Fragment Memories
.
.
.
Disclaimer: This fanfic is mine and EXO's belong to The God
.
Genre: Romence, Hurt-Comfort, and Drama
.
Warning: GS, OOC, typos, etc.
.
Rated: T+ +
.
Pair: Chanbaek, Kaisoo, slight! Chansoo
.
.
.
Cast:
Park Chanyeol. 24 years old. Design manager.
Byun Baekhyun. 24 years old. Nurse
Do Kyungsoo. 23 years old. Chef trainee.
Kim Jongin. 23 years old. Doctor.
Other:
Park Luhan. 25 years old. News encore.
Oh Sehun. 23 years old. Doctor.
Do Joonmyeon. Suho. 27 years old. Director.
Zhang Yixing. 25 years old. Housewife.
Wu Yifan. 25 years old. Director Wu.
Huang Zitao. 23 years old. Nurse.
Kim Jongdae. 24 years old. Head nurse.
Kim Minseok. 26 years old. Nurse.
Park's Family:
Park Luhan as Chanyeol's sister.
Park Donghae as Chanyeol's father.
Lee Hyuk Jae as Chanyeol's mother.
Byun's Family:
Byun Kyuhyun as Baekhyun's father.
Lee Sungmin as Baekhyun's mother.
Byun Jonghyun as Baekhyun's brother.
Kim's Family:
Kim Jongwon as Jongin's father.
Kim Ryeowook as Jongin's mother.
Do's Family:
Kim Joonmyeon as Kyungsoo's brother.
Zhang Yixing as Kyungsoo's sister in law.
Do Siwon as Kyungsoo's father.
Kim Kibum as Kyungsoo's mother.
Cameo:
Leeteuk. Kangin. Youngjae. Zelo. Hoya. Minho. Jessica. Taeyeon. Sooyoung. BoA. And more.
Sepasang hati yang telah hancur. Sebuah kaca yang mulai retak. Selembar kertas yang sobek. Segenggam pasir yang luruh berjatuhan. Sepenggal kisah yang hilang.
Dan sejuta memori yang telah terlupakan.
-Fragment Memories
PREVIEW
.
.
.
"Chanyeol, awasss! Kyaaaaa..." jerit Kyungsoo membuat Chanyeol mengangkat wajah dan melihat sebuah truk hampir bersenggolan dengan mobilnya.
SRAAAKK...
DUAARR...
Seketika terdengar suara letupan kecil dari bagasi mobil. Percikan api kecil menyala dari ujung bagasi. Hingga pada akhirnya mobil itu mulai meledak. Untung kedua namja dan yeoja yang ada di dalam sudah terlempar keluar dari mobil ke arah pinggiran sungai.
.
::O::
.
Minho mendesah pelan. "Aku belum bisa memastikan keadaannya. Tapi kusarankan Kyungsoo mendapat penanganan khusus dari dokter spesialis syaraf. Kalian bisa mendatanginya dan meminta CT scan dengan segera. Agar Kyungsoo bisa mendapat penanganan lebih cepat."
Suho menganguk-angguk. "Ne, tentu saja dokter. Apapun asal Kyungie bisa kembali sehat."
Minho tersenyum tipis. "Tentu. Aku akan segera menghubungi dokter itu. Namanya Kim Jongin. Dia masih sangat muda tapi cukup berpengalaman dan tangguh. Hari ini dia sebenarnya tak ada praktek. Tapi khusus untuk kalian aku akan segera menghubunginya."
"Gamsahamnida dokter... Gamsahamnida." Suho memaksakan seulas senyum di tengah tangisnya. Yixing memeluknya erat-erat. "Semuanya pasti baik-baik saja Myeonie..."
Suho mengangguk-angguk dalam tangisnya sambil mempererat pelukan pada Yixing. Minho tampak sibuk dengan ponselnya. Berbincang cukup lama di ujung ruangan. Lalu setelah selesai kembali lagi ke hadapan Suho dan Yixing.
.
::O::
.
"Kumohon tenanglah Nyonya Park. Kami pihak dokter juga sudah memberikan yang terbaik. Tapi Chanyeol-ssi mengalami shock yang berat sehingga ia mengalami koma."
"Andwae! Itu tidak mungkin! Aku tidak akan percaya!" Eunhyuk berteriak frustasi.
