NEW GREAT RED

Disclaimer : Naruto & High School DxD, bukan punya saya

Pair : Naruto x …!

"Serangan", 'Batin / dalam hati', Informasi

" Effect Suara / Suara Keras "

. .

- - - - x x x - - - -

.

Naruto saat ini tertidur lebih tepatnya pura – pura tidur, baginya dunia manusia yang sekarang terasa aneh seperti saat tadi dimulai pertama masuk sekolah di hari keduanya, saat baru masuk gerbang SMA Kuoh banyak sekali siswi yang meliriknya dengan wajah yang rata – rata memerah, tidak lupa juga bisikan – bisikan siswi tersebut dengan temannya, di benaknya yang terlintas cuma 1 kata 'merepotkan', naruto tidak ambil pusing atas kelakuan para siswi tersebut saat ini ia lebih fokus tentang evil pieces yang baru kemarin dimilikinya, yahh sekarang naruto memiliki 1 set evil pieces pemberian kekasihnya

Flashback

Tanpa mengetuk pintu yang ada di depannya, naruto langsung masuk ke rumah tersebut dan duduk di sopa "Tadaima", munculah serafall dari salah 1 kamar disana meski berjalan tertatih – tatih kemudian duduk di sebelah naruto dan langsung merangsek ke pelukan kekasihnya tersebut

"Okaeri Naru-kun, kenapa telat pulang"

"Tidak apa – apa tadi ada sedikit halangan, Hei kau kenapa hime berjalan seperti itu?" kekehan naruto, kebiasaan naruto yang iseng memang tidak pernah lepas

"Mou Naru-kun ini kan gara – gara ulah mu" dengan sedikit memajukan bibirnya, menggembungkan kedua pipinya, melihat ekspresi kekasihnya tak pelak naruto pun mengecup sekilas bibir yang menggoda itu

"Kok menyalahkan aku sih, ngomong – ngomong apa yang sedang kau bawa itu hime?" naruto berhenti menggoda dan melihat apa yang sedang di bawa kekasihnya itu benda yang tidak di ketahuinya

"Ini lho evil pieces yang kuceritakan, ini untukmu Naru-kun" jawabnya

"Untukku? Bukannya katamu evil pieces hanya boleh dimiliki Iblis kelas atas itu juga tidak semua iblis kelas atas bisa memilikinya"

"Kau lupa kalau aku ini seorang Maou dan yang membut itu juga salah 1 Maou Naru-kun, aku juga sedikit kesulitan membujuk Ajuka" Serafall menjawab

'Padahal waktu itu aku hanya sekedar bercanda ingin memiliki Peerage,' batin naruto, Naruto pun mengeratkan pelukan pada kekasihnya itu, baginya Serafall bukan hanya baik bahkan terlampau baik, cantik, tingkahnya menggemaskan, naruto merasa benar – benar beruntung memilikinya. Naruto pun bercakap – cakap dengan kekasihnya itu menceritakan kejadian yang di alaminya hari itu, dimulai dari pertemuannya dengan Sona sampai urusan yang menyebabknnya terlambat pulang sebelum kekasihnya itu kembali lagi ke dunia bawah, serafall hanya terkikik gelli mendengar yang di alami naruto dan menyarankannya lebih berhati – hati

Flashback end

Naruto membuka sebelah matanya "Sebegitu tampannya aku ya sampai kau terus memandang dan mengelus wajahku Akeno-chan"

Akeno pun sedikit tersentak saat mendengar naruto berbicara, semburat merah pun mulai menghiasi wajahnya karena ketahuan apa yang dilakukannya "Ara – ara kejam sekali, meski begitu aku akan terus menunggumu Naruto-kun,.. fufuuffuufuffuu" jawab Akeno

Naruto hanya bisa mendesah, jam pelajaran sudah berakhir berpuluh – puluh menit yang lalu, di kelas tersebut hanya ada naruto yang sejak tadi berpura – pura tidur lebih tepatnya menghindari dan menunggu kepergian 2 sahabat wanita sekelasnya, 2 wanita yang menjadi primadona sekolah ini, Rias Gremory dan teman sebangkunya yang sejak tadi senantiasa menunggunya yang terus menerus memandang wajahnya. Setelah sekian lama menunggu ternyata cara ini tidak berhasil kepada gadis sebngkunya itu, yang ada malah naruto yang jengkel sendiri "Jadi ada apa kau menungguku hime, apa kau tidak pulang bersama pacar mu" jawab naruto yang mulai merangkul Akeno mencoba lebih menggodanya.

