'Kringg...'

"Unghh.."

Suara alarm yang memekakkan telinga terelakkan begitu saja oleh sang pemilik yang masih berlayar di alam mimpinya.

"Sungmin-hyung! Bangun! Kau tidak takut terlambat ke sekolah eoh?!"

"..."

Tubuh berisi Sungmin tidak menunjukkan adanya respon. Sungmin makin mengeratkan pelukannya pada boneka Bunny berwarna soft pink. Derap langkah Sungjin semakin terdengar, dan ia berteriak sekuat tenaga untuk membangunkan Hyung manisnya.

"SUNGMIN HYUNG!"

BRAK.

Sungmin terjerembab dari tempat tidurnya setelah teriakan 'maut' Sungjin yang diberikan kepadanya. Oh, aku yakin, yeoja maupun namja yang melihat keadaan Sungmin saat ini —mata sayu, bibir sedikit terbuka, kulit mulus yang sedikit tersingkap pada bagian dada dan perut, rambut hitam halusnya yang berantakan, dan erangan kecil yang keluar dari bibirnya— pasti tidak akan menyerangnya pada saat ini juga.

"Aahh! Appo~"

"Sungmin-hyung cepat bangun! Kau mau tertinggal bus lagi?! Aishh.. Jinjja! Sepertinya aku benar-benar harus menelpon Kyu-"

"Ya! Jangan! Baiklah aku bangun. Oh, kau tidak sekolah?" Sungmin mulai beranjak dari tempatnya.

"Ani. Sekolahku libur. Oh! Sepertinya Hyung manisku akan tidak mandi lagi, maksudku lihatlah sudah jam berapa ini? Bus-mu akan datang dalam waktu 15 menit lagi Hyung, dan tidak mungkin kau akan menunggu bus selanjutnya, apalagi jarak rumah dengan sekolahmu jauh."

"MWO?!"

.

.

.

Fool

Disclaimer : This fict is mine. The cast are not mine, but Kyu's owner is Min and Min's owner is Kyu with their parents.

Summary : "Hmm.. Nugu?"

"Emm.. Molla. Yang penting akan ada yang benar-benar mencintaiku."

"Jinjja?"

"Kau tahu, karena 'aktivitas' kita tadi malam, aku menjadi terlambat Kyu~ Eotokhae? Badanku serasa hancur~"

"Jinjja? Aigoo.. Uri baby kelelahan eoh? Padahal tadi malam kau sangat menikmatinya, bahkan memintaku melakukannya berulang kali."

Hanya sekelumit cerita antara pemuda tampan bernama Cho Kyuhyun dan sosok manis, Lee Sungmin yang dipermainkan takdir yang bernama CINTA.

Cast : Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

And other cast

Lenght : Threeshoot or Chapter maybe/?

Warning : YAOI/BL/Shonen-ai, Typos, OOC, EYD kacau, Romance gagal, menyebabkan diare berkepanjangan /plak, alur amburadul, bertele-tele

Rated : saat ini T .-.

Don't Like, Don't read!

Happy Reading!

and

Action!

Backsound : Super Junior – Haru

Juniel ft. Yonghwa – Babo

.

.

.

This feeling is the first time baby

This love is the first time baby

The one that moves my heart is you

My love is for you

Tampan. Satu kata yang dapat menggambarkan rupa dari seorang namja yang saat ini bergelut dengan aktivitasnya. Dengan seragam khas anak SMA yang sangat pas di tubuhnya, tubuh tinggi nan jenjang, rambut auburn yang diatur sedemikian rupa, serta gaya khas namja keren yang melekat padanya, sukses menyedot perhatian umum. Beberapa orang yang rata-rata bergender wanita tak jarang memperhatikannya dari jarak jauh, bahkan tak sedikit yang diam-diam mengambil fotonya. Kyuhyun —namja tampan itu— tak menghiraukan tatapan 'buas' yang ditujukan padanya —ia sudah terlampau sering mendapat tatapan itu entah itu dari yeoja, maupun uke di sekolahnya— dan sibuk dengan PSP dan Hadphone yang terpasang cantik di kepalanya.

