PINKSE0KJIN PROUDLY PRESENT :

Title : OVERDOSE PART 2

Genre : Yaoi / Romance sad / Hurt / Angst

Rating : T

Main Cast :

- Do Kyungsoo

-Kim Jongin

Other cast :

-Oh Sehun

-Kris Wu

Length : Chaptered

Disclaimer : EXO is a boyband group belong to SM story is mine,no copas,tinggalkan jejak jsy ^_~

Warning : ! / BOYXBOY ,BE AWARE TYPO ALR WAITING YOU ^_~ NO BASHING NO FLAMERS !

"dia benar benar sudah pergi "

AUTHOR POV

Di tengah sepinya jalan di Seoul,seorang lelaki remaja bertubuh mungil mencegat Do Kyungsoo,lelaki lemah yang baru saja meninggalkan kekasihnya sendiri di negara ini.

Kyungsoo memberikan kopernya pada supir taksi lalu lelaki itu masuk ke dalam tangisan nya sudah mulai mereda,tidak sehisteris pada saat dia akan meninggalkan apartement Jongin.

"Incheon Airport"

Kyungsoo mencoba menghapus bekas airmatanya yang masih ada di pipinya,agar orang orang tidak menatapnya aneh nanti dibandara.

"Sudah sampai,tuan"

"Ini,ambil kembaliannya ,tolong keluarkan koperku dari bagasi"

"Baik,tuan"

Setelah taksi itu pergi,Kyungsoo meyeret kopenya berharap seseorang rasanya itu mustahil.

Jongin,apakah kau masih tertidur pulas?

Kumohon bangunlah

Kuharap kau menahanku untuk pergi

Jika itu kau,aku tidak akan pergi

Kumohon Jongin

"KYUNGSOO HYUNG!"

Suara teriakan seseorang itu membuat Kyungsoo memalingkan wajahnya ke sumber suara berperawakan tinggi,menggunakan jersey sedang berlari kearahnya.

"Mengapa sehun bisa tau?" Keluh Kyungsoo.

"Hyung,kau mau kemana?" Cegat Sehun.

"Aku akan mengunjungi hyungku di California dan berencana untuk tinggal selama beberapa hari untuk liburan" Kyungsoo mencari alasan yang tepat untuk mengelabuhi Sehun.

"Oh,mana kekasihmu itu?Apakah dia tidak ikut mengantarkanmu hyung?"

Sehun memutar tubuhnya hampir 3600 untuk mencari Jongin.

"Ah,dia sedang tidak enak badan,jadi dia tidak bisa mengantar ku ke bandara"

"Hanya karena tidak enak badan?" Omel Sehun sambil meneguk minumannya.

"Ini karena ulahmu dia jadi begini"

Kyungsoo melipat tangannya.

"Sudahlah ,aku malas membahasnya hyung"

Sehun menatap Kyungsoo dengan pandangan sayu,mengingat tadi malam Kyungsoo membela Jongin bukannya Sehun.

"Kalau begitu aku masuk dulu,selamat tinggal"

"Jangan lupa bawakan aku almond yang banyak hyung!"

Sehun tidak langsung pergi,ia masih setia melihat punggung itu semakin jauh dan jauh,sampai ia tidak bisa melihat punggung itu lagi.

"Do kyungsoo,sampai jumpa"

Setelah pesawat sudah mengudara,Sehun berjalan meninggalkan ia masih mempunyai kesempatan untuk melihat kembali sosok Do Kyungsoo yang ceria,bukan seperti belakangan ini yang selalu menyendiri.

Time please be faster

I'm okay if him not with me again

But,can I see him again?

See him smiles without a lie

Hug him without any reason

If I can back to 3 years ago

There's sweet december between us

Do Kyungsoo,why I still can't forget you?

-Oh Sehun

AUTHOR POV

Matahari sudah mulai menunujukkan sosoknya,masyarakat Seoul sudah mulai bersiap siap,ada yang bersiap siap untuk pergi kesekolah,berangkat kerja,pergi ke Kim Jongin,lelaki berkulit tan yang masih sibuk bergulat dengan bunga ,sinar matahari yang menyusup melalui celah-celah jendela kamar lelaki tan itu membuatnya membuka kedua matanya dengan malas.

"Kyungsoo hyung?"

Hal yang pertama kali ia cari adalah lelaki mungil itu,seakan akan ia tidak ada hari tanpa kekasih mungilnya orang-orang berpikir bahwa Kyungsoo adalah candu bagi lelaki tan itu.