Diperlakukan seperti itu, tak urung wajah Akeno tanpa memereah dan memalingkannya menghindari tatapan naruto karena malu "Se sebenarnya buchou mengundangmu dan menunggumu di Klub peneletian ilmu gaib, la. . la gi pppula aku belum punya pacar" tutur Akenodengan suaranya yang memelan bahkan terkesn menggumam, namun masih terdengar jelas oleh naruto

Mendengar jawaban Akeno, naruto pun semakin gencar menggodanya sebenarnya Naruto sudah melihat gelagat bahwa Akeno entah disadarinya atau tidak ia sadari sudah memperlihatkan ketertarikannya padanya sejak kemarin pagi , ia lebih erat merangkulnya dan mendekatkan bibirnya pada telinga Akeno dan sedikit menjilatnya "Begitu kah, kalau begitu mulai sekarang kau menjadi pacarku! Lagipula, aku iblis sama sepertimu" bisik Naruto

"Angghhh. . . " tanpa sadar Akeno memejamkan matanya dan melenguh saat merasakan jilatan serta suara naruto terdengar begitu seksi, tanpa disadarinya iamengangguk perlahan menerima, saat otaknya baru memproses apa yang dikatakan Naruto dan apa yang barusan ia lakukan, pipinya yang sudah merona merah pun perlahan menjalari kebagian wajah lainnya, benar – benar terasa panas. Dia pun langsung terdiam mematung

Akeno pov

Astaga, aku benar – benar tidak kuat menahan perlakuan Naruto-kun, jantung ku benar – benar berpacu sangat cepat. Apa benar barusan naruto mengklaimku menjadi kekasihnya, atau semua ini hanya candaanya saja.

Aku tidak perduli mau dia bercanda atau sekedar mempermainkanku, aku sudah benar – benar jatuh hati padanya. Lagipula Naruto-kun juga iblis, aku masih pu . .

'Ekh, Iblis?'

'Jadi naruto-kun juga Iblis?'

'Astaga, jadi Naruto-kun Iblis! Padahal aku tidak dapat merasakan aura Iblisnya bahkan terlihat seperti manusia, apa dia Iblis tingkat atas? Apa Naruto-kun juga punya wanita lain, Iblis laki – laki kan tidak ada larangannya mau berapa pasangan pun terlebih walaupun naruto mesum tak di pungkiri bahwa naruto sangat tampan. Apa jangan – jangan Naruto- serius barusan?'

'Aku tidak peduli dia mau Iblis apa kek, mau punya pasangan berapa juga asal adil saja. Demi para malaikat jatuh, demi para leluhur Iblis aku benar – benar jatuh cinta padanya, dan dia akan menjadi pasanganku'

'Maaf buchou, aku sudah melangkah jauh mendekati Naruto-kun, fufufufuu' Akeno hanya termangu membatin

Akeno pov end

Akeno terus melamun memikirkan hal tersebut, detak jantungnya yang seolah – olah sudah melakukan lari marathon. Naruto yang melihat kelakuan gadisnya ini, rasa kesal yang tadi menghinggapinya pun seperti hilang di bawa angin "Jadi kapan kau mengantarku kesana, atau kita akan terus disini . .sayanghh" bisik naruto kemudian dan mencium pipi Akeno

Akeno pun kembali tersadar dari dunianya saat merasakan sesuatu yang kenyal dan sedikit basah menghinggapi pipinya, merundukan kepalanya, malu "A.. Ayo.., kku tunjukan jjalannya Na . ru-kun"

Naruto lekas melepaskan kecupannya, dan mereka pun pergi dari sana menuju ruang klub penelitian ilmu gaib, mereka berjalan beriringan tanpa melepaskan rangkulannya.

. . .

. . .

Saat Akeno membuka pintu ruangan di depannya terlihat beberapa orang yang sedang berbincang, duduk di sopa yang langsung melihat kea rah mereka berdua

"Naruto / Naruto-kun / Duren Hentai / ….?!" Ucap mereka yang berada disana melihat siapa yang datang, bagi mereka yang tidak tahu naruto hanya menatap bingung terlebih datang sambil merangkul yang kategorinya Iblis yang sadistic sedang berwajah yang terlihat masih merona, para wanita disana juga banyak yang terpesona melihat naruto 'jadi ini murid baru yang datang itu, begitu tampan. Tapi apa yang dilakukan disini'. Berbagai tatapan di tujukan kepadanya, ada yang menatapnya kesal, kagum, terpesona, bingung, bahkan ada yang cemburu a,k,a Rias dan Issei

"KKau, bukankah kau orang yang menolongku semalam, kau yang menangkap Light Spear itu kan? Dann HEI APA YANG KAU LAKUKAN, LEPASKAN TANGANMU ITU BRENGSEKK" ucap pemuda yang diketahui bernama Issei yang berada disana yang tiba – tiba berdiri dan berbicara di akhiri bentakan pada akhir perkataanya melihat pemuda yang menolongnya sedang memeluk salah satu pujaanya.

'Menangkap Light Spear? Siapa dia sebenarnya' batin mereka terkejut , bahkan beberapa orang melihat peristiwa semalam pun ikut terkejut mendengar ucapan Issei

Tanpa menjawabnya, mereka berdua Naruto melirik Issei, namun menghiraukan pertanyaanya dan langsung menuju kursi sopa yang kosong mungkin disediakan untuknya.

