Sebelum membaca saya akan mengingatkan. Di Chapter ini, Valper Galiel sama Freed udah mati dan Cerberus belum dipanggil Kokabiel. Saya akan langsung ke scene dimana Semua budak Rias sudah kelelahan melawan Kokabiel. Pokoknya jangan heran kalau banyak yang berbeda dari canon karena ini AR.
New Mission on New Dimension
Disclaimer : Saya tidak mengakui kepemilikan Naruto dan Higschool DxD
Pairing : Naruto X Rias
Genre : Adventure, Action, Romance
Rate : T (rating dapat berubah sewaktu-waktu)
Warning : AR, gaje, abal, typo(s), OOC(maybe), Strong!Naru, Godlike!Naru (maybe)
Summary : Dengan terlahir sebagai anak dalam ramalan, dia telah menyelesaikan tugasnya untuk membawa perdamaian untuk dunia Shinobi. Tapi dia punya tugas baru yang telah menantinya. Perdamaian di dimaensi lain. Dan juga untuk menemukan kebahagiaan yang selama ini ia cari.
"abcd" untuk nama jutsu dan teknik lainnya. (italic+bold)
"abcd" untuk percakapan dari biju
[abcd] Sacred gear berbicara
"abcd" percakapan biasa
'abcd' mindscape atau berbicara dalam hati
'abcd' biju berbicara dalam batinnya
Don't Like Don't Read
.
.
.
.
THIS IS IT
Chapter 5
Siang hari adalah waktunya semua orang untuk melakukan aktifitas. Dan malam hari adalah saatnya untuk beristirahat. Tapi tampaknya itu tidak berlaku bagi sosok yang sedang melompati atap-atap rumah.
Sosok itu adalah sang pahlawan shinobi, Namikaze Uzumaki Naruto. Pemuda itu dengan raut cemas terus melompati atap-atap rumah.
TAP TAP
"Kuso! Kenapa aku sampai lengah." Umpat pemuda itu.
"Salahmu sendiri yang tidur terlalu nyenyak. Bahkan kau tidak merasakan sama sekali akan adanya bahaya." Ucap Kurama dalam batin Naruto.
'Kheh. Aku juga manusia tahu. Sudah satu minggu aku belum tidur untuk melatih diri.'
"Yah. Terserahlah."
'Tampaknya lawan kali ini berbahaya. Sampai-sampai aku tidak bisa menggunakan Hiraishin untuk sampai di sumber kekuatan itu.'
"Ya. Auranya sangat kuat. Coba kau pastikan. Bukankah kau sudah menguasai sedikit 50% kekuatan Byakugan."
Naruto mengangguk lalu memejamkan matanya. Sesaat kemudian ketika pemuda itu membuka mata, iris sewarna biru langit miliknya sudah berganti ke mode JE.
(A/N : Karena terlalu ribet, saya singkat Jinchuriki Eye jadi JE)
Naruto menajamkan penglihatannya, urat-urat di sekitar matanya tampak lebih menonjol. DI penglihatan pemuda itu, semua hitam putih. Naruto mencoba lebih menajamkan kembali dan sesaat kemudian dia terkejut.
'Aura itu!'
"Malaikat jatuh. Tampaknya merupakan salah satu petingginya."
'Jangan-jangan ini yang seperti Azazel katakan kemarin.'
FLASHBACK ON
Tampak seorang pemuda pirang yang sedang berbaring di pinggir danau ditemani pria dengan pakaian kimono dan bersurai hitam pada bagian belakang dan sedikit pirang di bagian depan yang sedang memancing.
"Hoi, Naruto." Panggil pria itu.
"Hm?" Naruto menjawab dengan gumaman.
"Aku punya permintaan." Pria itu a.k.a Azazel menatap Naruto.
Naruto yang merasa perbincangan ini mulai serius, bangun dari posisi berbaringnya.
"Ada apa?"
"Aku merasa akan ada salah satu anak buahku yang akan membangkang karena aku berencana untuk mengadakan pertemuan 3 fraksi demi perdamaian."
"Kalau ini menyangkut perdamaian, aku akan melakukannya. Memang kenapa kau memintaku?"
"Aku yakin kau bisa. Tenang saja, aku juga sudah meminta orang kepercayaanku untuk membereskannya jika situasi sudah genting." Ucap Azazel sambil kembali melanjutkan aktifitasnya.
"Baiklah. Aku akan melakukannya." Begitu pula Naruto yang kembali berbaring.
FLASHBACK OFF
"Lagipula kenapa kau tidak menggunakan sayap saja?"
'Apa kau lupa? Aku masih belum bisa menggunakannya dengan baik.'