Lelaki itu peralan bangkit dari tidurnya ketika ia tidak menemukan kekasihnya di tan itu lalu melangkah menuju kamar mandi.

"Hyung?Kau dimana?"

Lelaki tan itu tidak dapat menemukan kekasihnya di kamar mandi,lalu ia turun menuju dapur.

"Hyung?" Namuntak ada sosok yang biasanya sudah sibuk dengan berbagai sayuran di pantry dapur.

"Aku akan menelfonnya"

Jongin beranjak kembali ke kamarnya lalu menuju meja kecil,berniat mengambil saat ia akan mengambl ponselnya,dia menjatuhkan sebuah kertas,lalu a memungutnya.

"Kertas apa ini?Apakah milik Kyungsoo hyung?"

Perlahan,Jongin membuka kertas itu.

Untuk : Jongin

"Untukku?ditengah modernya jaman,masih ada yang menulis surat?"

Jongin membaca bait pertama,seterusnya,hingga air matanya membasahi semua wajahnya.

Sudah bangun?Pastikan kau telah membuka matamu baik baik saat kau membaca surat ini

Bagaimana keadaanmu pagi ini?Apa lukamu masih sakit?Apabila kau akan mandi,buka perbannya dan setelah mandi gantilah perbannya,sudah kusiapkan di laci meja kecil di dekat kasur

Ah,kau mencariku?

Mungkin pada saat kau membaca ini aku sudah berada di dalam pesawat

Jangan menangis,dan juga jangan menganggap ini tidak serius

Kali ini aku benar benar pergi jauh dan mungkin tidak pernah kembali ke Korea

Maaf,mungkin selama ini aku tidak pernah menjadi kekasih yang baik untukmu

Aku selalu tidak menuruti apa yang kau inginkan

Karena itu,lebih baik aku pergi

Tidak ada gunanya aku disini,Jongin

Ingat pada saa kau bilang "Hyung,aku ingin menggunakan cinta untuk tujuan yang baik

Dan akhirnya lambat naun aku menyadari bahwa

Aku hanya seperti parasit yang selalu menjadi hambatanmu untuk menjadi lebih baik

Oleh karen itu,aku pergi,aku mecintaimu dan kuharap mulai sekarang hiduplah dengan baik

Jangan bertingkah laku seperti berandal

Jangan minum minum terlalu serig,itu berbahaya

Jangan berkunjung ke klub malam terlalu sering

Jangan pernah mengikuti tawuran antara mahasiswa lagi,karena tidak ada lagi yang akan menghadap kepada dosenmu untuk memberi penjelasan

Jangan lupa memakai jaket setiap kau keluar,ini sudah mulai musim salju

Jangan mencoba mencari tahu alasanku meninggalkanmu

Jangan coba mencari aku

Dan yang terakhir,kumohon lupakanlah aku

Dan buang jauh jauh kenangan yang sudah kita buat seama 2 tahun ini

Hiduplah dengan baik,temukanlah orang lain yang bisa membuat hidupmu bahagia

Mulai hari ini,aku anggap hubungan kita telah usai dan kau harus menganggap 2 tahun ini telah usai juga

Sekali lagi,maafkan aku Jongin

-Do Kyungsoo-

"Do Kyungsoo?Ini surat dari kyungsoo hyung?Tidak mungkin,apakah dia sedang bergurau sekarang?Mengapa dia mencoba untuk membodohi ku dengan membuat surat bodoh seperti ini?"

Tanpa membuka bungkusan yang diletakkan di sebelah surat itu,Jongin langsung berlari menuju mobilnya,dan melajukan mobilnya menuju ke sebuah apartement.

Ya,itu apartement Kyungsoo.

Lelaki tan itu langsung keluar dari mobilnya dan berlari menuju lift,ia memencet berkali kali tombol lift itu.

"Shit,ini memakan waktu yang terlalu lama"

Dengan sedikit terisak,Jongin berlari menuju tangga darurat,dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk menuju lantai 5 dimana Kyungsoo tinggal.

Sesampainya di lantai lima,Jongin segera menuju bagian paling pojok,lalu masuk ke sebuah rumah kecil dengan memasukkan password yang sudah di luar kepalanya.

"Kyungsoo hyung?Kau disini kan?"

Jongin berlari menuju ruang tengah,tetapi dia tidak menemukan batang hidung ia berlari menuju kamar tidur Kyungsoo,namun Kyungsoo juga tidak penuh harapan dia membuka lemari pakaian Kyungsoo,tetapi nihil,baju Kyungsoo disana sudah habis,hanya tersisa beberapa jaket dan kaos milik Jongin.

