Yosh... Momo balik lagi...
Err.. sebelumnya ralat nama, di bagian atas saya bilang Danzo Sai tapi didalam saya panggil Shimura Sai
anggap aja Sai pakai 2 marga. Gommen
Berdasarkan Review dari readers Momo:
1. Ficnya diputus (gomen) untuk benerin otak author yang error
2. Alurnya memang cepet, gag tau kenapa Momo selalu gak bisa pakai rem tangan (?)
Naruto emang innocent gitu, tapi mungkin ada sifat dia yang 'naughty' (ada yang mau?)
Sasuke sikapnya disini udah bawaan orok #kirin
Info: Marga Gaara yang sebenarnya adalah "Rei", (searching Google).
3. Chap berikutnya gimana? mohon pancingannya ne..
4. Ini yang bikin Momo ngakak.., semenjak pulang dari Bali,
Momo emang fetish banget sama boxer/kolor (maaf kalau ada yang risih)
5. Hm, sasuke kurang menderita ya? btw sebenernya mereka kemaren belum jadian kok,.
mereka cuma baru bilang kalau saling suka.
6. Untuk update kilat kayaknya Momo blm bisa (gomen)
7. Makasih banget buat Readers n Reviewers yang udah mendorong Momo untuk lanjutin ff ini
And.. This is it.
Love and Something Happen in Wamil
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Main Pair is SasuNaru (lainnya ngontrak)
Genre: Humor/Romance
Rating: masih T
Alert: Author Fetish Kolor, Thypo tak dapat dihindari, Alur masih cepet, Millitay gaje, this is BL, RnR please
presented by. D-EmoNicAngelique
Chapter 2.
'What the Kolor' batin Sasuke error tanpa menghilangkan kesan stoic diwajahnya, meskipun begitu sebenernya dia kaget setengah mati. Bagaimana tidak akan kaget jika tiba-tiba saat kau membuka pintu kamarmu, ada seorang cowok dengan gaya aneh yang berdiri didepan kamarmu, mematung, sambil berbicara pada... capung (?) Sasuke pasti siap-siap melempar salah satu koleksi boxer terbaiknya jika tidak karena dia keturunan mbah madara yang selalu mewanti-wanti agar dia bersikap keren sepanjang hari. Sedangkan Naruto? dia kaget, bahkan berteriak, tapi kemudian
"Whoa... Sugoi... kamu bisa bicara sama capung?" tanya Naruto dengan polosnya pada cowok berkacamata hitam didepan mereka.
"Begitulah, oh ya salam kenal aku Aburame Shino." balas cowok dengan dandanan ala tukang pijat buta itu pada Naruto sambil menyodorkan tangan, tapi
"Hn, Uchiha Sasuke dan dia Namikaze Naruto, milikku." sahut Sasuke menyambut uluran tangan Shino sambil menekankan bahwa Naruto adalah miliknya, ck. dasar
"E-eh, Teme! kan dia mau salaman sama Naru, kok disamber gitu sih!" protes Naruto sambil memanyunkan bibir seksinya, 'hish' pengen lagi' batin Sasuke tambah sableng
"Hn, tak boleh Dobe, nanti tanganmu tidak steril."jawab Sasuke sekenanya,
"Dan apa-apaan kamu nge-klaim naru sembarangan!" protes Naruto lagi
"Hn?" Sasuke mengernyit bingung dan melampiaskan rasa sebelnya dengan men-deathglare Shino
"Naru bilang, jangan menge-klaim sembarangan Teme!" ujar Naruto tanpa dosa
"tapi Dobe, tadi bahkan kita sudah berciuman, itu artinya kau milikku kan?" tanya Sasuke -depresi-
"Issh.. teme, gak usah frontal ngomong gitu. Lagian, siapa bilang Naru punyamu?" celetuk Naruto lagi dengan wajah blushing
"Do-dobe... aish.. semua gara-gara kamu! kamu mau rebut Naruto kan?" tuduh Sasuke pada Shino dengan OOC-nya
"wow,wow, calm bro. Tenang aja aku straight kok, yah meskipun Namikaze-kun memang cowok yang manis." ujar Shino yang dibalas oleh geraman marah dari Sasuke
"Eh, i-itu... em, panggil Naruto saja Shino-kun. Dan maafkan si Teme ini ya," celetuk Naruto sambil mencubit kecil pinggang Sasuke #poor Sasuke
"Haha, tak apa, seharian ini aku udah biasa dengan pemandangan seperti ini. aku berterimakasih kalian berciuman atau melakukan apapun tidak saat didepanku, apalagi kalau sampai seperti si Zabuza dan Haku. Ha-h... Oh ya, sebaiknya kita segera ke lapangan." terang Shino sambil mengajak SasuNaru untuk segera berangkat
Naruto membuka pintu ruangan nomor 9 itu, tapi sekali lagi dia harus terkejut saat membuka pintu. Bahkan Sasuke dan Shino yang berwajah datar kini sedikit mengernyitkan dahinya dan menelan ludah, di depan ruangan mereka, cowok-cowok yang saat tiba tadi ditemui oleh Sasuke dan Naruto kini sedang berkumpul didepan mereka sambil membawa beberapa benda plus 1 benda lain yang sama "SPIDOL PERMANEN!". Ada yang bawa bola basket, ada yang bawa fotonya Naruto, ada yang bawa topi, ada yang bawa... haaah..., Naruto sendiri setres mendadak saat dia melihat seorang cowok membawa kolor, Man! 'untung bukan yang lebih kedalem' batin Naruto nelangsa.
