This FF Create by: Chochokai

Cast:

-Xi Luhan (Luhan)

-Oh Sehun (Sehun)

-Kim Jongin (Kai)

-Park Chanyeol (Chanyeol)

-Kim Junmyeon (Suho)

Rate: T

Warning: Typo everywhere

.

.

.

.

.

Luhan melihat pakaiannya, sekarang ia baru menyadari bahwa ia menyamar menjadi yeoja .Tapi, baru 5 menit Luhan berada disini ia sudah membongkar penyamarannya, "Entahlah aku tak ingin mengingat itu, kalau kau?"

"Aku cucu dari pembuat pesta ini."

.

.

.

.

.

.

Give me your choice!

.

.

.

.

"O-oh jadi kau cucu dari pembuat pesta ini." Luhan mengangguk polos namun, sedetik kemudian ia menatap namja disebelahnya dengan pandangan tak percaya, "Kau cucu nyonya Oh?!"

Namja berkulit tan tersebut tersenyum simpul -lagi- "Namaku Kai senang berkenalan denganmu." Tangan besar namja bernama kai itu membawa tangan Luhan berjabat tangan dengannya, "Kalau kau?"

"E-eh? Luhan inmida." Luhan salah tingkah sendiri begitu mengetahui bahwa Kai adalah cucu dari nyonya Oh, ia tak menyangka nenek sialan itu ternyata mempunyai cucu yang cukup baik seperti Kai. Ia mengira nenek itu hanya mempunyai cucu kurang ajar seperti seseorang yang menendang bokongnya waktu lalu.

"Oh iya, bagaimana kau bisa mengetahui bahwa aku adalah orang yang sama seperti seseorang yang bertemu denganmu di bus semalam?"

"Itu karena-" Jongin menggantungkan kata-kata selanjutnya lalu membelai pipi Luhan lembut, "Hanya kau yang memiliki wajah semanis ini."

Semburat merah tersebar di kedua pipi Luhan walaupun tak terlihat dengan jelas namun terlihat jelas di mata Kai, "Kau jauh lebih manis seperti ini."

Luhan tak percaya rona merah di pipinya muncul begitu saja padahal ia sudah sering di bilang manis oleh teman-temannya tapi, ini berbeda. Ada perasaan yang berbeda jika lelaki tan didepannya ini yang mengatakannya, apakah kau sudah tak normal lagi, Luhan?

"Sadarlah,Luhan." Gumam Luhan seraya menapar kedua pipinya pelan berharap ia kembali berfikir normal.

"Hei." Kai menahan kedua tangan Luhan dan tersenyum, "Jangan bohongi perasaanmu."

Oh tidak, mengapa lelaki ini begitu lembut? Berbeda dengan cucu nyonya Oh yang Luhan temui di kantor kemarin,Oh Sehun.

"Kai!" Seseorang memanggil Kai dari belakang dan Luhan bersyukur atas hal itu karena malam ini ia tak menjadi kepiting rebus di hadapan Kai, setidaknya bukan malam ini.

"E-eh? Suho hyung?" Kai menoleh kebelakang dan mendapati kakak tertuanya, Oh Junmyeon.

"Kau dari mana saja?" Suho mendekat kearah Kai dan mendapati Kai bersama Luhan yang menyamar menjadi yeoja, "Ah.. Aku tahu mengapa kucari tak ketemu, ternyata karena ada yeoja cantik bersamamu."

"Hyung, jangan menggodaku."

"Siapa namamu, nona manis?" Namja yang memakai tuxedo lengkap bernama Suho itupun melangkah mendekati Luhan dan Luhan tersenyum manis menanggapinya, "Luhan inmida."

"Ah, Luhan. Nama yang manis, namaku Suho. Kumohon kau hati-hati dengan adikku yang satu ini karena dia terlalu pandai membuat wanita menjadi kepiting rebus." Suho memperingati Luhan dan mendapat sikutan dari Kai, "Luhan, jangan dengarkan dia."

