Ashita No Naruto

Genre: Romance /Humor/Family.

Rated: M ( Vulgar / LIME )

.

Saya author newbie yang baru belajar menulis, jadi author yang sudah berpengalaman tolong bantu aku ya, agar menjadi penulis yang karyanya menarik dan enak dibaca dan kasih aku nasihat, pendapat, kritik dan saran yang membangun .^_^.

.

Thanks banget atas bantuannya :-)

Disclaimer: Saya cuma minjem karakternya dari karya Masashi Kishimoto saja untuk menulis cerita yang masih abal ini.

Pairing : SasuFemNaru, ItaFemNaru , GaaFemNaru, NejiFemNaru, ShikaFemNaru, SaiFemNaru gak tau mau pilih yang mana? ( Rahasia nanti juga tahu ) Dan masih banyak pair lainnya ~ baca yah .^_^. ~

.

Warning: OOC, MISTYPO(S) gaje, Canon, ide pasaran, humor garing, update mungkin lama coz masih newbie :-( tapi diusahain cepat. AMIN.

DON'T LIKE DON'T READ

Guest : Kalau ceritanya sama persis seperti manga atau animenya. Namanya NULIS ULANG. Tidak kreatif, tidak bisa berimajinasi. Ada Fanfic ya bwt belajar nulis cerpen, novel, agar kreatif, bisa menuangkan imajinasi. Namanya juga sebuah karya ada yg suka, ada yg tidak. Itu wajar.

.

Summary:

"Naru…"

"Naruto… "

"Dobe…"

"Kau memilih siapa?..."

Naruto tidak tahu harus memilih siapa diantara para ninja elit yang mencintainya.

"Aku…."

( Baca aja yah kalau reader minna penasar.

.

Terima kasih banyak kepada author senpai, kouhai dan minna reader yang berpengalaman dan baik hati yang sudah memberi saran yang membangun, yang suka, memFavorit, memFollow, menunggu fanfic yang masih abal ini. Sehingga saya menjadi semangat menulis dan melanjutkan fanfic yang masih banyak kekurangan ini.

.

.

Chapter 16 Day of determination

.

.

"Aniki HENTIKAN!" larang Sasuke mencegah Itachi kehilangan salah satu mata sharinggannya. Sambil mencekal, menghentikan gerak segel Izanagi yang dilakukan Itachi.

"Jangan menghentikan aniki otouto, aniki akan merubah semuanya. Aniki akan mengembalikan ke keadaan semula. Mencegah kau dan Naruto menderita, akibat keegoisan aniki." Itachi tidak menggubris pencegahan Sasuke.

"Aku bilang HENTIKAN!... "

"Naruto ternodai tidaklah benar. "

"Apa katamu? " Itachi tidak percaya apa yang barusan ia dengar. Segel yang Itachi buat terhenti di tengah jalan seketika kala Sasuke mengucapkan Naruto tidak ternodai.

"Kau mendengarnya dengan baik aniki" balas Sasuke meyakinkan sambil memutar manik oniksnya bosan.

Rasa bersalah dan putus asa lenyap begitu saja dari Itachi. Dan digantikan rasa lega yang sedikit-sedikit menyelimuti Itachi.

"Kecuali KEBOHONGAN dan KECURANGANMU, SEMUANYA sudah ku ketahui. Jika kau berbuat ULAH lagi, dapat diPASTIKAN akan menjadi KENYATAAN! Dan aku akan mengakhiri hidupku sendiri. Camkan perkataanku baik-baik! " jelas Sasuke tegas tidak main-main dengan ucapannya. Kalau Itachi berbohong dan berbuat curang lagi. Sasuke akan menodai Naruto dan bunuh diri. Sasuke tidak akan tenang dan menderita bila mengetahui kakaknya selalu mengorbankan dirinya, menderita lagi karena dirinya. Sasuke akan merubah semuanya agar kakak tersayang bahagia. Yah ini tergantung dari Naruto memilih orang lain, dirinya atau anikinya.

Pofh...

Sasuke meninggalkan Itachi agar Itachi merenungkan semua yang terjadi. Sasuke yakin kalau Itachi akan kapok, menyesali perbuatannya dan tidak akan berbuat ulah lagi. Karena Itachi tidak ingin orang yang ia sayangi menderita dan pergi meninggalkannya tak lain adalah Naruto dan Sasuke.

.

.

Itachi POV

Tak ku sangka kau berhasil mengelabui ku Sasuke.

Bodoh... aku benar-benar bodoh.

Seharusnya aku tahu kalau itu semua hanya kebohongan belaka.

Sasuke mengetahui semua kebohonganku dari siapa? Apa Naruto tidak sengaja mengatakannya sehingga Sasuke mengetahuinya? Apa Hokage-sama dan Shizune-san berkhianat? Aku akan menyelidikinya, dan akan meminta maaf kepada Naruto.

Itachi POV END

.

Tiga bulan berlalu, hari di mana Itachi selesai dengan misi tingkat S (misi menghindar dari Naruto). Suasana tegang sangat terasa menyelimuti kantor Hokage khususnya ruang rapat. Sekitar sebelas orang berkumpul di ruang Hokage yaitu Minato, Kushina, Tsunade, Shizune, Naruto, Itachi, Sasuke, Gaara, Neji, Shikamaru, dan terakhir Sai.

Hari ini adalah, hari di mana Naruto akan memutuskan calon suami yang akan menemani hidupnya. Di sana terdapat sebuah meja panjang dan setiap sisinya terdapat tempat duduk kecuali sisi belakang. Sisi kanan dan kiri terdapat sepuluh tempat duduk, sisi atas terdapat satu kursi. Duduk di sisi kanan secara berurutan dari bagian depan ke belakang Minato, Kushina, Itachi, Shikamaru, dan Sai. Sisi kiri secara berurutan dari bagian depan ke belakang Tsunade, Shizune, Sasuke, Gaara, dan Neji. Dan bagian depan didudukki Naruto seorang diri.

