This FF Create by: GGJUX

Cast:

-Oh Sehun

-Kim Jongin

-Park Chanyeol

-Byun Baekhyun

-Xi Luhan

-Wu Fan/ Kris

Rate: T

Warning: Typo everywhere

.

.

.

.

"tap.. tap.." terdengar langkah kaki dari koridor sekolah dan terlihat namja berwajah datar dengan tubuh seputih susu ditemani guru disebelahnya.

"10-3? Kelasku?"

.

.

.

.

"hei, kau lihat namja yang duduk disudut sana?" tunjuk seorang siswa bernama Chanyeol "ya, memangnya kenapa?" jawab seseorang disebelahnya. Chanyeol kembali menunjuk namja yang ia sebut "siapa namanya? Aku belum pernah melihatnya"

"namanya Oh Sehun, murid yang baru pindah ke sekolah ini" jelas namja disebelah Chanyeol sedangkan Chanyeol hanya ber"o" ria.

"bukankah tadi ia sudah memperkenalkan dirinya,kau tidak tahu?"

Chanyeol menggeleng "kau tahu aku ini orang yang bagaimana,Baekhyun"

.

.

.

.

.

KRINGG! KRINGG!

Bel berbunyi menandakan istirahat telah tiba, seluruh siswa berlari keluar kelas mungkin karena mereka terlalu jenuh belajar hampir setengah hari , tidak dengan Sehun, ia hanya menatap siswa yang keluar dengan tatapan datarnya. Sehun hanya duduk diam tanpa berniat sedikitpun pergi dari bangkunya,bukannya tidak ada siswa yang mengajak ia pergi ke katin bersama atau hanya sekedar mengobrol tapi, mereka terlalu takut dengan sifat dingin Sehun.

"oh sehun?" seseorang memanggil namanya dan Sehun mendongakan kepalanya ke atas "hm?"

"kau mau ke kantin bersama kami?" ajak seseorang yang memanggil namanya, ternyata ia adalah Chanyeol.

"tidak"

"kau tidak lapar?"

"tidak"

"kau tidak kesepian?"

"haruskah aku berkata tidak seratus kali agar kau mengerti?" ucap namja berkulit putih itu dengan ketus sedangkan Chanyeol hanya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"hmm.. Baiklah,aku pergi" Chanyeol menarik Baekhyun yang sedari tadi ada di sebelahnya dan meninggalkan Sehun sendirian di kelas.

Kelas 10-3 begitu sepi, bukannya tidak ada orang tetapi, orang yang berdiam disana tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ia hanya memandang kosong pemandangan yang ada di depannya, apa yang ia lihat? Entahlah.

BRAK!

Pintu terbanting kasar dan membuat pandangan Sehun beralih ke pintu, terlihat sepasang siswa berciuman dengan panasnya tanpa mengetahui ada seseorang yang sedang memandang mereka

Mereka terus saja berciuman, terus...terus... Dan terus sedangkan sehun? Dia hanya stay cool dan masih pada posisinya -Duduk-

Dan tanpa sengaja salah seorang dari pasangan yang berciuman tersebut menyadari keberadaan Sehun yang terus memperhatikan mereka. Mereka pun melepaskan ciuman yang sedari tadi mereka lakukan.

"keluarlah biar aku yang mengatasi ini" ujar namja berkuli tan mengiktruksi yeoja yang baru saja ia cium

"tapi..."

"Keluar" namja berkulit tan tersebut meninggikan volumenya dari yang sebelumnya membuat yeoja yang ia cium langsung bungkam dan keluar dari kelas.

Dengan seringai yang tercetak di sudut bibirnya, ia berjalan mendekati Sehun yang duduk dengan eksperi datarnya.

"kau melihatnya?"

Sehun tidak menoleh kearah namja yang kini berada di depannya, ia malah menatap baju namja itu dengan ekspresi datar "kau kira aku buta?"

"kuharap mulut kecilmu itu tak memberitahu kepada siapapun" namja itu mendekatkan wajahnya ke arah Sehun sehingga hanya terhitung 2 jengkal jarak wajah mereka.

"jika..." Sehun menggantungkan kalimatnya dan melihat name tag yang bertengger manis di baju namja tersebut "kuberitahu bagaimana, Kim Jongin?"