Naruto langsung memutuskan kontak batin dengan Kurama ketika pemuda itu sudah sampai di asal aura malaikat jatuh yang dilihatnya. Tepatnya sekarang dia berada di depan Kuoh Academy.
Naruto baru mengerti kenapa dia tidak bisa menggunakan Hiraishin. Ketika pemuda itu mengedarkan pandangannya, irisnya yang telah kembali seperti semula melihat gadis berkacamata yang dikenalnya sebagai ketua OSIS.
Naruto lalu melompat ke atap rumah terdekat, "Oi!" seru pemuda itu.
Gadis berkacamata a.k.a Sona langsung menoleh, "Kau kan? Naruto-san?" ucapnya heran ketika mendapati pemuda yang dikenalkan Rias kepadanya beberapa waktu lalu.
Sona tidak mengetahui perihal kekuatan Naruto karena Rias memang belum menceritakannya.
"Sona-senpai, bisa buka kekkainya?" tanya Naruto.
"Apa yang ingin kau lakukan? Disini berbahaya, lebih baik menjauh." Sona memperingatkan tapi Naruto tidak peduli sama sekali.
"Tenang saja. Yang penting sekarang buka kekkai-nya, ketika aku sudah masuk gunakan kembali." Naruto tetap bersikeras untuk masuk.
Sona dapat melihat tekad di mata pemuda itu yang entah mengapa membuat dia percaya.
"Dalam hitungan ketiga, buka kekkai!" teriak Sona. Semua budaknya langsung menoleh dan memasang wajah terkejut.
"Ada apa kaichou?" tanya Saji.
"Sudah lakukan saja, nanti aku jelaskan." Jawab Sona. Para budaknya hanya mengangguk.
"3, 2, 1, BUKA!"
Kekkai terbuka dan Naruto langsung melakukan Hiraishin. Setelah melihat Naruto tidak ada di tempat, Sona kembali memerintahkan budaknya menutup kekkai.
Tampak sesosok malaikat jatuh dengan 5 pasang sayap hitamnya menatap sekumpulan iblis di depannya dengan tatapan meremehkan.
"Hmm. Aku akan sedikit bermain-main." Ucapnya sambil menyeringai.
Tiba-tiba lingkaran sihir raksasa muncul di tengah-tengah lapangan tempat pertarungan kelompok Gremory bersama Xenovia dan Kokabiel. Dari lingkaran sihir itu, muncul api yang sangat besar, dan dari api itu muncul sesosok makhluk seperti anjing dengan tiga kepala.
"Cerberus!" Rias berteriak kaget,
[Partner, kau tidak akan mampu melawan makhluk itu dengan keadaanmu sekarang]
Ddraig berkata seperti itu dan Issei mengiyakan dalam hati.
"Cih sial. Kenapa Kokabiel sangat susah dikalahkan. Kami telah mengeluarkan seluruh kemampuan kami." Umpat Issei.
Memang benar, keadaan kelompok Gremory sangat memperihatinkan, tidak seperti Kokabiel yang masih berdiri kokoh. Rias dan Akeno sudah banyak terluka dan pakaiannya robek sana-sini. Asia kelelahan karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan. Begitu pula Koneko yang sudah terluka sana-sini.
Kiba dan Xenovia juga kelelahan. Kiba menopang tubuhnya dengan pedang suci iblis yang baru di dapatnya.
"Kalau begini, kami semua bisa mati." Ucap pemuda pirang itu.
Tiba-tiba Cerberus maju dengan kecepatan penuh ke arah kelompok Gremory sambil meraung.
"GROARRR" makhluk itu mengayunkan cakarnya.
TRANGGG
Kiba dan Xenovia berhasil menghalau serangan cakar itu. Walaupun dengan nafas tersengal-sengal.
Kokabiel tiba-tiba kembali menyeringai, "Ini belum selesai."
Dan lagi-lagi lingkaran sihir raksasa muncul dan tampak sosok Cerberus.
"Ada dua!" Issei berteriak kaget. Cerberus yang baru datang itu maju menyerang kelompok Gremory.
"Aku tidak akan kalah. Ddraig!"
[Boost]
Walaupun staminanya sudah banyak terkuras, Issei masih berusaha bertarung. Pemuda itu merangsek maju dan mengarahkan gauntletnya untuk memukul Cerberus.
Tapi sayang, makhluk itu menyadari serangan Issei dan langsung mengayunkan cakarnya.
DUAKKK
Untungnya Issei melindungi diri dengan gauntletnya. Tapi tetap saja dia terlempar.