Akeno pun pergi sebentar untuk naruto sedangkan selama ia pergi naruto melhat terkagum – kagum melihat tempat dimana sekarang ia berada 'gila, ruangan klub apanya ini sih terlihat seperti mansion saja' dilanjutkan menatap orang – orang yang berada disana, hanya beberapa orang yang dikenalnya, didepannya naruto sudah tahu dengan jelas, Rias Gremory salah satu Iblis dari keluarga Gremory dan teman merupakan teman sekelasnya, di sebelah kanannya Xenovia dan kirinya gadis loly berambut putih, lalu di sopa kirinya orang yang diselamatkanya semalam a.k.a Issei, lalu seorang pemuda dan wanita serta di sopa kanannya ada Sona Sitri menatapnya kesal yang menjadi Ketua Osis sekaligus adik dari kekasihnya serta di belakangnya beberapa orang yang menurut naruto adalah budak akhirnya kekasihnya datang membawa minuman, kemudian duduk di sisinya.

Rias pun mulai membuka suara "Jadi siapa kau ini sebenarnya?"

"Aku?!" jawab Naruto polos, "Naruto Nikuya" lanjutnya sambil tersenyum, memperlihatkan gigi putihnya

"Apa sebenarnya kau ini" Rias pun malah kesal

"Aku hampir mirip sama dia" jawab naruto sambil menunjuk Issei "Aku dari keluarga Nikuya dan juga kadar mesum ku tidak separah dia", urat – urat pun muncul di kening Issei, terlihat juga Rias yang sepertinya kehabisan akal. Akeno yang melihatnya hanya terkikik geli melihat semua itu

"Astaga kau ini, aku tidak bertanya keluarga ku it. .. ."

"Nikuya, salah 1 keluarga Iblis yang termasuk kedalam golongan iblis kelas bawah atau penduduk iblis biasa, tidak memiliki memiliki kemampuan khusus bertarung namun memiliki kemampuan menyamarkan diri dan mengecoh lawan. Jika terlibat pertarungan, mereka lebih sering menggunakan kemampuannya untuk pergi dari pertarungan tersebut, namun jika terpaksa harus bertarung mereka akan menjadi sosok yang lumayan mengerikan karena kemampuannya tersebut. Bahkan karena kebrutalan dan kesadisan mereka dalam membunuh sesuai dengan nama mereka, Nikuya yang artinya pembantai. Yahh banyak keluarga kebangsawanan mengagumi sosok mereka, karena meskipun mereka iblis yang lemah namun pandai dalam menutupinya. Dikatakan keluarga Nikuya juga sudah punah saat perang Great War" ucapan Sona memotong perkataan Rias

Semua orang pun melihat kearah Sona, 'jadi dia juga iblis' batin mereka setelah mendengarkan penjelasan panjang lebarnya, mereka terdiam sejenak. Akeno pun merasakan rangkulan tangan kanan Naruto mencoba lebih mendekatkan dirinya, mencoba sedikit menenangkan Naruto berjaga kalau ia sedih mendengar hal tersebut.

"WOW, pengetahuan mu benar – benar menakutkan. Sitri benar – benar seperti perpustakaan berjalan saja, tak ku sangka kau sepintar itu Chibi-chan, benar – benar mirip kakak mu Sera-chan" ucap Naruto mencoba mencairkan suasana, dan hasilnya

"Kau mengenal kakak ku?! Dan apaan kau masih memanggilku dengan kata itu, DUREN HENTAI"

Mereka benar – benar terkejut akan ucapan Naruto, sepertinya ada hubungan antara dia dan Sona terlebih nama panggilannya itu mereka semua pun sedikit menahan tawa melihat seorang Sona Sitri yang biasanya terlihat datar bisa terpancing emosinya, dan juga memanggil nama seorang Maou dengan nama kecilnya bahkan menambahkan embel – embel –chan segala.

Dan mereka semua pun kembali menatap naruto, seperti menunggu jawaban. Namun Issei melihat apa yang dilakukan naruto amarah yang di tahannya meledak begitu saja

"Hei apaan yang kau lakukan, LEPASKAN TANGANMU ITU" bentak Issei melihat Naruto merangkul Akeno bahkan menaruh kepala Akeno di pundaknya, Akeno yang menjadi salah satu incaran haremnya kelak dirangkul Naruto begitu mesra

Melihat hal itu, otak jail Naruto seolah – olah kembali. Naruto sangat hoby sekali ketika menjahili seseorang dan kini Issei pun menjadi korbannya,

"Hahh, apa maksud mu bocah Naga mesum?" jawab Naruto, yang kemudian melihat Akeno yang berada dirangkulan tangan kanannya. Dan dengan tangan yang merangkulnya itu naruto memegang payudara kanan Akeno dan meremas - remasnya

