Ini Remake fanfiction dari manga Nar Kiss nya Nekono Mariko.
Pair :
Yunjae
Disclaimer:
Saya hanya meminjam nama. Semua nama yang muncul di sini adalah milik mereka sendiri.
Rated :
eMu desu.
Ada anu-anu nya hohoho.
Genre :
Humor, Romance
Warning :
Newbie, OOC, Miss Typo(s) of course, gak sesuai EYD, pindah POV semaunya sendiri, semoga reader gak bingung ya.
a/n: Seperti yang sudah di katakan di atas fanfic ini adalah remake dari sebuah manga. Pastinya yang pernah baca manga itu kenal dengan alur ini. Chie itu orangnya gampang berubah suasana. Bisa jadi fanfic ini sesuai alur atau bahkan malah berbeda dari aslinya. So, liat aja nanti gimana akhirnya.
Before that...
DON'T LIKE? DON'T READ!
Chie gak maksa buat baca soalnya. Kalau gak suka yaudah out aja ne, gampang kok tinggal klik Back aja. -.-
NAR JAE KISS
.
.
.
Prologue
.
.
Jauh, jauh pada zaman dahulu, di suatu tempat. Ada seorang pemuda yang sangat rupawan. Karena kerupawannya itu ia di cintai oleh semua orang, namun ia tidak pernah mau membalas cinta dari orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu sang dewi menjatuhkan hukuman pada dirinya untuk jatuh cinta pada bayangannya sendiri pada musim semi ketika ia melihat bayangannya di sungai, ia tak pernah beranjak dari sana sampai akhirnya ia meninggal dunia.
Namanya adalah Narcissus yang selamanya tetap ada dalam mitologi Yunani. Bahkan ketika ia meninggal dunia. Akan tetapi hatinya meleleh pada musim semi bersama hujan yang jatuh ke bumi. Dan pada hari ini, seseorang yang menyedihkan, seorang pemuda terkena dampaknya.
Disebuah stasiun kereta
Srett
"Aaaahh... betapa indahnya diriku! Seperti malaikat yang turun ke dunia fana ini~" seorang pemuda dengan narsisnya memuji dirinya sendiri yang terpantul dari cermin yang tertempel di sebuah stasiun. Menghasilkan bisikan "narsis" di setiap orang yang melihat kelakuan pemuda itu.
Pemuda tersebut sama sekali tidak terganggu dengan bisikan-bisikan tersebut dan terus mengagumi rupanya yang terpantul di cermin tersebut. Bahkan suara jprett jprett foto dan suara tawa orangpun tidak di dengarnya saking terpesonanya ia terhadap pantulan dirinya sendiri.
Ini adalah kisah pemuda narsis yang menyedihkan, Kim Jaejoong.
Sebuah kisah tentang bagaimana ia akhirnya tersentuh oleh cinta sejati.
.
.
.
DING DONG
DING DONG
Ini... Ini adalah yang terburuk. Hari ini ada kelas penting dan aku menghabiskan tiga jam hanya untuk melihat bayanganku di stasiun dan datang terlambat! Ini gila.
Jaejoong yang akhirnya sampai di universitas terus menerus mendumal akan kelakuannya setelah ia sadar pada realita.
"HUAAA... siapa sih yang menempel cermin di tempat seperti itu!"
Apa yang harus kulakukan jika nilaiku turun. Huee ini sungguh buruk.
Aku Kim Jaejoong telah berbeda semenjak aku lahir. Dari cerita yang kudengar dari eomma, setiap melihat bayanganku di cermin aku akan betah untuk terus menatapnya. Dan ketika aku dijauhkan dari cermin maka aku akan menangis kencang. Dan eomma berkata,
"Aigoo... kamu sungguh narsis Joongie." Sambil tersenyum dan terus membiarkanku dengan cermin tersebut berada dalam jangkauanku.
Pada waktu sekolah dasarlah aku mulai menyadari yang sebenarnya. Jika aku ini berbeda. Agar tidak ada orang yang menyadari keganjilanku, aku harus berjuang keras.
Terutama di universitas ini, aku harus merahasiakannya. Jika sifatku ini ditemukan maka keinginanku untuk mendapatkan yeojachingu tidak akan pernah ada lagi!