BRAKK
"Ise/Issei-kun/Issei-san/senpai!" para gadis berteriak ketika melihat tubuh Issei membentur pohon dengan keras. Asia langsung menghampiri pemuda berambut coklat itu.
"Daijoubou?" tanya Asia cemas. Aura berwarna hijau memancar dari lengannya dan menyembuhkan beberapa luka di tubuh Issei.
"Aku tidak apa-apa. Tapi apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Issei pada dirinya sendiri.
Rias yang melihat para budaknya bertarung hanya menunduk.
"Aku raja yang tidak berguna." Gumam gadis itu. Tiba-tiba bayangan seorang pemuda dengan surai pirang melintas di kepalanya dan hanya sekilas. Tanpa Rias sadari, Cerberus maju menyerangnya.
"BUCHOU!" Rias menoleh dan irisnya melebar mendapati Cerberus sudah beberapa meter di depannya, Rias hanya menutup matanya pasrah.
"Kuchiyose no Jutsu : Hachibi!"
DUAKKK
Cerberus terpental akibat pukulan dari sesuatu yang muncul tiba-tiba untuk melindungi Rias. Semua budak Rias hanya terheran-heran dan detik berikutnya mereka dikejutkan sosok banteng dengan delapan tentakel yang memukul Cerberus tadi.
"Hoi! Kenapa denganmu?"
Rias langsung menoleh ketika mendengar suara pemuda yang dikenalnya, "Naruto?"
"Yo!" Naruto memberikan cengiran andalannya.
"Tampaknya kalian benar-benar kewalahan." Naruto lalu memandang Kokabiel yang menatapnya heran.
"Dia adalah Kokabiel. Jendral Malaikat Jatuh." Ucap Rias.
"Jadi ini maksud Azazel." Gumam pemuda itu.
"Hoi Naruto. Sekarang apa lagi?"
Naruto lalu menoleh ke arah sang biju ekor delapan, "Ah paman gurita. Bisa kau bereskan anjing kepala tiga itu?"
"Hahaha. Dengan senang hati." Naruto mendekati Hachibi lalu memberikan kepalan tangannya dan tentunya di balas juga oleh biju itu.
"Nah sekarang biar aku yang membereskannya. Kalian istirahat saja." Seru Naruto.
"Oi Naruto!" Issei yang sudah selesai disembuhkan Asia berjalan ke arah Naruto, "Aku juga masih ingin bertarung."
"Kau yakin? Bukankah staminamu sudah habis?"
"Kheh. Tenang saja. Aku pasti bisa."
[Staminamu memang sudah habis, partner]
Issei langsung pundung mendengar perkataan Ddraig sedangkan Naruto sweatdrop.
"Kau bisa memberikan sedikit staminamu untuk bocah itu." Ucap Kurama dalam batin Naruto.
'Bagaimana caranya?'
"Akan kukirim melalui telepati langsung ke pikiranmu." Naruto mengangguk.
"Baiklah. Mari kita bertarung bersama." Ucap Naruto.
Issei langsung bangkit dari pundungnya, "Ayo!"
"Sebelum itu," Naruto berjalan ke belakang pemuda berambut coklat itu, "akan kuberikan sedikit staminaku."
Pemuda pirang itu kemudian melakukan hand seal yang lumayan panjang. Ketika selesai, Naruto langsung mengarahkan kedua talapak tangannya ke punggung Issei.
"Recharge."
Chakra berwarna biru menyelimuti mereka berdua. Sesaat kemudian chakra itu menghilang.
[Aku tidak tahu apa yang dilakukan orang itu, tapi sekarang kau dapat bertarung kembali, partner]
"Yosh! Terima kasih Naruto." Naruto mengangguk.
"Sebentar," Naruto lalu mengalihkan pandangannya ke arah Kiba dan Xenovia yang tampaknya kewalahan mengalahkan Cerberus, "Kiba!"
"KAI!"
BOFFF
Dua pedang muncul di tangan Naruto. Pemuda itu langsung melemparkan Dark Elucidator ke arah Kiba.
"Oi Kiba gunakan itu."
Kiba menoleh dan langsung menangkap pedang itu, "Baiklah, Naruto. Arigatou."
"Oi kau."
Xenovia menoleh, "Aku punya nama tahu!" ucapnya kesal.
"Terserahlah. Aku bisa merasakan aura destruktif dari pedangmu itu. Lebih baik kau gunakan ini." Naruto melemparkan Light Elucidator ke arah Xenovia yang ditangkap dengan baik tentunya setelah gadis itu meletakkan Durandal.
"GROARR!"
Tepat setelah itu Cerberus langsung menyerang Kiba dan Xenovia. Untungnya dengan reflek mereka, serangan Cerberus dapat ditangkis.
