DADDY, I MISS YOU!

.

AQUARYOUNG21

.

FAMILY, ROMANCE, DRAMA, HURT/COMFORT

.

CAST

SM FAMILY, GS for UKE

.

.

.

DADDY, I MISS YOU! CHAPTER 1

.

.

.

.

.

Senin pagi pukul 7, seorang yeoja yang masih sangat cantik dengan usia kira kira 30 tahunan membuka pintu mahoni bercat cokelat itu pelan dan menampakkan sesosok pemuda tampan masih bergelung di bawah selimut hangatnya. Ia membuka tirai yang menutupi kaca jendela kamar itu dan membiarkan sinar matahari menerobos masuk.

"Sehuna~ ireona~ tidakkah kau seharusnya ke sekolah?" Ucap yeoja itu pelan.

"Mommy, 5 menit lagi" lenguh pemuda itu pelan dengan mata yang masih terpejam. Tangannya semakin erat memeluk guling yang merupakan teman tidur setianya. Yeoja itu tersenyum.

"Mommy sudah buatkan sandwich daging asap dengan extra keju untukmu loh" ucap yeoja itu berjalan menjauhi ranjang yang ditiduri Sehun.

"Ah jinjja?! Arraseo aku bangun dan mandi sekarang!" Ucap Sehun melompat dari tempat tidurnya dan segera bergegas ke dalam kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

Tak sampai 10 menit Sehun sudah sampai di meja makan dia menyampirkan tas nya pada kursi makannya.

"Pagi mom!" Ucapnya mencuri sebuah ciuman pipi mommynya.

"Pagi jagoan!"

"Mom, sabtu ini ada acara di sekolahku, olahraga bersama orang tua"

"Oh maaf tapi eomma ada janji bertemu dengan client hari itu, datanglah bersama samchon saja" ucap yeoja cantik yang tengah menaruh makanan di meja makan itu.

"Eum, mommy, teman temanku yang lain akan datang bersama ayah.." Ucap Sehun dengan nada ragu, sementara yeoja yang tadinya sibuk menata meja makan menatapnya hangat penuh kasih sayang.

"Sehun tahu kan? Daddy nya Sehun tak bisa datang, jadi pergi sama samchon saja ya?"

Dengan berat hati Sehun mengangguk mematuhi setiap ucapan eommanya. Tak lama hening seseorang ikut bergabung dengan mereka di meja makan.

"Selamat pagi keluargaku yang paling ku cinta" ucap namja dengan suara nyaring itu.

"Oh, Jongdae -ya sabtu ini bisa mengantar Sehun ke sekolahnya kan? Ada acara olahraga bersama orang tua tapi aku tak bisa datang" ucap yeoja cantik itu lagi.

"Arraseo noona! Apa ini semacam perlombaan? Baiklah ayo kalahkan yang lainnya babyHun!"

"Yak! Samchon aku sudah 14 tahun jangan panggil aku baby lagi" protes Sehun sedikit kesal dengan panggilan babyHun yang selalu dilayangkan Jongdae kepadanya.

"Mau berapapun usia mu, bagiku kau keponakan terlucu dan akan selalu pantas dipanggil babyHun" ucap Jongdae lagi. Sehun tetap mempoutkan bibirnya, enggan dipanggil babyHun karena menurutnya itu sangat kekanakkan sekali.

"Arraseo, Sehun. Jangan semberut terus sayang~ makan sekarang atau kau akan terlambat" ucap yeoja cantik yang bertindak sebagai mommy nya Sehun.

"Ok, mom!"

.

.

Joonmyeon melangkah menuju gedung tempat dimana ia bekerja. Security dan para staff lainnya yang ditemuinya tersenyum dan menyapanya ramah sekali. Salah satu faktor yang membuat Joonmyeon betah bekerja di sini.

"Oh noona!" Panggil seseorang. Joonmyeon menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Seorang pria berwajah tampan dengan stelan hitam yang sangat rapi tengah mencoba menghampirinya.