Jongin atau namja berkulit tan yang baru berciuman panas tadi menarik dagu Sehun dengan kasar sehingga jarak mereka semakin dekat lalu ia menekan bibir kecil Sehun dengan jempolnya "aku akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lihat"

"apakah aku harus takut?" tanya Sehun yang mungkin lebih ke nada menantang. Namun, belum sempat Jongin menjawab dia harus berurusan dengan panggilan dari audio di sekolah, bahwa Kepala Sekolah ingin menemuinya sekarang.

Jongin melepaskan tangannya kasar "kau sedang beruntung..." ia melihat name tag Sehun yang bertuliskan namanya

"sampai bertemu, tuan Oh" Jongin meninggalkan kelas dengan sebelumnya ia sempat memperlihatkan Smirknya yang bisa membuat siapapun jatuh hati kecuali seseorang - Oh Sehun-

.

.

.

.

.

.

Sehun berjalan di koridor sekolah, tampaknya waktu istirahat di sekolah ini cukup lama, tiba-tiba Sehun menghentikan langkahnya ketika ada yang memanggil namanya dari belakang "Sehun"

Namja yang memanggil Sehun tadi mendekat dan menunjukan senyum manisnya ia tidak lain adalah Park Chanyeol "mau kemana?" tanyanya

Sehun kembali berjalan tapi dengan langkah yang lebih kecil "entahlah"

"hei-" Chanyeol menyamakan langkahnya dengan Sehun walaupun itu terlalu susah karena kaki Chanyeol yang cukup panjang "Bagaimana jika ke tempat favoriteku?"

.

.

.

.

.

.

Sehun menutup matanya beberapa saat untuk menikmati hembusan angin yang mengelus lembut wajahnya, "Bukankah ini tempat yang bagus?" tanya Chanyeol yang berada tepat disebelah Sehun sekarang

"lumayan" jawab Sehun seperti biasa -dingin-

"itulah mengapa atap sekolah menjadi tempat membolosku setiap saat" Tampaknya Chanyeol tak terganggu dengan sifat dingin namja berkulit putih yang satu ini.

"dimana temanmu?" ah tampaknya seorang Oh Sehun perduli atau sekedar basa-basi menayakan Baekhyun pada Chanyeol entahlah, hanya ia yang tahu mengapa ia menanyakan keberadaan Baekhyun

"Baekhyun maksudmu? Dia sedang belajar di perpustakaan, katanya dia ada tes, Entahlah aku juga tidak tahu" Chanyeol mengendikkan bahunya menandakan ia tidak tahu tes apa yang akan dihadapi Baekhyun

"kenapa kau bertanya tentangnya?" sepertinya sifat keingintahuan Chanyeol kambuh lagi, ia bertanya penuh selidik.. Mengapa namja yang begitu dingin ini perduli dengan Baekhyun?

Sehun melangkah mundur dari balkon sekolah "hanya untuk berbasa-basi" Sehun berbalik memunggungi Chanyeol dan berkata "terima kasih untuk tempat favoritenya" lalu Sehun berjalan meninggalkan Chanyeol

"tak masalah" Chanyeol tersenyum simpul

.

.

.

.

.

.

.

-SKIP TIME-

Sehun mengecek beberapa kali peta yang ia peggang, ia yakin ini adalah jalan menuju asramanya tapi, mengapa ia tersesat di halaman yang luas ini?

Sehun memutar balikan peta yang ia peggang namun tetap saja hasilnya nihil, ia tak dapat menemukan asramanya.. Hell sejujurnya Sehun mempunyai salah satu kekurangan yang benar-benar nmerugikannya untuk saat ini yaitu, tak bisa membaca peta! Apalagi membaca kompas, pokoknya yang berhubungan dengan kedua itu, dia benar-benar layaknya orang bodoh jika harus berhubungan dengan benda seperti itu

"perlu bantuan?" suara yang tak terlalu berat mengiktruksi Sehun untuk memberikan bantuan padanya, baru Sehun ingin berbalik dan berkata "ya" tapi sepertinya harus ia tahan dulu karena orang yang menawarinnya bantuan adalah orang yang mengancamnya tadi pagi

"tak perlu" Sehun tentunya harus menjaga image, bagaimana bisa dia meminta bantuan pada seseorang yang baru saja ia -tantang- dan sekarang ia harus dibantu dengan orang itu? No way!

