Betrayal Kira The Darkness

Unstoppable

Disclaimer : Naruto & High School DxD, bukan punya saya

Naruto x Harem!

"Serangan", 'Batin / dalan hati', Informasi

" Effect Suara / Suara Keras "

.

. .

- - - - x x x - - - -

.


"Rias-san, aku dengar dengar kau dekat dengan seorang Iblis liar?"

"Tidak, mana mungkin seorang bangsawan sepertiku mau menjadi kekasih Iblis rendahan, dia hanya Iblis liar yang menginginkan harta keluargaku bahkan pernah menculikku"


. .

Chapter 5

"Bangun Naru-kun, ini sudah pagi" kata Akeno sambil mencoba melepaskan pemuda yang tengah memeluknya

"Dingin Akeno-chan, sudah tidur lagi"

"Sudah 3 hari kita bolos sekolah sejak aku disini Naru-kun, apa kita akan membolos lagi?"

"Emhh, begi..ittai, kenapa kau mencubit pinggangku" ucap Naruto, menatap Akeno yang sudah lepas dari pelukannya

Brukk

"Aakhh! Naru-kun, "pekik Akeno lantaran Naruto menarik tangannya hingga ia terjerembab ke pelukan Naruto kembali yang mulai membelitnya

"Bagaimana kalau kita bermain saja" goda

"Ekh t-tapi" gagap Akeno

"Padahal aku menunggu Erza pergi dulu seperti biasanya lho, Ayolah kita bermain" ungkap Naruto sambil memilin helaian rambut Akeno

. .

Lemon

Akeno menyeringai kecil mendengar penuturan Naruto barusan, dia mengerti ke arah mana pembicaraan Naruto itu

"ara-ara, begitu cepat lakukan Naru-kun, fufufu" pinta Akeno bernada nakal dan menggoda

"Tentu," jawab Naruto menyeringai mesum

"Naru-kunhhh…"

Dengan sengaja Naruto mengeratkan pelukannya dan menggesekan tonjolan di celana boxernya yang menempel di bagian tubuh Akeno yang paling sensiif dan di balut hotpants yang sangat pendek itu, mencoba menggoda birahi Akeno

Tak sanggup lagi menahan hasratnya yang mulai menggebu-gebu, Akeno melumat bibit mau kalah dari kekasihnya, Naruto membalas ciuman Akeno dengan agresif, Nampak jelas keduanya berusaha saling mendominasi.

Keduanya saling mengecap, melumat, menghisap, bertarung lidah dan bertukar saliva, tanpa mau mengalah satu sama lainnya sampai beberapa menit

"Unmmmhhh… Nghhhh… Ummhhh…." desah Akeno tertahan dalam ciuman panas mereka, tangannya mulai merambat di dada bidang Naruto yang tak tertutup apa pun

"Na-Naru-ru-kunhhh… mnnhhh…."

"Himehhh…"

Ciuman panas mereka masih terus berlangsung meski kadang berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Tubuh keduanya saling menghimpit dan berguling membuat kasur mereka semakin berantakan, tangan mereka saling menjalar di tubuh sang pasangan, sudah beberapa menit mereka saling melumat bibir dan isi mulur masing-masing tanpa ada niat berhenti

Tangan naruto yang mulai gatal, merayap naik naik dari pinggang Akeno menuju dua gundukan milik gadis itu yang sedari awal menggoda. Tak mau membuang waktu, kedua tangan besar Naruto meremas kuat dada sintal Akeno yang sudah terbaring di bawahnya

"Aghhh! Naru… Naru-kunhhh…" akeno membiarkan begitu saja Naruto yang mulai mengekporasi dan memanjakan tubuhnya. Remasan kuat tangan Naruto pada dada Akeno tak berhenti begitu saja, ia menyingkap tanktopnya ke atas, membuat kedua dada Akeno yang sudah terlepas dari bra yang menyangganya yang tak sengaja terlepas akibat remasan itu dan dadanya langsung menyembul keluar dengan posisi menantang dan tegang dan tangan Naruto pun kembali meremas kuat dada yang menggiurkan tersebut

Tiba-tiba saja Naruto melepaskan tautan lidah mereka, membuat Akeno kesal dan heran dengan saliva yang mengalir membasahi bibir mereka berdua

"Kau gadis Nakal Akeno-chan, sengaja menggunakan bra dengan pengait di depan" ujar Naruto menatap gadis dalam kurungannya ini

"ara-ara, tapi kau suka kan Naru-kun?" tanya Akeno sambil membusungkan tubuhnya, membuat dadanya semakin menantang untuk di jamah

"Lebih dari suka, hime" naruto kembali melumat habis bibir Akeno dan langsung melesakan lidahnya kedalam mulut Akeno yang sedikit terbuka itu, mengecap kembali rasa hangat dan manis dan beradu lidah kembali di dalam mulut Akeno

Kedua tangan Naruto kembali memanjakan kedua dada Akeno, meremas, memijat, memilin bahkan kadang menjepit sedikit keras putting pink gadis itu yang sudah terasa mengeras

. .

. .

Tangan Akeno yang sejak tadi meraba dada Naruto, mulai mengalungkan tangan kirinya dan tangan kanannya merayap turun ke pinggang Naruto, melseak nasuk ke dalam boxer dan celana dalam yang Naruto kenakan

'Apa nanti bisa muat di lubangku?'Akeno kaget saat merasakan betapa panjang besar kejantanan Naruto. Pegangan tangannya bahkan tidak sampai mencapai setengahnya yang ia perkirakan lebih dari 15cm, sedikit meremas lembut sambil memijatnya

"Ghhh… Akeno-chanhhh…" desah Naruto tertahan, merasakan tangan Akeno yang memanjakan kejantanannya.

