sudah ko," ucap Sakura sedikit gelagapan

"Yasudah ayo!" Sasuke segera menarik Sakura menuju kasir, entah mengapa Sakura merasakan bahwa Sasuke berjalan dengan sangat cepat "Pelan-pelan," ucap Sakura dengan nafas tersegal-segal Sasuke mendelik sebal "Kukira kau salah satu anggota terbaik klub atletik," ucap Sasuke, Sakura hanya cemberut merespon ucapan Sasuke "Percepat langkahmu!" ucap Sasuke "Kau ini tidak sabaran, kau hanya bawa plastic kecil sedang aku plastic besar yang isinya cukup berat, udara dingin membuat sesak tau," sembur Sakura membuat Sasuke tertegun segera mengambil plastic belanjaan Sakura di tangan kananya dan tangan kirinya mengamit pergelangan tangan Sakura

"Kenapa harus terburu-buru sih?" Tanya Sakura, sepertinya langit yang menjawab menggantikan Sasuke sebab hujan mulai turun "Itu sebabnya," ucap Sasuke enteng mereka berdua mulai berlari dengan nafas tersegal-segal dan pas sekali saat sampai di rumah Sakura hujan semakin bertambah deras

"Ayo masuk! Sampai kapan kau mau didepan pintu." Sakura menarik Sasuke untuk masuk ke dalam ruang tamu, dengan segera ia berlari menuju dapur sambil memanggil "SASORI-NII" teriakan Sakura membuat Sasuke meringis sedang seseorang yang sedang menuruni tangga hampir terjatuh mendengar suara Sakura

"Sedang apa kau disini?" Tanya Sasori melihat Sasuke basah kuyup di ruang tamu

"Berteduh," ucap Sasuke singkat membuat kening Sasori berkedut karna kesal, langsung saja ia segera membuka sebuah laci dan melemparkan handuk tepat mengenai kepala Sasuke "Keringkan lalu kau ikut aku ke dapur, pasti Sakura sedang memasak untuk makan malam," ucap Sasori, sambil mengeringkan kepalanya dengan handuk ia mengikuti Sasori masuk menuju dapur dan benar saja Sakura sudah mengenakan celemek berwarna putih sedang sibuk mengaduk isi panci.

Sasori berjalan mengambil gelas "Kau mau kopi atau teh?" Tanya Sasori dengan nada datar sepertinya sikap overprotective mulai muncul maklum Sakura adalah adik sepupu kesayangan Akasuna Sasori "Kopi," ucap Sasuke, dengan segera Sasori membuat 2 buah gelas kopi dan 1 gelas teh

"Ayo makan," ucap Sakura sambil menaruh bubur ke dalam mangkuk ia tertegun lalu menyipit "Kenapa kalian minum kopi?" Tanya Sakura dengan nada tinggi membuat Sasori dan Sasuke bergidik ngeri "Memang kenapa Saku-chan?" Tanya Sasori, Sakura mendesah pelan "Terserah saja, tapi jangan salahkan aku jika nanti malam kalian berdua pasti akan bergadang sampai larut malam," ucap Sakura segera memakan bubur yang berada dihadapanya sedang Sasori dan Sasuke saling berpandangan masih tidak mengerti

"Sudahlah jangan dipikirkan," ucap Sakura segera membereskan semua barang-barang, "Um, Sasori-nii ini obatnya dan Mikoto-baasan menitipkan ini kepadamu, dan Sasuke, sepertinya kau menginap disini hujan semakin deras apa kau yakin Itachi-nii mau menjemputmu?" Tanya Sakura, Sasori segera meminum obat dan melihat pemberian Mikoto dengan antusias sedang Sasuke mengangguk pelan "Niisan pasti tidak mau repot, besok ia akan pergi pagi-pagi sekali bersama Tousan, dan sopir di rumahku sedang libur," ucap Sasuke, Sakura tersenyum mendengarnya

"Ayo, Kau tidur di kamar tamu saja, seragam sekolah pakai punya Sasori-nii saja ukuranmu dan dia tidak jauh berbeda ko, tapi bukumu bagaimana?" Tanya Sakura sambil mencoba mencocokan baju seragam milik Sasori kea rah Sasuke

"Biar Dobe yang mengambilnya, kenapa baju seragam miliknya ada disini?" Tanya Sasuke dengan heran

"Saso-nii suka sekali menginap sejak smp jadi mungkin ini salah satu seragam yang biasa yang tinggalkan disini, lagipula ia alumni Konoha Gakuen seperti Itachi-nii," jelas Sakura, Sasuke mengangguk paham saat hendak menutup pintu Sakura teringat sesuatu

"Jangan lupa telfon Naruto dan..." ucapan Sakura terhenti

"Sebaiknya kau mandi dulu, nanti demam lagi." Disusul dengan suara pintu ditutup, Sasuke segera menghubungi naruto dan mandi setelah itu langsung tidur dengan sedikit gelisah seperti ada yang terlupakan...