"Sekali lagi... Gomen aku telah memundurkan waktu penentuan hingga 3 bulan lebih. Karena aku butuh mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjadi pasangan hidup dan ibu yang sesungguhnya, sempurna, walau pada kenyataannya tidak seperti itu. " Naruto membuka dengan meminta maaf sekali lagi kepada semua yang ada di sana kalau ia telah menunda untuk mempersiapkan semuanya. Seperti mental, uang, rumah, belajar memasak, belajar pekerjaan rumah, menjahit, menjadi pasangan hidup dan ibu yang sempurna. Juga belajar medis-nin sehingga memiliki, menguasai ilmu pengobatan dan penyembuhan seperti Tsunade dan Sakura. Karena pengumuman yang pertama siapa yang Naruto pilih pada saat tiga bulan yang lalu ketika hari dimana Naruto akan dilantik menjadi Hokage ditiadakan, ditunda, karena Naruto belum berpengalaman.

"Hn"

"Tidak masalah, Naruto " dengan senyum palsu.

"Hn, bukan masalah " balas Neji.

"Aku tidak keberatan, Naru. " tanggap Gaara.

"Mendokusei... Gomen walau aku sudah tereliminasi, aku penasaran siapa yang akan dipilih olehmu."

Itachi menanggapi dalam diam.

"Jii-san harap yang tidak terpilih menerimanya dengan lapang dada. Jii-san yakin kalian semua yang tidak terpilih akan menemukan pasangan hidup cepat atau lambat dan saling mencintai. Dan yang terpilih harus membimbing Naruto menuju jalan yang lurus, menjadi istri, ibu , manusia yang terbaik untuk keluarga dan sesama." Wewejangan Minato ke semua calon menantunya dengan bijaksana.

"Juga Kaasan menginginkan setelah Naruto menikah, Naruto dan suaminya mengijinkan kami tinggal bersama atau sebaliknya . Jujur saja kami masih ingin merawat Naruto. " Kushina mengungkapkan isi hatinya dengan penuh keibuan. Ia dan suaminya tidak ingin berpisah dan kehilangan Naruto.

"Itu lah sepatah, dua patah kata sebagai permohonan maaf dari Naruto dan nasehat calon mertua salah satu dari kalian yang akan terpilih. Nah Naruto apa kau sudah siap? Siap untuk mengumumkan siapa pedamping hidup mu? " tanya Tsunade, Hokage yang masa jabatannya hampir habis.

Naruto mengangguk.

"Baiklah kalau kau sudah siap. Sekarang pilihlah dan umumkan pedamping hidup mu! Pilihlah sesuai kata hatimu Naruto! " ujar Tsunade menyemangati.

.

'Suasana semakin tegang... ku harap Naruto memilih pedamping yang terbaik. Senantiasa kau bahagia selalu dengan pedamping hidup mu Naruto ' batin Shizune.

Pancaran aura tegang, penasaran, harap-harap cemas tercampur aduk di ruangan tersebut.

"Baiklah aku akan mengumumkan siapa yang akan menjadi pedamping hidup ku."

Hening sejenak.

"Gaara..."

Semua memandang menuju Gaara, mantan Kazekage Suna.

Gaara terkejut "Benarkah kau memilihku? " tanya Gaara dengan bahagia.

'Benarkah Naruto memilihku sebagai pedamping hidupnya? Syukurlah pengorbanan ku tidak sia-sia. Aku akan menepati janjiku, tinggal di Konoha membantu Naruto meraih cita-citanya dan memiliki keluarga bahagia '

"Kau memilih Gaara? " tanya Shikamaru memastikan. 'Merepotkan ternyata tebakkanku salah rupanya, Ck' Shikamaru memasang wajah kecewa karena firasatnya salah.

Itachi memasang wajah terkejut dan berubah datar kembali, kemudian berubah menjadi serius 'Sudah kuputusan aku akan membahagiakan Sasuke dengan cara lain. Aku akan meminta maaf ke Naruto setelah ini karena berbuat curang dan selalu membohonginya, juga mencari tahu kenapa kebohonganku terungkap '

'Aku terlalu percaya diri rupanya' kata Sai dalam hati. "Omedetou Kazeka—... eh sekarang kau tidak menjabatnya lagi. Omedetou Gaara-san. " Sai mengucapkan selamat kepada Gaara dengan senyum palsunya.

"Jagalah Naruto untukku dan bahagiakan lah! Kalau tidak! aku akan merebut Naruto dari mu " Neji dengan tegas dan secara tidak langsung mengucapkan selamat ke Gaara. 'Takdir Naruto menjadi pendamping hidup ku, bukan milikku rupanya?' ucap Neji dengan lapang dada. Sambil memandang Naruto dan Gaara bergantian dengan menoleh ke sebelah kiri.

'Ini tidak bisa dibiarkan. Naruto hanya milikku atau milik baka Itachi.' Tolak keras Sasuke. "Benarkah mantan Kazekage Suna ini yang kau pilih Naruto? " Sasuke ingin memastikan benar atau tidak dengan yang Naruto pilih, dengan nada tidak suka.

"Naru…"

"Naruto… "

"Dobe…"

"Kau memilih siapa?..."

Naruto tidak tahu harus memilih siapa diantara para ninja elit yang mencintainya.

"Aku…."

Braaakkk...

"Bisa tidak kalian jangan memotong pembicaraan orang lain? Dengar kan dulu hingga Naruto selesai bicara." Tsunade merasa ganjil, karena menurut Tsunade Naruto masih ingin meneruskan perkataannya. Tapi terhenti karena banyak yang menyelaknya.

"Teruskan Naruto !" perintah Minato.

