Hai saya muncul lagi dengan ff baru, ini baru perkenalan sih. Untuk ff saya yang satunya, saya minta maaf tapi otak saya buntu buat mikir ff itu. Kalau ada yang minat, chapter selanjutnya akan lebih panjang. Happy Reading.


Baekhyun mengelus perut buncitnya seraya membayangkan betapa lucu anak pertamanya nanti. Ia juga membayangkan Chanyeol ada di sampingnya, namun semuanya hanya mimpi bagi Baekhyun. Bahkan Chanyeol beberapa kali mencoba untuk mengugurkan kandungannya. Seberapa bencinya Chanyeol pada dirinya atau apalah itu, Baekhyun tak akan pernah membiarkan namja itu membunuh bayi ini. Tidak akan pernah. Tak lama kamar Baekhyun terbuka, dan Baekhyun tersenyum melihat kakaknya masuk seraya membawa susu stroberi kesukaan Baekhyun.

"Baekkie, aku sudah bilang padamu jangan lupa minum susu dan kau tak mendengarnya lagi! Sekarang habiskan di depanku" omelnya. Baekhyun tersenyum, kasih sayang Luhan sudah cukup. Walau Baekhyun akui kalau ia mencintai namja brengsek (menurut Luhan) itu.

"Baiklah, dan jangan mengomel. Aku ingin memukulmu, itu kata naui aegya" Luhan berdecak malas.

"Alasan!" Baekhyun hanya terkekeh.

"Baik, Baik, aku akan menghabiskannya rusa" Luhan hanya memutar bola matanya malas. Dalam hati Luhan, ia ingin sekali balas dendam kepada namja brengsek itu. Namun, dongsaeng kesayangannya selalu menghalangi dirinya dengan alasan anak dalam kandungan Baekhyun. Luhan tak habis pikir, apa yang kurang dari Baekhyun? Bahkan semua orang menyukai Baekhyun.

"Ini sudah" ucap Baekhyun dengan nada anak-anaknya yang kental.

"Istirahatlah, aku ingin ke kantor dulu. Jangan kemana-mana, aku takut si brengsek itu kembali membahayakanmu" ucap Luhan seraya keluar dari kamar Baekhyun dan berhenti di ambang pintu.

"Aku mengerti, hati-hati" Luhan mengangguk lalu menutup pintu kamar Baekhyun rapat-rapat.


Baekhyun merasakan ponselnya bergetar panjang, dan ia raih ponselnya dari nakas. Tangan Baekhyun bergetar saat melihat siapa yang menghubunginya, dan akhirnya ia mematikan ponselnya. Tiba-tiba pintu rumahnya di ketuk keras, Baekhyun yakin itu Chanyeol. Baekhyun kembali menyalakan ponselnya, ia butuh seseorang. Kai. Ya, Baekhyun membutuhkannya. Sahabatnya.

"Kai, jebal angkat! Jebal!" gumam Baekhyun panik. Baekhyun yakin sebentar lagi, Chanyeol akan mendobraknya.

"Yeoboseyo, Baek. Ada apa?"

"Kai, tolong hiks.. Chanyeol ada di depan rumahku"

"MWO? Aku akan ke rumahmu sekarang kunci pintu kamarmu dengan semuanya. Mengerti?"

"Ne Kai, Palli" sambungan terputus. Dengan tergesa Baekhyun mengunci pintu kamarnya lalu bersembunyi di lemari yang biasa ia gunakan untuk bersembunyi.

"YA! BYUN BAEKHYUN, DIMANA KAU? KALI INI AKU AKAN MEMBUNUH ANAK SIALAN ITU. KELUAR KAU!" Baekhyun bisa mendengar dengan jelas suara Chanyeol.

"GARA-GARA KAU, KYUNGSOO MARAH DENGANKU. KELUAR BRENGSEK!" Lalu tiba-tiba ada suara orang berkelahi.

"BRENGSEK, KAU KIM JONGIN. UNTUK APA KAU MENOLONGNYA HA? DIA MENGHANURKAN HIDUPKU" Kai tertawa.

"Apa? Kau yang menghancurkan hidupnya, dia tidak bisa menempuh impiannya karena tindakan bodohmu. Kau tak berpikir?"

"APA? TINDAKAN BODOHKU? KAU GILA, JELAS-JELAS DIA YANG MELAKUKANNYA HINGGA KYUNGSOO MENOLAKKU" Kai mendecih.

"Kau benar-benar tidak waras, Park Chanyeol. Keluar kau! Kalau tidak, aku akan membunuhmu"

"Baik, aku keluar. HEI BAEKHYUN SIALAN, URUSAN KITA BELUM SELESAI" Kai menghela napas, untung belum terlambat.


Kai mengusap surai Baekhyun lembut, ini selalu ia lakukan kalau Chanyeol datang ke rumah Baekhyun. Lihatlah, betapa damainya wajah itu yang telah tertidur. Luhan menatap pintu rumahnya kembali rusak, tak perlu Luhan bertanya ia tahu siapa pelakunya. Saat Luhan akan masuk ke dalam kamar Baekhyun, ia melihat Kai ada disana. Jadi Luhan mengurungkan niatnya. Luhan berpikir, kenapa bukan Kai yang di cintai adiknya? Kenapa harus Chanyeol? Kenapa adiknya harus menderita seperti ini? Luhan mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.

"Chen, aku punya tugas penting untukmu sayang"

"Hmm.. sepertinya menarik. Katakan sayang, aku akan melakukannya. Dan ku jamin tugas itu selesai tanpa bekas" Luhan menyeringai, inilah bagian menariknya.

TBC!