Menanti
.
.
.
.
Genre: Romance & Drama
Pairing: Sasuke Uchiha & Sakura Haruno
Disclamer: Masashi Khisimoto
By: LovelyMina
.
.
.
Prince Of Konoha
.
.
.
.
Sakura Haruno berjalan berdua bersama Ino Yamanaka menuju sekolah mereka Konoha Gakuen yang masih sepi karna mereka berdua datang agak terlalu pagi
"Sepertinya masih sepi, tidak ada orang di sini," kata Ino saat mereka sudah dekat dengan gerbang Konoha Gakuen
"Tentu saja, kita pergi pagi-pagi sekali, bahkan aku harus menunggumu 10 menit di depan rumahmu," ujar Sakura, Ino tertawa mengejek
"Siapa suruh kepagian perginya, aku heran kenapa kau bisa bangun pagi-pagi sekali, padahal setauku kau selalu tidur larut malam," ucap Ino, Sakura terkekeh pelan
"Kebiasan mungkin, Yuk masuk disini dingin," ucap Sakura sambil menarik tangan Ino agar si gadis pirang itu berjalan lebih cepat tak berselang lama setelah kedua gadis tersebut masuk melewati gerbang sekolah sebuah mobil berwarna hitam berhenti dan turunlah seorang lelaki berambut hitam kebiruan
"Ini, bawa dan habiskan jangan sampai tidak dimakan, Kaa-san membuatnya dengan susah payah," ucap lelaki yang lebih tua 3 tahun dari lelaki yang baru turun tadi "Hn" hanya itu jawaban dari sang adik tersebut lalu pergi masuk sembari memasukan kotak makanan kedalam tasnya
"Wah, sepertinya kita tidak sekelas dengan Tenten dan Hinata," ucap Ino dengan cemas saat melihat namanya di papan pengunguman
"Tenang saja, istirahat kita bisa makan bersama mereka berdua," hibur Sakura, Ino mengangguk
"Kelas kita dilantai 2," ucap Ino, lalu mereka berdua naik tangga dengan cepat sehingga tidak membuang-buang waktu untuk mencari dimana letak persis kelas mereka "Ini kelasnya," papan nama kelas tergantung diatas pintu dan Sakura yang memang suka memperhatikan hal-hal kecil langsung saja melihatnya
Mereka segera duduk dibangku incaran mereka, Sakura selalu memilih bangku ketiga dari depan dan paling kiri, disebelah kirinya ada jendela yang menghadap langsung kearah lapangan, Ino pasti selalu memilih tempat duduk disebelah Sakura alasan yang wajar ia ingin selalu bisa mengobrol dikelas setiap waktu dengan Sakura, terkadang hal ini dimanfaatkan Ino jika keadaan terdesak seperti meminjam pr Sakura dan sebagainya.
Matahari mulai beranjak naik diikuti dengan orang-orang yang sudah banyak berlalu-lalang dijalanan untuk mencari kehidupan, banyak para siswa-siswi yang juga sudah datang dengan gembira dan ceria, libur musim dingin kemarin serta kenaikan kelas membuat mereka banyak membawa cerita dan rindu kepada para teman disekolah, salah satunya seseorang berambut kuning cerah dengan warna mata biru jernih
"Hoi Teme, kita sekelas lagi rupanya," sapa si rambut kuning kepada temanya yang dipanggil 'Teme'
"Berisik Dobe," ucap yang dipanggil 'Teme' tadi
"Hoi NARUTO!" teriak seorang pemuda berambut coklat dengan tato segitiga dikedua pipinya
"Woah kita sekelas lagi rupanya," ucap Naruto kepada Kiba temanya yang dulu juga sekelas dengan dirinya Naruto duduk dipaling belakang disebelah kanannya ada Sasuke yang duduk dipojokan seorang gadis berambut biru tua sepinggang masuk dengan kepala agak menunduk "Hinata!" panggil seorang gadis bercepol dua
"Eh Tenten-chan kita sekelas," ucap Hinata kaget, Tenten mengangguk, Hinata duduk disamping kiri Tenten "Sayangnya Sakura dan Ino beda kelas, Tenang saja kelas mereka tidak jauh dari sini," ujar Tenten, Hinata mengangguk
"Hinata-chan, Hay!" sapa Naruto sambil tersenyum 5 jari kepada Hinata yang baru datang
"Eh ada Naruto-kun," ucap Hinata dengan gembira tapi malu-malu
"Begitulah, kita sekelas rupanya, Sakura dan Ino-chan mana?" Tanya Naruto
"Mereka beda kelas dengan kita," ujar Hinata, Naruto manggut-manggut mengiyakan ucapan Hinata
"Teme, nanti kita makan bersamanya, aku sudah lama tidak makan dikantin jadi rindu nih," ucap Naruto
"Tidak," jawaban singkat dari Sasuke, lalu Sasuke menyumpalkan kedua telinganya dengan headset dan menutup matanya.
