Title : KissMon

Author : DandelionLeon

Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun and all of member EXO. Cast tambahan cari sendiri *plakkk*

Genre : Romance, Gak Lucu Tapi Sedikit Lucu (?), School Life, Yaoi.

Rating : T buat chapter ini.

Pairing : Chanbaek and All Official EXO couple.

Disclaimer : Cerita sepenuhnya milik saya, Cuma nama aja yang minjem. Member EXO punya saya, dalam mimpi tapi XD. Dan walau ini sedikit lebay, tapi ini bukan sinetron *todong piso*

Warning : Percintaan sesama jenis(Shonen-ai), rada mesum *dikit*, OOC , DLDR! dan saya minta jangan bash ff saya kalo gak suka.

Summary : Baekhyun si namja sok cool yang tak pernah menetap di asrama, kini terpaksa harus tinggal disana. Parahnya ia sekamar dengan Park Chanyeol, seorang kissmonster berbahaya. Kehidupan di asrama bersama teman baru yang absurd. Bagaimana nasib baekhyun selanjutnya? –BAD SUMARRY-

.

.

"Aigoo~ dia itu anak paling pendiam disekolah. Otaknya jenius dan ia adalah anak orang kaya-sama sepertimu-dan namanya Park Chanyeol. Kau tau? Menurut rumor, Chanyeol itu kejam, maniak sex ,dan memiliki alter ego. Ah~ dia juga seorang kissmon, kau tau maksudku bukan? Chanyeol akan berubah menjadi kiss monster disaat tertentu terutama saat ia mabuk!"/ "Hai, apa aku boleh masuk? Aku sudah berada didepan pintu ini hampir sepuluh menit."/ 'P-Park Chanyeol'/"Hiks! Kenapa tak panggil aku hah?! Aku takut sendirian! Hiks.. Aku kira kau hantu cabul atau arwah gentayangan yang lain! Aku…aku…"

YOO…Okay, sexy~ *plakk*

Dandelion present…

Selamat membaca men! :v

Byun Baekhyun duduk dibangku kelasnya dengan wajah menguap malas. Pelajaran tambahan yang diberikan oleh Choi seonsaeng membuatnya ingin segera membenturkan kepalanya sekarang juga. Pasalnya ini sudah pukul delapan lewat enam belas menit. Ia ingin kembali ke dalam asrama lalu tidur sampai siang-karena besok hari libur. Tetapi statusnya yang kini telah menjadi siswa SMA kelas 3 mengharuskannya untuk belajar dan belajar setiap waktu. Menelan soal-soal yang dianggap Baekhyun sebagai benda sialan-untuk saat ini-itu hingga muntah. Berlebihan memang, namun resiko menjadi kelas terakhir di senior high school memang begitu jika kau ingin sukses kelak.

Hari ini bahkan masih hari ketiganya menjadi murid kelas 3 dan kepala sekolahnya yang Baekhyun bilang maniak itu telah menyumpal otaknya dan juga teman-temannya dengan banyak materi hingga malam hari. Perutnya mendadak berdemo minta diisi. Akhirnya setelah menanti sisa 17 menit yang sangat panjang itu, bel berbunyi. Hampir saja dia gila karena melihat deretan angka di papan tulis.

"Baiklah semuanya, walau telah memasuki asrama kalian harus belajar. Arraseo?"

"Ne~"

Baekhyun berjalan terhuyung-huyung menuju kantin. Jadwal makan malam akan segera dimulai. Jika kau terlambat semenit saja, maka makananmu akan habis tak bersisa. Konyol memang, namun sudah peraturan yang dibuat seperti itu. Sebenarnya Baekhyun benci tinggal di asrama. Tidur dengan berbagi kamar bersama orang lain. Makan dijatah, bangun pagi harus sesuai dengan ketentuannya. Dan yang paling menjengkelkan ia tak pernah bisa bebas lagi seperti ia masih berada di kelas 1 dan 2.

Well, baekhyun dulu tak pernah tinggal di asrama seperti teman-temannya yang lain. Ia benci karena alasan yang tadi telah disebutkan sebelumnya. Tetapi karena ia telah kelas 3 mau tak mau ia 'harus' berada disekolahnya yang menyeramkan-ketika malam hari- dan juga bergabung dengan teman-temannya yang keseluruhannya adalah namja.

