N

Author : runkooo

YANG PERNAH BACA. BACA ULANG PART 1 DI BUAT ULANG

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BACA ULANG PART 1 PERHATIANNNN!

.

.

.

.

.

.

ACTION

.

.

.

Sudah 3 hari Luhan tidak masuk sekolah karna kondisinya belum begitu pulih. Sekarang tubuhnya mungkin sudah sedikit pulih. Karna ia sudah mengoleskan saleb di holenya, ia meminta resep pada wanita simpanannya. Dan ternyata benar sangat ampuh.

Kini Luhan menatap dirinya di pantulan kaca yang memperlihatkan pantulan tubuhnya setengah naked dengan badan yang penuh bercak merah dan bekas cambukan. Ia menggepalkan tangannya dengan kuat . betapa mengenaskan tubuh nya di pantulan kaca tersebut.

PRANG!

"BRENGSEK. BARU PERTAMA KALI AKU DI LECEHKAN SEPERTI INI!"

Luhan memukul berkali kali kaca tersebut dengan perasaan bergemuruh. Ia mengabaikan rasa sakit ditangannya yang sudah berumulan darah. Emosinya sudah tak terbendung lagi. ia benar-benar ingin membunuh lelaki bernama OH SEHUN itu dengan kejam

"Aku bukan lawan mu Oh sehun. Kau akan mati di tangan-ku ."

.

.

.

.

BYURR

"A—aku mohon maafkan aku Luhan. Maaf aku sungguh tidak sengaja. Maafkan aku ku mohon" Wanita tersebut beringsut bersujud dikaki Luhan dengan tubuh yang bergetar hebat

"Oke ,hentikan . Sepertinya ia sudah cukup mengigil"

Kedua teman Luhan menghempas gayung dan ember tersebut disebelah wanita tersebut sehingga wanita tersebut semakin gemetar

Sudah berapa kali Luhan katakan. Seseorang yang akan berurusan dengannya tak mungkin akan lepas begitu saja. Apa wanita ini melupakan prinsip Luhan yang kejam.

"Kau tau apa kesalahan-mu sayang"Luhan menundukkan badannya dan mencengkram kuat pipi wanita tersebut

Dengan tubuh bergetar wanita itu menganggaguk kaku "A—ku su-ngguh tidak sengaja menumpahkannya Luhan-ssi"

"Hem tak sengaja ya rupanya"Luhan menatap malang wanita tersebut, dan wanita tersebut mengangguk kembali mungkin ia pikir Luhan sudah belas kasih kepadanya.

"TAK SENGAJA KATAMU?!"Luhan menjambak kencang rambut wanita tersebut. "KAU MENUMPAHKAN MAKANAN KAMPUNGMU ITU DI SEPATU KU, JALANG!"

"Ma—maaf… a—aku a—ku akan menggantinya"

Luhan tertawa pelan "Mengganti?Hahaha " ia semakin mencengkram rambut wanita tersebut"MENGGANTI KATAMU? Aku langsung meminta mendesain sepatu ini di perancis . Masih berani ingin mengganti hem?"

"Ja—jadi a—aku harus bagaimana"

Kini mata Luhan mulai memperhatikan tubuh wanita ini . terlihat bra hitam yang tercetak jelas di seragamnya yang basah "Seperti nya asik jika menelajangi dia ,kawan. Dadanya lumayan besar. Kalian ingin mencicipinya"Luhan melirik kedua temannya yang kini ikut melemparkan senyuman jahat

"Boleh juga sedikit bermain main"ucap lelaki bermata sedikit besar itu yang diketahui bernama Chanyeol.

"Apa tidak keterlaluan bos? Dia sudah se jam kita siram air. Dia begitu tak berdaya dan terlihat sedikit lagi akan pingsan"Kris lelaki jakun itu menatap malang wanita tersebut walau ia mempunyai sifat yang tidak jauh kejam dari Luhan, tapi ia cukup merasa iba jika terhadap wanita.

Luhan menaikkan alisnya "Sejak kapan kau meletakkan sisi baik mu itu? Pecundang tetap-lah pecundang. Dan dia harus di hukum"

Kris menaikkan kedua bahunya mengalah. Apa boleh buat. Jika bos nya sudah berkata harus. Tak ada penolakan

"A—aku mohon ja—ngan. A—ku janji a—kan bertanggung jawab Luhan-ssi"

"DIAM! "Luhan meramas dada wanita tersebut. wanita tersebut spontan menyingkirkan tangan Luhan kasar

"Oh berani melawan ."

