Title: Help me!

Main cast: Chanyeol & Baekhyun

Other Cast: just find it ha ha

Genre: Romance/Humor.

Rating: T

Desclaimer: semua cast adalah milik tuhan yang maha kuasa. Saya hanya meminjam mereka sebentar disini/? Wakakak. cerita ini hanyalah fiksi! Tidak benar adanya di kehidupan nyata. Thanks *wink*

Summary: Byun baekhyun baru saja pindah dari London. Apa jadinya jika seorang pria jangkung yang gila dan tidak jelas tiba-tiba memintanya untuk menjadi kekasihnya? /"begini, kau harus mengaku bahwa kau adalah kekasihku, okay?"/"APA?KEKASIH? KAU GILA! AKU BAHKAN TIDAK MENGENALMU!"/ CHANBAEK!YAOI!Romance/Humor! Mind to RnR?

.

.

.

.

.

.

.

HAPPY READING!

.

.

.

.

.

CHAP 1!

Seorang pria berperawakan mungil terlihat sibuk memasukkan barang-barang ke dalam koper hitam kesayangannya. Setelah selesai, ia menggigit jari lentiknya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamar. Bermaksud untuk berpikir barang apa lagi yang perlu ia bawa ke tempat tinggal barunya nanti. Setelah merasa cukup yakin dengan semua isi kopernya, ia menyeret koper itu ke sudut ruangan. Tak lupa dengan ransel hitam yang ia letakkan diatasnya.

"Selesai"serunya sambil menepuk-nepukkan tangannya. Ia tersenyum penuh kemenangan menatap hasil kerjanya. Ini pertama kalinya ia mengemasi barang-barangnya sendiri. Biasanya ia akan dibantu oleh ibunya. Tapi mengingat kesibukan wanita itu di sudut lain, ia mulai mengerti dan belajar bagaimana caranya melakukan segala sesuatu sendirian. Tanpa harus meminta bantuan orang lain.

Ia menghembuskan nafasnya pelan. Tak terasa waktu berjalan sangat cepat. Ia sudah tumbuh besar sekarang. 17 tahun bukanlah umur dimana kau menghabiskan waktumu untuk bermain mobil-mobilan lagi. Bukanlah waktu dimana kau menangis tersedu-sedu saat seseorang merebut mainanmu, dan bukanlah waktu dimana kau harus merengek dipangkuan ibumu hanya untuk meminta jajan lebih. Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Ia banyak mengalami perubahan di setiap jenjang kehidupannya. Beberapa bulan lagi, ia akan mengganti angka 7 di akhir tanggal ulang tahunnya menjadi angka 8. Semua ini terlampau cepat untuknya.

"Baekhyun? Apa yang kau lakukan disana, sayang?"suara khas keibuan yang berasal dari daun pintu kamarnya menggema di telinganya. Ia tersenyum simpul menatap ibunya yang terlihat berjalan mendekat ke arahnya.

"Tidak ada, bu."

Nyonya byun—ibu baekhyun— mengangguk-ngangguk pelan. Ia merangkul bahu anak laki-laki kesayangannya itu. Yang masih tak beranjak dari tempatnya berdiri.

"Kau jadi semakin cantik sekarang."

"IBU! Haish. Aku ini pria. Sampai kapan ibu akan mengataiku cantik?"

Nyonya byun hanya terkikik pelan setelah berhasil membuat wajah baekhyun yang tadinya putih menjadi memerah seperti tomat karena menahan emosi dan malu. Sejak baekhyun kecil, ia memiliki rutinitas sehari-hari yang cukup unik. Yaitu menggoda anak itu. Menurutnya, dengan cara seperti ini dia akan lebih dekat dengan baekhyun. Bukan hanya menjadi sosok ibu yang baik, tapi dia juga ingin menjadi seorang teman untuk anak itu. Mengingat baekhyun yang tidak punya saudara alias tunggal.

"Tapi kau itu cantik sayang. Ibu saja merasa iri padamu.."goda ibunya sekali lagi. Meskipun dengan suara yang halus, tapi terdengar menyebalkan di telinga baekhyun.

"Berhentilah menggodaku ibu! Aku bukan anak kecil lagi!"baekhyun membalikkan tubuhnya. Ia menatap ibunya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"kau salah baekhyun. Selama kau hidup, kau tetaplah anak kecil yang menggemaskan dimata ibu.."

Baekhyun melembutkan tatapannya. Ibunya tak pernah gagal membuat hatinya tersentuh. Meskipun hanya untaian kalimat kecil yang mungkin tidak berarti apa-apa bagi orang lain, tapi sangat berpengaruh baginya. Ia merasa seperti berlian berharga yang dijaga oleh orang tuanya. Dia merasa nyaman setiap detik.