Baekhyun menyuap nasi kemulutnya dengan malas. Ia ingin makan ayam goreng buatan ibunya. Nasi goreng kimchi, bulgogi atau mungkin samgyetang sekalian! Menu dihadapannya hanyalah nasi-itu pun dengan porsi sedikit- , sup dengan rasa hambar dan dominan dengan air, kimchi, telur goreng dan sepotong sayap ayam yang di semur. Lagi-lagi kekesalannya memuncak. Kenapa harus sayap? Kenapa bukan paha atau dada? Begitulah omelnya dalam hati.

"Hey! Ada apa dengan cara makanmu itu?" Seorang teman sekelasnya-Luhan- menyenggol pelan pundak Baekhyun. Mereka memang tak terlalu dekat, namun Luhan bisa dikategorikan sebagai teman Baekhyun.

"Aniyo, aku lapar hanya saja aku tak ingin makan." Ucapnya lirih. Oh, Baekhyun ingin mematahkan sumpit besi ditangannya-jika bisa- saat mendengar Luhan tertawa terbahak-bahak.

"Hahahahaha, resiko sebagai anak orang kaya ya? Makanya, seharusnya kau terbiasa tinggal di asrama sejak kelas satu." Luhan meneguk teh hangatnya lalu kembali menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Baekhyun memandangnya tajam.

"Cih! Aku benci jika ada orang yang menyinggung tentang ini! Sialan kau Luhan! Aku juga tak ingin bersekolah disini tetapi ayah dan ibuku memaksa!" Baekhyun berteriak tanpa sadar, membuat semua teman-temannya yang tengah asyik makan menatapnya sengit. Marah karena acara makan mereka terganggu dengan suara cempreng Baekhyun.

"Yayaya, terserahmu saja Byun. Tapi kau tidak harus mengusir teman sekamarmu itu juga bukan? Kalau tidak salah namanya, Jong-em..Jongsoo? Jongmin? Jong_"

"Jongdae." Potong Baekhyun dengan cepat.

"Yaya, itu maksudku. Kau keterlaluan Baek. Padahal ia sudah menghuni kamar itu sejak kelas satu!"

Baekhyun hanya mengedikkan bahunya asal. Namja imut itu memang membenci siapapun yang berada di daerah nyamannya. Jongdae si anak sok manis dan sok ramah-menurut Baekhyun-dengan suara menggelegarnya itu membuat kepala Baekhyun berdenyut, padahal ia baru tiga hari masuk asrama waktu itu. Dengan paksa ia menyuruh Jongdae keluar. Akhirnya siswa bernama Kim Jongdae itu mengalah dan pindah ke kamar kekasihnya-Kim Minseok. Alasan lain yang membuat Baekhyun membenci siswa disini adalah, mereka aneh dan juga dominan dengan sifat gay. Ia ingin muntah saat menyaksikan Jongdae dan Minseok berciuman dalam kamar asramanya waktu itu. Satu hal lagi yang membuatnya mengusir Jongdae.

Luhan dengan tiba-tiba mendekati Baekhyun sambil berbisik saat kedatangan siswa bertubuh tinggi yang duduk tak jauh dari mereka.

"Baek, kau tau anak itu tidak?" Tanya Luhan dengan wajah dibuat sok mengerikan.

"Anak yang mana?" Tanya Baekhyun lantang, matanya mencari kesana kemari siapa yang Luhan maksud.

"Hish! Jangan keras-keras bodoh! Itu, anak yang duduk seorang diri dengan tubuh bak tower itu."

Baekhyun menatap si anak bertubuh tinggi itu dengan wajah bingung. Ia menggelengkan kepalanya.

"Tidak, memangnya kenapa?" Tanya Baekhyun-lagi- dengan wajah acuh tak acuh. Baekhyun kembali menyuapkan sepotong telur goreng-karena hanya telur itu yang enak menurutnya.

"Kau tak tau? Astaga Baek! Sudah hampir lulus dari sini bahkan kau tak tau siapa nama anak itu dan siapa dia?"

Baekhyun memandang temannya itu datar. Sedetik kemudian ia tersenyum sinis.

"Memangnya dia siapa hingga aku harus mengetahuinya? Cih! "

Tanpa Baekhyun sadari siswa bernama Park Chanyeol itu menatapnya tajam dari kejauhan. Entah telinganya terbuat dengan sarafpendengaran seperti telinga kelinci atau apa, ia dapat mendengar orang lain membicarakannya.