"Hyukie-ya... jebaaal. Jangan seperti ini chagi. Kita harus bersabar." Donghae menarik tangan sang istri lembut. Berusaha menenangkannya dan merangkulnya erat.
"Kau jangan bicara sembarangan uisa! Aku bisa menuntutmu!" teriakan kedua Eunhyuk lebih keras, lalu disusul dengan isakannya yang menderas dan berakhir dengan terkulai di lantai.
"Chagi-ya... sadarlah! Chanyeol masih hidup! Dia masih hidup!" Donghae balas berteriak. Tak mendapat respon, akhirnya pertahanannya runtuh juga. Ia terbaring di lantai dan memeluk istrinya erat-erat. "Percayalah pada Chanyeol kumohon. Dia hanya... tidur sebentar. Dia akan segera bangun."
"Tapi kapan dia akan bangun?" suara Eunhyuk melemah.
"Dia pasti bangun!" tegas Donghae lagi. "Kita hanya perlu menunggu dengan sabar."
Park Chanyeol kau harus sembuh.
.
::O::
.
"Mulai hari ini akulah yang akan merawat Kyungsoo. Aku Kim Jongin, Dokter specialis syaraf disini."
"Senang berkenalan denganmu Kim uisa." Suho menunduk sopan diikuti Yixing yang melakukan hal serupa.
"Ne, cheonmanayo. Kau tak perlu seformal itu Suho-ssi. Aku masih cukup muda. Panggil saja Jongin." Namja berkulit tan eksotis itu tersenyum tipis.
"Baiklah Jongin-ssi. Ah, mian sepertinya aku dan istriku mengganggu hari liburmu."
"Aniyo Suho-ssi. Justru aku sangat senang bisa membantu donngsaeng-mu." Jongin tersenyum tipis. "Operasinya tak memakan banyak waktu. Kalian tak perlu khawatir."
"Ne Jongin-ah, gamsahamnida."
.
::O::
.
"Anyeong Chanyeol-ssi, aku kembali." Baekhyun tersenyum riang menyapa sosok yang sejak satu minggu lalu memejamkan matanya dengan rapat.
"Ini sudah pagi, kau harus mandi seperti biasa. Aku juga harus menyuntikmu. Tak apa, ne?" Baekhyun masih tersenyum sambil mengeluarkan jarum suntiknya dan menyuntikkan ke selang infus.
Baekhyun mengeluarkan penanya. Seperti biasa ia mencatat sesuatu di atas kertas yang tertempel di tembok tepi ranjang. Yeoja manis itu terbelalak mengingat tanggal hari ini. kemudian ia menoleh menatap si namja pucat di bawahnya.
Baekhyun menatapnya sendu. "Bukankah harusnya hari ini kau menikah dengan Kyungsoo itu Chanyeol-ssi? Karena itu cepatlah sadar agar kalian bisa segera menikah."
.
::O::
.
"Eum... Nu-Nugusseo?" tanya Kyungsoo kemudian.
Yixing terkaget mendengar pertanyaan Kyungsoo. "Mwo? Apa yang kau bicarakan Kyungie? Aku ini Yixing. Eonie-mu. Kau ini bagaimana... haha..." tawanya seolah ini hanya lelucon yang sengaja dibuat Kyungsoo.
"Ani. Aku tidak mengenalmu..." Kyungsoo terdiam. Wajahnya ketakutan dan tubuhnya bergetar.
"Hey... Kyungsoo-ya, kau ini bicara apa? Tentu saja kau mengenalku. Kumohon hentikan bercandaan ini. Kami sangat mencemaskanmu." Yixing menyentuh lembut pundak Kyungsoo.
Dengan kasar Kyungsoo menepis tangan Yixing. "Ani! Aku bilang aku tak mengenalmu! Jangan menyentuhku!"
.
::O::
.
"Apa yang terjadi selama ini?" ratapnya tak percaya.
Tak ada yang menjawab.
"Apa yang kalian sembunyikan dariku?!" teriak Chanyeol frustasi. Merasa tak mendapat jawaban. Chanyeol kembali mendekati Kyungsoo. "Baby jawab aku!" teriaknya keras.
