Ultimate Seme


Author : Maria Kim

cast : Luhan & member EXO

Genre : romance gagal nyambi humor garing

Length : Chapter

Warning! Luhan yang berkuasa atas segalanya *Luhan ketawa ala mak kunti*

A/n : buat ELO ! ELO ! dan ELO ! yang bilang Luhan ga pantes jadi seme cuma karena wajah Luhan yang katanya cantik, hell yeah...kok aku yang marah ya ? abaikan ! -_-a . Belive in LuMin ! *eh*

Summary : "I got you, under my skin" – Luhan

Song : TVXQ! - Mirotic


Prolog

.

.

...

Mata Luhan menajam. Dia melempar ponselnya ke ujung ranjang tidurnya. "apa-apaan ! lihat saja, akan kutaklukan mereka semua ! tidak hanya Minseok, Kyungsoo, Baekhyun, Suho, Yixing dan Jongdae, bahkan Kris ! aku akan membuatnya bertekuk lutut dihadapanku"

...

..

.

Pemuda itu menghela nafas dan mengangguk lemah. "maafkan aku, seharusnya aku menerimamu sejak dulu...egoku terlalu besar"

"tidak apa sayang, aku bisa mengerti keadaanmu." Luhan tersenyum, tepatnya menyeringai saat salah satu member berpredikat tiang listrik di grupnya itu menyandarkan kepalanya ke dada Luhan.

...

..

.

"butuh pembuktian apa lagi ?" tuntut Luhan.

"a- aku-"

"biarkan semuanya mengalir seperti air..." bisik Luhan seduktif tepat pada cuping telinga manusia bermarga Kim itu.

...

..

.

"bagaimana kalau yang lain tahu ?"

"mudah saja, pura-pura tidak ada yang terjadi di antara kita. Apa itu susah ?"

Mata –piiiiip- *namanya disensor :v* bergerak gelisah.

Luhan meraih pipi pemuda itu dan memandangnya dengan poker face andalannya.

-piiiiiip- mengangguk. "baiklah, aku mau"

"aku akan menemuimu setengah jam lagi, manager memanggilku." Luhan mengecup dahinya sekilas kemudian berjalan keluar ruangan.

...

..

.

Luhan menggenggam erat tangan –piiiiip- saat roller coaster hampir sampai di puncak.

"-piiiip- WO AI NIIII !" teriaknya lantang.

-piiiip-hanya menunduk dengan kedua ujung pipi yang memerah.

...

..

.

"ayolah..."

"tidak"

"waeee ?" rajuknya manja.

"tidak bisakah kau berhenti menggangguku tuan Rusa ?!" –piiip- melempar -tiiiiiit- *nama bendanya disensor :v*padaLuhan.

"aww !"

Mata -piiiip- melebar sempurna. Dia berlari menuju sesosok Rusa *?* yang mengaduh kesakitan di samping pintu kamar.

"kau tidak apa ?" tanyanya sambil menyingkirkan poni yang menutupi dahi Luhan.

Darah.

Luhan menatap tajam sang pelaku pelemparan tadi. Dengan cepat Luhan menangkis tangan pemuda itu. Darahnya mengalir pelan menuruni hidung mancungnya dan membelok saat hampir mencapai ujung hidung itu.

-piiiip- tersungkur di lantai. "apa yang telah kulakukan ?" tanyanya pada dirinya sendiri sambil memandangi telapak tangan kanannya yang berlumur cairan merah yang berasal dari dahi Luhan.

...

..

.


Cukup segitu aja :3

Lanjut ato engga, tergantung dari readers, kalo banyak yang review ya lanjut, kalo engga, ya wassalam :v