.
Ya. Ia sungguh berjuang keras walaupun begitu kadang sifat narsismenya itu keluar tanpa di duganya. Bahkan beberapa teman sekolah dasarnya pun sering berkata aneh untuk dirinya dan melaporkannya pada guru.
Dan di universitas ini, walau bagaimanapun ia berjuang keras. Tidak sepenuhnya sifatnya itu tertutupi, ada beberapa orang yang tentu saja mengetahui keanehannya. Malah mungkin para yeoja sudah mengetahuinya. Hanya saja Jaejoong belum menyadarinya.
Kim Jaejoong memang namja yang rupawan. Dia tidak pendek, walaupun tubuhnya agak ramping. Matanya besar, tidak seperti pada umumnya mata orang Korea. Kulitnya seputih susu dan halus. Rambut blondenya yang halus. Ia memang seperti malaikat.
Akan tetapi ini adalah zaman modern. Semua bisa berubah menjadi yang kau inginkan jika kau punya uang. Apalagi kebanyakan orang di negara Korea Selatan berpikir cantik atau tampan itu adalah harus. Di sini, sekarang keindahan alami seperti Jaejoong adalah langka.
.
Setelah menghadiri kelasnya yang terakhir Jaejoongpun segera pulang.
"Yah tidakkah menurutmu Kim Jaejoong itu aneh?"
"Ne. Kau benar walaupun dia tampan tapi aku pikir dia terlalu narsis."
"Ne. Aku benci namja yang narsis, itu bukanlah typeku."
"Eww... Na do."
Bisik-bisik para yeoja itu keluar saat Jaejoong melewatinya. Walau Jaejoong tidak mendengarnya tapi ia merasakan bahwa itu sesuatu yang buruk ketika sekelompok yeoja itu melihat ke arahnya.
.
Hahh... Ini akan jadi baik jika aku bisa menghilangkan sifat ini.
"Ouch!" sial, untuk mencegah agar aku tidak melihat cermin. Aku harus menggunakan kontak lens khusus untuk mengaburkan penglihatanku seperti orang bodoh.
"Omo! Tidak, ini terlepas lagi. Terjatuh dimana dia?" Jaejoong mengedarkan pandanganya untuk mencari sebelah kontak lens nya yang terjatuh.
Cling
"Oh! Ketemu. Itu-"
Tap
Tap
Crack
"—dia."
"?"
Matanya masih tertuju pada sebuah sepatu yang berada tepat di atas kontak lensnya. Diam beberapa saat sampai,
"GYAAAAA! Kontak lens ku! Singkirkan kakimu pabbo!" teriak Jaejoong yang berjongkok untuk melihat keadaan Kontak lensnya.
Yang ternyata sudah hancur.
"Tidak... Itu terbuat khusus~ Hiks, aku harus bersujud pada hyungku agar mau meminjamkanku uang untuk membuatnya...hiks" ratap Jaejoong.
"Omo... gwaenchana?" tanya sang tersangka penghacur kontak lens Jaejoong yang ternyata masih di sana.
'Orang ini...grrrrr' bantin Jaejoong dan ia siap untuk menyumpah serapah orang itu untuk meluapkan kekesalannya.
.
Si tersangka itu adalah namja pemilik perusahaan besar di Korea. Dia bisa berbicara berbagai bahasa, tidak hanya itu, dia juga terkenal di kalangan dosen. Di tambah dia mulai memasuki dunia modeling.
Dari awal semester hingga sekarang. Dia telah mengencani banyak gadis yang tidak terhitung jumlahnya. Bukan hanya itu, masih banyak rumor lainnya mengenai seputar sang pelaku.
Dia adalah The Perfect guy! Jung Yunho.
.
"Oh... Bukankah kau Kim Jaejoong?"
Orang semacam itu adalah orang yang paling ku benci! Grrr awas saja kau Jung! Huh?
Jaejoong menatap geram pada Yunho sampai pandangannya terpusat pada satu arah.
.
Di mata Yunho, ia melihat bayangannya.
.
Andwe! Aku bisa melihat bayanganku pada matanya...