"Hhhh..." Kyuhyun membuang pandangannya ke sekitar halte bus, dan mencari seseorang yang sedang ia nantikan. Kyuhyun melepas hadphone dan menggantungkannya di leher sambil memasukkan PSP nya di kantong celananya. Entah, semangat dan hasratnya tiba-tiba menghilang sebelum ia melihat 'matahari' yang sesungguhnya.

Bus sudah sampai pada pemberhentiannya, kembali, Kyuhyun mengedarkan pandangannya. 'Mengapa belum datang?' Batin Kyuhyun ketika ia melihat arloji di tangannya.

Segera ia menempati tempat kosong yang berada di pojok. Ia membuang napas seraya memperhatikan jalanan yang mulai memadat sambil bersenandung kecil.

"Aishh.. Tunggu! Aahh.. Berhenti!" Terdengar teriakan yang berasal dari pemuda manis —Sungmin— yang saat ini tengah mengejar bus tersebut.

Sungmin POV

"Hoshh.. Hoshh.." Kuhirup nafas dengan rakus setelah aku berhasil meraih handle pintu bus, sungguh hari ini sangat melelahkan.

"Ah.. Gomapseumnida Ahjussi." Ujarku sambil sedikit membungkukkan badan ketika aku berhasil menginjakkan kaki di bus.

"Lain kali bangunlah lebih awal."

"ah.. Ne.." Hanya senyuman kikuk dan sedikit garukan di kepalaku yang tidak gatal yang menjadi jawaban.

Dengan lunglai aku melangkahkan kaki, setengah tenagaku sudah terkuras untuk mengejar bus. Ah! Baju seragamku juga basah karna keringat lagi. Eotokhae? Seingatku di loker sudah tidak ada baju ganti lagi. Semua ini gara-gara Cho Kyuhyun! AAHHH! Aku membencinya, sangat! Gara- gara iblis itu, aku hanya tidur 4 jam , ah, ani, aku hanya tidur 3 JAM. Padahal tadi malam aku baru saja mengerjakan tugas dari Park Songsaengnim yang membuat rambut rontok dari pulang sekolah hingga jam 1 pagi, ditambah gangguan iblis itu.

Dengan seenak jidat lebarnya, ia menelponku pada tengah malam hanya untuk menceritakan game kesukaannya yang telah diadaptasi menjadi anime, lalu ia bercerita tentang seornag mahasiswa yang mengajak bertanding game dengannya dan berakhir sang mahasiswa menangis dengan tidak elitnya. Apa peduliku dengan game bodoh itu?! Mengapa tidak bercerita dengan Changmin, atau siapapun yang jelas-jelas sama gilanya dengan dia?! Apalagi karena game bodoh itu aku sering dihiraukan. Lalu- Aahh! CHO KYU BABO!

Kembali melihat masalah yang kuhadapi, ughh.. bus ini benar-benar penuh dan sesak. Eomma~ anakmu yang manis ini mengapa selalu sial? Sekali lagi kuedarkan pandanganku untuk mencari tempat duduk untuk merilekskan tubuh barang semenit. Tetapi mengapa tidak ada tempat lagi?! Tunggu, mengapa aku merasa ada hawa aneh?

DEG.

Normal POV

"Kyu!" Pekik Sungmin ketika melihat Kyuhyun tersenyum kecil atau lebih tepatnya menyeringai ke arahnya dengan hadphone yang terpasang satu sisi.

"Annyeong Chagi~ Aku sudah menyiapkan tempat eksklusif dekat jendela, favoritmu"

"Hahaha.. Nado annyeong Chagiya."

'Ada apa ini? Mengapa Sungminnie aneh sekali pagi ini? Biasanya ia selalu marah jika ku goda.'

"Mengapa sangat lesu eoh?"

