"kau tahu, meskipun 'itu' tidak terlalu membuatku puas, tapi setidaknya pelampiasanku terpenuhi, Yi xing ge!" seorang namja manis curhat pada seorang namja manis berdimple di depannya. Dengan wajah sedikit memerah dan bersemangat, ia menceritakan pengalamannya yang berhubungan dengan hasrat biologis.

Yi xing mengangguk dengan wajah membeo. Dalam hatinya, ia penasaran, apa sih, yang membuat Baekhyun—pemilik kamar yang hobi mengoleksi berbagai macam eyeliner—mengatakan 'aku ketagihan!', 'puas!', 'oh, ya ampun! Membuatku bergairah walau hanya membayangkannya saja!' hingga 3 kali berturut – turut..?

"tapi tetap saja, penis Chanyeol saenim yang terbaik! Hihihihi..! ouh! Aku merindukannya, gegeeee..! merindukan dia yang menyodok lubang analku dengan cepat dan keras! Membuatku orgasme berkali – kali hingga kelelahan!"

"kau vulgar sekali, Baek.." jengah Yi xing.

"biar saja, tak ada orang lain selain kau disini." Baekhyun mengedikkan bahu; cuek.

Ia membalikkan duduknya, memunggungi Yi xing untuk mengambil kardus dengan ukuran sedang yang tersembunyi apik di kolong ranjangnya. Sprei yang sedikit menjuntai hingga mata kaki ranjang di sisinya membuat tempat itu menjadi persembunyian yang lumayan. Apalagi saat ia keluar rumah, kamarnya selalu ia kunci, dan kuncinya ia bawa.

"toh kita tidak sedang di sekolah ini. Oh, ini dia!" Baekhyun mengambil sebuah benda berbedu panjang berwarna krem. Dikira – kira dari penglihatan Yi xing, benda yang memiliki gembungan di salah satu sisinya yang berbentuk lonjong itu memiliki panjang kurang lebih delapan belas sentimeter.

Yi xing membulatkan matanya. Merasa tertarik dengan benda yang baru ia lihat itu.

"apa itu, Baek..?" tunjuknya sambil beranjak mendekati Baekhyun. Baekhyun menyeringai manis, "ini namanya vibrator, Yi xing gege sayang…, inilah mainan yang kumaksud!"

"vibra..tor..?"

.

.

.

.

Curious

.

Aliceao96

.

M

.

Zhang Yi xing [on this chapter]

.

Yaoi/ BL/ Be eL/ Alternative universe! With typo

.

Summary! :

Yi xing adalah namja polos tipe orang yang penasaran dan cepat bosan. Suka dengan hal yang menarik; dan kebetulan saat ia mendengar temannya bercerita tentang sebuah 'mainan' yang menyenangkan dan membuat ketagihan, Yi xing pun penasaran.

Sebagai teman yang baik, sahabatnya pun meminjami 'mainan' yang dimaksud.

Apa yang akan dilakukan Yi xing dengan 'mainan' itu…?

|Innocent&Curious!Yi Xing with Possesive&Pervert!Joonmyun|

.

.

.

.

Chapter : 1/3

.

"vibra..tor..?"

"um! Atau nama umumnya sih, penis buatan!"

"penis buatan..?! u, untuk apa..?!"

"Xingie gege~, kau tidak mendengarkan perkataanku tadi..?" Baekhyun mengernyit. Pasalnya, Yi xing akan menjadi pendengar yang baik jika ia mendengarkan cerita yang menurutnya menarik dan membuatnya penasaran. Atau jangan – jangan, amnesia sesaat (lupa) yang biasa dideranya kambuh..?

"aku dengar.., tapi," tangan Yi xing mengambil alih vibrator itu. Meremasnya kecil, hingga memuncratkan air bening yang keluar dari lubang di ujung kepala vibrator itu. Membuat Yi xing berjengit kaget dan membulatkan matanya saat ia menatap lekat vibrator sekaligus membersihkan wajahnya dengan telapak tangan. Baekhyun terkekeh melihat kepolosan sunbaenya di sekolah swasta.

"ini.., yang kau maksud? Dan.., kenapa ada air yang keluar dari lubang ini..?"

"itu air biasa, kok. Ini vibrator yang hampir menyerupai penis asli—maksudku, benda ini bisa mengeluarkan air yang kita masukan ke dalamnya dengan meremasnya. Pakai tangan atau otot rectum, tidak masalah."