"Akkhhhh . . . Na ..ru . . khun . . Angghhh " Akeno pun mendesah dengan pipi yang bersemu merah begitu merasakan remasan di dadanya itu

"KK. KA…!" sebelum Issei menyelesaikan ucapannya sambil tangannya menunjuk Naruto, terlihat wajah Issei begitu merah padam

"Atau yang seperti ini" Naruto kembali melihat Akeno yang mendesah, bibirnya yang terbuka dengan kepala sedikit mendongak ke atas yang sedang berada di bahunya itu di hiasai tatap sayu tak lupa rona merah di pipinya pun langsung mencium dan memasukan lidahnya kedalam mulut Akeno

Merasakan sensasi yang diberikan kekasihnya itu, Akeno yang otaknya sudah tidak berpikir jernih itu langsung merangkulkan tangannya keleher naruto, membalas ciuman kekasihnya itu dan membiarkannya mengobrak abrik isi mulutnya. Naruto yang melihat bahwa di belakang Akeno masih ada tempat yang kosong, melepaskan rangkulannya dan mendorong tubuh Akeno tanpa melepaskan pagutannya sehingga posisi Akeno terlentang dengan kaki yang pun mengangkangi dan menduduki kekasihnya, menggunakan lutut kaki kanannya yang berada di sopa dan kaki kirinya kebawah menginjak lantai serta menggunakan kedua telapak tangannya kembali meremas – remas merasakan kenyal dan lembutnya payudara kekasihnya itu.

"Angghh . . Angghhh . . . - -!" Akeno mengerang – ngerang tertahan merasakan kenikmatan tersebut, matanya yang sayu pun mulai menutup secara perlahan dan dengan sebelah tangannya ia memegang kepala naruto untuk memperdalam ciumannya dengan sedikit memainkan rambut kekasihnya , adu lidah pun tak terelakan lagi sepsang kekasih itu berciuman dengan ganasnya dan mencoba saling mendominasi satu sama lain.

"Anngghh, . .akh . . Angghhhh . . guhh . . !"

Issei ternganga, mulutnya terbuka matanya melotot wajahnya yang merah padam seperti ada asap yang keluar, sejenak terdiam melihat apa yang ada di depannya. Setelah sadar apa yang dilihatnya, ia mendekati naruto berniat menghentikan senpainya itu, karena emosinya ia tidak menyadari bahwa ia mengeluarkan Sacred Gearnya "[Boost]" [Boost]"

Naruto mengetahui hal itu membiarkan saja, pada saat Issei sudah hampir dekat dengan dirinya, menggunakan sebelah kaki kirinya yang berada dilantai untuk menginjak sebelah kaki Issei. Gara – gara itu, Issei pun hampir jatuh menimpanya dan dengan tangan kirinya yang juga sedang meremas dada Akeno, sejenak melepaskan dada kekasihnya itu dan menghalau jatuhnya Issei yang hampir menimpa berdua dan membuat Issei berada di atas mereka sesaat sebelum sedikit terlempar

"Brukk, brakkkk" "Ittaii . . . " rintih Issei menghantam sebuah lemari

Gadis loly yang sejak tadi duduk bersama Rias, a.k.a Koneko meloncat ke meja di depannya dan mendekati Naruto yang ada di depannya juga mencoba menghentikan. Mendengar atau melihat Issei yang mesum saja sudah membuatnya muak baginya itu menjijikan, dan ini yang ada di depannya secara live adegan hot yang sangat – sangat menjijikan terlebih melihat seorang pemuda yang baru di kenalnya sedang mencumbu salah 1 senpai yang di hormatinya. Naruto sedikit melirik gadis loly yang berada di atas meja di pinggirnya itu terus saja melayani gairah kekasihnya, 'Bullets' Batin Naruto. Dan saat akan memukul tangan kiri Naruto yang terayun kepadanya, secara ajaib Koneko menghilang sejenak meski tidak mencapai 1 detik pun dan langsung berada di kanan Naruto dengan terlempar sedikit cepat namun karena kaget ia tidak bisa berdiri dengan sempurna dan akhirnya sedikit terdorong maju dan menubruk tembok "BRUGGHHHH" tembok yang tidak bersalah pun menjdi retak saat terkena pukulan si gadis loly.

'Bagaimana bisa? Apa yang barusan terjadi' batin Mereka yang ada disana terkejut melihat pukulan koneko melewati pemuda di depannya ini, sedangkan Akeno karena begitu memabukannya sensasi yang di berikan kekasihnya itu tidak tahu bahwa barusan kedua kouhainya itu berniat memukul kekasihnya dan Naruto pun kembali meremas dada Akeno yang menganggur dan memanjakan birahi kekasihnya.