Luhan tertawa renyah melihat tingkah dua kakak beradik di depannya ini namun sedetik kemudian tawa Luhan berubah menjadi pandangan horor, "Adik? Berarti kau cucu nyonya Oh?!"

"Tentu saja," Jawab Suho dan berhasil membuat Luhan menganga karenanya, "Kau Serius?"

"Memangnya kenapa?"

"Nenekmu-"

"Hyung, untuk apa kau mencariku?"

"Oh iya, kau dipanggil nenek ke ruangannya sekarang." Suho langsung menyeret Kai terburu-buru namun sebelumnya, Suho melemparkan senyum tampannya ke arah luhan dan berkata, "Kupinjam Kai sebentar saja." Lalu berlalu meninggalkan Luhan sendirian di taman milik nyonya Oh.

"Dingin," Luhan menggosok kedua tangannya kedinginan bagaimana tidak, ia bahkan hanya mengenakan gaun tanpa lengan di tengah malam seperti ini, wanita normal-pun pasti akan kedinginan, "Aku harus beranjak dari sini."

Baru saja Luhan hendak berdiri dan berjalan beberapa langkah tiba-tiba...

BRUK!

Ia berhasil terjatuh dengan mencium tanah begitu mesranya, hell Luhan baru mengingat jika ia memakai high heels setinggi 7cm dan sepatu sialan itu berhasil mempertemukan Luhan dengan kekasih barunya,tanah.

"Sial.." Gerutu Luhan mencoba bangkit dan membersihkan sisa tanah yang melekat pada gaun indahnya malam ini. Luhan akui ia begitu malu dan kesal pasalnya ia sekarang menjadi pusat perhatian atas sepatu sialannya tadi dan mengapa ia kesal? Tentu saja kesal, diperhatikan berpuluh-puluh orang di taman tapi tak ada satupun yang menolong dirinya!

"Kau tidak apa-apa?" Seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Luhan, sepertinya Luhan harus besyukur karena diantara puluhan orang tersebut ternyata masih ada yang mau membantunya, "Terima kasih, aku tidak apa-apa."

Luhan berdiri dibantu seseorang yang mengulurkan tangannya tadi dan saat Luhan ingin berterima kasih ia hampir terjungkal kebelakang melihat wajah namja yang baru saja membantunya berdiri, "Sehun?"

"Ya? Mengapa? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Luhan mengerjapkan matanya beberapa kali lalu terdiam untuk sesaat dan detik selanjutnya ia baru menyadari bahwa ia menyamar menjadi yeoja sekarang, "Ah.. Aku hanya pernah mendengar namamu dari temanku."

"Begitukah? Siapa nama temanmu?"

"Ngg..." Luhan memutar bola matanya bingung, ia harus cepat mencari alasan sebelum penyamarannya terbongkar kembali.

Tiba-tiba terlintas ide...

"Akh.. Kakiku sakit."

"Benarkah?" Sehun menunduk melihat kondisi kaki Luhan, untunglah Luhan bisa selamat karena akting tanpa skenarionya tadi.

"Kakimu harus diobati, ayo ke ruanganku. Akan kupanggilkan pelayan untuk mengobati lukamu." Tawar Sehun dan dibalas senyuman paksa dari Luhan, "Aku tidak ingin menganggumu dalam pesta ini."

"Tidak apa-apa, aku bosan dengan pesta ini." Jawab Sehun dan diikuti desahan frustasi dari Luhan, mengapa namja albino di depannya ini tak mengerti bahwa dirinya ingin cepat menjauh darinya,sih?

"Kenapa? Kau tak suka?" Tanya Sehun ketika mendengar desahan frustasi Luhan dan dengan cepat Luhan menggeleng, "Tidak, aku hanya kesal sepertinya aku tak dapat berjalan karena terjatuh tadi."

"Baiklah." Sehun membelakangi Luhan dan Luhan hanya menatap bingung melihat tingkah Sehun, "Ayo naik kesini."

"Hah? Kemana?"

"Kesini.." Sehun menepuk punggungnya, "aku akan mengendongmu sampai ke ruanganku."

