"Apa menurutmu Naruto Akan menerima tawaranmu?" sebuah figur berjubah hitam dengan pola awan merah dengan warna tubuh yang berbeda warna melirik pria bertopeng didepannya.

"Semoga saja" pria bertopeng tersebut, Tobi, hanya menghela nafas dibalik topengnya "selama ini kita melihatnya kan Zetsu? Dia sungguh seorang prodigy." Zetsu mengangguk setuju, "jika Naruto bergabung dengan kita maka kita akan mendapat satu langkah untuk melakukan proyek Mugen Tsukuyomi."

"Jangan lupakan Rinnegan." Zetsu hitam menatap tajam Tobi, "kau baru memanipulasi pikiran Nagato setelah dia melihat kematian Yahiko, kau belum mendapatkan rinnegannya, kau tahu sendiri kalau Madara harus dibangunkan dari tidurnya dengan Rinne Tensei."

Tobi menghela nafas, "tentu tentu, aku akan membuatnya menghidupkan Madara, setelah itu kita akan melakukan proyek tersebut." Tobi menatap Zetsu dengan sharingannya, 'Zetsu hitam lebih seperti Madara, jika aku salah dalam melakukan suatu hal dia akan membunuhku, aku harus berhati-hati dengannya.'

…..

The Secret of Uzumaki Naruto

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : adventure

Warning : strong n smart naru, dark!naru, OOC, typos, eyd tidak beraturan

…..

"Cih aliansi apanya?!" Naruto menggepalkan tangannya kuat-kuat dan menghantamkannya ke sebuah runtuhan ,"Uzushio sudah banyak melakukan hal-hal yang menguntungkan Konoha tapi apa? Konoha brengsek, bisa-bisanya mereka hanya diam saat Uzushio diserang tiga desa besar!" Naruto menghantamkan tangannya lagi.

Naruto menengok kebelakang dia menemukan sebuah rak berisi scroll yang banyak, naruto mengambil satu scroll disitu, hanya teori fuinjutsu biasa, naruto melempar asal scroll tersebut dan mencari scroll lainnya, naruto mengambil sebuah scroll biru, hanya berisi dasar-dasar pelatihan fuinjutsu, naruto melemparnya kembali.

Brukkk

Naruto menengok kebelakang, dia melihat sebuah scroll bewarna merah dengan lambang clan Uzumaki, naruto mengangkat sebelah alisnya dan berjalan kearah scroll tersebut, naruto membuka dan membacanya.

Wahai uzumaki muda, jika kau menemukan scroll ini berarti kau adalah keturunan dari anggota clan yang selamat, aku hanya ingin memberimu sebuah permintaan tetapi aku akan menulisnya dibawah, sebelumya aku akan menulis tentang uzumaki terlebih dahulu.

Clan uzumaki adalah clan yang spesial, memiliki stamina dan chakra yang besar, memiliki umur yang panjang serta ahli dalam salah satu jutsu ninja yaitu fuuinjutsu. Bahkan beberapa dari fuuinjutsu milik kami termasuk dalam kategori kinjutsu.

Clan uzumaki memiliki desanya sendiri, yaitu uzushiogakure, orang-orang sering menamai desa ini dengan desa umur panjang karena anggota clan Uzumaki itu sendiri, dulu desa kami seri diminta bantuan untuk membantu desa lain dalam hal fuuinjutsu seperti menyegel bijuu, lima Negara besar mengakui desa kami sebagai desa yang ahli dalam fuuinjutsu bahkan tidak ada yang dapat menandingi clan Uzumaki….

Tapi kelebihan kami dalam fuuinjutsu membawa sebuah bencana.

Tiga desa besar yaitu Kumogakure, Iwagakure dan Kirigakure takut akan kekuatan kami, mereka beraliansi untuk meratakan Uzushiogakure, kami clan Uzumaki sudah berusaha semampu kami tapi apa daya serangan tiga desa besar tersebut merupakan pukulan terberat bagi kami.