"Hyung leluconmu ini tidak lucu,aku sedang sakit,dan kau malah meninggalkanku?" Jongin berteriak berharap Kyungsoo mendengar teriakannya.

"Kau dimana hyung?Baru tadi malam kita berbaikan,kau sudah membuangku begini?Jadi ini alasan kau mencampakkanku beberapa hari ini?Kau ingin membuang ku secara perlahan?Jangan begini hyung"

Jongin memukul-mukul lemari yang dulu penuh dengan bajunya dan baju milik Kyungsoo.

Jongin tiba tiba meghentikan isak tangisnya,dengan kecepatan penuh ia meninggalkan apartement Kyungsoo lalu mengemudikan mobilnya ke pusat kota.

"Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk tidak mencarimu padahal hati ini berkata harus menemukanu hyung?Aku benci perasaan ini" Jongin memukul setirnya keras.

-OVERDOSE—

Jongin menghentikan mobilnya di sebuah apartement mewah lalu menaiki lift yang kebetulan sudah terbuka,setelah sampai di lantai 6 dia langsung berlari menuju sebuah rumah kecil,dan memencet bel dengan tidak sabar.

"Siapa di luar?" Seseorang menanyakan dari dalam apartement itu lewat interphone.

"Ini aku Jongin,cepat bukakan pintu ini brengsek" Jongin mengumpat sangking kesalnya.

"Cklek"

Suara pintu langsung masuk tanpa mengucapkan apa pun pada pemilik rumah.

"Kyungsoo hyung?Kau disini kan?Jangan begini hyung,keluarlah,kita bicara baik baik" Histeris Jongin membuat lelaki pemilik rumah itu menyusul ke kamar dimana Jongin mencari Kyungsoo.

"Apa yang kau lakukan disini bangsat?Kyungsoo hyug tidak ada disini!"

"Aku tahu kalian berdua sedang membodohi ku kan?Oh Sehun,kau manusia tidak tahu terimakasih,aku sudah menjaga Kyungsoo hyung selama 2 tahun ini dan kalian malah bermain di belakangku?Asal kalian tahu saja,kalian telah sukses membuang ku" Jongin berteriak tanpa memperdulikan tetangga Sehun yang mungkin akan mendengarkan pertengkaran gila ini.

"SADARLAH KIM JONGIN,KYUNGSOO HYUNG TIDAK ADA DISINI"

"Kalau begitu,beritahu aku dimana Kyungsoo hyung sekarang,BERITAHU AKU OH SEHUN"

"dia sudah pergi ke bandara jam 3 tadi,dia pergi ke California,aku bertemu dengan dia pada saat aku juga mengantarkan adikku yang akan belajar di Amerika"

Sehun menatap Jongin dengan pandagan angin darimana,air mata kembali keluar dari pelupuk mata seorang Kim Jongin.

"Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal ?" Jongin terjatuh duduk dan menangis histeris mendengar bahwa Kyungsoo telah pergi ke California.

"Kupikir kau sudah tahu tetang kepergian Kyungsoo hyung,tadi pagi dia berkata bahwa kau tidak bisa mengantarkannya karena kau sedang sakit"

Sehun menepuk pundak Jongin,bermaksut menenangkan kekasih dari lelaki yang dicintainya itu.

"Dia sama sekali tidak memberitahuku tetang kepergiannya,sekarang aku tahu alasan dia mecampakkanku selama beberapa hari ini" Lirih Jongin.

"Apa dia sama sekali tidak meninggalkan apapun?"

"Dia haya meninggalkan surat ini,aku harus apa"

Lelaki tan itu megeluarkan sebuah kertas dari saku celananya lalu memberikannya pada Sehun.

"Kalau kau benar benar mencintainya dan tidak mau kehilangannya mungkin kau bisa pergi ke California besok" Sehun memberi sarannya sambil membaca sebuah kertas berisi surat yang ditulis Kyungsoo untuk Jongin sebelum dia pergi ke California.

"Kau bersandiwara lagi hyung?Kau bilang padaku kau hanya beberapa hari di sana,tetapi ternyata kau tidak akan kembali ke korea,andai kau meninggalkan surat ini untukku" Lirih Sehun lalu melipat kertas itu dan megembalikannya pada Jongin.