Luhan terpaku melihat tingkah Sehun yang berubah 180 derajat dengan kejadian di kantor saat Sehun menendang bokongnya dan sekarang Sehun malah ingin mengendong dirinya. Apakah ini efek karena Luhan menjadi yeoja? Entahlah.

Sehun menarik kedua tangan Luhan lalu menumpukanya pada pundaknya, "Pengangan yang erat." Ucap Sehun lalu mempiggy back Luhan dan berjalan menuju ruangannya.

Luhan masih shock dengan tingkah Sehun sampai ia tak merasakan bahwa tadi ia digendong oleh Sehun, "Hei.. Hei.. Kau tak apa?"

"Ngg?" Luhan tersadar dari lamunannya dan menyadari bahwa sedari tadi Sehun meng-piggy back dirinya sampai ke kamar Sehun, "Maafkan aku, aku pasti berat."

"Tidak sama sekali, badanmu bahkan seringan kapas." Puji Sehun dan dibalas decihan Luhan didalam hati, "Aku tahu kau pasti hanya bersikap baik padaku saat diriku menjadi yeoja."

"Aku akan memanggil pelayan, kau tunggu saja disini." Sehun berjalan mendekati pintu dan memutar kenop pintu, "Tunggu disini,ya."

"Ne.." Jawab Luhan di-iringi senyum manisnya sementara Sehun membalas senyum Luhan lalu meninggalkan Luhan di dalam kamarnya yang terbilang cukup luas.

Namun, ketika Sehun sudah keluar dari kamarnya. Senyuman manis Luhan hilang berganti dengan kerutan dari wajahnya, "Apa-apaan namja itu, hanya bersikap baik pada seorang yeoja. Bagaimana bisa ia membeda-bedakan seorang namja dengan seorang yeoja?"

"Apakah ia tak menyadari bahwa orang yang ia tendang kemarin dan orang yang ia tolong sekarang adalah orang yang sama? Dasar lelaki mata keranjang!" Oceh Luhan panjang lebar. Ia tak habis pikir bagaimana bisa namja bernama Oh Sehun begitu lembut padanya sehabis menendang bokongnya kemarin dan jangan katakan jika Sehun melupakan kejadian saat dia menendang bokong Luhan sampai tak mengenali wajah Luhan -walaupun dalam sosok yang berbeda- bahkan Kai-pun dapat mengenali Luhan dengan mudah.

Sementara Luhan sibuk dengan gerutuannya lain halnya dengan Sehun yang senyum-senyum sendiri menghampiri pelayan meminta untuk segera ke ruangannya dan mengobati kaki Luhan.

"Hei! Oh Sehun, kau lagi senang?" Sapa Suho menghampiri Sehun dan di- ikuti anggukan dari Sehun, "Bagaimana kau bisa tahu,hyung?"

"Tentu saja, orang bodoh pun pasti tahu jika sekarang kau sedang senang, lihatlah kau senyum-senyum sendiri dari tadi seperti orang gila." Suho mengacak rambut adiknya dengan gemas, "Katakan apa yang membuatmu senang?"

"Aku bertemu dengan yeoja yang cantik sekali,hyung." Jelas Sehun di iringi senyum lebarnya begitu jarang seseorang yang bernama Oh Sehun dapat tersenyum selebar ini, Suho yakin pasti wanita itu begitu cantik sampai Sehun tergila-gila padanya, "Benarkah? Siapa?"

"Aku tidak tahu namanya, rambutnya sepanjang pingang berwarna coklat memiliki mata seperti rusa dan memakai gaun pink sebatas lutut, ia begitu manis." Puji Sehun tak henti-hentinya dan di ikuti anggukan dari Suho.

"Kurasa aku pernah bertemu yeoja yang kau sebut tadi."

"Benarkah? Dimana?"

"Tadi aku bertemu dia di taman bersama-" Suho memberhentikan kalimatnya sesaat, ia berfikir ulang untuk memberitahu bahwa yeoja yang dikagumi Sehun tadi bersama Kai di taman .