"Huh dasar pemalas,"cibir Naruto langsung saja mengobrol seru dengan Kiba dan yanglainya meninggalkan Sasuke yang duduk sendirian di pojokan kelas
Di kelas Sakura
"Hallo semua, saya Kakashi Hatake akan menjadi wali kelas kalian tahun ini," ucap Kakashi Sensei sambil menaruh beberapa bukunya di meja guru tersebut
Mereka semua memulai pelajaran dengan bersemangat hingga
"Sensei!" panggil seorang berbanda besar bernama Chouji Akamichi
"Ya Chouji," jawab Kakashi Sensei
"Kapan istirahatnya, Sensei?" lalu suara perut Chouji terdengar keseluruh penjuru kelas, membuat anak-anak tertawa "Tenang saja, tinggal 5 menit lagi seharusnya bel berbunyi," ucap Kakashi Sensei menenangkan Chouji
Dan benar saja 5 menit kemudian bel istirahat berbunyi nyaring banyak anak yang segera berhamburan keluar kelas, ada yang ke kantin, lapangan bahkan perpustakaan juga ada, saat Ino sudah berdiri untuk pergi menemui Hinata dan Tenten, Sakura masih saja duduk ia melihat Naruto, Kiba dan Sasuke berjalan melewati kelasnya, mata Sakura tidak bisa berhenti melihat Sasuke yang berjalan di belakang Kiba dan Naruto
"Hey," panggil Ino menyadarkan Sakura "Maaf," Sakura langsung bangun dan pergi bersama Ino mencari Hinata dan Tenten "Sakura, sebenarnya tadi memperhatikan siapa sih?" Tanya Ino dengan penasaran "Hanya seseorang yang, tidak begitu penting," ucap Sakura dengan cepat sukses membuat Ino melongo
"Sakura! Ino!" panggil Tenten dengan ceria sambil melambaikan tanganya "Hay Ten, Hinata," ucap Ino sedang Sakura tersenyum
"Hari pertama aku tidak bawa bento, kita makan dikantin saja ya," kata Tenten, yang lain mengangguk setuju, kantin penuh sesak terlihat seperti lautan manusia yang kelaparan
"Kita yakin mau makan disini?" Tanya Sakura dengan ragu
"Tenang saja, aku dan Ino akan pergi ke sana kalian berdua tunggu disini," ucap Tenten segera menarik tangan Ino dengan cepat, "Kenapa Ino-chan ditarik?" Tanya Hinata dengan bingung, Sakura tertawa melihat Tenten dengan cepatnya menerobos kerumunan siswa dan siswi yang sedang mengantri membeli makanan
"Tenten tidak menarikku karna dia tau aku paling tidak suka dengan berdesak-desakan dan Tenten tidak akan menarik mu Hinata karna nanti kau gampang terbawa arus disana," ucap Sakura
"Benar juga," kata Hinata mempertimbangkan kenyataan yang ada, "Nah ini onigiri untuk Hinata dan Sakura," ucap Tenten menyodorkan 2 buah kotak kepada Hinata dan Sakura, sedang Ino membawa plastic yang isinya botol minum
"Kita mau makan dimana teman-teman?" Tanya Hinata dengan bingung
"Di sana saja." Ino menunjuk sebuah pohon Sakura yang rindang mereka berempat segera berjalan menuju ke tempat yang dituju
"Selamat makan,"ucap mereka berempat bersamaan, mereka makan sambil mengobrol dan memperhatikan beberapa siswa yang asyik bermain bola dilapangan
"Eh," Ino kaget segera merogoh Handphone miliknya dan tak lama kemudian senyuman mengembang diwajah cantiknya "Sai, eh?" Tebak Sakura melihat ekspresi Ino, Ino mengangguk mukanya berbinar cerah
"Jangan katakan bawa Sai menyuruhmu ketempatnya," ucap Tenten dengan was-was
"Sayangnya begitu, kami tidak ketemu selama liburan, dan aku rindu sekali denganya," ucap Ino
"Hah," Sakura kaget dengan pernyataan Ino "Jangan bilang aku salah lihat, saat tahun baru kau pergi ke taman kota berdua dengan Sai malam-malam," ucap Sakura, muka Ino memucat "Sebaiknya Ino cepat, nanti Sai mengira Ino tidak akan datang," kata Hinata menengahi, mendapat tatapan tidak percaya Sakura dan Tenten
