tDiscalimer : Masashi Kishimoto

Pairing: NaruSasu

Rated: M

Warning: YAOI. mohon maaf kalau ada typo yang gak sengaja nyelip,EYD yang masih banyak salah. OOC banget.

Sasu-Neko

By Miako Uchiha

Chapter 1 ( hadia dari Nenek Mito)

Seorang pemuda melangkah santai menuju ruang osis disekolah itu. Pemuda dengan rambut blonde, bermata biru indah, dan berkulit tan yang diketahui bernama Namikaze Naruto merupakan ketua osis di sekolahnya. Setelah sampai didepan ruang osis Naruto membuka pintu dengan santai dan tak perna menyangka nasip sial meninpanya dihari ulang tahunnya ini.

"BYUUURRR!"

"HUUUAA, APA-APA INI HEY!" teriaknya sontak saat cairan bau itu membasahi tubuhnya.

"SELAMAT ULANG TAHUN, NARUTO" dan dengan diiringi ucapan selamat dari teman-temannya, Kiba, Shikamaru, Neji, Gaara, Sakura, Hinata, dan Ino, lembaran sagu dan telurpun dimulai dengan sasaran utamanya adalah Naruto.

"Kalian, hey..hey hentikan" teriaknya mencoba menghindar dari serangan teman-temannya.

"Haha, tidak sampai semua tubuhmu dipenuhi sagu" teriak Kiba dan diikuti tawa senang dari yang lainnya.

"Ok, baiklah kalau kalian tidak mau berhenti rasakan balasan dariku" teriak Naruto tak kalah semangat lalu mengambil tepung yang berhamburan didekatnya lalu melemparkannya kearah teman-temannya, mereka pun merayakan hari kelahiran sang ketua osis dengan bermain lempar sagu.

"OK... ok… teman-teman cukup. Haha terimakasih karena kalian ingat hari ulang tahunku" ucap Naruto.

"Tentu Naruto. Baiklah, ayo semuanya kita bersih-bersih lalu setelah ini Naruto akan mentraktir kita makan" ucap Sakura bersemangat.

"Baik, Ayo semuanya" dan diikuti anggukan semangat dari Ino dan yang lainnya.

"Heh? Kapan aku bilang akan mentraktir kalian?" ucap Naruto.

"Bilang atau tidak pokoknya kau harus mentraktir kami, Naruto" ucap Kiba dengan santainya.

"Ck, baiklah, karena ini hari ulang tahunku aku akan mentraktir kalian" ucap Naruto dan semuanya pun berteriak senang karena akan ditraktir makan.

.

Hari telah beranjak sore saat Naruto baru sampai dirumahnya, dikediaman Namikaze yang tentunya sangat mewah sabagai salah satu pemilik perusahaan hebat dikonoha.

"Naruto akhirnya kau pulang juga" Narutopun mendapati ibunya menyambut kepulangannya. "Ayo masuk, ada Nenek Mito didalam".

"Nenek?" Kushinapun mengangguk.

"Tumben sekali, ada apa?" tanya Naruto.

"Tentu saja karena ini adalah hari ulang tahunmu, oh iya, kaa-san juga sudah masak makanan kesukaanmu" ucap kaa-sannya.

"Benarkah?"

"Iya, Ayo!".

Sesampainya diruang keluarga Naruto dapat melihat neneknya.

"Ah, Naruto akhirnya kau pulang juga, nenek sudah lama menunggumu"

"Hehe, maaf nenek, tadi aku pergi dulu bersama-temanku" ucapnya.

"Baiklah kalau begitu, karena kau sudah pulang, nenek juga harus segera pulang sekarang"

"Eh? Kenapa cepat sekali, nenek?" tanya Naruto.

"Nenek ada urusan lain, lagipula nenek kesini hanya untuk mengantarkan hadia ulang tahunmu" ucap neneknya. "Hadiahnya sudah nenek taruh dikamarmu, ingat kau harus menjaganya dengan baik".

"Baiklah, hehe, terimakasih nenek"

"Iya, nenek pulang dulu, katakana juga pada Kaa-sanmu nenek pulang, ok" ucap Neneknya lalu beranjak meninggalkan kediaman Namikaze. Naruto mengangguk dan berbalik cepat menuju kamarnya. Penasaran akan hadia apa yang diberikan neneknya.

