Hi minna.. saya balik lagi dengan fic baru, maaf jika ceritanya
Jelek
Alur cepat dan berantakan
Bikin pusing
mual
Sediakan ember
Naruto dkk hanya milik MASASHI KISHIMOTO
Enjoy
Oxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxo
01.00 pm
Bel pertanda pulang kini telah menggema dengan keras disebuah sekolahan elit bernama Konoha High Scool (KHS) semua murid yang bersekolah disana langsung berhamburan keluar meninggalkan sekolah untuk pulang kerumah masing-masing, namun bagi murid yang masih memiliki tugas tambahan dari sekolah harus bersabar karena tugas tersebut tak bisa ditunda sampai besok. Hal yang sama juga terjadi pada seorang siswi yang bernama Hyuuga Hinata, gadis berambut indigo kelas 11-A itu harus pulang terlambat dikarenakan masih ada beberapa tugasnya belum juga selesai. Ia masih terlihat serius mengamati setiap inci tulisan-tulisan yang baru saja ia buat untuk memastikan perjuangannya selama 2 jam tidak sia-sia, ia sangat ingin pulang cepat.
Setelah memastikan tak ada lagi kesalahan pada tugas matematikanya, Hinata pun bangkit dari kursinya dan berjalan meninggalkan kelasnya menuju ruang guru, untunglah guru iruka masih ada dimejanya jadi ia bisa langsung menyerahkan tugasnya.
"Maaf Sensei, ini tugasku yang tadi belum selesai, semua sudah kukerjakan!" kata Hinata sambil menyerahkan tugas miliknya
"Ah.. Hyuuga kau sudah selesai rupanya, ya sudah kau boleh pulang!" sahut guru Iruka menerima buku tugas muridnya. "seperti biasa kau yang selesai lebih awal dari teman-temanmu yang lain hahahah..!" lanjut Iruka sambil tertawa garing. Hinata hanya tersenyum dan akhirnya pamit pulang karena sekarang memang sudah pukul dua siang. Hinata mempercepat langkahnya meninggalkan sekolah ia sudah sangat kelaparan, namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika merasa ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang, secepat kilat Hinata menoleh kebelakang.
"Mungkin cuma perasaanku saja?" gumam Hinata setelah mendapati tak ada yang aneh dibelakangnya, Hinata kemudian melanjutkan perjalanannya pulang menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolahan. Cuma butuh waktu 15 menit berjalan kaki Hinata kini sampai dirumahnya yang lumayan besar itu. Setelah melepas sepatu , ia kemudian menaiki tangga menuju kamarnya dilantai dua dengan tergesa-gesa.
Hinata membuka pintu kamarnya dan langsung menuju tempat tidurnya sambil merentangkan badannya diatas kasur empuknya "Ahh.. rasanya badanku pegal semua, aku ngantuk sekali tapi aku juga kelaparan dari tadi belum sempat makan" keluh Hinata panjang lebar. Akhirnhya tanpa melepas seragamnya Hinata kembali turun kelantai satu untuk memasak makanan untuknya dan untuk kakak beserta adiknya. Mereka bertiga memang hanya sendiri dirumah, ibu mereka sudah meninggal empat tahun yang lalu, sementara sang ayah saat ini bekerja diluar kota.
Hinata memiringkan kepalanya mendapati meja makan telah dipenuhi oleh makanan yang siap disantap kapan saja, sementara Hinata masih bingung sebuah suara terdengar dari arah belakang "Makanlah, aku dan Hanabi sudah makan, tadinya kami berniat menunggumu tapi karena kau pulang terlambat lagi jadi kami makan duluan" Hinata menoleh mendapati kakak laki-lakinya yang berambut panjang coklat berbicara sambil membuka kulkas untuk mengambil minuman ringan " Umm.. apa kak Neji yang memasak makanan ini?" tanya Hinata dan dibalas anggukan dari kakaknya yang bernama Neji itu
Sepeninggal Neji, Hinata menghembuskan nafasnya lega setidaknya rasa laparnya bisa cepat terbalaskan, walau ada rasa tidak enak karena gara-gara dirinya pulang terlambat lagi kakak dan adiknya harus memasak, padahal biasanya Hinata-lah yang selalu memasak makanan untuk mereka.
Setelah Hinata selesai makan dan mencuci piring serta membersihkan meja makan ia kemudian kembali menaiki tangga menuju kamarnya dilantai dua dan langsung merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Tak butuh waktu lama Hinata pun tertidur pulas.