"Yah cepatlah, dan bawa makananmu Ino, kau kira kami akan menghabiskan milikmu," canda Sakura, Ino merengut sebentar lalu berlari-lari kecil menuju tempat Sai berada, sebentar mereka bertiga tidak ada yang berbicara hingga suara nyaring dan cempreng terdengar, membuat Sakura memutar bola matanya dengan bosan, Tenten menghela nafas untuk mengontrol emosinya dan Hinata, kedua pipinya merona merah seperti tomat
"HINATA-CHAN!" panggil Naruto dengan riang saat melihat teman sekelasnya ada didekatnya saat ini, ia berjalan dengan riang dibelakangnya Sasuke, Shikamaru dan Neji mengikuti dengan langkah pasrah "Sepertinya Naruto sukses membuat ketiga temanya itu pasrah Hinata," bisik Tenten ketelinga si gadis sulung Hyuuga yang satu ini, Sakura mencoba mengalihkan pandanganya dari Sasuke yang berjalan cuek dan datar seperti biasa, butuh pertimbangan keras bagi Sakura dan akhirnya Sakura memilih untuk diam membisu saja daripada harus ketahuan memperhatikan gerak gerik Sasuke.
"Hay Hinata-chan, Tenten dan Sakura," sapa Naruto dengan bersemangat, Tenten mengangguk dan tersenyum begitu juga dengan Sakura berbeda dengan Hinata yang diam menunduk menutupi rona merahnya karna malu, "Hinata-chan, kau kenapa? Sakit?" Tanya Naruto sambil memegang kening Hinata dan…
'Ctak' Naruto memegangi kepalanya, rasanya berdenyut-denyut "Neji," ucap Tenten kaget, sedang yanglainya hanya memandang Neji dan Naruto dengan bosan, semua orang yang mengenal Neji dan Naruto sudah tau bahwa Naruto suka sekali mencari perhatian Hinata sedang Neji sang saudara sepupu Hinata yang over protective, Neji hanya bermaksud menjaga Hinata sebab setiap kali Hinata berada radius 1 meter dengan Naruto pasti sepupunya yang satu ini sudah mulai berbicara lebih terbata-bata saat berbicara dengan Naruto dan yang lebih parah Hinata sering pingsan saat Naruto peluk tiba-tiba itu membuat Neji geram.
"Huh beruntunglah kau Naruto bahwa Neji tidak sekelas denganya," bisik Sakura ke telinga Tenten, lalu kedua gadis tersebut hanya tersenyum penuh arti kepada Hinata
"Bolehkan kami bergabung disini Hinata-chan?" Tanya Naruto, Hinata hanya bisa mengangguk saja
"Kenapa kau hanya meminta izin kepada Hinata, Naruto?" Tanya Tenten kedua tanganya ditaruh di dadanya "Merepotkan," ucap Shikamaru melihat perdebatan Tenten dan Naruto yang akan segera dimulai ini, Sakura menghela nafas melihat keduanya beradu debat
"Sudahlah Ten, Naruto," ucap Sakura "Sakura!" ucap keduanya bersamaan lalu segera melanjutkan perdebatan yang telah terjadi "Percuma saja mereka berdua kalau sudah berdebat pasti akan lama," ucap Neji, Sasuke hanya diam melihat semua yang sedang terjadi, Shikamaru terus-terusan menguap
"Ayo Shikamaru, Sakura." Neji bangun disusul dengan Shikamaru dan Sakura "Lho, Kalian mau kemana?" Tanya Hinata "Tentu saja kembali ke kelas," jawab Sakura "Memangnya Sakura, kau sekelas dengan Neji dan Shikamaru?" Tanya Tenten heran, mereka bertiga mengangguk lalu kembali berjalan
"Jika Neji sekelas dengan Naruto, pasti Naruto sudah kau habisi, ya," canda Sakura kepada mereka berdua
"Begitulah," jawab Neji dengan ringanya "Merepotkan," ucap Shikamaru lalu kembali menguap seperti tadi
"Tadi siapa? Cowok yang berambut hitam kebiruan," Tanya Sakura
"Maksudmu Sasuke, dia anggota tim basket dan Judo disekolah kita, masa kau tidak tau sih?" Tanya Shikamaru dengan heran, Neji menghela nafas melihat Sakura menggelengkan kepalanya kecil "Ayolah Shika, dia ini Sakura Haruno yang tidak tau siapa itu Uchiha Sasuke, ia hanya mengenal Buku dan lari, sampai-sampai prince of konoha saja dia tidak tau siapa orangnya," ucap Neji dengan nada mengejek, Sakura hanya menghela nafas karna apa yang Neji ucapkan memang benar apa adanya.