"Ku—mohon jangan lakukan itu" Wanita itu dengan tubuh tak berdaya beringsut menjauh ingin kabur keluar kamar mandi. Namun chanyeol dan kris mencengkram lengan wanita tersebut

"LEPASKAN KU MOHON" wanita itu semakin berontak ketika melihat luhan mengeluarkan pisau yang siap untuk merobek seragamnya.

"Jika kau berontak seperti itu. ketika aku merobek seragam mu. Dengan mudah pisau ini menusuk tubuhmu. Aku tak ada maksud untuk menusuk mu, dear. "Luhan mendekati wanita tersebut dengan smirk yang menakutkan di mata wanita itu

Luhan menggiring pisau tersebut di leher wanita itu, sehingga wanita tersebut terdiam membeku. Jika ia bergerak sedikit saja pisau tersebut berhasil menyayat leher indah-nya .

Dengan tangan cekatan Luhan merobek asal seragam wanita tersebut hingga memperlihatkan tubuh molek wanita itu.

"Haha benar kawan dada wanita ini lumayan besar "Luhan mengarahkan pisaunya di gembulan dada wanita tersebut. wanita itu hanya memejamkan matanya ketakutan ia sudah pasrah hidup dan mati.

Setiap orang yang memasuki kamar mandi akan keluar begitu saja tampa ada niatan membatunya. Bahkan mereka tak berani melaporkan tindakan Luhan and the gang pada Guru . Ya karna sekolah tersebut milik Ayah Luhan.

Luhan memutuskan sebelah tali Bra milik wanita itu . Sehingga bra hitam itu turun sebelah dan hampir menampilkan puting wanita tersebut.

"Ah menggiurkan sekali" Luhan mengecupi gembulan dada wanita tersebut

Wanita tersebut mulai mengeluarkan air matanya "Ku—mohon lepaskan aku"

Kriet

Suara pintu toilet terbuka, namun yang masih bertindak pelecehan tak menanggapi siapa yang datang . Dalam pikiran mereka paling tidak orang tersebut akan keluar lagi dalam hitungan ke 2.

"Benar-benar pengecut"

Sebuah suara menggema di toilet tersebut membuat si pelaku mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut

"Luhan. Anak pindahan mangsa mu mencari gara-gara lagi rupanya"Kris hanya berdecis melihat seseorang bertatapan tajam kearah mereka.

Luhan melihat dirinya Oh sehun dia menyembunyikan pisau di belakang tubuhnya. Dan mendekati lelaki itu yang menatap tajam padanya

"Hai Oh sehun. Ada apa hm? Apakah aku melanggar perjanjian." Luhan tersenyum manis pada Sehun yang menatapnya.

Sehun masih menatap gerak gerik Luhan yang semakin mendekatinya bahkan merapat padanya "Apakah kau ingin melakukan sex pada-ku? "Bisiknya lembut dengan tangan yang mencengkram pisau sudah ancang-ancan ingin menusuk namja dihadapannya.

Sehun menatap wanita yang kini masih di cengkram Chanyeol dan kris, ia mengerakkan bibirnya seperti berkata sesuatu.

Mengerti gerakan bibir wanita itu, ia hanya menyermikkan bibirnya. Ia memeluk pinggang Luhan dan membisikkan sesuatu "Tentu. Aku ingin mengecupi putingmu itu dan mengoyak lubang sempitmu itu dan menggenjotmu dengan brutal hingga kau mendesah indah."

Wajah luhan sedikit memerah antara menahan malu atau marah"Mulutmu nakal sekali rupanya. Tentu kita akan lakukan sebelumnya—"

Luhan dengan cepat mengayunkan tangannya ingin menusuk sehun, namun Sehun langsung menangkap pisau tersebut dengan mencengkramnya kencang hingga tangannya berdarah. "Ingin membunuhku?"

