I Just Wanna Sleep

By Kuminosuki

Supranatural

No Plagiat

Ide boleh pasaran, tapi cerita ini Ultimate milik Author


Welcome Readers,

Please read in peace.


Kamar 3057, 23:08

.

Jaejoong kembali menghela nafasnya. Terdengar begitu lirih namun terselip rasa kesal. Wajahnya menunjukkan raut lelah yang teramat sangat. Sungguh, Jaejoong ingin sekali memejamkan matanya, dia sudah terlalu lelah bahkan untuk mengganti posisi berbaringnya sekalipun.

Tap

Tap

Tap

Jaejoong mengeryit lagi. Sudah kesekian kalinya dia mendengar suara langkah kaki itu. Awalnya Jaejoong merasa itu hanya salah dengar karena dia terlalu lelah bekerja, sehingga fantasy-fantasy aneh mulai bermunculan di pikirannya, tapi semakin lama, Jaejoong sadar, bahwa ada sosok lain yang tinggal di apartemen ini selain dirinya.

Tap

Tap

Krieeet

Jaejoong sedikit bergidik, pintu kamarnya tengah terbuka saat ini. Jaejoong sedikit merapatkan selimutnya hingga dagu. Matanya tetap terbuka walau dia lelah. Jaejoong tidak takut, dia sama sekali tidak takut. Apalagi sosok itu sama sekali tidak tampak membahayakan baginya, walau terkadang cukup mengganggu karena sosok itu sering berjalan-jalan di apartamennya.

Dari balik gelap bayang-bayang kamarnya, Jaejoong bisa melihat sosok itu tengah berdiri di samping sofa, tak jauh dari pembaringannya. Sosok itu tinggi dan tegap, Jaejoong yakin sosok itu adalah laki-laki. Sosok itu hanya diam, Jaejoong tidak dapat melihatnya secara jelas karena gelap. Jaejoong terus menatap sosok yang tak pernah memindah posisinya itu.

Jaejoong menguap lebar. Matanya berair. Rasa kantuk pun datang, membuatnya tidak dapat terjaga lebih lama lagi. Jaejoong tersenyum. Memang ini yang dia inginkan, Jaejoong begitu lelah, dia membutuhkan tidurnya.

Perlahan Jaejoong memejamkan matanya, tepat saat sosok itu berjalan mendekat padanya.

.

.

Tit Tit Tit Tit Tit Tit

"Engh~" Jaejoong menggeliat pelan di dalam selimutnya. Tangan kanannya terulur, meraba-raba meja nakas yang berada tepat di samping kiri tempat tidurnya, hendak mematikan jam weker yang mengusik tidur cantiknya. Setelah mematikan benda berisik itu, Jaejoong masih belum beranjak dari tidurnya, bahkan matanya saja belum terbuka.

Seharusnya Jaejoong sudah bersiap-siap sekarang, karena adik sepupunya yang baru saja menamatkan sekolahnya di Amerika akan segera datang, dan Jaejoong bertugas untuk menjemputnya di bandara.

Sreet

Selimut tebal yang menyelimuti tubuh Jaejoong tersingkap, seperti ada seseorang yang menariknya. Mata Jaejoong yang sebelumnya terpejam, perlahan-lahan terbuka. Jaejoong menatap bingung pada selimutnya yang sudah tersingkap hingga pinggulnya.

"Ck!" Jaejoong bedecak sebal. Dia masih ngantuk. Dengan kesal di tariknya kembali selimutnya hingga menutupi kepalanya dan melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.

Namun, baru saja Jaejoong hendak memejamkan matanya kembali, tiba-tiba dia merasakan beban berat yang menindih tubuhnya.

"Ah... aduh~" Jaejoong meringis pelan dari balik selimut. Jaejoong tidak tahu 'apa' yang tengah berada di atas tubuhnya sekarang, tapi ini sungguh mengganggu dan.. berat.

Jaejoong mencoba berontak. Kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya selama tiga bulan dia tinggal di apartemen ini.

