The Birth of Strength Damned

Disclaimer : Mashasi Kishimoto

Rate : M

Genre : Anventure And Romance

Main Fair : Naruto

Warning : Gaje, Abal, ( Miss ) Typo, OOC ( Maybe ), Smart!Naru, Godlike!Naru.

.

.

.

.

"Naruto" - Human Talking.

'Naruto' - Human Thought.

"Grrr" - Bijuu / Summon Talking.

"Hmm" - Bijuu / Summon Thought.

"Mokuton Hijutsu: Jukai Kōtan" - Jutsu.

( Konoha Gakure no Sato ) - Location.

.

.

.

.

3 Days Later...- Time Skip.

Prolog

Matahari bersinar cerah, bergerak perlahan mengarungi lautan biru cakrawala. Sinar pagi begitu hangat menyentuh kulit. Hawa lembab mulai tergantikan. Mimpi-mimpi di kala malam mulai redup, berbaur menjadi sebuah harapan, untuk terus menikmati hidup ini. Rerumputan menari bergoyang-goyang. Burung-burung bersahut-sahut merdu saling mengiring. Semilir angin sepoy-sepoy berbisik riang. Alam seolah bernyanyi menanti terang tiba.

Beberapa tahun setelah penyerangan Kyuubi, kehidupan di desa Konoha mulai kembali normal. Warga sipil dan satuan Shinobi saling membantu memperbaiki kerusakan yang tersisa. Bangunan-bangunan yang hancur, kini mulai kembali di bangun, dengan letak dan kondisi yang berbeda.

Konoha Gakure no Sato merupakan salah satu desa terkuat di Elemental Nation. Banyak Shinobi hebat lahir di desa ini, sebelum maupun sesudah desa ini di dirikan.

Meskipun begitu, Konoha juga ikut andil menyumbang penjahat dunia. Pertama, Uchiha Madara. Orang yang di kenal sebagai manusia terkuat sepanjang sejarah. Merupakan salah satu pendiri Konoha dan mantan pemimpin Uchiha Clan.

Kedua, Orochimaru. Di kenal akan kejeniusannya dan di benci atas experimennya. Orochimaru juga merupakan bagian dari Densetsu no Sennin ( Legenda Tiga Sennin ) .


4 Next Year... ( Otogakure : Secret Room )

Banyak yang menganggap Orochimaru sebagai sosok yang dingin dan kalkulatif. Sering orang mengambarkan dirinya sebagai individu yang tidak manusiawi. Bukan tanpa alasan, Orochimaru telah banyak melihat kekejaman dalam perang sejak kecil dan menyaksikan kematian mengenaskan orang tuanya di depan matanya. Beberapa orang seperti, Hiruzen Sarutobi, mengatakan jika semua itulah yang menyebabkan anak yang dia anggap luar biasa dan berbakat jatuh ke dalam kegelapan tanpa dasar.

Namun orang beranggapan jika kejahatan Orochimaru tak lepas dari kematian kedua orang tuannya. Siapa yang tahu?

Dan sekarang, Orochimaru dikenal sebagai salah satu ninja terkuat dengan status Mising-nin.

Setelah lulus dari academy, Orochimaru memilih berlatih dengan Hiruzen Sarutobi. Di bawah bimbingannya, bakat Orochimaru berkembang dengan cepat, terbukti saat Orochimaru dan rekan setimnya berhasil selamat hidup-hidup mengahadapi Amegakure legend, Hanzo no salamander.

Dari semua bakat yang dimiliki Orochimaru, keterampilan yang menonjol, dan yang paling di benci adalah, hobinya mempermainkan genetik dan Kenjutsu yang dia ciptakan. Bahkan, Orochimaru memodifikasi beberapa bagian tubuhnya sendiri, membuatnya hampir kebal terhadap beberapa serangan yang dia dapat.

Sama seperti Jiraiya, teman setimnya, Orochimaru juga orang yang perfeksionis dan mencintai kesempurnaan. Orochimaru adalah orang yang tak mampu menerima kekurangan yang ia miliki, hingga ia akan melakukan apapun untuk menutupinya.