Para shinobi dan kunoichi dari Uzushio banyak yang gugur, kami hanya berharap kepada Konoha untuk segera datang dan memberi bantuan tapi kami tidak melihat satupun ninja Konoha yang datang menuju Uzushio. Saat Uzushio hanya tertinggal runtuhan, mata kepalaku dengan jelas melihat ninja konoha datang, mereka menunjukkan mimik wajah menyesal karena terlambat datang.

Tapi sungguh kami clan Uzumaki sangat kecewa pada Konoha

Sejak peristiwa itu anggota clan yang selamat menyelamatkan diri dengan berpencar menuju desa-desa besar atau kecil, sebagian dari mereka menyembunyikan marga clan Uzumaki demi keselamatan mereka, desa clan Uzumaki kini hanya tersisa reruntuhan saja, saksi bisu pertempuran Uzushio melawan Kiri, Kumo dan Iwa.

Kami clan Uzumaki ingin kau meneruskan kekuatan clan dan menunjukkan pada dunia bahwa Uzumaki telah kembali, Uzumaki yang hanya dipandang rendah akan dipandang bak seorang legenda dan Uzushio akan menjadi desa besar yang melampaui lima desa besar serta clan Uzumaki akan berdiri diatas mereka semua, sebagai sang pengatur seperti Rikudou Sennin yang dianggap dewa karena menyelamatkan dunia dari kekejaman Juubi.

Naruto hanya tersenyum tipis, "Rikudou Sennin ya? Kebetulan sekali aku memiliki tujuan yang akan membuatku berada diatas segalanya, heh peperangan memang menyakitkan dan aku akan menghapus kalimat itu dari dunia ini yang dimana dunia ini sudah seperti neraka sendiri."

Naruto berjalan menuju rak yang berisi dengan ratusan scroll fuuinjutsu dan mulai membaca satu persatu, "tidak ada salahnya membaca dan mempelajari fuuinjutsu, lagipula aku masih lemah dalam fuuinjutsu, siapa tahu aku akan menjadi lebih kuat." Naruto menyeringai, "bisa saja aku dapat menjadi dewa."

"Katon : Goukakyu no Jutsu!"

Seorang anak mengenakan kaus berlambang kipas mengeluarkan jutsunya, sebuah bola api yang sangat besar, orang-orang pasti mengira anak itu adalah prodigy dari uchiha tapi dia masih terlalu lemah.

"Cih! Masih belum cukup!" dia membuat handseal lagi dan mengeluarkan jutsunya kembali. "Aku masih lemah untuk membunuh itachi! Jika hanya segini aku tidak akan bisa membalaskan dendam Uchiha!"

Tak jauh darinya, anak perempuan yang seumuran dengannya hanya menatap anak itu dengan pandangan bingung, "kenapa dia selalu berlatih keras? Padahal dia lebih kuat dariku dan di akademi dia selalu mendapat nilai terbaik dan juga sekuat apa Uchiha Itachi itu sehingga dia dapat membantai clannya sendiri dalan waktu satu malam."

"Kau tidak akan mengetahui jawabannya jika hanya berdiam diri, berjalanlah terus walau kau tidak tahu arah jalanmu maka kau akan dapat menemukan jawabannya, Naruko".

Seketika Naruko sudah berpindah tempat dari training ground menjadi sebuah tempat mirip saluran pembuangan, Naruko hanya memutar bola matanya dan menatap seekor rubah raksasa dengan Sembilan ekornya dibalik jeruji besi. "Sejak kapan kau bisa mengeluarkan kata-kata bijak kurama?"

Kurama hanya menggeram, "aku hanya memberi saran dengan gaya yang berbeda Idiot!".

Naruko menatap kurama tajam. "Hei, siapa yang kau panggil idiot! Harusnya kau juga menyadari dirimu sendiri kalau kau itu baka!"

"Aku tidak baka! Dan kau yang pantas dibilang baka! Sudah melupakan keluarga sendiri dan berlagak kuat!"

Naruko menatap kurama bingung, "siapa yang kulupakan?" kurama hanya menatap naruko tidak percaya.

"Astaga! Kau sudah melupakan kakakmu sendiri bodoh!".