Sesampainya dikamar Naruto tak menemukan apapun.

"Mana hadianya?" tanya bingung.

"Aku tanya kaa-san saja nanti" setuju dengan idenya Narutopun bergegas memasuki kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang terasa sangat lelah.

"Ahh… segarnya habis mandi" ucapnya lalu setelah berpakaian lengkap dia membaringkan tubuhnya diatas tempat tidurnya sebentar sambil menunggu makan malam siap.

Saat membaringkan tubuhnya Naruto merentangkan tangannya, tanpa sengaja Naruto merasakan tangannya menyenggol sesuatu yang terasa hidup ditangannya yang ternyata tersembunyi dibalik selimut. Penasaran akan apa yang disenggolnya Narutopun menarik selimut hingga terlihatlah apa yang ada dibalik selimut.

"Kucing? Kucing siapa ini?" Naruto terlihat bingung melihat ada kucing yang tertidur pulas ditempat tidurnya. "Eh, apa ini ya hadia dari nenek?" tanyanya bingung pada diri sendiri.

"Naruto, ayo turun, makan malam sudah siap. Kaa-san juga sudah buat ramen special untukmu" ditengah kebingungan Naruto tiba-tiba mendengar teriakan Kushina yang memanggilnya untuk makan malam, mendengar kata ramen Naruto langsung bergegas turun dan berniat menanyakan perihal kucing tadi pada kaa-sannya.

"Ayo makan, Naruto" ucap Minato yang telah duduk terlebih dahulu dimeja makan. Narutopun mengangguk bersemangat dan bersiap memakan ramennya tapi terhenti saat mengingat kucing tadi.

"Oh ya, kaa-san, kucing siapa yang ada dikamarku?" tanyanya.

"Tentu saja kucingmu, Naruto" jawab Kushina.

"Eh? Sejak kapan Naruto memelihara kucing?" tanya Minata.

"Itu hadia dari kaa-san, kaa-san bilang itu kucing langkah dan ajaib apalah itu aku tak mengerti" jelas Kushina.

"Eh, apanya yang langkah dan ajaib bentuknya sepertinya sama saja dengan kucing biasa" ucap Naruto.

"Memangnya kau ingin bentuknya seperti apa Naruto?" ucap Kaa-sannya sweetdrop atas ucapan Naruto. Narutopun hanya bisa mengeluarkan cengiran adalannya dan diikuti gelengan kepala oleh Minato karena melihat tingkah istri dan anaknya.

"Itu kucing berharga, Naruto. Jangan salah bukan karena kucing itu ajaib saja tapi langkahnya kucing itu dan asal ras kucing itu yang membuat berharga" jelas Kushina lagi.

"Ras? Memang apa ras kucing itu kaa-san?" tanya Naruto.

"Uchiha, kucing itu berasal dari ras Uchiha, Kaa-san dengar dan ini juga kata cerita orang dulu, ras kucing Uchiha dulunya berasal dari orang-orang Uchiha yang dikutuk menjadi kucing entah karena apa. warna bulu mereka juga berbeda dan unik" jelas Kushina lagi.

"Warna bulu berbeda?" tanya Naruto.

"Sudah, ayo makan, nanti kau lihat saja sendiri apa bedanya warna kucing itu" kata Minato membuat Naruto berhenti dan kembali melanjutkan makannya.

Setelah selesai Naruto kembali kekamarnya dengan tak lupa membawa makan untuk kucing hadia dari neneknya.

"Apa bedanya kucing itu?" tanya Naruto pada dirinya sendiri setelah menutup pintu dan mendekati tempat tidurnya untuk melihat kucing itu lagi.

"Masih belum bangun ya?" Narutopun melihat kucing yang masih tertidur pulas dan Naruto memperhatikan kucing itu dengan serius.

"Warna bulu yang berbeda?" Naruto dengan serius mengamati kucing yang ternyata sangat manis ini.

"Eh, bulunya kenapa berwarna dark blue? Sejak kapan ada kucing warna dark blue seperti ini?" tanya Naruto sedikit berteriak dan tercengang melihat warna bulu kucing itu hingga membuat sang kucing terbangun dari tidurnya.

