Ga tau mau bilang apa, kita langsung aja deh..! tapi sebelum itu, yuk kita dengerin dulu lagu opening FIC ini hehehe
"MY WAY by CHELSHY"
Enjoy..
"Ap-apa maksudmu teme? Apa kau menyuruhku untuk bergulat dengan Naga besar itu?, itu sama saja kau menyuruhku bunuh diri!" Omel Naruto dengan air liur yang sedikit (mungkin banyak) yang keluar dari mulutnya dan membuat Sasuke disampingnya harus membuka telapak tangannya untuk menghalau muncratan air liur Naruto diwajahnya.
"Cih, dengar dobe kau juga memiliki kekuatan digivice dan lagi pula kau hanya data, jadi kau pasti memiliki kekuatan besar, BAKA!" balas Sasuke dengan perempatan urat didahinya "Aku sudah mengambil bagianku, jadi sekarang ambil bagianmu!" lanjutnya kemudian datar.
Merasa tak punya pilihan lain, Naruto menarik nafas panjang kemudian berdiri dan mengambil satu langkah maju. Sejenak ia menoleh kearah Hinata dan Naruto dapat melihat raut wajah kawatir dari putri Hyuuga itu. Dan sementara itu sang naga besi itu telah sepenuhnya bangkit.
"GOOOAAARRRR...!"
Raungan Naga itu sukses membuat Naruto bergidik ngeri dengan wajah pucat pasi dan melangkah mundur dengan cepat "O-oi Teme, kurasa nama idemu itu adalah.. BUNUH-SAJA-AKU!" teriak Naruto diakhir kalimatnya, sementara Sasuke hanya mendengus kesal.
"Hinata, berikan digivice itu pada si Dobe ini!" ujar Sasuke, sedangkan Hinata langsung menurut dan segera menyerahkannya pada Naruto.
"Be-berjuanglah Naruto-kun" gumam Hinata. Dan Naruto hanya menerima Digivice itu dengan pasrah, rasanya ia ingin menangis saja "Bahkan Hinata-chan juga mendukung ide laknat dari Teme!" ujar Naruto swetdrop melihat Hinata dan Sasuke sudah ada di jarak aman atau bisa dibilang agak menjauh dari medan pertempuran entah sejak kapan. yang Sabar Naruto T.T
"Yoshh.. Baiklah, kurasa tidak akan sulit, lagi pula aku sudah melihat Sasuke melakukannya jadi tinggal menirunya saja!" Kata Naruto penuh percaya diri. Sasuke dan Hinata tampak tegang dan hanya bisa berharap Naruto mampu mengeluarkan kekuatannya dan segera mengakhiri pertarungan ini, dan Sasuke sudah mulai menebak siapa dalang dibalik munculnya monster ini.
Kini Naruto benar-benar siap dan berhadapan langsung dengan Naga besar itu. Wajah Naruto saat ini benar-benar menyiratkan keseriusan, debu yang diterbangkan angin malam menjadi background ditempat itu dan dengan satu tangan Naruto mengangkat Digivicenya tinggi-tinggi. Hah... tidakkah kau melupakan sesuatu Naruto?.
"Ini dia...!" Naruto sudah siap "CARD... SLA-.. eh..a-are?" namun teriakan lantang dari Naruto tiba-tiba terhenti begitu saja karena baru menyadari sesuatu.
1 detik
2 detik
3 detik
"WAAAAAA... Teme sialan.. AKU TAK PUNYA KARTUUU...!" teriak Naruto Gaje, sementara Sasuke yang juga baru sadar hanya bisa menepuk jidatnya keras-keras dan Hinata sendiri hanya bisa jawdrop.
SYUUTT.. SYUUTT..
DUUAARRR.. BLARRR..!
Bersamaan dengan itu naga besar itu telah menembakkan beberapa bola api dari meriam yang ada dimoncongnya, Naruto hanya bisa bergerak secepat yang dia bisa menghindari tembakan-tembakan bola api yang melesat kearahnya, namun karena kurang cepat satu bola api mengenai tanah yang dipijaknya.
DUAAARRR...
Dan Naruto pun terhempas kebelakang dan mendarat ditanah dengan keras dan terseret beberepa meter.
"Naruto-kun!" Teriak Hinata panik, begitu pun dengan Sasuke meski tidak berteriak namun ia tetap saja panik, Sasuke pun mulai merutuki dirinya sendiri telah membuat naruto bertarung dan melupakan sesuatu yang penting.
"Hn, Apa boleh buat!" geram Sasuke dan segera berlari menuju tempat pertarungan Naruto,
Ketika mendekat, nyaris saja Sasuke terkena serangan dari naga besar itu kalau saja ia telambat menghindar, namun Sasuke tetap saja berhasil mencapai tempat naruto.
"Kau tak apa dobe?" tanya Sasuke sambil menarik Naruto agar berdiri. "Yah.. seperti yang kau lihat!" jawab Naruto setengah kesal.