Akeno tersenyum bangga di sela-sela gulatan lidah mereka saat mendengar desahan Naruto yang masih sibuk dengan mulut dan dadanya, gadis itu menggunakan tangan kirinya menarik boxer dan celana dalam Naruto, membebaskan kejantannya dan mulai memainkannya dengan kedua tangannya

Naruo melepaskan kaitan lidahnya, ingin medengar desahan Akeno. Bibirnya menuju leher jenjang gadis itu, menjajah sebanyak mungkin area yang bisa Naruto jangkau menciptakan bercak-bercak kemerahan akibat hisapan, jilatan bahkan sedikit gigitan yang tidak terlalu keras

"Naru… ahh! Naru-kun… nnhhh…" Akeno mendongakan lehernya, membuat aksi jajahan Naruto kian lebar

Selagi tangan kirinya masih sibuk dengan dada kanan Akeno, tangan kanan naruto turun ke bawah sana. Naruto membuka pengait dan menurunkan resleting hotpants Akeno yang sepertinya belum disadari Akeno, menyusup dan membelai rambut kewanitaan kekasihnya

"Akhhh Naru-kunhhh…" desah Akeno sedikit kaget dan tubuhnya menggelinjang saat sadar tangan Naruto menangkup dan sedikit meremas kewanitaannya yang sudah basah

"Ahh! Ahhh… Naru… Naru-kunhhh…." Gadis itu mendesah keenakan karena jemari Naruto yang mulai bermain-main dengan klitoris dan bibir kewanitaannya tanpa ada niat memasukinya

Akeno menurunkan Hotpantsnya sampai lutunya dengan tangan kirinya sebelum kembali memainkan kejantanan Naruto dan melebarkan kakinya

"Naru-kun?!" seru Akeno kesal, lantaran Naruto menghentikan permainan jarinya. Melepaskan hotpants dan celana dalamnya, melebarkan dan mengangkangkan kakinya

"Naru… masukkan! Akhh… Akhh…"desah Akeno kembali saat merasakan jari Naruto mulai menggoda lagi di bibir kewanitaanya dan ia makin melebarkan kakinya

"Naru… Jarimu ahh.. Naru… Jar.. AKHHH" gadis itu sedikit berteriak saat merasakan sesuatu memasuki dan mengocok lubangnya, tubuhnya menggelinjang merasakan kenikmatan tersebut, kakinya mulai menendang-nendang seprei kasur di bawahnya

Naruto terus mengocok lubang Akeno yang sudah sangat basah kuyup dengan jari tengahnya, di susul jari telunjuk dan jari manisnya. Membuat gadis itu semakin tidak bisa diam dan lubangnya yang semakin mengeluarkan cairannya yang kian bertambah banyak, membanjiri pahanya dan tangan Naruto

"Enghhh… ahh.. Naru-kun… ahh! Ah! i… ini… nikhh… akhh.. Nikmathhh…" gadis it uterus mendesah keenakan mendapatkan serangan bertubi-tubi di kedua dada dan kewanitaanya yang membuatnya semakin terbuai

Naruto yang merasakan lubang kekasihnya semakin basah dan berdenyut, semakin cepat mengocoknya dan semakin menghimpitnya, menekan dada gadis itu yang semakin tidak bisa diam, kakinya terus menendang-nendang udara

"Naru… A-Aku… Ke.. AKHHHH" tubuhnya melengkung dan menggelinjang dengan keras yang membuat Naruto sedikit tersentak dan terdorong saat orgasme menghampirinya, lubangnnya yang berdenyut, menjepit ketiga jari Naruto dan menyemprotnya dengan cairan yang begitu deras

Melihat gadis itu terkapar tak berdaya dan masih menikmati orgasmenya, Naruto mencabut ketiga jarinya.

Melebarkan kaki Akeno, mengandalkan tangan kirinya, Naruto memposisikan penisnya tepat di depan lubang selangkangan kekasihnya yang sudah sangat basah

"ARGHHH" akeno menjerit sakit saat sesuatu yang besar memaksa masuk ke dalam miliknya,

"ARGHHHH, ITTAI… Enghhh… Enghhhh" gadis it uterus menjerit bahkan dalam ciuman Naruto saat merasakan Naruto menghentak-hentak kejantanannya dengan keras yang sepertinya kesulitan memasukannya ke dalam lubangnya bahkan setelah merobek sesuatu di lubangnya, Naruto tidak berhenti dan terus menghentaknya sampai akhirnya semua kejantanannya masuk seutuhnya baru Naruto berhenti

Kedua tangan Akeno mencengkram seprei dengan kerasnya, Kakinya menendang-nendang udara yang di tangkap tangan Naruto dan mencengkramnya agar berhenti bergerak-gerak, dirinya masih terisak merasakan sakit di lubangnya

"Maaf hime" ujar Naruto setelah merebut keperawanan Akeno yang masih saja terisak, dia melepaskan kaki Akeno yang sudah tidak melawan lagi, kemudian mulai melumat lehernya dan memainkan kedua dadanya untuk merangsangnnya kembali