"Kalian bersabarlah! Naruto anakku pasti akan memilih dari salah satu diantara kalian" nasihat Kushina ke semua para pemuda yang mencintai anak semata wayangnya.

.

.

"Aku... Ehm maksud ku... Gaara berjanjilah setelah ini kau akan menjabat Kazekage lagi, kau adalah sahabat terbaik yang mengerti diriku pun sebaliknya. Neji Gomen, aku hanya pantas mengagumi mu, kau adalah panutan, sahabat seperjuangan. Sai terima kasih sudah menjadi teman berkelahiku, kuharap kita semakin akrab nantinya. Shikamaru jangan lupa mengundang kepesta pernikahan mu ya! Senantiasa kau dan Temari saling mencintai, bahagia selamanya." Naruto berkata sambil melihat satu-satu wajah yang disebut olehnya.

Semua yang disebut ada yang merasa heran, firasat buruk, pasrah, antusias siapa yang Naruto pilih selanjutnya.

"Arigatou karena telah mencintaiku dengan tulus. Gomen, aku tidak memilih kalian sebagai pedamping hidupku. " Naruto merasa tidak enak hati tidak memilih Gaara, Neji, Sai, Shikamaru. Karena Naruto hanya menganggap mereka sebagai sahabat, saudara dan mengagumi saja. Apalagi Shikamaru sudah menjadi kekasih Temari, tinggal menunggu kabar baik untuk menikah.

"Jadi siapa yang kau pilih? " tanya Gaara penasaran, plus broken heart.

"Ya, sekarang hanya tinggal dua bersaudara Uchiha saja. Kau memilih siapa Naru diantara mereka? " desak Neji ke Naruto.

"Tidak mungkin kau memilih keduanya, kan? " Sai ikutan bertanya seperti gurauan sambil tersenyum palsu.

"Hoam mendokusei"

.

"Aku memilih Sasuke..."

Semua orang melihat ke Sasuke. Sasuke menyeringai senang sesaat dan sedih ketika melihat ke Itachi.

Pada saat bersamaan Itachi bersyukur Sasuke akan menemukan kebahagiaan nya bersama dengan Naruto 'Sudah ku duga, cinta sejatimu adalah baka otouto. Dan kalian saling mencin...'

"Dan Itachi." Runtuh sudah harapan Itachi sebelum ucapan di dalam hatinya belum berakhir, sesaat setelah mendengar kelanjutan perkataan Naruto. Semua orang di ruangan terdiam, terkejut, dan memandang Naruto.

Sai memecahkan keheningan tersebut dengan tertawa garing " Ha... ha... ha... Arigatou Naruto kau membuatku tertawa walau ku tahu kalau leluconmu tidak lucu. Kata-kata yang barusan kau katakan hanya gurauan saja bukan? " tanya Sai memastikan, Naruto menanggapi ucapannya dengan bercanda atau serius. Semua menahan nafas hanya untuk mendengar jawaban Naruto.

"Aku serius. " tegas Naruto dengan wajah meyakinkan.

"Kau tidak bisa melakukannya nak! " peringat Minato ke Naruto.

"Aku bisa otousan. " balas Naruto meyakinkan Minato.

Tsunade kesal dengan pemikiran Naruto "Hei Gaki... Apa kau mengerti yang kau katakan? Kau bodoh atau apa? Apa kau sedang mabuk? " pikir Tsunade Naruto berbicara ngawur.

"Tsunade-sama tenanglah, jangan terbawa emosi." Ujar Shizune menenangkan gurunya.

Kushina menghampiri Naruto.

Bletak...

"I'tai..." Naruto mengaduh kesakitan, ketika Naruto disadarkan oleh Kaasan-nya, dengan jitakan kasih sayang.

"Apa kau sudah sadar Naruto? " khawatir Kushina karena Naruto berbicara seperti orang mabuk. Kushina tak habis pikir, melayani satu saja sudah kewalahan, bagaimana dua? Belum lagi mengurusi anak-anaknya kelak.

"Kalau Baa-san dan kaasan menganggapku ngomong ngawur, kalian salah. Aku sangat sadar dengan apa yang ku ucapkan. " balas Naruto serius.

"Koi tenanglah!" kini giliran Minato yang menenangkan Kushina. Dan menyuruh Kushina kembali ketempat duduknya semula.

"Kalau Uchiha sulung bisa menjadi suami kedua mu. Begitupun aku, aku akan menjadi suami ketiga mu. " putus Gaara mutlak, tidak ingin mengalah. Menggertak Naruto supaya Naruto memberi alasan yang jelas. Kenapa dia bersikeras mempertahankan akan melakukan poliandri.

"Aku keempat. Kau harus membagi waktu dengan adil Naruto" nasehat Neji plus memutuskan sepihak. Seperti Gaara menggertak sambal.

"Kalau Gaara-san dan Neji-san sebagai suami ketiga dan keempat. Aku pun akan menjadi suami mu yang terakhir. " Sai mengakhiri dengan senyum palsu. Tak menyia-nyiakan kesempatan. Tanpa tahu Gaara dan Neji hanya menggertak Naruto.

'Sepertinya aku merasakan firasat buruk' batin Itachi, sekilas Itachi merasakan perasaan kehilangan orang tersayang.

"Kalau kalian tidak mungkin, " Naruto menolak dengan tegas, bercampur sedih.

"Kenapa Uchiha sulung bisa, sedangkan kami tidak Naru? " tanya Gaara, merasa tidak adil dengan keputusan Naruto.

.

.

Sai tiba-tiba memikirkan pikiran hal yang tidak senonoh dan mengucapkannya begitu saja "Aku tahu kenapa Naruto menolak kita bertiga sedangkan Itachi-san tidak."