"Aku telah memiliki semua informasi tentang mereka … Aku tak perlu terus menjadi bagian organisasi penipu itu." Pikir Orochimaru sambil menyeringai. Akatsuki, organisasi yang pernah ia singgahi, menawarinya keanggotaan member karena kemampuan besar yang Orochimaru miliki sangat di perlukan organisasi.

Orochimaru bergabung dengan organisasi Akatsuki untuk keperluannya sendiri. Melakukan banyak misi berbahaya, sekaligus melatih kemampuannya dan mendapatkan banyak uang. Sayangnya, saat Orochimaru menarik aset yang dia miliki seperti: gulungan ninjutsu, formula, dan sebagainya, Orochimaru harus merelakan sebagian peralatan dan pengetahuannya di ketahui dan di miliki organisasi.

Untuk mencapai keabadian, Orochimaru perlu melakukan banyak eksperimen yang dia lakukan dalam tempat tersembunyi dan jauh dari ninja mata-mata. Menjadi ilmuan haruslah bersabar, karena itulah yang di tuntut dalam bidang ini. Untuk mencapai keberhasilan, terkadang seseorang akan mengalami kegagalan saat awal. Banyak yang di dapat tanpa mampu di ubah. Sayangnya, untuk mencapai tujuan utamanya, ada dua kesalahan yang Orochimaru temukan dalam tekniknya.

Pertama, tubuh Orochimaru akan menjadi sangat lemah pada waktu tertentu, kecuali dia memindahkan jiwanya kembali ke tubuh lain. Situasi yang paling buruk untuknya, musuhnya akan dengan mudah mengalahkannya.

Kedua, teknik ini hanya bisa di gunakan tiga tahun sekali, membuatnya tak berdaya saat tubuhnya mulai menolak dan memerlukan tubuh pengganti yang baru.

Setelah melakukan penelitian, Orochimaru sampai pada kesimpulan bahwa hanya tubuh seorang Uchiha dengan Mangekyo Sharingan yang dapat memberikannya tubuh sempurna.

Hanya ada satu masalah: Klan Uchiha telah dibantai.

Orochimaru telah banyak belajar bahwa, serangan Kyuubi telah menyebabkan desa dan rumahnya dulu hancur berantakan. Bangunan yang dibangun untuk Divisi pertahanan Konoha, sebuah Divisi yang di bentuk oleh Yondaime Hokage, telah hancur terkena serangan Kyuubi, membunuh semua anggota yang tergabung di dalamnya. Sejauh ini, Konoha belum kembali berencana membangun Divisi karena kurangnya praktisi penyegelan yang berkualitas dan jumlah penduduk Konoha yang begitu terkikis.

Namun, semua tak menjadi alasan yang membuat mereka mengendurkan keamanan desa. Dalam sejarahnya, perbatasan Konoha begitu sulit tertembus dan hanya seorang master yang mampu melewatinya dengan selamat dan tanpa luka: Meisaigakure no Jutsu ( Bersembunyikan dengan Teknik Kamuflase ), atau Chakura Haishi no Jutsu (Chakra Suppression Technique), sesuatu yang hanya bisa di lakukan oleh Nadaime Tsuchikage. Prestasi yang di anggap mustahil.

Kemampuan Orochimaru dalam Chakra Suppression Technique dan Stealth Comouflage Technique, serta modifikasi yang di lakukan pada tubuhnya memungkinkan dirinya mampu mengubah aroma tubuhnya. Membuat seorang Inuzuka dengan penciuman sangat sensitif tak akan mengenali bau tubuhnya. Bahkan, seorang hyuga dengan Byakugan tak akan mampu mengenalinya.

.

.

.

.

A Few Moment Later...

"Sialan!" geram Orochimaru saat membaca beberapa dokumen dan mendengar apa yang di bicarakan banyak orang: klan Uchiha telah di bantai.

Semua kecuali, Uchiha Sasuke.

"Dan bocah itu masih terlalu muda… akan sangat sulit untuk memantau-Nya." Sekali lagi, peruntungannya benar-benar buruk. Dengan menjadi Uchiha terakhir, akan banyak yang mengawasinya, serta memberatkan Orochimaru membawanya keluar dari desa.

Orochimaru telah mencoba dan gagal untuk mengambil alih tubuh seorang Uchiha Itachi, kakak Sasuke. Orang yang bertanggung jawab atas pembantaian Klan-Nya sendiri. Dikalahkan dengan mudah oleh Uchiha Itachi, menjadi pukulan kejam untuk reputasinya.