"Bersama siapa,hyung?" Tanya Sehun penasaran karena Suho menggantungkan kalimatnya lalu Suho menepuk bahu Sehun dan tersenyum, "Lebih baik kau menemui gadismu itu, kau tak mau dia di rebut kan?"

"Tentu saja!" Balas Sehun cepat, "Aku pergi dulu. Aku tak mau membuat ia menunggu." Sehun berlalu meninggalkan Suho dan di ikuti teriakan Suho yang mengatakan "Semangat!" pada Sehun berulang kali.

"Hah.. Mana mungkin aku memberitahu Sehun jika wanita yang ia sukai berdua dengan Kai tadi," Suho mendesah frustasi "Aku tak ingin terjadi perang dunia ketiga di rumah ini."

.

.

.

.

.

.

Sehun masuk kedalam kamarnya dan mendapati Luhan tertidur lelap di atas kasurnya, mungkin Luhan lelah setelah mengatai Sehun habis-habisan hingga ia tertidur di kasur Sehun.

"Obati dia tapi jangan sampai ia terbangun." Perintah Sehun dan di balas anggukan dari pelayan yang datang bersamanya.

Sehun mendekati Luhan yang tertidur lalu menunduk agar dapat melihat wajah manis Luhan dari dekat, "Kau manis sekali."

Sehun tak habis pikir bagaimana bisa ia terpesona melihat yeoja yang ia tak tahu siapa namanya dan dari keluarga mana tapi, Sehun tak memperdulikan hal itu yang ia perdulikan hanyalah wanita yang terlelap di kasurnya sekarang.

"Selimuti dia dan matikan lampu ketika kalian selesai mengobatinya." Sehun berdiri lalu keluar dari kamar namun sebelumnya ia menatap Luhan yang tertidur dengan tersenyum.

.

.

.

.

.

.

Cahaya masuk dari celah-celah jendela dan membuat tuan putri ah bukan.. Maksudku pangeran terbangun dari tidur cantiknya, "Aku dimana?"

"Di kamarku." Jawab Sehun yang entah dari kapan berada di sebelah Luhan.

"GYAAA!" Luhan refleks melempar bantal yang ia pegang ke wajah Sehun, "Dasar penguntit!"

Sehun menyingkirkan bantal yang berhasil mengenai wajah tampannya , "Siapa yang kau sebut penguntit? Ini kan kamarku."

"Kamarmu?" Luhan memiringkan kepalanya bingung dan sedetik kemudian ia menjentikan jari lentiknya, "Aku tahu! Kau pasti mengajakku ke kamarmu lalu bertidak jahat padaku,bukan? Apa yang kau lakukan padaku semalam?!"

"Jika aku bertindak jahat padamu pasti tidak ada pakaian di tubuhmu, bukan?"

Luhan melihat bajunya yang masih utuh tanpa kerusakan apapun lalu menatap Sehun sinis, "Dasar mesum!"

"Sudahlah, Kau lapar bukan?"

Luhan memicing matanya tak percaya, "Kau tidak akan bertidak jahat padaku, bukan?"

Sehun memutar bola matanya malas, "Jika memang aku ingin berbuat jahat aku pasti akan melakukannya semalam. Kau tidak kasihan dengan perutmu yang kelaparan?"

"Aku tidak lapar." Balas Luhan cepat namun...

Kryuk~~

perutnya berbunyi sedetik setelah Luhan menyelesaikan kalimatnya.

"Tuh buktinya.." Tunjuk Sehun kearah perut Luhan sementara Luhan menggerutu kesal dengan perutnya yang tak bisa diajak kerja sama.

"Haha.." Sehun tertawa renyah melihat tingkah Luhan yang menurutnya lucu lalu turun dari kasur dan mengulurkan tangannya kearah Luhan, "Ayo makan,tuan putri."

.

.

.

.

.

Luhan dan Sehun menuruni anak tangga satu demi satu, kedatangan mereka sudah disambut oleh para maid. Maid menunduk sebagai bentuk penghormatan dan jujur saja Luhan merasa menjadi seorang raja sekarang. Sehun mengenggam tangan Luhan membawanya ke dalam ruangan yang ditengahnya terdapat meja panjang beserta piring dan gelas kosong.