Mereka semua penasaran dengan yang dibicarakan Sai, Sai sekarang menjadi pusat perhatian mendadak. Wajah mereka terlukis pertanyaan KENAPA? Secara tersirat.

"Karena Naruto tidak bisa melakukan SIXsome, Naruto hanya bisa melakukan THREEsome. Aku yakin Naruto pasti sudah kuwalahan dengan THREEsome. Jadi tidak mungkin melakukan SIXsome. Benarkan Naruto itu alasannya? " diakhiri dengan penuh percaya diri, dan senyum palsu. Yah begitulah Sai, mempunyai sifat tidak mengerti situasi dan kondisi sekitar, lebih parah daripada Naruto. (Parah pake banget) Dan berkata sejujur-jujurnya, tanpa tahu akibat yang akan menimpanya.

Semua orang yang mendengar dengan seksama perkataan Sai yang UNCENSORED serasa ingin memberi bogem mentah (Kushina), memindahkan Sai ketempat yang jauh (Minato), menerbangkan Sai ke langit ke tujuh (Tsunade), Mencekik (Naruto), mengubur hidup-hidup (Gaara), ameterasu (Sasuke), juken (Neji), menghajar dengan Susano'o (Itachi). Sedangkan Shizune menganga tidak percaya dan Shikamaru bergumam 'Mendokusei' andalannya. Karena mengerti dengan sifat buruk Sai.

Sai merinding mendadak ibarat shinigami mendekatinya secara perlahan. "Sepertinya aku salah bicara ya?" balas Sai dengan innocent datarnya, berusaha mencairkan suasana.

Omongan Sai dianggap angin lalu, dan mereka semua mendinginkan rasa kesal mereka dengan perlahan.

"Tentu saja BUKAN, SAI BAKA" teriak frustasi Naruto akibat sifat Sai yang sudah tidak tertolong, dan hampir menyebabkan Sai pergi ke rumah sakit lagi.

.

Semua orang mendengar secara seksama alasan Naruto kenapa ingin berpoliandri. Ragu Naruto mengatakanya "Aku memilih Sasuke dan juga Itachi karena..." dengan sendu Naruto mengatakan sambil melihat ke Sasuke dan Itachi bergantian "Karena... Itachi tidak bisa memberikan keturunan" dengan cepat dan lirih Naruto mengatakanya. Sekaligus merasa bersalah ke Itachi, karena Naruto membocorkan rahasia Itachi ke semua orang yang berada di sini. Ruangan rapat tersebut mendadak hening dengan pemikiran masing-masing.

Itachi POV

Kenapa Naruto tidak tahu kalau aku berbohong? Kalau sebenarnya aku subur dan tidak subur hanya kepalsuan belaka? Apa Sasuke dengan sengaja tidak memberitahu Naruto. Sebenarnya apa yang direncanakan Sasuke? Yang masih mengganggu pemikiranku adalah Sasuke mengetahui kebohonganku dari siapa? Apa Sasuke tanpa sengaja tahu dari Naruto, ketika Naruto melakukan hal mencurigkan, kecerobohan? Sehingga rahasiaku terbongkar oleh Sasuke. Atau Sasuke mencium kebohonganku (udah kebal, udah terbiasa dengan kebohongan Itaci. Jadi Sasuke tahu kalau Itachi melakukan kebohongan atau tidak) kemudian menyelidiki secara diam-diam, dan tidak memberi tahu Naruto? Kemungkinan diantara keduanya. Karena aku sudah menyelidiki kalau Tsunade-sama dan Shizune-san tidak membocorkan rahasia yang kumiliki kalau aku berbohong tidak bisa memberikan keturunan.

Itachi POV END

.

Sasuke memandang Itachi dengan penuh Amarah, kesal, beberapa detik berlalu digantikan raut sedih, dan raut wajah menyiratkan perpisahan. Sasuke tahu semua sejarah Itachi dari Obito. Itachi memilih untuk melindungi seluruh penduduk desa yang dia cintai dari konflik berdarah yang tidak diperlukan dan hanya didorong oleh ego para petinggi Klan Uchiha, Itachi pun harus membantai seluruh anggota keluarganya sendiri dengan darah dingin.

Dengan rela dia membiarkan dirinya dicap sebagai penjahat dan dibuang oleh orang-orang yang tidak mengerti kondisi sebenarnya serta membuat hati adiknya dipenuhi rasa dendam. Semua demi kedamaian bersama.

Kemudian setelah tugasnya selesai, Itachi dengan sengaja mengisi hati dan pikiran Sasuke dengan kebencian dan pembalasan dendam agar suatu saat Sasuke dapat menguasai Mangekyo Sharingan. Selain itu saat dirinya dihabisi oleh Sasuke, Itachi akan memberikan mata Sharingan-nya dan memberikan Mangekyo Sharingan Abadi; serta dengan membunuh Itachi, Sasuke akan bisa membersihkan nama Klannya dan dianggap sebagai pahlawan Konoha.

Semua dilakukan Itachi yang menurut Itachi akan memBAHAGIAKAN Sasuke, menjadi kebalikannya bagi Sasuke. Sasuke kehilangan semua orang yang ia sayangi. Sekarang setelah diberi kesempatan kedua. Sasuke ingin membahagiakan Itachi, tapi Itachi melakukan kesalahan yang sama LAGI. Sasuke ingin mendapatkan pasangan hidup dengan bersaing adil dengan Itachi. Tapi Itachi membuat Sasuke Sangat kecewa. Itachi berkorban lagi demi kebahagiaan Sasuke, dengan kebohongan, siasat agar Naruto menjadi pasangan hidup Sasuke.

Sasuke POV

Kau tidak tahu kata penyesalan rupanya? Menyia-nyiakan kesempatan kedua yang telah kuberikan. Bukankah sudah ku bilang kalau kebahagiaan dan pengorbanan yang kau berikan, sama sekali TIDAK MEMBUATKU BAHAGIA? BAKA ANIKI, KUSO... KEPALA BATU...