"Meong!" kucing itu terlihat kaget dan bergerak waspada agak menjauh dari Naruto.

"Hey, tenanglah. Aku tuanmu yang baru, jangan takut aku tak akan menyakitimu ok?" ucapnya seolah kucing itu akan mengerti bahasanya."Ck, dasar bodoh, kau kan kucing, mana mungkin kau mengerti bahasaku".

Namun apa yang kucing itu lakukan membuat Naruto kembali dibuat heran. Kucing ras Uchiha itu seolah mengerti ucapan Naruto dan kembali duduk tenang lalu menyamankan posisinya dengan tetap sedikit menjaga jarak dari Naruto.

"Heh, apa benar kau kucing ajaib?" tapi karena memang dasarnya itu adalah hewan yang tentunya tak bisa berbicara dengan Naruto. Kucing itu hanya diam dan pandangannya terpaku pada sebuah mangkuk yang tadi dibawa Naruto.

"Kau lapar? Ayo kemari" Naruto pun mengambil mangkuk yang berisi makan untuk kucing Uchiha dan berjalan kearah balkon kamarnya. Kucing itupun mengikutinya lalu berhenti saat Naruto juga berhenti dan meletakan mangkuk itu dilantai. Tak menunggu waktu lama lagi kucing ras Uchiha yang sepertinya sudah lapar itu langsung menghampiri makannya dan memakannya dengan lahap dan terburu-buru.

"Hey, pelan-pelan saja" ucap Naruto. Sulit diduga kucing itu lagi-lagi seolah mengerti ucapan Naruto dan memakan dengan pelan dan tenang.

"Heh, apa kau benar-benar kucing ajaib?" tanyanya entah pada diri sendiri atau pada sang kucing.

"Tok…Tok"

"Naruto, ini kaa-san"

"Iya, kaa-san, masuk saja. Pintunya tidak dikunci" setelah itu terlihatlah Kushina yang memasuki kamarnya.

"Kau tunggu disini, ok?" ucapnya tapi sang kucing masih sibuk dengan makannya.

"Kau sedang apa, Naruto?" tanya Kushina.

"Ah, aku baru saja memberi makan kucing itu, Kaa-san" jawab Naruto.

"Oh, apa kau sudah memberi nama kucing itu?" tanya Kushina.

"Belum. Entahlah, aku tak tahu nama apa yang cocok untuk kucing itu" jelas Naruto lalu terlihat berpikir nama apa yang cocok untuk kucingnya.

"Uhh, baguslah kalau kau belum memberinya nama" ucap Kushina.

"Eh? Memang kenapa kaa-san?" tanyannya.

"Kata nenekmu, kucing itu sudah punya nama dan namanya adalah Sasuke" Naruto pun mengangguk paham "Nah dan ini kalung Sasuke, kata nenekmu juga, kau harus menyimpan kalung ini karena kau adalah tuannya dan kalau kau ingin melihat keajaiban kucing itu, kau akan mengetahuinya melalui kalung itu, itu kata nenekmu. Ini.." ucap kaa-sannya yang lagi-lagi menjelaskan tentang kucing itu. Naruto pun menerima kalung yang diberikan kaa-sannya.

"Kaa-san, kembali kekamar kaa-san ya, kaa-san sudah ngantuk. Kau jangan tidur terlalu malam. Ok?" Narutopun mengangguk. Setelah kaa-sannya keluar Naruto mengunci kamarnya, kebiasaannya sebelum tidur.

Naruto memperhatikan kalung milik Sasuke. Kalung berbentuk kipas dengan bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih.

"Sepertinya ini lambang Uchiha" gumamnya lalu memasukan kalung itu kedalam kantung celanannya dan kembali menghampiri Sasuke yang sepertinya telah selesai makan.

"Kau lapar ya?" ucap Naruto saat melihat mangkuk itu telah bersih tak tersisa. "Ayo masuk" setelah kucing itu yang diketahui sekarang bernama Sasuke itu masuk, Naruto langsung menutup pintu balkon kamarnya dan melangkah ke tempat tidurnya yang telah didului oleh Sasuke yang kembali menyamankan posisinya.