Naruko sedikit tersentak, "m-maksudmu Naruto-Nii? Aku tidak melupakannya tapi dia yang melupakanku! Dia selalu menghindariku bahkan Kaa-San dan Tou-San dia hindari." Naruko berusaha mengelak.

Kurama hanya melirik Naruko, "dia menghindari kalian karena sifat kalian yang idiot! Keluarga sendiri dilupakan! Aku yakin dia pasti sangat menderita." Kurama menatap Naruko tajam, "ingat kata-kataku, hal sekecil apapun dapat membawa suatu masalah yang besar, walau kau merasakan hal tersebut tidak akan membawa sebuah pengaruh tapi di masa depan semua dapat terjadi".

Naruko membuka matanya, dia memegang kepalanya, "jadi kami yang salah? Padahal aku-" Naruko menatap kedepan dan menatap sasuke yang masih sibuk dengan jutsunya, pikiran naruko membayangkan kalau naruto menjadi orang jahat yang tidak memiliki hati dan dengan beringas membunuh siapapun, Naruko segera menghapus pikiran tersebut, "aku harus bicara dengan Tou-San dan Kaa-San!".

"Jika Naruto-Nii menjadi penjahat yang kejam maka-"

"Semuanya akan berakhir!"

Trak

Kushina membulatkan matanya, sebuah liontin kecil berbentuk pusaran air tiba-tiba retak dan terbelah, kushina segera mengambil liontin tersebut dan menutup mulutnya, wajahnya menunjukkan sebuah ketakutan, dirinya mengingat pembicaraannya dengan ketua clan uzumaki sebelum dirinya pergi ke konoha.

Flashback.

"Kushina," seorang pria berambut merah panjang menghampiri kushina.

"Ya ketua," Kushina menunduk hormat kemudian dia berdiri tegak kembali, mata violetnya menangkap sebuah liontin kecil ditangan sang ketua.

Pria tersebut memberi kushina sebuah liontin berbentuk pusaran air, Kushina memandang liontin tersebut, dia sedikit bingung, ketua yang menyadari kebingungan kushina segera menjelaskannya.

"Ini adalah liontin yang sudah diwariskan turun temurun dari ketua clan pertama clan Uzumaki, liontin ini adalah sebuah benda yang tak dapat hancur oleh apapun bahkan bijuudama tidak akan menghancurkannya. Akan tetapi, jika liontin ini retak bahkan sampai terbelah tanpa ada yang menyentuhnya maka sebuah bencana akan datang, bencana yang berupa kegelapan, kegelapan yang bahkan dapat menghancurkan liontin ini."

"Tapi bagaimana bisa?"

"Liontin ini dapat melihat semuanya, bahkan ke masa depan, jika liontin ini retak maka akan ada sebuah ancaman yang masih dapat diatasi tapi jika sampai terbelah maka akan ada ancaman dan ancaman itu sangat berbahaya bahkan bagi dunia shinobi itu sendiri."

Kushina menelan ludahnya, "jadi kenapa ketua memberikan ini padaku?"

"Liontin ini lebih baik dibawa olehmu karena kau yang akan keluar dari uzushio, jika liontin ini keluar dari uzushio maka liontin ini dapat dengan jelas merasakan semua peristiwa yang akan datang dan kau akan dengan mudah mempersiapkan semuanya untuk menghadapi ancaman bahkan bencana tersebut."

Flashback end

"S-sebuah bencana", Kushina menahan nafasnya, "bencana seperti apa? Liontin ini tadi retak kemudian terbelah b-berarti ancaman tersebut sempat diatasi sebelum menjadi bencana yang menakutkan."

"apa yang sebenarnya terjadi dimasa depan?! Apakah sangat menakutkan sehingga liontin ini terbelah?"

Seorang sannin tampak berjalan mondar-mandir dengan wajah menyiratkan kepanikan, kebingungan dan sebagainya, dibelakangnya terdapat muridnya yang hanya menatap bingung sannin tersebut, si murid sedikit menghela nafas dan memegang bahu si sannin tersebut.

"Ada apa, Jiraiya-Sensei? Kau terlihat begitu gelisah."