05.05 pm
Suara ponsel yang nyaring terdengar dikuping Hinata membuatnya terbangun dalam keadaan setengah sadar Hinata meraih ponsel warna lavender miliknya yang terselip dibawah bantal yang ia tiduri. Ia kemudian mendudukan dirinya tanpa beranjak dari tempat tidur. Hinata menatap sebentar ponselnya yang sedang berdering itu digenggamannya dan disana tertera nama seorang sahabatnya dan langsung menekan tombol hijau
"Moshi-mo.."
"Hei Hinata kenapa kau baru mengangkat teleponku, aku sudah mencoba menelpomu dari tadi tahu!" omel seorang wanita diseberang sana.
"Gomen, soalnya tadi aku.."
"ahh.. kau ini, karna khawatir aku sampai menelpon adikmu dan dia bilang kau ada dirumah tuh!"
"Gomen ne, aku keti.."
"Dan kau tega sekali meninggalkan aku tadi disekolahan apa kau tidak tau kalau tadi itu aku yang paling belakangan pualn gara-gara tugas matematika itu?"
Hinata hanya menghembuskan nafasnya dan swetdrop karena sedari tadi omongannya dipotong terus tanpa memberinya kesempatan bicara "Ano.. Sakura-chan"
"Ya sudah kau pasti sedang tidur, oke maaf mengganggumu hehehe.. aku Cuma mau bilang kalau aku dan Sasuke sudah jadian loh.. jaa ne..lanjutkan tidurmu!"
TUUTT!..TUUTTH..!
Hinata makin swetdrop dua kali lipat dari sebelumnya ternyata sahabatnya yang bernama Sakura itu menelponnya dengan heboh dan ngomel-ngomel gaje tapi ujung-ujungnuya cuma menyampaikan berita itu? Kejaaaammm. Tapi kemudian Hinata tersenyum turut merasakan kebahagiaan sahabatnya itu karena sejek dulu Sakura memang menyukai Sasuke, pemuda tampan (katanya) tapi sikapnya dingin dan cuek . entah apa yang membuat sahabat bermbut merah mudanya itu tertarik padanya. Haahh cinta memang aneh. Hinata terkikik membayangkan bagaimana cara sakura menyatakan cintanya pada pemuda uchiha itu sampai mau menerimanya, mengingat Sasuke sering menolak mentah-mentah wanita yang nyatakan cinta padanya.
Setelah meletakkan kembali ponselnya Hinata bangkit dari tempat tidurnya karena ia menyadari hari sudah sore dan karena ketiduran ia sampai lupa mengganti baju seragamnya, ia kemudian melepaskan semua bajunya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus menghilangkan rasa ngantuknya yang masih tersisa. Selesai mandi Hinata merasakan kasegaran yang luar biasa kemudian ia memakai baju kaos ungu dan rok putih selutut, langsung turun ke lantai dasar guna memasak makan malam, ia tak mau lagi membuat repot kakaknya itu.
08.30 pm
Hinata yang baru saja menyelesaikan PR fisika dikamarnya langsung mengambil buku gambar miliknya, ia sempat menggigit ujung pensil dengan bibirnya sambil memikirnkan apa yang ingin ia gambar. Beberapa detik kemudian senyumannya mengembang pertanda menemukan ide gambar apa yang akan ia gambar, dengan perlahan Hinata menggoreskan pensilnya di atas buku gambar milikknya sesekali Hinata mengambil penghapus untuk memperbaiki gambarnya yang menurutnya salah.
09.00 pm
"Ah.. sudah selesai, pemuda yang tampan!" gumam Hinata sambil memandangi hasil karianya dan ternyata disana Hinata menggambar sosok laki-laki tampan dengan senyum lima jarinya memiliki rambut jabrik "sepertinya masih ada yang kurang?" lanjut Hinata kemudian menambahkan tiga garis masing-masing dipipi kiri dan kanan, Hinata merasa dengan adanya tiga buah garis dimasing-masing pipi itu terlihat.. hmm lucu. Setelah itu dengan cekatan Hinata mengambil crayon milikknya dan memberikan warna sesuai keinginan pada gambarnya agar lebih sempurna.
Dimulai dari rambut, Hinata memberinya warna pirang kemudian mata diberinya warna biru seperti biru samudera, untuk sesaat Hinata terpaku memandang mata dari gambarnya sendiri. Dengan senyuman hangat Hinata kembali melanjutkan pemberian warna pada semua badan gambarnya yang belum ia warnai. Meskipun pakaian pemuda digambar itu lebih dominan warna orange.