"Naru-chan, tolong tandatangani ini"
"Naru-chan, tuliskan namamu dibajuku"
"Naru-chan. sebelah sini ya"
Dan teriakan meminta tanda tangan lainnya yang ditujukan pada Naruto. Sasuke yang dongkol setengah kolor, mengambil bola basket yang baru saja ditanda-tangani oleh Naruto dan melemparkannya tepat mengenai sebuah alarm kebakaran, membuat alarm itu berbunyi nyaring dan cowok-cowok edan tadi terdiam. Setelah semuanya terdiam, tiba-tiba muncul dua makhluk berpotongan batok kelapa, yang satu memakai seragam lapangan berwarna ijo lumut ketat, satunya lagi memakai seragam seperti peserta lain. Mereka adalah Guy si pimpinan divisi tes fisik dan Rock Lee, salah satu peserta yang seruangan dengan SasuNaru.
"Camp 1! Menuju ke lapangan dalam hitungan 10 mundur, dimulai dari 10..." teriak pria ijo lumut tadi menggunakan TOA
"9,,," lanjutnya lagi, membuat suasana kembali berisik. Derap kaki berlari segera terdengar dari cowok-cowok tadi yang kini berlomba menuju pintu camp.
"8..." lanjut pria itu lagi, membuat SasuNaru plus Shino yang sempat cengo sesaat kini mulai beranjak meninggalkan camp 1.
#Lapangan Utama Nipponhei Senta."
Suasana sangat ramai, entah karena panas, entah karena apapun itu. Siang hari yang terik ini, apel siang wamil akan dimulai. Kenapa siang? karena kalau pagi keenakan pesertanya. di lingkungan Nipponhei Senta ini terdiri dari 6 camp besar berisi 20 ruang yang satu ruangnya diisi 6 orang, sebuah aula tertutup yang menampung sampai 1000 orang, sebuah markas utama, dua buah gudang senjata, kantin besar, dan 6 buah arena rintangan, jangan lupakan kamar mandi yang jumlahnya cukup memadai.
"Konnichiwa" ujar sebuah suara yang terkesan tegas dan dalam, Kotetsu. Seketika keramaian yang sempat terjadi kini berhenti
"Terimakasih atas perhatiannya, di siang hari yang cerah ini kalian kami kumpulkan untuk melaksanakan apel sekaligus penyambutan dan peresmian kegiatan wamil yang akan kalian laksanakan sampai 2 tahun mendatang. Ada beberapa hal yang perlu dicatat." ujar Kotetsu, peserta wamil otomatis membuka note dan bersiap menulis.
"Pertama, kenali anggota camp kalian masing-masing terutama yang sekamar. Ini memudahkan kalian untuk menghargai satu sama lain.
Kedua, tindakan tidak disiplin apapun bentuknya tidak akan ditolerir. Saya tidak ingin ada anak manja di sini.
Ketiga, jaga sikap kalian selama pelatihan. Privasi ada di kamar kalian masing-masing, saya minta sikap profesional kalian.
Keempat, saya menuntut adanya sikap jujur dan gigih. Selebihnya aturan tercakup dalam kata DISIPLIN. Paham?" terang Kotetsu
"Siap Paham!" jawaban serempak terdengar dari hampir seluruh peserta, kenapa hampir? karena hanya Sasuke yang berkata 'hn'... dasar pelit.
"Baiklah, sekarang kita sambut Hatake Kakashi. Dia adalah Daishogun (Jendral besar) distrik Tokyo yang secara khusus akan mengawasi kalian di Nipponhei Senta ini." lanjut Kotetsu yang kemudian turun dari podium dan digantikan oleh seorang lelaki bertubuh atletis dengan seragam lapangan berbadge bintang 5, rambutnya silver condong ke kiri, ada sebuah name tag bertuliskan "Hatake Kakashi - Daishogun" di dada kanannya. Sebuah masker menutupi bagian wajahnya dari hidung ke leher.
"Konnichiwa, Hatake Kakashi desu. Seperti yang telah dijelaskan Pimpinan Nipponhei Senta, saya akan menemani kalian di sini sekaligus menilai seberapa pesat perkembangan kalian." ujar Kakashi memperkenalkan diri, peserta ber-oh ria. Sasuke mendecih, dan Naruto hanya memandang pria itu dengan tatapan bingung.
"ada pertanyaan?" lanjut Kakashi
"Maaf sebelumnya, berapa usia anda?" tanya seorang peserta.
"32 tahun, bulan kemarin." ujar Kakashi membuat semua peserta terperangah. bayangkan, baru 32 tahun tapi sudah jadi Daishogun? itu terlalu muda! 'Keren' batin mereka.