"….Baek..." Yi xing mengelus lubang vibrator itu dengan mata yang berkilau – kilau. Baekhyun mengernyitkan dahinya yang sebagian tertutupi surai hitam. Ada yang aneh dengan raut wajahnya yang satu itu. Yi xing tampak seperti seorang maniak; pikir Baekhyun.

"ya?"

"boleh aku pinjam vibrator ini..?"

.

.

.

.

Yi xing duduk manis di ranjang kamar apartemennya minimalisnya. Menatap vibrator krem yang ia pinjam dari Baekhyun. Lalu beralih pada remot kontrol berwarna hitam di sisi kanannya. Berkali – kali, Kemudian beralih pada tubuhnya yang telah naked sempurna.

Seragam sekolahnya tergeletak di permadani kamar tak jauh dari ranjang. Apartemennya ia kunci, takut – takut ada pengganggu (walaupun ia tinggal sendiri di sana). Dengan jantung yang berdebar kencang karena akan mencoba hal yang menarik, ia mengusap vibrator yang telah ia isi dengan air biasa hingga menggemuk.

Menarik nafas dalam – dalam, lalu ia hembuskan perlahan.

Kemudian, ia memposisikan tubuhnya menjadi terlentang. Yi xing kangkangkan kedua kakinya lebar - lebar. Menatap vibrator itu lekat – lekat. Membayangkan bahwa vibrator yang ada di hadapannya ada penis pria sungguhan. Penis pria jantan yang siap menyodok lubang analnya. Memuaskannya dengan menyentuh titik kejut manis di dalam sana.

"ungh~"

Yi xing mengulum vibrator itu dengan perlahan. Penuh penghayatan. Sesekali ia menjilat batang vibrator itu, atau juga menjilat lubang dari kepala vibrator. Menghisapnya perlahan hingga air yang terisi di dalamnya keluar sedikit—ulah remasan jari lentiknya.

"umh~ armh~"

Di imajinya, ia membayangkan posisi '69' bersama sang pasangan. Dimana ia mengulum penis besar prianya, dan prianya juga mengulum penisnya. Menghayal dengan penuh penghayatan dan gairah, membuat penis Yi xing ereksi sempurna.

"umh..amh~ nggh! Srruuutt~"

Tanpa sadar, pinggulnya bergerak naik turun. Kedua kakinya bergetar, efek khayalan dimana penisnya sedang dikulum dan dihisap kuat oleh seseorang.

Diimajinasinya, ia membayangkan seseorang yang ia kenal mengurut penisnya yang menegang. Pria yang wajahnya ia kenal di sekolahnya; pria yang terkenal dengan senyum malaikatnya yang memikat semua namja manis dan yeoja – yeoja ganas di sekolah. Pria yang ia imajinasikan itu mengurut penisnya dengan perlahan, dan tiba – tiba penisnya yang berwarna merah muda dikulum dengan kecepatan yang bervariasi—terkadang mengulum dan menghisapnya dengan keras, dan terkadang hanya dengan jilatan.

"urmh~ urmhh! Arrm! Arrhmmmhh~"

Tiba – tiba, ia merasa pinggulnya ngilu. Yi xing sadar bahwa ia akan orgasme sebentar lagi. Karena itu, dengan kecepatan gerakan naik turun yang dipercepat dan kuluman vibratornya dipercepat pula. Tak lupa dengan remasan pada batang vibrator itu.

Yi xing membuka matanya, mendongakkan kepalanya ke atas, menenggelamkan belakang kepalanya pada bantal. Ia melihat bintang – bintang di kesadarannya. Bertepatan dengan orgasme pertamanya saat itu hanya dengan imajinasi liarnya.

Yi xing terengah – engah. Dadanya naik turun. Kedua tangannya yang tadi menggenggam vibrator untuk ia kulum, kini terkulai lemah di kedua sisi. Ia merasa ada yang lengket di selangkangannya dan ada sesuatu yang masih keluar dari benda yang ada dari lubang penisnya. Tubuhnya gemetar. Menutup mata sejenak lalu membukanya. Diiringi senyum manis dengan mata yang berbinar – binar.

Dengan tangan yang masih gemetar, ia mengarahkan tangan dimana vibrator berada itu untuk memasuki areal mulutnya. Mengulumnya kembali dengan tujuan untuk membasahi sebagian batang vibrator itu.

Setelah dirasa cukup, tanpa ragu ia bawa kepala vibrator itu ke daerah bokongnya. Pertama – tama, ia angkat kedua kakinya hingga dengkul menempel dada. Lalu mengarahkan kepala vibrator itu tepat di bibir lubang anal yang berwarna merah muda dan tampak berkedut.