Xenovia memandang pedang pemberian Naruto, "Pedang ini benar-benar ringan dan sangat kuat." Gadis itu lalu kambali membantu Kiba menghadapi Cerberus.
"Kau paham, Issei?" Naruto baru memberitahu rencananya menghadapi Kokabiel.
"Baiklah. Aku paham." Ucap pemuda berambut coklat itu.
"Sudah selesai, mengobrolnya. Aku sangat bosan." Ucap Kokabiel dengan seringainya.
Naruto lalu memandang Kokabiel dengan matanya yang sudah memasuki mode JE, "Kau tenang saja. Ini tidak akan lama." Ucap pemuda itu sambil menyeringai.
"Kita mulai!" Issei mengangguk.
"Kagebunshin no Jutsu."
BOFF BOFF
Lima bunshin Naruto muncul. Dengan kecepatan penuh, para bunshin itu melesat menyerang Kokabiel.
Satu Bunshin langsung mengarahkan kepalan tangannya ke arah Kokabiel yang tentunya dengan mudah ditangkis olehnya. Kemudian dua bunshin lagi menyerangnya dengan tendangan bersamaan.
DUAKKK
Kokabiel berhasil melindungi diri dengan sayapnya yang membungkus tubuhnya.
"Hanya ini saja kemampuanmu?" Kokabiel menyeringai. Dia lalu menyiapkan Light Spear, "Giliranku!"
Malaikat jatuh itu melemparkan Light Spear berukuran sedang ke arah lima bunshin Naruto yang tidak dapat dihindari.
"HAHAHA!" Kokabiel tertawa senang. Tapi itu semua sirna ketika tiba-tiba Issei dan Naruto muncul dalam kilatan kuning di depannya.
"Rasakan Kokabiel!"
[Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost]
[Explosion]
Issei langsung mengarahkan tinju yang kekuatannya telah dilipatkangandakan.
Kokabiel langsung terpental. Belum cukup, Naruto lalu menyiapkan RasenShuriken.
"Wind Release : RasenShuriken."
Belum Kokabiel mendarat, dia telah mendapat serangan tambahan dari Nsruto.
DUARRR
Kokabiel langsung terjatuh ke tanah setelah menerima serangan dari dua pemuda itu.
"HAHAHA. Menarik. INI SANGAT MENARIK!"
Asap yang menutupi tubuh Kokabiel menghilang dan menampakkan dia dalam pakaian yang compang camping.
"Akan kutunjukkan kekuatanku sesungguhnya." Kokabiel mengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan berwarna merah. Lalu membuka dan meminumnya.
GLUK
Tiba-tiba tubuh Kokabiel membesar, Otot-otot muncul di setiap bagian tubuhnya.
"Huahaha! Dengan darah dari Cerberus, aku akan menunjukkan kekuatanku!"
Kokabiel menciptakan Light Spear seukuran bus, "Sekarang, terima ini!"
'Gawat, kalau aku menghindar, yang lain bisa jadi sasaran. Aku terpaksa menggunakan itu.'
Light Spear itu meluncur dengan mulus ke arah Naruto dan yang lainnya.
BLARRR
Asap membumbung tinggi. Kokabiel mengira semua iblis itu sudah tewas. Ketika asap menghilang, matanya melebar ketika melihat kalau sesosok makhluk astral berwarna orange mengelilingi tubuh Naruto.
"Hah, hah, hah. Ini belum sempurna."
Susano'o milik Naruto yang sekarang sudah memiliki bentuk, melindungi semua iblis itu.
"Cough, cough."
Naruto mendadak memuntahkan darah.
"NARUTO!" Semua panik. Terutama Issei yang berada di dekatnya.
"Kau tidak apa-apa?" tanya pemuda berambut coklat itu. Rias dan ang lainnya pu menghampiri pemuda itu.
"Ugh. Ini hanya luka ringan."
"Jangan bercanda, gaki. Sudah kubilang jangan dulu menggunakan Susano'o. Kau masih belum sanggup menguasainya."
'Diamlah. Jika aku tidak menggunakannya. Mereka akan terluka.'
"Kheh. Terserah kau saja. Untung chakraku masih sanggup menyembuhkan luka dalammu."
'Arigatou, Kurama'
"Kenapa kau melindungi kami, Naruto?" tanya Rias. Naruto lalu menoleh ke arah Rias dan tersenyum.
"Aku tidak akan membiarkan teman-temanku terluka. Itulah jalan ninjaku!" kata-kata Naruto dipenuhi tekad yang kuat dan membuat Rias terdiam.
Naruto lalu berdiri, "Ayo Issei. Kita kalahkan makhluk ini." Ucap pemuda itu dengan cengirannya.
