MY MIRACLE
Chapter 1
Malam ini kota Seoul sangatlah dingin. Terlihat seorang namja cantik bernama Kim Jaejoong melangkahkan kakinya dengan cepat agar sampai di tempat kerjanya di Shinki Club. Baru 1 bulan namja cantik berbibir Cherry itu bekerja di Shinki Club. Bekerja sebagai Penari Striptis di Club tersebut. Dengan menggunakan pesonanya saja sudah mendapatkan uang jutaan rupiah.
-Jaejoong Pov-
Sudah pukul 22.00, aku harus ke tempat dimana aku bekerja sekarang, di Shinki Club. Aku menjadi Penari Striptis disana. Menari dengan sensual, menggoda, dan tentu saja menggairahkan. Jangan kalian pikir aku senang dengan pekerjaanku ini. Walaupun uang yang kudapatkan sangat besar jumlahnya, tapi itu semua semata-mata untuk biaya perawatan Appaku. 2 bulan yang lalu Appa dan Eommaku mengalami kecelakaan saat akan merayakan ulang tahunku. Saat itu orangtuaku baru saja pulang dari Chungnam. Waktu akan menuju ke Seoul orangtuaku menglami kecelakaan. Appa sampai sekarang masih koma, sedangkan Eomma hanya mengalami luka ringan yang tidak terlalu parah. Sungguh! Aku sangat benci dengan pekerjaanku ini. Cih! Menari dengan telanjang di depan orang banyak, menggoda pelanggan, bahkan banyak Namja yang ingin melakukan 'itu' denganku. Kenapa hanya Namja? Karena aku bekerja di Club yang khusus laki-laki saja. Aku mau melakukannya asalkan mereka memakai 'pengaman'. Selain tidak ingin tertular penyakit aku juga tidak ingin mengandung anak dari mereka. Karena aku ini MalePregnant! Lucu sekali kan? Bukankah aku ini namja? Tapi kenapa bisa hamil? Ckckck miris sekali! Hahh Ya Tuhan aku tidak ingin kehilangan Appaku. Aku butuh uang yang jumlahnya tentu tidak sedikit. Maafkan aku Tuhan… tidak terasa aku sudah sampai di tempat kerjaku. Aku langsung masuk ke dalam ruangan dan menemui sahabatku sekaligus pemilik Club ini. Aku duduk disamping sahabatku dan menepuk pundaknya.
-Jaejoong Pov End-
"Yo tiang listrik" Sapa Jaejoong pada Namja berbadan jangkung itu. Namja itu-Shim Changmin menoleh ke arah Jaejoong lalu memajukan bibirnya dengan wajah cemberut.
"Ya! Jae hyung berhenti memanggilku seperti itu!" Rajuk Changmin. Jaejoong terkekeh geli melihatnya.
"Hehe maafkan aku Minnie" Ucap Jaejoong lalu mengacak rambut Changmin dengan saying.
"Bagaimana keadaan Appamu Hyung?" Tanya Changmin sambil memandang Jaejoong yang semula ceria kini langsung berubah murung.
"Belum ada perkembangan Min" Lirih Jaejoong. Changmin segera memeluk Hyung kesayangannya itu.
"Sabarlah Hyung, Ahjussi pasti akan sembuh. Jangan bersedih lagi" Changmin mengecup kening Jaejoong lembut. Jangan kaget, mereka memang seperti ini. Saling berbagi satu sama lain, karena mereka sudah seperti Saudara. Jaejoong melepas pelukannya lalu menatap Changmin.
"Baiklah! Kim Jaejoong Namja yang kuat! Aku tidak akan bersedih lagi" Ucap Jaejoong semangat. Changmin tersenyum senang mendengarnya.
"Ne Hyung, sekarang cepat ganti baju. Para pelanggan sudah menantimu" Ucap Changmin. Jaejoong menganggukkan kepalanya lalu melangkah keluar ruangan.
.
.
.
Pertunjukkan yang sangat ditunggu-tunggu. Musik mulai mengalun, gemerlap lampu memenuhi ruangan itu. Terlihat seorang Namja Cantik sedang meliuk-liukkan tubuhnya di tiang yang disediakan di panggung. Teriakan para pelanggan mulai terdengar saat namja cantik itu mengedipkan sebelah matanya sambil membuka kancing kemejanya.
-Jajeoong Pov-
Sudah setengah jam aku memulai aksiku, sebentar lagi sudah berakhir. Aku mulai membuka kemejaku. Teriakan heboh terdengar jelas ditelingaku. Aku menjilat jari-jari tanganku dengan sensual. Setelah itu aku menggigit bibir bawahku sambil mengelus kedua dadaku. Aku melihat para pelanggan yang mulai gelagapan melihat aksiku. Sebagian ada yang memasukkan tangan mereka ke dalam celanya. Benar-benar menjijikkan! Aku benci ini! Aku memunggungi para pelanggan dan menempelkan pantatku ke tiang yang ada di panggung tadi. Tentu saja itu membuat mereka Namja berhidung belang berteriak lagi. Aku kembali menghadap ke depan setelah itu aku membungkukkan badanku lalu melangkah ke belakang panggung. Ya, pertunjukkanku sudah selesai. Jika mereka ingin merasakan Servisku, tentu saja mereka harus membayar mahal. Ckckck miris sekali kau Kim Jaejoong! Aku duduk di kursi yang ada di belakang panggung. Tiba-tiba Changmin datang menghampiriku.
"Jae Hyung ada yang mencarimu" Ucap Changmin. Aku mengernyitkan dahiku.
"Siapa Min?" Tanyaku penasaran.
"Pelanggan yang datang minggu lalu itu Hyung. Sekarang dia sedang menunggumu di kamar nomor 27" Aku melebarkan mataku saat mendengar ucapan Changmin. Kenapa 'dia' ingin menemuiku? Aku segera meninggalkan Changmin lalu berlari menuju kamar yang tadi disebutkan Changmin. Aku terdiam sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar itu, lalu menutup dan mengunci pintunya. Aku 'melihatnya' sedang bersandar di kepala ranjang, dia lalu berjalan kearahku. 'Namja itu' mencium bibirku, setelah itu tersenyum padaku.
"Aku merindukanmu…..Jaejoong"
.
.
TBC
Halo semua… saya author baru disini. Maaf ff saya ini masih abal-abal. Masih perlu banyak belajar lagi… hehe. Jadi mohon bimbingannya yaa teman-teman^^
Adakah yang mau me-review ff ini? Mohon saran dan komentarnya yaa^^
#bow