"Kau bisa menggerakannya, ta-tapi pelan-pelan Naru-kun" bisik Akeno saat sudah tak terlalu merasakan rasa sakit yang baru di alaminya tersebut, sesuai permintaannya Naruto menggerakan kejantanannya perlahan dan terus bertambah cepat

"A-Agh! Akhh Naru… Naru… Naru-kunhhh… Akh…"

"Terus desahkan namaku, Akeno-chan" bisik Naruto tanpa mengurangi kecepatan gerakannya yang mulai bertambah cepat

"Ugghh! Akhh! Naru… lebih…. Ahh.. ke—kerash akhh… ce—cepathh…"

Naruto tak menjawab Akeno, berbanding terbalik dengan gerakannya yang menjadi brutal, menusuk gadis itu lebih keras lagi. Tubuh akeno bergoyang-gotang dengan sangat kerasnya akibat gerakan tubuh Naruto yang terus menghentak dirinya

Tak tahan dengan godaan putting pink Akeno yang melambai-lambai, muut Naruto langsung melahapnya, menghisapnya dengan keras.

"Aghh! Hyaaaa…! Naru… toh-kunhhh! Naru! Naru! Ahh! Ahhh! Ahhh!" wajah Akeno sudah benar-benar merah kenikmatan. Mulutnya terbuka dengan lidah yang menjulur dan saliva yang mengalir.

"Kyaaaahhhh! Narutohhh…" gadis itu memekik cukup keras karena ulah Naruto yang menggigit dan menarik keras putingnya. Ditambah dengan tusukan Naruto yang kian membabi-buta.

"A-aakkhhh! Naru… agh! Aghh! Aagghhh! Naru! Nghhh! Ah! Ah! Ah!" satu tangan Akeno bergerak sendiri untuk membantu memilin puting dada kirinya yang diremas Naruto, mulut Naruto sendiri masih belum mau lepas dari puting pink dada kanannya

Tangan kanan Naruto meremas, satunya menahan pinggang Akeno yang sejak tadi menggelinjang liar tidak bias diam di tambah akibat ulanya hingga tersentak-sentak. Desahan dan erangan terus meluncur dari bibir Akeno, peluh menghiasi tubuh mereka yang sejak tadi bergerak liar seperti itu.

"Narutohhh… Ahh! Ahh! Ahh! Ghhh… ahhh… terus! Lakukan terus, Naru! Ja-jangan berhentihhh… sampai aku… ahh! Ahh! Puas…"

"Apapun untukmu, Akeno-chan" balas Naruto di sela-sela kegiatan menyusunya.

"Agh! Oohhh… ahh! Ahh! Naru… Naru-kun… Ahh! Ahh! Ahh!" Tak berapa lama kemudian Akeno merasakan tubuhnya menegang.

"Narutohhh… aku mau… keluarhhh."

"Ghh… ! Kita keluarkan bersamaan, Akeno-chan" gerakan Naruto bertambah jauh lebih liar dari sebelumnya yang ikut menggeram.

"HYYAAAAAAA…!"

"AKENO-CHANHHH…!"

Keduanya keluar disaat bersamaan, semburan keduanya sama-sama dalam jumlah yang banyak. Menetes ke seprai lantaran tak sanggup di tampung oleh rahim Akeno.

"Hah… hah… hah…" keduanya masih sibuk mengatur nafas mereka yang berantakan, Naruto sama sekali tidak berniat mengeluarkan kejantanannya dari dalam liang Akeno yang terus berdenyut memijatnya.

"Naruto?!" Akeno memekik kaget lantaran Naruto yang kembali menusuk-nusuk dirinya yang masih berusaha menstabilkan kondisi tubuh manusianya.

. .

. .

"Agh! Agh! Anhhh… ah! Ah! Naru… kunhhh… ahh, Yeahhh… seperti… ituhhh… Lebihh cepathh! Lebih dalam―Ahh…!" Sudah terhitung berjam-jam lamanya mereka berdua saling berhubungan seks, melupakan niat mereka untuk berangkat ke Akademy. Entah sudah berapa ronde mereka melakukan hubungan intim tersebut.

"Naru-kunhhh… ahh! Ahh! Agh! Agh.. Aku mau… ahhh… ahh… ahh… keluar, lagihhh…"

"Aku tahu. Ahh! Holy shit! Tubuhmu… benar-benar nikmat, Akeno-chanhhh..."

"NARUTOHHHHHH…!"

"Ahhh…"

Lagi dan lagi, mereka kembali mengeluarkan cairan cinta mereka secara bersamaan. Senyum bahagia, senang dan puas terpancar di wajah memerah Akeno yang sudah terkapar tak berdaya, saat ia merasakan cairan hangat berada dalam liangnya yangterasa sedikit sakit dan nikmat bersamaan.

Naruto menjatuhkan tubuhnya tepat di samping tubuh telanjang Akeno yang masih mengangkang. Mereka kembali lagi mengatur nafas mereka yang berantakan, beristirahat untuk menstabilkan kondisi tubuh mereka setelah berjam-jam berhubungan seks.

Lemon End

. .

. .

. .