"Em, kenapa anda pakai masker?" sebuah pertanyaan lagi
"Haha, sepertinya memang tak perlu menyamar. Tak ada alasan khusus, baiklah, saya buka saja." jawab Kakashi, tangan kanannya menarik masker itu kebawah, memperlihatkan wajah ganteng yang tidak disangka-sangka membuat semuanya diam. Padahal para peserta sudah menebak yang iya-iya, jontor lah, tonggos lah, apalah.. eh lahdalah, kok ternyata wajahnya ganteng banget untuk ukuran pria usia 32 tahun... hampir semua terpesona. kenapa hampir lagi? Sasuke? bukan! setelah hampir semua terpesona, kini semua terkejut dengan sebuah suara
"Biasa aja." ujar Naruto dengan santainya, membuat semua yang ada disitu mengeluarkan ekspresi aneh masing-masing, Sasuke bahkan ikut mangap-mingkem, kehabisan kata-kata. Sasuke akui bahwa Kakashi itu ganteng, tapi Naruto? etdah, biasa aja katanya? Wow, Sasuke bener-bener merasa beruntung karena tadinya sempat takut Naruto kecantol ama Kakashi.
"Ya, cukup intermezo-nya. Saya ingin menyampaikan bahwa kegiatan Wamil disini selain untuk menanamkan sikap cinta tanah air, juga bertujuan untuk mempererat kekeluargaan. wamil ini menuntut kalian untuk disiplin dalam setiap aspek kehidupan.
Terlepas dari itu, saya meminta pengertiannya dan maklum atas beberapa hal.
pertama. Masa pelatihan kalian adalah selama 2 tahun. Tapi tidak berlaku pada Uchiha Sasuke dan Namikaze Naruto, mereka akan menjalankan wamil selama 3 bulan
kedua. Kegiatan disini mau tidak mau akan meninggalkan setidaknya goresan pada fisik kalian. Tapi tidak berlaku pada Namikaze Naruto dikarenakan pekerjaannya sebagai entertainer dan berkaitan dengan mandat keluarganya
ketiga. Peserta diwajibkan menyerahkan barang elektroniknya seminggu sekali untuk diperiksa. Tidak terkecuali
keempat. Beberapa dari kalian akan mendapat misi khusus, jadi siapkan diri.
Bisa diterima dan dipahami?" tandas Kakashi
"Siap. Bisa!" sambut semua peserta dengan kompak. Mengapa hal-hal tadi tidak membuat mereka iri atau marah? Ya! karena mereka sudah tahu siapa itu Uchiha dan Namikaze, khusus untuk kasus Naruto mereka sepertinya kompak tak ingin terjadi apa-apa pada uke innocent idaman itu. Dan Sasuke? melawan, berarti siap-siap seluruh Jepang mengalami defisit kebutuhan hidup.
"Baiklah. Apel siang hari ini kita tutup sebagai tanda dimulainya kegiatan kalian dalam menjalani wamil. Sebelumnya, saya ingin nama-nama yang saya panggil berikut ini untuk segera menghadap saya, Utakata, Yahiko, dan Uchiha Sasuke. Yang lainnya, kalian ikuti Guy sensei disana" ujar Kakashi sambil menunjuk si manusia ijo lumut tadi.
"Yosh Minna! kita kerahkan semangat masa muda kita! Kobarkan nyali kalian!" teriak pria itu, membuat para peserta sweatdrop seketika.
Saat peserta wamil lain menuju ke arena tes fisik dan melakukan pemanasan, Sasuke, Utakata dan Yahiko menghadap Kakashi.
"Uchiha, Yahiko, dan Utakata. Kalian mendapat misi khusus untuk menemukan sebuah benda berharga milik Namikaze Naruto." ujar Kakashi, memberi info.
"hn/yosh/ha'i" jawab ketiga pemuda tersebut
"benda tersebut akan kalian temukan disela-sela misi. 3 buah benda, tapi hanya ada 1 yang benar-benar tepat. mengerti?" tanya Kakashi yang dibalas anggukan oleh ketiganya.
"jika sudah mendapatkan benda itu, kalian harus menyimpannya. pukul 11 malam nanti, kalian menghadap saya. Tapi jangan tunjukkan benda itu didepan Namikaze Naruto untuk mencari info. Jika sudah paham, kalian boleh melakasanakan tugas." lanjut Kakashi
"Clue?" tanya Sasuke tiba-tiba, Kakashi tersenyum.
"Waktu menentukan saat kesegaran menenggelamkan kemilau kehidupan, temukan sang pemancar pelangi sebelum raja menghilang di ujung waktu" celetuk Kakashi sambil memandang arena tes fisik. Sasuke diam dan mulai berpikir cepat, Yahiko justru mulai gelisah, dan Utakata terlihat kebingungan.
#Area Tes Fisik#
Sebuah lapangan hampir seukuran 2/3 panjang lapangan sepak bola kini membentang di hadapan para peserta wamil. Area tersebut terisi 6 buah arena rintangan seperti tiang pull-up yang tingginya bisa diatur, medan berlumpur sepanjang 10 meter, wall climbing, halang rintang sepanjang 5 meter, jalur sprint 20 meter, dan yang terakhir adalah sebuah kolam besar dengan kedalaman mencapai 2,5 meter sepanjang 15 meter, semua rintangan itu di susun sedemikian rupa dan bertujuan untuk menguras stamina peserta. Sebelum menjalani rintangan tadi, peserta di cek kondisi fisiknya terlebih dahulu. Dan hasilnya, dari total 700-an peserta ada 48 peserta yang tidak dapat mengikuti kegiatan itu untuk sementara waktu. Camp 1 memulai gilirannya, banyak peserta yang gugur bahkan saat baru saja mau mencapai rintangan ke 3. Sasuke memandang Naruto yang tampak menelan ludah
"kenapa Dobe?' tanya Sasuke
"err... sepertinya akan sulit, Teme." ujar Naruto merasa gelisah.