Issei mengangguk.
"Naruto." Pemuda pirang itu menoleh. Rias berjalan mendekatinya.
CUP
Sebuah ciuman mendarat di pipi Naruto yang dihiasi guratan halus menyerupai kumis kucing.
"Arigatou." Ucap Rias dengan senyumannya. Naruto yang baru sadar langsung merona.
"I-itu sudah tugasku Rias." Ucap Naruto sedikit gugup.
Akeno entah mengapa menjadi tertegun melihat bagaimana Issei dan Naruto berjuang. Perlahan, sebuah perasaan muncul di hatinya untuk pemuda berambut coklat itu.
"Issei-kun."
"Ya, Akeno-san?"
"Kalau kau berhasil, aku akan mengajakmu kencan. Dan kau boleh memegang oppaiku." Ucap Akeno dengan mimik wajah menggoda.
Issei langsung melotot, "Benarkah?" tanyanya memastikan. Akeno mengangguk.
"Hehehe. Oppai Akeno-san." Issei langsung membayangkan hal-hal mesum dan tentunya dengan wajah mesum juga. Naruto hanya sweatdrop melihatnya.
'Benar-benar mirip Ero-sennin."
"Yosh. Ayo Naruto! Kita kalahkan gagak itu." Issei yang sadar dari lamunannya langsung bersemangat.
"Yare-yare. Baiklah, ayo!"
Kedua pemuda itu berlari dengan kecepatan penuh.
"Ayo kesini bocah!" Kokabiel sudah bersiap. Naruto langsung menghilang menggunakan Hiraishin. Dan muncul di depan Kokabiel.
DUAKKK
Tendangan Naruto berhasil ditahan. Tak sampai disitu, Naruto mencoba menendang lagi.
DUAKK
Kokabiel masih mampu menahannya walaupun harus sedikit terdorong mundur karena tendangan Naruto sudah dilapisi chakra.
Kokabiel berganti dari bertahan menjadi menyerang. Malaikat jatuh itu mengarahkan tinjunya yang berhasil di tahan oleh Naruto. Disaat Naruto menahan serangan Kokabiel, Issei muncul dari belakang pemuda pirang itu.
DUAKK
Pukulan Issei berhasil mengenai wajah Kokabiel. Dia langsung terpental.
"Kombinasi yang baik, tapi itu belum cukup!" Kokabiel melesat dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba dia sudah berada di depan Issei. Issei yang tidak siap langsung menerima tinju dari Kokabiel.
DUAKK
"Guahh." Issei terpental ke belakang. Untungnya Naruto dengan sigap menahan tubuhnya.
"Kau tidak apa-apa, Issei?" Issei mengangguk.
"Kalau begini.." Naruto melakukan hand seal.
"Lightning Release : Lightning Beam."
Pemuda itu mengarahkan kedua telapak tangannya ke Kokabiel. Dari kedua telapak tangan Naruto muncul beam berelemen petir.
Kokabiel langsung melindungi tubuhnya dengan sayap hitamnya.
BLARRR
"Teknik yang menarik." Jendral malaikat jatuh itu berucap sambil menyeringai.
Kokabiel menyiapkan lagi Light Spear seukuran bus. Di lalu melemparkan Light Spear itu ke langit.
"Light Rain."
Light Spear itu pecah dan langsung menjadi serpihan kecil yang menghujani Naruto dan Issei.
"Earth Release : Earth Dome."
Naruto langsung membentuk sebuah kubah dari tanah yang melindungi dirinya dan Issei. Ketika kubah itu menghilang, tampak Naruto dan Issei yang masih baik-baik saja.
'Oi Kurama. Pinjam Chakramu.'
"Terserahlah."
Tiba-tiba tubuh Naruto diselimuti chakra berwarna merah dan di bagian belakang membentuk tiga ekor.
"Ada apa denganmu, Naruto?" Issei menatap Naruto heran.
"Ini bagian dari kekuatanku," Ucap Naruto, "Ayo!"
Mereka berdua kembali melesat menyerang Kokabiel. Lagi-lagi Naruto menghilang. Pemuda itu muncul di belakang Kokabiel.
DUAKK
Kokabiel yang tidak mengetahui Naruto berada di belakangnya langsung terpental akibat tendangan Naruto. Malangnya lagi, malaikat jatuh itu terpental ke arah Issei.
Sang Sekiryutei sudah siap dengan pukulannya. Pemuda itu langsung menghantam Kokabiel ke arah atas.
DUAKK
Kokabiel kali ini terpental ke atas. Tiba-tiba Naruto muncul di bawahnya. Pemuda itu memukul dagu Kokabiel.