"Ah! Siapa pun dirimu, tolong menyingkir! Ini berat tahu!" teriak Jaejoong.

Setelah itu, beban berat itu pun langsung menghilang. Jaejoong menyingkap selimutnya dan duduk di atas ranjang. Kepalanya menoleh kesana kemari, matanya menatap tajam pada setiap sudut, tapi sosok yang di carinya tidak terlihat. Jaejoong hanya sendiri di kamar itu.

"Huh!" Jaejoong mendengus kesal, dengan malas Jaejoong mulai beranjak dari pembaringannya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

.

.

"Jaejoong Hyuuung!"

"Su-ie!"

Jaejoong tersenyum lebar, tangannya melambai-lambai menyambut pemuda berpipi chabi yang baru saja keluar dari gerbang kedatangan. Tubuh mereka berdua yang memiliki tinggi yang sama saling menempel, berpelukan dan membagi rindu.

"Hyungie, aku benar-benar merindukan mu!" ucap Junsu setelah melonggarkan pelukannya.

"Aku juga Su-ie. Aigoo, kau tambah manis Su!"

"Yak! Aku tampan Hyung. Yang ada malah kau yang tambah cantik. Ah, coba lihat. Apa-apaan anting perak itu?"

"Aish! Ini fashion Su. Sudahlah, kau pasti lelah, ayo kita pulang."

"Okeee... aku akan banyak merepotkan mu Hyuung, hehehe..."

Jaejoong tertawa. Setelah mereka sampai di dalam mobil, Jaejoong baru teringat seseuatu. Hal penting yang harus di katakannya pada Junsu.

"Su-ie, mulai sekarang kau akan tinggal bersama ku di apartemen, kan?" tanya Jaejoong, memulai topiknya.

Junsu menatap bingung pada Jaejoong, "Hum.. iya Hyung. Tapi jika Hyung keberatan aku..."

"Aniya, aniya!" seru Jaejoong. Junsu mengeryit bingung.

"Kau tahu , Su. Apartemen ku itu sungguh nyaman." mulai Jaejoong dan mendapat anggukan pelan dari Junsu. "Tapi..."

"Tapi?"

"Tapi... aku tidak tinggal sendiri disana."

"Kau tinggal bersama kekasih mu?!" Junsu menatap tidak percaya pada Jaejoong.

"Ck! Yak! Bukan... bukan itu!" Jaejoong membantah. 'Mana mungkin aku berpacaran dengan hantu!' batin Jaejoong.

"Terus apa Hyuung?"

"Begini, apartemen ku itu sungguh nyaman. Pemandangan yang terlihat dari sana pun sungguh indah. Hanya saja, aku tidak sendirian disana. Aku... aku tidak tahu sejak kapan, tapi ada sosok lain yang juga tinggal di apartemen ku. Mungkin dia sudah tinggal lama disana sebelum aku."

"Hah?" Junsu semakin bingung. Tunggu... sosok lain?

"Bukan manusia?" tanya Junsu. "Hantu?!" jeritnya.

Jaejoong tersenyum tipis saat melihat reaksi Junsu yang menurutnya lucu.

"Yah... tapi dia sepertinya tidak berbahaya, hanya sedikit.. yah, kau tahu... berisik." ucap Jaejoong sambil terkekeh kecil.

Jaejoong menyalakan mesin mobilnya, dan mengendarainya pulang ke apartemen.

.

.

.

TBC


Haloo Readers.

Vian posting cerita yang ke-3. Sebenarnya cerita ini hanya cerita abal-abal yang Vian punya di folder. Karena nganggur, ya Vian posting aja, buat penghibur. He he he...

Thank you so much buat para readers sekalian yang udah bersedia mampir dan membaca cerita buatan Vian. Vian minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun pengejaan, maklum, Vian cuma manusia yang tak luput dari salah ketik. :)

Semoga hari kalian menyenangkan kawan-kawan.

.

.

Malang, Jawa Timur

Salam Hangat

Kuminosuki & Alviandra