"hn, apa si rubah mengatakan sesuatu sebelum kita kemari?" tanya Sasuke
"emm..., Kyuu-nii? sepertinya tidak Teme. Eh, tapi tunggu! emmm, Kyuu-nii bilang dia akan menyuruh seseorang untuk mengembalikan barang milikku yang dipinjamnya, memang kenapa Teme?" ujar Naruto diakhiri sebuah pertanyaan
"apa yang dipinjamnya?" tanya Sasuke to the point.
"Entah, aku juga lupa. Kyuu-nii sering pinjam barang-barangku, laptop, charger, highlight rambut, maskara, aksesoris.. entahlah" ujar Naruto kemudian menghela nafas.
Sasuke POV
Aku terdiam dan berpikir. 'Tidak mungkin alat elektronik, kalau highlight rambut dan maskara? tadi aku lihat di koper, aksesoris? kemungkinan besar tapi Naruto kan artis, aksesoris pasti tidak hanya satu dua' batinku, lalu kulirik Naruto, kuamati dengan seksama dan kulihat sebuah kejanggalan, 'shit! kalung, Naruto selalu memakai kalung, baik saat konser, talkshow, maupun di video klip KISS. minimal dia pakai 2 kalung dan salah satunya adalah... aku tahu!' batinku lagi, Aku terdiam sejenak lalu mulai memikirkan clue-nya "Waktu menentukan saat kesegaran menenggelamkan kemilau kehidupan, temukan sang pemancar pelangi sebelum raja menghilang di ujung waktu". 'benda itu kemungkinan besar adalah kalung, waktu awal sampai akhir menentukan persentase keberhasilan, kesegaran? menenggelamkan? air maksudnya? hn. pasti di dalam kolam, nyelam nih? oke, aku harus menemukan kalung itu karena itu adalah benda paling berharga milik Naruto -pernah dibahas waktu talkshow-, pemancar pelangi? ah.. aku tahu, bentuknya prisma yang bisa memancarkan 7 warna -tepatnya memantulkan-, raja menghilang? mungkin maksudnya aku gak akan menang kalau gak nemuin kalung prisma itu.' Analisaku selesai, teka-teki terpecahkan dan membuatku menyunggingkan sebuah seringaian tipis.
Sasuke POV-End
"Yo, Naruto.. itu tidak sesulit kelihatannya kok, percaya padaku." celetuk pemuda batok kelapa yang tadi sudah mulai akrab dengan teman sekamarnya, membuat Sasuke sedikit terkesiap tapi tetap mempertahankan ke-stoic-an wajahnya
"Haah, tapi Lee... aku.." Naruto mulai ragu
"Ayolah Naruto, kerahkan masa mudamu! Nikmati ini.." tukas Lee dengan semangat membara terlihat di kedua bola mata boneka miliknya
"Uchiha Sasuke." Guy memanggil Sasuke sebagai peserta berikutnya. Sasuke melirik Naruto sejenak tapi kemudian segera beranjak
"Waktu tercepat sampai finish dipegang oleh Yahiko, 25 menit 38 detik. Kau siap Uchiha?" lanjut Guy yang hanya dibalas dengan trademark andalan milik Sasuke
"Dimulai dari... sekarang!" teriak Guy sambil memencet tombol start pada stopwatchnya
Sasuke melesat, melakukan pull-up 20 kali dengan cepat lalu berlari menuju medan berlumpur. Sedikit tertatih karena lumpur yang berat, tapi Sasuke cukup cepat dan setelah sampai diujung, Sasuke naik dan melompat-lompat sebentar untuk menghilangkan lumpur di sepatu boot-nya. Kemudian Sasuke memasukkan tangannya pada mangkok berisi tepung dan mulai memanjat rintangan wall climbing setinggi 7 meter itu, cukup sulit mengingat sepatunya masih terasa licin karena lumpur tadi. Sasuke mengira-ngira, saat dia turun meluncur dari rintangan ini mungkin dia sudah mengabiskan waktu sekitar 9 menit, dia gesit itulah faktanya dan Sasuke mulai meluncur turun, tidak membuang waktu Sasuke segera menyamankan posisinya pada arena halang rintang. Bertiarap dan merayap di bawah rintangan yang hanya setinggi 40 cm itu. Naruto dan peserta lain yang melihatnya dibuat terpukau., 'bahkan ini baru lewat 12 menit' batin Guy sambil tersenyum puas.
"Sasu-teme! Semangat!" teriak Naruto, menyemangati dengan suaranya yang merdu. 'surga dunia' batin para fans-nya
Sasuke tersenyum tipis, ia senang sekali. Tinggal sedikit lagi sampai di ujung halang rintang dan Viola! Sasuke berdiri tegap, mengambil ancang-ancang dan berlari dengan cepat di jalur sprint itu. Nafasnya sedikit terengah, dan kurang beraturan. Tapi dia pemain basket Bung! tes seperti ini memang parah, tapi bahkan dia sudah dikarantina selama berbulan-bulan sebelum akhirnya menjadi tim basket. 'Aku harus bisa' batin Sasuke yang berlari semakin cepat.