"Yah! Minggir!" menyadari hal itu Jaejoong segera menjauh dan berlari.
"Jaejoong-ssi!?"
Melihat Jaejoong yang tiba-tiba berlari Yunho lalu mengejarnya.
Andweee perasaan ini... Sensasi ini... akan segera keluar.
Aku tidak ingin seseorangpun tahu...
"Jaejoong-ssi tunggu sebentar!" Yunho yang bisa mengejarnya berusaha menghentikan Jaejoong.
.
Apalagi orang itu adalah...
"Yah! akhirnya,"
.
Orang ini!
"Jaejoong-ssi. Aku ingin meminta maaf telah menghancurkan kontak lens mu. Aku akan menggantinya," ucap Yunho setelah berhasil menghentikan Jaejoong.
Hening
.
"Mari kita diskusikan tentang itu... sejak kau terus mengejarku setelah itu..." kata Jaejoong yang masih membelakangi Yunho
"Huh?"
Segera Jaejoong berbalik dan memandang Yunho tepat pada wajahnya.
Keduanya saling berpandangan.
.
"Kau terlihat seperti... begitu sangat mencintaiku?" Tanya Jaejoong sambil tersenyum dengan jari telunjuknya terarah padanya mengisyaratkan menujuk dirinya.
"HUH?" kaget Yunho
Tangan Jejoong mengarah pada wajah Yunho. Di pegangnya wajah Yunho dengan kedua tangannya,
"Aku benar, bukan?" tanya Jaejoong lagi sambil terus mendekatkan wajahnya pada Yunho. Membuat Yunho berdebar seiring semakin dekatnya wajah keduanya.
Dekat
"Jae—"
Semakin dekat
Tapi,
Jaejoong menghentikannya dengan menaruh sebelah tangannya di depan bibir Yunho sebelum kedua bibir itu beradu.
"—Tapi kau tidak bisa." Ucap Jaejoong dan menjauh dari Yunho.
"Huh?"
"Karena... Ciptaan tuhan yang sempurna ini hanya untuk diriku sendiri." Ucap Jaejoong lagi dengan mengeluarkan senyum terbaiknya. Jika ini di komik maka akan keluar sinar-sinar yang mengelilingi tubuhnya.
Jaejoong jalan sambil sesekali berputar seolah menujukan seluruh tubuhnya. Selain itu dia juga mulai membuka sweaternya dan melemparnya yang langsung di tangkap oleh Yunho.
"...Daripada itu—"
"Seberapapun kau mencintai diriku itu hanya sia-sia. Aku hanya bisa mencintai diriku sendiri." Potong Jaejoong sebelum Yunho sempat menyelesaikan kalimatnya, "Jadi, selamat tinggal."
"Ah! Awas—"
BRAKK
.
"Jaejoong-ssi... gwenchana? Jaejoong-ssi?"
.
Hilanglah kesadaran Jaejoong setelah menabrak sebuah tembok ketika ia langsung berbalik dan siap berlari setelah mengucapkan farewell pada Yunho.
Tapi,
Sekarang ia,
Berakhir di UKS berdua dengan Jung Yunho dalam keadaan sadar. Tentu, karena Yunho lah yang membawa Jaejoong setelah ia jatuh tak sadarkan diri.
"Jaejoong-ssi kau... adalah seorang narsis akut...?" Tanya Yunho dengan wajah tanpa dosa.
.
Oh tuhan... jika kau benar ada di sana... tolong biarkan aku, untuk tidur dan tidak pernah bangun lagi... Selamanya.
.
.
.
.
.
.
TBC
Fiuuhh~
Ini baru halaman kedua belas, belum setengahnya sama sekali. Banyak juga ternyata jadinya ==
Gimana readers? suka kah? atau ini gak usah lanjut aja? Soalnya Chie udah pegel #woy ini baru awalnya udah nyerah aje!
Yah kalo gak ada yang minat kan gak usah lanjut =3=
Jadi kalo mau berlanjut tolong banget di kasih respon yaaa... Review ne~
See u next Chap.
Itupun kalo ada yang minat... 10 review cukup buat Chie lanjut epep abal ini. Kalo nggak... Adios~! #maksa banget ni orang.