"Apa kau sudah gila?Aku sedang menyelesaikan skripsi ku dan kau tahu apa yang Kyungsoo inginkan?Aku bisa lulus dan kerja dengan mapan,dengan pergi ke California,skripsiku harus diundur lagi dan itu akan mengulur waktu ku untuk menjadi sarjana,shit hidup ini rumit sekali"

Lelaki itu berjalan menuju dapur apartement Sehun lalu membuka kulkas.

"Ah baiklah,bekerja keraslah hyung,demi Kyungsoo"

Sehun terseyum,kali ini dia tersenyum tulus,tidak bermaksud meremehkan ataupun tahu kalau Jongin akan melakukan yang terbaik demi membahagiakan Kyungsoo,walaupun Kyungsoo kini sudah tidak berada di sisi Jongin lagi.

"Apa kau baru saja memanggilku hyung?Sepertinya tata kramamu semakin membaik" Sindir Jongin sambil sedikit tertawa.

Apa lagi kalau bukan bersandiwara,di dalam hatinya dia masih tidak bisa menerima bahwa Kyungsoo benar-benar akan menghilang dari kehidupannya.

"Sekarang aku akan benar benar memukul orang sepertinya" Sehun mengepalkan tangannya lalu tertawa keras,mencoba meghibur lelaki tan itu.

"Apakah kau tidak ada acara nanti malam?" Tanya Jongin sambil duduk di sofa di ruang tengah apartemen sehun.

"Mungkin tidak ada,memangnya kenapa hyung?" Sehun mengikuti langkah Jongin sambil membawa kaleng berisi soda.

"Ayo pergi minum minum bersamaku" Ajak Jongin seraya meneguk sodanya.

"Di club?Ingatlah kata kata Kyungsoo hyung,kau tidak boleh kesana terlalu sering" Sehun tertawa kecil sambil memeletkan lidahnya pada Jongin,lelaki tan itu hanya tertawa melihat tingkah laku Sehun yang kekanak kanakan.

"Memangnya minum minum hanya bisa di club?Dasar anak boros"

Jongin mengeluarkan ponselnya,ada sebuah pesan masuk,dia segera membukanya,berharap Kyungsoo menghubunginya.

"SHIT" Umpat Jongin lalu melempar ponselnya asal.

"Ada apa hyung?"

"Kukira Kyungsoo mengabariku,dan ternyata itu hanya pesan spam sialan,gheez"

"Jangan menyalahkan pesan sampah itu,salahkan dirimu yang terlalu berharap hyung" Sehun segera menyingkir sebelum Jongin memukulnya.

Jongin hanya tertawa kecil lalu bagkit dari duduknya,berjalan keluar dari rumah kecil milik Sehun.

"Hyung kau mau kemana?Apa kau marah padaku?"

"Apa aku akan diberi uang kalau aku marah kepadamu?Aku harus menyelesaikan skripsi ku,aku pergi dulu"

Jongin melambaikan tangan dan perlahan meninggalkan apartement Sehun.

"Ternyata aku tidak bisa menahan air mata sialan ini"

Jongin menghapus air matanya yang tidak bisa dia tahan selama berada di apartement dia megemudikan mobilnya menuju daerah Cheongdam.

"Apakah karena ini kau meninggalkanku,Do Kyungsoo?" Jongin berjalan keluar dari mobilnya dan memasuki sebuah gedung besar.

"Aku ingin bertemu komisaris" Ketus Jongin pada resepsionis gedung tersebut.

"Apakah anda sudah membuat janji dengan beliau?"

"Katakan saja bahwa saya Kim Jongin"

"Baiklah silahkan menunggu,saya akan menghubungi beliau"

Lelaki tan itu melangkahkan kakinya menuju tempat duduk yang paling dekat dengan kursi resepsionis lama,resepsionis yang sama tadi berjalan menuju Jongin,lalu membungkukan badan.

"Anda boleh masuk ke ruang kominsaris,saya akan menunjukkan ruangannya"

"Tidak usah,saya sudah tahu dimana ruangannya" Cegah Jongin lalu berjalan meninggalkan resepsionis tersebut.

Lift yang ditunggu Jongin sudah terbuka,betapa terkejutnya lelaki itu mengetahui siapa yang ada di dalam lift spontan,Jongin membungkukkan badannya lalu ikut masuk kedalam lift tersebut.

"Anda tidak keluar direktur?" Tawar seorang lelaki berjas dan berpakaian hitam pada lelaki berjas hitam dengan dasi berwarna merah hati yang sepertinya Jongin sudah mengenalnya,hal itu bisa dilihat dari repon lelaki tan itu yang sedikit terkejut saat bertemu dengan direktur tersebut.