"Demi kolor termahal didunia, Uchiha itu benar-benar... wow!" teriak seorang peserta
"Ya, dia kompeten sekali. Tak salah dia jadi kapten basket nasional.." ujar yang lain
Sasuke sudah mendekati ujung lintasan yang langsung berakhir di kolam besar itu, dekat,dekat,dekat... dan Byuurrrr...! Semua yang ada disitu rela menjatuhkan rahangnya, kenapa? Ya! Karena Sasuke melesat dan salto dengan indahnya sebelum akhirnya menceburkan tubuh atletisnya kedalam kolam. Tapi Sasuke tidak segera muncul ke permukaan dan mulai membuat beberapa peserta cemas, terutama Naruto
Naruto POV
'Sasuke,' batinku resah saat Sasuke tak kunjung keluar dari dalam air. Aku cemas, aku takut terjadi apa-apa pada Sasuke. Mata saphireku mulai berkaca-kaca, tapi tiba-tiba gelembung-gelembung kecil mulai timbul dipermukaan kolam dan...
"fuah...hah,,,hah.." Sasuke keluar dari kolam, tepat dipinggir dan mulai naik ke darat. Tangannya menggenggam sesuatu
"20 menit 48 detik!" kudengar seorang staff meneriakkan waktu yang ditempuh oleh Sasuke, aku melongo.. 'wow' batinku
Naruto POV-End
#Normal POV#
Sasuke tampak kelelahan, rambut emo yang biasa nungging kini terlihat jatuh lemas diatas kepalanya, poninya-pun mulai menutupi mata. Pakaian putih yang lusuh itu juga basah, totally wet dan membuat lekuk badan Sasuke yang proporsional jadi makin terekspose. Guy sensei meneriakkan beberapa nama berikutnya, tes dimulai lagi sampai pada giliran ke 9 yaitu...
"Namikaze Naruto"
Naruto maju untuk masuk ke arena, tapi Sasuke memanggilnya dan mengajaknya bicara berdua. Hanya sebentar, dan kemudian Naruto memulai tes fisiknya. Melakukan pull-up 20 kali, lalu menuju ke medan lumpur, nampaknya si blonde ini tak mengalami kesulitan.
Naruto POV
Aku berjalan di medan berlumpur, Sasu-teme mengatakan kalau aku harus melangkah lebar dan yatta... berhasil! Aku sampai!, oh selanjutnya wall climbing ya? Kata Teme aku harus memilih pijakan yang besar saja, dan menghindari yang warna oranye karena itu jebakan, kenapa oranye sih? padahal itu warna favoritku, huh. Tapi oke, aku siap. Aku mulai memanjat, kudengar beberapa peserta yang memberi semangat untukku, aku menoleh dan... blush... pipiku memanas! Sasuke tersenyum kepadaku, lalu apa katanya? tunggu... 'kiri?.. atas?' batinku saat membaca gerakan bibirnya, akupun tersenyum dan melanjutkan tesku. Kiri atas ya? oh, ini dia! Yosh, tinggal meluncur. Haha, aku jadi ingat masa kecilku. Selesai meluncur aku menuju ke arena halang rintang, Teme bilang supaya aku jangan menyenggol penyangga warna merah? kenapa ya? ah sudahlah, selesaikan dulu.
Tinggal sedikit lagi aku akan mencapai ujung, tapi aku sudah lelah... apa aku bisa bertahan ya? cek kesehatan tadi cukup baik sih, haah~ semoga aku kuat. Yosh, selesai, sekarang lari sprint! Aku berdiri dan mengambil ancang-ancang, dan... run!
Naruto POV-End
#Normal POV#
Naruto sudah berlari, waktu yang ditempuhnya sampai saat ini adalah 24 menit lebih berdetik-detik... (?). Sudah setengah jalan, peserta lain masih memeberi semangat, kecuali Sasuke yang hanya menatap fokus pada cowok blonde itu, 'ada yang salah' batin Sasuke khawatir tapi tetap mencoba optimis.
"Naruto cukup hebat" komentar seorang peserta yang berdiri disamping Sasuke
"Iya, tapi, bukannya Naru-chan itu lemah ya?" seorang lagi menimpali, Sasuke masih diam sampai akhirnya
'Byurrr'
"Naruto-sama"
"Naruto-kun"
"Naru-chan"
Para peserta yang beberapa saat lalu masih berdecak kagum dan memberi semangat untuk Naruto kini berteriak. Kaget. Bukan karena Naruto melakukan aksi lompat indah sebelum masuk kolam, tapi karena Naruto memang tercebur ke kolam dalam posisi tidak siap. Ribut. Panik. Ya, Naruto memang menyelesaikan larinya dan berhasil sampai dipinggir kolam, tapi fisiknya sudah lemah dan akhirnya terjatuh ke kolam saat mencoba berdiri tegap untuk meredakan pusingnya.
Semua terdiam, bahkan Sasuke sempat mematung sebelum kemudian berteriak memanggil Naruto sambil berlari menuju kolam.
'Byurrr'
Sasuke menceburkan diri lagi kedalam kolam, menyelam dan mencoba menolong Naruto. Sedangkan Sasuke masuk kedalam kolam, beberapa anggota divisi tes fisik sudah menyiapkan tandu dan peralatan medis sementara di tepi kolam, menunggu Sasuke keluar. Beberapa menit kemudian Sasuke muncul ke permukaan dengan Naruto yang pingsan dipelukannya. Mereka segera dibantu untuk naik ke permukaan.