BUGG
Kokabiel melayang semakin tinggi. Lagi-lagi Naruto muncul tiba-tiba di atasnya. Pemuda itu menghantam perut Kokabiel dengan kaki bagian belakangnya sehingga Kokabiel langsung meluncur jatuh.
DUAKKK
BLARRR
Kawah tercipta di tempat Kokabiel jatuh. Dan asap menyelimuti tempat itu. Naruto lalu menghilang lagi dan muncul di dekat Issei.
"Kalian benar-benar menarik."
Kedua pemuda itu dikagetkan ketika melihat Kokabiel masih berdiri kokoh.
"Kheh. Aku akan menggunakan teknik itu." Ucap Naruto. Issei hanya menatap temannya dengan pandangan bertanya.
"Lightning Release : Lightning Beam."
Beam Naruto kali ini diarahkannya ke langit. Langit malam tiba-tiba bercahaya.
"Lightning Release : Kirin."
Dari langit, muncul naga petir raksasa yang langsung menghantam tubuh Kokabiel.
BLARRR
Efek jutsu itu juga mengenai orang-orang sekitarnya. Untungnya Naruto sudah mengantisipasi itu semua. Naruto tahu cahaya adalah kelemahan iblis. Pemuda itu langsung menciptakan beberapa bunshin untuk melindungi para iblis dan Xenovia.
Cahaya dari jutsu itu melenyapkan kedua Cerberus dan juga Hachibi. Untungnya para iblis telah dilindungi para bunshin Naruto.
Setelah cahaya menghilang, tampak Naruto yang kelelahan.
"Sial. Chakraku memang besar. Tapi staminaku ada batasnya." Ucap Pemuda itu.
"Benar-benar jurus yang mengerikan."
Mereka semua terkejut ketika melihat Kokabiel masih dapat berdiri kokoh walaupun dengan luka-luka yang lumayan parah.
"Bagaimana mungkin dia masih dapat berdiri." ucap Rias kaget.
'Tidak mungkin. Jutsuku harusnya mampu melumpuhkannya.' Batin Naruto.
"Makhluk ini benar-benar kuat." Ucap Kurama.
"Sekarang aku akan menghabisi kalian!" Kokabiel membentangkan sayapnya lebar-lebar.
Bulu-bulu sayapnya menjadi tajam dan langsung menghujam para iblis tak terkecuali Xenovia dan Naruto.
JLEBB JLEBB JLEBB
Bulu-bulu itu mengenai tubuh mereka semua.
"Ugh. Kenapa aku tidak bisa bergerak?" Ucap Xenovia.
"Tubuhku mati rasa. Apa yang terjadi?" ucap Kiba. Yang lain juga mengalami hal yang sama.
"Bulu-bulu itu mengandung racun pelumpuh. Kalian akan mati para iblis sialan!" Kokabiel lagi-lagi menyiapkan Light Spear. Kali ini ukurannya mungkin 2 kali lipat dari ukuran bus tadi.
"HAHAHA! Bersiaplah!" Kokabiel melemparkan Light Spear itu.
BLARRRRR
SRINGGG (efek cahaya)
Cahaya menyelimuti tempat itu sekali lagi. Kokabiel menyeringai senang mengira para iblis itu sudah mati.
Setelah cahaya menghilang, Kokabiel kembali dikagetkan oleh sosok Susano'o.
"Cough, cough, cough." Naruto memuntahkan darah yang begitu banyak. Darah juga menetes dari salah satu matanya. Tubuhnya sudah tidak diselimuti chakra Kurama lagi.
"Baka! Sudah kubilang jangan kau gunakan."
Naruto tidak mendengarkan sama sekali perkataan Kurama. Kokabiel masih kaget.
"Kenapa manusia sepertimu mau melindungi para iblis?"
Naruto tersenyum, "Yang pertama, aku sangat ingin melenyapkan orang yang ingin mengganggu tujuanku mencapai perdamaian."
Perlahan-lahan pemuda itu kembali menegakkan dirinya, "Kedua, aku akan melindungi siapa saja yang menginginkan perdamaian."
Naruto berdiri tegak. Matanya menunjukkan tekad yang sangat kuat.
"Aku baru di dunia ini. Tapi aku sudah menganggap mereka semua adalah teman-temanku, keluargaku."
"Tidak peduli mereka iblis, malaikat, malaikat jatuh, atau apapun itu."
"Aku sudah menganggap mereka semua adalah keluargaku di dunia ini. Karena itu..."
Naruto tertunduk sejenak. Lalu pemuda itu mengangkat kepalanya. Dan tampaklah mata yang dipenuhi oleh tekad api.