Luhan membelakkan matanya tidak percaya Sehun bisa menangkap pisaunya, Sehun dengan tangan cekatan mengambil alih pisau itu dan memutar-mutar pisau itu di tangannya

"Kau pikir aku masih saja terus lemah padamu Xi luhan. Rahasia kecil untukmu. Aku anak dari mafia. Sebaiknya kau hati-hati terutama kedua temanmu" Bisiknya dengan lembut

Luhan berdicih sambil melipat tangannya di dada"Kau pikir aku takut?"

"Bos butuh bantuan kami?"Seru Chanyeol yang memperhatikan Luhan dan sehun sepertinya bos nya sedang dalam masalah kecil.

"Tidak usah. Kalian silahkan pergi dan wanita itu lepaskan. Aku ingin membereskan dia"Perintahnya dan menerima anggukan Kris dan chanyeol yang kini pergi keluar dari toilet. Bagi mereka sehun adalah hal yang paling kecil untuk di hajar jadi mereka pikir Luhan dapat menanganinya.

Sehun memperhatikan wanita itu yang kini memeluk tubuhnya sendiri dengan pikiran kacau. Sudah terbaca oleh sehun . tidak mungkin ia keluar dengan badan telanjang sedangkan seragamnya sudah koyak mengenaskan.

Sehun membuka switternya dan membuka satu persatu seragamnya dan mendapatkan lemparan sinis dari luhan "Kau ingin apa? Kau pikir aku dengan mudah menyerahkan diriku lagi?!"

Sehun hanya diam dan melepaskan seragamnya "Tangkap ini!"Sehun melempar seragamnya pada wanita itu "Pakailah, aku membawa baju olah raga" Wanita tersebut dengan sigap menangkapnya dan berkali bekali mengatakan terimakasih sambil memakai seragam itu dan berlari pergi keluar dari toilet itu.

"Kau sok pahlawan sekali "Luhan berdicis melirik sinis sehun

"Kau pengecut. Melecehkan wanita dengan mengeroyok. "

Luhan tertawa hambar "Pengecut? Lalu bagaimana denganmu. Memperkosaku dengan paksa?"

"Itu adalah hukum timbal balik. "

"Kau lucu sekali Oh sehun. Kau pikir aku takut dengan semua omongan busuk mu itu?"

Sehun menyermikkan bibirnya dan beralih memegang rahang luhan "Ternyata nyali mu kuat juga. Video mu ingin aku sebar rupanya"

"Silahkan. Aku akan membunuhmu sekarang juga"Luhan mengeluarkan sebuah pistol dari celananya."Ada kata kata terahir ?" ia mengarahkan pistolnya di kepala sehun

Sehun tersenyum meremehkan "Ah. Pilihan yang bagus. Kau tau? videomu tak hanya di tanganku. namun di tangan seseorang yang kini dendam denganmu. Jika aku terbunuh ia akan menyebarnya tak hanya di sekolah. Kau pikir aku bodoh hanya menyimpan sendiri? Aku tau kau pasti akan membunuhku. "

Luhan mencengkram erat pistol itu "KAU BRENGSEK!"

"Ayo cepat bunuh aku. aku sudah lama ingin mati di tangan orang yang aku suka"

Luhan masih mencengram kencang pistol itu. Ia sungguh ingin sekali menembakkan Kepala Sehun jika bukan karna ucapan sehun yang membuatnya berfikir

"KATAKAN SIAPA ORANG ITU!"

"Kau pikir aku akan dengan mudah memberitahumu"

"CEPAT KATAKAN BRENGSEK"

"Apa yang akan ku peroleh jika aku memberitahumu,hem"

Luhan semakin mengeraskan rahangnya dan mendelikkan matanya penuh kebencian "CEPAT KATAKAN! ATAU AKU BENAR-BENAR MENEMBAK MU SEKARANG"

"Tembaklah. Aku tak rugi jika aku mati. "Sehun dengan santai melipatkan tangannya dengan menutup kedua matanya, seakan akan ia tak takut menanti ajal kemantiannya.

Luhan menahan emosinya untuk menembak sehun, ia tak mau menjadi fatal jika ia membunuh manusia ini. Ia harus mencari tahu siapa orang kedua dari musuhnya yang menyimpan video nista itu.

"Tsk, brengsek!" Luhan memasukkan kembali pistol di sakunya.