Hinata kembali meletakkan ujung pensilnya didagu "Namanya siapa yah?" tanya Hinata pada dirinya sendiri "Ah.. ini saja!" kemudian Hinata menulis sebuah nama di ujung bawah gambarnya
NARUTO
Hinata kembali tersenyum puas karena menurutnya pemuda yang ia gambar sangat tampan apalagi dengan tiga garis dimasing-masing pipi itu, Hinata kemudian mengangkat hasil karianya tinggi-tinggi dengan kedua tangannya mata lavendernya tak bosan-bosan memandangi pemuda hasil imajinasinya itu "Nah.. Naruto-kun, sekarang kau benar-benar tampan andai kau benar-benar nyata!" gumam Hinata tanpa menghilangkan senyum manisnya, angin lembut tiba-tiba dapat dirasakan Hinata membelai pony-nya, Hinata sedikit bingung dengan angin yang tiba-tiba itu datang entah dari mana padahal ia tak menyalakan AC ataupun kipas angin, jendela pun dalam keadaan terkunci rapat.
Tak mau ambil pusing Hinata hanya mengangkat bahunya dan menutup buku gambar miliknya, kemudian bangkit dari meja belajarnya dan menaiki ranjang empuknya, tapi sebelum itu "Konbanwa Naruto-kun.. oyasumi nasai!" Hinata pun mematikan lampu kamarnya dan tertidur. Beberapa menit setelah Hinata tertidur, angin kecil itu kembali berhembus diatas meja belajar Hinata dan membuat buku gambar yang berada diatasnya terus terbuka karena tertiup angin dan kemudian berhenti bertiup tepat setelah gambar yang dibuat Hinata tadi terbuka.
Oxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxox
Keesokan Harinya jam 06.15 am
Hinata yang sudah selesai mandi kini mengenakan seragam sekolahnya tak lupa sepatu hitamnya ia pakai, jangan lupakan ponselnya juga dan segera dimasukkan kantong dibagian dada, setelah merasa semua beres ia menuju meja belajarnya untuk mengambil tasnya, namun karena kurang hati-hati Hinata menarik tas nya dengan agak kasar sehingga menjatuhkan beberapa barang diatas meja tersebut, termasuk buku gambar yang ia pakai semalam. Sadar akan kecerobohannya Hinata segera memungut barang yang berjatuhan dibawah lantai, tangannya terhenti ketika memandang sosok pria yang ada dalam buku gambar tersebut, Hinata tersenyum dan mengambilnya "Ayo Naruto-kun kita berangkat kesekolah tapi sarapan dulu yah!" kata Hinata sambil memeluk buku gambarnya dan berjalan keluar meninggalkan kamarnya untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.
10.30
Bel pertanda jam istirahat terdengar nyaring semua murid berhamburan keluar meninggalkan kelas menuju kantin untuk isi perut setelah beberapa jam yang menyiksa otak berhasil mereka lalui setidaknya untuk satu jam kedepan. Hinata dan Sakura pun demikian mereka kini duduk disalah satu bangku dikantin tersebut sambil menikmati makanan ringan.
"Heh Hinata, kau kan belum punya pacar kenapa tidak mencarinya saja?" ucap Sakura yang sukses membuat Hinata pundung.
"Aku kan tidak cantik seperti Sakura-chan jadi mana mungkin ada yang mau denganku?" sahut Hinata menunduk karena dirinya memang belum punya pacar, "aahh, siapa bilang? Kamu cantik kok, mungkin kamunya saja yang terlalu minder" bantah Sakura, karena menurutnya Hinata itu sangatlah cantik hanya saja Hinata terlalu pemalu dan lebih memilih membaca buku daripada untuk sekedar berkenalan dengan laki-laki. Sedang asik-asiknya mengobrol Sakura melihat Sasuke lewat didepan kantin entah menuju kemana dengan gerekan cepat Sakura berlari meninggalkan kantin dan mengejar Sasuke bahkan Sakura tidak sadar kalau ia telah mengabaikan Hinata.
Hinata sedikit terkikik melihat kelakuan sahabatnya yang langsung main pergi begitu saja, Hinata memaklumi kelakuan agresif sahabatnya itu. Hinata akhirnya memutuskan untuk kembali kekelas meski jam istirahat masih lumayan lama.