Sasuke POV
"Dobe, bangun.." bisikku lirih ditelinganya. Naruto kubaringkan diatas tandu. Kutekan dadanya, mencoba mengeluarkan air yang menghambat nafasnya.
"Naruto... ayolah." bisikku lagi, beberapa orang dari divisi tes fisik -mungkin- mulai membantuku, tapi CPR sudah beberapa kali kami lakukan
"mungkin airnya banyak sekali" ujar seorang agen, aku terdiam memandangi wajah tan yang sedikit pucat itu. dan tanpa pikir panjang
CUP
Kucium bibir mungil yang kissable itu, membuka celah bibirnya menggunakan lidahku, sesekali menjilat benda kenyal itu dan mulai menyalurkan nafasku kedalam rongga mulut yang hangat dan lembab milik Naruto. Sekali.. Dua kali.. aku mulai tak sabar, aku tak peduli tentang pendapat orang yang melihat ini, aku tetap menyalurkan nafasku sambil sesekali melumat lembut bibir atas dan bawahnya secara bergantian (oportunis eh?). yang ketiga kalianya. dan..
"uhuk...uhuk.. ukh.." Naruto tersadar dan langsung dibaringkan diatas tandu untuk segera dibawa ke ruang kesehatan.
Beberapa pasang mata menatap kearahku setelah adegan kissing tadi, tapi aku sih cuek. Tes masih berlanjut dengan sistem yang mulai berbeda. Peserta maju dua-dua sedangkan beberapa yang sudah mengikuti tes diperbolehkan untuk mandi dan beristirahat sebentar. Aku memegang bandul kalung yang saat ini kupakai, bandul berbentuk prisma berwarna biru yang dapat memantulkan warna pelangi. Ini kalung Naruto, aku yakin itu. Kulangkahkan kakiku menuju asrama, untuk mandi dan kemudian menjenguk Naruto di ruang kesehatan.
Sasuke POV - End
#Ruang Kesehatan#
Seorang dokter bernama Izumo sedang memeriksa keadaan pemuda blonde yang masih terbaring lemah diatas ranjang. Kemudian suara pintu yang diketuk terdengar memecah keheningan dan masuklah seekor ayam -err maksudnya Sasuke masuk kedalam ruangan itu.
"ah.. Uchiha-san" sapa Izumo ramah
"hn, bagaimana keadaan Naruto?" tanya Sasuke setelah sebelumnya membalas sapaan Izumo dengan anggukan singkat
"yah, riwayat kesehatan Namikaze-san memang kurang baik. Mungkin juga pengaruh dari ketidakstabilan hormonnya, tapi tenang saja, itu tidak membahayakan. Namikaze-kun hanya membutuhkan waktu istirahat yang sedikit lebih lama dari orang kebanyakan, mengingat selama ini kegiatannya sangat padat" terang Izumo yang kemudian berpamitan untuk melakukan pengawasan di arena tes fisik, padahal waktu sudah mulai senja.
"Dobe?" panggil Sasuke setelah Izumo pergi sambil mendudukkan diri disebelah kiri Naruto. Naruto sendiri hanya terdiam sambil menatap Sasuke sekilas
"em.. bagaimana perasaanmu?" tanya Sasuke dengan nada canggung, tidak terbiasa menunjukkan perhatiannya pada orang lain
"Teme no Baka" umpat Naruto membalas pertanyaan Sasuke, membuat Sasuke mendelik tapi kemudian mendengus
"apa maksudmu?" tanya Sasuke
"Demi kolor om Fugaku yang dipakai sama Itachi-nii waktu main di pantai, kenapa kamu cium Naru tadi?" cerocos Naruto
"aku kasih nafas buatan dobe!" sangkal Sasuke
"bohong, masa' kasih nafas buatan kok sambil hisap bibir Naru" ujar Naruto lagi dengan wajah merona
"hn? jadi kamu sadar Dobe?" celetuk Sasuke dengan nada menggoda yang membuat Naruto semakin merona
"ukh..iya, dan itu bikin Naru malu! Lagian Teme seenaknya sendiri, memang Naru siapanya Teme coba?" balas Naruto yang membuat Sasuke terdiam
"a-aku, Dobe, tapi kamu suka aku kan? bahkan dikamar tadi kita..."
"issh, Teme! iya, aku suka kamu tapi nggak harus cium-cium gitu kan? kan Teme bukan pacar Naru." potong Naruto kemudian manyun, membuat wajahnya makin imut
"hn, memang bukan pacarmu Dobe. Tapi sebentar lagi aku akan jadi calon suamimu." balas Sasuke enteng dan... blush... rona merah kembali muncul diwajah Naruto
"tapi kan..."
"Naruto, aku suka kamu, aku mencintaimu sejak awal melihat kamu di debut KISS. Tapi sebelum jadi suamimu, maukan kamu jadi pacarku dulu?" tanya-tembak Sasuke
"Itu, aku... i-iya Naru mau." jawab Naruto dengan wajah yang semakin merona, membuat Sasuke gemas dan mencubit pelan pipi gembul Naruto.
"Hn, arigatou. Sudah bisa jalan? atau mau kugendong?" tawar Sasuke
"Jalan saja." balas Naruto sambil tersenyum, kemudian Sasuke membantu Naruto untuk turun dari kasur dan menggandengnya kembali ke asrama.