Kegemparan melanda Akademy Kuoh, pasalnya salah satu siswa popular yaitu Naruto yang sudah beberapa minggu tidak masuk sekolah telah kembali sambil merangkul seseorang yang spepertinya kesusahan jalan, seorang gadis cantik yang tidak mereka kenal tapi seakan wajahnya yang familiar dimata mereka bersurai hitam lurus mencapai pinggang

"Kyaa, serasi sekali mereka. Aku juga ingin di rangkul Naruto-kun"

"Siapa gadis yang di bawa Naruto-san, cantik sekali"

"Apa itu kekasihnya?Cantik sekali. Aku juga ingin jadi kekasih Naruto"

Seperti itulah bisikan bahkan teriakan yang menyertai perjalanan mereka, ketika di koridor mereka bertemu Issei yang sepertinya lagi-lagi kesal dengan Naruto

"HOI PIRANG JEL…"

"Pagi Issei" sapa Akeno menyela Issei

Melihat siapa yang menyapanya, otak Issei mendadak blank. Dirinya tidak melihat adanya seorang gadis cantik yang sedang dirangkul Naruto yang juga mengenalnya bahkan pikiran Issei sudah melayang entah kemana saat melihat wajah, senyum dan dada gadis itu, darah segar mengucur dari hidungnya disertai senyum mesum tingkat akut

Bahkan murid lainnya juga terkejut, Issei anggota Trio mesum sampai di kenal gadis cantik seperti itu.

"Sudahlah Akeno-chan, kita tinggalkan bocah mesum ini"

Issei bersama lainnya benar-benar kaget ketika Naruto yang sedang melangkah bersama gadis itu menjauh tersebut memanggilnya Akeno, selama ini biasanya Akeno tak pernah menggerai rambutnya selama di sekolah

. .

. .

Sepulang sekolah, Sona menarik-narik kakaknya Serafall tergesa, yang sudah beberapa hari sering mengunjunginya di sekolah, lebih tepatnya mencari seseorang

"So-tan, ada apa menyeretku seperti ini"

"Sudah diam saja Onee-sama, jangan banyak bicara" tegas Sona

"Ukh, So-tan jahat" ucap Serafall sambil menggembungkan pipinya, dengan tingkah cildish-nya. Sona sendiri heran, kenapa kakaknya yang seperti ini bias menjadi Maou

Cklekk

"Lihat kesana" disana ucap Sona setelah membuka pintu luar atap Akademy, menunjuk sesosok pirang yang sedang tidur

"Ada a… " ucapannya terhenti saat melihat pemuda yang di tunjuk oleh Sona, tubuhnya bergetar dengan hebat, perlahan airmatanya turun

Na—Naru-tan, Hiks. I-Itu, Naru-tan…" ucap Sera sambil berlari, mendekati Naruto dan langsung memeluknya erat

"Aww, siapa sih yang mem… Sera-chan…" ucap Naruto, saat mengetahui seseorang yang sedang menarik kepalanya ke dalam pelukannya

. .

. .

Ruang Club

"Apa benar kau Akeno?" ulang Rias lagi

"ara-ara buchou bertanya itu terus, kalian juga sampai kapan menatap ku seperti itu?" sudah hampir sejam mereka menatap Akeno dengan tatapan tidak percaya. Mereka benar-benar tidak percaya ketika ada seorang siswi cantik yang sepertinya kesusahan berjalan masuk ke ruang club mereka karena mereka kira siswi itu sedang mencari ruang kesehatan yang membuat mereka lebih kaget orang tersebut mengaku Akeno

"ha-habisnya tumben rambut mu tidak di kuncir, kami kan jadi susah percaya dan kau beberapa hari ini kemana? Kami cari ke rumah mu tidak ada terus?" pertanyaan rias di setujui anggukan oleh anggota Rias lainnya

"Hahhh, jadi begitu. Baiklah, karena kalian sudah ku anggap keluarga" desah Akeno sambil mengikat rambutnya seperti biasa, dapat terlihat lehernya jenjangnya yang putih kini di hiasi beberapa bercak merah

'Kissmark' batin mereka tersentak

"I-Itu ke-kenapa senpai?" tanya Issei

"ara-ara, kau ini masa tidak tahu. Kekasihku sedikit liar kala bercinta, jadinya begini. Fufufu" ucap Akeno

"APA / KEKASIH" teriak mereka kaget

'Hiks, Akeno-senpai sudah punya kekasih'

'Akeno-senpai, jangan-jangan-'

'Naruto-kun' batin Rias

"Daripada itu aku dengar kau dekat dengan seorang biarawati gereja. Apa maksudnya Issei, kau tahukan gereja itu?"tanya Akeno mengalihkan, saat melihat raut wajah buchounya, dirinya kelupaan

Nasib sial menghampiri Issei,selama berpuluh-puluh menit dia benar-benar di beri ceramahan hampir oleh semua anggota, pasalnya gereja adalah tempat terlarang bagi Iblis apalagi menjalin hubungan dengan para pengikutnya

Cklekk

"Naruto / Naruto-senpai / Naru-kun / Naruto-kun" melihat siapa yang datang dan berjalan sedikit ke dalam ruangan

"Ba-bagaimana keadaan mu?" tanya Rias sambil mendekati orang yang baru datang yang ternyata Naruto

Brukh

"Akeno-chan ayo kita pergi" ucap Naruto setelah mendorong Rias hingga jatuh terduduk

"BUCHOU / Senpai" teriak mereka saat melihat ketuanya yang sedang sakit dan mendekati Naruto yang di hawatirkannya malah di dorong, mereka benar-benar marah

"PIRA.."