Sesampainya dikelas Hinata langsung duduk dikursinya dan membuka buku gambar kesayangannya dengan cekatan Hinata membuka halaman demi halaman dan berhenti setelah menemukan gambar yang ia cari, gambar seorang pria bermata biru samudera dengan rambut pirangnya, melihat itu Hinata kembali tersenyum
"Naruto-kun, jika kamu nyata apa kamu mau jadi pacarku?" tanya Hinata pada gambar ciptaannya, tanpa sadar Hinata kembali memeluk gambar pria itu, "ah, apa yang kulakukan?" gumam Hinata dengan wajah yang sedikit memerah karena malu, Hinata meletakkan gambar pria itu diatas meja kemudian mengambil ponsel disaku bajunya dan mengaktifkan kamera diponsel itu, ia mengarahkan pada objeknya yakni gambar pria yang digambarnya semalam
CKLIK!
"Nah dengan begini aku bisa membawamu kemana saja Naruto-kun" kata Hinata tersenyum lembut memandangi hasil jepretannnya.
SKIP TIME
01.10 PM
Hinata yang hendak pulan kerumah harus rela terhambat oleh hujan yang tiba-tiba saja turun, semula Hinata berniat menelepon Neji untuk diantar pulang dengan mobilnya tapi ia urungkan karena baru teringat kalau Neji tadi pulang lebih awal karena menjemput Hanabi yang tiba-tiba sakit disekolahnya akhirnya Hinata meletakkan kembali ponselnya dalam keberuntunga masih berpihak padanya Sakura bersama Sasuke muncul dihadapannya dengan mobil BMW hitam milik Sasuke .
"Hei Hinata-chan, ayo ikut kami! Aku dan Sasuke-kun mau ke minimarket yang ada didekat rumahmu kok!" seru Sakura dari dalam mobil. Hinata pun menurut, namun ketika hendak mengulurkan tangan untuk membuka pintu mobil Sasuke buku gambar yang ada dalam pelukannya terjatuh dan mendarat diatas genangan air. Hinata panic dan segera memungut buku gambarnya yang sudah basah kuyup itu.
"kau tak apa-apa Hinata-chan?" Tanya Sakura khawatir karena sejak masuk kedalam mobil Hinata terus menunduk memandangi sebuah gambar yang kini tak jelas bentuknya diatas buku gambarnya bahkan sesekali terdengar isakan kecil yang tertaha dari Hinata "Aku tak apa-apa kok Sakura-chan" akhirnya hanya kata itulah yang keluar dari bibirnya. Tak butuh waktu lama Hinata sudah sampai dirumahnya.
07.30 pm
Hinata duduk dimeja belajarnya hanya menatap sedih buku gambarnya yang sudah kering itu namun tetap saja gambar yang ada didalamnya tidak terbentuk lagi, yang ada hanya bekas-bekas warna yang berantakan jauh dari kesan indah Hinata mengusap gambar yang berantakan itu dan berkata "Naruto-kun, apa kau tak ingin terus bersamaku? Kenapa kau meninggalakanku?" bahkan air mata Hinata yang jatuh kembali membuat kertas buku gambar itu basah, "kau jahat Naruto-kun" lanjutnya sambil menutup mata. Tiba tiba Hinata merasakan sebuah angin kecil kembali membelai wajahnya, mata Hinata pun terbuka, ia sempat bingung karena merasa seolah-olah angin lembut itu igin mengatakan sesuatu.
Belum hilang perasaan bingung Hinata, ia kembali dikejutkan oleh ponselnya yang berdenyut seperti suara detakan jantung, dengan agak ragu-ragu Hinata meraih ponselnya dan memeriksanya apakah ada pesan masuk, panggilan atau email mungkin, namun ponselnya tak ada tanda apa-apa. Namun Hinata justru hampir lompat kegirangan karena baru ingat siang tadi disekolah ia sempat memotret 'Naruto'nya
"kenapa aku bisa lupa? tadi siang kan aku sudah memotretmu Naruto-kun!" Kali ini Hinata benar-benar lega pria yang digambarnya ada dalam ponsel miliknya, tanpa pikir dua kali Hinata menyalakan laptopnya dan tak lupa kebel yang akan menghubungkan ponselnya dengan laptop tersebut , Hinata berniat untuk menggandakan foto gambar pria pirang itu dan agar bisa ditempel di kamarnya Hinata juga sudah menyalakan mesin printer untuk di scanning.