#Kantin Nipponhei Senta#
Waktu menunjukkan jam makan malam 19.15, kantin yang besar itu menampung para peserta wamil yang kelaparan termasuk Sasuke dan Naruto. Mereka berdua makan bersama beberapa peserta lain dalam sebuah meja besar, selama makan Sasuke secara intensif memandangi Naruto yang duduk dihadapannya dan itu menimbulkan berbagai tanda tanya di benak peserta lain yang se-meja dengan mereka, sedangkan Naruto hanya menundukkan kepalanya sambil terus melanjutkan makannya.
'Pengumuman untuk Uchiha, Yahiko dan Utakata. Harap jangan melupakan tugas kalian, pemenang mendapat misi selanjutnya, ruangan Daishogun.'. Suara dari loudspeaker menyita perhatian para peserta wamil untuk beberapa saat, tapi kemudian mereka kembali ke makanan masing-masing.
#Kamar SasuNaru#
Setelah makan malam tadi, Naruto sempat mengajak Sasuke jalan-jalan berkeliling lingkungan Nipponhei Senta tapi tiba-tiba Naruto merasa lemas dan sempat mengeluarkan keringat dingin. Sasuke cukup panik sehingga memutuskan untuk membawa Naruto kembali ke asrama. Dan disinilah mereka berdua, diatas kasur yang sama, dengan Naruto yang menyamankan diri dipelukan Sasuke. Mereka tidak melakukan apa-apa kok. Naruto yang kelelahan dipaksa oleh Sasuke untuk meminum obatnya dan beristirahat.
"Ne, Teme... Kau tidak tidur?" tanya Naruto, mendongakkan kepalanya dan menatap wajah Sasuke
"Kau mau aku tidur Dobe?" tanya Sasuke balik pada Naruto sambil mengusap lembut surai pirang Naruto "aku masih ada keperluan nanti" lanjut Sasuke
"Ne Teme, aku rindu Nii-chan..." rajuk Naruto sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Sasuke, semburat tipis mampir diwajah tan itu.
"Hn? Kau mau menelpon si rubah? atau mau video call?" tanya Sasuke sambil mengotak-atik smartphonenya.
"Boleh?" tanya Naruto, merubah posisinya menjadi duduk bersandar
"Tentu, ini." jawab Sasuke, menyerahkan ponselnya kemudian ikut duduk bersandar disamping Naruto, "Video call saja" saran Sasuke
Naruto mengetik nomor handphone Kyuubi lalu menekan link video call, beberapa saat kemudian terpampanglah wajah Kyuubi yang sedikit terkejut. Dia pikir Sasuke-lah yang menelponnya. Dan...
'Gaki!' teriaknya cempreng bin alay, membuat Naruto terkikik geli sedangkan Sasuke hanya memutar bola matanya -bosan.
'Nii-chan, Naru kangen' ujar Naruto dengan pandangan sendunya
'Heh? baru sehari, kau disana masih ada 89 hari lagi loh!' cibir Kyuubi
'Ukh, iya sih. Naru udah bosen, kapan Nii-chan mau berkunjung?' tanya Naruto
'Dasar kitsune, kalau kau sudah 2 minggu disana mungkin aku akan berkunjung, lagipula KISS padat jadwal.' terang Kyuubi
'Ah! Nii-chan jahat, KISS kemana saja? Masa' kalian touring tapi Naru malah disini.' rajuk Naruto, memanyunkan bibir sexy-nya yang membuat Sasuke gemas dan akhirnya mencuri satu kecupan di sudut kiri bibir cherry Naruto. Reaksi Kyuubi...
'Woy Ayam! Kurang ajar lu, ngapain lu civok adik gue?' cerocos Kyuubi, uring-uringan karena menonton langsung adegan tadi
'hn, rubah tua. apa yang bisa kau lakukan? Dobe pacarku sekarang.' jawab Sasuke setengah sewot
'Sial. Keriput! Sini loe.' teriak Kyuubi tiba-tiba, membuat Naruto sweatdrop sedangkan Sasuke justru menyandarkan kepalanya di bahu Naruto.
'ada apa Kyuu?' tanya sebuah suara yang diyakini merupakan penampakan artis iklan shampo -Itachi maksudnye
'mana koleksi boxer Sasuke?' tanya Kyuubi tiba-tiba, Sasuke yang mendengarnya langsung terduduk kaku.
'chikuso! jangan sentuh boxer-boxer gue!' teriak Sasuke tiba-tiba. Naruto bukannya marah justru tertawa geli, baru kali ini melihat Sasuke menggila seperti itu.
'biarin. Bwee... salah siapa lu civok-civok Naruto.' ejek Kyuubi sambil menjulurkan lidahnya :p
'rubah lu! sekali, gue civok sekali, jadi gak perlu bilang civok-civok!' balas Sasuke, mangkel. Naruto sendiri kini justru terlihat merona karena mendengar kekasihnya dan kakaknya mengatakan sesuatu yang menurutnya masih vulgar.
'sudah, jangan bertengkar. atau kau juga mau ku civok Kyuu?' tanya Itachi ingin menggoda Kyuubi. Lalu...
Brakk! Pletak Jduagh,,,
Itachi KO setelah terkena bogem setengah matang milik Kyuubi
'umm, Nii-chan jangan galak-galak. Kasihan Ita-nii, by the way Nii-chan janji ya kapan-kapan jenguk Naru.' ujar Naruto mengalihkan suasana
'Hmmm, gimana ya? oke deh.' respon Kyuubi sambil cengar-cengir
'Ya udah, Naru ngantuk. Oyasumi Nii-chan... Ita-nii' celetuk Naruto
'He? oke, oyasumi mou Kitsune' balas Kyuubi kemudian mengakhiri sesi video call yang heboh itu.