Sehun mengintip sebalah matanya, melihat suasana sudah aman. Ia membuka kedua matanya lalu menatap Luhan dengan seringgaiannya. "Tidak jadi membunuhku? Seharusnya memang jangan membunuhku. "

"Percayalah ajal mu akan ditanganku! Aku kan membunuh-mu suatu saat nanti"

"Belajarlah membunuhku dengan pintar. Jika kau tak ingin jadi incaran ayah ku"

"Ayahmu? Oh ya kau kan anak seorang mafia hahaha, menakutkan sekali rupanya"

Melihat Luhan begitu meremeh kan atas ucapan sehun. Sehun membalikkan tubuhnya dan memperlihatkan sebuah tato naga yang tidak sembarang tato sudah terlihat jika itu dibuat dengan jarum dan ada sebuah lambang dari mafia yang cukup terkenal di Mexico

Luhan melihat tato untaian tato dipunggung sehun, dan melambangkan jika itu adalah lambang mafia. Dan tak sembarang orang memiliki itu. Luhan menegak ludah. Benar dugaan dia, anak ini cukup berbahaya. Dan harus cepat di singkirkan di muka bumi.

Sehun membalikkan badannya "Aku tak menyuruhmu percaya atau tidak denganku. Sebaiknya hati-hati jika ingin membunuhku. Aku juga tak ingin kau terbunuh"Sehun meraih wajah Luhan dan mengelus pipinya

Luhan menghempaskan tangan Sehun "Tsk, Kau adalah manusia. Mau kau anak dari apapun bentuknya. Aku tidak akan takut denganmu. Aku akan tetap membunuhmu."Ia berjalan meninggalkan sehun namun sehun langsung menarik tangan luhan dan mendorong kencang ke dinding

"Aku tak peduli. Yang aku mau hanya tubuhmu! "Sehun mencengkram kencang pipi luhan.

Luhan meludah tepat di wajah sehun "AKU TIDAK AKAN MENYERAHKANNYA!"

Sehun tersenyum kecut "Baiklah tak masalah mengingkari janji-mu. " ia memakai switternya dan berjalan ke wastafel membersihkan wajahnya. "Ah bagaimana ya jika video itu tersebar luas. Penguasa sekolah terkejam diperkosa Oh sehun . cukup menarik."

Wajah luhan memerah menahan amarah yang kini meluap. Ia benar-benar ingin membunuh lelaki ini . sungguh itu tekad pada dalam dirinya untuk membunuhnya

"Bagaimana Tuan Xi luhan. Serahkan tubuhmu atau—"

"BRENGSEK! "

"Kita sesama brengsek . Bukankah kita berdua cocok"Sehun menggerling matanya pada luhan. ia berjalan kearah pintu keluar . sebelumnya ia menoleh kearah Luhan yang mengeraskan rahangnya yang kini tengah menatapnya tatapan mengerikan.

"Tidak berubah pikiran ?Baiklah Aku akan menyebarnya detik ini juga "Sehun memutar knop pintu itu dan mulai berjalan keluar

Namun dengan langkah panjang Luhan menutup kembali pintu itu dan mendorong tubuh sehun ke dinding

"Baiklah. Tapi dengar bukan berarti aku menyerah Oh sehun!"

Sehun tersenyum meremehkan dan memegang rahang Luhan "Aku tau kau akan menyerah walau kau gengsi"

"Aku bukan menyerah!"

"Ya baiklah. Kau tak menyerah. "Sehun memperhatikan luhan dari atas sampai bawah "Bagaimana jika sekarang kita melakukan seks agar aku percaya dengan perkataanmu"

"Tidak. Sepulang sekolah. "Luhan mendorong tubuh sehun yang mulai mendekat padanya .

"Baiklah. Setidaknya berikan ciuman panasmu pada ku"

"Aku tidak serendah itu!"Luhan memutar knop pintu bersiap pergi , namun lengan luhan langsung di tarik dan di dorong ke dinding .

"Dengar luhan! Kau jangan main-main denganku! Kau sekarang di bawah kekuasaan ku. Jadi jika aku perintah kan. Kau tak boleh menolak. "Sehun menyatukan bibir nya dengan bibir luhan. ia terus menekan ciumannya sehingga semakin dalam dan dalam ciuman mereka . ciuman yang hanya di nikmati sepihak.