"Kau tahu, katanya kau itu kucing ajaib" ucapnya dengan memperhatikan kucing itu yang tentunya tak ditanggapi kucing Sasuke. "Hah, kenapa aku jadi seperti orang gila yang berbicara denganmu yang jelas saja tak akan mengerti kata-kataku ya, Sasuke?" namun kali ini Sasuke seperti menanggapi ucapnya saat Naruto mengucapkan nama kucing itu.

"Namamu benar-benar Sasuke ya? Itu artinya kau laki-laki jugakan?" tanya Naruto.

"Meong" sahut kucing itu.

"Baiklah itu kuanggap artinya ya" Naruto pun bersiap untuk menuju alam mimpinya sebelum terbangun kembali karena teringat sesuatu.

"Oh ya. Kalung mu!" Naruto kembali mengerluarkan kalung yang tadi disimpanya. "Sini aku pakaikan" ucapnya, namun Sasuke terlihat menghindar tak ingin dipakaikan kalung itu. "Ayo sini Sasuke, kalung ini biar membuatmu tidak hilang dan ada tandanya" Naruto menangkap Sasuke yang seperti hendak lari dan langsung memasangkan kalungnya.

"Nah, sudah, sekarang kau boleh tidur" ucap Naruto lalu kembali berbaring dan memasuki alam mimpinya.

Tak menyadari keluarnya sebuah cahaya terang dan terjadi perubahan wujut setelah kucingnya yang bernama Sasuke itu menggunakan kalung berlambang Uchiha itu.

Setelah cahaya itu hilang terlihatlah sosok pemuda dengan mata onyx, berkulit putih dan rambut mencuat kebelakang dengan warna rambut yang menyakinkan pemuda tersebut adalah perubahan dari bentuk kucing Sasuke karena rembutnya berwarna dark blue.

"Uhh, dingin" ucapnya merasa dingin karena setelah perubahannya kebentuk manusia, Sasuke terlihat tubuh polos tanpa pakaian, apalagi bulu tubuhnya yang pastinya akan melidunginya dari hawa dingin disekitarnya namun kali ini bulu itu telah tidak ada tergantikan dengan kulit putih yang tentunya terlihat halus.

Sasuke bergerak pelan berusaha memasuki selimut dan berbaring disamping Naruto yang telah terlelap tidur untuk menghangatkan tubuhnya. Ternyata perubahannya ini membuat tubuhnya agak melemah.

'Apa yang akan terjadi besok kalau sampai orang ini melihat perubahanku' Sasuke memperhatikan laki-laki yang ada disampingnya yang sekarang dia ketahui adalah tuannya. 'Ah, sudahlah. Tubuhku masih lemah karena perubahan tadi sebaiknya aku istirahat sekarang' batin Sasuke lalu kembali tertidur.

Pagi minggu ini bersinar dengan terangnya tapi sama sekali tak membuat anak semata wayang Namikaze ini berniat untuk bangun pagi. Sedangkan kucingnya yang telah berubah wujut menjadi sesosok pemuda manis telah terbangun dan duduk diam bingung harus melakukan apa. Bersembunyi atau tetap diam hingga tuannya bangun lalu melihatnya.

"Hah, kalau aku sembunyi pasti dia akan kebingungan mencari kucingnya hingga ketemu, itu sama saja percuma. Sebaiknya aku diam saja menunggu sampai dia bangun" Sasukepun duduk diam sambil berpikir apa yang akan dia katakan agar tuannya nanti percaya kalau dia adalah perubahan dari kucing ras Uchihanya yang menggunakan kalung Uchiha itu.

"Naruto, apa kau sudah bangun?" teriak Kushina dari luar kamar.

'Gawat bagaimana ini?' batin Sasuke bingung.

Sementara Kushina yang menunggu didepan kamar Naruto, namun tak ada jawaban.

"Naruto, kaa-san dan tou-san akan pergi kerumah nenek Tsunade dan kakek Jiraya" namun lagi-lagi tak ada jawaban.

"Bagaimana Kushina?" tanya Minato.

"Kita tinggalkan pesan saja, sepertinya dia belum bangun" Minato pun mengangguk dan kembali turun kelantai bawah.