Naruto mengembalikan ponsel itu pada Sasuke sambil tersenyum. Sasuke menaruh ponselnya diatas Nakas sambil mendengus geli kemudian mencium pipi Naruto sekilas.
"tidurlah. Dokter bilang kau harus istirahat kan?" saran Sasuke
"em, Iya Teme. Arigatou ne?" respon Naruto sambil menyamankan diri untuk tidur
"bukan Arigatou Dobe, tapi Aishiteru!" ralat Sasuke sambil mengusap lembut surai pirang Naruto
"Ne, Aishiteru Teme" ujar Naruto dengan semburat merah di kecua pipi chubby-nya
"Aishiteru mou Kitsune-Dobe" balas Sasuke
Jam menunjukkan pukul 22.45, sudah sejak setengah jam yang lalu Naruto tidur dan Sasuke kini sedang menerima telepon dari Fugaku.
"hn, tou-san. Aku tahu" ujar Sasuke singkat
'apa Naruto baik-baik saja?' tanya Fugaku dengan nada formal yang tidak berubah
"sempat pingsan, tapi sudah lebih baik." jawab Sasuke. Fugaku terdiam kemudian,
'jaga dia Sasuke, misimu adalah untuk mendapat restu Minato.' saran Fugaku
"Hn" respon Sasuke kemudian mengakhiri percakapan ayah-anak itu.
Sasuke beranjak menuju ranjang Naruto, membenarkan selimut yang membalut tubuh kekasihnya itu. Kemudian Sasuke menundukkan wajahnya, mengecup lembut dahi Naruto, pipinya, dan kemudian bibirnya. Sasuke memberikan lumatan-lumatan kecil sambil sesekali menggigit pelan dan mengulum bibir cherry Naruto yang perlahan mulai memerah dan membengkak. Naruto mengerang kecil, menggeliat tak nyaman tapi kemudian terlelap kembali. Sasuke tersenyum geli, kemudian mengambil jaketnya dan beranjak keluar Kamar
#Ruang Rekreasi#
"Mau kemana Uchiha?" tanya sebuah suara -Zabuza
"Hn?" respon Sasuke singkat sambil mengunci kamar yang ditempatinya bersama Naruto (gak mau Uke-nya diapa-apain nih ye?)
"Ruangan Daishogun" tebak Shino sambil memberi makan piaraannya
Sasuke pergi menuju ruangan Daishogun -Hatake Kakashi. Di luar asrama ia bertemu Utakata dan Yahiko yang juga akan menuju ke sana. Mereka bertiga berjalan dalam diam dengan benda yang masing-masing mereka bawa. Sasuke memegang bandul kalung yang melingkar di leher putihnya.
"Selamat datang" sapa Kakashi saat ketiga pemuda itu memasuki ruangannya
"Hn/Ha'i/Ne" jawab mereka bertiga kompak
"Hahaha, yare-yare, letakkan barang yang kalian temukan disini" perintah Kakashi sambil menepuk mejanya
Utakata meletakkan sebuah gelang berbandul rubah dengan warna metalik, Yahiko meletakkan sepasang piercing berbentuk bintang berwarna hitam, sedangkan Sasuke melepas kalung berbandul prisma yang dipakainya dan meletakkan benda itu diatas meja.
"Good job. Ketiga benda ini milik Namikaze Naruto. Semuanya" celetuk Kakashi membuat Sasuke mendelik tapi kemudian kembali berwajah stoic, Yahiko menganga -jawdrop berat, sedangkan Utakata melotot tak percaya
"Lalu siapa pemenangnya?" protes Yahiko
"Oh, itu dimenangkan oleh Uchiha." jawab Kakashi dengan santai
"Ta-tapi, kok bisa?" tanya Utakata
"Karena kalung itulah yang jadi barang utama. Kalung itu pemberian keluarga Uzumaki secara turun temurun. Marga lain Namikaze Naruto adalah Uzumaki, dan kalung itu hanya diberikan pada keturunan yang terpilih. Aku yakin kau mengetahuinya, Sasuke?" terang Kakashi yang dijawab dengan gumaman andalan Sasuke
"Kalian berdua boleh kembali" perintah Kakashi pada Yahiko dan Utakata
"Ha'i/Ne" jawab Yahiko dan Utakata setelah mendapat sebuah pita penghargaan dari Kakashi
"Uchiha, kau menang. Tapi kau mendapat hukuman karena membantu Namikaze-kun selama test fisik tadi" lanjut Kakashi
"Ya aku tahu" balas Sasuke
"Hukumanmu akan kuberikan besok. Kau bawa kembali kalung itu dan berikan pada Naruto." perintah Kakashi lagi
"Hn, misi?" respon Sasuke.
"ah, iya! ini" celetuk Kakashi sembari menyerahkan sebuah gulungan kecil dengan pita biru yang mengikatnya. Sasuke menunduk hormat kemudian meninggalkan ruangan Kakashi dengan membawa clue baru dan kalung milik Naruto.
TBC
Akhirnya selesai, arigatou sudah membaca. RnR ne?