Dan tak lama kemudian Naruto lagi – lagi kembali menjahili Issei yang emosinya mudah terpancing itu,

"AAKhh . . .Akhhh !"desahan Akeno pun terdengar saatnaruto melepaskan pagutannya, benang saliva pun terpaut antara bibir naruto dan Akeno meski begitu tidak melepaskan remasan di kedua dada gadis itu. Naruto melirik Issei dan tersenyenyum mengejek

[Boost] "Beraninya KAU ..!" Issei kembali beranjak dan semakin tersulut emosinya

"Sedang apa disana kau Issei – chan?" ledek naruto

"Aku bilang berhenti, Issei Koneko cepat kembali ke kursi kalian dan kau Naruto, berhentilah menyulut emosi Issei" desis seorang perempuan berambut merah, aura yang di keluarkannya begitu mengerikan dan menyesakan a.k.a Rias

Issei dan Koneko pun kembali ke tempat duduk mereka dan saat naruto mengendurkan remasannya hendak berhenti, secara tiba – tiba kedua tangan kekasihnya memaksa kembali kedua tangannya untuk meremas dadanya bahkan terlihat meminta mencengkramnya dengan kencang.

Naruto tidak menyangka bahwa hasrat kekasih itu benar – benar terpancing 'jangan – jangan Akeno terdiam dan banyak melamun sejak tadi memang menahan hasratnya yang sudah naik?' batin naruto seolah bertanya kepada dirinya sendiri

"Nharu-kunh . . Se..Sedikith. .akhh . . ." Akeno terlihat begitu gelisah, seperti menahan sesuatu. Naruto pun kembali meremas kedua dada kekasihnya itu yang terasa mengeras itu semakin kencang

"AKhh, akh . .ahh Na . . Nha rhu Oohh Nha ru-kunh"

"Naru ..Nha akuhh ke-kelu . . . Nha . . . AAKKHHHH. . !"Teriakan Akeno yang pun menggema dengan indahnya saat mencapai orgasme, tubuhnya yang menggelinjang sedikit mengejang mengantarkannya saat orgasme barusan, mulutnya yang terbuka dengan saliva yang mengalir ke pipinya, nafas yang masih tersengal – sengal, pemandangan yang begitu menggoda kaum laki - laki.

Melihat adegan live yang dilakukan sepasang kekasih tersebut, tak urung membuat wajah mereka benar – benar terasa terbakar, wajah mereka ikut memerah layaknya kepiting rebus 'Pria tampan ini, kemesumannya diatas Issei dan wajib diwaspadai' batin mereka minus Issei. Naruto membantu kekasihnya yang masih terkulai lemas dan masih kadang mengejang itu kembali duduk ke posisi semula dan merangkulnya lagi sambil membersihkan saliva di sekitar mulutnya dan mulut kekasihnya yang masih sedikit terbuka disertai nafas yang tersengal - sengal akibat orgasme yang di alaminya

"Sudahlah Issei, kau tidak akan menang bersaing dengan Naruto-san memperebutkan Akeno-senpai" ucap kiba, pria di sebelah Issei

"Diam kau pria cantik, Akeno itu calon har .."

"Jadi teknik apa yang barusan kau lakukan sehingga Koneko bisa menembus kalian dan bagaimana kau bisa lepas dari serangan malaikat jatuh kemarin" ucapan Rias memotong perkataan Issei, aura yang dikeluarkan Rias masih saja menakutkan

"oOo, itu salah satu teknikku namanya Bullets. Sebenarnya si bambina sama sekali tidak menembusku kok, aku tidak memili.. . Adu . . duhh u udah hime" perkataan naruto terpotong gara – gara gadis yang dirangkulnya tiba – tiba membenamkan kepalanya ke dada bidang naruto sambil terus mencubit pinggangnya

"Na-Naru no ecchi i . . " gumam Akeno kemudian

Namun gumaman Akeno bahkan hampir terdengar oleh mereka semua yang ada disana karena jarak mereka yang berdekatan, tak elak membuat mereka heran akan panggilan Akeno terhadap laki – laki ini dan ada juga yang iri, Salah 1 nya Issei

"Bullets hampir mirip dengan kalian saat menggunakan portal kok, dan kau Sekiryutei mesum berhenti mengklaim gadis sebagai calon harem mu atau kau merasakan penderitaan yang lebih menyakitkan dari istirahat tadi" dengan polosnya dan tersenyum ala malaikat

'Sialan jadi orang ini yang membuatku ketahuan mengintip sehingga di bully siswi kendo' batin Issei dengan wajah pucat

Menghiraukan mereka semua yang masih terdiam Naruto pun merogoh tasnya dan mengepalkan tangannya, entah apa yang sedang dia pegang "dan untuk yang kemarin itu kan sudah kuberi tahu, Doppleganger dan lihat apa yang akan kukeluarkan ini"

"Trakk trakk trak" Mereka semua yang ada disana melihat benda apa yang dijatuhkan naruto pada meja yang ada di depan mereka 'tutup pulpen, apa hubunganya yang dia alami dengan tutup pulpen?' batin mereka bingung dan terasa di permainkan juga olehnya

"Jangan bercanda brengs …" Issei ingin sekali membentak pria yang menjengkelkan itu tak sanggup melanjutkan kata – katanya dengan mulut yang terbuka syok, dan mereka juga semua terkaget – kaget saat melihat dimana Naruto berada, kursi sopa itu sudah kosong, ya Naruto dan Akeno menghilang.