Sasuke mulai bergerak gelisa didalam kamar Naruto. Tubuhnya yang telah memiliki tenaga bergerak bingung mencari tempat sembunyi. Bahkan tubuhnya yang tak mengenakan pakaian pun tak dipedulikannya.

"Eh, sudah tidak ada suara. Apa mereka sudah pergi?. Baguslah kalau mereka telah pergi" Sasukepun bernapas lega dan kembali berbalik untuk duduk di tempat tidur Naruto.

"Siapa kau?" pertanyaan yang kontan saja membuat mata Sasuke terbelalak kaget. Naruto telah bangun dan terlihat bingung melihat ada pemuda manis dikamarnya dan parahnya lagi pemuda manis itu telanjang.

"A-Aku..". "Kau tidak mungkin orang gila yang nyasar kekamarku kan?" tanya Naruto mulai berpikir bodoh.

"Apa? Orang gila? Enak saja. Dasar Dobe, aku ini Sasuke, kucing peliharaanmu, Dobe" ucap Sasuke kesal karena disangka orang gila oleh Naruto.

"Hah? Kau Sasuke? Kucing peliharaanku?" Sasuke mengangguk mantap membenarkan ucapan Naruto. "Hahaha. Kau lucu Teme, mana ada kucing berbentuk manusia tak memakai pakaian pula, hahaha" ucap Naruto membuat Sasuke sadar dia tengah telanjang sekarang.

Dengan cepat Sasuke menarik selimut hingga menutupi tubuhnya. Kini wajah Sasuke memerah malu karena kebodohanya yang lupa akan keadaan tubuhnya tadi.

"Aku serius. Aku ini memang Sasuke. Kucing ras Uchiha hadia dari nenekmu" ucap Sasuke karena Naruto terus tertawa. "Kalau tak percaya cari kucingmu sekarang" sontak saja membuat Naruto terdiam dan memperhatikan sekeliling kamarnya, mencari kucingnya.

'Tidak ada' Naruto berpikir mungkin kucingnya ada dikamar mandi atau mungkin dibalkon kamar menunggunya untuk memberi makan pagi. Tapi kucing itu tetap tak ada. Lalu Naruto mengalihkan pandanganya pada pintu kamarnya yang masih terkucin.

"Tidak ada kan?" pertanyaan itu membuat Naruto mengalihkan pandangannya kepada sosok yang mengaku sebagai Sasuke kucing peliharaannya, sulit dipercaya pemuda manis plus tadi telanjang itu Sasuke.

"Kalung itu. Itu kan kalung Sasuke" ucap Naruto melihat kalung yang dikenakan pemuda itu. "Kau benar-benar Sasuke?".

"Aku sudah bilang tadi, Dobe" ucap Sasuke datar.

"Kau? Astaga. Masih sulit dipercaya. Kenapa kau bisa berubah?" tanyanya.

"Itu karena kau memakaikanku kalung ini" ucapnya.

"Kau benar-benar kucing ajaib ya?" tanya Naruto lagi.

"Sebenarnya tidak juga. Aku hanya salah satu dari keturunan Uchiha yang dikutuk menjadi kucing. Sama sekali tak mempunyai kekuatan ajaib seperti kata orang-orang" ucap Sasuke pelan.

"Hah, sebenarnya aku masih bingung maksud ucapanmu tapi ya sudahlah nanti saja kita bicarakan. Aku lapar sekarang" ucap Naruto lalu membuka pintu kamarnya dan melangkah kebawah menuju dapur diikuti Sasuke yang masih belum menggunakan pakaian dan hanya menggunakan selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Sesampainya didapur Naruto membaca catatan yang ditinggalkan oleh kaa-sannya.

"Haha, cerdas. Kaa-san dan tou-san pergi dan mungkin akan menginap dan mereka meninggalkan aku dengan pertanyaan tentang orang yang mengaku sebagai Sasuke" gumam Naruto kecil. Sasuke pun tak dapat mendengar gumamannya dan hanya diam melihat Naruto yang sepertinya sedang menyiapkan sarapan untuknya.

Setelah siap Naruto segera duduk dan siap untuk menikmati sarapan yang telah disiapkan kaa-sannya dan hanya perlu dipanaskan ulang olehnya tapi mata birunya melirik Sasuke yang hanya berdiri diam.