SYUUTT... DUAARRR...!
Lagi-lagi serangan mendadak deri naga tersebut membuat Sasuke dan Naruto harus terlempar kebelakang dan mendarat ditanah dengan punggung terseret "kusso.. bahuku benar-benar sangat sakit!" keluh Sasuke kembali duduk sambil terus menekan luka dibahunya agar bisa mengurangi pendarahan yang dideritanya sejak tadi. Sementara naruto di sebelahnya juga tengah berusaha bengkit,
"Dobe, pakai kartu ku!" Teriak Sasuke dan melemparkan satu kartunya pada Naruto, dan langsung disambut oleh tangan Naruto dengan sempurna "Cobalah, kali ini pasti kau bisa!" lanjut Sasuke dengan suara lemah dan kembali terbaring ditanah, sepertinya pendarahan yang dialaminya cukup membuat tubuhnya melemah.
Tanpa basa basi lagi Naruto langsung mengangkat tubuh Sasuke dan membawanya menjauh dari tempat pertempuran itu, ia kemudian dengan cepat membawanya ketempat Hinata bersembunyi dan segera kembali lagi ke medan pertempuran agar naga itu tidak mendekati tempat Hinata dan Sasuke saat ini.
"Hei monster jelek, aku disini dan coba tangkap aku!" teriak Naruto mencoba mengalihkan perhatian naga itu dan memancingnya kembali menjauh dan menuju padang rumput di piggiran hutan. Setelah itu Naruto kemudian berhenti dan berbalik, monster naga itupun juga ikut berhenti mengejar Naruto karena melihat sasaran kejarannya telah berhadapan dengannya, seringaian tajam terlihat diwajah Naruto.
"Nah, sekarang aku sudah siap menghajarmu, monster!" ujar Naruto sembari menyiapkan digivice dan kartu digital dikedua tangannya. Sasuke dan Hinata melihat dari kejauhan dengan harap-harap cemas.
Setitik cahaya merah menyala telah terbentuk dimoncong monster naga tersebut pertanda ia sudah menyiapkan serangan andalannya. Sementara Naruto yang sudah diberi kartu oleh Sasuke tampak tidak takut sama sekali, dan mulai mengayunkan kartu ditangannya. Dengan lantang Naruto berteriak.
"CARD...SLASH...!.!"
Siiinnnggg...
krik..krik..krikk..
Naruto hanya bisa cengo, aksinya tadi hanya menghasilkan suara jangkrik hutan disekitarnya. Itu artinya... "UWWAAAA... gagal lagi.. SASUKE TEMEE... KUBUNUH KAUU..!" teriak Naruto lagi-lagi gaje, dan kali ini ia sudah lari tunggang langgang menjauh dari naga itu.
DUARR..DUARR..DUARR..DUARR..
Bagai hujan meteor monster naga yang mengejar Naruto itu pun terus menerus menembakkan bola apinya. Sedangkan Naruto hanya bisa menghindar lagi dan lagi. Hinata yang sadar kegagalan naruto menggunakan kekuatan digivice pun semakin panik dan tanpa sadar berlari menuju Naruto bermaksud untuk menolong. Namun sebelum semakin menjauh Sasuke langsung mencegahnya agar berhenti.
"Hentikan tindakan bodohmu itu!, kau bisa mati!" bentak Sasuke pada Hinata. Sasuke juga kini tak habis pikir bagaimana bisa Naruto gagal menggunakan kekuatan digivicenya sendiri, apa karena itu bukan kartunya?, apa karena Naruto salah menggunakan digivicenya? Atau Naruto memang tidak bisa menggunakan digivicenya?. Berbagai pertanyaan muncul dikepala Sasuke, otak jeniusnya tampak kelelahan memikirkan itu semua.
"Le-lepaskan aku Sasuke-kun, aku harus menolong Naruto-kun!" pinta Hinata membuat Sasuke tersadar dari lamunannya dengan kesal Sasuke menjawab "Kalau kau kesana kau juga akan mati tahu?" mata onix nya kemudiani menatap Naruto yang mati-matian menghindari serangan naga itu.
"T-tapi Naruto-kun membutuhkanku, aku harus kesana karena kata profesor Jiraiya aku patnernya, aku yang akan menjaga Naruto-kun dan aku terpilih untuk melindungi Naruto-kun!"
Seketika mata Sasuke terbelalak mendengar jawaban Hinata, ia baru menyadari sesuatu yang penting, ia kemudian merenggut kesal terlambat menyadarinya "Hn, kusso kenapa aku baru menyadari hal ini!"
Yah.. bukan Naruto yang seharusnya memegang digivice, tapi Hinata. Dan Naruto seharusnya bertarung dengan bantuan Hinata. Hanya hinata yang bisa mengendalikan kekuatan Naruto dan itu artinya digivice hanya akan bereaksi jika Hinata yang memanggil kekuatan naruto. Yah.. pasti itu berhasil.