"Kau tahu, karena 'aktivitas' kita tadi malam, aku menjadi terlambat Kyu~ Eotokhae? Badanku serasa hancur~" Sungmin membuat suaranya menjadi sangat mendayu yang terlihat sekali dibuat-buat, serta rengekan kecil yang disertai gelayutan manja di tangan Kyuhyun. Kekesalan yang ia pendam harus ia tahan lebih lama, dan urat-urat imajiner nampak di kepalnya.

"Jinjja? Aigoo.. Uri baby kelelahan eoh? Padahal tadi malam kau sangat menikmatinya, bahkan memintaku melakukannya berulang kali." Kyuhyun mengusap pipi Sungmin dengan lembut serta ciuman kecil di pucuk kepala, dan hembusan nafas di sekitar leher dan telinganya.

'Gotcha Cho..'

"Unghh.. Minnie sangat lelah, pokoknya Minnie lelah."

"Arra~ sekarang Kyunnie harus bagaimana?" Kyuhyun kembali memainkan tangannya pada helaian rambut Sungmin, sedangkan Sungmin hanya membuat pola acak pada dada Kyuhyun.

"Sekarang Minnie ingin Kyunnie bertanggung jawab~"

"Aigoo.. Ya, Jinri-ah, lihatlah pasangan itu, yang satu tampan sekali, yang satu cantik dan manis. Aah.. sangat cocok, dan romantis." Celetuk seorang gadis SMP yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan suara yang tidak dapat dikatakan pelan.

"Ah.. Ne.. aku sangat iri dengan mereka. Lihatlah, tangan Oppa itu, melindungi yeojachingunya dengan lembut."

"Ya, jangan membicarakan orang lain!" Kyuhyun hanya sedikit menyeringai sambil mengeratkan pelukannya di bahu Sungmin.

"Mw-mwo?"

"Neo. Gadis kecil, jangan membicarakan orang lain hingga orang yang kau bicarakan mendengarnya. Mereka bisa tersinggung. Arrachi?"

"Ah Mianhamnida, apakah Oppa tersinggung?" Suara gadis bernama Eun Ah sedikit bergetar, ketika melihat tatapan tajam Kyuhyun.

"Ani."

"Ah, Oppa, kami sangat menyukai kalian, apalagi eonni itu sangat manis."

TICH.

'Mwo? Eonni? Nan namjayo!'

"Jinjja? Aku juga menyukainya. Tetapi dia milikku." Sungmin hanya tersenyum kecut melihat perilaku Kyuhyun.

"Aah.. kalian sangat serasi, semoga kalian langgeng Oppa. Kajja Jinri-ah! Annyeong Oppa, Eonni" Kedua gadis itu menghilang ditelan kerumunan

.

.

"Ah! Chagi, sampai di mana tadi?"

"Kau harus bertanggung jawab Cho~"

"Ah ne~ Dengan apa, hm? Apa dengan kisseu?"

"Ani~ tapi dengan..."

"Dengan apa hm?"

"Dengan ini!"

BUAGH.

"Appo~ Kau harus tanggung jawab.. Aishh.." Rintih Kyuhyun setelah ia menerima satu pukulan telak di perutnya.

"Hahaha.. Appo? Kau yang sebenarnya yang harus tanggung jawab CHO! Karenamu aktivitasmu yang kurang kerjaan aku jadi terlambat."

"Sstt.. Chagi apakah kau tak malu berteriak di muka umum hm?." Ucap Kyuhyun ketika melihat tatapan aneh dari beberapa penumpang lain.

"Biarkan saja, apa pedulimu ha?! Dan aku bukan namjachingu-mu! Dan mengapa kau ladeni dua gadis sok kenal itu? Kau menyebalkan! Apalagi mereka menganggapku yeoja! Ishh.. padahal aku memakai celana." Jawab Sungmin sambil menjalankan aksi kesalnya.