"Ba-ba bagaimana bisa?" "apa yang sedang terjadi..?!" Mereka pun hanya bisa saling memandang 1 sama lain mencari tahu kali saja ada yang mengetahui, mereka benar – benar dibuat bingung padahal jatuhnya tutup pulpen tersebut hanya beberapa detik namun orang yang menjatuhkan sudah menghilang entah kemana

"Doppleganger, mungkin itu nama teknik. Seperti yang di ucapkan semalam sebelum dia pergi, bukannya semalam Buchou juga melihatnya" tutur kiba mencoba membuka suara

Mereka semua disana menatap kiba dan Rias bergantian meminta penjelasan lebih, akhirnya mereka yang semalam melihat aksi naruto mencoba menjelaskan apa yang mereka lihat dari awal melihat aksi sampai mereka berpisah. Bahkan beberapa orang disana ada yang wajahnya tambah pucat setelah medengarkan, ya mereka benar – benar bingung 'Apa benar kemampuan seperti itu bukan dari 72 pilar' 'kemampuan yang mengerikan' 'mengagumkan' 'Hiks, Akeno dibawa kabur'

. . .

. . .

"Kring.. Kring.. Kring.." Jam weker pun itu berhenti berbunyi saat sebelah tangan Akeno menghentikan nada Alarm jam tersebut, jam sudah menunjukan pukul 11 malam. Gadis itu bangun secara perlahan agar tidak mengganggu tidur kekasihnya yang sedang memeluknya tersebut, ia mengambil selembar tisu basah untuk membersihkan cairan yang telah mengering pada paha serta selangkangannya dan segera membenarkan hotpantsyang sangat pendek yang telah melorot sampai lututnya dan merapikan tanktop yang dipakainya berantakan, ia pun mengambil baju dari lemari dan bercermin pada kaca yang terdapat pada pintu lemari tersebut terlihat pantulan dirinya memakai tanktop dan hotpantsyang sangat pendek lebih dari 15cm di atas lututnya yangberwarna hitam senada dengan bra yang ia pakai kontras dengan kulit mulusnya yang berwarna putih dan dapat dia lihat dengan jelas beberapa kissmark yang menghiasi leher, bahu dan dada atasnya dan segera melanjutkan memakai pakaian

Akeno kembali ke kasur, dilihatnya tubuh kekar kekasihnya yang terbuka setengah toples sedang tidur tanpa memakai baju, bibirnya yang menggoda, otot perut yang six pack bahkan dirinya tidak mengira kekasihnya memiliki tubuh seperti itu, tak lupa otot bisep tangannya yang terlihat kokoh. Tanpa sadar mengusap kissmark yang ada pada lehernya mengingat kembali sedikit permainan yang telah dirinya dan kekasihnya lakukan sebelum mereka tadi terlelap tidur, mengingat hal tersebut dirinya hanya tersenyum simpul, perlahan pipi Akeno terasa memanas dan rona merah pun tak dapat terelakan dan ia pun segera menggelengkan kepalanya sebelum berpikir yang lebih parah. Kemudian ia menyelimuti tubuh kekasihnya itu sampai leher seolah takut dan tidak rela bila ada perempuan lain yang melihat pemandangan indah itu lalu mengecup perlahan bibir kekasihnya "Ara – ara, menggoda sekali kekasihku ini, Lain kali bukan hanya jarimu saja yang memanjakan kewanitaanku Naru-kun, aku akan menunggu saat dimana merasakan bagaimana kejantanan mu menerobos keperawanan serta memanjakan diriku seutuhnya, Naru-kun. Fufufufufu" gumam Akeno sedikit tersenyum sadis sebelum ia pergi menemui kelompok Iblisnya

Mengetahui kekasihnya sudah pergi, perlahan mata Naruto terbuka memperlihatkan iris birunya, ia hanya mendesah pasrah saat mendengar gumaman Akeno, meski tingkahnya seperti wanita penggoda dia bukan hanya masih perawan bahkan dirinya belum pernah bermasturbasi, tidak terbayang betapa sempit dan sensitifnya kewanitaan kekasihnya

. . .