Baiklah aku akan mengikuti permainanmu baka aniki! Kau akan menyesal telah menyia-nyiakan kesempatanmu! Selamat tinggal kakak ku tersayang. Ku harap kau akan bahagia, selamanya.

Sasuke POV END

Semua perasaan yang dirasakan Sasuke bercampur menjadi satu. Sasuke mengetahui kebohongan Itachi sudah lumayan lama, yaitu pada saat kencan terakhir dengan Naruto. Pada saat tidur bersama, ketika Naruto mimpi buruk. Pada saat itu Sasuke melihat ingatan mimpi Naruto, memakai sharinggan ketika Naruto tertidur pulas kembali. Tapi dikala itu Sasuke masih menganggap bunga tidur biasa, tidak curiga sama sekali. Setelah mengetahui kelakuan kakaknya dari Neji dan Sasuke menyelidiki lebih lanjut; lalu digabung dengan mimpi Naruto, pengalaman masa lalu, terbongkarlah kebohongan Itachi. Sasuke tidak akan mudah memaafkan kebohongan dan perbuatan buruk Itachi. Sasuke harus memberi pelajaran ke Itachi.

.

'Benarkah? Jadi itu alasan kenapa Uchiha sulung berbuat curang? Dengan cara diam-diam membantu Uchiha bungsu. Tanpa menyadari Uchiha bungsu, kecewa.' Neji merasa prihatin terhadap dua Uchiha bersaudara.

'Walau alasannya seperti itu, Naruto tetap tidak bisa memiliki keduanya. Karena akan saling menyakiti. Kalau aku di posisi kedua Uchiha, aku lebih memilih mengalah ataupun mempertahankan Naruto. Karena tidak mungkin aku membagi perempuan yang kucintai dengan laki-laki lain.' Pendapat Gaara dalam hati.

Hoam...

'Jadi ini penyebab cinta Naruto terbagi dua? Cinta sangat rumit sekali. Mendokusei...'

'Apa aku harus mengucapkan selamat ke Sasuke-san? Karena Sasuke-san lebih unggul mendapatkan Naruto. Tapi itu akan menyakiti perasaan Itachi-san. Apa aku harus mengucapkan turut berduka cita. Tapi aku tidak menghargai kemenangan Sasuke-san. Apa yang harus kulakukan? Buku apa yang harus ku baca untuk mengatasi situasi seperti ini?!' Sai terbuai dengan dunianya yang rumit.

'Jadi pergi misi memakan waktu lama yang dilakukan Itachi hanya pelarian belaka rupanya, untuk menghindar dari anakku Naruto. Keputusanmu salah Naruto. Walau kau berniat tidak ada yang merasa tersakiti, diantara kau, Itachi, dan Sasuke itu harus memilih salah satu dari mereka. Apa pun risikonya. Sasuke kah? Itachi kah? Kami akan merestuimu.' Pikiran Kushina dan Minato secara kebetulan sama.

'Sudah dimulai rupanya. Aku baru melihat secara live cinta sejati penuh pengorbanan BEDA tipis dengan keputusan bodoh seseorang.' Tsunade tak habis pikir dengan kebodohan Itachi. Sama-sama mencintai perempuan yang sama. Juga sama-sama ingin membahagiakan saudara kandung. Itachi diberi kesempatan hidup ingin membahagiakan Sasuke. Pun Sasuke, ketika Itachi diberi kesempatan hidup ia ingin membahagiakan kakaknya. Perbuatan mereka, tanpa disadari saling menyakiti.

'Apa Naruto akan menikah dengan Sasuke-kun? Kasihan Itachi-san. Atau dengan Itachi-san? Trus Sasuke-kun? Tapi dalam situasi sekarang mustahil, Itachi-san dipilih. Aku merasa bersalah karena telah membohongi Naruto dan semuanya.' miris Shizune ke diri-sendiri, Naruto, Itachi, dan Sasuke.

.

.

Tsukuyomi

.

.

Semua tetap sama, terkecuali langit menampilkan bulan merah yang memancarkan cahaya merah di seluruh dunia ilusi dengan suasana mendung. Memberikan latar belakang penampilan darah merah. Sementara hanya Itachi seorang, sang korban ilusi berwarna hitam putih.

.

Sasuke berdiri dari tempat duduknya "Arigatou atas keputusan mu dobe, dalam mencari jalan tengah cinta segitiga kita yang tak berujung ini." Sasuke memberi apresiasi atas kerja keras Naruto.

Kemudian menghampiri Naruto "Walau seperti itu, tetap saja kita bertiga akan saling menyakiti. Juga, aku ataupun Itachi tidak akan pernah berbagi sesuatu yang sudah kita miliki ke orang lain. Semua orang pun merasakan hal yang sama, tidak akan sanggup berbagi seseorang yang kita cintai dengan orang lain." jelas Sasuke ke Naruto, dengan gentle sambil menarik Naruto agar berdiri. Dan menatap saphier milik Naruto dengan pandangan tidak setuju dengan solusi yang telah Naruto lontarkan.

Semua orang bagai CCTV merekam semua tindak tanduk Uchiha bungsu.

Kemudian melihat ke arah Itachi dengan pandangan Intimidasi, merendahkan, dan murka "Bukan begitu Itachi-nii? Salah... Uchiha Itachi?" Sasuke memperjelas dengan menganggap Itachi orang lain.

Sasuke melakukan hal tersebut karena sudah sangat kecewa dengan kekeras kepalaan Itachi. Seharusnya Itachi menyesal, memperbaiki semuanya. Memperbaiki dengan menjelaskan ke Naruto kalau sebenarnya ia berbuat curang. Dengan berkata sebenarnya 'Aku berbohong, aku sebenarnya subur. Tidak subur hanya kebohongan belaka'. Dan tidak mengulangi lagi perbuatan bodoh seperti berbohong, mengorbankan dirinya sendiri untuk kebahagiaan orang lain, dan orang lain tersebut belum tentu bahagia.

