Tittle : Love from...

Pairing : HanHun

Happy Reading ^^

Sehun hanyalah seorang siswi dengan kelebihan tinggi badan, bahkan tingginya bisa menyamai tinggi lelaki yang sering mendapat julukan tiang listrik di sekolahnya. berasal dari sebuah keluarga yang miskin tidak membuatnya minder dan menyerah untuk masuk sekolah meskipun sering mendapat bullyan dari siswa-siswi di sekolahnya. teman-temannya pun hanya itu-itu saja. seperti Park Chanyeol, lelaki yang mendapat julukan tiang listrik. Atau Byun Baekhyun, lelaki pecinta eyeliner.

Hanya dua orang itu saja yang mau berteman dengannya karena menerimanya apa adanya.

Hari itu masih terlalu pagi, orang tua Sehun baru pergi ke luar kota kemarin. Sehun sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah ketika sebuah mobil dengan seorang pria tampan keluar dari dalamnya mendekati rumahnya. Gadis tinggi itu sempat terpesona sejenak dengan ketampanan pria berjas yang lebih pendek darinya itu. Tapi setelah itu dia menggelengkan kepalanya. Ada angin apa seorang pria tampan dan kaya datang ke rumah kecilnya.

"Ada yang bisa kubantu tuan?" tanya Sehun seramah mungkin. Pria itu memperhatikan penampilan Sehun dari atas sampai bawah, mungkin kaget karena Sehun memiliki tinggi yang melebihi dirinya. Ah, Sehun sudah biasa dengan yang seperti itu.

"Kau Oh Sehun?" Sehun mengangguk "Mulai sekarang kau bekerja sebagai pembantu di rumahku"

"APA?" Sehun membulatkan matanya, tiba-tiba emosi menguasainya. Pria itu datang-datang menanyai namanya dan langsung menjadikannya sebagai pembantu.

"Kau tidak mendengar apa yang kukatakan barusan?" pria itu melepas kacamata hitam yang dipakainya. Cih, persetan dengan wajah tampannya yang memiliki mata rusa yang menggemaskan itu, batin Sehun. Masih sempat saja.

"Maaf tuan, yang namanya Oh Sehun bukan hanya aku di Korea, masih banyak Oh Sehun-Oh Sehun lain di kota ini ataupun di seluruh Korea. Permisi, karena aku akan terlambat sekolah jika meladenimu" Sehun meraih sepedanya dan mulai mengayuhnya menjauhi pria-tampan-tapi-gila yang merusak paginya itu.

Jika saja Sehun mengebut dengan sepedanya seperti biasa, mungkin saja dia sudah terlempar dari sepedanya karena kini mobil pria-tampan-tapi-gila itu menghalangi jalannya.

"Kurasa kita sudah tidak ada urusan lagi, kau salah orang tuan"

"Nona Oh Sehun, baca ini" pria itu memberikan Sehun secarik kertas. Di dalamnya berisi surat perjanjian yang menyatakan bahwa orang tuanya akan mempekerjakan Sehun sebagai pembantu jika tidak bisa melunasi hutangnya sampai tanggal 29 April 2014. Itu berarti sekarang, jerit Sehun dalam hati. Di bawahnya juga di bubuhi tanda tangan kedua orang tuanya, dan perjanjian itu di tandatangani orang tuanya dalam keadaan yang sesadar-sadarnya.

Sialnya, Sehun baru ingat bahwa ibunya kemarin sudah memperingatinya sebelum pergi ke luar kota bersama ayahnya.

"Jika kau bertemu dengan seorang pria yang memiliki mata seperti rusa, akan lebih baik jika kau langsung menghindarinya sejauh mungkin"

Itu terdengar seperti peringatan yang diberikan oleh ibunya secara tidak langsung padanya. Waktu itu Sehun meremehkan tentang adanya pria yang memiliki mata seperti rusa. Mana ada pria yang memiliki mata seperti hewan, menurutnya. Tapi, setelah melihat mata pria yang ada di hadapannya itu Sehun merutuki ingatannya karena tidak langsung mengingat kata-kata ibunya itu. Lagipula, jika saja sejak awal pria di hadapannya itu tidak memakai kacamata mungkin Sehun sudah menghindarinya ketika melihatnya. Itupun jika dia sudah mengingat peringatan tidak langsung dari ibunya itu.

"Jadi.. apa yang harus kulakukan sekarang? Aku harus sekolah" suara Sehun terdengar lirih, lebih seperti bisikan. Pria itu mengambil sesuatu dari saku jasnya.

"Ini kartu namaku, kau bisa pergi ke apartemenku sepulang sekolah" pria itupun pergi meninggalkan Sehun dengan mobilnya.

Xi Luhan. namanya terdengar tidak seperti nama orang korea. Atau mungkin dia memang bukan dari korea dan bahkan dari bumi, mengingat Xi Luhan itu memiliki mata seperti rusa. Khayalan yang bodoh.

Akhirnya Sehun melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya.

Di sekolah Sehun tampak tidak bersemangat. Di bully, gadis itu hanya memasang wajah datar. Di tertawai, gadis itupun tetap memasang wajah datar. Mereka jadi tidak nafsu membully Sehun, karena wajah datarnya itu terlihat lebih mengerikan dari ekspresi-ekspresi wajah Sehun ketika mereka membullynya. Takut.