"ugh!" leguh kesakitan Yi xing ketika kepala vibrator itu masuk perlahan.

Air matanya mulai tampak dan sebagian turun membasahi pipi. Ia sadar dengan suhu tubuhnya yang terasa panas, terutama di bagian bokongnya. Dengan gerakan amat sangan perlahan, Yi xing mencoba lagi untuk memasukkan sebagian batang vibrator itu untuk menemukan titik nikmat di tubuhnya.

Sesekali, tubuhnya mengejang nyeri, lalu berhenti. Tak lupa dengan lirihan dan isak tangis yang melucur tersendat dari bibirnya yang telah membengkak karena ia gigit. Terus begitu, dengan gerakan keluar masuk vibrator pada holenya; cara untuk mengurangi rasa sakit pada rectum virgin miliknya.

"sakit..sa, sakiiit..hiks! un~ hiks! Ah~ arkh! Hiks!"

Sekarang, isak tangis itu mulai sedikit tergantikan dengan desah kecil.

Vibrator itu telah tertanam sempurna. Hening menyelimuti kamar Yi xing yang di dominasi warna hijau. Bola matanya melirik ke meja nakas, kearah jam weker bergambar baby unicorn lebih tepatnya. Di sana, jarum panjang menunjukan angka dua belas dan jarum pendek menunjukan angka tujuh. Tepat jam tujuh malam.

Yi xing mendesah, sudah satu jam sejak ia pulang dari rumah Baekhyun.

Perutnya mulai lapar, tapi ia bisa menahannya. Atau, dia percepat saja.., supaya bisa makan malam tanpa melewati jam waktunya..?

Yi xing meraba – raba ranjangnya, mencari remot kontrol vibrator Baekhyun. Terasa benda berbentuk kotak di salah satu tangannya. Dengan cepat ia menggenggam kotak itu—berwarna hitam dan berlabelkan salah satu merek produk.

Di remote itu, ada beberapa tombol, dengan di bagian sekelilingnya bertuliskan nama dalam bahasa inggris.

'soft..? medium..? hard..?', batinnya bingung.

Yi xing merubah posisi tidur menjadi telungkup, dengan bagian bokongnya agak di tunggingkan; tak lupa dengan sebuah bantal yang ia telusupkan diantara perut langsingnya dan ranjang. Yi xing menggerum lirih, merasa aneh dengan rasa ganjal vibrator itu di lubangnya. Tanpa pikir lagi karena penasaran, ibu jari kanannya menekan tombol 'soft'.

Ddrrtzz.. ddrrttzz..

"ungh~"

Yi xing meleguh kecil. Merasakan rasa sakit dan nikmat sekaligus pada holenya yang sedang diperawankan oleh sex toys. Keningnya mengernyit merasakan sensasi asing yang baru ia rasakan. Belum lagi dengan perutnya yang sedikit bergejolak. Dan tidak lupa dengan mulut lubang perawannya yang mengirimkan rasa perih ke tubuh.

Tanpa sadar, ibu jarinya menekan tombol 'medium'.

Drrttzz~ ddrrttzz~ drrtzz~

"ah! Ahaaa...nngghh~ ah!"

Tubuhnya yang menungging menggeliat tak nyaman. Bongkahan kembarnya bergerak ke kanan dan ke kiri. Kedua tangannya meremas bantal putih yang telah basah karena lelehan saliva dan keringat yang mengucur dari tubuhnya.

Matanya menutup rapat dan wajahnya memerah.

"aannggghh~ aaahhh!"

Kepalanya terangkat dan suara desahnya ia keluarkan sekeras mungkin. Tentu saja karena kamarnya kedap suara dan di apartemennya tidak ada siapapun. Jadi tak ada seorang pun yang akan menganggu kegiatannya dan terganggu dengan suara desah menggodanya.

Yi xing berniat untuk menelentangkan tubuhnya, namun tanpa sengaja, kepala bersurai pirang lembutnya justru menekan tombol 'hard' di remot vibrator yang bersebelahan dengannya. Membuat getaran vibrator dalam rektumnya bergerak liar. Menghasilkan jerit nyaring yang sedikit keras menggema di kamar kedap suaranya.

Ddrrtzz! Ddrrrttzz! Ddrrttzz! Ddrrttzz!

"ah! Ah! Hhmmpphh! Angh! Arrhh~! An! Aaa..! aa! Ngghh! Ungghh~! Ah~!"

