"哥,我很怕,"

Brother, I'm so afraid.

"我就在这里—在你的身边永远永远,"

I'm right here. In Your side forever and ever.

.

.

.

Don't Go不要走

[AU || BL || 2/ ?]

Angst—Romance—Drama

PG

OTP12—slight Kray, ChenLay, KrisChen

Warning !

Chinese and English content

Backsound : EXO M—Moonlight

.

.

.

Beberapa hari kemudian, setelah Chen mengalami kecelakaan yang hebat. Untuk sementara waktu, sosok yang tidak asing menggantikan Chen dalam Showcase mereka yang di Beijing pada tanggal 11-mei silam—dan semua itu membuat semakin Kris geram. Walau EXO-K menerima kehadirannya, namun tidak untuk para member EXO-M—mereka tidak suka kalau Main Vocalist kesayangan mereka digantikan oleh Taeyong—salah seorang SM Rookies yang mungkin debut tahun ini.

Mereka sampai di Shanghai—untuk melakukan beberapa marking, gladi resik, dan lain-lain. Taeyong yang belum memiliki banyak pengalaman dalam masalah stage—jadi ia membutuhkan banyak pengarahan. Berbeda dengan Suho yang selalu memberi pengarahan untuk hoobae-nya itu, Kris sama sekali mau mengacuhkan pertanyaan Taeyong sedikit pun. Membuat Suho harus meminta maaf pada Taeyong berulang kali. Tetapi hal itu tidak membuat Taeyong patah semangat dan terus memaksa agar memperhatikan hoobae-nya yang satu itu.

"Kris-sunbaenim !"

Kris pun menyerah—dan menghela nafas panjang,

"Apa mau-mu, kiddo ?"

"Aku ingin kau ajari aku koero-nya !" ucap Taeyong semangat.

Kris tidak salah dengar kalau hoobae-nya memintanya untuk mengajari koerografi-nya ? Well, Kris memang kapten-nya, tapi masalah koerografi itu bukan hal yang bisa ia andalannya—ralat, lebih tepatnya ia bukan merupakan Main Dancer di tim-nya itu. Seharusnya Taeyong meminta Kai atau barang kali Lay dalam soal koerografi.

"Kenapa kau tidak minta Lay atau Kai untuk mengajarimu ?" tanya Kris masih dengan nada dinginnya.

Taeyong menggigit bibir bagian bawahnya, "Eem, karena kau kapten-nya,"

.

.

.

Alasan yang logis.

.

.

.

"—Dan aku ngefans dengan dirimu sebelum aku masuk company, lalu kau adalah sunbae yang paling aku kagumi,"

.

.

.

Ini alasan yang lebih logis.

Kemudian ia mengerti dengan perasaan Taeyong yang 5 tahun lebih muda darinya—dan seharusnya ia memperlakukan hoobae-nya lebih baik. Ini bukan pilihan dari Taeyong untuk menggantikan Chen, namun para atasan mereka yang memutuskan hal ini. Ini bukan sepenuhnya salahnya. Raut muka Kris melunak, dan dengan rela ia mengajarkan Taeyong berbagai hal. Itu sedikit membuat rekan-rekan lainnya kebingungan, terkecuali Suho—ia cukup bangga dengan kedewasaan seorang Kris yang terkenal sangat malas dan mengikuti gaya-nya sendiri.

.

.

.

"You wanna eat some dimsum ?" ajak Kris kepada Taeyong, "I'll pay it for you,"

"Sounds cool," Taeyong tersenyum lebar.

.

.

.

最初动心的窗口有什么景色
不能不哭你就让我把你抱着
少了大的惊喜也要找点小快乐
Less big surprise to find a little happiness
Even if some things worry helpless
At least we have with the hardship of happiness

.

.

.

Memang Showcase berjalan lancar seperti yang mereka inginkan. Tetapi tidak semuanya lancar, begitu mereka hendak menuju airport. Namun,Kris merasa aneh dengan melihat laju kecepatan mobil van yang dikemudikan oleh manager-nya. Tidak biasanya, manager-nya melajukan mobil-nya secepat ini.

.

.

.

"Hyung,"

Tidak ada jawaban.

Xiumin giliran yang merasakan keanehan ini—dengan manager-nya membanting setir dan membuat sejumlah mobil-mobil di jalan tol harus menekan klakson.

"HYUNG ! Apa yang kau lakukan ?! Itu berbahaya sekali !" Kris berteriak.

"Sasaeng,"

.

.

.

Luhan menelan saliva-nya kasar.

.

.

.

"Sasaeng berencana mencelakai kita,"

.

.

.

"Apa ? Kenapa ?!"

Itu suara Kris yang sedang menahan emosi.

.

.

.

"Mereka mengira Taeyong-ssi akan secara official menggantikan posisi Chen," balas Manager.

Tidak ada respon dari yang lain, dan sang manager menginjak pedal gas membuat mereka mengingat semua kejadian yang sasaeng lakukan datang kembali lagi—dan kali ini ditunjukkan untuk Taeyong. Naas-nya, semua itu ditunjukkan kepada van yang ditumpangi oleh Taeyong dan member EXO-M lainnya. Dan hal ini membuat ketegangan di antara mereka.