Luhan mengerang dalam ciumannya mendorong sekuat tenaga tubuh sehun, Namun sehun menekan bahu luhan kuat ke dinding sehingga luhan tak berkutik.

Lama mereka berciuman. Sehun melepaskan tautan bibirnya dan terlihat saliva membentang panjang

BUG!

"Dengar baik baik Oh sehun! Aku lelaki normal! Aku tidak gay seperti mu, brengsek!"Luhan mengelap saliva di bibirnya kasar dan mendorong tubuh sehun menjauh. Dengan langkah cepat ia keluar dari kamar mandi.

"Shit"Sehun menggeram kesal mengelap darah yang keluar dari hidungnya akibat tumbukan keras tangan Luhan. "Lihat kau akan kubuat tak berkutik"

.

.

.

.

Luhan menendang dada lelaki di hadapannya sehingga lelaki itu tersungkur

"Kau sengaja ya menabrak ku begitu angkuh?! KAU PIKIR KAU SIAPA"Luhan menginjak dada lelaki itu dengan terus menekannya. Ia terus melampiaskan kemarahannya pada lelaki itu. Sebenarnya bukan karna lelaki itu melakukan kesalahan, Karna luhan hanya ingin melampiaskan emosinya terhadap sehun pada lelaki malang yang kini di injak mengenaskan oleh Luhan

"Sungguh aku terburu-buru luhan. Aku tidak sengaja"

Luhan hanya berdecis "Omong kosong, Kris berika coffe panas mu"

Kris memberikan sebuah coffe panas itu ke tangan Luhan, tampa berlama-lama ia menyiramkan coffe itu ke wajah lelaki itu , sehingga lelaki itu mengerang kepanasan.

"Sudah berapa kali aku katakan? Berani berurusan denganku. Aku tidak akan begitu saja melepas kalian. Ini masih belum seberapa"Luhan membuang kasar tempat coffe itu pada wajah namja yang kini dibawahnya.

Siswa-siswi yang melihat pertunjukkan itu sudah tak heran lagi. tontonan ini seperti sebuah makanan sehari-hari mereka.

Lagi-lagi disaat seperti ini Sehun muncul kembali. Ia memperhatikan Luhan yang terus menginjak-injak dada Lekaki itu. Ia berjalan mendekati keributan itu

"Xi luhan"

Luhan menoleh ke sumber suara dan-

BYUR

"ARGHH PANASSS" Luhan memejamkan matanya sambil mengelap kasar wajahnya "BRENGSEK SIAPA YANG MELAKUKAN INI"

Kris langsung menumbuk wajah Sehun "KAU BERANI SEKALI DENGAN LUHAN!"

Sedangkan chanyeol membantu Luhan membersihkan wajah luhan dengan mengenakan anduk kecil yang selalu ia bawa "Tidak apa-apa bos?"

"TIDAK APA-APA BAGAIMANA BODOH!"Luhan merampas anduk yang berada ditangan chanyeol dan mengelap kasar wajahnya. Melihat kris memukuli si pelaku yang ternyata Oh sehun. Luhan menggeram kesal . mengapa ia suka sekali menganggu nya! Jika bukan karna video nista itu ia tidak segan-segan membunuh sehun. Ia tak peduli jika Ayah dari sehun akan membunuhnya. Yang paling terpenting emosi yang meluap di dadanya terbalaskan. Lagi pula Luhan juga sudah bosan untuk hidup .

"Berhenti Kris. biar aku saja"

Kris pun berhenti memukuli Sehun yang kini bibirnya sudah berdarah. Luhan mulai berjongkok menatap Sehun, ia memegang dagu Sehun "Sudah puas? Menggangguku, brengsek!"

"Kau memang sekarang ini menggenggam kelemahanku. Bukan berarti kau bisa semena-mena denganku. Berhenti mengganggu ku!"