Namun, kalah ataupun tidak, tak sedikitpun mengurangi ambisi Orochimaru untuk memiliki tubuh seorang Uchiha. Walaupun dia masih menginginkan dan mengincar tubuh seorang Uchiha Itachi. Di samping kemampuan dan insting bertarung yang hebat, Itachi memiliki sesuatu yang membuat Orochimaru bersemangat, Mangekyo Sharingan. Sesuatu yang Orochimaru asumsikan tak mungkin dimiliki Sasuke Uchiha.

Setelah menemukan semua yang ia perlukan, Orochimaru mulai melangkah pergi. Mencari udara segar, berkunjung ke rumah lamanya. Rumah yang telah mencampakannya, Konoha.


Saat langkah kakinya menuntunnya melewati keraian penduduk Konoha, Orochimaru menyadari jika suasana hati semua orang sedang tidak baik. Bukan karena mereka mengetahui ke hadirin-Nya di antara mereka. Namun seorang di hadapanya: seorang anak kecil dengan rambut pirang mengenakan jaket kuning tebal dan kumis tipis di wajahnya. Bocah itu yang mereka perhatikan.

'Ah, Jinchuriki Kyuubi jika informasi yang di dapatkan informan ku benar.'

Sejujurnya Orochimaru sama sekali tak berminat mengurusi seorang Jinchuriki. Dia berbeda dengan mantan rekan-rekannya di akatsuki.

'Dia menggunakan "Uzumaki" dalam namanya? Ia mungkin masih berhubungan dengan Uzumaki Clan.' Orochimaru merenungkan. Klan Uzumaki merupakan salah satu Klan terkuat. Kemampuan mereka dalam menggunakan teknik Fuinjutsu dan menggabungkannya dengan teknik bertarung mereka sangatlah hebat. Seorang Uzumaki juga terkenal akan umur yang panjang dan ketahanan fisik yang mereka miliki. Hingga mereka sangat di takuti.

Berfikir tentang itu, Orochimaru memiliki sebuah rencana untuk bocah ini. Ia akan memanfaatkan Bijuu yang terkurung dalam bocah itu. Meskipun ia tahu akan terbunuh jika melakukan itu. Mengendalikan bocah itu dengan segel kutukan, walaupun ia tak tahu bagaimana Bijuu bereaksi dengan segel itu. Dan mungkin segel kutukan ini akan di hancurkan oleh Bijuu mereka, di ubah untuk tujuan Bijuu itu sendiri, yang berpotensi memberikan mereka sebuah kekuasaan tersendiri.

'Ah, tapi tetap, bocah ini akan membawa keuntungan tersendiri nantinya.' Pikirnya. Ia tak mungkin menjatuhkan semua ide secara bersama-sama karena tingakat kegagalan begitu tinggi, dan terakhir kali ia mencoba percobaan serupa, semua berakhir dengan bencana. Namun, Naruto merupakan seorang Uzumaki dan Jinchuriki. Mungkin tingkat keberhasilan akan sedikit lebih tinggi.

"Aku akan buktikan pada kalian! Aku akan menjadi Hokage terhebat suatu hari nanti, ttebayo!" Naruto berteriak di tengah kerumunan sebelum berlari menjauh.

Kening Orochimaru mengkerut mendengar deklarasi dari bocah itu di ikuti kata unik di penghujung ucapannya.

'Ah, jadi dia anak Kushina-chan. Namun siapa yang menjadi ayahnya?" Sebelumnya Orochimaru tak pernah melihat Kushina dekat dengan pria dan dan fakta jika dirinya telah di usir paksa dari Konoha membuat-Nya kehilangan banyak informasi. Kecuali informasi sangat penting.

Siapapun yang menjadi ayahnya itu tak penting. Sekarang yang ia pikirkan, bagaimana caranya mendapatkan bocah itu.

Tak butuh lama Orochimaru mencari keberadaan Naruto. Di pinggir tembok Konoha, Orochimaru melihat Naruto sedang di pukuli sekelompok anak nakal. Keningnya kembali mengkerut, mengapa Naruto tak melawan jika ia tau akan menang dan hanya dia menerima setiap pukulan menyakitkan itu.