Beberapa detik kemudian mesin printer sudah melakukan tugasnya secara perlahan kertas foto yang putih polos tersentak turun melewali celah mesin tersebut dan bersiap menghasilkan gambar, namun entah karena sedang sial atau kurang mujur (sama aja #plak) listrik tiba-tiba mati, mesin printernya pun terhenti ditengah jalan.
"Kyaaa… kakak.. aku takut!" teriak Hanabi dikamar sebelah karena ketakutan, Hinata yang mendengar teriakan adiknya itu dengan panic mengambil senter dilacinya dan langsung berlari keluar menuju kamar Hanabi tanpa sempat mematikan laptopnya dan mencabut kabel yang masih menghubungkan laptop ke ponselnya. Hinata sudah sampai dikamar Hanabi dan langsung memeluk tubuh adiknya yang gemetaran keadaan benar-benar gelap. Neji memang sedang tak berada dirumah dikarenakan ia harus mengerjakan tugasnya dirumah Lee.
Tanpa ada yang menyadari posel Hinata kembali mengeluarkan suara dan bayangan denyut yang kuat dan mesin print kembali bergerak walau tanpa bantuan tenaga listrik dan kembali meng-print gambar yang ada dilaptop Hinata namun anehnya setelah foto berhasil ter-print sepenuhnya sebuah cahaya pelangi muncul dari dalam foto itu kemudian secara perlahan kembali meredup dan cahaya tadi justru menghilangkan gambar yang ada disana, kertas fotopun kembali putih polos.
Kini giliran ponsel Hinata yang mengeluarkan cahaya pelangi yang panjang dan kemudian cahaya itu masuk sepenuhnya kedalam, ponsel pun kembali mengeluarkan bayangan denyut dan suara seperti denyut jantung. Secara perlahan fisik ponsel Hinata berubah dari agak lonjong menjadi sebuah benda berbentuk persegi empat dengan layar menyala terang mengeluarkan sosok manusia yang diselimuti cahaya pelangi yang melingkari tubuhnya dan akhirnya terjatuh dilantai, cahaya yang melingkarinya pun masuk kedalam tubuhnya, dan keadaan kembali menjadi gelap.
Oxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxoxox
05.00 am
Secara perlahan Hinata membuka matanya ia kemudian mendudukan dirinya di samping tempat tidur Hanabi karena semalam Hinata memang tidur dikamar Hanabi, sebelum meninggalkan Hanabi yang masih terlihat tertidur pulas Hinata tersenyum lembut melihat adiknya kemudian bangkit untuk turun kelantai dasar untuk membuat sarapan pagi. tiga puluh menit kemudia ia sudah selesai dan berniat untuk kembali kekamarnya, lagi pula semalam ia lupa mematikan laptopnya dan mesin print nya dan mungkin saja ponselnya juga sudah mati karena tidak di charge.
Secara perlahan Hinata memutar knop pintu kamarnya ia melihat kamarnya agak barantakan 'apa ada pencuri yang masuk?' batin Hinata, kemudian ia melihat laptopnya yang sudah mati namun mesin print masih dalam keadaan menyala ketika hendak melangkah memasuki kamarnya tiba-tiba
DUAGH..
"ITTAII..!" rintih Hinata karena tersandung sesuatu hingga membuatnya jatuh dengan tidak elitnya, dengan kesal Hinata menoleh dan mendapati seorang pemuda pirang seumuran dirinya yang tergeletak dilantai tak sadarkan diri. Hinata membulatkan matanya sebelum akhirnya
"KYAAAA… ADA PENCURII..!"
-T B C –
Hahahaha jujur ane sendiri aja ketawa ngakak dengan fic yang super duper aneh ini. Hihihi ane dapat ide gila ini setelah nonton anime DIGIMON di youtube. Saat itu kepikiran aja gmana gokilnya membawa naruto dkk kedalam kisah itu hahaha eitt.. tenang aja author sableng ini punya alur cerita sendiri kok yah.. meskipun tadi ngejiplak dikit, disini author Cuma ngambil konsepnya aja bukan alurnya. Dan kuucapkan terima kasihku yang sebesar-besarnya pada salah satu author FFn yang bernama Hikari Syarahmia berkat saran kamu akhirnya sayapun berani ngepublish Fic gaje ini.
semoga kalian suka. Tapi kalau tidak ya udah kudelete aja heheh
Mohon reviewnya minna.. saran diterima senang hati
Arigattouu..