"Annyeong noona"

"Annyeong sajangnim~" balas Joonmyeon pelan.

"Noona, panggil aku Chanyeol saja" ucap pria itu, Chanyeol.

"Tak bisa begitu, ini wilayah kantor jadi aku harus tetap memanggilmu secara formal"

"Ah baiklah tapi di luar itu bersikap biasa saja, kita kan satu Universitas" mereka tertawa sebelum akhirnya seorang gadis manis berambut brunette menghampiri mereka.

"Sajangnim, aku ingin memberi tahu sesuatu" ucap yeoja itu. Chanyeol menatapnya sekedar lalu berkata,

"Apa itu nona Byun?"

"Presdir perusahaan dari Kanada itu meminta pertemuan dipercepat menjadi siang ini, sementara siang ini anda harus menghadiri rapat dengan dewan direksi perusahaan" ucap si nona Byun. Chanyeol menghentikan langkahnya dan tampak berpikir sejenak.

"Besok adakah jadwal kosong?" Tanya Chanyeol, nona Byun mengecek notesnya sebelum akhirnya dia menggeleng.

"Tidak ada jadwal sajangnim, besok anda memiliki waktu kosong sajangnim"

"Pindahkan rapat direksi esok hari, perusahaan Kanada lebih penting hari ini" ucap Chanyeol kemudian kembali melangkah sementara nona Byun berpamitan. Joonmyeon tersenyum melihat tingkah Chanyeol.

"Jangan terlalu dingin pada sekertarismu itu, ku rasa dia menyukaimu" ucap Joonmyeon seraya menekan tombol lift. Chanyeol tertawa pelan mendengarnya.

"Sayangnya aku tak menyukainya noona" ucap Chanyeol santai. Joonmyeon tertawa mendengarnya.

"Kenapa tidak? Menurutku nona Byun gadis yang manis, dia cantik dan muda, lagi pula menurutku dia baik, kenapa tak menyukainya?" Tanya Joonmyeon heran. Matanya melihat pantulan dirinya pada cermin yang menjadi kerangka lift ini seraya memikirkan tentang nona Byun yang sedang mereka bicarakan.

"Aniyo, kau tahu noona, aku menyukai gadis yang berusia 3 tahun lebih tua. Aku menyukai seorang noona!" Ucap Chanyeol seraya membentuk angka 3 dengan jari -jari panjangnya. Joonmyeon tersenyum.

"Aku 3 tahun lebih tua darimu, apa ada kemungkinan kau menyukaiku?" Tanya Joonmyeon dengan nada bercanda. Dia tertawa kencang karena melihat Chanyeol yang tidak berubah sejak kuliah dulu. Sementara Chanyeol terdiam dan menatap Joonmyeon takjub.

"Ah lupakan! Aku hanya bercanda, dan wajahmu kenapa seperti itu?" Ucap Joonmyeon kemudian, tapi kini giliran Chanyeol yang tersenyum lebar.

"Noona, pernahkah noona berpikir kalau aku akan menyukai noona? For real?"

TING

Pintu lift terbuka, dan Chanyeol segera melangkah keluar sementara Joonmyeon malah mematung di dalam lift.

"Noona, kita sudah sampai" ucap Chanyeol dan berhasil membuyarkan kebekuan Joonmyeon. Joonmyeon tersenyum kikuk sebelum akhirnya keluar dari lift itu.

"Kau buat aku sempat berpikir kalau yang kau katakan tadi itu serius" ucap Joonmyeon dengan senyuman yang kaku. Chanyeol tertawa pelan.

"Bagaimana jika aku memang serius?"

.

.

Sehun sudah berada di kelasnya setelah tadi Jongdae mengantarnya ke kelas.

"Ya, Kim Sehun jadi nanti kau hari sabtu pergi bersama siapa?" Tanya Jongin, salah satu teman Sehun.

"Samchon ku" ucap Sehun pelan.