Jiraiya menengok kearah muridnya, "tidak ada Minato, semuanya baik-baik saja." Minato menatap Jiraiya tidak percaya, matanya menatap jiraiya dengan tajam. "Baiklah baiklah akan kuceritakan".

"Tadi Tetua Katak memanggilku dan dia memberitahuku kalau dia melihat ramalan baru lagi, sebuah ramalan yang cukup mengerikan walau Tetua Katak tidak melihatnya dengan jelas –karena dia memang selalu melihat dengan tidak jelas."

Minato mengangkat sebelah alis matanya, "ramalan apa?"

"Tetua Katak, dia melihat akan ada sebuah pertempuran, pertempuran yang mana akan menjadi mimpi buruk dunia shinobi dan dipertempuran itu Tetua Katak melihat ada beberapa orang memiliki kekuatan seperti dewa."

Minato membulatkan matanya, "k-kekuatan dewa? B-bagaimana bisa?" Jiraiya hanya menggeleng tidak tahu, Minato sedikit menahan nafasnya.

"Tidak ada cara lain, kita harus mempersiapkan semuanya dari awal, agar kita siap untuk menghadapi pertempuran tersebut!" Jiraiya mengangguk setuju.

Empat orang menyadari bahwa sebuah hal buruk yang akan terjadi.

Apa kau percaya pada keajaiban? Kalau kau percaya, keajaiban seperti apa yang kau inginkan? Oh, kau ingin menjadi dewa dari seluruh umat manusia? Baiklah baiklah, aku memang tidak bisa berjanji untuk memberimu kekuatan sehingga menjadi dewa tapi impianmu menarik, setidaknya aku mungkin dapat membantumu untuk membuat dunia menyedihkan ini menjadi dunia yang adil, andai saja dia tidak datang ke bumi ini pasti kehidupan akan berjalan lancar tanpa perlu adanya perang.

Naruto hanya mengangkat sebelah alis matanya, dia baru saja menemukan sebuah scroll dengan relief yang rumit bahkan tidak dapat ditebak gambar apa itu, dan seakan scroll ini bisa membaca pikirannya scroll tersebut langsung berisi sebuah kalimat panjang yang… menjawab pertanyaannya, Naruto sedikit bingung dengan scroll ini, Naruto menyimpan scroll itu tapi yah terkadang rasa ingin tahu itu selalu lebih kuat daripada pikiran manusia itu sendiri hingga Naruto memilih melanjutkan membaca isi scroll tersebut.

Tidak perlu bingung kawan, ha! sudah lama sekali sejak aku memanggil manusia dengan sebutan kawan tapi sepertinya kau orang yang menyenangkan, huh aku seperti bicara sendiri, hahaha ada apa dengan alismu? Kau terus-terusan mengangkatnya, sudah kubilang tidak perlu bingung.

"Oke, kau aneh," Gumam naruto, scroll yang dia pegang seperti memiliki jiwanya sendiri atau mungkin scroll ini memang tersambung dengan makhluk hidup entah dimana itu, Naruto hanya mengangkat bahu tidak peduli dan menyimpan scroll tersebut, Naruto berpikir lebih baik mencari scroll lain daripada melihat scroll aneh tersebut.

"Hei dengarkan aku dulu!"

Naruto terkejut, dia menengok kearah scroll tadi, sebuah suara keluar dari scroll tersebut, Naruto mendekati scroll tersebut dan membukanya dan dia dikejutkan dengan tulisan yang berubah menjadi kalimat lain.

"Siapa kau?" gumam naruto.

Aku? Kurasa kau akan mengetahuinya nanti, lupakan saja aku akan menemuimu nanti –eh tidak sepertinya kau saja yang menemuiku.

"Kau ada dimana?" Naruto berpikir sebentar, "kau teman atau musuh?"

Teman atau musuh? Kau bercanda? Aku yakin disaat kita bertemu kau akan menganggapku teman atau mungkin partner, ha! aku tidak pernah berpartner dengan manusia sebelumnya, soal aku ada dimana kau cari sendiri saja yang pasti aku berada didalam desa Uzushiogakure dan berhubung desa ini sudah hancur kau pasti dapat dengan mudah mencarinya

Naruto hanya menatap scroll tersebut, "berpartner dengan manusia? Kau bukan manusia? Dari gaya bicaramu kau seperti orang yang santai seperti manusia pada umumnya, apa kau semacam makhluk kuchiyose?"