Flashback

Setelah matahari terbenam, mereka berdua memainkan adegn panas kembali seperti yang dilakukan di ruang klub penelitian gaib tentunya tanpa ada yang menonton mereka, saat pertama kali Naruto memegang dan mencoba memasukan jari tengahnya ke lubang kewanitaan kekasihnya, dirinya terkejut betapa sempitnya lubang tersebutdan saat menusukan jarinya lebih dalamia dapat merasakan adanya selaput dara yang menghentikan laju jarinya dan Naruto pun tersadar bahwa kekasihnya itu masih perawan, berbeda dengan Serafall bahkan Akeno tidak pernah bermasturbasi sehingga lubang benar – benar belum terbiasa akan benda yang masuk ke lubangnya itu. Mengetahui akan adanya misi yang akan dilakukan kelompok kekasihnya saat larut malam, dirinya pun tidak tega jika merenggut keperawanan kekasihnya yang dapat membuatnya susah bergerak nanti sehingga ia memuaskan Akeno sebatas pitting.

Flasback end

. . .

Naruto pun juga mulai menghilang dengan portal sihirnya.

- - - x - - - x - - -

Setelah ke 7 orang kelompok Gremory berkumpul, Rias, Akeno, Kiba, Issei, Koneko di tambah 2 budak barunya yaitu Irina dan Xenovia, setidaknya dalam seminggu 1 sampai 4x mereka melakukan misi rutin yaitu membasmi Iblis liar, Iblis yang telah berkhianat kepada pemimpinnya. Mereka bertujuh pun langsung pergi menuju tempat yang sudah menjadi target mereka di pimpin oleh Buchou kelompok tersebut a.k.a Rias Gremory

Saat mereka hampir sampai menuju sekumpulan bangunan kosong yang menjadi target mereka adanya Iblis liar disana mereka dikejutkan akan teriakan – teriakan Iblis yang memilukan dan suara ledakan seperti adanya pertarungan.

"Buchou, sepertinya ada pemburu lain yang sedang bertarung dengan target kita" ucap Kiba

"Sebaiknya kita juga berhati - hati, aku merasakan adanya firasat buruk" jawab Rias

"Apa mungkin mereka ini yang juga yang sudah beberapa kali mendahului menghabisi target kita?" Ungkap Akeno penasaran

"Semoga saja, jadi kita bisa pulang cepat tanpa membuang tenaga" Issei pun menimpali

Sementara mereka hanya menghela napas mendengar ucapan salah 1 anggotanya ini, padahal musuh atau bukan setidaknya mereka harus mengetahui tentang daerah yang menjadi kawasannya

"Sebaiknya kita cepat – cep…." Ajak Rias namun di kejutkan adanya bangunan beberapa lantai yang runtuh tidak jauh dari mereka terlebih ada beberapa Iblis yang mencoba berlari menjauh dan teriakan kesakitan beberapa iblis yang kesakitan bersumber dari bangunan yang rubuh tersebut

"Tunggu sebentar, jangan maju terlbih dahulu, Kita tidak tahu ada apa yang sedang terjadi disana dan persiapkan diri kalian" perintah Rias

[Issei sepertinya aku pernah merasakan aura ini, meskipun yang di pancarkannya terlihat kecil aku merasakan bahaya]

'Apa kau mengenalinya Ddraig?' batin Issei menjawab Naga yang berada di sacred Gearnya

[Entahlah tetapi sepertinya aku pernah bertemu]

'Mungkin hanya perasaan mu saja, lagipula auranya tidak terlalu kuat'

[Jangan pernah menilai lawan dari kuat atau tidaknya aura, bodohh]

'Berhenti mengataiku bodoh, dasar bodoh'

Menghiraukan ejekan dari Naga di Sacred Gear tangannya, Issei kembali pada bangunan yang rubuh. Jeritan – jeritan Iblis di depannya mulai menghilang sedikit demi sedikit begitu juga asap yang menghalangi pandangan mereka meski begitu masih ada beberapa Iblis yang berlarian darisana

"Apa tidak sebaiknya kita juga menghabisi iblis yang berlarian tersebut" Kiba memulai pembicaraan lagi

"Kau tidak sabaran Kiba, .fufufufuu"

"Aura dari bangunan itu juga sepertinya tidak terlalu kuat Akeno-senpai" ucap Koneko

Dari reruntuhan tersebut perlahan muncul sosok ke merah – merahan dari arah pinggir. Terlihat rambutnya yang sepunggung (Gaya rambut madara) berwarna merah, tubuhnya yang berotot namun ada perban yang melilit tubuhnya yang berwarna aga kemerah - merahan dari perut sampai pertengahan antara perut dan leher (Zabuza, minus tanpa lilitan di wajah), dan adanya sayap di punggungnya , melihat bagaimana sosok tersebut sedang menangkap Iblis satu persatu kemudian menggigit lehernya seperti vampire yang sedang menghisap darah

Mereka syok melihat bagaimana dengan brutalnya sosok tersebut dalam membunuh Iblis liar

"Makhluk apaan itu, aku belum pernah melihatnya? Dan caranya itu . . . !" Tanya rias seperti kepada dirinya sendiri