"Tidak bersama eommamu?" Tanya Jongin lagi. Sehun menggeleng pelan. "Lalu appa mu?"

DEG

Sehun berdebar begitu kata Appa terucap. Appa? Selama ini Sehun tidak pernah melihat appanya. Ketika ditanya eommanya hanya menjawab 'appa sedang pergi, dia tak bisa datang'. Lalu sekarang, sehun harus menjawab apa?

"Umm.. Soal itu, appaku, dia tidak bisa datang karena suatu hal" ucap Sehun sedikit terbata. Jongin paham, jadi dia mengangguk saja. Jongin dan Sehun sudah berteman sejak kecil. Sudah 14 tahun. Dan selama 14 tahun pula Jongin belum pernah sekali pun melihat appanya Sehun. Pernah sekali dia mendengar kalau appanya Sehun itu pergi jauh sekali, itu pun setelah diam diam menguping pembicaraan eommanya. Jongin merasa hidup Sehun itu berat.

KLEK

Pintu terbuka dan menampilkan sosok manis primadona kelas. Xi Luhan. Jongin tak bisa mengalihkan perhatiannya dari sosok Luhan.

"Dia semakin cantik saja, kau beruntung bisa bertetangga dengannya, menaiki bus dengan rute yang sama, melihatnya menyiram bunga setiap sore.." Jongin mulai mengoceh tentang 'keberuntungan' yang dimiliki Sehun. Ya semuanya tahu kalau Jongin ini menyukai Xi Luhan. Namun tak ada yang tahu bagaimana perasaan Luhan yang sebenarnya.

"Luhan~ annyeong" ucap Jongin. Tiba -tiba saja namja tan itu sudah menghilang dari sisi Sehun dan kini tengah duduk di samping Luhan. Mencoba menggoda yeoja itu.

"Oh annyeong Jongin" ucap Luhan ramah sekali diiringi senyuman menawan. Mata rusanya menatap Jongin teduh. Jongin pun tak kuasa untuk menahan kegembiraannya. Tanpa Jongin sadari Sehun tengah mencibirnya karena perilaku menggelikannya itu.

.

.

"Jess, ireona!" Ucap seorang pria berambut blonde dengan suara serak khas orang yang baru saja bangun tidur. Dia mengguncang pelan sosok yeoja cantik yang tengah tertidur di sampingnya.

"5 menit lagi eomma" lenguh si yeoja tak kunjung membuka matanya.

"Aku harus menemui presdir Park hari ini, siapkan bajuku serta sarapan! Aku menikahimu bukan untuk membiarkanmu tidur!" Seru namja itu mulai emosi. Menyesal menikahi gadis manja dan pemalas seperti istrinya ini, Jessica.

"Kris~ yeobo yaa kau bisa menyiapkannya sendiri kan" ucap Jessica. Kris menggaruk alisnya frustasi. Dia frustasi menghadapi Jessica yang seperti ini. Mereka sudah menikah 10 tahun dan Jessica masih kekanakkan seperti ini. Menyebalkan.

"Tak ada uang untuk mu sebulan ke depan Jess!" Ucap Kris berang lalu segera pergi ke kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi Kris tak langsung mandi melainkan mencuci wajahnya lalu bercermin. Memikirkan kembali apa saja yang sudah terjadi.

"Aku menyesal"

.

.

Pukul 1 siang saat Chanyeol menerima tamu pentingnya dari Kanada. Seorang Pria tampan dengan setelah jas mahal dan rapi. Dia sedikit lebih tinggi dari Chanyeol dan sangat berkharisma.

"Ah selamat datang di Korea Tuan Wu, bagaimana perjalanan anda untuk sampai kemari?"

"Ah terima kasih tuan Park, perjalanan cukup melelahkan" ucap tuan Wu diselingi senyuman.