Kuchiyose? Apa itu? oh sebentar ah ya! Aku tahu kuchiyose itu adalah hewan yang mengikat kontrak dengan para ninja kan? Haha banyak hal tentang dunia ninja yang tidak kuketahui, ohya soal aku ini bukan manusia tentu saja aku bukan manusia dan tentang gaya bicaraku aku memang memiliki sifat yang santai.

"Aku hanya menghabiskan waktu disini," gumam Naruto kesal. "Sebenarnya siapa kau? Kau ada dimana? Dan apa kau tahu tentang kehidupan manusia sebelum adanya chakra? Jika kau tahu seperti apa kehidupan saat itu?"

Kau bercanda? Aku tahu semua kehidupan manusia sebelum adanya chakra, dulu mereka masih suka berperang tapi tidak akan ada yang namanya korban –aneh? Ya! mereka juga akan berakhir damai, semuanya adil saat itu, saat itu juga terdapat sebuah pohon besar besar Shinjuu yang memiliki buah chakra hingga 'dia' datang dan memakan buah chakra tersebut, dari situlah semua masalah bermulai

"Siapa 'dia'?" Naruto dapat melihat kalau sepertinya seseorang atau apalah itu yang menulis tulisan tersebut sedikit mendengus.

Dia itu Kaguya Ootsutsuki, mimpi burukku, semuanya kacau saat dia datang ke bumi dan memakan buah chakra, dan parahnya lagi setelah memakan buah chakra itu dia langsung memiliki chakra dan mengatur seluruh kehidupan manusia di bumi.

"Kaguya? Bukannya itu nama clan yang dapat memanipulasi tulang?"

Kau itu dungu atau apa? Oh salah aku lupa, kau pasti tidak akan tahu siapa itu Kaguya Ootsutsuki intinya dia yang memulai semua masalah di dunia ini.

"Oh. Hei dimana kau sebenarnya?" sebuah tanda fuuin mendadak muncul di scroll tersebut.

Kau cari saja diseluruh tempat di Uzushio, jika kau menemukan tanda fuuin seperti ini maka teteskan dua fuuin itu dengan darahmu secara bersamaan dan bingo sebuah pintu akan terbuka dan kau akan menemuiku secara langsung.

Naruto mengangguk dan menyimpan scroll tersebut dalam kantung celananya. "Baiklah…. Ini akan menjadi hari yang sangat panjang."

"Kaa-San! Tou-San!" Naruko dengan seenaknya mendobrak pintu rumah membuat orang didalam kaget bukan main. "Eh, Ero-sannin kenapa ada disini?" Jiraiya melirik Naruko.

"Sudah kubilang Naruko aku bukan seorang yang mesum tapi aku hanya seorang pencari inspirasi," Jiraiya tersenyum tipis.

'Apa bedanya baka, inspirasimu adalah wanita tanpa sehelai benang di pemandian.' Naruko menatap Jiraiya sebelum dia melirik kedua orang tuanya, "apa ada hal penting yang sedang dibicarakan disini?" Minato mengangguk.

"Sebuah hal yang sangat penting," Minato menatap Naruko, "kau juga harus mendengarnya." Naruko mengangguk dan berjalan kesamping ayahnya.

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Naruko sambil menatap ayahnya.

"Kami semua disini menduga suatu hal buruk dimasa depan akan terjadi tapi kami tidak tahu apa itu." Jiraiya sedikit berdehem, "Oh, sebenarnya kami sudah tau yang akan terjadi walau samar," minato menggaruk tengkuknya. "Baiklah akan kuceritakan Naruko, awalnya dari Kushina, kau tahu kan liontin yang selalu disimpan ibumu?" Naruko mengangguk, "tadi, liontin itu retak kemudian terbelah," Naruko terkejut atas perkataan Minato kemudian dia melirik Kushina yang hanya mengangguk membenarkan. "Kemudian tadi Tetua Katak memberitahu Jiraiya-Sensei bahwa akan terjadi pertempuran yang dimana pertempuran itu akan menjadi mimpi buruk dunia shinobi, Tetua Katak juga bilang kalau akan ada beberapa orang berkekuatan dewa di pertempuran itu."