"Terlihat seperti seorang vampir. Namun bagusan bentuk tubuh Naru-kun walau sama – sama berotot six pack, terlebih gigitannya yang membuat melayang,. Fufufuffu" canda Akeno sedikit menggoda sekaligus menyombongkan kekasihnya

Rias sedikit melirik tajam Akeno Karena cemburu, dengan dibalas kikikan Akeno. 'Perasaan tubuh naruto biasa – biasa saja jika dilihat dari seragamnya' batin mereka minus Akeno

[Tidak salah lagi itu dia, Aku tidak percya dia telah kembali. Cepat menjauh pergi]

'Memangnya siapa dia dan kenapa? Ddraig'

[Mode Chimera, kalian tidak akan sanggup melawannya. Cepat kau bawa lari dari sini secepatnya sebelum terlambat bodohh]

'Sepertinya dia juga berburu iblis liar Ddraig, mungkin kita bi..'

[Cepat sebelum dia menyadari kita, dia yang telah membunuh diriku 2x, dia yang telah membunuh wujud asliku] sela Ddraig

Wajah Issei begitu pucat saat mendengar penuturan Ddraig berbeda dengan lainnya yang tidak bisa mendengarkan pembicaraanya dengan naga yang ada pada sacred gearnya

Saat sosok di depan mereka perlahan bergerak dan mulai berjalan memunggumi mereka sepertinya berniat mengejar Iblis lain yang berlainan barulah terlihat ke 4 sayap Naganya yang terbuka

"Buchou sepertinya dia akan pergi" Koneko coba memberitahu

"TUNG.. Hmmppp . . . .!" Rias yang mencoba berteriak menghentikan langkah sosok tersebut, mulutnya di sumpal oleh tangan Issei

"A A yo, pppergi..menjauh.." Ucap Issei yang wajahnya pucat pasi, tubuhnya gemetaran

[Dia yang telah membunuh wujud asliku, Dia yang memburu para Iblis]

"Ada apa Issei, kau sampai menyumpal mulutku" tanya Rias namun Rias kaget saat melihat keadaan Issei

"Bletakkk" bunyi Koneko menjitak Issei, karena tidak sopan pada Buchou dan berniat menghentikannya "Kalau kau takut, pulang saja. Sepertinya dia berburu Iblis liar juga" lanjutnya

"Ddia . . .., Ki.. Kita pergii. . " Jawab Issei

[Ophis yang melambangkan ketidak terbatasan, Maka dialah sang Impian ]

"Yang dikatakan Koneko ada benarnya Issei, sepertinya dia juga yang mendahului misi kita sebelumnya, mungkin bisa diajak bergabung" Ujar Rias

"Jangan samakan kami denganmu naga mesum yang payah" ejek Koneko pedas

[Dia yang menyendiri dalam kegelapan dimensi Osiris]

Tanpa diduga, untuk bertama kalinya Issei menjitak Koneko dengan perduli lagi dia mau dihajar sepeti biasanya atau tambah parah. Dan mereka disana pun terkejut

"Kau pikir Osiris mau bekerjasama dengan makanannya?"Desis Issei dengan wajah yang masih pucat

. .

To be Continued

.

Ketahuan kan tuh siapa tuh si merah yang baru muncul, lebih jelasnya seperti biasa penjelasan di chapter berikutnya :

Naruto Nikuya : Menyembunyikan identitasnya sebagai Nikuya yang merupakan keluarga Iblis kelas bawah, dikenal sebagai sosok yang Badboy dan pintar dalam melarikan diri alias kabur,

Chimera : Mode dimana Great Red saat menggunakan salah 1 teknik tertingginya, dari sepasang sayap menjadi 2 pasang sayap / Mode Naruto saat menggunakan salah 1 teknik terkuat yang di miliki sebagai Great Red, rambut merah sepunggung dengan 2 pasang sayap Naga

Yomigaeru : Menghisap kemampuan seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut kehilangan kemampuannya sementara atau permanen, dan merupakan cara Naruto untuk mengembalikan kekuatannya yang hilang.

Doppleganger : Membuat pandangan musuh / mereka yang berada di sekitar menjadi kehilangan konsentrasi, kefokusannya, namun ada sarat tertentu (nanti di chapter berikutnya) dan efeknya hampir mirip ilusi namun tidak lama dan pada jarak tertentu

Bullets : Membuka portal celah dimensional dimana Great Red dulu tinggal yang sekarang bisa di sebut rumah baginya, dan membuka portal lainnya untuk melemparkan serangan atau dirinya saat keluar masuk celah dimensional (Salah 1 tekniknya yang di dapat sebagai Great Red)

Bila ada saran, kritik, pertanyaan, komentar silahkan saja. Tetapi mohon maaf bila tidak di balas satu persatu, dan untuk jalan cerita disini Naruto aga Badboy, dan untuk sesi pertarungan dirinya sementara waktu banyak lari – larian alias kabur. Nya ha ha

,

Terima Kasih Sudah Membaca

- - - - x x x - - - -

- - - x - - -