"Mari silahkan duduk, oh ya sebentar aku akan memanggil staff ku yang akan bekerja untukmu dalam proyek ini" Chanyeol menekan tombol di teleponnya. "Nona Byun panggilkan nona Kim ke ruanganku" titah Chanyeol. Tak lama terdengar suara pintu diketuk, Chanyeol menyuruhnya masuk dan terlihatlah rupa nona Kim itu. Yeoja yang masih sangat manis padahal usianya sudah menginjak kepala 3.

"Nah tuan Wu, itu staff saya yang nantinya akan jadi perpanjangn tangan perusahaan Park untuk proyek ini" jelas Chanyeol. Tuan Wu menoleh ke arah nona Kim.

"A -an..nyeong" tuan Wu terbata melihat sosok nona Kim. Begitu pun nona Kim yang membeku di tempatnya.

"Ah tuan Wu dia staff andalanku, nona Kim Joonmyeon"

DEG

Apa ini benar kau?

.

.

Sehun tengah duduk di halte bus dekat dengan sekolahnya. Dia duduk di sisi kiri halte bus sementara di ujung lain duduklah seorang yeoja manis yang tak lain adalah Xi Luhan. Sehun memasang headphone nya dan tanpa sadar dia jadi memandangi yeoja itu. Ia memandangi Luhan secara seksama. Jongin benar, Xi Luhan memang cantik. Matanya berbinar seperti mata rusa, kulitnya juga putih walau tak seputih kulit sehun, dia yeoja yang manis, rambut madunya membuat Xi Luhan terlihat seperti boneka yang hidup. Sehun terlalu memperhatikan Xi Luhan sampai dia tidak sadar kalau Bis nya datang. Dia sedikit berlari untuk masuk. Di Bis itu sedikit ramai jadilah mereka berdiri. Sehun berdiri tepat di samping Luhan.

"Oh hai, Sehun" sapa Luhan. Sehun mengangguk sebagai jawaban dari sapaan Luhan. Entah kenapa lidahnya kelu saat mendengar suara lembut Luhan.

CKIT

Bus nya mengerem mendadak membuat para penumpang yang berdiri terguncang. Dan Luhan, tubuhnya oleng dan hampir jatuh beruntung Sehun menangkapnya lebih cepat.

"Gomapta" ucap Luhan.

"Jangan lupa pegangan" ucap Sehun seraya menunjuk pegangan yang menggantung. Luhan menatap pegangan itu kemudian menatap Sehun, bergantian.

"Aku tak sampai" bisik Luhan. Sehun bersumpah Luhan sangat menggemaskan. Pipinya memerah mungkin dia malu.

"Arraseo, aku akan berpegangan untukmu, kau bisa pegangan padaku" ucap Sehun. Dan dengan sedikit sungkan Luhan memegang ujung kemeja Sehun yang keluar dari celananya.

"Kau tidak sedang berpegangan Xi Luhan, kau hanya menyentuh ujung kemeja ku" ucap Sehun dengan tawa yang geli. Wajah luhan kembali semerah tomat. Sehun pun akhirnya menggenggam tangan Luhan dengan tangan kirinya.

"Seperti ini berpegangan itu" ucap Sehun. Tanpa Sehun sadari, dada Luhan berdebar kencang sekali seperti hampir copot. Di lain sisi, Sehun pada hari pertama pengamatannya mengenai Xi Luhan, dia mengetahui satu hal, Xi Luhan yeoja yang lucu, imut dan menggemaskan.

.

.

Joonmyeon kembali melayang menuju kejadian beberapa malam sebelumnya. Joonmyeon tersenyum memikirkan hal yang sudah ia lewati bersama dengan kekasih tampannya. Matanya menerawang menatap pemandangan langit yang sangat indah sore hari itu. Senyumannya sangat cerah namun kemudian tergantikan raut kegelisahan. Joonmyeon menatap tangannya, dan kembali memutar memorinya. Ia masih tak percaya malam itu, tangannya ini, telah meraba punggung milik kekasih tampannya yang saat itu tak berbalut sehelai benang pun. Joonmyeon kembali melayang menuju beberapa malam sebelumnya, tepat malam dimana hari kelulusan mereka diumumkan. Joonmyeon memegang predikat pertama sebagai lulusan terbaik. Dan bahagia nya joonmyeon karena dia berhasil mendapatkan beasiswa menuju universitas impiannya berkat hasil ujiannya yang bisa dikatakan sangat memuaskan. Andai saja orang tuanya masih hidup mereka pasti akan sangat bangga dengan Joonmyeon.