"Terima kasih, bu."

Ibunya tersenyum. Mengulurkan tangannya untuk memeluk anak laki-laki kesayangannya itu. Sudah lama mereka tidak berpelukan seperti ini. Sejak baekhyun mulai sibuk dengan sekolahnya dan ia sendiri yang juga sibuk dengan urusannya.

"Dimana barang-barangmu?"

Baekhyun menunjuk koper dan ransel yang terletak di sudut kamarnya. Ibunya tersenyum.

"Anak pintar. Besok kita akan berangkat ke seoul. Pergilah tidur. Ibu akan membangunkanmu nanti."

"Siap, bu!"

Ibunya terkikik sejenak sebelum berjalan menjauh dari tempat baekhyun berdiri.

"selamat malam, baekhyun."katanya sebelum benar-benar pergi dari tempat itu dan menutup pintu kamar baekhyun pelan.

Baekhyun merebahkan tubuh mungilnya di ranjang king size miliknya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Memikirkan banyak hal tentang kehidupannya di seoul nanti. Dimana aku akan bersekolah? Bagaimana wujud dan perilaku teman-temanku nanti? Akankah mereka menerimaku? Apakah aku akan bertahan disana? Bagaimana jika aku dibully? Aku sudah lama tidak berlatih hapkido. Belum lagi wujud kota itu yang tentu saja banyak mengalami perubahan. Berhenti memikirkan hal aneh, byun baekhyun. Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah.

Baekhyun memejamkan matanya. Tak lama kemudian, dia jatuh ke dunia kecilnya.

"Baek, malam ini kau tidur di hotel saja, okay? Besok pagi ibu akan menjemputmu. Ibu harus bergegas ke sekolahmu dan membenahi rumah baru kita. Jadi ibu rasa kau lebih baik istirahat saja disana. Bagaimana?"

"Baiklah.."gumam baekhyun lirih. Sebenarnya dia ingin protes karena dia sangat sangat penasaran dengan sekolah barunya. Tapi dia tidak punya kekuatan lebih untuk melakukan hal itu.

"Okay. Kau ikut dengan pria itu. Disana. Pria yang mengangkat papan bertuliskan Byun Baekhyun. Ibu sudah memesan kamar."

Baekhyun mengangguk pelan.

"anak baik. Ibu harus segera pergi. Jaga dirimu baik-baik."

"Ya, bu."

Sesaat setelah siluet nyonya byun benar-benar menghilang dari pandangan baekhyun, pria itu melangkahkan kaki mungilnya ke arah pemuda yang ditunjukkan ibunya tadi.

"Annyeonghaseyo. Apa kau pria bernama byun baekhyun?"

Baekhyun mengangguk pelan.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu ke hotel. Ini kunci kamarmu"pria itu menyodorkan sebuah kartu ke arah baekhyun. Dengan kekuatan pas-pasan, ia meraih kunci berbentuk kartu itu dan memasukkannya ke dalam saku jacket yang dikenakannya. Kalian mungkin bertanya-tanya mengapa kunci kamar itu berbentuk kartu? Hotel yang akan ditinggali baekhyun untuk malam ini adalah hotel bintang lima. Jadi, tidak memakai kunci dalam bentuk besi lagi. Tinggal hanya menggesekkan kartu itu, maka pintu kamar akan terbuka. Canggih, bukan? Ya. Dan kalian harus tau bahwa keluarga besar baekhyun adalah keluarga terpandang, ayah dan ibunya adalah orang sibuk. Memiliki 2 perusahaan ternama di korea selatan dengan 15 cabang di seluruh dunia. Jadi jangan heran jika ibunya memilih hotel bintang lima seperti ini. Bahkan mungkin keluarga mereka dapat membeli hotel ini sekaligus dengan saham-sahamnya.—yeah, dan kalian harus berterima kasih karena baekhyun adalah orang yang sangat baik hati, ramah, dan tidak sombong meski bergelimang harta.

Baekhyun menarik nafas panjang saat keluar dari bandara. Sudah 12 tahun lamanya dia tidak merasakan udara kota seoul yang sangat ia rindukan ini. Ia menghembuskan nafas pelan.

Petualangan barunya baru saja dimulai.

"Terima kasih, minseok hyung."

"Bukan apa-apa. Kudengar kau akan disekolahkan di Seoul International High School, jadi ku pikir kita akan berada di sekolah yg sama."

"benarkah? Ceritakan padaku tentang sekolah itu."

"maaf baek, masih ada yg perlu aku kerjakan."