"Naruto-kun, hiks" isak Rias yang berdiri kembali, memeluk Naruto

"Kau tahu, bagaimana rasanya di hancurkan oleh orang yang kau sayangi? Oleh orang yang kau sayangi bahkan lebih berharga dari nyawamu sendiri? Bahkan setelah semua itu, Setelah semua rasa sakit yang aku alami bahkan aku tidak bisa membohongi perasaanku bahwa AKU MENCINTAI MU, KAU TAHU AKU MENCINTAI MU" ucap Naruto yang di akhiri teriakan, dirinya menunduk sehingga tidak terlihat raut wajahnya.

Semua membeku mendengar apa yang Naruto ucapkan, bahkan kekasihnya sendiri

"Be-beri aku kesempatan"

"Terlalu sakit, kekecewaan yang ku rasakan. Aku lelah, ku telah lelah" gumam Naruto

"A-Aku moho…"

Plakk

Ucapan Rias terpotong saat Serafall tiba-tiba datang bersama Sona dan anggotanya, langsung menarik Rias dan menamparnya dengan keras, mengeluarkan tekanan Iblisnya yang meledak-ledak yang membuat mereka sesak nafas dan jatuh terduduk di sertai hawa dingin yang menusuk

"Jauhi Naru-tan, kau benar-benar tak berperasaan Gremory" bentak Serafall sambil mendorong Naruto yang sedang menggenggam Akeno untuk pergi dari sana

Setelah serafall pergi, barulah mereka bisa mendekati Rias walau tidak tahu harus berbuat apa. Mereka benar-benar bingung, bahkan sedikitnya yang mengetahu

"Sudahlah Rias, dulu Naruto memang kekasihmu dan aku tahu kau masih sangat mencintainya. Tapi dia sudah terlalu kecewa terhadapmu" ucap Sona memecah keheningan yang hanya di isi isakan Rias, Rias pun pergi dari ruangan tersebut

"Dia Serafall Leviathan, Nee-san ku yang merupakan salah satu Maou yang dulu hampir membunuh Rias" ucap Sona

"Jangan salahkan jika Rias di perlakukan kasar Naruto atau oleh kekasihnya, ini akibat tingkahnya sendiri. Akan ku ceritakan tentang Naruto yang aku ketahui" lanjutnya

Sona POV

Mungkin jika kalian melihat barusan, ada kerenggangan antara keluargaku dengan keluarga Gremory tapi percayalah bahwa dulu keluarga kami dekat.

Dulu kedekatan keluarga kami bukan hanya sebuah formalitas bahkan bisa di sebut 1 keluarga. Karena kedekatan keluarga kami, Aku dan Rias bahkan sudah berteman sejak kecil, kami sering bermain bersama dan sampai akhirnya karena kebosanan kami yang selalu tinggal di dunia bawah, kami berdua pun mencoba pergi ke dunia manusia ini yang katanya sangat indah.

Saat pertama kali datang, ledakan menyambut tepat berada pada sebuah pertarungan antara seorang Iblis dengan seorang Malaikat jatuh. Seorang Iiblis dengan pakaian lusuh yang sudah compang camping, luka dan darah hampir di sekujur tubuhnya, rambutnya berantakan tapi tidak di pungkiri dia memiliki wajah tampan dan dia terlihat beberapa tahun lebih tua dari Aku dan Rias

Sebenarnya malaikat jatuh itu tidaklah terlalu kuat, bahkan aku dan Rias yakin bisa membunuhnya tapi walau bagaimana pun ini pertama kalinya kami melihat pertarungan langsung, pertama kali melihat seorang Malaikat Jatuh yang merupakan musuh dari diam mematung, tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa menatap bagaimana malaikat jatuh itu terus menyerang Iblis yang lemah itu

Iblis itu terus menghindari serangan petir dan light spear dengan tubuh lelahnya sambil berusaha menyerang balik, setiap dia terkena serangan dia terus bangkit kembali, benar – benar pantang menyerah bukan. Melihat kegigihan dari seorang ras kami, tanpa sadar membuat aku dan Rias menangis

Mereka akhirnya menyadari keberadaan kami berdua, bahkan si malaikat jatuh membuat Light Spear dan melemparkannya pada kami berdua yang masih berpegangan tangan terdiam mematung bahkan menutup mata seakan pasrah

Jlebb

Aku dengan jelas mendengar benda tajam itu, namun tidak merasakan sakit bahkan tidak terdengar teriakan sakit.'Apa kalian tidak apa-apa iblis muda?' itulah kata yang aku dengar, itulah kata yang membuatku menyadarkanku bahwa barusan di serang oleh malaikat jatuh

Saat aku membuka mata, aku benar-benar tak percaya apa yang aku lihat. Wajah dengan luka di dahinya, di sertai senyum yang seolah mencoba menenangkan aku dan Rias yang tadi terisak menangis. Aku dapat melihat dengan jelas bagaimana tubuhnya terluka parah parah, terlebih sebuah Light Spear yang bersarang dan menembus perutnya karena menjadikan dirinya sebagai tameng bagi kami

Aku benar-benar terhenyak akan perkataannya, dia lebih menghawatirkan kami ketimbang dirinya yang sudah terluka sangat parah, dia lebih memperhatikan keselamatan kami di banding keselamatannya. Apa karena kami terlihat lebih muda darinya dan merasa kami perlu di lindungi olehnya? Oleh Iblis yang lebih tua dari kami, Iblis yang tidak pernah aku kenal sebelumnya

Setelah memasitikan keadaan kami, dia maju kembali bertempur dengan Malaikat jauh sampai akhirnya Iblis itu berhasil mengecoh malaikat jatuh tersebut. Dia bahkan mencoba menyelamatkan dan membawa aku dan Rias pergi meski luka yang ia terima lebih parah, dia tidak meninggalkan kami.