"hai yeppeo, kenapa senyum senyum di sana?" ucap seseorang yang tengah berdiri bersandar pada mobil hitam mengilapnya.

"ya! Aku sudah menunggumu lama sekali tuan tampan!" ucap Joonmyeon degan wajah yang dibuat buat seolah olah dia marah. Namja yang tadinya bersandar di mobilnya itu menghampirinya.

"mianhae~" ucap namja itu menarik tangan Joonmyeon dan menuntunnya masuk ke dalam mobil mewahnya. Dia mendudukan Joonmyeon di kursi sebelah pengemudi.

"aku punya sesuatu untukmu" ucap namja itu, dia mengambil sesuatu dari jok belakang. Sebuket bunga mawar putih dan sebuah kotak berwarna merah dengan pita berwarna pastel.

"chukkhaeyo~" ucap namja itu menyodorkan 2 benda itu.

"ige mwoya?" Tanya Joonmyeon bingung.

"buka" ucap namja itu. joonmyeon membuka kotak itu dan matanya membulat sempurna. Di dalam kotak itu ada sebuah gaun yang cantik lengkap dengan sepatunya.

"untukku?" tanyanya pelan. Namja itu mengangguk.

"pakai nanti malam yaa, aku jemput kau, kita harus merayakan kelulusanmu" ucap namja itu mengecup kening joonmyeon lembut.

"gomawo chagi!" ucap Joonmyeon memeluk namja itu.

Aku sangat menyukaimu, aku harap kau hanya menginginkanku seperti aku yang hanya menginginkanmu. Aku tak pernah berpikir untuk melepaskanmu, kau yang sempurna untukku.

.

.

Joonmyeon melangkah pelan di parkiran menuju mobil putihnya. Dia merasa seseorang mengikuti langkahnya. Dia menoleh ke belakang dan benar, seorang pria tampan tengah berdiri mengikutinya.

"mau apa lagi?" Tanya Joonmyeon. Pria itu tersenyum lembut.

"aku bahagia aku menemukanmu.. lagi" ucap pria itu. joonmyeon memunculkan segaris senyum tipis di wajahnya.

"apa aku tidak salah dengar? Berhenti membual tuan Wu" ucap Joonmyeon, dia segera berbalik melanjutkan langkahnya namun tangannya keburu ditarik oleh tuan Wu.

"aku serius, selama ini aku mencarimu. Aku merindukanmu" ucap tuan Wu pelan. Dia sudah memposisikan dagunya di ceruk leher jenjang Joonmyeon. "aku bahagia sekali bisa melihatmu kembali, mengetahui kau masih bernafas sampai detik ini, aku bahagia kau masih ada, bahkan sekarang aku bisa menyentuhmu lagi" ucap tuan Wu. Sedetik Joonmyeon merasa senang, beban yang selama ini ditanggungnya sedikit berkurang saat dia berhasil melihat kembali namja ini lagi.

"Wu, ini masih di kantor. Dan aku ingin pulang, aku harus memasakkan makan malam untuk keluargaku" ucap Joonmyeon, yeoja itu beranjak dan menatap tuan Wu sekilas.

DEG

Keluarga? Joonmyeon sudah berkeluarga?

TBC

Ff kesekian dengan main cast duo leader tercintah, my special 100, akhir akhir ini galau banget denger kabar tak mengenakkan dari tanggal 15 kemarin. jadi bikin cerita ini~~

Coba dikasih tanggapan, apapun itu saya terima~~

Sincerely, Aquaryoung21 :")