"Ah begitu.. baiklah. Sampai jumpa disekolah, hyung"

"Ya. Aku pergi"

Baekhyun mengangguk. Saat punggung pemuda bernama minseok itu benar-benar menghilang dari penglihatannya, ia menutup pintu kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang king size yang difasilitasi oleh hotel bintang lima ini. Ia menghembuskan nafas pelan. Seketika, rasa cemas dan takut menyeruak dalam dadanya. Ia takut tidak akan diterima dan kemudian dibully. Ia takut jika tak ada yang ingin berteman dengannya. Dan ia takut bla bla bla. Terlalu banyak. Sulit untuk dijelaskan.

Ia memejamkan matanya. Mungkin istirahat sebentar bisa merilekskan pikirannya yang sedang berkecamuk. Setelah ini, dia berencana untuk jalan-jalan keluar. Melihat-lihat keadaan kota seoul yang berubah drastis. Dulu,di sekitar sini ada taman kecil tempat anak-anak bermain. Tapi sekarang sudah digusur dan dibangun Mall. Dan dia ingat tak jauh dari sekolah dasarnya, ada taman bermain yang sering ia datangi bersama kedua orantuanya. Tapi yang dia dengar dari minseok hyung, taman bermain itu sudah di pindahkan didekat Genie High School, sekolah menengah pertama paling terkenal di seluruh penjuru korea.

baekhyun tersenyum merekah. Rasa penat yang tadi memenuhi seluruh sudut jiwanya hilang entah kemana. Sungai Han adalah tempat favoritenya setelah taman bermain. Dan hal paling menabjubkan dalam hidupnya setelah keluarga dan strawberry. Ia sangat sangat menyukai sungai Han. Terlebih jika dimalam hari. Ia bisa melihat gedung-gedung pencakar langit itu dengan jelas. Lampunya yang kerlap kerlip dan berwarna menambah kesan 'indah' di dalamnya. Ia sengaja menjadikan tempat ini sebagai tempat terakhir untuk dikunjungi hari ini, agar dia bisa merilekskan pikirannya sejenak. Sebelum memulai aktifitas sekolah esok hari.

Baekhyun melirik arloji yang ada di tangan kirinya. Waktu menunjukkan pukul 11:55 KST. Dan itu artinya, 5 menit lagi hari akan segera berganti. Ia mendongak ke atas. Menatap langit dan menghembuskan nafas pelan. Merasakan sejuknya udara kota seoul dimalam hari. Walaupun—yeah, sedikit dingin dan—errr dia benci dingin.

"aku kembali, sungai han.."

"Ah, Chupda~~"baekhyun memeluk tubuhnya sendiri. udara dingin seperti membungkus kulitnya. Dia benar-benar tidak tahan dengan dingin. Sialnya lagi dia hanya memakai jacket yang tidak terlalu tebal. Benar-benar bodoh. Mungkin dia lupa kalau seoul di malam hari sangatlah berbahaya jika tidak memakai sesuatu yang dapat menghangatkan tubuh.

"TOLONG AKU! KUMOHON!"baekhyun menoleh kesamping saat sebuah tangan kekar menarik-narik jacketnya. Dia merasa risih. Sangat.

"Apa?"tanya baekhyun dengan nada tinggi. Pria jangkung disampingnya ini hanya menetralkan nafasnya. Dia masih terlalu lelah untuk menjawab pertanyaan baekhyun barusan.

"Aku minta tolong. Kau lihat gadis itu? Yang sedang berjalan kemari, aku ingin menjauhinya."

"Lalu? Apa hubungannya denganku?"tanya baekhyun ketus. Baru saja suasana hatinya membaik, kini sudah memburuk lagi. Sangat buruk.

"begini, kau harus mengaku bahwa kau adalah kekasihku, okay?"

"APA?KEKASIH? KAU GILA! AKU BAHKAN TIDAK MENGENALMU!"

.

.

.

.

.

TBC!

.

.

.


HAAAIIIIII! Gimana ff ini? Pada suka gak? Kalo iya, bakalan aku lanjutin. Tapi kalo gak ada yg suka mungkin aku ga bakal ngelanjutin wkwk. Tbtb aja aku dapet ide kayak gini wkwkw. Tapi yang pasti ff ini bakalan banyak romance sama lucu-lucunya. Mungkin konflik sama sedih-sedihannya dikit wkwkw.

Dan tentang ff I'm sorry, aku usahain update cepet yaaa!~~~~~

THANKS BUAT READER dan SIDERS yang udah baik hati ngelirik ff ini wkwkw

USAHAKAN TINGGALKAN REVIEW YA~~~~~~

BYE.