"Wow," Naruko sungguh terkejut. "Kira-kira pertempuran apa melawan apa?" minato menggeleng tidak tahu, "dan juga orang berkekuatan dewa? Dia pasti sangat hebat."

"Yang namanya berkekuatan dewa pasti hebat, baka." Naruko memutar bola matanya.

'Aku kan hanya tidak bisa merangkai kata agar menjadi kalimat yang benar,' kurama hanya terkekeh.

"ohya Kaa-san, Tou-san," Minato, Kushina dan Jiraiya menatap Naruko, "apa selama ini kita…. Ehmm gimana ya? Apa kita melupakan Naruto-Nii selama ini?"

Minato melirik kushina yang juga meliriknya, "melupakan bagaimana? Bukannya Naruto suka tidak ada jika kita berkumpul bersama? Jadi kami pikir dia lebih suka menyendiri," Minato menyadari sesuatu "tunggu dulu? Aku baru menyadari suatu hal, selama ini Naruto selalu menyendiri bukan? Perasaanku mengatakan dia selalu bersama dulu".

"Kurama bilang dia menderita," seluruh pasang mata melirik Naruko bingung "maksudku Kyuubi, Kyuubi bilang Naruto-Nii itu menderita, dia bilang kita melupakannya dan aku takut jika Naruto-Nii menjadi orang jahat nanti, aku pernah melihat Naruto-Nii berlatih dan dia sangat kuat, jika dia menjadi missing-nin seperti Itachi yang membantai habis clannya bisa saja Naruto-Nii menjadi missing-nin yang membantai habis satu desanya," semua yang ada disana memandang naruko getir.

"Tidak mungkin, naruto adalah shinobi yang loyal naru," ucap minato menenangkan.

"Tapi tidak ada salahnya 'kan jika kita lebih memperhatikannya?" kushina mengangguk setuju.

"Kurasa Naruko ada benarnya, kita memang melupakannya, itu yang aku rasakan," gumam Kushina, Jiraiya berdiri, semuanya menatapnya, "ada apa?"

Jiraiya tersenyum sebelum dia menahan hidungnya dengan selembar tisu, "obrolan ini terlalu menegangkan, aku ingin menyari inspirasi dulu, jaa."

"Jiraiya no Baka," umpat Naruko.

"Naruto-Sama!" Naruto melirik kesampingnya, sesosok makhluk berbentuk manusia dengan pupil mata emas serta memiliki rambut perak mengkilat, "aku menemukan simbol fuuinnya, ada di gerbang desa arah timur," Naruto tersenyum simpul.

"Aku tidak berkepikiran untuk mencarinya di pintu gerbang." Naruto berjalan menuju gerbang tersebut yang jaraknya tidak terlalu jauh. "Ohya kuron, saat di Otogakure orochimaru memberikanku ini," Naruto menunjukkan sebuah tabung dengan sebuah label "ini DNA shodaime hokage, Senju Hashirama, kau tahu kan tubuhku tidak dapat menahan kekuatan mokutonnya, jika aku memaksakan bisa saja aku mati jadi…" naruto melempar tabung itu kepada kuron, "kau pakai saja, siapa tahu kau bisa menggunakan mokuton."

"Arigatou Naruto-Sama!" Naruto menatap Kuron yang merupakan clone dirinya yang dia buat menggunakan sebuah kinjutsu yang mengakibatkan dia harus terbaring di rumah sakit selama satu bulan penuh.

Kuron kemudian hilang kedalam tanah, naruto segera bergegas menuju gerbang desa bagian timur, setelah menemukannya naruto segera mencari fuuin tersebut yang ternyata berada diantara gambar rumit berbentuk hewan, naruto sedikit bersiul pelan. "Aku kagum dengan lukisan orang-orang Uzushiogakure, gambar fuuinnya jadi tersamarkan dengan pola rumit bergambar hewan ini," Naruto mengeluarkan scroll dikantung celananya dan membukanya, Naruto menggigit kedua ibu jari tangannya dan meneteskan diatas fuuin yang berada di gerbang dan yang berada di scroll, seketika tanah seperti sedikit terguncang, secara tiba-tiba juga didepan Naruto muncul sebuah tangga yang menuju ruang bawah tanah.