Jika biasanya Sehun akan bersemangat jika Chanyeol dan Baekhyun mentraktirnya BubbleTea, tapi tidak untuk kali ini. Kedua temannya pun bingung melihat sikap Sehun hari ini.

"Kau itu sebenarnya kenapa sih Hun-ah?" tanya Chanyeol

"Sedang PMS?" sambung Baekhyun yang terdengar berusaha bercanda. Tapi Sehun tidak memberikan respon yang berarti.

"Aku baik-baik saja, aku hanya berpesan jika aku sudah tidak ada nanti kalian harus segera mencari pacar karena aku sudah tidak bisa mengomeli kalian yang ingin membolos itu" Chanyeol dan Baekhyun mendadak memasang waja murung mereka.

"Kau tidak sakit kan? memangnya kau mau kemana?" kedua temannya itu terlihat begitu mengkhawatirkan Sehun sekarang.

"Aku baik-baik saja, aku hanya akan... pergi bekerja. Hufft.. karena orang tuaku memiliki banyak hutang pada seseorang"

"Oh"

.

.

.

Hening

.

.

.

"Bibi Jung, aku pesan Jajangmyeon 1 porsi besar" teriak Baekhyun

"Aku juga, aku pesan jajangmyeon porsi jumbo 2 mangkok" teriak Chanyeol tak kalah keras.

Oh. Begitu. yang namanya teman? Sehun melengos, memilih kembali ke kelasnya yang selalu seperti neraka itu.

.

.

.

Sehun menelan ludahnya kasar. Di depannya, kamar apartemen bernomo 420. Milik seorang pria bernama Xi Luhan.

Dengan perlahan gadis tinggi itu meraih bel dan memencetnya. Tak lama kemudian pemilik apartemen itupun membuka pintunya.

"Masuklah"

Apartemen milik Luhan terlihat sangat rapi. Jauh dari kata kotor dan berantakan.

"Jadi kenapa aku harus kemari?"

"Kau akan tinggal bersamaku karena kau bekerja untukku"

"APA? Tidak, tidak.. Tuan, aku masih punya rumah dan aku bisa kemari jika kau membutuhkan tenagaku untuk bekerja"

Luhan menggeleng "Kau tidak punya rumah.." Sehun mengernyitkan keningnya bingung, jelas-jelas dia masih punya rumah. Atau jangan-jangan... "..kau tidak membaca perjanjian tadi dengan lengkap ya? di dalamnyakan bukan hanya kau yang menjadi jaminan, tapi rumahmu juga"

"APA?"

Luhan menutup telinganya. Sehun itu hobi berteriak ya? "Barang-barangmu sudah kupindahkan kemari juga.." tunjuknya pada 2 koper besar di samping sofa.

"Aku tidak mau, aku bisa tidur di jalanan kalau aku mau"

"Sayangnya kau tidak akan mau. Memangnya kau mau diperkosa oleh ahjussi-ahjussi mesum yang keluyuran malam-malam?"

Sehun menggeleng "Tapi–"

"Kalau kau menolak, bunganya akan bertambah dan waktumu bekerja untukku otomatis bertambah"

"Apa mana bisa begitu?"

"Membantah, rumahmu akan benar-benar kujual jika melakukannya"

"APA?"

"Berteriak, aku tidak akan segan-segan melakukan hal yang 'iya-iya' padamu. Lagipula aku ini majikanmu..."

BLUUUSSH..

Sehun masih sempat-sempatnya berblusshing. Gadis itu akhirnya mengela nafas pasrah dan memandang ke arah Luhan tanpa semangat.

"Baiklah, jadi apa yang harus kulakukan sebagai pembantumu? Kulihat kau orang yang rapi"

"Gampang. Kau cukup membuatkanku sarapan pagi dan makan malam, tidak perlu membuat makan siang karena aku makan di kantin kantorku. Tapi jika kau sempat kau harus mengantar makan siang untukku ke kantor. Pergi dari apartemenku harus dengan seijinku, menungguku pulang bekerja, dan membersihkan apartemenku" Terdengar seperti...

"Aku bukan istrimu, aku hanya pembantumu.." protes Sehun.

Luhan menyeringai lalu berjalan mendekati Sehun yang kini melangkah mundur. Begitu-begitu Luhan adalah seorang pria, dan dia hanya seorang gadis biasa yang kekuatannya tidak sebanding dengan Luhan. bisa-bisa pria itu benar-benar melakukah hal yang 'iya-iya' padanya.

"Akan kubuat kau jatuh cinta padaku dan menjadi istriku, kau harus bertanggungjawab karena membuatku jatuh cinta padamu sejak pertama kita bertemu tadi"

"APA?" dengan aba-aba itu Luhan langsung menempelkan bibirnya di bibir Sehun.

TBC

Hihihi... ini apa ya? FF lah... -_-

Buat sequel Name for Our Baby... masih saya usahakan.. saya belum pernah beranak (?) tapi kalo udah jadi, saya publish secepatnya

Makasih buat Review dari : ranryu, baby kyungthoo, shin min hyo, FriederichOfficial, Kaisooship, ArraHyeri2, yamanaka aya, eunhaeza, askasufa

hehe... saya masih baru punya akun, jadi masih belajar-belajar dan gak bisa bales reviewnya lewat reviewnya (?).. ya begitulah wez...

Mind to Review?