"Kenapa kau hanya diam? Ayo duduk. Kau pasti juga laparkan?" ajak Naruto. Tapi Sasuke tak bergeming dari tempatnya dan mulai menundukan kepalanya.

"Aku... tidak bisa makan sepertimu" lirih Sasuke pelan tapi masih didengar Naruto.

Mentautkan alisnya, pertanda bingung dengan ucapan Sasuke, Naruto kembali bersuara. "Maksudmu? Bukankah semalam kau makan?" ucap Naruto mengingat kalau semalam dia sempat memberi makan kucingnya, Sasuke.

"Maksudku bukanya tidak bisa makan tapi aku tak bisa makan seperti orang pada umumnya, aku sudah terbiasa makan dilantai" ucap Sasuke pelan.

"Dilantai?" beo Naruto tapi sedetik kemudian dia mengangguk paham, mengambil piring yang telah lengkap dengan makanan untuk Sasuke dan meletakanya dilantai, Naruto pun memperhatikan Sasuke yang perlahan mendekati piring itu dan makan layaknya seekor kucing.

"Kenapa kau hanya melihatku? Bukanya tadi kau bilang kau lapar?" ucap Sasuke dengan polosnya.

'Ck. Bagaimana mungkin bisa makan kalau melihat ada orang yang makan seperti itu, walaupun dia bilang dia adalah kucing Sasuke tapi tetap saja wujutnya sekarang adalah manusia' batin Naruto.

"Eh? Kenapa?" Sasuke terlihat kaget saar tiba-tiba Naruto mengambil piring dilantai dan menarik lengannya untuk berdiri lalu mendudukannya dikursi meja makan.

"Kau tak boleh makan dilantai" ucap Naruto.

"Tapi aku tak bisa menggunakan tanganku. Rasanya Kaku" Sasukepun menundukan kepalanya dan menatap kedua tangannya.

"Aku akan menyuapimu" Sasuke kembali mengangkat kepalanya dan mendapati tangan kanan Naruto telah berada didepan bibirnya untuk menyuapinya. "Kau juga tak bisa gunakan sendokkan? Aku tak pernah liat kucing makan dengan sendok. Ayo buka mulutmu".

Sasuke tetap diam, entah kenapa wajahnya terasa memanas.

"Ka-Kau tak perlu menyuapiku. Aku sudah biasa makan seperti tadi" tolak Sasuke.

"Ck, buka mulutmu atau kutarik selimut itu" ancam Naruto dengan seringaian menghiasi wajah tampannya, tangan kirinya yang bebas dia gunakan untuk mencengkeram selimut yang menutupi tubuh polos Sasuke.

"Ja-Jangan" Sasuke semakin mencengkeram kuat selimut itu dan perlahan tapi pasti Sasuke mumbuka mulutnya menerima suapan dari Naruto.

"Sulit dipercaya kalau kau adalah kucing" ucap Naruto kembali menyuapi Sasuke. Sasuke hanya diam dan mengunyah makanannya.

"Bagaimana bisa nenek Mito membeli kucing sepertimu?" tanya Naruto entah pada siapa. Tapi Sasuke yang merasa pertanyaan itu ditujukan padanya menyahuti pertayaan Naruto.

"Dia tidak membeliku" sahut Sasuke sebelum kembali menerima suapan dari Naruto.

"Lalu bagaimana nenek bisa mendapatkanmu?" tanya Naruto lagi.

"Kau tidak tahu ya kalau selama ini keluarga uzumaki turun temurun yang memelihara dan merawat ras kucing keturunan Uchiha?" tanya Sasuke balik pada Naruto.

"Hah? Aku baru tahu" beo Naruto lagi.

"Huh, itu tak penting. Yang pernting sekarang tugasmu adalah merawat dan melindungiku" ucap Sasuke terkesan memerintah.

"Heh, Teme yang tuan disini itu aku bukan kau, Kucing manis" Narutopun mendengus dan mencuci tangannya setelah selesai menyuapi Sasuke lalu melanjutkan makannya yang tertunda.

"Enak saja! Aku tidak manis, Dobe. Aku ini tampan!" Naruto hanya bisa tersenyum geli sambil tetap menikmati makannya. Setelah selesai juga, Naruto membereskan bekas sarapannya dan berjalan menuju Sasuke yang masih duduk dengan selimut ditubuhnya. Ide mesum pun memenuhui otak Naruto untuk mengerjai kucing manisnya ini.