"Masuklah, aku menunggumu dibawah sini." Sebuah suara terdengar dari dalam, Naruto menarik nafas dan masuk kedalam.

"Kau suka tempat gelap, huh?" Naruto memperhatikan sekitarnya, hanya ada sebuah kegelapan dan seketika itu juga ruangan itu menyala seperti terkena sinar lampu. "Lucu sekali, aku hampir jatuh dari tangga ini jika kau tidak menyalakan lampunya," gumam Naruto.

"Ini bukan lelucon," suara itu mendengus, Naruto sampai didasar dan dia melihat sebuah pintu besar diujung sana, "kau lihat pintunya? Aku ada disana." Naruto mengangguk dan berjalan menuju pintu tersebut, naruto melirik tembok disekitarnya dimana banyak sekali terdapat lukisan yang mengagumkan. "Kau kagum? Yahh lukisan itu memiliki arti tentang peradaban manusia sebelum dan setelah kedatangan kaguya," Naruto melirik sebuah lukisan berbentuk seorang wanita yang seperti memiliki tanduk dan wanita itu memiliki mata Byakugan serta sebuah mata Rinnegan bertomoe didahinya.

"Siapa dia? Dia sepertinya hebat sekali dengan Byakugan dan Rinnegan bertomoe itu."

Suara itu tampak mendengus, "dia Kaguya Ootsutsuki, kau lihat mata Rinne-Sharingan itu? Dia mendapatkannya setelah memakan buah chakra dari shinjuu." Naruto mengangguk dan mencatat di otaknya tentang Rinne-Sharingan dan tanpa sadar dia sudah berada didepan pintu tersebut, Naruto meraba pintu tersebut kemudian membukanya.

Naruto sungguh terkejut saat matanya melihat sosok didepannya.

"Kau sudah tahukan siapa aku sekarang."

TBC

Author macam apa saya? Meninggalkan fanfic seenaknya dan mengupdatenya dengan chapter yang pendek –baka baka baka.

Untuk reader yang bertanya soal DNA Hashirama sudah terjawab diatas, Naruto memberinya pada clone buatannya –Kuron, anggap saja Kuron itu seperti Zetsunya Naruto dengan mata emas serta rambut perak –saya ada rencana buat Kuron.

Persoalan tentang scroll kinjutsu yang Naruto curi di markas Orochimaru berisi macam-macam kinjutsu dari Edo Tensei hingga kinjutsu lainnya. Tapi sepertinya saya lebih prefer sama Edo Tensei.

Sasuke terlalu OOC, yahh Sasuke sedikit OOC pada Namikaze family –sengaja!– tapi seperti Uchiha –cool, cold, calm– pada orang lain.

Naruto tidak menjadi master fuuinjutsu tapi dia akan memiliki wawasan lebih banyak tentang fuuinjutsu.

Naruto godlike, Naruto akan saya buat godlike tapi nanti karena saya tidak terlalu suka karakter yang godlike secara mendadak (kesannya payah.)

Untuk pair saya memutuskan untuk tidak memberi Naruto pair karena banyaknya reader dan teman saya yang bilang untuk tidak memasukkan pair karena (teman saya yang bilang) ceritanya bisa jadi absurd kalau dikasih romance. Kita bicarakan romance nanti lagi, siapa tahu saya dapat pencerahan.

Permasalahan jadwal update, gak bisa saya jawab –hehe.

Saya sudah mengetik chapter empat dan secara mendadak saya lupa meng-save-nya *tepokjidat* jadi harap tunggu buat chapter empat. Dan buat yang nanya kapan update… doakan saja saya bisa buka FFN dengan lancar hingga bisa update (entah kenapa internet suka macet kalau buka FFN)

Terima saran dan kritik. Flame juga boleh.