"Aigoo~ dia itu anak paling pendiam di sekolah. Otaknya jenius dan ia adalah anak orang kaya-sama sepertimu-dan namanya Park Chanyeol. Kau tau? menurut rumor, Chanyeol itu kejam, maniak sex ,dan memiliki alter ego. Ah~ dia juga seorang kissmon, kau tau maksudku bukan? Chanyeol akan berubah menjadi kiss monster disaat tertentu terutama saat ia mabuk!"

Air putih yang baru saja ingin lewat dikerongkongan Baekhyun mendadak mendesak ingin keluar. Ia terbatuk-batuk sambil menepuk dadanya dengan kuat.

"G-gwaenchana? Aigoo~ hanya dibilang seperti itu saja kau sudah tersedak seperti itu! Tenang saja, itu hanya rumor Baek. Aku bahkan mendengar jika Chanyeol juga memiliki teman dekat kok, hehehe."

Baekhyun menghembuskan nafasnya setelah acara tersedaknya selesai. Matanya menatap tajam pada Luhan seolah ingin memotongnya hidup-hidup. Apa-apaan cerita aneh Luhan itu-fikirnya.

"Sudahlah, lupakan saja untuk menggosipi orang lain! Aku ingin ke kamar, sampai jumpa dikelas beso_"

"Yak! duduk dulu! Ada misteri lain dari sekolah ini, apalagi asramanya!"

Baekhyun menaikkan sebelah alisnya. Baru saja ia ingin beranjak menuju kamar asramanya yang ada di gedung dua dan berada pada tingkat 2 itu, ia terpaksa duduk untuk mendengar ocehan Luhan.

"Wae? Kau tidak lihat mataku sudah mengantuk? "

"Aish! Aku hanya memberi peringatan Byun! Kau tau? Saat malam hari berhati-hatilah jika kau berjalan sendiri di koridor. Ah~ apa kau tau? Gedung asrama yang kau tempati itu memiliki cerita mistis? Disana ada hantu cabul yang mati terbunuh karena ingin berbuat 'aneh-aneh' disekolah ini." Terang Luhan dengan suara berbisik-sok seram-dan mata memicing. Baekhyun masih memasang ekspresi datarnya.

"Lalu? Apa urusanku dengan si hantu cabul?"

"Aish! Serius sedikit kenapa? Kau tinggal sendiri bukan? Itu sebuah kesalahan Byun! Dia akan mendatangi siapa saja siswa yang tinggal sendiran. Hiii~ aku merinding sendiri jadinya."

Oke, kali ini Baekhyun tak bisa untuk tidak menampakkan ekspresi takutnya. Dengan susah payah ia meneguk ludahnya agak kasar. Salah sendiri juga ia mengusir Jongdae. Mungkin jika masih bersama Jongdae, Baekhyun akan menjadikannya tameng dengan suara Jongdae yang menggelegar bak petir disiang bolong itu.

"K-kau serius? Ehhem… L-Luhan, kau tinggal denganku saja ya? Jebal?"

Luhan menahan geli diperutnya agar tak tertawa melihat perubahan sifat Baekhyun yang mendadak itu.

"Aduh~ bagaimana ya Baek? Aku sudah nyaman di gedung satu dan juga Lay anak yang baik. Aku tak ingin pindah lagi. Ah~ bukankah kau ingin ke asrama? Ayo kesana bersama."

Baekhyun hanya mengangguk pasrah. Setidaknya dikoridor ia takkan sendiri. Meski menurut Baekhyun Luhan tak jauh lebih penakut darinya, tetapi sifat Luhan yang terlewat urakan itu mungkin bisa mengusir hantu. Konyol!

Disepanjang perjalananan Baekhyun hanya memperhatikan sekitarnya. Kelas-kelas yang sepi tanpa pencahayaan-karena kelas malam telah berakhir. Suasana yang mendadak aneh dan membuat bulu kuduknya meremang. Luhan disebelahnya hanya bersiul-siul santai.

"Yak! jangan bersiul begitu bodoh!" Teriak Baekhyun, akhirnya sifat aslinya yang suka berteriak itu keluar juga.

"Aish! Wae?"

"Itu pantang, kata nenekku tak boleh bersiul dimalam hari. Bersiul dimalam hari sama saja seperti memanggil arwah-arwah ke tempatmu."