Tubuhnya terhentak – hentak. Kedua tangannya meremas kedua sisi bantal; dan kepalanya menggeleng – geleng nikmat. Salivanya keluar dari sudut mulut dan wajahnya sangat merah.

Deru nafasnya terpatah – patah dan berat. Kepalanya terasa pusing dan tubuhnya menjadi amat panas. Namun ia tidak memungkiri jika ia menikmatinya. Sangat menikmati mainan yang selalu dimainkan oleh Baekhyun ketika ia tidak dijamah oleh Chanyeol; guru musik di sekolahnya.

"a—a, aahh..! aaaa~! Aaa~! Angh! Uaaannhhh..! aahhhaaahhh~! Hhmmpphh~!"

Tanpa seizin dari pemiliknya, otaknya merefleksikan pria yang menjadi modelnya di sesi pertama. Pria yang selalu tersenyum ramah dan perilaku layaknya pria sejati. Pria yang telah menawan hatinya semenjak ia berada di tingkat pertama.

Pria tampan yang menjadi guru biologinya.

"uuh! Uhrrhh...! ah! Ah!"

Ddrrrttzz! Ddrrrttzz! Ddrrttzz! Ddrrttzz!

"hhnngg! Hhnnkkhh! Kkhh! Hhmmpph! Arkkhh! Hahhh! Hhhaaa~!"

Kepalanya yang terngadah dan tenggelam di bantal semakin terngadah. Kakinya ia buka dengan lebih lebar, memperlihatkan penisnya yang telah memerah. Matanya terbuka sayu, membuat setetes air mata jatuh mengalir di pipinya yang sedikit gembul. Menatap langit – langit kamarnya yang hanya terlihat samar di mata.

"hh! Kkhhh~~! Aangghh!"

Pinggulnya terasa ngilu, lagi. Dan ia tahu apa artinya.

"ah! Ah! Ooouuhh! Oouuhh! Uunngghh!"

Ddrrttzz!—ccrrtt!—ddrrtttzz! Ddrrttzz!—ccrrtt!

Beberapa detik setelahnya, ia merasa ada air yang mengerayangi rektumnya. Ia baru sadar, jika otot – otot di rektumnya berkontraksi dengan keinginannya untuk klimaks.

"haahhh... Seon, seonsaengnim... hh! Akh! Aanh! S, seonsaeng~ nggh!"

Mulutnya memanggil nama guru biologi yang kini menjadi modelnya permainan solonya.

Ddrrttzz! Dddrrttzz!

"ah! Ah! Ah! Ungh! Ah! Ouh!"

Ddrrttzz!—Ccrrtt!—Ddrrttzz! Ddrrttzz!—Ccrrtt!

"JOONMYUN SEONSAEEENNGGGHHHH~~~~! NNGGGHH~~!"

Yi xing merasa ada yang menyembur ke dalam rektumnya, dan setelahnya ia merasakan aliran air kecil yang keluar melalui sela – sela mulut lubangnya yang tampak membengkak dan sedikit memerah. Nafasnya menderu – deru, mataya masih terpejam menikmati klimaks keduanya. Tenaganya terkuras dan tubuhnya terasa lengket karena keringat dan cairannya.

Kedua tangannya masih meremas bantal, namun remasannya semakin lama semakin melemas.

Perlahan, mata Yi xing yang terpejam erat menjadi rileks. Nafasnya yang menderu berat menjadi ringan, dan sayup – sayup terdengar dengkuran lembut yang berasal dari mulut kissablenya.

Membiarkan tubuhnya tetap telanjang dengan vibrator masih menancap di lubangnya. Membiarkan tubuhnya diterpa dinginnya pendingin ruang dan perutnya tidak diisi oleh makan malam hari ini.

Detik jam berganti mengisi kebisingan ruang kamar yang didominasi warna hijau.

Dimana jarum panjangnya menunjuk angka dua belas dan jarum pendeknya menunjuk pukul sembilan.

.

.

[to be continued]

.

.

A/N :

BackGroundMusic : One more night – Maroon5

Hai, ini ff dengan main chara SuLay! (walaupun Su-nya belum kelihatan, sih..)

Dan seperti ff yang sebelumnya, ini rated M! mmhhuahauhauahaha~~~ #ketawanista

Bedanya, ini bukan oneshoot; tapi threeshoot. Biar lebih enak gitu. Tapi karena tidak ingin membuat semuanya penasaran, jadi Al posting 3chapter sekaligus. :3

Al anak baik, 'kan..? mmhuehehe~

jaa, want to review..? :3

A/N selesai sampai di sini~!