"Aku akan melindungi mereka semua. Walaupun harus mengorbankan nyawaku sekalipun. Itu adalah..."
"JALAN NINJAKU!"
BLARRR
Tubuh Naruto tiba-tiba diselimuti chakra berwarna orange. Dan akhirnya pemuda itu memasuki biju mode. Tiba-tiba Naruto menghilang dari tempatnya.
Pemuda itu muncul di hadapan Kokabiel dengan tinjunya, "Ini untuk perdamaian."
DUAKK
Naruto memukul perut Kokabiel. Belum cukup, Naruto menyiapkan tendangannya.
"Untuk Asia!"
BUAKK
Pemuda itu menghantam perut Kokabiel menggunakan lututnya. Naruto menyiapkan tinjunya.
"Untuk Kiba!"
DUAKKK
Tinjunya mengenai wajah Kokabiel. Naruto menyiapkan pukulannya lagi.
"Untuk Koneko-chan!"
BUAKK
Pukulannya telak mengenai dagu Kokabiel. Malaikat jatuh itu melayang ke atas. Naruto langsung menghilang dan muncul di depan Kokabiel.
"Untuk Akeno!"
BUAKK
Naruto menendang Kokabiel sehingga menyebabkan dia terlempar. Dan lagi-lagi Naruto menghilang dan muncul di depan Kokabiel untuk menghantamnya.
"Untuk Issei!"
DUAKKK
Dengan sekuat tenaga, Naruto meninju dagu Kokabiel sehingga dia melayang ke atas lagi tetapi lebih tinggi dari yang pertama. Naruto menghilang lagi dan muncul di atas Kokabiel.
"Dan ini untuk orang yang kucintai, Rias!"
DUAKK
Naruto menghantam bahu Kokabiel dengan tumitnya. Kokabiel langsung meluncur dengan cepat ke bawah.
BLARRR
Kawah besar tercipta akibat Kokabiel terjatuh. Tapi dia masih berdiri.
"Ugh."
Naruto muncul di dekat Issei, "Issei pinjamkan aku kekuatanmu."
Issei mengangguk.
[Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost] [Boost]
[Transfer]
Energi mengalir di tubuh Naruto. Pemuda itu lalu menyiapkan RasenShuriken. Tapi jutsu itu berbeda. RasenShuriken miliknya berwarna merah karena terlapisi energi dari Issei.
"Red RasenShuriken."
Naruto melemparkan jutsu andalannya ke arah Kokabiel.
BLARRR
Asap menyelimuti tubuhnya. Ketika asap menghilang tampaklah Kokabiel yang sudah kehilangan kesadaran.
KRAKKK
Kekkai yang diciptakan Sona dan para budaknya pecah. Sosok dengan armor berwarna putih muncul.
"Wah wah. Sudah selesai rupanya."
Sosok itu lalu mendarat dan mengambil tubuh Kokabiel.
"Kau Sekiryutei kan? Bertambah kuatlah." Sosok itu lalu terbang kembali, tak lupa membawa tubuh Valper dan Freed.
"Hoi! Siapa kau?" teriak Issei.
Sosok itu membalikkan tubuhnya. Tidak ada yang tahu ekspresi yang ditampilkannya karena tertutupi armor.
"Yang pasti suatu saat kita akan bertarung. Jaa." Sosok berarmor putih itu masuk ke dalam retakan dimensi tadi.
[Dia adalah Vanishing Dragon]
"Jadi dia adalah rivalku?"
[Ya. Dia tampaknya sangat kuat]
Issei mengepalkan tangannya.
"Hah. Untung sudah selesai." Chakra di tubuh Naruto menghilang. Mereka semua lalu berlari mendekati Naruto. Kecuali Xenovia yang langsung pergi dan menitipkan pedang Naruto pada Kiba.
"Naruto!" Naruto menoleh dan memberikan cengirannya.
"Apa benar yang kau ucapkan tadi, Naruto?" tanya Rias. Naruto hanya mengangguk dengan rona merah di pipi warna tannya. Tetapi perlahan tubuh Naruto goyah.
"Aku tidak kuat lagi." Ucap Naruto lirih. Perlahan-lahan, matanya terpejam dan pemuda itu langsung jatuh.
TAP
Untungnya Rias berhasil menahan tubuh Naruto yang akan menghantam tanah. Rias hanya tersenyum melihat wajah Naruto. Tidak ada yang tahu perasaan apa yang dimiliki gadis itu terhadap pemuda di dekapannya.
"Ne, Akeno-san?" tanya Issei.
"Kenapa, Issei-kun?"
"Hadiahku." Ucap Issei dengan ekspresi mesum.