"Silahkan duduk,tuan putri." Sehun mempersilahkan Luhan duduk duluan dan dibalas senyuman paksa dari Luhan. Luhan berfikir mungkin dia harus bersikap manis pada Sehun sebelum Sehun mengetahui bahwa dirinya adalah namja, ah.. Luhan tak tahan melihat ekspresi apa yang dikeluarkan Sehun ketika mengetahui dirinya adalah namja.

"Dimana yang lain? Mengapa hanya kita berdua?" Tanya Luhan pada Sehun yang duduk tepat disebelahnya.

"Sebentar lagi mereka akan datang."

Benar saja apa yang dikatakan Sehun, Kai datang memasuki ruang makanan bersama para pelayan di belakangnya.

"Luhan!" Kai datang menghampiri Luhan ketika tahu Luhan ada di ruang makan bersama Sehun, "Kukira kau semalam kemana, ternyata kau masih ada disini."

"Semalam?" Sehun mengangkat sebelah alisnya mengintimidasi Kai tapi sepertinya Kai tidak berpengaruh dengan hal itu, ia malah duduk disebelah Luhan dan memamerkan senyumnya pada Luhan, "Kau tidur dimana semalam? Bagaimana kau bisa kesini?"

"A-aku tidur di kamar Sehun." Jawab Luhan gagap, ia tahu ada hawa menusuk ketika Kai mengatakan "semalam" dan ia yakin pasti akan datang hal yang tidak beres.

"Kamar Sehun?" Wajah Kai berubah drastis dan sekarang giliran dia yang menatap dengan tatapan intimidasi ke arah Sehun, "Kau tidak melakukan seusatu kan,Oh Sehun?"

"Tentu saja aku melakukan sesuatu." Jawab Sehun acuh tak acuh dan ditanggapi delikan dari Luhan dan Kai.

"YAK! Jangan pernah macam-macam pada Luhan." Kai Setengah berteriak.

"Kau sendiri, apa yang kau lakukan semalam dengan Luhan?" Sekarang Sehun yang berbalik bertanya dan Kai bersiul menjawabnya "Aku hanya memegang pipinya, tak masalah bukan?"

"Sialan." Telinga Sehun langsung memerah tanda ia benar-benar marah sekarang dan ia menarik tangan Luhan dengan kasar, "Ikuti aku."

"Akh." Luhan merintih kesakitan ketika Sehun menarik tangannya secara kasar tetapi Sehun tak memperdulikan itu, ia malah terus berjalan keluar ruang makan tanpa memperdulikan Kai berteriak dibelakangnya.

Sehun menarik tangan Luhan sampai di sebuah taman yang tak bisa dikatakan sempit dan ia memberhentikan langkahnya, merangkup pipi Luhan dengan tangannya lalu menatap Luhan begitu dalam, "Benarkah apa yang ia katakan?"

Luhan mengangguk takut dan sedetik kemudian ia dapat melihat kobaran amarah yang tersirat dari mata Sehun, ia benar-benar takut dengan namja yang dihadapannya sekarang. Bagaimana jika Sehun tau bahwa dirinya adalah yeoja? Mungkin saat itu juga Sehun akan membunuhnya.

"Jangan menunjukan wajah takutmu seakan-akan didepanmu ini adalah monster."

...Kau memang monster,Oh Sehun.

Sehun tersenyum mencoba menahan amarahnya , ia takut perlakuannya tadi membuat Luhan takut.

Sehun hendak mengacak rambut Luhan namun dengan cepat Luhan tahan, ia tak ingin wignya lepas jika Sehun mengacaknya, "Jangan acak rambutku."

"Ya, aku mengerti,tuan putri." Sehun memeluk Luhan dengan erat dan membisikan sesuatu di telinga Luhan, "Jangan sampai kau berbuat seperti itu lagi."

.

.

.

.

.

.

Luhan sedang meringkuk di kamar Sehun dengan menyelimuti badannya menggunakan Selimut, setelah Sehun membisikan kata-kata yang menurut Luhan begitu menakutkan, Sehun meninggalkan Luhan di tengah taman. Namja albino itu bilang bahwa ia ada rapat di kantor dan sekarang Luhan benar-benar takut.

