Aku berjalan dengan hati-hati sambil memegang dua buah plastik di kedua tangan, berusaha menghindari genangan air yang ada di tanah. Kido menyuruhku untuk berbelanja karna persediaan makanan sudah hampir habis. Tapi sayangnya, dia menyuruhku untuk pergi sendirian karna nampaknya yang lain sedang ada urusan.
"Kumohon jangan hujan.." Aku bergumam sambil melihat ke langit. Warna abu-abu menghiasi langit, membuat suasana menjadi suram. Bukan suasana yang kuinginkan.
Suara rintik hujan mulai terdengar dan aku menyipitkan mataku, kembali melihat ke depan dan langsung berlari mencari tempat untuk berteduh. Sepatu sneakers yang kupakai berhentakan dengan genangan air dan aku mengangkat plastik yang sedang kubawa agar tidak basah. Kido bisa membunuhku kalau semua ini jadi tidak bisa dimakan..
"[Name]-chan! Cepat kesini!" Aku melihat ke arah suara itu. Terlihat Kano-kun yang melambaikan tangannya sambil berusaha untuk tidak menjatuhkan payung yang dia pegang.
"K-Kenapa kamu disini, K-Kano-kun?" Aku bertanya sambil berusaha mengendalikan nafasku yang terengah-engah. Kano tertawa melihatku, dan aku langsung melihatnya dengan tatapan tajam.
"Pftt—Maaf, maaf! Kido menyuruhku untuk menjemputmu." Kano-kun berkata sambil tersenyum senang, membuatku wajahku berubah merah. Aku memalingkan pandanganku dari laki-laki berambut pirang itu, membuatnya senyumannya semakin lebar.
"Are? Apa [Name]-chan tersipu malu~?" Dia bertanya dengan nada menggoda. Aku bisa merasakan darah naik ke wajahku yang pasti jadi semerah tomat.
"Berisik!" Aku berteriak sambil tetap memalingkan pandanganku darinya. Tapi percuma saja, karna Kano-kun memegang daguku, membuat mataku bertatapan dengan matanya yang berwarna kuning.
"Tapi, kamu sangat manis saat malu seperti ini~" Kano-kun berkata dan aku merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibirku. Itu bukan sentuhan yang kasar, melainkan perlahan dan lembut.
"A-Apa yang.." Aku tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa menyentuh bibirku. Kano-kun terlihat senang dan menunjuk ke langit.
"Aku selalu ingin berciuman di bawah pelangi~" Aku melihat ke atas. Terlihat jelas cahaya tujuh warna yang menghiasi birunya langit. Sepertinya hujan tadi berhenti tanpa kusadari. Saat aku kembali memikirkan apa yang dilakukan Kano-kun, mukaku kembali menjadi merah.
"Ahaha, kamu memang manis, [Name]-chan~!" Dia berkata sambil menaruh kedua tangannya di belakang kepala.
"J-Jadi maksudmu kamu hanya menciumku karna kamu ingin berciuman di bawah pelangi? Hanya itu alasannya?!" Aku berkata dengan sedikit keras. Kano-kun mengedipkan matanya, dan kembali tertawa.
"Apa yang k-kamu tertawakan?!"
"Tentu saja aku ingin berciuman di bawah pelangi. Tapi.."
"Tapi apa?" Aku bertanya dengan penasaran. Kano-kun memasang wajah misteriusnya, sambil berkata "Rahasia~!"
...Yang lebih kuinginkan adalah berciuman denganmu~