Selama di Akatsuki, Orochimaru banyak belajar, semua desa pasti akan melatih Jinchuriki dengan keras. Memaksa mereka menggunakan apa yang ada dalam diri mereka. Chunin ataupun Jonin, bukanlah hal sulit mereka raih setelah lulus Academy. Namun kini, Naruto menerima semua serangan itu tanpa ada perlawanan. Sebenarnya apa yang terjadi.

Mata Orochimaru bergerak-gerak saat sekelompok anak nakal itu pergi meninggalkan Naruto. Diam, sepertinya Naruto pingsan. Orochimaru keluar dari pesembunyiannya dan berjalan mendekati Naruto. Orochimaru sejenak membungkuk dan mengangkat Naruto di bahunya. Sebelum menghilang di balik kepulan asap.

.

.

.

3 Days Later...

Dalam sebuah ruangan gelap, terlihat seseorang tengah berjalan mondar-mandir. Di sudut ruangan berdiri orang kepercayaan dan tangan kirinya, Yakushi Kabuto. Meskipun usianya masih muda, namun, kemampuannya dalam bidang medis dan jaringan mata-mata sangatlah tinggi. Tak lama, mungkin Kabuto dapat menyaingi kemampuan yang di miliki Tsunade senju, cucu dari Hashirama Senju.

"Aku khawatir ini tak akan berhasil, Orochimaru-sama." Kabuto berbicara. Dengan gerakan kecil, Kabuto membenarkan posisi kaca-matanya dengan jari tengahnya.

Orochimaru memandang tajam pria berambut silver di hadapannya. Mengingat, jika bukan karena kemampuan medis dan informan yang dia miliki, Orochimaru sudah membunuhnya sejak lama. Namun, bakat dan kemampuan itu langka dan berharga, sehingga ia tak melakukannya. Orochimaru masih memerlukan tenaga dan kemampuan Kabuto untuk meraih impiannya.

Mereka telah mengahabiskan sumber daya yang tak terhitung jumlahnya, yang bahkan di antaranya tak tergantikan. Untuk satu tujuan, menciptakan senjata pamungkas dan menciptakan perdamaian yang ia impikan.

Dan membuatnya berharap besar pada bocah yang di temukanya dua tahun yang lalu : menjadi senjata menakutkan untuk menghabisi musuh-musuhnya. Namun, semua tak sesuai harapan. Hingga kini, bocah itu tak kunjung mebuka matanya.

"Arghhh!" geram orochimaru. Mengepalkan tangannya dan menghantamkan ke dinding berbatu. Meninggalkan sebuah retakan serius di sana.

Rencana-Nya untuk menciptakan senjata mematikan kini gagal total. Berharap bisa menciptakan kesejahteraan dengan kekuatan besar yang di ciptakaan. Melakukan percobaan mengintegrasi tingkatan sel dan DNA, sesuatau yang sudah sangat sulit untuk Orochimaru dapatkan, DNA dan sel dari dua ninja terkuat dalam sejarah.

Uchiha Madara dan Hashirama Senju.

Dua orang yang di anggap sebagai manusia terkuat.

Madara di kenal sebagai orang yang cerdas dan cerdik. Kekuatan yang dimiliki dengan mudah membawa kehancuran. Kemampuannya dalam ninjutsu benar-benar mengagumkan, terutama ninjutsu berbasis Katon. Kemampuan Madara dalam menggunakan Katon ninjutsu dan Mangekyo Sharingan memungkinkan dia untuk mendapatkan banyak prestasi dan membuktikan dirinya cukup pantas memimpin Klan Uchiha. Kemampuannya dalam menggunakan api Ameterasu membuatnya di juluki: Hoo no Madara (Madara Phoenix King), gelar yang hanya diberikan kepada mereka yang tidak hanya mencapai penguasaan katon ninjutsu secara mutlak, tetapi mampu menemukan cara untuk melampaui kemampuanya sendiri.

Kemampuan Madara dalam Taijutsu dan Kenjutsu juga cukup baik. Bahkan, ketika melawan musuh bersenjata, Madara dengan mudah melucuti senjata mereka dan menggunakan senjata rampasannya seperti miliknya sendiri. Madara bahkan dekenal sebagai Kensei (Sword Saint) legend.