"Aku pasti akan dibunuh... Aku akan mati... Ah eomma.. Appa.. Aku akan bertemu dengan kalian di surga nanti." Kata Luhan frustasi, kata-kata tersebut terucap berulang-ulang dari bibir tipisnya. Ia benar-benar takut jika Sehun akan membunuhnya ketika mengetahui dirinya adalah namja.

KRIET

Pintu kamar terbuka dan secara refleks Luhan bersembunyi dibalik selimut, "Jangan bunuh aku! kumohon jangan bunuh aku!"

"Apa yang kau lakukan di sana,Luhan?" Suara terdengar dari luar selimut dan Luhan yakin itu bukan suara Sehun, ia memberanikan diri membuka selimut dan mendapati Kai berada di hadapannya.

"Kai?"

"Hei, mengapa kau berfikir aku akan membunuhmu?" Tanya Kai bingung melihat tingkah Luhan yang begitu ketakutan, "Sehun melakukan seusatu padamu?"

"T-tidak, kukira kau hantu." Jawab Luhan berbohong.

"Mana ada hantu disiang bolong," Kai berjalan dan duduk disebelah Luhan, "Aku tak menyangka Sehun sekarang menjadi gay."

"Anu.. Dia tidak tahu bahwa aku adaah namja." Jawab Luhan jujur seraya mengigit bibir bawahnya.

"Eh? Pantas saja ia bersikap seperti itu padamu," Kai setengah kaget mendengar pernyataan Luhan, "Sepertinya dia menyukaimu dan itu adalah hal yang gawat."

"Hal yang gawat?" Luhan memiringkan kepalanya bingung, apa yang dimaksud kai dengan kata "gawat"?

"Mungkin-" Kai menggantungkan kalimatnya dan menatap Luhan dengan wajah yang terbilang menakutkan, "Ia akan membunuhmu ah tidak lebih parah lagi dia akan memutilasimu."

"TIDAK!"

TBC

.

.

.

Duh maaf ya TT^TT update lama banget, lg sibuk ngurus masuk SMA.. Maaf banget maaf ya... Maaf maaf... Dan maaf juga chapter ini pendek, next chap chohco janji buat yang lebihhhhhhh panjangg

This time to review!

EXiOh HunHanᄃ : *terima bunga& TT^TT maaf updatenya kelamaam /ditendang/ makasih udah kasih saran sama memperhatikan tulisan author hehe..

HyunRa : secantik chocho dong~ cucunya ada chanyeol sama Suho ntar ketemu sama Chanyeol di next chap.

LuluHDᄃ : Maaf sayang lama updatenya TT^TT chan chan ketemu sama luhan di next chap..

.96ᄃ : nyonya Oh emang tega wkwk.. Maaf ya lama updatenya

KimberllyXiaouLu : emang ambisius dan itu nurun ke Sehun xd. Hehe... Iya lagi liburan, maaf updatenya lama yaaa TT^TT

Noveyᄃ : knp klau ada kris? Wks

Hunhanie : makasih sayang :))

ᄃ : pake dong wkwk.. Maaf chapter ini juga pendek TT^TTT yang pertama kali terpesina mungkin Kai, eh sehun deh.. Wkwk.. Biarkan anda yang memilih

PandaYehet88 : Maaf pendek TT^TT ini juga pendek lag huwaaa

leedongsun3ᄃ : Maaf updatenya lama ne TT^^TT

HunHanCherry1220: yang terpesona Sehun dong wkwkwk..

SayLuᄃ : makasih ya TT^TT maaf lama update

Guest: iya HunHan yanq

candra : Maaf ya lama updatenya TT^TT lagi sibukkk bangettt

guest : makasih semangatnya!

junia angel : wkwk itu hunHan ketemuu

Hunhanchild1220: iya itu HunHan anw maaf lama updatenya TT^TT

Xiao HunHanᄃ: diatas udh ketemu kok wkwk..