.

.

.

"哥,我很怕,"—Brother, I'm so afraid.

Tao memperat genggamannya pada lengan kemeja Kris.

"我就在这里,"

I'm right here.

Kris menggelus rambut silver Tao lembut, berusaha menenangkan maknae yang satu itu.

.

.

.

Sebuah tabrakan kecil mengenai bagian belakang van mereka. Membuat Luhan dan Xiumin ketakutan. Berulang kali Luhan mendesih memanggil nama Sehun. Ia tidak mau dirinya mati sia-sia—dan tidak mau mengingat kejadian setahun yang lalu dimana sasaeng fans menyebabkan kecelakaan beruntun.

"Hyung, a—apa kita akan ba—baik saja ?" kini Taeyong bersuara.

Lay tersenyum miris—ia tidak mau hoobae-nya itu mendadak berhenti karena serangan sasaeng. Ia menggenggam tangan yang sudah berkeringat dingin itu.

"Gwaenchana, ini hanya sementara saja—kita semua—,"

Ucapan Lay terpotong karena lagi-lagi van mereka terbentur keras, menyebabkan van mereka oleng dan tak terkendali. Manager membanting setir, sayangnya hal itu membuat van itu tertabrak dengan mobil lainnya. Karena syok, sang manager yang sudah mengurusi EXO selama 2 tahun—pingsan. Beruntung tidak ada yang terluka. Hanya saja—kecelakaan ini membuat banyak perhatian publik terutama—

.

.

.

Netizen.

.

.

.

[222+, 13-] Setelah kecelakaan Jongdae-ya, ada kecelakaan lagi—ini benar-benar gila !

[109+, 15-] Seharusnya fans china macam mereka di penjara saja ! Mereka nyaris membunuh idola mereka sendiri !

[114+, 17-] Kemana Lee Soo Man ? kkk ~ Seharusnya dia melaporkan ini semua ke polisi.

[156+, 3-] Aku bukan fans, tapi kelakuan mereka yang terus melukai idolanya, tidak bisa dimaafkan.

[100 +, 34-] Hey ! Kudengar ada SM Rookies di dalam van mereka ! Kurasa dia akan berhenti setelah kejadian. Kkkk ~

.

.

.

Suho membatalkan keberangkatannya kembali ke Seoul, tetapi ia melarang rekan-rekan yang lainnya untuk ikut. Walau Sehun terus-terusan memaksakan diri untuk ikut—akhirnya beberapa staff dikerahkan untuk menyeret si maknae itu. Suho berulang kali memohon agar Yixing—rekan terdekatnya dan lahir di tahun sama dengannya—tidak terjadi apa-apa dan berharap bahwa ia tidak terluka sama sekali, mengingat ia mengidap penyakit Blood Disorder dan Hemofilia. Kalau sampai terluka, kemungkinan ia koma sangat besar.

Ia melangkahkan kaki-nya secara terburu-buru mencari ruangan gawat darurat. Ia tidak mempedulikan banyak orang mengenalinya—atau berdesas-desus bertanya-tanya mengapa seorang Suho bisa berada di rumah sakit tersebut.

"小孩子,"—Young man.

Suho langsung menolehkan kepalanya dan menemukan wanita separuh baya—parah cantik, dan berdimple persis dengan rekannya, Lay—dan Suho mengenalinya. Ia adalah ibunda Lay—Zhang Meilin.

"你这么样?"—Are you alright ?

Beruntung, selama trainee dia belajar sedikit mandarin—namun, tidak sebagus Xiumin dan Chen. Suho menghela nafas panjang dan ulang kali menggelengkan kepala. Ibu Zhang memijat leher bagian belakang Suho—seperti yang sering dilakukan oleh Lay.

"谢谢你,"—Thank you, ucap Suho masih dalam logat Korea yang sangat kental.

"没关心,"—No Problem, ibu Zhang tersenyum.

"你的孩子。。。"—Your Son

Suho sulit mencari kata-kata untuk melengkapi kalimatnya. Ia menyesal tidak memperdalam bahasa mandarinnya.

"Ah ! 我的艺兴吗?他是那边,"—Ah! You mean, My Yixing ? He is on right there.

Ibu Zhang menunjukkan keberadaan anaknya. Suho menolehkan kepalanya kemana arah yang ditunjukkan oleh ibu Zhang. Suho menggangguk dan berterima kasih kepada ibu Zhang—ia bergegas lari ke tempat Lay berada dan membuat ibu Zhang menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

.

.

.

"Yixing !"

Pemuda yang dipanggil menolehkan kepalanya dan menemukan orang yang dicintainya datang dengan nafas terengah-engah. Lay langsung tersenyum, ketika pemuda dengan label Guardian Angel itu memeluknya.

"Yixing ! Kau baik-baik saja ?"

"Aku tidak apa, Joonma. Bahkan tidak terluka sama sekali," balas Lay—Oh, ia sangat merindukan pelukan ini.

"Syukurlah," Suho melepaskan pelukannya.