"Ya, jangan marah Ming, apakah kau cemburu? Kekeke.. salahkan saja wajah manismu itu Ming. Ah, kembali ke topik utama, yang kau maksud aktivitas itu apa? Seingatku kemarin aku hanya menelp—" Kyuhyun memasang wajah jahil, sambil memperpendek jarak mereka.

"Kau pikir, aktivitas apa yang kita lakukan semalam hingga menyita waktu tidurku?! Aku bukan kau yang dapat bertahan tidur dalam 3 jam sehari! Karenamu aku bangun kesiangan untuk kesekian kalinya! Ish, mengapa waktu terasa lama jika denganmu!"

"Tenang, ini masih setengah perjalanan Ming, kau tahu rumah kita dengan sekolah cukup jauh. Ini minumlah, kau tahu? Wajahmu seperti Donghae yang kehilangan habitatnya. Arra~ Mianhae Ming. " Ujar Kyuhyun sambil menyerahkan air mineral yang dibawanya.

"Aish.. Lupakan, percuma berbicara baik-baik padamu. Emm.. Kau yakin air ini steril kan? Dan ini tidak kau guna-guna kan?" Sungmin mengernyitkan dahi dan sedikit memberi tatapan menyelidik.

"Kau kejam Ming, menuduhku berbuat hal asusila." Kyuhyun memasang wajah aegyo gagalnya.

" Ishh.. Wajahmu mengerikan Kyu. Kau yakin?"

"Hm.. Hanya saja botol itu bekasku, jadi kita mukin sudah melakukan.. CHU~" Bisik Kyuhyun sambil membuat gesture memonyongkan bibir ke arah Sungmin. Tak hanya itu, tangan Kyuhyun mulai mengelus dan meremas pinggang berisi Sungmin.

'BRUSHHHH'

Secara refleks Sungmin menyemburkan air yang baru saja ia minum, tepat di depan Kyuhyun.

"Aishh.. Yahh! Sungminnie!"

"Uhukk! Yak Cho Kyuhyun!"

Seru keduanya secara bersamaan. Mereka berdua tidak mempedulikan lagi tatapan aneh dari orang-orang di bus. Beberapa dari pekerja kantor menatap risih pada kedua remaja yang masih duduk di SMA Seoul High School. Tetapi tak sedikit yang menahan senyum ketika melihat 'keintiman' mereka.

"Sungminnie! Mengapa kau menyemburkan minuman itu ke wajahku? Aishh.." Kesal Kyuhyun sambil mengacak poni auburnnya yang terlihat basah.

"Kau sendiri yang mulai! Mengapa kau berbuat yang tidak-tidak kepadaku?! Aku kan refleks. Dan mengapa kau tiba tiba berbicara mengenai ciuman?" Suara Sungmin mulai melemah pada kalimat terakhir.

"Apa? Aku tidak dengar?" Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke arah Sungmin. Sangat dekat, bahkan hembusan nafas Kyuhyun sangat terasa pada kelopak matanya.

BLUSH.

DEG.

DEG.

DEG.

Saying that you and I are friends is awkward..

I think is better to say that you and I are a couple..

For the first times

I will confess my heart..

I will also take and bring you the stars in the sky, if it's for you

Anything~

I'll do everything for you

"Babo." Cicit Sungmin kepada Kyuhyun sambil sedikit menyembunyikan rona yang menjalar ke pipinya.

"Ya! Mengapa kau begitu manis Sungminnie?" Tangan berkulit pucat itu terangkat menuju pucuk kepala Sungmin. Kyuhyun tersenyum lebar sambil mengacak kasar rambut Sungmin.

Kyuhyun POV

"Ya! Mengapa kau begitu manis Sungminnie?" Ku ulurkan tanganku menuju pucuk kepala Sungmin. Aku sangat menyukai raut wajahnya ketika salah tingkah benar-benar menggemaskan. Apalagi pipi marshmallownya yang dihiasi rona, benar-benar ingin ku gigit. Tanpa sadar, tanganku berpindah pada pipinya, dan aku merasakan betapa halus, dan lembutnya pipi ini.