Luhan memutar bola matanya malas. Ternyata teman sekelasnya yang ia lihat sok cool dan sok keren itu percaya dengan hal-hal mustahil juga? Luhan ingin menggigit lengannya sendiri.

"Aigoo~ kau seperti orang tua saja percaya yang begitu! Sudahlah, kita harus berpisah disini."

Baekhyun menarik ujung kemeja Luhan seperti anak lima tahun yang ingin ditinggal pergi oleh ibunya. Sekali lagi, Luhan menghembuskan nafasnya kasar.

"Baek? Kita harus pisah karena aku harus berjalan ke arah selatan dan kau ke utara. Kau tau bukan jika asrama kita beda jalur?"

Akhirnya Baekhyun melepaskan cengkramannya pada ujung kemeja Luhan. Ia menunduk lesu dengan degup jantung abnormal-karena takut.

"Hahahaha, kau ini. Hanya mendengar cerita seperti tadi langsung ciut."

'Tau begini aku takkan mau mendengarmu!'_Batin Baekhyun kesal.

"Sudah ya? Ah~ ngomong-ngomong, kau harus lebih waspada dari pada dengan si hantu cabul."

Baekhyun mengerjap bingung. Sesaat kemudian Luhan mendekat dan berbisik padanya.

"Karena Park Chanyeol juga ada di gedung asramamu. Hahahaha, bye!"

Baekhyun menggeretakkan giginya dengan kesal. Ia sudah tau ini akal-akalan busuk Luhan untuk membuatnya takut lalu merengek seperti bayi. Sia-sia sifat-sok-keren yang ia coba selama setahun ini. Ujung-ujungnya ia kembali menjadi Baekhyun yang pengecut, pasti sebentar lagi akan menjadi Baekhyun yang gila. Percaya atau tidak? Lihat saja nanti!

Baekhyun berlari dengan kencang untuk memasuki kamarnya. Dengan cepat Baekhyun mengunci kamar itu. Buru-buru ia memasuki selimut dengan seragam masih lengkap. Ia memasang eraphone ditelinganya lalu menyetel lagu rock favoritnya-padahal Baekhyun tak menyukainya, hanya ingin dipanggil keren-lalu mencoba tidur. Rasa gatal ditubuhnya sepertinya tak bisa diajak kompromi. Dengan kesal ia membanting earphonenya lalu membuka seragamnya dan mencampakannya kemanapun ia suka. Sekarang Baekhyun hanya mengenakan bokser merah muda-pemberian mantan pacarnya-dan mengambil handuk putihnya. Hampir saja ia membuka kenop pintu kamar mandi, suara di depan sana membuatnya membatalkan niatnya itu.

TOK….TOK…TOK…

"Nugu? Malam-malam begini?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Ia mencoba menghapus pemikiran bahwa itu si hantu cabul cerita-sialan-Luhan tadi.

TOK…TOK…TOK…. Dengan kesal Baekhyun membuka pintu kamarnya. Tak ada siapapun, bulu kuduknya berdiri. Dan hawa dingin menyergap kulitnya-entah itu karena ia tak memakai baju atau apa.

Muncul seorang namja bermata belo bertubuh mungil dihadapannya secara tiba-tiba.

"Kyaaaa! Hantu! Hantu! Pergi kau!" Pekiknya dengan menutup matanya. Si namja bermata belo itu menaikkan alisnya heran.

"Hey, kau tak apa? Aku bukan hantu, aku hanya ingin mencari Jongdae."

Baekhyun membuka matanya pelan-pelan. Diliriknya kebawah, ternyata masih memiliki kaki. Tentu saja karena namja belo bernama Do Kyungsoo itu manusia! Baekhyun menggeram kesal.

"Aish! Dia sudah pindah beberapa hari yang lalu ke lantai atas!"

Si namja mata belo itu menganggukkan kepalanya sejenak. Awalnya hanya sejenak, namun Baekhyun jengah sendiri menanti anak itu berbicara.

"Jika tak ada urusan lain lebih baik_"

"Baby Soo! Ternyata disini? Ayo masuk kamar!"

Ternyata datang seorang lagi. Sepertinya itu kekasih Kyungsoo karena Baekhyun melihat mereka sangat mesra. Si namja bernama Jongin itu sempat menatap horror pada Baekhyun yang hanya mengenakan bokser itu. Ia mengira Baekhyun akan melakukan yang aneh-aneh. Baekhyun menatap dua orang aneh itu memasuki kamarnya yang ternyata ada disebelah kamar Baekhyun.