Lay tersenyum.

"Kudengar Manager-hyung, dia pingsan ?" tanya Suho.

"Kata dokter, dia hanya syok—beruntung Air bag Van berfungsi, kalau tidak pasti nyawa hyung melayang," jawab Lay polos.

Suho terkekeh melihat kepolosan Lay—sekaligus kelucuan Lay dengan bahasa Korea-nya.

"Lalu, bagaimana bisa Eomma-nim kemari ? Bukankah asalmu di Changsa ?" tanya Suho.

Lay memiringkan kepalanya lucu, "Apa aku belum cerita padamu kalau mama datang ke showcase kita semalam ?"

Suho menggeleng kecil, "Tidak,"

"Mama—dia jauh-jauh datang dari Changsa untuk menonton Showcase kita. Begitu ia mendapat kabar kalau aku kecelakaan, beliau langsung kemari,"

Bibir Suho membentuk bulat sempurna.

"Tapi Yixing—aku senang aku tidak kehilangan kau,"

Lay tersenyum.

"Nado,"

.

.

.

Kris mendapat luka benturan karena melindungi Tao dari benturan itu—ia harus mendapatkan rawat intensif dari medis. Sedangkan, Tao, ia terus-menerus terisak dan tidak melepaskan genggaman tangannya.

"Nah, selesai. Mungkin besok lusa perbannya bisa di buka—beristirahat yang banyak," kata suster.

"谢谢你,"—Thank you.

"没关心,"—No Problem.

Ketika melihat suster itu pergi—ia menatap Tao yang masih terisak.

"Aigoo, maaf adik kecil. Aku tidak memiliki permen atau balon—jadi, berhentilah menangis," ucap Kris lembut.

Tao memukul lengan Kris pelan.

"Aigoo, wae geurae ?"

"Kau tidak seharusnya melindungiku," lirih Tao.

Kris mendengus, "Bagaimana aku membiarkan kamu terluka—Leader macam apa, kalau aku tidak bisa melindungimu dari bahaya ?"

"Aku—Aku…"

"Dengar ya, Taozi. Setelah kejadian Chen, aku tidak membiarkan siapa pun di memberku terluka—bukan karena kau—emm, rekan terdekat-ku… Tetapi You are my precious," bantah Kris.

Tulang pipi Tao pun mengembang dan memeluk Kris.

"Terima kasih kau telah melindungku," ucap Tao.

"Your welcome, Brother,"

.

.

.

Kris mulai mencari staff yang lain untuk menanyakan kapan mereka akan terbang kembali ke Seoul. Namun, sebelum itu ia mendengar satu staff yang lain sedang membicarakan sesuatu—dan membuat Kris diam-diam mendengar pembicaraan tersebut.

"Showcase kemarin sangat lancar—lebih dari kata lancar,"

"Ya, Kehadiran Taeyong benar-benar meringankan beban para staff," balas yang lain.

"Setuju, kecelakaan Chen membuat repot para staff—coba jika ia tidak berulah, pasti tidak terjadi apa-apa,"

.

.

.

Mendengar pembicaraan kedua staff tersebut, membuat Kris semakin geram dan ia menggepal tangannya dengan keras.

.

.

.

"Hey ! Bagaimana kita usulkan Taeyong untuk menggantikan Chen pada sajangnim ? Lagipula suara Taeyong tidak buruk,"

"Wah ! Idemu bagus juga ! Aku tidak sabar untuk memberikan ajuan ini pada sajangnim,"

.

.

.

[105+, 65-] Tetapi seandainya Chen berbaring koma—dan tidak bangun-bangun, Taeyong lah menjadi kandidatnya.

.

.

.

"Apa kata kalian ?"

.

.

.

TBC

Preview untuk next chapter :

"Kau bercanda, Kris ?"

"Aku tidak bercanda, Suho,"

.

.

.

"Chen,"

Lelaki berwajah lembut itu menggenggam tangan lemah dan pucat itu. Matanya sudah sembab dan pipinya pun terlihat basah karena air matanya.

"Bangunlah, situasi mulai tidak terkendali di sini,"

.

.

.

"Kau bawa aku kemana, bastard ?"

"Sudah diamlah ! Pakai saja seat belt-mu !"

.

.

.

Pendek ya… Maafkan…

Aku tidak kuat kalau bikin FF angst yang panjang-panjang. Bisa-bisa saya nangis dan mewek duluan. Terima kasih yang sudah review—yang belum review tolong di review.
Tolong berikan semangat pada dzuizhang kita—si galaxy captain.
Aku dari kemarin baca komentar netizen bahwa si Kris di cap sebagai The Most irresponsible leader. Bacanya miris. Aku berharap Kris tidak melihat komentar dari netizen-netizen—berharap Baekhyun membutakan matanya sesaat dan tidak melihat komentar tajam itu dan berharap Chanyeol membakar semua artikel-artikel dan rumor-rumor yang menyinggung mengenai Wufan-gege.

#StaystrongEXOFans

#OT11naestyleaniya

#WeBelieveinYouKris

#EXOSaranghaja

XOXO

Lin