"Ya, aku memang menggemaskan, dan tolong panggil aku Hyung iblis jelek. Sekali lagi Kyu, jangan sekali-kali mengacak rambutku lagi."

"Arra~ Ming Hyung~" Ku acak lagi rambutnya untuk kedua kalinya.

"Ya Kyu! Kau ingin menerima jurus matrial arts yang lain eoh?" Aku hanya terkekeh sambil membantu merapikan helai rambut halusnya yang mulai memanjang.

Sebenarnya, aku tadi mendengar dengan jelas apa yang Ming katakan mengenai ciuman. Kekeke~ Tapi aku tidak ingin menggodanya lebih, karena aku tahu dia tidak menyukaiku. Hah~ jika kau bilang aku pengecut silakan, yang pasti aku tidak ingin berharap lebih padanya. Cukup berada di sampingnya, melihat senyum serta raut lucunya membuatku cukup puas.

"Ah Ming, sepertinya kau benar-benar harus olah raga pagi setiap hari, lihatlah, pipimu makin chubby setiap harinya."

'gyut'

"Appo~" Rengekan keluar dari bibir Kyuhyun ketika Sungmin mencubit pinggangnya.

"Biarkan saja, yang penting masih ada yang menyukaiku." Sungmin mengibaskan poninya.

"Hmm.. Nugu?"

"Emm.. Molla. Yang penting akan ada yang benar-benar mencintaiku."

"Jinjja?"

Suasana tiba-tiba berubah sedikit kaku, selalu, jika diantara mereka membicarakan mengenai pasangan yang sesungguhnya, akan begini pada akhirnya.

"Emm.. Kau juga, sama sepertiku pipimu juga chubby, dan kau sampai saat ini belum punya yeojachingu."

"Aaa uini ait.. erenti.. (Ya, Sungminnie sakit.. Berhenti..)" Erang Kyuhyun saat Sungmin mencubit pipinya.

"Hahaha.. Kau berkata apa Kyu? Kalau bicara yang jelas."

GREB.

"Aku berkata berhenti Ming." Tatapan matanya membuat Sungmin tak berkutik, entah ia merasakan ngeri, senang, sedih, hingga jantungnya berdentum kencang. Hingga Sungmin tak menyadari bahwa jarak antara dirinya dengan Kyuhyun terpaut 10 cm dan tangan Kyuhyun mencengkram erat bahu Sungmin

'Ada apa ini? Baru kali ini aku melihat tatapan Kyuhyun yang sangat berbeda kepadaku. Apakah dia marah? Tapi, dia marah karena apa?' batin Sungmin menjerit.

"Ah, mianhae. Akhir-akhir ini aku memang sedang kacau." Kyuhyun mengambil jarak antara mereka berdua.

"A-ah.. Ne.. "

"Gwaenchana?" Tak berapa lama, Kyuhyun kembali mendekatkan wajahnya, memastikan bahwa Sungmin baik-baik saja.

"Ne.." Sungmin hanya menundukkan kepalanya, tak berani menatap manik mata Kyuhyun.

"jeongmal?"

Sungmin mulai mengangkat kepalanya, dan memberanikan diri menatap Kyuhyun.

"Ne.. Nan Gwaencha— "

CITTT

'Chu~~'

-To Be Continued-

Fiction pertama yang aku buat untuk Kiky sama Icha~ :D semoga enggak kecewa.

Sorry for typos, karna gak sempet edit .-.

Dan bagi yang sudah mampir di ff ini, mohon Reviewnya. Author ini masih sangatlah newbie dan butuh asuhan maupun bantuan untuk memperbaiki kedepannya.

Bagi yang udah selesai UN, mari tetep berdoa supaya hasil kita dapet yang terbaik /curcol gara-gara UN MTK susah – _– /

Last~

RnR please /tebar banner KyuMin/