BRAKKK! Ia membanting pintu dengan keras.

"Aissh! Dasar aneh, gay , lama-lama aku bisa gila disini!" Pekik Baekhyun dengan keras. Baru saja kakinya ingin melangkah lagi ke kamar mandi. Untuk kesekian kali Baekhyun mengutuk suara pintu dari luar. Ia mengira itu Kyungsoo lagi atau mungkin hantu cabul? Cih! Peduli apa dengan hantu cabul, fikirnya.

KLIKKK…. Lampu kamarnya-tepatnya asrama degung 2-mati. Ah~ hari ini giliran gedung mereka yang mati lampu. Baekhyun merutuk berulang kali. Ia mencaci maki si kepala sekolah maniak-menurutnya-itu dengan wajah kesal bercampur takut. Baekhyun berfikir ini akan sebentar berlangsung. Tetapi sepertinya lampu akan padam hingga jam sepuluh nanti. Hemat energy kata kepala sekolah mereka.

"Aish! Kenapa belum menyala juga listriknya? Sialan!" Umpatnya kesal. Mulutnya tak henti-hentinya berkomat-kamit untuk menghilangkan rasa takutnya.

TOK…TOK….TOK…TOK….

Baekhyun mencengkram handuknya. Ia mendudukkan dirinya diatas ranjang.

"Astaga! Siapa lagi itu!" Pekiknya keras. Mungkin tetangganya Jongin dan Kyungsoo dan juga tetangga yang ada disebelah kiri kamarnya akan terganggu. Tapi Baekhyun tak peduli!

Semakin lama perasaan Baekhyun tak enak. Baekhyun ingin menangis, ia takut gelap. Baekhyun ingin pulang dan tidur bersama hyungnya bila perlu bersama ayah dan ibunya sekalian! Dan untuk pertama kalinya Baekhyun ingin Luhan si mulut besar-padahal dia juga sama- itu ada disini. Air matanya keluar tatkala suara ketukan pintu diluar semakin keras terdengar.

BRAKKK! Ia membanting pintu itu kasar. Dipandangnya tubuh tinggi menjulang dengan wajah datar itu dengan mata berkaca-kaca sekaligus terkejut.

'P-Park Chanyeol.' Ucapnya dalam hati.

"Hai, apa aku boleh masuk? Aku sudah berada di depan pintu ini hampir sepuluh menit." Ucap Chanyeol dengan wajah tak terbaca ekspresinya-karena mati lampu jadi gelap.

Chanyeol terkejut bukan main saat tiba-tiba Baekhyun memeluk tubuhnya sambil terisak. Ia menggaruk tengkuknya bingung.

"Hiks! Kenapa tak panggil aku hah?! Aku takut sendirian! Hiks.. Aku kira kau hantu cabul atau arwah gentayangan yang lain! Aku…aku…"

Baekhyun tak sadar siapa yang dipeluknya. Chanyeol hanya terdiam heran. Bahkan mereka tak saling mengenal kenapa Baekhyun memeluknya? Terlebih tanpa busana. Atau jangan-jangan dia… Dan saat cahaya bulan masuk dari kaca jendela di depan kamar Baekhyun, Chanyeol tampak menyeringai. Astaga! Kau dalam ancaman Byun Baekhyun!

=next or delete?=

Hai, kita bertemu lagi ne? *lambai-lambai* kembali dengan cerita aneh bin ajaib dari otak lawak author. MAAF, buat ff yg lain belom lanjut, idenya lagi ngilang =_=.Aneh gak sih cerita tentang 'kissmonster'? ini ide datang secara tiba-tiba pas author lagi ngupil(?) *jorok* . kiss monster sendiri menurut persepsi author sendiri, seseorang yang ahli dalam berciuman, dan dia bakal berubah seakan-akan monster pencium yang sangat handal *pemikiran absurd* , oke lupakan! Yang penting baca aja, enak gak enak dibaca aja ya? *todong pistol mainan*

Oh iya, tenang aja~ buat ff lain yang masih dalam progress tetap author lanjutin kok. Author tau author ini maruk dan labil, berhubung ide udah numpuk kea cucian kotor, bagus di update sesegera mungkin , nyang~

Hahaha, okeh, respon kalian gimana dengan ff ini?….reviewnya please? ^^