Mereka bertiga sampai dikelas yang ternyata sudah ramai Chouji melambaikan tanganya kepada Neji, Shikamaru dan Sakura yang baru datang "Ada apa?" Tanya Neji melihat Chouji sedang bersemangat
Di meja Chouji banyak kertas yang sudah dipotong-potong kecil dan dikumpulkan dalam sebuah kotak "Kata Kakashi sensei, kita akan mengadakan pemilihan pengurus kelas, jadi semuanya diharapkan duduk," gadis berambut coklat sebahu bernama Matsuri sambil mulai membagikan kertas yang tertulis, Pintu kelas terbuka dengan kasar "Woah Ino, kau mengagetkan saja," ucap Chouji dengan gemas, sedang Ino ia hanya bisa memicicit untuk minta maaf, ia segera duduk dibangkunya
"Kenapa semua sudah ada di kelas, perasaan belum bel," ucap Ino dengan heran
"Kita akan mengadakan polling Ino," ucap Sakura singkat, Ino mengangguk mengerti
"Ok, dengarkan semuanya," Matsuri berada di depan kelas sambil memegang kapur dan selembar kertas "Kakashi Sensei telah menetapkan 4 orang terpilih, kita hanya harus memilih dari ke-4 orang ini, yang pertama Ino Yamanaka, Hyuuga Neji, Haku dan eh ko,"Matsuri bingung "Kenapa?" Tanya Neji singkat
"Ah tidak apa-apa dan yang terakhir Aku Matsuri," ucap Matsuri dengan muka merah, semua anak dikelas mulai menulis di kertas kecil yang diberikan lalu di gulung dan ditaruh di meja guru yang berada didepan
Mereka semua mulai menghitung jumlah suaranya sampai bel berbunyi dengan nyaring, Sakura memalingkan kepalanya karna bosan kearah jendela ia diam memperhatikan seseorang yang ternyata adalah Sasuke Uchiha yang berjalan menuju gedung sekolah bersama Naruto, Hinata dan yanglainya
"Jadi ketua kelas kita Hyuga Neji, lalu wakil kelas kita aku, sekertaris Ino dan bendahara Haku," ucap Matsuri semua mengangguk setuju dan puas akan hasil yang ada "Ah sekertaris, malas nulis, gantikan aku Saku," rengek Ino, membuyarkan lamunan Sakura "Tidak bisa begitu, lagipula tulisanmu rapih dan bagus Ino," ucap Sakura
Bel berbunyi semua anak bersorak senang langsung dengan cepat dan bersemangat membereskan buku, "Dingin ya," ucap Ino sambil memakai Sweater berwarna ungu "Tentu saja dingin, ini sebenarnya baru masuk musim semi Ino," ucap Sakura,
Saat mereka sudah berjalan sampai didepan gerbang sekolah "Ino!" panggil seorang pemuda berambut hitam "Sai, ada apa?" Tanya Ino melihat pacarnya menghampiri dirinya "Kau pulang dengan Sakura, ya?" Tanya Sai melirik Sakura yang berada disebelah Ino "Jika kau mau pulang dengan Ino silahkan saja, aku masih ada urusan, Jaa." Sakura meninggalkan Ino dan Sai yang memasang muka bingung "Ah, gara-gara kamu, Sakura pergikan." Ino kesal kepada Sai lalu berjalan duluan Sai mengacak rambutnya cepat lalu segera menyusul Ino yang sudah berjalan lebih dulu
Sakura berjalan sendirian menuju stasiun kereta,(naik kereta sekali lalu berjalan kaki sebentar 10 menit sampai deh dirumah Sakura), Sakura berdiri menunggu kereta yang belum datang ia tidak sadar tidak jauh dari tempatnya menunggu ada seorang pemuda berseragam sama denganya juga sedang menunggu kereta yang sama denganya, Sakura tersenyum saat mendapati sms masuk lalu dengan gesit ia membalas smsnya