Sehun menyunggingkan bibirnya, ia memegang lengan luhan "Aku tidak akan berhenti menganggumu berlaku kejahatan. Kau pikir aku begini karna apa? Berhentilah melakukan hal keji itu"

Luhan hanya berdecis "Kau tak usah sok suci. Kau bahkan lebih brengsek dari ku Oh sehun"

"Aku brengsek dengan orang yang brengsek Xi luhan"

Luhan mendorong wajah sehun "Tsk, Bertindak seakan kau suci. " Luhan beranjak dari tempatnya dan berlalu pergi dan diikuti kedua temannya

"Boss kau tak menghajarnya?"Tanya chanyeol dengan menggernyit heran Luhan hanya membiarkan Sehun. Apalagi baru pertama kali ada orang yang berani melakukan itu pada-nya. Bagaimana mungkin Luhan melepaskannya begitu saja

"Tidak usah. Aku sudah muak memukulinya. "

.

.

.

.

"Ku pikir kau akan kabur dan mengingkari janjimu Tuan Xi"Sehun menggepulkan asap rokok dari mulutnya sambil terduduk manis di sofanya dengan tatapan terus tertuju gerak-gerik Luhan.

Luhan melempar tasnya asal di sofa milik sehun "Aku bukan pengecut yang suka mengingkari janji"ia menghempaskan tubuhnya di sofa panjang

Sehun menyunggingkan bibirnya "Ingin minum sesuatu"

"Kau tak usah basa-basi. Kau menginginkan tubuhku bukan."

"Ah kau terlihat seperti jalang-ku"

Luhan berdecis tak suka "Lakukanlah sepuasmu. Namun setelah itu tunggu ajal kematian-mu. Aku tidak takut jika kau anak mafia."

Sehun tertawa renyah, ia mematikan rokoknya di asbak dan mendekati Luhan yang bersender di sofa "Cukup menakutkan. "Ia menarik dagu Luhan "Terdengar indah bukan, mati ditangan orang yang kita suka"

Luhan menghempaskan tangan sehun "Kau bukan suka padaku. Tapi kau sudah gila. dengar sehun! Aku masih waras. Aku masih menyukai payudara. Aku tidak gay sepertimu"Luhan menekan dahi sehun dengan telunjuknya .

"Kau terlihat lucu Tuan Xi. Kau masih mengatakan waras bahkan lubangmu saja sudah pernah ku masukkan."Sehun menarik dagu luhan

Luhan menantang tatapan Sehun "Sekarang aku ingin bertanya denganmu. Mengapa kau melakukan ini, mengapa dikamarmu penuh dengan foto ku. Jika kau membalaskan dendam atas prilaku ku. Seharusnya kau berfikir, Aku melakukan itu karna kau terus mencari masalah pada-ku!."

"Kau membuatku tertarik. Tertarik untuk melumpuhkanmu."

"Aku akan membuat perjanjian baru untuk kita"

Sehun menggernyit "Apa itu"

"Aku akan menjadikanmu. Temanku. Masuk dalam gang ku. Aku akan melakukan hal baik untukmu. "

Sehun tertawa meremehkan "Dan aku akan membantumu untuk melakukan hal keji itu? Dengar ya Tuan Xi. Aku memang anak mafia. Namun bukan berarti aku ingin seperti ayah-ku. Aku sangat membenci prilaku ayahku. "

"Kau benar-benar terlalu sok suci. Percayalah tempatmu tak jauh-jauh dari neraka. Jadi terima saja tawaran ku. Kita akan bekerja sama. Bagaimana?"

"Tidak akan. Aku sudah terlalu sabar untuk melumpuhkanmu. Lalu aku berhenti begitu saja. Oh tidak akan Tuan Xi"

Luhan hanya berdecak sebal "Baiklah. Tapi bisakah kau tak mengangguku terus? Kau mencampuri ku , brengsek!"

"Aku melakukan ini untuk membuatmu sadar. Tak berpikirkah. Ini sebuah karma. Kau sering bukan melecehkan wanita."

"ITU BUKAN URASANMU! MENGAPA KAU SUKA SEKALI MENCAMPURI KU!"

"Karna aku menyukaimu. "Sehun meraih tangan Luhan "Aku tidak ingin tangan ini melakukan banyak dosa. "

Luhan menghempaskan kasar tangan sehun "LALU KAU PIKIR BERSETUBUH SESAMA LELAKI TIDAK BERDOSA BRENGSEK!"

"Demi kebaikan mu"Sehun mengecup bibir luhan.