Sehun berjalan mencoba untuk menjahui namja yang menganggu ketenangannya saat istirahat lagipula Sehun malas jika harus berdebat dengannya

"hei kau mau kemana tuan oh?"

"bukan urusanmu aku mau kemana" Sehun mempercepat jalannya dan ingin sekali ia buang peta laknat yang berhasil mempertemukan Sehun dengan orang itu

"tentu saja urusanku jika kau pergi ke hutan" ucap namja berkulit tan yang masih tak bergerak dari tempatnya, kata-katanya berhasil membuat Sehun berhenti dan berbalik "hutan?"

"disana arah ke hutan,Tuan Oh" Kai tersenyum -entah senyum apa- yang pasti senyum itu membuat Sehun ingin sekali muntah dihadapannya. Jongin seakan bisa membaca pikiran Sehun-pun tertawa sejadi-jadinya "kau mau ke asrama? Asrama dibalik gedung berwarna biru itu" tunjuknya

Apakah Sehun harus percaya dengannya? Dan dengan lugu berkata "terima kasih!" oh god.. Tapi Sehun tak sepolos itu untuk dibodohi setidaknya tak bisa dibodohi selain urusan dengan -peta-

Sehun memandang gedung biru yang tak terlalu tinggi itu dan mendapati gedung merah dibelakangnya ia yakin itu adalah asramanya, well.. Tampaknya Sehun harus berterima kasih dengan Jongin kali ini tapi sepertinya itu harus diundur karena ia harus mempertahankan imagenya bukan?

Sehun berjalan kearah gedung yang ditunjuk Jongin tapi tampaknya sang malaikat yang baru saja membantu Sehun tidak membiarkan Sehun pergi semudah itu "kau tak mengucapkan terima kasih?"

"mungkin lain kali" Sehun masih berjalan mendekati gedung dan menjahui Jongin tapi langkahnya terhambat karena Jongin mencengkram tangannya dan membalikkan tubuh Sehun "kau tahu ini tidak gratis bukan?"

"tidak, aku berharap ini gratis" jawab Sehun dingin sedangkan namja yang berada di hadapannya tertawa -lagi- entah apa yang ia tertawakan

"kau mempunyai hutang padaku,Oh Sehun"

.

.

.

.

.

.

Sehun berjalan menyusuri setiap pintu kamar "303..." gumamnya dan akhirnya berhenti di salah satu pintu yang tak berbeda dari pintu lainnya namun, setidaknya yang berbeda adalah angka yang tertera di pintu itu "303" kamar yang di cari Sehun.

Sehun masuk ke dalam kamar yang gelap setelah sebelumnya ia menggesek kartu yang digunakan untuk akses masuk dan keluar.

Sehun menghidupkan lampu disana terlihat perabotan yang tersusun rapi, ia berjalan masuk kedalam dan dapat dilihat disana ada 2 ranjang yang terpisah. Ranjang berwarna biru yang masih rapi dan tak terpakai ia yakini miliknya dan ranjang berwarna merah yang begitu berantakan dan ia sangat yakin ranjang itu milik teman sekamarnya.

Sehun duduk sesaat di atas ranjang barunya mengedarkan pandangan ke seluruh kamar namun, ia tak menemukan dimana teman sekamarnya itu, Sehun mengendikan bahu seolah tak perduli, toh nanti juga akan bertemu bukan?

KRIET...

Bunyi pintu terbuka, mungkin itu roommatenya, Sehun berdiri dan menyusun bajunya. Ketika langkah kaki mendekati dirinya dan bertanya "kau siapa?" tampaknya Sehun mengenali suara ini, suara yang... Tidak, tidak mungkin bukan?

Sehun berbalik dan betapa terkejutnya dia -meski tak ditunjukan dengan ekspresi- melihat namja yang berdiri di hadapannya dengan tersenyum -aneh-

"kau..."

"welcome to my room,tuan oh"

.

.

.

.

KYAAA! AKHIRNYA NI FF GUA POST TT^TT UDAH LAMA BINGITZ BIKIN NI FF *curcol* oh ya, sekalian minta saran... Enakan ni FF cerita tentang cinta segi-empat atau fantasy? Please ya... TT^^TT masalahnya bingung banget *nangis dipelukan kai*

SO? Please Review~~ Tanpa reviewmu butiran debu *pojokan*