"Hn, Hinata aku akan membawamu pada Naruto dan mengambil kembali digivicemu, jadi sebaikknya kau jangan merepotkan!" ujar Sasuke datar "tetaplah berlindung dibelakangku" lanjutnya sambil berlari.
Hinata pun menurut dan terus berlari dibelakang Sasuke, meski agak sulit mengiukuti pergerakan Sasuke namun lama-kelamaan mereka semakin mendekat ketempat Naruto. Tak butuh waktu lama mereka sudah berada di samping Naruto. Hinata berhenti tepat disamping Naruto sedangkan Sasuke langsung mencoba kembali melawan monster naga besar itu.
"Na-naruto-kun, daijobu?" Kata Hinata sambil mendudukkan tubuh Naruto. "Yah.. aku baik-baik saja Hinata-chan, maaf aku tidak bisa melakukannya, kurasa digivice ini tak bereaksi jika aku yang memakainya!" jawab Naruto sambil meringis kesakitan. Sementara Sasuke terus mencoba mengecoh pergerakan naga itu untuk mencari celah serangan.
"ngeh.. aku belum kalah monster!" geram Sasuke dan kembali menggunakan salah satu kartunya.
"CARD...SLASH...!" teriak Sasuke. Dan kemudian ia melompat setinggi yang ia bisa agar berada tepat diatas tubuh naga itu dan..
"rasakan ini... AMATERASU...!"
BRUSSHHH...
Semburan api Sasuke sukses membakar tubuh naga tersebut, sedangkan sang monster naga sendiri hanya bisa menggeliat karena kobaran api disekujur tubuhnya, dan Sasuke sudah kembali mendarat ditanah dengan mulus, namun tentu saja ia menyadari membakar besi bukanlah solusi yang tepat. Tapi itu satu-satunya jalan untuk mengulur waktu.
"Hn, paling tidak, itu bisa sedikit memberi kami waktu sebentar!" gumam Sasuke sambil terus menatap tubuh Naga itu diselimuti oleh api amaterasunya. Setelah itu Sasuke tak mau buang waktu lagi dan segera mendekati Hinata dan Naruto. Meski dengan luka dibahu kirinya banyak mengeluarkan darah dan pandangan yang sudah mulai agak kabur tapi Sasuke tetap berusaha tersadar.
"Dobe, berikan digivice itu pada Hinata, biarkan Hinata yang memanggil kekuatanmu dan kau hanya tinggal bertarung saja, jangan kwatir, kali ini pasti berhasil!" terang Sasuke padat dan langsung dibalas boleh anggukan dari Naruto, lagi pula naruto memang merasa hanya Hinatalah yang bisa memanggil kekuatannya. Sementara Hinata menerimanya dengan perasaan ragu.
"Ta-tapi, bagaimana ca-caranya, aku tidak tahu!" ujar Hinata dan langsung mendapat jawaban dari Sasuke "Lakukan seperti yang kulakukan tadi!" dan Hinata hanya mengangguk pelan
"OOOAAAARRGGG...!"
Monster naga telah bangkit lagi, ternyata benar kobaran api milik Sasuke tadi hanya membuatnya pingsan sesaat. Naruto langsung melangkah maju dan berhadapan langsung dengan monster naga itu, Hinata kini juga sudah berdiri dibelakang Naruto.
"oke.. sekarang bersiaplah Hinata-chan, kupercayakan padamu!" kata Naruto sambil mengacungkan jempolnya kebelakang.
"Ba-baiklah Naruto-kun!"
APAKAH DENGAN BANTUAN HINATA KEKUATAN NARUTO BISA BANGKIT?
_TE BE CE_
Ending song "Asian Kung Fu Generation – Sore dewa Mata Ashita"
Saatnya jawab beberapa review (meskipun Cuma dikit T,T)
Sarutobi Rianmaru : wkwkwkwkwk ntar kayak power ranger dong!
Fazrulz21 : gomen, gomen, saya orangnya mudah lelah jadi ga bisa ngetik lama-lama (begitupun hal lainnya) untuk chapnya sendiri mungkin akan END pada chap 15.
Hanafid : penasaran? Baca deh chap 7 dengan teliti :D
Ai : hahahahahaha iya ga tau nih knpa sepi senyap, tapi apa boleh buat klu fic ini memang membosankan :-( . tapi makasih yah udah dibilang bagus #terharu. Jangan takut bro saya juga ga suka yg namanya over power
Antoni Yamada : iya, ini udah lanjut
Yoss.. maaf kalo chap ini kependekan lagi dan mungkin ada yang bertanya, kok Naru bisa gagal menggunakan kekuatannya? Hehehehe aku ga mau Naru terlalu over power dan langsung main bisa aja. Semua hal kan perlu pembelajaran, iya kan? #digampar.
Satte..to, jaa matta ne!
Arigatou!