"Sebaiknya kau berhenti memanggilku Dobe, Sasuke yang manis" ucap Naruto santai mencubit gemas pipi Sasuke dan langsung ditepis oleh Sasuke.

"Aku tidak manis dan aku tidak akan berhenti memanggilmu Dobe" Sasuke pun memasang tatapan tajamnya yang sama sekali tak mempan kepada Naruto yang sekarang menyeringai.

"Baiklah kalau kau tak mau. Aku akan memberikan hukuman untuk kucingku yang manis dan nakal" dan detik berikutnya Naruto menarik selimut yang menuntupi tubuh Sasuke. Sasuke yang lengah akhirnya membuat cengkeramannya terlepas dan berhasil direbut Naruto hingga membuat tubuh polosnya tak tertutupi lagi.

"Kejar aku kalau kau ingin selimut ini lagi, Sasuke" teriak Naruto yang berjalan cepat menuju tangga. Entah Nalurinya sebagai kucing atau kebutuhannya akan selimut untuk menutupi tubuhnya. Sasuke langsung mengejar Naruto.

Sebelum menaiki tangga Naruto berbalik lalu bersiul genit untuk mencoba menggoda Sasuke "Kau seksi juga ya kalau telanjang seperti itu. Haha".

"Dasar mesum!" teriak Sasuke yang mengikuti Naruto yang ternyata berlari memasuki kamarnya tadi.

Saat telah memasuki kamar Sasuke mengedarkan pandangan mata onyxnya untuk mencari Naruto, tapi Naruto sama sekali tak terlihat ada diruangan itu."Kemana kau Tuan yang mesum! Cepat kembalikan selimut itu!"

Mata Sasuke pun melihat kearah sebuah pintu yang belum dia ketahui pintu menuju kemana itu.

"Kamar mandikah? Cih, aku tidak mau kesana. Tapi…" Sasukepun melihat kaca yang ada dikamar Naruto yang memperlihatkan tubuh manusianya telanjang tanpa sehelai kainpun. "Aku tidak mungkin telanjangkan? Bagaimana kalau si mesum itu melakukan hal yang macam-macam karena melihatku telanjang. Tidak, tidak boleh terjadi. Ck. Apa yang aku pikirkan. Pasti aku ketularan mesumnya" gumam Sasuke berpikir akan masuk atau tidak.

Dengan langkah cepat dan hati-hati Sasuke membuka pintu yang ternyata adalah kamr mandi dan memasukinya.

Setelah berada didalam, Sasuke masih tak menemukan Naruto.

"Dimana kau Naruto?" ucap Sasuke dengan pandangan was-was melihat air yang terisi penuh didalam bathub.

"Aku disini Sasuke" tiba-tiba suara Naruto berada dibelakangnya dan mendorong tubuhnya hingga masuk kedalam bathub yang tepat berada didepan Sasuke.

"BYUURR"

"Akh… to-tolong…" Sasuke bergerak gelisa didalam air dan berusaha untuk keluar dari dalam air.

"Hey, tenanglah, kau tak akan tenggelam karena masuk kedalam air yang cetek itu" Naruto mencoba menyentuh lengan Sasuke yang seolah tak mampu menarik tubuhnya keluar dari bathub walaupun itu cetek.

"To-tolong… hiks.. kumohon… di-dingin" ucapnya lirih seolah sudah tak mampu lagi bertahan dalam air itu. Naruto yang melihatnya langsung bergerak cepat mengangkat sosok manis itu keluar dari dalam air.

Setelah keluar dari dalam kamar mandi Sasuke mendorong tubuh Naruto yang tadi mengangkatnya "Dasar mesum jahat!" lalu berlari cepat keluar kamar mandi.

"Ck, kenapa dia? Seperti perempuan yang habis diperkosa saja dia" ucap Naruto dengan idiotnya. Hey Naruto, Sasuke itu kucing mana bisa kena air. Apalagi kau ceburi seperti itu.

Setelah keluar Sasuke langsung meringkuk disudut kamar dan memeluk tubuh kedinginannya erat-erat sambil menundukan kepalanya menahan tangis karena sangat kedinginan. "Di-Dingin… uhhg.." gumam Sasuke.