"Kau boleh duluan,sepertinya saya melupakan sesuatu di ruangan saya"

"Apakah perlu saya yang mengambilkan?"

"Kubilang kau duluan saja,apakah kau tidak bisa mencerna kata-kata?" Lelaki yang berperawakan tegas itu menekan tombol,dan tak lama lift itu tetutup.

"Bagaimana kabarmu,Kim Jongin?"Tanya lelaki itu tanpa menolehkan pandangannya pada Jongin.

"Lebih dari kata baik,bagaimana dengan anda Kim Jongup?" Jongin sedikit tersenyum.

"Kau bisa lihat,sekarang aku menjadi direktur disini,dan itu bisa disimpulkan bahwa aku baik baik saja" Lelaki yang Jongin sebut bernama Kim Jongup itu menjawab dengan penuh kesombongan.

"Maaf,tetapi saya hanya menanyakan kabar anda,bukan posisi anda sekarang,saya duluan" Jongin berjalan keluar dari lift yang sudah terbuka dan meninggalkan lelaki itu yang hanya bisa terdiam melihat perubahan drastis dari sifat adiknya,Kim Jongin.

"Kau benar benar berubah,Kim Jongin" Pandangan lelaki yang diketahui bernama Kim Jongup itu tidak lepas dari Jongin hingga perlahan punggung Jongin menghilang bersamaan dengan menutupnya pintu lift.

-OVERDOSE—

"Kenapa kau kembali?Apa kau kesini utuk meminta uang?" Seorang lelaki tua meyambut kedatagan Jongin dengan pandangan tidak suka,Jongin hanya tersenyum membalas perkataan itu.

"Apakah aku pernah kesini untuk meminta uang?" Jongin tersenyum,mecoba menahan emosinya yang sudah berada di puncak.

"Baiklah,aku tidak punya banyak waktu untuk tahan bersama lelaki kumuh sepertimu,katakan kenapa kau kemari dan apa yang kau minta" Lelaki tua itu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju sofa tepat di sebrang Jongin yang masih berdiri tegak.

"Apa yang kaulakukan dengan Do Kyungsoo?Aku sudah pernah bilang dengan aku tidak menjadi putramu lagi kau tidak boleh mengganggu dan menyentuh Kyungsoo lagi"

"Kyungsoo?Apa dia menghilang?Sudah ku peringatkan bahwa kau akan menyesal telah memilih keluar dari keluarga ini dan malah memilih hidup bersamanya" Lelaki tua itu sedikit tertawa mendengar kabar bahwa Kyungsoo menghilang.

"Aku tidak akan menyesal dengan keputusanku meninggalkan keluarga ini,sekarang aku tanya dimana kau menyembunyikan Kyungsoo,komisaris?" Jongin sudah mulai mengepalkan tanganya tanda kesabarannya sudah benar benar habis.

"Pendirianmu begitu kuat,aku sudah berkata bahwa aku sama sekali tidak tahu dimana kekasihmu itu berada,jadi keluarlah sebelum aku memannggil satpam kantor ini untuk mengusirmu,aku akan menghadiri rapat" Lelaki tua itu lalu berjalan meninggalkan ruangannya.

"Kau kan yang meyuruhnya untuk pergi ke California?" Jongin menghalangi pintu,agar lelaki tua itu tidak dapat keluar.

"Apakah aku tipe orang yang suka membuang-buang uang hanya untuk hal hal yang tidak berguna seperti kekasihmu?" Sahut lelaki tua itu,Jongin menyingkirkan dirinya dari pintu dan membiarkan lelaki tua itu berjalan mendahuluinya.

-OVERDOSE—

"Kalau ayah juga tidak menjadi alasanmu untuk meninggalkanku,lalu apa?" Lagi lagi,Jongin memukul setir mobil dengan keras,lalu mengemudikannya kembali menuju apartemenya.

The person who is the reason why I still alive have leave me alone,my day gettig dark and cold without you,Do Kyungsoo,so please comeback for me,because you are my sunshine,my always sunshine –Kim Jongin

-TBC-

Gimana part 2 nya?Maaf ya kalau bad eyd+grammar,maklum author masih nagh labil alias anak smp t.t Oke aku minta maaf kalo banyak typo,aku yakin banyak karena aku ngerjainnya satu malem dan ngebut jadi ngoreksi typonya cuman 1 kali jadi maklum yaa kalau banyak kalau gitu sampai ketemu di next chapter!laff3