Hashirama Senju, di kenal sebagai satu-satunya orang yang menguasai Mokuton ninjutsu serta kemampuanya medis yang begitu hebat, yang kini ia warisi kepada cucunya, Tsunade senju. Kemampuan hebat lainnya adalah: Hashirama dengan mudah menciptakan sebuah hutan luas yang nantinya di gunakan untuk mengurung musuh di dalamnya. Hanya butuh beberapa detik untuknya melakukan ini.

Kemampuannya sungguh membuat gempar seluruh negara Elemental. Dapat melawan hukum alam dan melampaui batas antara manusia dan Tuhan, membuat Hashirama di juluki: Sōzōnushi (Sang Pencipta) dan Sekai no Saikyo Otoko (Manusia Terkuat di Dunia). Kekuatan Hashirama yang begitu melegendanya, membuat banyak orang yang berpikir jika semua hanya sebuah dongeng belaka. Bahkan Hiruzen Sarutobi, Sensei dari Orochimaru, orang yang mendapatkan julukan Shinobi no Kami, sungguh tak sebanding dengan Hashirama Senju.

Sayang sekali pemikiran generasi sekarang menganggap hal seperti itu hanyalah dongeng belaka. Meskipun dapat di mengerti, fakta bahwa mereka yang menyaksikan kekuatan dari keduanya sudah banyak yang mati.

Tak ada yang salah tentang ini.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Orochimaru-sama?" Tanya Kabuto sambil membenarkan posisi kaca-mata dengan jari tengahnya.

Sekali lagi Orochimaru harus memaksa diri untuk tidak membunuh asistent kepercayaannya saat ini. Mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, butuh beberapa menit untuk Orochimaru sebelum akhirnya bisa menenangkan diri.

Berpikir tentang hal itu, apa yang bisa dilakukannya? Selama beberapa bulan terakhir, Orochimaru di paksa untuk terus beralih markas, menghindari jaringan mata-mata yang di kirimkan Konoha, Jiraiya no Gama-Sennin.

Orochimaru tak pernah tahu bagaimana Jiraiya bisa melacak setiap pergerakannya. Sepertinya ada yang bermain-main dengannya? Dia akan mengetauinya dengan cepat. Orochimaru memastikan itu.

"Kukukuku," Orochimaru mengeluarkan tawa gelap dan jahat. "Kabuto-kun, dimana keberadaan Jiraiya saat ini?"

Sebuah kilatan melintas kacamata Kabuto saat ia menjawab, " Tanzaku-gai, hanya dua jam dari tempat ini."

"Bagus, bereskan semua peralatan kita ... Kita pergi sebelum Jiraiya tiba di sini," Ucapnya sebelum melirik sebuah tabung besar di belakangnya. "Dan tinggalkan semua kegagalan!"

"...," mendengar itu, membuat Kabuto bingung. Mengingat waktu yang mereka lewati, dan sumber daya yang mereka habiskan, Meskipun di anggap kegagalan, anak itu mungkin akan berguna suatu saat nanti.

"Apa kau yakin, Orochimaru-sama?"

Orochimaru tak membalas, hanya berlalu meninggalkan Kabuto sendiri dalam ruangan.

Wajah Kabuto berubah dari kondisi kebingungan kondisi paham. Mereka akan pergi dengan sebuah hadiah, ledakan.


(Orochimaru Base: The Next Day)

"Sialan! Dimana dia?" Jiraiya mengutuk sambil berlari menyusuri lorong-lorong markas mantan teman setimnya. Menatap tajam kedepan, dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya. Mengumpulkan informasi di tanzaku-gai benar-benar menghabiskan banyak waktunya. Mungkin Orochimaru telah melarikan diri seperti sebelumnya. Membawa Naruto bersamanya.

Ketika Jiraiya pertama kali mendengar tentang hilangnya Naruto, dia menganggap tak lebih dari sebuah lelucon. Namun, ketika mendengat dari Hiruzen jika semua itu benar, Jiraiya langsung naik pitam dan hampir membunuh gurunya. Jiraiya telah menitipkan keselamatan Naruto ketika dia sedang berada di luar desa. Jiraiya tak mampu merawat Naruto. Jiraiya jauh dari kata sempurna seabgai panutan. Dia tak sedikitpun memiliki kemampuan untuk mengurusi seorang anak.