"Sini. Biarku keringkan tubuhmu" kini sosok Naruto telah berjongkok dihadapan Sasuke dan membawa handuk serta pakaian.

"Ma-Mau apa kau!" Sasukepun terlihat was-was melihat Naruto.

"Kalau tubuhmu tak dikeringkan, kau akan kedinginan, kucing manis" ucap Naruto dan menarik paksa lengan Sasuke yang awalnya berontak dan mendudukannya diatas tempat tidur.

Dengan lembut Naruto mengeringkan rambut Sasuke yang basah dengan handuknya. Sasuke pun hanya diam. Setelah kering Naruto melanjutkan dengan mengeringkan bagian tubuh Sasuke hingga menyisakan bagian kejantanan Sasuke.

"Yang ini" tunjuk Naruto pada kejantanan Sasuke hingga membuat mata Sasuke sedikit melebar dan menutupi kejantanannya dengan telapak tangannya. "Mau kau yang mengeringkan atau aku". "Bi-Biar aku saja!" Sasuke merebut handuk yang ada pada Naruto saat tangan Naruto akan menyentuh kejantanannya.

"Huh, Kupikir tadi kau ingin aku juga yang mengeringkannya. Sepertinya melakukan 'itu' libur seperti ini bagus juga ya" Naruto pun menyeringai kecil.

Sasuke yang telah selesai pun menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Sasuke hanya menunduk setelah mendengar ucapan Naruto antara menahan malu serta kesal.

"Hey, Sasuke itu baju untukmu, tidak usah pakai handuk lagi" tapi Sasuke tetap hanya diam dan menunduk seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Bolehkah?" tanya Sasuke dengan polosnya seolah tak yakin.

"Memangnya kenapa tidak boleh?" tanya Naruto balik.

"Karena…" Sasuke lagi-lagi menunduk diam. 'Apa aku harus mengatakannya'.

"Teme, kau benar-benar takut air ya?" tanya Naruto tiba-tiba. "sebenarnya tadi itu aku hanya coba-coba mengetes apa kau takut air atau tidak seperti kucing biasa. Ternyata kau takut ya?" pertanyaan Naruto sukses membuat Sasuke berhenti berpikir dan menatap Naruto kesal.

"Kau! Dasar idiot menyebalkan!" kesal Sasuke.

"Hehe. Maaf-maaf. Ya sudah pakai bajumu tuh, memangnya kau mau telajang terus" Sasuke pun mengambil pakaian yang disiapkan Naruto dan memakainya namun terhenti saat Naruto kembali bersuara.

"Sasuke, kira-kira apa saja yang bisa kau lakukan selain menjadi kucing yang bisa berubah menjadi manusia" Sasuke pun menghentikan niatnya untuk memakai baju dan kembali berpikir untuk berbicara pada Naruto atau tidak.

'Dia adalah pemiliku sekarang, aku memang harus mengatakannya' batin Sasuke.

"Na-Naruto" Naruto pun menoleh dan mendapati wajah Sasuke yang menunduk malu saat hendak berbicara.

"Sebenarnya tubuhku bisa kau gunakan untuk melakukan 'itu' jika kau mau" ucap Sasuke lirih namun karena jarak Naruto yang dekat dengannya Naruto bisa mendengar dengan jelas.

"Huh. Aku tak mengerti maksudmu, Sasuke" ucap Naruto bingung.

Sasuke pun mengangkat kepalanya dan berdiri lalu melepaskan handuk yang melekat pada tubuhnya, hingga menunjukan lekuk tubuh indahnya pada Naruto dan membuat Naruto menelan ludahnya dengan paksa. Melihat tubuh indah itu ternyata cukup membuat Naruto tergoda untuk menyentuhnya.

"Kau boleh menyentuhku jika kau mau" ucap Sasuke dengan wajah meronah malu serta jelas hingga membuat Naruto melebarkan matanya atas ucapan Sasuke.

TBC.

Halo. Seperti yang udah Miako bilang di TYL kemarin, semoga berkenan baca dan review ya. Cepetnya updated tergantung dari review. Salam cinta dari Miako Uchiha.