Tidak lama setelahnya, akhirnya kami bertiga di hadang Sera-Nee yang saat itu mencari kami. Bahkan Iblis itu terlihat bersiaga akan bertarung kembali begitu juga Sera-Nee, namun akhirnya Iblis itu ambruk karena luka yang di alaminya sangat parah. Awalnya Sera-Nee akan membunuh Iblis itu karena dia ternyata seorang Iblis liar terlebih mengira dia telah menculik aku dan Rias, akhirnya Sera-Nee bahkan menolongnya dan menyembuhkannya setelah aku menjelaskan pertemuan dengannya

Itulah awal pertemuan kami dengan pemuda Iblis liar itu, pemuda yang bernama saat itu aku dan Rias sering ke dunia ini untuk bertemu dengannya bahkan Sera-Nee kami mengenalnya, bahkan kulihat dia sepertinya menyukai Rias meski tampangnya urakan namun dia itu baik sisi jeleknya dia jahil, dan sedikit mesum.

Dulu aku dan Sera-Nee pernah menawarkannya agar menjadi bagian dari Sitri, walau bagaimana pun status Iblisnya selain Iblis kelas bawah / rendahan, dia juga Iblis yang tidak mengetahui identitas aslinya dan keluarganya, tidak di ketahui apa dia Iblis darah murni atau reinkarnasi karena dia ternyata lupa akan ingatan masa lalunya jadi bisa di golongkan ke dalam Iblis terasingkan atau Iblis liar, namun Naruto menolak penawaran kami.

Kalau saja menerimanya, setidaknya Naruto bisa pergi ke dunia bawah dan tidak di incar oleh Iblis lainnya.

Kedekatan Naruto dan Rias berujung pada jalinan kasih di antara mereka meski secara diam-diam, tidak diketahui oleh pihak keluarganya, dan hanya aku yang mengetahuinya

Sampai akhirnya kejadian itu terjadi. Suatu hari ada pertemuan antara beberapa keluarga bangsawan di kediaman Gremory, beberapa hari sebelum pertemuan terjadi aku dan Sera-Nee mencari Naruto lebih tepatnya Sera-Nee yang ternyata menaruh perasaan pada Naruto ingin dia mendampinginya saat pertemuan itu.

Kami keluarga Sitri terlambat datang gara-gara Sera-Nee tidak menemukan Naruto, Sera-Nee terus mengurung diri di kamar seperti anak kecil. Akhirnya aku memberitahu soal Naruto pada keluarga ku,akhirnya Okaa-sama berhasil membujuk Sera-Nee untuk hadir ke pertemuan itu bahkan merestui bila dirinya menjalin hubungan dengan Naruto yang notabenenya Iblis terasingkan karena bagi Sitri tidak memandang seorang Iblis dari statusnya

Saat kami datang ke mansion Gremory, kami mendengar bisikan-bisakan yang tidak mengenakan dari para tamu yang berada diluar aula seperti 'Untung saja Rias-san segera menyadari penyusup itu', 'ternyata penyusup itu adalah yang menculik Rias-san dulu', 'Ada pengacau', 'Mengaku kekasih Gremry, mana ada yan percaya', 'Ada iblis liar yang menyusup','Ada yang berniat menculik Rias-sama', dan sebagainya.

Saat mencapai aula, aku dan Sera-Nee benar-benar syok dengan apa yang kami lihat. Seorang pemuda yang ternyata Naruto sedang terkapar babak belur bahkan hampir mati sedang di siksa oleh beberapa pemuda bangsawan lain dan beberapa pengawal dari keluarga Gremory. Wajah, tubuhnya di lumuri darah dan luka bakar dan sayatan bahkan beberapa senjat tajam seperti pedang masih bersarang di tubuhnya

Sera-Nee benar-benar murka, dia menyerang mereka yang sedang menghajar Naruto yang sudah tidak berdaya bahkan Sera-Nee berhasil membunuh beberapa Iblis lemah di antara mereka.'Kenapa kalian melukai kekasihku Hah?' bentaknya sambil berurai airmata, teriakannya berhasil membungkam para tamu yang berada disana, 'Kenapa kalian tidak menjawab bedebah sialan? Dan siapa yang menyuruh kalian brengsek?' lanjutnya

Mungkin mereka terdiam, syok dan malu karena ternyata Iblis liar rendahan yang mereka lukai itu di klaim kekasih oleh seorang Maou. Sera-Nee lagi-lagi membunuh pengawal dan menghacurkan property disana, jika saja Otou-sama dan Okaa-sama tidak memperingatkan keadaan Naruto mungkin Sera-Nee akan benar-benar membunuh mereka semua yang telah melukainya

'Setelah ini aku akan kembali, dan jika saat itu aku tidak menemukan dengan tanganku sendiri yang akan membunuh mereka yang melukai kekasihku' teriak Sera-Nee sebelum kami pergi membawa Naruto, dapat kulihat mereka bergetar ketakutan dan yang tidak ku mengerti kenapa Rias yang ada disana hanya menatap kosong tempat tadi Naruto di siksa?Bukankah dia kekasihnya?