Meskipun Jiraiya melatih dan memperlakukan Minato seperti anaknya sendiri, namun Minato tak sepenuhnya membutuhkan itu dan tidak membutuhkan bimbingan Jiraiya untuk menjadi legenda. Hanya menunjuk ke arah yang benar.

Jiraiya merasa dirinya tak pantas menjadi ayah angkat Naruto. Melihat semuanya, dia sama sekali tak punya kemampuan untuk mengasuh seorang anak.

"Orang tua itu harus membunuhnya ketika ada kesempatan," pikir Jiraiya geram. Semua terjadi karena kelemahan Sensei mereka. Jika Hiruzen bisa sedikit tegas, mungkin kejadian ini bisa di hindari. Jiraiya kembali memasang wajah cemberut. " Meskipun aku juga melakukan hal yang sama pada Minato," Renung Jiraiya sebelum ia mengeleng-gelengkan kepalanya.

Walaupun tak ada hubungan darah, Hiruzen telah menganggap Orochimaru sebagai anaknya sendiri, bahkan setelah Orochimaru melakukan percobaan gila hingga membuatnya harus di usir dari desa. Tidak peduli bagaimana perasaannya, hubungan yang mereka buat akan selalu terhubung. Meskipun fakta berbeda, Orochimaru telah melakukan tindakan berlebihan. Namun, Orochimaru tetaplah muridnya.

Akhirnya Jiraiya sampai ke ruangan terakhir, Jiraiya sama sekali tak bisa berkata saat melihat sesuatu di hadapannnya. Tubuhnya terasa kaku untuk di gerakan. Gelas-gelas kaca yang berisi cairan seperti darah dan tabung besar berisi cairan hijau dengan selang-selang kecil yang saling terhubung ke seseorang yang tak lain adalah, Naruto. Anak angkatnya.

"Ya tuhan," Jiraiya tersentak. Selama menjadi ninja mata-mata, telah banyak kengerian dan kekejaman yang dia saksikan. Namun, tak pernah sekejam ini hingga mempengaruhinya secara pribadi. Tentu kematian Nawaki Senju membuatnya sedih, meskipun dia tak mengenal Nawaki secara pribadi dan dengan itu tak akan mempegaruhinya secara pribadi, berbeda dengan Tsunade Senju dan Orochimaru yang merupakan Senseinya. Posisi Naruto berbeda untuknya.

Jiraiya mencoba menggerakan kakinya mendekat ke tabung di hadapannya, dengan perlahan jemarinnya menyentuh permukann tabung besar itu. Terasa dingin saat jemari itu menyentuh tabung.

Marah dan kesal menggerogoti urat nadinya, Marah dengan teman setimnya, Sensei dan dirinya sendiri. Dia telah mengecewakan Minato. Jika Jiraiya percaya ucapan Minato dulu, semua ini tak akan terjadi.

Dia telah mengecewakan Minato dan Kushina. Dan mungkin ia akan di kuliti hidup-hidup dan di berikan segala penyiksaan karena semua kesalahan ini.

"Dan kenyataan, aku tak akan pernah layak untuk itu." Ucap kesal Jiraiya.

Tapi sekarang bukan saatnya untuk menyalahkan dirinya sendiri. Masih ada waktu untuk merubah semuanya. Terpenting sekarang menemukan cara untuk membawa pergi Naruto dari tempat ini. Melihat sekeliling, berharap menemukan cara untuk mengeluarkan Naruto dari tabung ini. Namun tak lama, sebuah suara familiar memenuhi pendengarannya.

Berputar dengan cepat, penglihatannya telah di sambut oleh ratusan kertas peledak yang menempel di dinding sekitarnya.

"Brengsek!"

Diikuti oleh ledakan besar.

.

.

.

.

TBC

Uwooo… My first fanfict. Gomen kalau buruk, tapi aku sudah berusaha keras.

Aku belum tau kelanjutan fanfict ini. Rencananya One Shoot, tapi terserah reder yang membaca. Review yang banyak jika ingin berlanjut.

Aku ingin dukungannya. Saran, kritik, flame saya akan terima, asal bertujuan membangun.

And… Good bye.