Luhan mendorong tubuh sehun yang semakin mendekat padanya

Sehun menghela nafas nya berat. Ia sudah cukup sabar menahan hasratnya untuk menyerang Luhan. Ia tau ini hanya sebuat trik luhan untuk mengulurkan waktu agar ia melupakannya.

"Sudah cukup untuk basa-basinya!"Sehun mendorong kasar tubuh Luhan, ia langsung menindihnya . Terlihat dari raut wajah Luhan mulai terlihat panik.

Sehun membuka kaos nya, dan mulai membuka paksa kancing baju Luhan. Ia sudah tak bisa menanti lagi. Hasratnya untuk menyetubuhi Luhan sudah sampai tingkat akhir.

"Se—sehun"Luhan mendorong wajah Sehun yang ingin menciumnya

Sehun menarik lengan Luhan dan menguncinya diatas kepala Luhan. Dengan tergesa gesa ia meraup bibir Luhan. Ia terus mencium paksa bibir Luhan walau sedikit ada pergerakan menolak.

"Mmmhsee—hummn"Luhan dengan susah payah melepaskan bibirnya dari raupan bibir Sehun yang kini ingin memakannya habis-habis. Sungguh ia ingin berbicara sesuatu pada sehun.

Luhan akhirnya sedikit pasrah atas ciuman sehun. Ia tak lagi menggoyang kepalanya, dan membiarkan sehun mulai menikmati bibirnya. Kepala sehun mulai bergerak ke kanan ke kiri, mnenyesap setiap inci bibir Luhan yang manis dan lembut itu.

Lama sehun melumat bibir Luhan, Luhan langsung menolehkan kepalanya kesamping sehingga Sehun beralih mencium rahangnya

"Dengarkan aku bicara dulu. Kau ingin melakukan di tempat sempit seperti ini"

Mengerti maksud Luhan, Sehun menyunggingkan bibirnya "Aku sudah tidak sabar untuk menyetubuhimu. Baiklah jika kau merasa tidak nyaman"Ia langsung membawa tubuh luhan dalam gendongannya

"Hei! Aku bisa jalan sendiri!" Luhan memukul dada Sehun

"Diam atau aku langsung memasukimu sekarang juga dengan kasar"

Kini Luhan tengah berbaring di ranjang sehun yang dulu pernah menjadi tempat saksi ke nistaan mereka. Luhan hanya bisa mengalami debaran jantung yang kencang melihat Oh sehun yang kini membuka celananya tergesah-gesah yang menyisakan boxer.

"Tak bisa kah kita melakukan negosiasi Oh sehun"

Sehun hanya menggernyit lalu menindih Luhan "Dengan menjadikan aku temanmu?Tidak. maaf sekali aku menolak"

Luhan menggelengkan kepalanya "Tidak. bukan itu maksudku. Bernegosiasi dengan saling menguntungkan. Kau bisa melakukan sex pada-ku terserah kau ingin melakukan apapun padaku tampa ada penolakan dari ku. Tapi jika kau melanggar apa yang aku ingin kau harus membatu kejahatan, bagaimana?"

Sehun menganggukkan kepalanya "Boleh juga. Kita saling membuat kontrak, begitu maksudmu?"

"Ya tentu saja."

"Baik. " Sehun mulai mengecup leher Luhan. Luhan mendorong pelan Sehun

"Kau boleh bercinta denganku jika kontrak tersebut sudah sah. Aku tidak mau melakukannya sekarang"

Sehun menghembuskan nafasnya pelan dileher Luhan "Baiklah. Tapi ingat kau tidak boleh menentang kontrak ku apapun yang terjadi. "

Luhan akhirnya bernafas lega dan mendudukkan badannya "Ya tentu saja aku bukan pecundang. Apakah aku bisa pergi dari sini?"

"Tak ingin bermain-main di apartemen ku?"

"Sepertinya ada hal yang harus aku kerjakan. Lebih baik kau kerjakan kontrak yang ingin kau mau dengan cepat, dan kau bisa mendapatkan yang kau mau. "Luhan beranjak dari ranjang "Aku pergi. "

Sehun hanya menyunggingkan senyumnya "Hhh dasar bodoh"

TBC

AYOO KOMEN! KOMEN KOMEN KOMEN KOMEN TAPI JANGAN BASH YA : ((((