Nyatanya Itachi TIDAK memperbaiki kesalahannya. Dan tidak belajar dari masa lalu. Padahal sudah dikasih waktu sampai hari H (3 bulan lamanya). Dan Itachi tidak melakukan usaha sedikit pun untuk memperbaikinya. Membiarkan Naruto menganggap Itachi mandul, padahal tidak. Sasuke sebenarnya ingin memberi tahu Naruto tentang semua kebohongan Itachi, pada saat Naruto ke mansionnya terakhir kali. Ketika Sasuke butuh sandaran, pada saat Sasuke tahu kalau Itachi berbuat curang dari Neji. Tapi tidak ia lakukan, karena Itachi harus bertanggungjawab atas semua kesalahannya yaitu berbohong dan berkorban tanpa tahu menyakiti orang lain. Dan sebagai pelajaran agar Itachi BERTOBAT. Kalau saja Itachi memperbaiki kecurangannya jauh-jauh sebelum hari H. Tentu pasti Naruto mempertimbangkan antara Sasuke dan Itachi tidak berat sebelah seperti ini.

Sasuke memeluk erat tubuh Naruto dari belakang "Naruto... ikutlah denganku!"

Naruto menoleh ke belakang, ke wajah tampan Sasuke "Sasuke?" tanya Naruto. Naruto dapat merasakan semua emosi yang berkecamuk dalam diri Sasuke. Emosi cinta, sedih, marah, kecewa, putus asa bercampur jadi satu. Tapi Naruto tidak tahu penyebabnya apa?

Sasuke menatap balik Naruto dan sepersekian detik Naruto kehilangan kesadaran "Karena aku sangat tahu kalau kau tidak akan pernah bahagia dengan Itachi. ITACHI... Selamat tinggal" Sasuke memandang Itachi dengan seringai bahagia penuh kesombongan, telah mendapatkan tambatan hatinya.

Bofh...

Sasuke dan Naruto pergi dengan meninggalkan kepulan asap.

Wajah seringai bahagia penuh kesombongan seperti itu yang dilihat orang lain, tapi tidak dengan Itachi. Itachi melihat wajah Sasuke seperti wajah menyiratkan kekecewaan, sedih, marah, dan mengatakan perpisahan selamanya.

.

.

Itachi terngiang tentang perkataan Sasuke, pada saat ia dilabrak Sasuke tiga bulan yang lalu.

( Naruto ternodai tidaklah benar. Kecuali KEBOHONGAN dan KECURANGANMU, SEMUANYA sudah ku ketahui. Jika kau berbuat ULAH lagi, dapat diPASTIKAN akan menjadi KENYATAAN! Dan aku akan mengakhiri hidupku sendiri. Camkan perkataanku baik-baik! " jelas Sasuke tegas tidak main-main dengan ucapannya. )

Perkataan Sasuke terngiang berulang-ulang dipikirkan Itachi, seperti kaset rusak.

.

"MINNA, cepat cari Sasuke! Cegah dia berbuat sesuatu yang buruk terhadap Naruto dan dirinya sendiri! " dengan tegas dan sedikit tergesa Itachi meminta semua orang yang mengikuti rapat pemilihan calon suami Naruto ikut membantu menemukan dan mencegah sesuatu hal yang buruk, yang akan terjadi. Sesuatu yang buruk dilakukan Sasuke ke Naruto 'menodai' dan dirinya sendiri 'bunuh diri'.

Itachi pergi mengejar Sasuke. Dan bersamaan pula...

Bofh..

Kraak..

Kraakk...

Muncul delapan klon Sasuke dan merubah dirinya menjadi Susano'o yang sempurna dan menghalangi delapan orang yang akan menyusul mencari Naruto (Minato, Kushina, Tsunade, Shizune, Neji, Gaara, Shikamaru, Sai). "Sebelum kalian mencari dan menyelamatkan Naruto, langkahi mayatku dulu!"

Itachi memutuskan mempercayai semua orang yang ikut rapat untuk membereskan klon Sasuke yang menghalangi pengejaran Sasuke asli yang menculik Naruto. Mereka semua bertarung dengan sengit.

.

[ Mansion Uchiha, kamar Sasuke. ]

Itachi saat ini sedang tidak berdaya, dikunci pergerakannya oleh Sasuke dengan Susano'o. Setelah bertarung habis-habisan dengan Sasuke dan kalah telak. Mengakibatkan banyak luka ringan dan fatal yang melekat di tubuhnya. Bukan hanya Itachi yang kalah telak, semua orang yang melawan Susano'o Sasuke satu persatu pun mengalami nasib yang sama. Bahkan desa Konoha yang Itachi cintai mengalami kerusakan parah, hancur lebur seperti kejadian Pain menyerang desa Konoha. Banyak korban shinobi yang mengalami luka parah. Dan lebih menyakitkan hati Itachi, Sasuke memperlihatkan perbuatan keji terhadap Naruto, di depan mata kepalanya sendiri.

"Brengsek kau Sasuke! Hentikan! Beraninya kau menodai Naruto dan menghancurkan desa yang kucintai. Ghokh " marah Itachi sambil muntah darah menahan sakit.

Sasuke membalas dengan meremehkan Itachi "Hentikan? Sudah terlambat. Lihat dan nikmatilah yang kusuguhkan ini." Sasuke meneruskan kegiatan melampiaskan hasratnya ke Naruto, dengan gairah seksual yang menggebu.