Sampai akhirnya keluarga ku tahu bahwa Riaslah yang telah menuduhnya bahwa dulu Naruto menculiknya, menuduhnya penyusup, menuduhnya akan memperkosa dan memaksanya berpacaran agar dapat mengeruk harta keluarganya dan diangkat menjadi Iblis kelas atas

Benar-benar tidak masuk akal, turun ke dunia bawah, menyusup?Bahkan Naruto tidak berani ke dunia bawah bahkan hafal Mansion , memperkosa?Kekuatannya di bawah aku dan harta atau ingin gelar?Kenapa tidak memanfaatkan Sera-Nee yang seorang Maou dan begitu menaruh rasa padanya bahkan pernah menyatakan perasaannya pada Naruto, tapi Naruto menolaknya dengan alasan dia tidak bisa menjalin kasih dengan orang yang tidak di cintainya

Semua itu benar-benar membuat Sera-Nee naik pitam, dia seorang diri menyerang Mansion -Nee memang salah seorang Maou/pemimpin Iblis tapi dia juga punya perasaan, dia benar-benar tidak rela orang yang disayanginya di perlakukan seperti mendatangi bahkan hampir menghancurkan Mansoin Gremory dan menghajar Rias, jika saja tidak ada Sirzech-san dan Lord Gremory saat itu mungkin Rias sudah mati.

Karena kejadian tersebut kedua keluarga menjadi renggang, setelah Naruto siuman pandangannya berbeda, dia menjadi dingin, amarah terlihat jelas di matanya. Sera-Nee benar-benar sedih melihatnya, kenapa dia harus di sakiti oleh gadis yang dicintainya bahkan Sera-Nee sampai rela meski hanya di jadikan pelampiasan oleh Naruto asalkan bisa bersamanya

Beberapa minggu Naruto tinggal di Mansion Sitri kemudian dia pergi secara diam-diam, aku tidak tahu aku sampai menemui malaikat jatuh yang menjadi musuh bebuyutannya, malaikat jatuh yang hampir membunuhnya saat aku pertama kali ke dunia bawah, malaikat jatuh sering bertarung dengannya, malaikat jatuh yang juga mencarinya bahkan dia sampai rela menjadi seorang Iblis agar bisa ke dunia bawah tempat para Iblis dialah Himejima Akeno

Sampai akhirnya kami mendengar bahwa ada sekelompok Iblis di Kuoh yang mati di buru oleh sekelompok Exorcist yang di bantu Malaikat Jatuh dan di antara korban yang berhasil menyelamatkan diri mengetahui bahwa Iblis yang mati tersebut di antaranya Naruto. Sera-Nee begitu histeris saat mendengar kabar tersebut, dia begitu sedih bahkan seperti orang prustasi

Kalau saja Akeno tau tentang perlakuan yang pernah dilakukan Rias pada Naruto, mana mungkin dia mau menjadi bagian Gremory bahkan tidak menutup kemungkinan dia juga akan menjauhinya.

Sona POV end

"Kejadian tersebut sudah beberapa tahun yang lalu, dan sekarang Naruto sudah kembali. Bahkan aku baru menyadarinya, bahwa aku juga mencintainya" ucap Sona yang sejak tadi sudah menangis, dirinya berlari dari ruangan club tersebut

Hampir semuanya menangis saat mereka mendengarkan tentang kejadian buruk yang di alami mereka campur aduk, sedih, syok. Tidak percaya sebegitu kejamnya Rias pada Naruto sedangkan terlihat jelas bahwa dia sangan merindukan Naruto, seorang Iblis liar di cintai seorang Maou, Akeno yang mencari Naruto sampai rela menjadi seorang Iblis, bahkan mereka syok mengetahui ternyata Sona juga menaruh perasaan pada pemuda itu.

. .

. .

. .

Di suatu tempat

" BLLAAARRRR' 'DDUUAARR' 'DDUUAARR "

Ledakan terakhir sudah berhenti, tanah – tanah luluh lantai akibat dan masih bergetar akibat ledakan-ledakan bom yang di keluarkan oleh puluhan lubang dimensi yang berada di sekitarnya

"Uhuk Uhukk, cukup Er-chan. Apa kau benar-benar ingin membunuhku?" ucap seorang pemuda yang keluar dari arena ledakan tersebut, pakaiannya sudah compang-camping dan beberapa luka di tubuhnya

"Ayolah pedofil mesum, kan kau masih bisa menghindarinya, padahal aku tidak mengeluarkan semua kekuatanku" kilah sorang gadis yang tiba-tiba muncul disampingnya sambil tersenyum dan duduk di sebelahnya, perlahan mata merahnya menjadi iris emas kembali saat tak menahan kekuatannya

"Jadi kau ingin membunuhku, kau benar-benar senang menyiksaku ya" gerutu Naruto

"cerewet, dulu kau tidak selemah ini apa kau masih lupa ingatan? Apa perlu ku bantu membenturkan kepalamu itu, sayang?" ledek Erza

"Jika kau lupa, bukan hanya ingatan ku saja yang hilang saat Great War tapi gara-gara para keparat itu kekuatan ku juga hilang saat lepas kendali"

"Makanya kau harus membiasakan diri lagi dari serangan seperti itu"

"Tapi kalau kena banyak, bisa mati kau tahu? Dasar nenek sihir tukang nyiksa" gumam Naruto

" G" geram Erza sambil mengeja setiap katanya, aura gelap mulai muncul di sekitar mereka

"ekh, a-aku bilang kau cantik. Beneran lho, kau cantik dan baik Er-chan sayang" keringat dingin mulai membasahi wajah Naruto kembali, dirinya langsung memeluk gadis itu sebelum terlambat

"Baiklah-baiklah, hmm apa para kekasih mu tidak curiga?" ucap Erza yang mulai bersandar pada tubuh Naruto

"Curiga?" beo Naruto

"Hu'um, kau sering bolos sekolah dan menghilang pergi tuk latihan disinikan? Dan aku dengar reinkarnasi naga lain juga sudah muncul?"