"Sakura Haruno, un?" Tanya seorang pria berambut pirang dikuncir satu dan seseorang disebelahnya pemuda berambut biru, Sakura kaget sontak mundur selangkah "Hah?" Sakura tidak mengerti hanya bisa menggelengkan kepalanya duakali "Begini, Kau sepupu Akasuna Sasori kan, un?" Tanya si pemuda kuncir satu lagi, Sakura mengangguk
"Begini, kami berdua mau bertemu denganya, bisa kami ikut bersamamu, un?" Tanya Deidara
"Soalnya aku lupa jalannya, oh ya namaku Deidara dan ini Kisame, kami teman kakak sepupumu, un" ucap Deidara, Sakura mengangguk agak tertahan, suara berisik mulai terdengar besamaan dengan datangnya kereta "Ayo kita naik Sakura-chan, boleh kupanggil begitu?" Tanya Deidara, lagi-lagi Sakura hanya mengangguk tidak berani menjawab pertanyaan Deidara, Deidara naik duluan begitu juga dengan Kisame baru Sakura,
Kereta siang ini cukup sepi mungkin karna banyak perkerja kantoran masih berkerja, maklum ini masih cukup siang hampir menjelang sore saat ini tapi suhu di Konoha cukup membuat beberapa pejalan kaki menggigil kedinginan. Turun dari kereta mereka bertiga berjalan dengan berisik sebenarnya hanya Deidara saja yang sibuk berceloteh Sakura hanya bisa tersenyum saja sementara Kisame berulang kali menghela nafas pasrah karna dipaksa pergi berdua dengan pemuda yang berisik.
"Tadaima," ucap Sakura diikuti Deidara dan Kisame bersamaan, sontak membuat Sasori yang sedang asyik menonton tv menoleh ia terpekik kaget "Dei, Kisame? Sedang apa kalian berdua disini?" Tanya Sasori masih dengan kekagetanya "Hh lebay," gumam Sakura segera berjalan menuju tangga, kamarnya dilantai 2
"Saku-chan," panggil Sasori membuat Sakura menoleh ia menaikan sebelah alisnya "Obasan dan Ojisan pergi ke Kiri selama 1 minggu, dan dikulkas tidak ada apa-apa," ucap Sasori mengingatkan "Iya," jawaban singkat dari Sakura lalu kembali naik menuju kamarnya "Kenapa adik sepupumu itu Sasori?" Tanya Kisame dengan heran
"Dia hanya sedang mengantuk, kebiasaan dia tidur siang," ucap Sasori
"Oh ya ada apa?" Tanya Sasori "Kita bertiga diminta ketua untuk mengambil beberapa barang," ucap Deidara, Sasori mengangguk "Saku-chan, aku pergi dulu kau makan diluar saja," Teriak Sasori diikuti suara pintu ditutup, Sakura mendengus melihat tingkah kakak sepupunya yang seenaknya pergi itu, padahal ia tau bahwa sekarang ia benar-benar mengatuk.
Merebakan badan dikasur tanpa mengganti seragam lalu 2 menit kemudian langsung jatuh tertidur dengan nyenyak itulah kini yang sedang dilakukan oleh nona Haruno kita yang satu ini, "Ah lapar," gumam Sakura terbangun dari tidur siangnya lalu melihat jam dikamar itu, ia segera mandi dan bersiap untuk pergi, saat mengecek handphone miliknya ia agak terkaget melihat 3 panggil tidak terjawab dari Ino dan 1 pesan dari Tenten, segera saja ia membuka pesan tersebut
From: Tenten
Sakura kau dimana? Kenapa panggilan Ino tidak kau jawab? Ino khawatir tuh karna panggilannya tidak dijawab, niatnya sih kami ingin mengajakmu ke mall untuk beli barang yang waktu itu kita semua incar, tapi sepertinya kau sibuk ya? Balas ya smsnya, jangan bikin khawatir.