"Ahn Teme... Janganhn... HENTIKAN!.. Kenapa kau melakukan ini terhadapku?" teriak Naruto meronta-ronta, dengan sekuat tenaga. Dangan pandangan menyiratkan sakit hati dan benci yang mendalam. Namun tidak ada hasil, Sasuke mencengkeram Naruto dengan erat. Menjamah dan menikmati seluruh tubuh Naruto dengan brutal.

"Kenapa? Tanyakan saja kepada seseorang pembohong ulung yang melihat kegiatan panas kita. Ahn... nikmat..." lirik Sasuke ke Itachi, yang marah, meronta, dan berusaha lepas dari cengkraman Susano'o .

"Hentikan Sasuke! Hah.. haah.. Aniki bersalah, karena aniki telah berbohong kepadamu dan kepada kau Naruto. Uhuuk... uhugh... Kau salah mengira kalau aku tidak merasa bersalah, aku sungguh sangat menyesal. Ghoogh... Aniki sudah berusaha ingin menjelaskan kebenaran ke Naruto. Tapi tidak bisa..." Itachi berusaha keras menjelaskan ke Sasuke dan Naruto. Juga meronta agar lepas dari cengkraman Susano'o. Berharap penyiksaan Sasuke ke Naruto berhenti. Kemudian Sasuke meminta maaf ke Naruto, melamar, dan menikahi Naruto. Dan melakukan bulan madu selayaknya suami istri pada umumnya. Dan hidup bahagia. Tidak dengan keterpaksaan yang ia lihat ini. Juga desa Konoha tidak menjadi puing-puing bak diterjang angin tornado dan gempa bumi.

Sasuke mengganti gaya bercintanya dari posisi misionaris menjadi dogystyle. Mengabaikan penjelasan Itachi.

"Aniki sudah berusaha keras agar bisa bertemu Na- Naruto. Tapi Naruto... aakh.. tidak ingin ditemui oleh siapa pun. Hah..hah.. Karena Naruto ingin fokus belajar medis-nin dan ghokh... menjadi istri, ibu yang sempurna untuk salah satu dari kita yang terpilih. Bukankah seperti itu Naruto? Hah..hah... hahh..." dengan terengah-engah Itachi menjelaskannya. Dan meminta bantuan ke Naruto untuk memperkuat alasan, kenapa Itachi tidak bisa melakukan tanggungjawabnya. Berkata jujur ke Naruto kalau ia subur, dan jantan.

"Cih apapun alasannya sudah terlambat aniki. Naru aku akan keluar... hah.. hahh.. ahn... hamilah anak-anakku dan bahagilah dengan aniki!"

Croot...

Croot...

Sasuke melakukan hal keji tersebut sampai seharian penuh, diselingi jeda istirahat sejenak untuk makan, minum, tidur, mengisi tenaga untuk bercinta lagi dan lagi dengan Naruto.

Setelah Sasuke puas, Sasuke melanjutkan ke menu utama penyiksaan Itachi selain menghancurkan desa tercinta dan menodai Naruto. Iya akan bunuh diri di hadapan kedua orang yang dicintainya. Ini adalah hadiah Sasuke ke Itachi yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup oleh Itachi.

Sasuke mengucapkan salam perpisahan ke Naruto dan Itachi "Dobe gomen, aku memang teme sejati. Aniki berbahagialah! Nikmatilah semua hadiah yang kuberikan untukmu! Semoga ini akan menyadarkan mu aniki. Selamat tinggal" Sasuke mengakhiri dengan senyum kebahagiaan dan kesedihan yang mendalam. Dan membakar dirinya sendiri dengan ameterasu.

"SASUKE!... OTOUTO-KU... jangan tinggalkan aniki! HENTIKAN! Lepaskan!" Itachi meraung-raung, menangis darah melihat adik tersayangnya bunuh diri di depan mata kepalanya sendiri.

Susano'o yang mengikat Itachi sudah difungsikan oleh Sasuke akan menghilang setelah Sasuke tertelan oleh kematian.

Naruto yang hilang akal sehatnya pun menyusul Sasuke dengan memeluk Sasuke berselimutkan api ameterasu.

Naruto mengucapkan salam perpisahan ke Itachi "Aku dibenci semua orang… Setelah diakui, aku berubah menjadi perempuan. Kemudian aku berusaha menjadi perempuan sempurna, tapi menjadikan malapetaka. Malapetaka untukku, kau, Sasuke, MINNA, dan desa yang kucintai. Dan tidak ada yang tersisa untukku. Aku tidak ingin hidup seperti ini…. Itachi. Gomen... Itachi hiduplah bahagia." Mereka berdua pun hilang tak berbekas.

"TIDAK! JANGAN... SASUKE!... NARUTO!..."

Tsukuyomi end

Sasuke dalam menggunakan teknik ini memungkinkan dia untuk mengubah persepsi waktu dengan mudah di dalam genjutsu untuk membuat beberapa detik tampak seperti beberapa hari untuk menyiksa Itachi. Hal ini menyebabkan Itachi menderita trauma psikologis yang melumpuhkan Itachi untuk jangka waktu yang cukup lama.

Halusinasi penyiksaan bak kenyataan berputar, berulang-ulang untuk menyiksa Itachi. Sasuke ingin menyadarkan Itachi dan membongkar kebohongan Itachi ke semua orang yang menyaksikan pertunjukan yang telah dibuat Sasuke. Terutama untuk menyadarkan dan memberi tahu kebenaran ke Naruto. Itachi saat ini mudah sekali terkena tsukuyomi dari Sasuke karena Itachi sedang dalam keadaan down berat. Ruangan tersebut pun dipenuhi teriakan-teriakan memilukan, menyakitkan, kesedihan, penyesalan berasal dari Itachi yang disiksa Sasuke dengan tsukuyomi .

"Brengsek kau Sasuke! Hentikan! "

Aakh..