"Justru mereka yang sering bertanya itu tentang mu. Akeno dan Sera penasaran, ketika pagi tiba kau sudah menghilang, pulang lagi pas malam. Mereka sering menggerutu, kau tidak membantu membereskan rumah, Ha ha haa"

"Aishh, teganya. Ngomong-ngomong dia kalah dalam rating game, apa kau akan menggagalkannya?" tanya Erza penasaran akan perihal perjodohan yang akan Rias lakukan

"Entahlah, aku tidak tahu. Bukannya kau masih tidak suka dengannya" gumam Naruto

"Daripada kau bingung, lebih baik latihan bangun, aku naikan level latihan.Kyoka BlackHole" kata Erza riang, dirinya menghilang dalam portal lagi

"A-APA KAU SE-SERI…" perkataanya berhenti saat puluhan bahkan ratusan lubang hitam muncul di atas dan sekitarnya yang berpindah-pindah, dirinya hanya mampu meneguk ludah'Kenapa setiap lelaki di keluargaku selalu memiliki pasangan yang kejam. Ayah, ibu maaf jika aku belum memberi kalian keturunan'

Erza benar-benar tidak menggunakan mata merahnya yang merupakan gigai manusianya, artinya dia benar-benar menggunakan kekuatan yang di milikinya

"Rakuzen, Bullets Ball, Bashosen : Sinra Tensei" teriak seorang wanita bergema di tempat itu

"Dark Orb : NinshuSonic, Emperor" ucap Naruto, wajahnya benar-benar pucat pasi saat melihat ratusan bola hitam dan tombak keluar dari ratusan lubang dimensi disertai badai angin dan getaran tanah akibat serangan dan kekuatan yang di keluarkan Erza

'Demi para leluhur Iblis, apa ini benar-benar akhir hayatku. Dan kami-sama, walau kita di jalan berbeda kali ini aku berdoa seperti para umatmu, tolong berkati diriku layaknya kau kau memberkati leluhurku'

"BBBLLAAAARRRR . . DDDUUUAAAARRRR . . ."

. .

. .

. .

Mansion Gremory

Mewah dan megah itulah kesan pertama kali saat memasuki ruangan yang sudah ramai akan para tamu undangan, ruangan yang akan menjadi tempat resepsi pertunangan antara dua keluarga yang termasuk ke dalam kebangsawanan Iblis tak lain adalah keluarga Gremory sebagai tuan rumah dan keluarga Phenex.

Tiba-tiba semua tamu undangan yang tak lain adalah para Iblis dari berbagai kalangan langsung terdiam sejenak ketika sebuah lingkaran merah dengan lambang keluarga Gremory muncul dan menampilkan Rias yang merupakan sang mempelai wanita, menampilakan rambut merah darahnya yang dibiarkan terurai dan busana pengantin yang terlihat cocok dengan tubuhnya

Melihat kedatangan Rias, Raiser langsung dengan mesra memeluknya namun di tepis dengan cepat oleh Rias yang berjalan menuju Sirzech yang merupakan sang kakak dan termasuk salah satu Maou sambil memperhatikan para tamu dengan raut wajahnya yang muram.

Sedangkan Sirzech sendiri hanya bias tersenyum kecut melihat kejadian di depannya, melihat adiknya

. .

Ketegangan terjadi di dalam ruang tersebut saat terjadi beberapa lampu sebagai pencahaya tiba-tiba berkedip –kedip di sertai aura yang tidak mengenakan seperti sebuah firasat akan sesuatu hal yang akan terjadi di tempat tersebut

Brakk

Pintu yang menjadi penghubung ruangan tersebut terbuka akan hempasan dorongan angin yang cukup besar dari luar ruangan yang terus berhembus menerpa para tamu yang terdiam terlebih saat suara langkah kaki berjalan yang menyertainya sampai akhirnya menampilkan siluet seseorang yang membuatnya menjadi perhatian seluruh penghuni ruangan

. .

. .

To be Continued . . .

. .

.

Symbol lingkaran sihir Naruto, sebuah lingkaran di mana di dalamnya terdapat 3 buah angka 6 dengan ujung angka tersebut hampir bertemu di tengah, karena cepatnya pemakaian Symbol dalam penyerangan tersebut sehingga banyak yang melihatnya seperti 3 buah lingkaran dan tidak mengiranya bahwa itu adalah angka 6

Ketika menggunakan sihir perpindahan, akan memperlihatkan Symbol keluarga Iblisnya lebih lama (Pada saat akan pergi atau datang, ciri khas Iblis) dan Naruto diketahui oleh yang pernah mengenalnya bahwa dia tidak bisa menggunakan lingkaran sihir perpindahan seperti Issei

DarkOrb :Membuka segel orbit kegelapan

Emperor : Pukulan disertai ledakan ultrasonic

Reply Review : … nanti saja waktu sedang ke pepet, entar sekalian info

Bila ada saran, kritik, pertanyaan, komentar silahkan saja kalau tidak juga tidak apa. Tetapi mohon maaf bila tidak di balas satu persatu,. Nya ha haa

. .

Terima Kasih Sudah Membaca

- - - - x x x - - - -

- - - x - - -