Di rumah keluarga Uchiha

Mikoto sedari tadi gelisah menunggu Sasuke di rumah tamu, karna sudah lama Sasuke pergi tapi tak kunjung kembali yang menjadi sasaran kali ini adalah Itachi tentunya, Fugaku sedang berada di kantor dan baru akan pulang sekitar jam 10 malam

"Itachi bagaimana ini? Sasuke belum pulang, padahal di luar hujan deras," Ucap Mikoto dengan nada khawatir yang sangat kentara "Tenanglah tadi ia bersama Sakura, mungkin sedang berteduh," ucap Itachi sambil memberi Mikoto selimut, bukanya merasa lebih tenang Mikoto justru merasa semakin khawatir dan bersalah "Itu dia Itachi! Bagaimana jika mereka terjebak di jalan di tengah hujan deras pula, kami-sama maafkan aku, Mebuki maafkan aku," ucap Mikoto sambil meremas selimut pemberian Itachi dipangkuanya

Sedang Itachi, ia kini hendak berjalan menuju dapur bermaksud membuat teh untuk menenangkan sang Ibunda yang tengah dilanda kekhawatiran yang besar mengenai anak dan calon mantunya dimasa depan "Kau mau kemana Itachi?" Tanya Mikoto saat sadar Itachi bangun dari sofa ruang tamu

"Aku mau membuatkan Kaa-san teh," ucap Itachi, Mikoto mengangguk baru saja Itachi sampai di depan dapur langkahnya terhenti "Ada apa Kaa-san?" Tanya Itachi sambil menatap sang Ibu yang menatapnya dengan mata yang agak sendu "Coklat hangat saja, kaa-san baru saja minum teh tadi," jawab Mikoto sambil kembali menatap jendela yang tidak tertutupi oleh tirai, jawab Mikoto hampir membuat Itachi terpleset karena jawabanya sama sekali tidak terduga-duga oleh si sulung Uchiha.

Sambil menaduk-aduk segelas coklat hangat Itachi merogoh handphone miliknya yang bergetar

"Hallo," ucap Itachi

"Oh Sasori ada apa?" Tanya Itachi suara diseberang telfon saja menjelaskan sesuatu yang penting

"Hn, baiklah akan kusampaikan secepatnya," ucap Itachi dengan membawa coklat panas ia menghampiri Mikoto dengan sedikit tergesa-gesa "Nah Kaa-san jangan khawatir lagi…" ucapan Itachi terpotong "Itachi-kun bagaimana bisa Kaa-san tidak khawatir, Sasuke dan Sakura-chan pasti kehujanan dan besoknya mereka flu atau demam Itachi-kun," sembur Mikoto membuat Itachi meneguk air liurnya sendiri karna kaget dengan ucapan Mikoto

"Begini Kaa-san, Itachi tadi dapat telfon dari Sasori, Sasori bilang Sasuke akan menginap di rumah keluarga Haruno, nah artinya mereka sudah tidak berada di jalan menunggu hujan reda Kaa-san," ucap Itachi, seketika itu Mikoto menangkupkan kedua tanganya di dada dan berkali-kali mengucap "Terimakasih, Kami-sama," begitu berulang-ulang sampai "Kaa-san nanti coklatnya keburu dingin," tegur Itachi dengan suara pelan, Mikoto mengangguk dengan beberapa kali tegukan gelas coklat tersebut sudah habis tidak bersisa membuat Itachi melongo seketika "Nah Itachi-kun, Kaa-san mau tidur, jangan lupa kunci pintu dan bangun pagi-pagi besok," ucap Mikoto sambil merapihkan selimut dan berjalan menuju kamarnya dan Fugaku dengan langkah ringan meninggalkan Itachi seorang diri

"Haah." Itachi menghela nafas dengan lega sekaligus khawatir, mungkin lega karna sang Ibu sudah tidak terlalu panic lagi dan khawatir jika ternyata jika Sasuke tidak ada yang menjadi sasaran adalah dirinya,

.

.

.

TBC...


Note:

Hallo...

entah kenapa pas bagian Mikoto and Itachi di akhir kayanya agak gimana gitu? mungkin tante Mikotonya agak lebay kali ya khawatirnya? entahlah yang penting chap ini dah kelar...

chap kemarin dango dan chap ini puding, aku mikirin bab jadi laper (curhat deh)

ok bales review dulu:

Febri Feven: Ini dah lanjut...

Kumada Chiyu: Ini juga udah lanjut, kira-kira chap ini sasu masih lucu ngga ya?

YUI only: ok ini dah lanjut...

desypramitha: dah next..., memang sudah ada tanda-tanda mereka suka tapi mereka belum sadar dan berani aja

.

Ok chap ini dah keluar makasih yang sudah mereview dan sebagainya , jadi silahkan tunggu lagi ya silahkan ditunggu chap depan...

mohon maaf atas kesalahan nama pen name dan berbagai Typo(s) yang ada, serta yang tidak berkenan dihati kalian masing-masing

Kotak review ada dibawa jika kalian ingin mereview. saran, komentar dan sebagainya diterima

Salam

.

.

.

LovelyMina