Semua orang menatap Itachi yang berteriak kesakitan. Kemudian berganti ke arah Sasuke.

"Itachi?... "

"Sasuke... sebenarnya apa yang telah kau lakukan kepada Itachi?" tanya Naruto khawatir.

Sebagian semua orang yang ada di situ menatap dengan rasa ingin tahu. Dan juga sebagian lagi, (Tsunade, Shizune, Neji) merasa prihatin kepada Itachi. Mereka tahu kebohongan Itachi sudah terbongkar. Dan Itachi mendapatkan amukan dari adik tersayang yang telah ia bohongi.

.

Bruukh...

Itachi terjatuh dari atas kursi.

Semua yang ada di situ ingin menolong Itachi, tapi tertahan dengan adanya Sasuke.

"Hn" translet 'Biarkan saja aniki bodoh tersiksa, jangan ikut campur!' sinis Sasuke memperingatkan.

Semua mengerti, peringatan menusuk dari Sasuke. Mereka hanya melihat Itachi tanpa bisa menolong Itachi. Naruto bertanya "Tapii... Nande?"

"Hentikan Sasuke! Hah.. haah.."

"Aniki bersalah, karena aniki telah berbohong kepadamu dan kepada kau Naruto."

Tsunade, Shizune, semua calon suami, kedua orangtua Naruto memperhatikan dengan seksama, secara bergantian ke arah Itachi, Sasuke, Naruto.

Naruto merasa heran dengan pengakuan tiba-tiba Itachi, yang merasa putus asa dan penuh derita.

Uhuuk... uhugh...

"Kau salah mengira kalau aku tidak merasa bersalah, aku sungguh sangat menyesal."

"Naruto dengarlah si pembohong ulung ini bicara! " perintah Sasuke tidak ingin dibantah.

Ghoogh... Ghoogh...

"Anikii sudah berusaha ingin menjelaskan kebenaran ke Naruto. Tapi tidak bisa..."

Naruto gusar dan tidak sabaran "Sebenarnya, apa yang terjadi Sasuke? Katakanlah sesuatu! "

"Kebenaran apa yang dimaksud Itachi? ," tanya Naruto menatap ke Sasuke penasaran dan khawatir dengan kondisi Itachi yang tersiksa.

"Itachi bodoh ini... 'SUBUR' ..." ucap Sasuke dengan nada kesal penuh amarah, tertuju ke Itachi.

"Jadi apa keputusan-Mu Naruto? " sambil bersikap dada, tidak sabaran.

"Maks..."

"Tanyakan saja kebenaran, sama beberapa orang yang bersengkongkol dengan si pembohong ini. Cepatlah jelaskan! " pertanyaan atau secara tidak langsung perintah tegas Sasuke ke Tsunade dan Shizune.

"SASUKE!... OTOUTO-KU... jangan tinggalkan aniki! HENTIKAN! Lepaskan!"

Shizune tergagap menjawab pertanyaan atau perintah Sasuke "A.. no.. et... eto... "

Tsunade menghentikan ucapan Shizune tanpa satu katapun, hanya dengan gestur memegang pundak kanan Shizune. ' Biar aku saja Shizune'

Dengan lantang Tsunade menjelaskan ke Sasuke dan Naruto alasan kenapa Tsunade dan Shizune membantu Itachi untuk menyembunyikan kesuburannya. "Itachi sangat berjasa bagi desa. Suka atau tidak suka, terpaksa atau tidak. Aku mengabulkan permintaannya... Bukan... Tapi permohonannya."

"Permohonan? " tanya Naruto tidak yakin. Semua pertanyaan hanya berputar-putar di kepala Naruto.

Jadi selama ini dia dibohongi oleh Itachi?

Selama ini Itachi ingin membahagiakan adiknya dengan mengorbankan apa pun yang Itachi miliki?

Terus cinta Itachi untuknya selama ini?

Sikap Itachi kepadanya selama ini?

Bohong atau tidak?

"TIDAK!... JANGAN!... SASUKE!... NARUTO!..."

" Jadi. Aku? Atau si pembohong Itachi?" tuntut Sasuke ke Naruto.

Itachi tersadar dari Tsukuyomi. Itachi sadar dengan tampilan kusut, acak-acakan, super lelah, disertai airmata darah yang mengalir dari mata kanannya."Gomen… hah.. hah.. akkhu, bihsa menjelaskhan… hah.. shemuanya"

"HENTIKAN !" teriak Naruto melepaskan semua emosinya.

Semua orang tercengang, kecuali Sasuke dan Itachi.

Naruto melihat Sasuke dan Itachi bergantian."Aku akan memutuskan dengan siapa aku menikah. Setelah mendengar alasan dari kalian masing-masing (Itachi dan Sasuke). Aku akan menemui kalian satu persatu. Juga ketika semua emosimu tenang Sasuke dan kau diobati Itachi."

"GOMEN-NE…. MINNA-san…. Aku undur diri untuk menenangkan pikiran dan perasaanku. ARIGATOU MINNA… " Pamit Naruto ke semua orang yang ada di ruang Hokage.

Pofh…

Tanpa kata Sasuke juga pergi, untuk menenangkan diri dari kemarahan terhadap Itachi.

Pofh…

Semua bubar dan Itachi di bawa ke RS oleh Tsunade dan Shizune untuk diobati.

Chapter 16 end 10 Oktober 2017

Gak janji 3 bulan lagi update chapter 17. 'diusahakan'

Gak nyangka tidak terasa udah 12 bulan gak update. Maklum urusan semester akhir, ngelamar2 kerja, keasyikan kerja bwt berjuang ngumpulin uang sedikit demi sedikit untuk beli laptop. Laptop yg lama udah ke laut, udah hilang bentuknya.

Terimakasih MINNA yang udah setia, menunggu, kasih semangat bwt Q :-)