"Andwaee!" teriakan Kyungsoo tak kalah keras. Ia berusaha menepis tangan Chanyeol yang terus berusaha menggapainya. "Pergi! Hiks... Pergi!"
"Baby ada apa denganmu? Ya! Ini aku Chanyeollie!" Chanyeol mencengkeram lengan Kyungsoo kuat-kuat.
"Lepaskan akuu—ARRGGGHH!" jerit kefrustasian Kyungsoo kini beradu dengan jerit kesakitannya. Yeoja itu tampak meremas rambut hitamnya kuat-kuat.
.
::O::
.
"Kau...! Kalian semua pasti ingin menipuku!" teriak Chanyeol dengan suara beratnya yang memekak telinga. "Kalian semua—hiks..." suara tangis Chanyeol kembali meluruh. "Kalian... hiks... Kalian pasti membohongiku! Katakan!"
"Ani. Itu memang benar Chanyeol-ssi. Kyungsoo mengalami amnesia. Itu yang menyebabkan dia tidak mengingatmu," jawab Baekhyun lirih.
Chanyeol memukul tembok kamarnya gusar. "Tidaaak... hiks...hiks..."
"Kau harus menerima keadaannya apapun itu."
"Tidaaakk... Tidaaak..." suara tangis itu pecah lagi.
"TIDAAKKK MUNGKIIN!"
.
::O::
.
"Anyeong Kyungsoo-ah... Ya! Kau terlihat semakin gemuk!" canda Jongin pada yeoja bertubuh mungil di hadapannya itu. "Kau pasti makan terlalu bersemangat."
"Mwo? Uisa jangan bercanda! Aku tidak makan banyak. Apa yang kau katakan?" protes Kyungsoo.
Jongin terkekeh pelan. "Kau mempercayaiku? Hahaha..."
Kyungsoo menunduk menahan malu. "Uisa selalu saja mengatakan hal yang membuatku begitu percaya."
"Wae?" tanya Jongin kemudian.
"Ne?" Kyungsoo mengangkat wajah bingung.
"Kenapa kau begitu percaya padaku?"
Kyungsoo mengedikkan bahu. "Entahlah... sejak pertama kali bertemu, aku merasa apa yang kau katakan itu selalu benar. Hmm... kau seperti magic uisa." Lanjutnya dengan polos, membuat Jongin tertawa.
.
::O::
.
Chanyeol menatap Baekhyun dingin. "Kalau aku bodoh kenapa? Apa pedulimu?! Pernikahanku hancur dan Kyungsoo melupakanku! Tak ada gunanya aku hidup!"
Baekhyun masih tecengang. Matanya mengerjap heran. Sebenarnya dia sangat pandai dalam hal adu mulut. Tapi rasanya untuk masalah ini dia tidak pantas mencampurinya.
"Akh—" Chanyeol meringis tiba-tiba sambil memegangi kakinya.
Baekhyun tersadar dan segera memegang lengan Chanyeol. "Chanyeol-ssi, kau tidak apa-apa? Bagian mana yang sakit? Biar aku ambilkan obat."
"Kau bisa menyembuhkan lukaku?" tanya Chanyeol mencemoh.
"Tentu saja." Baekhyun tampak cemas. "Bagian mana yang sakit? Kakimu terasa nyeri lagi? A-atau kepalamu pusing?"
"Ani. Disini." Chanyeol menyentuh dadanya dan menepuk-nepuknya. "Rasanya sakit sekali. Bisakah kau menyembuhkannya?"
Baekhyun terdiam mengigit bibirnya.
Chanyeol mendengus. "Sudah kuduga. Kau tak bisa. Jangan bersikap seolah kau adalah pahlawan. Asal kau tahu, selamanya obat pemberianmu tak akan pernah menyembuhkan lukaku. Hanya Kyungsoo yang bisa menjadi obat penyembuh lukaku."
.
::O::
.
Pada akhirnya semua orang akan bersama belahan jiwa mereka.
Kecuali aku— yang berakhir dengan dibuang seperti sampah.
.
Selamat malam. Semoga di alam mimpi kau tak pernah melupakanku.
.
Kau dimana? Apa mengalami banyak kesulitan?
.
Naluri sebagai ibu. Seperti apa rasanya?
.
.
.
!COMING SOON!
.
PLEASE LEAVE YOUR REVIEMW IN HERE\(^^)/