Sakura segera membalas pesan dari Tenten dan bergegas mengunci rumahnya dan pergi, perutnya sudah tidak bisa ditolerir karna lapar yang sekarang ia alami, ia berjalan menuju area pertokoan ada sebuah kedai langganannya, nah senyum Sakura kini mengembang melihat kedai langganannya buka saat ini, sebuah kedai ramen bernama Ichikaru sebenarnya adalah langganan Naruto, Sakura tau kedai inipun dari Naruto dan suka kesini bersama Sasori ataupun yanglainya jika dirumah tidak ada makanan
"Hay Sakura, sendiri saja?" Tanya Ayame, anak dari sang pemilik kedai "Iya, temanku sedang pergi dan dirumah aku sendirian, ramen dan ocha 1," ucap Sakura, Ayame mengangguk, sembari menunggu ia melihat kearah jam, sebentar lagi waktunya makan malam tapi tadi Sasori masih belum pulang dan Sakura tidak berpikir panjang mengenai hal itu saat semangkuk ramen yang masih panas dan segelas ocha hangat sudah hadir di depanya saat baru menyumpit mie ramen sebuah suara tidak asing baginya
"Sakura!" panggil Naruto dengan bersemangat, bersama 2 orang pemuda yang lain dibelakangnya "Berisik dobe," ucap Sasuke dengan geram sedang pemuda yang satunya hanya bisa tersenyum melihat hal tadi "Boleh kami duduk disini, Sakura?" Tanya Naruto, Sakura mengangguk dan menurunkan sumpitnya "Ayame-san ramen jumbo 1 dan ramen biasa 2, ocha 3," teriak Naruto, Ayame mengangguk tanda ia mendengar pesanan Naruto
"Oh ya Naruto kenalkan ini Itachi dan Sasuke Uchiha," ucap Naruto
"Ah ya, seharusnya Sakura kenal si teme ini," ucap Naruto lagi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal "teme?" Tanya Sakura tidak paham "Itu panggilan kesayangan Naruto untuk Sasuke," jelas seorang pemuda yang bernama Itachi, Sakura mengangguk paham dan mereka bereempat mulai makan.
"Ah kenyangnya," ucap Naruto sambil mengelus perutnya dengan perlahan, Sakura tertawa melihat tingkah Naruto "Tentu saja, kau makan porsi jumbo Naruto," kata Sakura, tak sengaja Sakura memandang Sasuke yang melihat tingkahnya, muka Sakura memerah sedang Sasuke membuang mukanya kelain arah, Itachi yang melihat itu hanya bisa tersenyum penuh arti
"Nah Sakura, rumahmu dimana?" Tanya Itachi dengan ramah, "Di dekat sini, tepatnya 2 blok ke kanan dari sini, dekat dengan taman," ucap Sakura "Oh kita searah hanya saja, rumah kami lebih dulu daripada kau, mau pulang bersama?" Tanya Itachi, Sasuke melotot tidak percaya sedang Sakura menimbang-nimbang "Niisan," ucap Sasuke singkat tidak terima dengan ajakan kakaknya "Diamlah Sasu, sekarang sudah malam, kau mau temanmu ini kenapa-kenapa?" Tanya Itachi, Sasuke tidak menjawab hanya melotot sebentar
"Sudahlah ikut saja, lagipula Sasori-nii pasti tidak akan keberatan, benarkan Saku?" Tanya Naruto, Sakura mengangkat bahu "Ayo." Itachi bangun bersama Naruto lalu Sakura dan Sasuke, Naruto berbeda arah dengan Uchiha dan Haruno arah rumahnya.
Itachi banyak berceloteh kepada Sakura, sedang Sasuke berjalan tepat dibelakang mereka berdua "Nah ini rumah kami, kediaman Uchiha, mainlah sekali-kali ya Sakura," ucap Itachi, Sakura mengangguk "Sampai jumpa Itachi-nii," ucap Sakura memandang Itachi lalu beralih kepada Sasuke yang masih asyik dengan kecuekannya saat ini, Sakura berbalik dan segera kembali berjalan menuju rumahnya
"Dia cantik kan Sasu?" Tanya Itachi, "Siapa?" balas Sasuke pura-pura tidak tau "Tentu saja Sakura," ucap Itachi dengan senyum kemenangan melihat Sasuke agak canggung, sepertinya Sakura sudah dapat restu dari Itachi-nii tinggal Fugaku dan Mikoto, itupun jika Sakura yakin bahwa ia suka dengan si bungsu uchiha sepertinya.
.
.
TBC...
Note:
kotak review menunggu untuk kalian ketik :)
.
.
.
LovelyMina