"Ara ara. Maaf Issei-kun. Yang mengalahkan Kokabiel adalah Naruto. Jadi hadiahmu tidak ada." Ucap Akeno sambil tersenyum jahil.
"APA?! Tidakkk! Oppai." Issei langsung menangis meratapi nasibnya. Akeno hanya tertawa. Kiba dan Koneko pun hanya tersenyum. Asia hanya terkekeh kecil.
"Tapi kalau kencan akan kukabulkan." Ucap Akeno. Wajah Issei langsung kembali cerah.
Dan Akhirnya Naruto berhasil menggagalkan rencana Kokabiel untuk memulai perang.
TBC
Yoo minna-san. Saya kembali lagi. Mohon maaf atas keterlambatan updatenya. Hehehe. Maklum, namanya juga pelajar. Semakin ke sini, ujian semakin dekat. Dan tugas juga semakin menumpuk. -_-
Kali ini saya akan sedikit menjelaskan. Biju mode Naruto hanya akan muncul ketika dia terdesak. Tapi nanti dia juga dapat menguasainya kembali. Dan lagi, setting penyerangan Kokabiel saya buat kira-kira 1 bulan setelah pertemuan Naruto dengan Irina dan Xenovia.
Saya akan beritahu, Naruto memang sudah jujur menyatakan perasaannya. Tapi saya tidak akan membuat Rias langsung jatuh cinta, untuk sementara ini mungkin cuma rasa suka sama kagum saja. Saya akan berusaha membuat bagaimana akhirnya mereka dapat bersatu tetapi perlahan-lahan.
Dan Kokabiel saya buat sedikit kuat dengan meminum darah Cerberus. Darah Cerberus yang membuat Kokabiel kuat itu hanya imajinasi saya.
Dan disini walaupun chakra Naruto tidak terbatas, tapi tetap staminanya terbatas.
Saya berterima kasih kepada GazzelE VR atas sarannya. Saya memakai sarannya untuk menduetkan Issei dengan Naruto. Maaf ya kalo ada yang salah. :D
Ensiklopedi :
Recharge : Salah satu kemampuan dari JE. Naruto dapat menyalurkan stamina miliknya dengan teknik ini.
Lightning Release : Lightning Beam : Jutsu berelemen petir. Beam yang terbuat dari materi petir ditembakkan melalui kedua telapak tangan Naruto.
Light Rain : Teknik milik Kokabiel. Light Spear dilemparkan ke langit lalu pecah menjadi butiran jarum cahaya kecil yang menghujani target tetapi jangkauannya tidak luas.
Earth Release : Earth Dome : Jutsu berelemen tanah. Dengan jutsu ini, pengguna membuat kubah yang melindungi dirinya maupun orang yang ada di dekatnya. Ukuran kubah tergantung kehendak pengguna. Semakin besar ukurannya, semakin banyak chakra dan stamina yang dipakai.
Lightning Release : Kirin : Jutsu berelemen petir. Diawalai dengan Lightning Beam yang ditembakkan ke arah langit, Naga petir berukuran raksasa muncul dan langsung menghujam target. Membutuhkan chakra dan stamina yang besar. Efek dari jutsu ini adalah cahaya yang menyebar dan tentunya berbahaya bagi iblis.
Red RasenShuriken : Teknik RasenShuriken milik Naruto yang sebelumnya telah teraliri oleh energi dari Issei karena efek dari Gift. Berwarna merah sedikit gelap seperti milik Issei.
Saya sangat berterimakasih atas kritik yang dilontarkan oleh RINDO FUKATEKI. Saya akan berusaha lagi untuk memperbaikinya.
Oh iya. Saya akan memberitahu. Naruto nanti akan dapat menguasai kekkai genkai. Karena dia menguasai 5 elemen. Untuk sementara saya akan membuat dia dapat menguasai Mokuton dan Hyouton dulu. Mungkin Reader bisa memberitahukan yang lain? Tapi disertakan elemen yang digabungkan.
Mohon maaf jika fic ini masih banyak kesalahan. Bagaimanapun saya adalah manusia biasa yang gak mungkin luput dari kesalahan dan juga hanya seorang author amatir yang baru belajar bikin fic.
Kritik dan saran diterima dengan alasan yang jelas. Bisa melalui review maupun PM.
Saya sangat berterima kasih sebesar-besarnya kepada para reader, silent reader, yang fav and foll, dan para reviewer. Karena anda semua saya memiliki semangat melanjutkan fic saya.
Berhubung saya minggu depan akan UAS, chapter 6 akan di update 2 minggu dari sekarang.
See you next chap minna-san.
RnR?